Anda di halaman 1dari 41

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN TN. A DENGAN HALUSINASI PENDENGARAN

PENGKAJIAN KEPERAWATAN JIWA

1. IDENTITAS PASIEN
Inisial Pasien : Tn. A
Ruang Rawat : Ruang Srikaya
Umur : 40 Tahun
Informan : Pasien dan Status pasien
Tgl MRS : 12 November 2022
Tgl pengkajian : 28 November 2022
Pekerjaan : Petani
Pendidikan : SMA
RM no. : 040898
Alamat : Taipa Losi
2. ALASAN MASUK
Pasien mengatakan dirinya diantar oleh keluarganya, karena dirinya sering
mengamuk, gelisah, mondar-mandir. Pada saat dilakukan pengkajian
pasien mengatakan kadang mendengar suara bisikan dari ayahnya yang
sudah meninggal, suara bisikan yang ia dengar yaitu suara ayahnya yang
menyuruhnya untuk mengambil harta ayahnya dan membunuh jika ada
orang yang ingin mengambil harta ayahnya, suara bisikan sering muncul
tetapi lebih sering pada malam hari, pasien nampak gelisah, mondar-
mandir kadang pasien berbicara sendiri, pasien sering melamun dan
menyendiri.
3. FAKTOR PREDISPOSIS
1. Riwayat penyakit lalu
Pasien mengatakan pasien tidak mengalami gangguan jiwa sebelumnya
2. Riwayat pengobatan
Pasien sudah pernah mengkonsumsi obat gangguan jiwa sebelumnya
tapi pengobatan kurang berhasil sejak pasien putus obat ± 2 bulan
karena pasien dirumah masih sering gelisah dan kadang mengamuk
3. Riwayat trauma
Pasien mengatakan tidak pernah mendapatkan penganiayaan fisik
semasa kecil, pasien mengatakan saat sudah mengalami sakit jiwa
pasien sering dipukul kakaknya jika mengamuk, Kejadian tersebur
sering diliat keluarga pasien yang ada dirumah.
Pasien mengatakan tinggal bersama kaka dan adiknya, pasien
mengatakan kedua orang tuanya sudah meninggal.

4. Riwayat penyakit keluarga

Pasien mengatakan keluarganya tidak ada yang mengalami penyakit


seperti pasien
4. PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Tanggal 28 November 2022
1. Keadaan umum : Pasien dalam keadaan baik namun terlihat pincang
ketika berjalan
2. Tanda vital : TD : 110/90 MmHg N: 88x/Menit S: 36,50C
R : 20x/Menit
3. Berat badan : BB : 52 Kg TB : 150 CM
4. Pemeriksaan fisik :
- Bentuk kepala : bulat, simetris, tidak ada benjolan dan luka, rambut
warna hitam. Bersih
- Mata : Simetris dan lengkap, tidak ada kerusakan pada mata
- Palpebra : normal dan tidak ada edema, berwarna merah dan lembab
- Konjungtiva : berwarna merah, tidak anemis, sclera tidak ikterik dan
berwarna putih.
- Hidung : septumnasi simetris, bersih tidak ada sumbatan, tidak ada
pernafasan cuping hidung
- Telinga : bentuk simteris, normal dan lengkap, bersih, pendengaran
baik
- Mulut : tidak ada luka, gigi bersih, lidah bersih, gusi berwarna pink
normal
- Integument : kulit pasien hangat, warna kulit sawo matang, turgor
elastis
- Tidak dilakukan pemeriksaan jantung, dada, abdomen dan genitalia
- Ektermitas :
 Ekstermitas atas : Normal, tidak ada luka dan edema jumlah jari
lengkap
 Ekstermitas bawah : Bentuk kaki tidak normal, kedua kaki kiri dan
kaki kanan tampak kecil, kaki kanan pasien tampak bengkok,
jumlah jari lengkap 5 5
4 4
5. PSIKOSOSIAL
1. Genogram

Ket : Laki-laki X : meninggal

Perempuan P : Pasien
...... Tinggal serumah
2. Konsep diri
a. Gambaran diri
Pasien menyukai semua anggota tubuh pasien
b. Identitas diri
Pasien mampu menyebutkan namanya A, dan berumur 40 tahun,
tinggal di taipa losi
c. Peran
Pasien mengatakan peran dirinya dirumah sebagai seorang suami
dan ayah bagi anak-anaknya ia memiliki pekerjaan sebagai seorang
petani, pasien mengatakan tidak mampu melakukan perannya
sebagai kepala keluarga semenjak ia sakit dan dirawat dirumah sakit
d. Ideal diri
Pasien mengatakan ideal dirinya adalah seorang presiden dan singa
yang gagah
e. Harga diri
Pasien mengatakan dirinya sangat berharga bagi keluarganya,
pasien mengatakan anaknya sangat menyanyangi dirinya
Masalah Keperawatan : Tidak ditemukan masalah
3. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti
Pasien mengatakan orang yang berarti dalam hidupnya adalah kakak
dan adiknya karena mereka yang mengurusnya selama sakit
b. Peran serta dalam kelompok /masyarakat Peran serta dalam kegiatan
kelompok/masyarakat

- Saat dirumah, Pasien mengatakan dirinya adalah seorang petani


yang selalu bekerja di kebun, pasien mengatakan kadang
mengikuti kegiatan masyarakat yang ada dilingkungan tempat
tingalnya dan berkumpul bersama temannya.
- Saat di RS, Pasien mengatakan selalu mengikuti kegiatan TAK
di ruangan dan kalau tidak ada kegiatan dirungan pasien selalu
bercakap-cakap dengan temannya. jika tidak ada kegiatan pasien
selalu tidur, mondar-mandir diruangan dan latihan pencat silat
c. Pasien mengatakan memiliki teman yang banyak dan suka
berkumpul dengan teman- temannya.
Diagnosa keperawatan : tidak ada masalah yang ditemukan dalam
hubungan social pasien
4. Spiritual
a. Nilai keyakinan
Pasien mengatakan agamanya Islam
b. Kegiatan ibadah
Pasien mengatakan sebelum sakit pasien rajin sholat, dan selama
sakit pasien rajin sholat
Diagnosa keperawatan : tidak ada masalah ditemukan dalam spitual
pasien
6. STATUS MENTAL
1. Penampilan
Pasien berpenampilan baik, baju rapi, pasien rajin mandi dan mengganti
baju.
Diagnosa keperawatan : tidak ada masalah deficit perawatan diri pada
pasien
2. Pembicaraan
Pasien berbicara saat ditanya oleh perawat, pasien tidak mampu
memulai pembicaraan jika tidak ditanya, pasien berbicara cepat
memakai bahasa indonesia, jika diberik pertanyaan pasien memberikan
jawaban cepat, jawabaan yang diberikan selalu berubah-ubah jika
ditanya kembali jawaban awal beda dengan jawaban kedua, kadang
suara pasien keras, saat diajak berbicara dan kadang pelan, kontak mata
terjaga. Terkadang pasien berbicara tidak sesuai dengan kenyataan,
seperti mengatakan dirinya adalah seorang presiden dan harimau yang
gagah, namunya keyataannya pasien bekerja sebagai petani.
Diagnosa keperawatan :
- Gangguan proses pikir : Waham
- Kerusakan komunikasi verbal
3. Aktifitas motorik
Pasien mengatakan tubuhnya masih kuat dan mengikuti setiap perintah
yang diberikan
4. Suasana perasaan (Emosi afek)
Afek labil, saat pengkajian pasien menjawab pertanyaan dengan tegas
membanggakan dirinya sendiri dan menggebu-gebu, pasien ngelatur,
dan terkadang mood pasien berubah-ubah menjadi senang, emosi dan
diam.
Diagnosa Keperawatan : Gangguan interkasi sosial
5. Alam perasaan (Emosi)
Pasien mengatakan tidak bosan berada di rumah sakit dan lebih suka
tinggal di tinggal dirumah sakit
Diagnosa Keperawatan : Tidak ada ditemukan masalah
6. Interaksi selama wawancara
Kontak mata ada dan terjaga, pasien saat ditanya mampu menjawab
pertanyaan, pasien kooperatif. Kalau ditanya jawabannya terkadang
membanggakan diri
Diagnosa keperwatan : tidak ada masalah yang ditemukan
7. Persepsi- sensorik
Pasien mengatakan kadang mendengar suara bisikan dari ayahnya yang
sudah meninggal, suara bisikan yang ia dengar yaitu suara ayahnya
yang menyuruhnya untuk mengambil harta ayahnya dan membunuh
jika ada orang yang ingin mengambil harta ayahnya, suara bisikan
sering muncul tetapi lebih sering pada malam hari, pasien nampak
gelisah, mondar-mandir kadang pasien berbicara sendiri, pasien sering
melamun dan menyendiri.
Diagnosa keperawatan : gangguan persepsi sensorik : halusinasi
pendengaran

8. Proses pikir
a. Arus pikir
Bicara cepat, pasien saat ditanya bicaranya cepat dan keras dan
bicara kacau tidak sesuai dengan kenyataan.
Diagnosa keperawatan : Gangguan proses pikir
b. Isi pikir
Pasien berulang-ulang mengatakan bahwa dirinya adalah seorang
presiden dan harimau gagah
Diagnosa keperawatan : Gangguan proses pikir (waham kebesaran )
9. Tingkat kesadaran
a. Kwantitatif : Compos mentis, GCS :V4, E5, M6
b. Kwalitatis: Kesadaran berubah, pasien kadang marah-marah dengan
temannya dan bertingkah seperti latihan pencat silat
c. Disoroientasi
Pasien mampu mengenali pagi, siang, dan malam. Pasien mampu
menyebutkan jam. Pasien mampu menyebutkan hari, tanggal, dan
tahun. Pasien mampu menyebutkan bahwa dirinya sekarang berada
di ruang serikaya. Pasien mampu menyebutkan nama pasien lainya
dan perawat.
Diagnosa keperawatan : tidak ada masalah ditemukan pada orientasi
waktu, orang dan tempat
10. Memori
a. Jangka panjang
Saat ditanya kapan dirinya lahir, pasien mampu menjawab bahwa
dirinya lahir di ampana tanggal 03 Mei 1982.
b. Jangka pendek
Saat ditanya kegiatan di pagi hari, pasien mampu menyebutkan
kegiatanya, yaitu bangun tidur, mandi, sarapan, dan minum obat.
Diagnosa keperawatan : tidak ada masalah ditemukan pada memori pasien
11. Konsentrasi dan berhitung
Pasien tidak mepunyai masalah berhitung dan kosentrasi, terbukti
dengan pasien mampu menurutkan angka dan ketika ditanya 5 + 2,
pasien menjawab 7
Diagnosa keperawatan : tidak ada masalah ditemukan pada
konsentrasi dan berhitung pasien
12. Kemampuan menilai (judgement)
Ketika ditanya sebelum makan berdoa terlebih dahulu atau makan
terlebih dahulu, pasien menjawab berdoa dulu.
Diagnosa keperawatan : tidak ada masalah ditemukan pada
kemampuan penilaian
13. Daya tilik diri
Pasien menyadari bahwa dirinya mengalami gangguan jiwa semenjak
ayahnya meninggal. Pasien mengatakan dibawa kesini kareka suka
marah-marah dirumah, berteriak dan mengamuk, dan saat ini dia
menganggap dirinya sudah sembuh
Diagnosa keperawatan : tidak ada masalah ditemukan pada daya tilik
diri

7. KEBUTUHAN PERENCANAAN PULANG


1. Kemampuan memenuhi kebutuhan
Pasien mampu memenuhi kebutuhan makanan, keamanan, perawatan
kesehatan, pakaian, tempat tinggal secara mandiri
Diagnosa keperawatan : tidak ada masalah ditemukan pada pemenuhan
kebutuhan
2. ADL
Pasien mengatakan pada saat makan, mandi, pergi ke kamar mandi,
BAB/BAK, sikat gigi, berpakaian dilakukan secara mandiri tanpa
bantuan orang lain
Pasien terlihat mampu melakukan ADL (makan, mandi, pergi ke kamar
mandi, BAB/BAK, sikat gigi, berpakaian) dengan mandiri.
Dalam penampilan pasien sering berulang-ulang mengganti pakaiannya
jika sudah berkeringat
Diagnosa keperawatan : Tidak ada masalah dalam perawatan diri
3. Nutrisi
Pasien makan 3x sehari dengan porsi selalu habis dan sesuai jadwal,
pasien merasa puas dengan makanannya.
Diagnosa keperawatan : tidak ada masalah ditemukan pada status
nutrisi pasien
4. Tidur
Pasien mengatakan dapat tidur di malam dan siang hari, namun sering
terbangun karena mendengar bisikan-bisikan
Diagnosa keperawatan : gangguan pola tidur
5. Kemampuan pasien melakukan hal-hal berikut
Pasien dapat mengambil keputusan sendiri, mandi, makan, minum
obat, tidur tanpa disuruh.
Diagnosa keperawatan : tidak ada masalah ditemukan pada
kemampuan pasien
6. Pasien memiliki sistem pendukung
Pasien merasa memiliki teman dan semua pasien diruangan adalah
teman dan keluarganya.
Diagnosa keperawatan : tidak ada masalah dengan system pendukung
pasien
7. Apakah pasien menikmati saat bekerja, kegiatan produktif atau hobi?
Pasien mengatakan mampu menikmati semua kegiatan yang
dilakukanya.
Diagnosa keperawatan : tidak ada masalah dengan kegiatan harian
pasien
8. MEKANISME KOPING
Pasien mengatakan mampu menghadapi semua masalah yang dialaminya
tanpa bantuan orang lain karena dirinya adalah presiden.
Diagnosa keperawatan : Mekanisme koping tidak efektif
9. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
Pasien mengatakan jika mengalami masalah, pasien tidak perlu bantuan
orang lain, pasien mampu menghadapi masalahnya sendiri.
Pasien mengatakan dirinya mampu berinteraksi dengan orang sekitarnya.
Pasien mengatakan selama dirumah pekerjaanya adalah membantu
mencuci pakaian, mencuci piring, dan juga bekerja sebagai petani yang
bekerja di kebun. Selama dirumah sakit, pasien hanya mengikuti kegiatan
TAK
Pasien mengatakan bahwa dirinya bertempat tinggal taipa losi
Pasien mengatakan dirinya adalah seorang presiden dan singa Diagnosa
keperawatan : gangguan proses piker : waham kebesaran
10. PENGETAHUAN KURANG TENTANG PENYAKITNYA
Pasien mengatakan bahwa dirinya sedang mengalami sakit jiwa dan
harus dirawat di RS ini.
Diagnosa keperawatan : tidak ada masalah dengan pengetahuan penyakit
pasien

11. ASPEK MEDIK

a. Diagnosa medik

- Skizofrenia Paranoid
b. Terapi medik
- Risperidon 2mg 1-0-1
- Arkine 2 mg 1/2-0-1/2
- Defakote 250 mg 1-0-0
- Clorilex 100mg 0-1/2-1/2
PENGUMPULAN DATA

1. Pada saat dilakukan pengkajian pasien mengatakan kadang mendengar


suara bisikan dari ayahnya yang sudah meninggal, suara bisikan yang ia
dengar yaitu suara ayahnya yang menyuruhnya untuk mengambil harta
ayahnya dan membunuh jika ada orang yang ingin mengambil harta
ayahnya, suara bisikan sering muncul tetapi lebih sering pada malam hari,
2. Pasien nampak gelisah, mondar-mandir kadang pasien berbicara sendiri,
pasien sering melamun dan menyendiri.
3. Pasien bicara cepat, pasien saat ditanya bicaranya cepat dan keras dan
bicara kacau tidak sesuai dengan kenyataan.
4. Afek labil, saat pengkajian pasien menjawab pertanyaan dengan tegas
membanggakan dirinya sendiri dan menggebu-gebu, pasien ngelatur, dan
terkadang mood pasien berubah-ubah menjadi senang, emosi dan diam.
5. Pasien berbicara saat ditanya oleh perawat, pasien tidak mampu memulai
pembicaraan jika tidak ditanya, pasien berbicara cepat memakai bahasa
indonesia, jika diberik pertanyaan pasien memberikan jawaban cepat,
jawabaan yang diberikan selalu berubah-ubah jika ditanya kembali
jawaban awal beda dengan jawaban kedua, kadang suara pasien keras, saat
diajak berbicara dan kadang pelan, kontak mata terjaga. Terkadang pasien
berbicara tidak sesuai dengan kenyataan, seperti mengatakan dirinya
adalah seorang presiden dan harimau yang gagah, namunya keyataannya
pasien bekerja sebagai petani.
6. Pasien mengatakan saat sudah mengalami sakit jiwa pasien sering dipukul
kakaknya jika mengamuk, Kejadian tersebut sering diliat keluarga pasien
yang ada dirumah
7. Pasien mengatakan mampu menghadapi semua masalah yang dialaminya
tanpa bantuan orang lain karena dirinya adalah presiden.
8. Pasien mengatakan dapat tidur di malam dan siang hari, namun sering
terbangun karena mendengar bisikan-bisikan
9. Pasien sudah pernah mengkonsumsi obat gangguan jiwa sebelumnya tapi
pengobatan kurang berhasil sejak pasien putus obat ± 2 bulan karena
pasien dirumah masih sering gelisah dan kadang mengamuk
KLASIFIKASI DATA

No Data Subjektif Data Objektif


.
1.  Pada saat dilakukan pengkajian  Pasien nampak gelisah, mondar-
pasien mengatakan kadang mandir kadang pasien berbicara
mendengar suara bisikan dari sendiri, pasien sering melamun
ayahnya yang sudah meninggal, dan menyendiri.
suara bisikan yang ia dengar yaitu  Pasien bicara cepat, pasien saat
suara ayahnya yang menyuruhnya ditanya bicaranya cepat dan keras
untuk mengambil harta ayahnya dan bicara kacau tidak sesuai
dan membunuh jika ada orang dengan kenyataan.
yang ingin mengambil harta  Afek labil, saat pengkajian pasien
ayahnya, suara bisikan sering menjawab pertanyaan dengan
muncul tetapi lebih sering pada tegas membanggakan dirinya
malam hari sendiri dan menggebu-gebu,
 Pasien mengatakan saat sudah pasien ngelatur, dan terkadang
mengalami sakit jiwa pasien mood pasien berubah-ubah
sering dipukul kakaknya jika menjadi senang, emosi dan diam.
mengamuk, Kejadian tersebut  Pasien berbicara saat ditanya oleh
sering diliat keluarga pasien yang perawat, pasien tidak mampu
ada dirumah memulai pembicaraan jika tidak
 Pasien mengatakan mampu ditanya, pasien berbicara cepat
menghadapi semua masalah yang memakai bahasa indonesia, jika
dialaminya tanpa bantuan orang diberik pertanyaan pasien
lain karena dirinya adalah memberikan jawaban cepat,
presiden. jawabaan yang diberikan selalu
 Pasien mengatakan dapat tidur di berubah-ubah jika ditanya
malam dan siang hari, namun kembali jawaban awal beda
sering terbangun karena dengan jawaban kedua, kadang
mendengar bisikan-bisikan suara pasien keras, saat diajak
berbicara dan kadang pelan,
kontak mata terjaga. Terkadang
pasien berbicara tidak sesuai
dengan kenyataan, seperti
mengatakan dirinya adalah
seorang presiden dan harimau
yang gagah, namunya
keyataannya pasien bekerja
sebagai petan
 Pasien sudah pernah
mengkonsumsi obat gangguan
jiwa sebelumnya tapi pengobatan
kurang berhasil sejak pasien
putus obat ± 2 bulan karena
pasien dirumah masih sering
gelisah dan kadang mengamuk
ANALISA DATA
No Data Masalah
.
1. DS: Perubahan Persepsi Sensori
 Pada saat dilakukan pengkajian Halusinasi Pendengaran
pasien mengatakan kadang
mendengar suara bisikan dari
ayahnya yang sudah meninggal,
suara bisikan yang ia dengar yaitu
suara ayahnya yang menyuruhnya
untuk mengambil harta ayahnya
dan membunuh jika ada orang
yang ingin mengambil harta
ayahnya, suara bisikan sering
muncul tetapi lebih sering pada
malam hari
DO:
 Pasien nampak gelisah, mondar-
mandir kadang pasien berbicara
sendiri, pasien sering melamun
dan menyendiri.
 Pasien sudah pernah
mengkonsumsi obat gangguan
jiwa sebelumnya tapi pengobatan
kurang berhasil sejak pasien
putus obat ± 2 bulan karena
pasien dirumah masih sering
gelisah dan kadang mengamuk
2. DS: Waham Kebesaran
 Pasien mengatakan dirinya
seorang presiden dan harimau
yang gagah
DO:
 Pasien bicara cepat, pasien saat
ditanya bicaranya cepat dan keras
dan bicara kacau tidak sesuai
dengan kenyataan.
 Pasien berbicara saat ditanya oleh
perawat, pasien tidak mampu
memulai pembicaraan jika tidak
ditanya, pasien berbicara cepat
memakai bahasa indonesia, jika
diberik pertanyaan pasien
memberikan jawaban cepat,
jawabaan yang diberikan selalu
berubah-ubah jika ditanya
kembali jawaban awal beda
dengan jawaban kedua, kadang
suara pasien keras, saat diajak
berbicara dan kadang pelan,
kontak mata terjaga. Terkadang
pasien berbicara tidak sesuai
dengan kenyataan, seperti
mengatakan dirinya adalah
seorang presiden dan harimau
yang gagah, namunya
keyataannya pasien bekerja
sebagai petani
3. DS: Kerusakan Komunikasi Verbal
DO:
 Pasien berbicara saat ditanya oleh
perawat, pasien tidak mampu
memulai pembicaraan jika tidak
ditanya, pasien berbicara cepat
memakai bahasa indonesia, jika
diberik pertanyaan pasien
memberikan jawaban cepat,
jawabaan yang diberikan selalu
berubah-ubah jika ditanya
kembali jawaban awal beda
dengan jawaban kedua, kadang
suara pasien keras, saat diajak
berbicara dan kadang pelan,
kontak mata terjaga. Terkadang
pasien berbicara tidak sesuai
dengan kenyataan, seperti
mengatakan dirinya adalah
seorang presiden dan harimau
yang gagah, namunya
keyataannya pasien bekerja
sebagai petani
4. DS: Gangguan Interaksi Sosial
DO:
 Afek labil, saat pengkajian pasien
menjawab pertanyaan dengan
tegas membanggakan dirinya
sendiri dan menggebu-gebu,
pasien ngelatur, dan terkadang
mood pasien berubah-ubah
menjadi senang, emosi dan diam
 Pasien berbicara saat ditanya oleh
perawat, pasien tidak mampu
memulai pembicaraan jika tidak
ditanya,
5. DS: Gangguan Proses Pikir
DO:
 Pasien bicara cepat, pasien saat
ditanya bicaranya cepat dan keras
dan bicara kacau tidak sesuai
dengan kenyataan.
6. DS: Gangguan Pola Tidur
 Pasien mengatakan dapat tidur di
malam dan siang hari, namun
sering terbangun karena mendengar
bisikan-bisikan
DO:
7. DS: Mekanisme Koping Tidak Efektif
 Pasien mengatakan mampu
menghadapi semua masalah yang
dialaminya tanpa bantuan orang
lain karena dirinya adalah
presiden.
DO:

Diagnosa Keperawatan
1. Perubahan Persepsi Sensori Halusinasi Pendengaran
2. Waham Kebesaran
3. Kerusakan Komunikasi Verbal
4. Risiko Perilaku Kekerasan
5. Respon Pasca Trauma
6. Isolasi Sosial

Prioritas Masalah
1. Perubahan Persepsi Sensori Halusinasi Pendengaran
2. Harga Diri Rendah
3. Isolasi Sosial
4. Risiko Perilaku Kekerasan
5. Gangguan Komunikasi Verbal
6. Respon Pasca Trauma
Pohon Masalah

Risiko perilaku kekerasan (Effek)

Halusinasi pendengaran (Core Problem)

Harga diri rendah (Causa)

Mekanisme koping tidak efektif


INTERVENSI KEPERAWATAN

Tanggal Diagnosa Perencanaan


Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Keperawatan
Senin 28 Perubahan Persepsi Pasien mampu: Setelah satu kali BHSP (Senin 28
November Sensosi: Halusinasi 1. Membina hubungan pertemuan diharapkan November 2022)
2022 Pendengaran saling percaya pasien dapat: 1. Bina hubungan saling
2. Menunjukkan rasa 1. Membina hubungan percaya
senang saling percaya
3. Menyebutkan namanya
4. Kontak mata terjalin
5. Mengutarakan masalah
yang dialami
Selasa, 29 Perubahan Persepsi Pasien mampu: Setelah satu kali SP 1 (Selasa 29
November Sensosi: Halusinasi 1. Mengenali halusinasi pertemuan diharapkan November 2022)
2022 Pendengaran yang dialaminya pasien dapat: 1. Identifikasi Masalah
2. Mengontrol 1. Isi waktu, frekuensi, (isi, waktu terjadinya,
halusinasinya situasi pencetus, frekuensi, situasi
3. Mengikuti program perasaan pencetus, perasaan saat
pengobatan. 2. Mampu mempraktekan terjadi halusinasi)
cara menghardik 2. Praktekkan cara
halusinasi menghardik halusianasi
Rabu, 30, Perubahan Persepsi Pasien mampu: Setelah satu kali SP 2 (Rabu, 30 November
November Sensosi: Halusinasi 1. Mengidentifikasi pertemuan diharapkan 2022)
2022 Pendengaran kemampuan positif pasien dapat: 1. Evaluasi SP 1
yang dimiliki 1. Menyebutkan kegiatan 2. Latih pasien bercakap-
yang sudah dilakukan cakap dengan orang
pasien dan melatih
2. Memperagakan cara
kemampuan yang lain
bercakap-cakap
dimiliki pasien. 3. Masukkan dalam
dengan orang lain
kegiatan aktifitas
sehari-ahari
Kamis, 01 Perubahan Persepsi Pasien mampu: Setelah satu kali SP 3 (Kamis, 01
Desember Sensosi: Halusinasi 1. Melakukan aktifitas pertemuan diharpakan Desember 2022)
2022 Pendengaran yang diajarkan pasien dapat: 1. Evaluasi SP 1 dan SP 2
1. Menyebutkan kegiatan 2. Latih pasien untuk
yang sudah dilakukan melakukan kegiatan/
2. Membuat jadwal
atau aktifitas
kegiatan sehari-hari
3. Masukkan dalam
dan mampu melakukan
kegiatan sehari-hari
aktifitas yang diajarkan
Jum’at, 02 Perubahan Persepsi Pasien mampu: Setelah satu kali SP 4 (Jumat 02 Desember
Desember, Sensosi: Halusinasi 1. Menyebutkan kegiatan pertemuan diharapkan 2022)
2022 Pendengaran yang sudah dilakukan pasien dapat: 1. Evaluasi SP1, SP 2 dan
2. Menyebutkan manfaat 1. Mengerti dan patuh SP 3
dari program pada cara minum 2. Ajar dan latih pasien
pengobatan obat yang benar minum obat yang benar
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
No Tanggal Waktu Implementasi Evaluasi
1. Senin, 28 BHSP S:
November 2022 1. Membina hubungan saling percaya (Orientasi)
Selamat pagi, oh iya baik, nama saya A, panggil
saja A, perasaan saya hari ini senang, saya tidak
bisa tidur tadi malam saya sering terbangun, iya
bisa boleh, 15 menit saja, iya disini saja.
(Kerja)
Saya merasa senang tapi saya sering merasa takut
karena suara bisikan yang saya dengar, iya bapak,
iya nanti saya akan memanggil suster.
(Terminasi)
Saya senang, iya saya masih ingat dengan nama
suster anti, iya baik, iya bisa, iya baik nanti saya
tunggu disini suster, waktunya 15 menit saja.
O: Pasien mampu menjawab salam, pasien
mampu menyebutkan namanya, pasien mampu
mengungkapkan isi perasaan yang dialaminya
namun terkadang tidak sesuai dengan kenyataan
dan sering berubah-ubah, kontak mata terjalin,
pasien sesekali meningglkan tempat wawancara,
pasien terlihat senyum, pasien kooperatif,
penampilan pasien baik
A: Bina Hubungan Saling Percaya berhasil
dengan kriteria hasil
1. Pasien mampu membina hubungan saling
percaya
2. Pasien mampu menyebutkan namanya
3. Kontak mata pasien terjalin
4. Pasien mampu mengutarakan masalah yang
dialami
P: Lanjutkan Intervensi
1. Perawat
- Lanjut SP 1
2. Pasien
- Identifikasi masalah halusinasi
- Ajarkan cara mengontrol halusinasi
dengan cara menghardik
2. Selasa, 29 SP 1 S : (Orientasi)
November 2022 1. Mengidentifikasi Mmasalah (isi, Selamat pagi suster, iya masih, suster afrianti, iya
waktu terjadinya, frekuensi, situasi boleh, baik, saya rasa senang, oh iya suster boleh,
pencetus, perasaan saat terjadi 15 menit saja tidak usah lama-lama, disini saja
halusinasi) sudah nyaman disini
2. Mempraktekkan cara menghardik (Kerja)
Iya saya sering dengar suara bisikan ditelinga
halusianasi
saya, saya dengar suara ayah saya yang menyuruh
saya untuk membunuh orang jika ada orang yang
mencoba mengambil hartanya, saya sering dengar
suara itu tapi lebih sering muncul di malam hari
pas saya mau tidur, saya tidak melakukan apa-apa
saya hanya berdiam diri saja saya rasa ketakutan
saya disuruh membunuh orang, oh iya baik sus,
iya boleh
(Terminasi)
Saya merasa sedikit lega dan senang, pergi kau
jangan ganggu saya karena kau tidak nyata, baik
suster boleh, iya sus, selamat ketemu besok suter
selamat pagi
O: Pasien mampu menjawab pertanyaan yang
diberikan, pasien mampu mengungkapkan
perasaannya, pasien mampu mengingat nama
perawat, pasien mampu menceritakan masalah
dari halusinasinya, kontak mata kurang kadang
pasien memalingkan wajahnya dan kadang pasien
juga melihat kearah perawat, pasien kooperatif
A: SP 1 Cara menghardik berhasil, dengan
kriteria
1. Pasien mampu menyebutkan jenis
halusinasi, isi, frekuensi dan respon
halusinasi.
2. Pasien mampu mempraktekan cara
menghardik halusinasi
P: Lanjutkan Intervensi
1. Perawat
- Evaluasi SP 1
- Lanjutkan SP 2
2. Pasien
- Anjurkan pasien untuk mempraktekan
cara menghardik halusinasi
- Anjurkan pasien untuk bercakap-cakap
dengan orang lain
3. Rabu, 30 SP 2 S:
November 2022 1. Mengevaluasi SP 1 (Orientasi)
2. Melatih pasien bercakap-cakap Selamat pagi iya saya ingat, kabar saya baik, iya
dengan orang lain sudah selesai, iya saya masih sering mendengar
suara bisikan, suaranya muncul tadi pagi jam 5
3. Memasukkan dalam kegiatan
saya sedang tidur karena suara saya dengar suara
aktifitas sehari-ahari itu makanya saya bangun, iya saya mencoba
melakukannya dengan cara yang diajarkan
kemarin, bisa tutup telinga bilang pergi kau
jangan ganggu saya karena kau tidak nyata, iya
baik suster, 10 menit kayanya sudah boleh itu, iya
disini saja
(Kerja)
Iya boleh, baik suster saya akan lakukan sesuai
dengan apa yang diajarkan suster
(Terminasi)
Saya merasa senang karena suster sudah mau
mengajar saya bercerita, kita tadi bercerita
tentang cara mengontrol halusinasi dengan cara
bercakap-cakap dengan orang lain kalau
mendengar suara bisikan tanpa wujud, iya baik
suster, iya oke boleh, iya 15 menit saja, oke kita
bertemu besok ditempat ini, sampai ketemu besok
sus selamat pagi.
O: Pasien mampu mengulangi kembali cara
mengontrol halusinasi dengan cara menghardik
dengan baik, pasien mampu mengungkapkan
perasaan yang dialaminya, pasien mampu
menceritakn kembali isi dari percakapan yang
dilakukan,pasien kooperatif, kontak mata terjalin,
pasien fokus dengan topik yang diberikan
A: SP 2 (Latih pasien bercakap-cakap dengan
orang lain berhasil dengan kriteria hasil :
1. Pasien mampu mengingat cara
mengahrdik halusinasi
2. Pasien mampu mengungkapkan perasaan
yang dialaminya
3. Pasien mampu menjelaskan kembali isi
dari pembicaraan yang dilakukan
4. Pasien kooperatif dan memperhatikan
penjelasan yang diberikan
P: Lanjutkan Intervensi
1. Perawat
- Evaluasi SP 1
- Evaluasi SP 2
- Lanjutkan SP 3
2. Pasien
- Anjurkan pasien untuk mempraktekan
cara menghardik halusinasi
- Anjurkan pasien untuk bercakap-cakap
dengan orang lain
- Anjurkan pasien untuk melakukan
aktivitas atau kegiatan yang terjadwal
4. Kamis, 01 SP 3 S: (Orientasi)
Desember 2022 1. Mengevaluasi SP 1 dan SP 2 Selamat pagi suster, iya saya ingat, iya sus saya
2. Latih pasien untuk melakukan baru habis mandi saya merasa senang, iya saya
kegiatan atau aktivitas ingat kadang saya masih mendengar suara bisikan
tapi sudah tidak sering seperti kemarin, iya sus,
3. Memasukkan dalam kegiatan
10 menit saja sus kayanya sudah boleh itu, iya
aktifitas sehari-hari disini saja.
(Kerja)
Cara mengontrol halusinasi yang sudah kita
pelajari kalau tidak salah sudah ada 2, oh iya sus
saya biasa mencuci baju biasa juga bajunya teman
saya cucikan bagaimana sudah kotor sekali baru
cuma ditaro dilantai, saya juga kalau bangun tidur
langsung saya rapikan lagi tempat tidurku, oke
baik suster.
(Terminasi)
Saya juga merasa senang, kita tadi bahas cara
mengontrol halusinasi sudah ada 3 cara yang kita
pelajari, kegiatan yang bisa saya lakukan itu
mencuci baju merapikan tempat tidur mandi, baik
sus siap, iya boleh saya senang suster ajar bicara
terus, oke berarti besok jam 1 apa makan siang
jam 12, iya disini saja lagi kita berbincang-
bincang, sampai ketemu besok suster, sama-sama
O: Pasien mampu mengulangi kembali cara
mengontrol halusinasi dengan cara menghardik
dengan baik, pasien mampu mengingat dan
melakukan cara yang kedua bercakap-cakap,
pasien kooperatif, kontak mata terjalin, pasien
fokus dengan topik yang diberikan, keadaan
pasien membaik
A: SP 3 (Latih pasien untuk melakukan kegiatan
atau aktivitas) berhasil dengan kriteria hasi
1. Pasien mampu mengingat cara
mengahrdik halusinasi
2. Pasien mampu mengingat cara
mengontrol halusinasi dengan bercakap-
cakap
3. Pasien kooperatif
4. Pasien mampu mengulangi kembali isi
dari pembicaraan
P: Lanjutkan Intervensi
1. Perawat
- Evaluasi SP 1
- Evaluasi SP 2
- Evaluasi SP 3
- Lanjutkan SP 4
2. Pasien
- Anjurkan pasien untuk mempraktekan
cara menghardik halusinasi
- Anjurkan pasien untuk bercakap-cakap
dengan orang lain
- Anjurkan pasien untuk melakukan
aktivitas atau kegiatan yang terjadwal
- Anjurkan pasien minum obat secara
benar dan teratur
5. Jum’at, 02 SP 4 S: (Orientasi)
Desember 2022 1. Evaluasi SP1, SP 2 dan SP 3 Selamat siang, iya saya masih ingat, perasaan
2. Ajar dan latih pasien minum obat saya baik saya juga merasa senang ketemu
yang benar dengan suster, siap suster, iya 10 menit saja, iya
disini saja sus.
(Kerja)
Sehari saya minum obat 4 kali suster, saya tidak
tau suster biasa saya saya tidak minum siang tapi
saya dapat obat malam tapi ada 4 saya minum
obat pagi empat, iya suster, saya merasa ada
perubahan setelah saya minum obat saya merasa
lebih tenang habis minum obat
(Terminasi)
Saya merasa senang suster, pertama cara
menghardik halusinasi tutup teling bilang pergi
kau jangan ganggu saya kau tidak nyata, yang
kedua bercakp-cakap dengan orang lain jika
mendengar suara bisikan, yang ketika lakukan
aktivitas mencuci baju merapikan tempat tidur,
yang keempat minum obat secara teratur, iya baik
suster, oke suster saya setuju samapai ketemu
besok suster selamat siang.
O: Pasien mampu mengulangi kembali cara
mengontrol halusinasi dengan cara menghardik
dengan baik, pasien mampu mengingat dan
melakukan cara yang kedua bercakap-cakap,
pasien kooperatif, kontak mata terjalin, pasien
fokus dengan topik yang diberikan, keadaan
pasien membaik
A: SP 4 (Minum obat secara teratur dan benar)
berhasil dengan kriteria hasi
1. Pasien mampu mengingat jumlah obat
yang dikonsumsi sehari
2. Pasien minum obat secara teratur
3. Pasien kooperatif
P: Pertahankan Intervensi
1. Perawat
- Evaluasi SP 1
- Evaluasi SP 2
- Evaluasi SP 3
- Evaluasi SP 4
2. Pasien
- Anjurkan pasien untuk mempraktekan
cara menghardik halusinasi
- Anjurkan pasien untuk bercakap-cakap
dengan orang lain
- Anjurkan pasien untuk melakukan
aktivitas atau kegiatan yang terjadwal
- Anjurkan pasien minum obat secara
benar dan teratur
STRATEGI PELAKSANAAN BINA HUBUNGAN SALING PERCAYA
PERUBAHAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI PENDENGARAN

Pertemuan : 1 BHSP
Hari/tanggal : Senin, 28 November 2022
Nama Klien : Tn.A
Ruangan : Srikaya

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
S: Klien mengatakan mendengar suara bisikan tanpa wujud
O: Klien nampak gelisah, mondar-mandir, sering melamun, dan
menyendiri
2. Diagnosa Keperawatan
Perubahan perspesi sensori halusinasi pendengaran
3. Tujuan Keperawatan
1) Pasien mampu membina hubungan saling percaya
2) Menunjukkan rasa senang
3) Pasien mampu menyebutkan namanya
4) Kontak mata terjalin
5) Pasien mampu mengutarakan masalah yang dialami
4. Tindakan Keperawatan
- Membina hubungan saling percaya dengan klien
B. Strategi Pelaksanaan
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Selamat pagi, perkenalkan nama saya Afrianti mahasiswa praktek
ners dari STIK IJ saya biasa dipanggil anti, saya akan dinas disini
selama 1 minggu kebetulan hari ini saya dinas pagi dari jam 08.00-
14.00 siang nanti”
“Kalau boleh tau siapa nama anda ? senang dipanggil siapa?”
b. Evalusasi/validasi
“Bagaimana perasaan bapak pagi ini ? bagaimana tidur tadi malam
? ada keluhan atau tidak ?”
c. Kontrak
Topik : “Baik Tn. A apakah bapak sibuk ? bisa kita berbincang
bincang sebentar tentang perasaan yang bapak alami
sekarang ? “
Waktu : “Berapa lama kira-kira kita berbicang-bincang ? bapak
maunya berapa lama ? bagaimana kalau 15 menit?”
Tempat:“Bagaimana kalau kita berbicang-bincangnya disini saja,
apa bapak bersedia”
2. Fase Kerja
“Jadi pak karena bapak sekarang dirawat diruangan srikaya ini mulai
hari ini dan satu minggu kedepan saya yang akan merawat bapak”
“Kalau boleh tau apa yang bapak rasakan sekarang ?”
“Saya mengerti apa yang bapak rasakan sekarang, tapi lebih baik lagi
jika ada yang sedang bapak rasakan lebih baik diungkapkan pada
orang lain, jangan menyendiri dan hanya berdiam diri”
“Karena sekarang kita sudah berkenalan, kalau misalnya bapak ada
masalah atau merasakan sesuatu bapak bisa panggil saya bapak bisa
cerita ke saya apa yang sedang bapak rasakan”
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
1) Evaluasi Subjektif (Klien)
“Bagaimana perasaan bapak sekarang setelah menceritakan apa
yang bapak rasakan saat ini ?”
2) Evaluasi Objektif (Perawat)
“Tadi bapak sudah berkenalan dengan saya, apakah bapak
masih ingat dengan nama saya ?”
b. Rencana tindak lanjut
“Bapak jika mengalami kesulitan atau ada yang ingin ditanyakan
bapak bisa memanggil saya”
c. Kontrak yang akan datang
Topik :”Bapak bagaimana kalau besok kita lanjut membicarakan
tentang mengenal halusinasi dan cara mencegah halusinasi
agar tidak muncul lagi”
Waktu :”Untuk besok kita bertemu lagi ya pak di jam yang sama
seperti saat ini”
Tempat :”Nanti besok tempat kita berbincang-bicang disini saja ya,
bagaimana pak ?”
“Sampai ketemu besok bapak, selamat siang”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PERUBAHAN
PERUBAHAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI PENDENGARAN

Pertemuan : II
SP :1
Hari/tanggal : Selasa, 29 November 2022
Nama Klien : Tn.A
Ruangan : Srikaya

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
S: Klien mengatakan kadang-kadang ia mendengar suara-suara bisikan
O: Klien nampak mondar-mandir, sering melamun, dan menyendiri
2. Diagnosa Keperawatan
Perubahan perspesi sensori halusinasi pendengaran
3. Tujuan Keperawatan
1) Mengenali halusinasi yang dialaminya
2) Mengontrol halusinasinya
3) Mengikuti program pengobatan.
4. Tindakan Keperawatan
- SP 1 :
1) Mengidentifikasi jenis halusinasi klien
2) Mengidentifikasi isi halusinasi klien
3) Mengidentifikasi waktu halusinasi klien
4) Mengidentifikasi frekuensi halusinasi klien
5) Mengidentifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi
6) Mengidentifikasi respon klien terhadap halusinasi
7) Mengajarkan klien cara menghardik halusinasi
8) Menganjurkan klien memasukkan kegiatan menghardik
halusinasi ke dalam jadwal kegiatan harian

B. Strategi Pelaksanaan
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Selamat pagi pak, masih ingat dengan saya?”
“Kalau masih ingat nama saya siapa ?”
“Oh iya pak sesuai janji kita kemarin kita akan ketemu lagi hari
ini, boleh kita berbincang-bincang lagi sebentar?”
b. Evaluasi/validasi
“Bagaimana kabarnya bapak hari ini, apa yang bapak rasakan ?”
c. Kontrak
Topik:”Sesuai janji kita kemarin bahwa hari ini kita akan
membicarakan tentang mengenal halusinasi dan cara
mencegah halusinasi agar tidak muncul lagi ?””
Waktu:“Berapa lama kira-kira kita butuh waktu untuk berbicara ?,
bagaimana kalau 15 menit saja kayanya boleh ya “
Tempat:“Dimana bagunya kita berbicara ini ?, bagaimana kalau
disini saja apa bapak mau ?”
2. Fase Kerja
“Apakah bapak masih mendengar suara bisikan tanpa wujud ?”
“Kalau boleh tau apa isi bisikan yang bapak dengar?”
“Kapan bapak mendengar suara tersebut ? sesering apa?”
“Bapak mendengar suara tersebut ketika bapak sedang malakukan
kegiatan apa?”
“Apa yang bapak lakukan ketika suara bisikan itu muncul ? bagaimana
perasaan bapak pada saat suara itu muncul ?”
“Bagaimana kalau kita belajar cara untuk mencegah suara bisikan agar
tidak muncul?”
“Jadi bapak ada empat cara untuk mencegah suara bisikan agar tidak
muncul”
“Pertama, dengan menghardik suara bisikantersebut.”
“Kedua, dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain.”
“Ketiga, melakukan kegiatan yang sudah terjadwal.”
“Keempat, minum obat dengan teratur.”
“Bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu, yaitu dengan cara
menghardik.”
“Jadi caranya tutup kedua telinga dengan kedua ujung jari, kemudian
berkata pergi pergi kau, kau tidak nyata jangan ganggu saya, diulang
sampai suara bisikan itu sudah tidak ada lagi”
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
1) Evaluasi Subjektif (Klien)
“Bagaimana perasaan bapak setelah kita berbincang-bincang ?
apakah bapak merasa senang ?”
2) Evaluasi Objektif (Perawat)
“Setelah kita berbicang-bincang tadi tolong bapak ceritakan
ulang apa isi dari pembicaraan kita tadi ! atau bisa bapak ulangi
cara menghardik yang sudah saya ajarkan tadi ?”
b. Rencana tindak lanjut
“Jadi bapak kalau mendengar suara bisikan lakukan cara
menghardik seperti yang saya sudah ajarkan tadi, Nanti saya akan
memasukkan ke dalam jadwal harian bapak”
c. Kontrak yang akan datang
Topik :”Bapak karena waktu kita sekarang sudah habis bagaimana
kalau kita lanjut besok berbincang-bincang lagi tentang
cara mengontrol halusinasi yang kedua yaitu bercakap
cakap dengan orang lain ?”
Waktu :”Kira-kira besok waktunya kapan ya? Bagaimana kalau
besok jam 10.00 WITA, bisa?”
Tempat: “Bagaimana kalau besok kita berbicara disini saja lagi?”
“Oke kalau begitu sampai ketemu besok, selamat pagi”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PERUBAHAN
PERUBAHAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI PENDENGARAN

Pertemuan : III
SP : II
Hari/tanggal : Rabu, 30 November 2022
Nama Klien : Tn. A
Ruangan : Srikaya

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
S: Klien mengatakan kadang-kadang masih mendengar suara bisikan
O: Klien nampak baik, melamun dan sering berdiam diri
2. Diagnosa Keperawatan
Perubahan perspesi sensori halusinasi pendengaran
3. Tujuan Keperawatan
1) Mengidentifikasi kemampuan positif yang dimiliki pasien dan
melatih kemampuan yang dimiliki pasien
4. Tindakan Keperawatan
- SP 2 :
1) Mengevaluasi SP 1
2) Melatih pasien bercakap-cakap dengan orang lain
3) Memasukkan dalam kegiatan aktifitas sehari-ahari
B. Strategi Pelaksanaan
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Selamat pagi, masih ingat dengan saya ?”
“Bagaimana kabarnya hari ini ?”
“Apa bapak sudah makan ?”
b. Evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaan bapak hari ini? Apa yang pak A rasakan saat
ini? Apakah masih mendengar suara-suara bisikan ? Jam berapa ?
pada saat suara bisikan itu muncul pada sedang melakukan apa?
“Terus apa kemarin saat halusinasinya muncul, bapak sudah
berusaha untuk menghardik seperti yang diajarkan kemarin ?”
“Apa bapak bisa mempraktekannya sekarang bagaimana cara
mengontrol halusinasi dengan cara menghardik ?”
c. Kontrak
Topik:”Baik pak sesuai dengan janji kita kemarin bahwa hari ini
kita akan melakukan cara mengontrol halusinasi yang
kedua yaitu dengan cara bercakap-cakap atau berbincang
bincang dengan orang lain”
Waktu:”Berapa lama kita perlukan waktu untuk berbincang
bincang, bagaimana kalau 10 menit nanti kalau waktunya
tidak cukup kita akan tambah”
Tempat:”Untuk tempat kita berbincang-bincang sepertinya disini
saja ya pak boleh ?”
2. Fase Kerja
“Iya pak jadi hari ini kita akan melakukan cara mengontrol halusinasi
dengan cara yang kedua yaitu bercakap-cakap dengan orang lain,
kalau kemarin kita sudah belajar cara menghardik halusinasi dan
bapak sudah bisa melakukannya dengan baik sekarang kita akan
belajar cara yang kedua, boleh ?”
“Jadi jika suara bisikan tanpa wujud yang bapak dengar itu muncul
bapak bisa bercerita ke teman satu kamar dengan bapak itu tujuannya
untuk mengalihkan fokus bapak ke suara bisikan itu dan suara bisikan
itu perlahan-lahan akan hilang dengan sendirinya selain dengan cara
menghardik bercerita dengan teman atau dengan saya juga bisa
mencegah suara bisikan muncul”
“Jadi nanti kalau suara bisikan itu tiba-tiba muncul bapak tinggal pilih
mau melakukan cara yang mana yang pertama menghardik seperti
yang kemarin menutup telinga itu atau cara yang kedua yang
sekarang bercerita dengan orang lain”
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
1) Evaluasi Subjektif (Klien)
“Bagaimana perasaan bapak setelah kita melakukan cara
mengontrol halusinasi yang kedua ini ?”
“Jadi dari dua cara yang sudah kita lakukan bapak lebih suka
yang cara mana ?’
2) Evaluasi Objektif (Perawat)
“Apa bapak bisa mengulangi topik pembicaraan kita tadi ?”
b. Rencana tindak lanjut
“Nanti kalau suara bisikan itu muncul bapak tinggal pilih saja cara
yang mana yang mau bapak gunakan dari 2 cara yang sudah kita
pelajari untuk mengontrol halusinasi atau bisikan yang bapak
dengar”
c. Kontrak yang akan datang
Topik :”Karena waktu kita sudah selelasi, bagaimana kalau kita
sambung besok lagi, sekalian kita belajar cara mengontrol
halusinasi yang ketika yaitu dengan cara melakukan
kegiatan secara terjadwal dan bermanfaast”
Waktu :”Untuk waktunya seperti jam sekarang saja pak ya biar
tidak telalu lama sekitar jam 10.00 WITA, bagaimana apa
bapak setuju ?”
Tempat:”Nanti tempat kita berbicang-bincang disini lagi bapak ya”
“Baiklah pak waktu kita sudah selesai jadi sampai disini saja dulu
perbincangan kita sampai ketemu besok dijam yang sama, selama
pagi.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PERUBAHAN
PERUBAHAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI PENDENGARAN

Pertemuan : IV
SP : III
Hari/tanggal : Kamis, 01 Desember 2022
Nama Klien : Tn. A
Ruangan : Srikaya

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
S: Klien mengatakan kadang-kadang masih mendengar suara bisikan
O: Klien nampak baik, melamun dan sering berdiam diri
2. Diagnosa Keperawatan
Perubahan perspesi sensori halusinasi pendengaran
3. Tujuan Keperawatan
1) Menyebutkan kegiatan yang sudah dilakukan
2) Membuat jadwal kegiatan sehari-hari dan mampu melakukan
aktifitas yang diajarkan
4. Tindakan Keperawatan
- SP 3 :
1) Mengevaluasi SP 1 dan SP 2
2) Melatih pasien melakukan aktivitas atau kegiatan
3) Memasukkan dalam kegiatan aktifitas sehari-hari
B. Strategi Pelaksanaan
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Selamat pagi pak A, masih ingat dengan saya ?”
b. Evaluasi/validasi
”Bapak tampak segar hari ini. Bagaimana perasaannya hari ini ?
sudah siap kita berbincang bincang ? masih ingat dengan
kesepakatan kita kemarin, apa itu ? apakah bapak masih
mendengar suara- suara bisikan”
c. Kontrak
Topik:”Seperti janji kita, bagaimana kalau kita sekarang
berbincang- bincang tentang suara- suara yang sering
bapak dengar agar bisa dikendalikan dengan cara
melakukan aktifitas atau kegiatan harian.”
Waktu:”Berapa lama kita perlukan waktu untuk berbincang
bincang, bagaimana kalau 15 menit, oh bapak maunya 10
menit baik kalau begitu kita berbincang-bincang 10 menit
saja”
Tempat:”Untuk tempat boleh kita lakukan disini saja ya pak ?”
2. Fase Kerja
”Cara mengontrol halusinasi ada beberapa cara, kita sudah belajar
kemarin tentang cara pertama dan kedua, cara lain dalam mengontrol
halusinasi, apa bapak masih ingat ?”
”Jadi sekarang hari ini kita akan melakukan cara mengontrol halusinasi
yang ketiga yaitu dengan menyibukkan diri dengan berbagi kegiatan
yang bermanfaat. Jangan biarkan waktu luang bapak hanya untuk
melamun saja.”
”Jika bapak mulai mendengar suara-suara, segera menyibukkan diri
dengan kegiatan seperti menyapu, mengepel, atau menyibukkan
dengan kegiatan lain.”
”Atau bapak selama diruangan ini pernah melakukan kegiatan apa
saja ?”
”Nah kegiatan seperti itu juga boleh untuk dilakukan, yang penting
ketika suara bisikan tanpa wujud mulai terdengar bapak langsung
lakukan kegiatan yang bapak ingin lakukan”
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
1) Evaluasi Subjektif (Klien)
“Ternyata waktu kita bercerita sudah selesai, saya senang
sekali bapak sudah mau berbincang-bincang dengan”
“Bagaimana dengan perasaan bapak ?”
2) Evaluasi Objektif (Perawat)
“Bisa tolong bapak ulangi apa semua yang sudah kita bahas
tadi ?, atau bisa bapak sebutkan kegiatan yang bisa
dilakukan ?”
b. Rencana tindak lanjut
“Baiklah, tolong sekali lagi nanti kalau masih mendengar suara-
suara bisikan tanpawujud, bapak usahakan untuk melakukan
hardikan atau bercakap-cakap dengan orang lain atau bisa juga
langsung melakukan aktivitas menyibukkan diri seperti cara yang
sudah saya ajarkan tadi. Nanti saya akan memasukkan ke dalam
jadwal harian bapak”.
c. Kontrak yang akan datang
Topik :”Bapak bagaimana kalau besok kita lanjut berbicang-
bincang lagi tentang cara yang keempat atau yang terakhir
yaitu cara minum obat yang benar dan teratur”
Waktu:”Selesai bapak dan teman-teman makan kita akan mulai
berbincang-bincang kembali pak ya ?”
Tempat:”Nanti kita ketemu kembali ditempat ini bapak ya”
“Baik pak sampai ketemu besok lagi, terimakasih”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PERUBAHAN
PERUBAHAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI PENDENGARAN

Pertemuan : IV
SP : IV
Hari/tanggal : Jum’at, 02, Desember 2022
Nama Klien : Tn. A
Ruangan : Srikaya

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
S: Klien mengatakan kadang-kadang masih mendengar suara bisikan
O: Klien nampak baik, melamun dan sering berdiam diri
2. Diagnosa Keperawatan
Perubahan perspesi sensori halusinasi pendengaran
3. Tujuan Keperawatan
1) Mengerti dan patuh pada cara minum obat yang benar
4. Tindakan Keperawatan
- SP 4 :
1. Mengevaluasi SP1, SP 2 dan SP 3
2. Mengajar dan latih pasien minum obat yang benar
B. Strategi Pelaksanaan
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Selamat siang kita bertemu lagi pak A, masih ingat dengan saya ?”
b. Evaluasi/validasi
“Bagaimana kabarnya sekarang lebih baik sekarang atau yang
tadi ?”
c. Kontrak
Topik:”Sesuai dengan janji kita kemarin bahwa kita akan bertemu
lagi untuk membahasa cara minum obat yang benar dan
teratur, apa bapak siap ?”
Waktu:”Waktunya kayanya 10 menit saja bapak ya boleh itu ?”
Tempat:”Disini saja lagi kita berbincang-bincang”
2. Fase Kerja
“Bapak sehari itu minum obat berapa kali ?”
“Apa bapak tau obat yang bapak minum obat warna apa saja?”
“Tidaak kenapa yang penting bapak minum obat secara tarutur sesuai
dengan apa yang diinstruksikan dokter dan apa yang dibilang perawat
ya pak”
“Jadi bagaimana yang bapak rasakan setelah minum obat ? apa ada
perubahan sebelum dan sesudah minum obat ?”
“Nah itu dia jadi manfaat kita minum obat itu untuk memberikan
ketenangan kepada bapak, selain itu juga obat yang bapak minum bisa
mencegah munculnya suara bisikan tanpa wujud yang biasa bapak
dengar”
“Nanti bapak jangan lupa untuk selalu minum obat secara teratur
jangan putus obat apalagi kalau obatnya tidak diminum, nanti obatnya
diminum secara teratur sesuai dengan apa yang tertulis diobat kalau
obatnya habis segera minta ke dokter untuk minta obat lagi ”
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
1) Evaluasi Subjektif (Klien)
“Bagaimana perasaan bapak setelah kita melakukan bincang
bincang ?”
2) Evaluasi Objektif (Perawat)
“Bisa bapak ulangi apa yang sudah kita bahas tadi ?, atau bisa
bapak sebutkan 4 cara mengontrol halusinasi?
b. Rencana tindak lanjut
“Baik pak nanti kalau suara bisikan yang bapak dengar muncul
kembali bapak bisa langsung lakukan cara mengontrol halusinasi
yang sudah kita pelajari ya pak”
c. Kontrak
Topik: “Baik pak besok kita akan bertemu lagi, saya akan bertanya
kembali ke bapak apakah bapak masih ingat dengan apa
yang sudah kita pelajari”
Waktu:”Besok kita berbincang0-bincang 15 menit bapak pak apa
bapak setuju ?”
Tempat:”Nanti kita bertemu ditempat ini lagi ya pak besok”
“Baik karena waktu kita sudah habis samapi ketemu besok
terimakasih untuk waktu yang bapak berikan” selamat siang

Anda mungkin juga menyukai