1. IDENTITAS PASIEN
Inisial Pasien : Tn. A
Ruang Rawat : Ruang Srikaya
Umur : 40 Tahun
Informan : Pasien dan Status pasien
Tgl MRS : 12 November 2022
Tgl pengkajian : 28 November 2022
Pekerjaan : Petani
Pendidikan : SMA
RM no. : 040898
Alamat : Taipa Losi
2. ALASAN MASUK
Pasien mengatakan dirinya diantar oleh keluarganya, karena dirinya sering
mengamuk, gelisah, mondar-mandir. Pada saat dilakukan pengkajian
pasien mengatakan kadang mendengar suara bisikan dari ayahnya yang
sudah meninggal, suara bisikan yang ia dengar yaitu suara ayahnya yang
menyuruhnya untuk mengambil harta ayahnya dan membunuh jika ada
orang yang ingin mengambil harta ayahnya, suara bisikan sering muncul
tetapi lebih sering pada malam hari, pasien nampak gelisah, mondar-
mandir kadang pasien berbicara sendiri, pasien sering melamun dan
menyendiri.
3. FAKTOR PREDISPOSIS
1. Riwayat penyakit lalu
Pasien mengatakan pasien tidak mengalami gangguan jiwa sebelumnya
2. Riwayat pengobatan
Pasien sudah pernah mengkonsumsi obat gangguan jiwa sebelumnya
tapi pengobatan kurang berhasil sejak pasien putus obat ± 2 bulan
karena pasien dirumah masih sering gelisah dan kadang mengamuk
3. Riwayat trauma
Pasien mengatakan tidak pernah mendapatkan penganiayaan fisik
semasa kecil, pasien mengatakan saat sudah mengalami sakit jiwa
pasien sering dipukul kakaknya jika mengamuk, Kejadian tersebur
sering diliat keluarga pasien yang ada dirumah.
Pasien mengatakan tinggal bersama kaka dan adiknya, pasien
mengatakan kedua orang tuanya sudah meninggal.
Perempuan P : Pasien
...... Tinggal serumah
2. Konsep diri
a. Gambaran diri
Pasien menyukai semua anggota tubuh pasien
b. Identitas diri
Pasien mampu menyebutkan namanya A, dan berumur 40 tahun,
tinggal di taipa losi
c. Peran
Pasien mengatakan peran dirinya dirumah sebagai seorang suami
dan ayah bagi anak-anaknya ia memiliki pekerjaan sebagai seorang
petani, pasien mengatakan tidak mampu melakukan perannya
sebagai kepala keluarga semenjak ia sakit dan dirawat dirumah sakit
d. Ideal diri
Pasien mengatakan ideal dirinya adalah seorang presiden dan singa
yang gagah
e. Harga diri
Pasien mengatakan dirinya sangat berharga bagi keluarganya,
pasien mengatakan anaknya sangat menyanyangi dirinya
Masalah Keperawatan : Tidak ditemukan masalah
3. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti
Pasien mengatakan orang yang berarti dalam hidupnya adalah kakak
dan adiknya karena mereka yang mengurusnya selama sakit
b. Peran serta dalam kelompok /masyarakat Peran serta dalam kegiatan
kelompok/masyarakat
8. Proses pikir
a. Arus pikir
Bicara cepat, pasien saat ditanya bicaranya cepat dan keras dan
bicara kacau tidak sesuai dengan kenyataan.
Diagnosa keperawatan : Gangguan proses pikir
b. Isi pikir
Pasien berulang-ulang mengatakan bahwa dirinya adalah seorang
presiden dan harimau gagah
Diagnosa keperawatan : Gangguan proses pikir (waham kebesaran )
9. Tingkat kesadaran
a. Kwantitatif : Compos mentis, GCS :V4, E5, M6
b. Kwalitatis: Kesadaran berubah, pasien kadang marah-marah dengan
temannya dan bertingkah seperti latihan pencat silat
c. Disoroientasi
Pasien mampu mengenali pagi, siang, dan malam. Pasien mampu
menyebutkan jam. Pasien mampu menyebutkan hari, tanggal, dan
tahun. Pasien mampu menyebutkan bahwa dirinya sekarang berada
di ruang serikaya. Pasien mampu menyebutkan nama pasien lainya
dan perawat.
Diagnosa keperawatan : tidak ada masalah ditemukan pada orientasi
waktu, orang dan tempat
10. Memori
a. Jangka panjang
Saat ditanya kapan dirinya lahir, pasien mampu menjawab bahwa
dirinya lahir di ampana tanggal 03 Mei 1982.
b. Jangka pendek
Saat ditanya kegiatan di pagi hari, pasien mampu menyebutkan
kegiatanya, yaitu bangun tidur, mandi, sarapan, dan minum obat.
Diagnosa keperawatan : tidak ada masalah ditemukan pada memori pasien
11. Konsentrasi dan berhitung
Pasien tidak mepunyai masalah berhitung dan kosentrasi, terbukti
dengan pasien mampu menurutkan angka dan ketika ditanya 5 + 2,
pasien menjawab 7
Diagnosa keperawatan : tidak ada masalah ditemukan pada
konsentrasi dan berhitung pasien
12. Kemampuan menilai (judgement)
Ketika ditanya sebelum makan berdoa terlebih dahulu atau makan
terlebih dahulu, pasien menjawab berdoa dulu.
Diagnosa keperawatan : tidak ada masalah ditemukan pada
kemampuan penilaian
13. Daya tilik diri
Pasien menyadari bahwa dirinya mengalami gangguan jiwa semenjak
ayahnya meninggal. Pasien mengatakan dibawa kesini kareka suka
marah-marah dirumah, berteriak dan mengamuk, dan saat ini dia
menganggap dirinya sudah sembuh
Diagnosa keperawatan : tidak ada masalah ditemukan pada daya tilik
diri
a. Diagnosa medik
- Skizofrenia Paranoid
b. Terapi medik
- Risperidon 2mg 1-0-1
- Arkine 2 mg 1/2-0-1/2
- Defakote 250 mg 1-0-0
- Clorilex 100mg 0-1/2-1/2
PENGUMPULAN DATA
Diagnosa Keperawatan
1. Perubahan Persepsi Sensori Halusinasi Pendengaran
2. Waham Kebesaran
3. Kerusakan Komunikasi Verbal
4. Risiko Perilaku Kekerasan
5. Respon Pasca Trauma
6. Isolasi Sosial
Prioritas Masalah
1. Perubahan Persepsi Sensori Halusinasi Pendengaran
2. Harga Diri Rendah
3. Isolasi Sosial
4. Risiko Perilaku Kekerasan
5. Gangguan Komunikasi Verbal
6. Respon Pasca Trauma
Pohon Masalah
Pertemuan : 1 BHSP
Hari/tanggal : Senin, 28 November 2022
Nama Klien : Tn.A
Ruangan : Srikaya
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
S: Klien mengatakan mendengar suara bisikan tanpa wujud
O: Klien nampak gelisah, mondar-mandir, sering melamun, dan
menyendiri
2. Diagnosa Keperawatan
Perubahan perspesi sensori halusinasi pendengaran
3. Tujuan Keperawatan
1) Pasien mampu membina hubungan saling percaya
2) Menunjukkan rasa senang
3) Pasien mampu menyebutkan namanya
4) Kontak mata terjalin
5) Pasien mampu mengutarakan masalah yang dialami
4. Tindakan Keperawatan
- Membina hubungan saling percaya dengan klien
B. Strategi Pelaksanaan
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Selamat pagi, perkenalkan nama saya Afrianti mahasiswa praktek
ners dari STIK IJ saya biasa dipanggil anti, saya akan dinas disini
selama 1 minggu kebetulan hari ini saya dinas pagi dari jam 08.00-
14.00 siang nanti”
“Kalau boleh tau siapa nama anda ? senang dipanggil siapa?”
b. Evalusasi/validasi
“Bagaimana perasaan bapak pagi ini ? bagaimana tidur tadi malam
? ada keluhan atau tidak ?”
c. Kontrak
Topik : “Baik Tn. A apakah bapak sibuk ? bisa kita berbincang
bincang sebentar tentang perasaan yang bapak alami
sekarang ? “
Waktu : “Berapa lama kira-kira kita berbicang-bincang ? bapak
maunya berapa lama ? bagaimana kalau 15 menit?”
Tempat:“Bagaimana kalau kita berbicang-bincangnya disini saja,
apa bapak bersedia”
2. Fase Kerja
“Jadi pak karena bapak sekarang dirawat diruangan srikaya ini mulai
hari ini dan satu minggu kedepan saya yang akan merawat bapak”
“Kalau boleh tau apa yang bapak rasakan sekarang ?”
“Saya mengerti apa yang bapak rasakan sekarang, tapi lebih baik lagi
jika ada yang sedang bapak rasakan lebih baik diungkapkan pada
orang lain, jangan menyendiri dan hanya berdiam diri”
“Karena sekarang kita sudah berkenalan, kalau misalnya bapak ada
masalah atau merasakan sesuatu bapak bisa panggil saya bapak bisa
cerita ke saya apa yang sedang bapak rasakan”
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
1) Evaluasi Subjektif (Klien)
“Bagaimana perasaan bapak sekarang setelah menceritakan apa
yang bapak rasakan saat ini ?”
2) Evaluasi Objektif (Perawat)
“Tadi bapak sudah berkenalan dengan saya, apakah bapak
masih ingat dengan nama saya ?”
b. Rencana tindak lanjut
“Bapak jika mengalami kesulitan atau ada yang ingin ditanyakan
bapak bisa memanggil saya”
c. Kontrak yang akan datang
Topik :”Bapak bagaimana kalau besok kita lanjut membicarakan
tentang mengenal halusinasi dan cara mencegah halusinasi
agar tidak muncul lagi”
Waktu :”Untuk besok kita bertemu lagi ya pak di jam yang sama
seperti saat ini”
Tempat :”Nanti besok tempat kita berbincang-bicang disini saja ya,
bagaimana pak ?”
“Sampai ketemu besok bapak, selamat siang”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PERUBAHAN
PERUBAHAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI PENDENGARAN
Pertemuan : II
SP :1
Hari/tanggal : Selasa, 29 November 2022
Nama Klien : Tn.A
Ruangan : Srikaya
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
S: Klien mengatakan kadang-kadang ia mendengar suara-suara bisikan
O: Klien nampak mondar-mandir, sering melamun, dan menyendiri
2. Diagnosa Keperawatan
Perubahan perspesi sensori halusinasi pendengaran
3. Tujuan Keperawatan
1) Mengenali halusinasi yang dialaminya
2) Mengontrol halusinasinya
3) Mengikuti program pengobatan.
4. Tindakan Keperawatan
- SP 1 :
1) Mengidentifikasi jenis halusinasi klien
2) Mengidentifikasi isi halusinasi klien
3) Mengidentifikasi waktu halusinasi klien
4) Mengidentifikasi frekuensi halusinasi klien
5) Mengidentifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi
6) Mengidentifikasi respon klien terhadap halusinasi
7) Mengajarkan klien cara menghardik halusinasi
8) Menganjurkan klien memasukkan kegiatan menghardik
halusinasi ke dalam jadwal kegiatan harian
B. Strategi Pelaksanaan
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Selamat pagi pak, masih ingat dengan saya?”
“Kalau masih ingat nama saya siapa ?”
“Oh iya pak sesuai janji kita kemarin kita akan ketemu lagi hari
ini, boleh kita berbincang-bincang lagi sebentar?”
b. Evaluasi/validasi
“Bagaimana kabarnya bapak hari ini, apa yang bapak rasakan ?”
c. Kontrak
Topik:”Sesuai janji kita kemarin bahwa hari ini kita akan
membicarakan tentang mengenal halusinasi dan cara
mencegah halusinasi agar tidak muncul lagi ?””
Waktu:“Berapa lama kira-kira kita butuh waktu untuk berbicara ?,
bagaimana kalau 15 menit saja kayanya boleh ya “
Tempat:“Dimana bagunya kita berbicara ini ?, bagaimana kalau
disini saja apa bapak mau ?”
2. Fase Kerja
“Apakah bapak masih mendengar suara bisikan tanpa wujud ?”
“Kalau boleh tau apa isi bisikan yang bapak dengar?”
“Kapan bapak mendengar suara tersebut ? sesering apa?”
“Bapak mendengar suara tersebut ketika bapak sedang malakukan
kegiatan apa?”
“Apa yang bapak lakukan ketika suara bisikan itu muncul ? bagaimana
perasaan bapak pada saat suara itu muncul ?”
“Bagaimana kalau kita belajar cara untuk mencegah suara bisikan agar
tidak muncul?”
“Jadi bapak ada empat cara untuk mencegah suara bisikan agar tidak
muncul”
“Pertama, dengan menghardik suara bisikantersebut.”
“Kedua, dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain.”
“Ketiga, melakukan kegiatan yang sudah terjadwal.”
“Keempat, minum obat dengan teratur.”
“Bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu, yaitu dengan cara
menghardik.”
“Jadi caranya tutup kedua telinga dengan kedua ujung jari, kemudian
berkata pergi pergi kau, kau tidak nyata jangan ganggu saya, diulang
sampai suara bisikan itu sudah tidak ada lagi”
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
1) Evaluasi Subjektif (Klien)
“Bagaimana perasaan bapak setelah kita berbincang-bincang ?
apakah bapak merasa senang ?”
2) Evaluasi Objektif (Perawat)
“Setelah kita berbicang-bincang tadi tolong bapak ceritakan
ulang apa isi dari pembicaraan kita tadi ! atau bisa bapak ulangi
cara menghardik yang sudah saya ajarkan tadi ?”
b. Rencana tindak lanjut
“Jadi bapak kalau mendengar suara bisikan lakukan cara
menghardik seperti yang saya sudah ajarkan tadi, Nanti saya akan
memasukkan ke dalam jadwal harian bapak”
c. Kontrak yang akan datang
Topik :”Bapak karena waktu kita sekarang sudah habis bagaimana
kalau kita lanjut besok berbincang-bincang lagi tentang
cara mengontrol halusinasi yang kedua yaitu bercakap
cakap dengan orang lain ?”
Waktu :”Kira-kira besok waktunya kapan ya? Bagaimana kalau
besok jam 10.00 WITA, bisa?”
Tempat: “Bagaimana kalau besok kita berbicara disini saja lagi?”
“Oke kalau begitu sampai ketemu besok, selamat pagi”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PERUBAHAN
PERUBAHAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI PENDENGARAN
Pertemuan : III
SP : II
Hari/tanggal : Rabu, 30 November 2022
Nama Klien : Tn. A
Ruangan : Srikaya
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
S: Klien mengatakan kadang-kadang masih mendengar suara bisikan
O: Klien nampak baik, melamun dan sering berdiam diri
2. Diagnosa Keperawatan
Perubahan perspesi sensori halusinasi pendengaran
3. Tujuan Keperawatan
1) Mengidentifikasi kemampuan positif yang dimiliki pasien dan
melatih kemampuan yang dimiliki pasien
4. Tindakan Keperawatan
- SP 2 :
1) Mengevaluasi SP 1
2) Melatih pasien bercakap-cakap dengan orang lain
3) Memasukkan dalam kegiatan aktifitas sehari-ahari
B. Strategi Pelaksanaan
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Selamat pagi, masih ingat dengan saya ?”
“Bagaimana kabarnya hari ini ?”
“Apa bapak sudah makan ?”
b. Evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaan bapak hari ini? Apa yang pak A rasakan saat
ini? Apakah masih mendengar suara-suara bisikan ? Jam berapa ?
pada saat suara bisikan itu muncul pada sedang melakukan apa?
“Terus apa kemarin saat halusinasinya muncul, bapak sudah
berusaha untuk menghardik seperti yang diajarkan kemarin ?”
“Apa bapak bisa mempraktekannya sekarang bagaimana cara
mengontrol halusinasi dengan cara menghardik ?”
c. Kontrak
Topik:”Baik pak sesuai dengan janji kita kemarin bahwa hari ini
kita akan melakukan cara mengontrol halusinasi yang
kedua yaitu dengan cara bercakap-cakap atau berbincang
bincang dengan orang lain”
Waktu:”Berapa lama kita perlukan waktu untuk berbincang
bincang, bagaimana kalau 10 menit nanti kalau waktunya
tidak cukup kita akan tambah”
Tempat:”Untuk tempat kita berbincang-bincang sepertinya disini
saja ya pak boleh ?”
2. Fase Kerja
“Iya pak jadi hari ini kita akan melakukan cara mengontrol halusinasi
dengan cara yang kedua yaitu bercakap-cakap dengan orang lain,
kalau kemarin kita sudah belajar cara menghardik halusinasi dan
bapak sudah bisa melakukannya dengan baik sekarang kita akan
belajar cara yang kedua, boleh ?”
“Jadi jika suara bisikan tanpa wujud yang bapak dengar itu muncul
bapak bisa bercerita ke teman satu kamar dengan bapak itu tujuannya
untuk mengalihkan fokus bapak ke suara bisikan itu dan suara bisikan
itu perlahan-lahan akan hilang dengan sendirinya selain dengan cara
menghardik bercerita dengan teman atau dengan saya juga bisa
mencegah suara bisikan muncul”
“Jadi nanti kalau suara bisikan itu tiba-tiba muncul bapak tinggal pilih
mau melakukan cara yang mana yang pertama menghardik seperti
yang kemarin menutup telinga itu atau cara yang kedua yang
sekarang bercerita dengan orang lain”
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
1) Evaluasi Subjektif (Klien)
“Bagaimana perasaan bapak setelah kita melakukan cara
mengontrol halusinasi yang kedua ini ?”
“Jadi dari dua cara yang sudah kita lakukan bapak lebih suka
yang cara mana ?’
2) Evaluasi Objektif (Perawat)
“Apa bapak bisa mengulangi topik pembicaraan kita tadi ?”
b. Rencana tindak lanjut
“Nanti kalau suara bisikan itu muncul bapak tinggal pilih saja cara
yang mana yang mau bapak gunakan dari 2 cara yang sudah kita
pelajari untuk mengontrol halusinasi atau bisikan yang bapak
dengar”
c. Kontrak yang akan datang
Topik :”Karena waktu kita sudah selelasi, bagaimana kalau kita
sambung besok lagi, sekalian kita belajar cara mengontrol
halusinasi yang ketika yaitu dengan cara melakukan
kegiatan secara terjadwal dan bermanfaast”
Waktu :”Untuk waktunya seperti jam sekarang saja pak ya biar
tidak telalu lama sekitar jam 10.00 WITA, bagaimana apa
bapak setuju ?”
Tempat:”Nanti tempat kita berbicang-bincang disini lagi bapak ya”
“Baiklah pak waktu kita sudah selesai jadi sampai disini saja dulu
perbincangan kita sampai ketemu besok dijam yang sama, selama
pagi.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PERUBAHAN
PERUBAHAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI PENDENGARAN
Pertemuan : IV
SP : III
Hari/tanggal : Kamis, 01 Desember 2022
Nama Klien : Tn. A
Ruangan : Srikaya
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
S: Klien mengatakan kadang-kadang masih mendengar suara bisikan
O: Klien nampak baik, melamun dan sering berdiam diri
2. Diagnosa Keperawatan
Perubahan perspesi sensori halusinasi pendengaran
3. Tujuan Keperawatan
1) Menyebutkan kegiatan yang sudah dilakukan
2) Membuat jadwal kegiatan sehari-hari dan mampu melakukan
aktifitas yang diajarkan
4. Tindakan Keperawatan
- SP 3 :
1) Mengevaluasi SP 1 dan SP 2
2) Melatih pasien melakukan aktivitas atau kegiatan
3) Memasukkan dalam kegiatan aktifitas sehari-hari
B. Strategi Pelaksanaan
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Selamat pagi pak A, masih ingat dengan saya ?”
b. Evaluasi/validasi
”Bapak tampak segar hari ini. Bagaimana perasaannya hari ini ?
sudah siap kita berbincang bincang ? masih ingat dengan
kesepakatan kita kemarin, apa itu ? apakah bapak masih
mendengar suara- suara bisikan”
c. Kontrak
Topik:”Seperti janji kita, bagaimana kalau kita sekarang
berbincang- bincang tentang suara- suara yang sering
bapak dengar agar bisa dikendalikan dengan cara
melakukan aktifitas atau kegiatan harian.”
Waktu:”Berapa lama kita perlukan waktu untuk berbincang
bincang, bagaimana kalau 15 menit, oh bapak maunya 10
menit baik kalau begitu kita berbincang-bincang 10 menit
saja”
Tempat:”Untuk tempat boleh kita lakukan disini saja ya pak ?”
2. Fase Kerja
”Cara mengontrol halusinasi ada beberapa cara, kita sudah belajar
kemarin tentang cara pertama dan kedua, cara lain dalam mengontrol
halusinasi, apa bapak masih ingat ?”
”Jadi sekarang hari ini kita akan melakukan cara mengontrol halusinasi
yang ketiga yaitu dengan menyibukkan diri dengan berbagi kegiatan
yang bermanfaat. Jangan biarkan waktu luang bapak hanya untuk
melamun saja.”
”Jika bapak mulai mendengar suara-suara, segera menyibukkan diri
dengan kegiatan seperti menyapu, mengepel, atau menyibukkan
dengan kegiatan lain.”
”Atau bapak selama diruangan ini pernah melakukan kegiatan apa
saja ?”
”Nah kegiatan seperti itu juga boleh untuk dilakukan, yang penting
ketika suara bisikan tanpa wujud mulai terdengar bapak langsung
lakukan kegiatan yang bapak ingin lakukan”
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
1) Evaluasi Subjektif (Klien)
“Ternyata waktu kita bercerita sudah selesai, saya senang
sekali bapak sudah mau berbincang-bincang dengan”
“Bagaimana dengan perasaan bapak ?”
2) Evaluasi Objektif (Perawat)
“Bisa tolong bapak ulangi apa semua yang sudah kita bahas
tadi ?, atau bisa bapak sebutkan kegiatan yang bisa
dilakukan ?”
b. Rencana tindak lanjut
“Baiklah, tolong sekali lagi nanti kalau masih mendengar suara-
suara bisikan tanpawujud, bapak usahakan untuk melakukan
hardikan atau bercakap-cakap dengan orang lain atau bisa juga
langsung melakukan aktivitas menyibukkan diri seperti cara yang
sudah saya ajarkan tadi. Nanti saya akan memasukkan ke dalam
jadwal harian bapak”.
c. Kontrak yang akan datang
Topik :”Bapak bagaimana kalau besok kita lanjut berbicang-
bincang lagi tentang cara yang keempat atau yang terakhir
yaitu cara minum obat yang benar dan teratur”
Waktu:”Selesai bapak dan teman-teman makan kita akan mulai
berbincang-bincang kembali pak ya ?”
Tempat:”Nanti kita ketemu kembali ditempat ini bapak ya”
“Baik pak sampai ketemu besok lagi, terimakasih”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PERUBAHAN
PERUBAHAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI PENDENGARAN
Pertemuan : IV
SP : IV
Hari/tanggal : Jum’at, 02, Desember 2022
Nama Klien : Tn. A
Ruangan : Srikaya
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
S: Klien mengatakan kadang-kadang masih mendengar suara bisikan
O: Klien nampak baik, melamun dan sering berdiam diri
2. Diagnosa Keperawatan
Perubahan perspesi sensori halusinasi pendengaran
3. Tujuan Keperawatan
1) Mengerti dan patuh pada cara minum obat yang benar
4. Tindakan Keperawatan
- SP 4 :
1. Mengevaluasi SP1, SP 2 dan SP 3
2. Mengajar dan latih pasien minum obat yang benar
B. Strategi Pelaksanaan
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Selamat siang kita bertemu lagi pak A, masih ingat dengan saya ?”
b. Evaluasi/validasi
“Bagaimana kabarnya sekarang lebih baik sekarang atau yang
tadi ?”
c. Kontrak
Topik:”Sesuai dengan janji kita kemarin bahwa kita akan bertemu
lagi untuk membahasa cara minum obat yang benar dan
teratur, apa bapak siap ?”
Waktu:”Waktunya kayanya 10 menit saja bapak ya boleh itu ?”
Tempat:”Disini saja lagi kita berbincang-bincang”
2. Fase Kerja
“Bapak sehari itu minum obat berapa kali ?”
“Apa bapak tau obat yang bapak minum obat warna apa saja?”
“Tidaak kenapa yang penting bapak minum obat secara tarutur sesuai
dengan apa yang diinstruksikan dokter dan apa yang dibilang perawat
ya pak”
“Jadi bagaimana yang bapak rasakan setelah minum obat ? apa ada
perubahan sebelum dan sesudah minum obat ?”
“Nah itu dia jadi manfaat kita minum obat itu untuk memberikan
ketenangan kepada bapak, selain itu juga obat yang bapak minum bisa
mencegah munculnya suara bisikan tanpa wujud yang biasa bapak
dengar”
“Nanti bapak jangan lupa untuk selalu minum obat secara teratur
jangan putus obat apalagi kalau obatnya tidak diminum, nanti obatnya
diminum secara teratur sesuai dengan apa yang tertulis diobat kalau
obatnya habis segera minta ke dokter untuk minta obat lagi ”
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
1) Evaluasi Subjektif (Klien)
“Bagaimana perasaan bapak setelah kita melakukan bincang
bincang ?”
2) Evaluasi Objektif (Perawat)
“Bisa bapak ulangi apa yang sudah kita bahas tadi ?, atau bisa
bapak sebutkan 4 cara mengontrol halusinasi?
b. Rencana tindak lanjut
“Baik pak nanti kalau suara bisikan yang bapak dengar muncul
kembali bapak bisa langsung lakukan cara mengontrol halusinasi
yang sudah kita pelajari ya pak”
c. Kontrak
Topik: “Baik pak besok kita akan bertemu lagi, saya akan bertanya
kembali ke bapak apakah bapak masih ingat dengan apa
yang sudah kita pelajari”
Waktu:”Besok kita berbincang0-bincang 15 menit bapak pak apa
bapak setuju ?”
Tempat:”Nanti kita bertemu ditempat ini lagi ya pak besok”
“Baik karena waktu kita sudah habis samapi ketemu besok
terimakasih untuk waktu yang bapak berikan” selamat siang