Anda di halaman 1dari 26

FORMULIR PENGKAJIAN

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

RUANG RAWAT : BANGSAL FLAMBOYAN

TANGGAL DIRAWAT : 29-31 MARET 2022

I. IDENTITAS KLIEN

Nama : Tn S

Umur : 33 Tahun

Jenis Kelamin : Laki – laki

Pendidikan : SMK

Pekerjaan : Tidak bekerja

Suku Bangsa : Jawa

Alamat : Dendengan

No RM : 054XXX

Informan : Pasien dan rekam medis (RM)

Tanggal Masuk RS : 16 Maret 2022

Tanggal Pengkajian : 29 Maret 2022

II. ALASAN MASUK

Pasien di bawa ke RSJD Soedjarwadi klaten karena pasien di rumah bingung, mondar-mandir,
terakhir kontrol dan opname 2 minggu yang lalu

RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG

Pasien mengatakan sering mendapatkan bisikan-bisikan saat sendiri atau pada malam hari.
Pasien menggatakan isi bisikanya seakan-akan pasien di suruh tidur dan tidak boleh
menggangu bapaknya. Pasien juga mengatakan merasa malu kalau mau mengobrol sama
temanya karena giginya habis.
III. FAKTOR PRESIPITASI & FAKTOR PREDISPOSISI

FAKTOR FAKTOR PRESIPITASI STRESSOR


PREDISPOSISI Nature Origin Number-
Traning
Biologis Pasien Tidak pernah Tidak pernah -
- Pasien tidak mengatakan mengalami sakit masuk RS karena
memiliki riwayat tidak pernah kepala yang sakit fisik
kejang dan mengalami sakit sampai parah
demam tinggi yang parah
Psikologis Pengobatan Tidak rutin untuk Sudah lebih dari Sakit pasien
- Pasien tidak pasien kurang kontrol 5 kali keluar kambuh karena
memiliki riwayat berhasil masuk rumah saat pengobatan
pengalaman tidak sakit di ruamah kurang
menyenangkan berhasil, tidak
pada waktu kecil rutin minum obat
- Pasien
mengatakan
kurang dihargai
oleh bapaknya
dan kurang
perhataian dari
bapaknya
- Pasien
mengatakan
kalau bercerita
sama ibuknya
Sosiokultural Pasien tidak Pasien tidak Pasien tidak
- Pasien terakhir bekerja bekerja bekerja
pendidikan SMK,
pasien tidak
bekerja
1. Pernah mengalami masalah gangguan jiwa di masa lalu?
Pasien pernah mengalami gangguan jiwa sebelumnya
2. Riwayat pengobatan sebelumnya dan keberhasilanya (tahun berapa?)
Riwayat pengobatan pasien sebelumnya kurang berhasil
3. Riwayat masa lalu yang tidak menyenangkan?
Pasien pernah memiliki riwayat kekerasan dalam keluarga, yaitu pada waktu kecil
pernah di lempar sandal oleh bapaknya sehingga mengenai kepala
4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa?
Pasien menggatakan keluarganya tidak ada yang mengalami gangguan jiwa sebelumnya
IV. FISIK
Pemeriksaan tanda – tanda vital
TD : 110/80 mmHg
N : 80x/menit
S : 36,3 °C
BB : 69 kg
TB : 165 cm
Keluhan Fisik : Tidak ada
V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram

Keterangan

: Laki – laki meninggal : Pasien

: Perempuan meninggal : Tinggal satu rumah

: Laki - laki

: Perempuan

Jelaskan :

Pasien merupakan anak ke empat dari lima bersaudara saat ini pasien tinggal bersama kedua
orang tuanya, pasien dekat dengan ibuknya yang selalu memberikan dukungan pada dirinya.
2. Konsep diri
a) Gambaran diri : Pasien mengatakan tidak percaya diri dengan bentuk tubuhnya
karena giginya sudah habis
b) Identitas diri : Pasien mengatakan bahwa dia belum menikah
c) Peran : Pasien mengatakan bahwa di anak ke empat, kurang bergabung
dengan teman – temannya, pasien lebih suka di dalam kamar, karena malu kalau mau
ngobrol sama orang lain karena giginya habis
d) Ideal diri : Pasien mengatakan bahwa hidup itu sudah takdir, dan kondisi
ideal dirinya sekarang terganggu
Harga diri : Pasien mengatakan kurang dihargai oleh bapaknya, dan kurang
dapat perhatian dari bapaknya. Pasien mengatakan tidak percaya diri karena belum
memiliki pekerjaan
3. Hubungan dengan keluarga dan masyarakat
a) Orang yang berarti : orangtua (ibu pasien)
b) Dirumah (keluarga & masyarakat) :
Pasien mengatakan jarang mengikuti kegiatan kelompok dimasyarakat, pasien
mengatakan lebih suka di dalam kamar karena malu kalau mau mengobrol dengan
orang lain karena giginya habis
c) Rumah sakit / lingkungan tempat tinggal :
Pasien mengatakan ngobrol sama temenya di kamar jika ada keperluan saja dan
hanya ngobrol dengan orang tertentu yang hanya di kenal saja
d) Hasil observasi terkait hubungan sosial :
Pasien jika di dalam kamar terlihat jarang mengobrol dengan temanya dan hanya
mengobrol sama orang yang di kenal saja
4. Spiritual / keagamaan
a) Nilai dan keyakinan :
Pasien mengatakan agama yang dianut adalah agama islam dan percaya dengan
agamanya
b) Kegiatan ibadah :
Pasien mengatakan solat 5 waktu tidak teratur, penyebab tidak teratur karena suka
mendengar bisikan, pasien mengatakan jika waktu solat tiba – tiba mendengar
bisikan solatnya tidak dilanjutkan
Masalah keperawatan : Halusinasi pendengaran

VI. STATUS MENTAL


1. Penampilan fisik :
Penampilan pasien tampak rapi, baju pasien tampak bersih, pasien dapat memakai
bajunya sendiri
2. Pembicaraan :
Pasien berbicara hanya berbicara dengan teman yang sudah dikenal saja, saat di tanya
pasien mampu berkomunikasi dengan baik namun pembicaraan beberapa kali terhenti
tanpa adanya stimulus eksternal
3. Aktivitas motoric :
Pasien tampak tenang saat dilakukan wawancara dan terlihat lesu
4. Alam perasaan :
Pasien mengatakan kadang sedih jika ingat yang sudah dilakukan oleh bapaknya, dan
pasien mengatakan kangen kepada ibuknya
5. Afek :
Labil, ekspresi wajah nada berbicara serta gerakan sesuai dengan suasana yang
dihayatinya
6. Interaksi selama wawancara :
Selama saat di wawancara kontak mata pasien kurang
7. Persepsi sensori :
Pasien mengatakan mendengar suara – suara atau bisikan ketika sedang sendirian dan
waktu malam hari. Bisikanya berupa suara yang menyuruhnya tidak menggangu
bapaknya
8. Proses pikir :
Koheren, kalimat dapat dipahami, pasien dapat menjawab pertanyaan sesuai alur
pertanyaan dengan tepat
9. Isi pikir :
Pasien mengatakan ingin cepat sembuh dan pulang bertemu dengan keluarganya
10. Tingkat kesadaran :
Tingkat kesadaran pasien normal (composmentis)
11. Memori :
Pasien masih mengingat kejadian yang lalu
12. Tingkat konsentrasi :
Pasien mampu menghitung dari penjumlahan, pengurangan, pembagian dan perkalian,
dan pasien dapat menjawab dengan tepat
13. Kemampuan penilaian :
Pasien mengatakan mampu mengambil keputusan antara makan, minum atau mandi
terlebih dahulu
14. Daya tilik diri :
Pasien mengatakan menerima kondisinya sekarang

VII KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


1. Makan dan minum : Pasien dapat makan dan minum secara mandiri
2. BAK / BAB : Pasien dapat BAK / BAB secara mandiri
3. Mandi : Pasien dapat mandi secara mandiri dan mandi sehari 3 – 4
kali
4. Berpakaian / berdandan : Pasien mengatakan bisa memakai pakaian secara mandiri
5. Istirahat dan tidur : Pasien mengatakan bisa tidur
6. Penggunaan obat : Pasien mengatakan akan rutin minum obat dan kontrol
7. Kegiatan di rumah : Pasien mengatakan ketika sudah di rumah ingin
membantu ibunya
8. Kegiatan di luar rumah : Pasien mengatakan akan mengikuti kegiatan di
masyarakat ketika sudah pulang

VIII. MEKANISME KOPING


Jenis mekanisme koping :
a. Konstruktif : Jika ada masalah yang tidak bisa diselesaikan, pasien memilih untuk
diam dan memendamnya sendiri
b. Destruktif : Jika ada masalah yang tidak bisa diselesaikan, pasien lebih suka
menghindar
Sumber mekanisme koping
Jelaskan : Pasien malu untuk bercerita dan hanya memilih diam dan memendamnya
sendiri

IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


Masalah dengan dukungan kelompok, spesifik : pasien mengatakan jika dikamar jarang
berbicara dengan teman – temannya, jika tidak ditanya pasien hanya diam saja dan hanya
berbicara dengan orang yang sudah dikenalnya saja.
Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifik : Pasien mengatakan jarang bersosialisasi
dengan masyarakat
Masalah dengan pekerjaan, spesifik : pasien mengatakan tidak bekerja

X. PENGETAHUAN KURANG TENTANG

Penyakit Jiwa Sistem Pendukung

Faktor Presipitasi Penyakit Fisik

 Koping Obat - obatan

Lainya

Masalah Keperawatan : Koping individu tidak efektif


XI. PENILAIAN (RESPON) TERHADAP STRESSOR

STRESSOR KOGNITIF AFEKTIF FISIOLOGI PERILAK SOSIAL DIAGNOSA


S U KEPERAWATA
N

Pasien Pasien Luas, Pasien Perilaku Pasien Gangguan


mengatakan mengataka ekspresi terlihat pasien jika persepsi
sering n masih wajah, lesu, TD : baik, dikamar sensori :
mendapatka inggat nada 110/80 sopan, jarang Halusinasi
n bisika – kejadian berbicara mmHg, N : pasien berbicara pendengaran
bisikan saat yang lalu. serta 80x/menit, pendiam dengan
sendiri dan Proses gerakan S : 36,3 °C hanya teman –
malam hari. pikir sesuai berbicara temanya,
Pasien koheren, dengan dengan jika tidak
mengatakan kalimat suasana orang – ditanya
bisikanya dapat yang orang pasien
seaakan – dipahami, dihayatiny yang hanya
akan tidak pasien a sudah diam saja
boleh dapat dikenalny dan hanya
menggangu menjawab a saja berbicara
bapaknya. pertanyaan dengan
Bisikan sesuai alur oarng
tersebut pertanyaan yang
muncul jika dan tepat sudah
pasien dikenalny
sedang a saja
sendiri atau
pada malam
hari
Pasien Pasien Luas, Pasien Perilaku Pasien Harga Diri
mengatakan mengataka ekspresi terlihat pasien jika Rendah
jika dirumah n masih wajah, lesu, TD : baik, dikamar
pasien inggat nada 110/80 sopan, jarang
jarang kejadian berbicara mmHg, N : pasien berbicara
bergabung yang lalu. serta 80x/menit, pendiam dengan
dengan Proses gerakan S : 36,3 °C hanya teman –
masyarakat, pikir sesuai berbicara temanya
kurang koheren, dengan dengan karena
bersosialisas kalimat suasana orang- malu
i lebih suka dapat yang orang dengan
di dalam dipahami, dihayatiny yang giginya,
kamar pasien a sudah jika tidak
karena malu dapat dikenalny ditanya
kalau mau menjawab a saja pasien
mengobrol pertanyaan hanya
karena sesuai alur diam saja
giginya pertanyaan dan hanya
sudah habis, dan tepat berbicara
pada saat di dengan
rumah sakit oarng
pasien yang
mengatakan sudah
ngobrol dikenalny
dengan a saja
temanya
hanya saat
ada
keperluan
saja dan
hanya
ngobrol
dengan
teman yang
sudah
dikenalnya
saja

XII. SUMBER KOPING

DIAGNOSA PERSONAL POSITIVE SOSIAL MATERIAL TERAPI


KEPERAWATAN ABILITY BELIEF SUPPORT ASSET
Gangguan Pasien jarang Pasien Pasien Kamar tidur Rehabilitasi
persepsi sensori : mau meminta mengatakan mengatakan pasien dan TAK
Halusinasi pendapat ke ingin cepat saat di menggunakan
pendengaran keluarga jika sembuh, dan rumah sakit fasilitas kelas
terdapat tidak jarang III
masalah, mendengar mendengar
pasien bisikan – bisikan –
mengatakan bisikan lagi bisikan lagi
sedih ketika karena di
kangan rumah sakit
dengan ibu banyak
dan kegiatan
keluarganya
Harga Diri Pasien jarang Pasien Pasien Kamar tidur Rehabilitasi
Rendah mau meminta mengatakan mengatakan pasien dan TAK
pendapat ke ingin cepat bahwa pada menggunakan
keluarga jika sembuh dan saat di fasilitas kelas
terdapat ingin dapat rumah sakit III
masalah, bersosialisasi sudah sedikit
pasien bisa berbaur
mengatakan dan
sedih ketika bergabung
kangan dengan
dengan ibu temanya satu
dan kamar tetapi
keluarganya, hanya
pasien berbicara
mengatakan dengan
kurang orang –
dihargai dan orang yang
kurang sudah
perhatian dikenalnya
oleh saja
bapaknya

XIII. TERAPI MEDIS

Nama Obat Dosis Kegunaan


Risperidon 2x2 mg Risperidon adalah obat untuk
mengobati skizofrenia
Trihexy penidil 2x2 mg Trihexy penidil adalah obat
yang digunakan untuk
mengatasi gejala Parkinson
dan gejala ekstrapiramidal
akibat pengunaan obat
tertentu, termasuk
antipsikotik, gejala
ekstrapiramidal meliputi kaku
tubuh, gerakan yang tidak
normal dan tidak terkendali
serta tremor
Seroqual 1x2 mg Seroqual adalah obat untuk
membantu menangani
gangguan mental seperti
skizofrenia dan episode manik
serta episode depresif mayor
pada gangguan bopolar
XIV. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Laboratorium

Nilai Batasan Normal Keterangan


Leukosit : 9 3,500-10,500 Normal
Hemoglobin : 13,0 14-18 Kurang dari normal
Trombosit : 323 150.000-400.000 Normal
GDS : 100,7 70-140 Normal
SGOT : 20 6-42 Normal
SGPT : 31 0-42 Normal
Kreatinin : 0,8 0,6-1,1 Kurang dari normal
Ureum : 5,9 10-50 Kurang dari normal
Asam urat : 5,5 4,0-8,5 Normal
2. Data diagnosis (foto radiologi/EEG/MRI/CT scan dll)
Tidak terkaji

XXV. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Gangguan persepsi sensori : Halusinasi pendengaran
2. Harga diri rendah situasional

POHON MASALAH

Resiko Perilaku Kekerasan Effect

Gangguan Persepsi sensori : Halusinasi Pendengaran Core Problem

Isolasi Sosial

Harga Diri Rendah Causa

DIAGNOSIS KEPERAWATAN (Prioritas berdasarkan pohon masalah)

1. Gangguan persepsi sensori : Halusinasi pendengaran


2. Harga diri rendah situasional

ANALISA DATA

NO DATA PROBLEM
1 Ds : Gangguan persepsi
- Pasien mengagatakan sering mendapatkan bisikan- sensori : Halusinasi
bisikan saat sendiri atau malam hari. pendengaran
- Pasien menggatakan isi bisikanya seakan–akan pasien
di suruh tidur dan tidak boleh menggangu bapaknya.
Do :
- Jenis halusinasi : halusinasi pendengaran
- Pasien tampak pendiam dan jarang berbicara
sesama temanya di kamar
Pembicaraan beberapa kali terhenti tanpa adanya
stimulus eksternal
-
2. Ds : Harga diri rendah
- Pasien tampak pendiam dan jarang berbicara sesama situasional
temanya di kamar jika tidak ada keperluan.
- Pasien mengatakan tidak percaya diri dengan bentuk
tubuhnya
- Pasien mengatakan tidak percaya diri karena giginya
pada habis
- Pasien mengatakan kurang dihargai oleh bapaknya, dan
kurang dapat perhatian dari bapaknya
Do :
- Pasien saat di lakukan wawancara kontak mata kurang,
INTERVENSI

NO TANGGAL DIAGNOSA KEP. TUJUAN KRITERIA INTERVENSI


EVALUASI
1 29 Maret Gangguan persepsi TUM : Setelah 3x 8 SP 1
2022 sensori : Halusinasi Pasien mampu 1. Bina
jam
pendengaran mengontrol hubungan
halusinasi sesuai diharapkan saling
strategi percaya
gangguan
pelaksanaan sesuai
tindakan persepsi dengan
keperawatan mengguna
Sensori:
TUK : kan
1. Pasien dapat halusinasi prinsip
membina komunika
pendengaran
hubungan si
saling pasien dapat terapeutik
percaya 2. Identifika
menurun
dengan si
perawat dengan cara: halusinasi
2. Pasien dapat : isi,
mengenal 1. Berinterak waktu
halusianasiny si dan terjadi,
a berkomun frekuensi,
3. Pasien dapat ikasi situasi
mengendalik dengan pencetus,
an perawat perasaan,
halusinasinya 2. Mengerti respon
dengan 3. Jelaskan
jelas cara
terkait isi, menghard
waktu, ik
frekuensi, halusinasi
situasi, 4. Peragakan
respon cara
dan upaya menghard
yang ik
dilakukan 5. Minta
saat pasien
halusinasi memperag
timbul akan
3. Menyebut ulang
kan 6. Pantau
tindakan penerapan
yang bisa cara ini
mengenda
likan/ SP 2
mengatasi 1. Evaluasi
halusinasi kemampu
nya dan an
mampu sebelumn
memperag ya yaitu
akan cara cara
dalam menghard
mengontr ik
ol halusinasi
halusinasi 2. Latih
bercakap
– cakap
dengan
orang lain
3. Panatau
pasien
dalam
bercakap
– cakap
4. Masukan
ke jadwal
harian
pasien
SP 3
1. Evaluasi
kemampu
an
sebelumn
ya yaitu
cara
menghard
ik
halusinasi
2. Jelaskan
pentingny
s aktifitas
yang
teratur
untuk
mengatasi
halusinasi
3. Diskusika
n aktifitas
yang
biasanya
dilakukan
pasien
4. Buat
jadwal
aktifitas
sehari –
hari sesuai
dengan
aktifitas
5. Pantau
pelaksana
an jadwal
kegiatan

2 29 Maret Harga diri rendah TUM : Setelah 3x 8 SP 1


2022 situasional Pasien memiliki 1. Mengiden
jam
konsep diri yang tifikasi
positif diharapkan kemampu
TUK : an
Harga diri
1. Pasien melakuka
dapat rendah n kegiatan
membina dan aspek
situasional
hubungan positif
saling pasien dapat pasien
percaya ( buat
menurun
dengan daftar
perawat dengan cara: kegiatan )
2. Pasien 2. Membant
dapat 1. Pasien u pasien
mengidentif mengide menilai
ikasi aspek ntifikasi kegiatan
positif dan kemamp yang
kemampua uan dan dapat
n yang aspek dilakukan
dimiliki positif saat ini
yang ( pilih dari
dimiliki daftar
2. Pasien kegiatan )
: buat
mampu daftar
menyebu kegiatan
yang
tkan dapat di
kemamp lakukan
saat ini
uan yang
3. Membant
dapat u pasien
memilih
dilaksan
salah satu
akan kegiatan
yang
dapat
dilakukan
saat ini
untuk
dilatih
4. Melatih
kegiatan
yang
dipilih
( alat &
cara
melakkan
ya )
5. Memasuk
an pada
jadwal
kegiatan
untuk
latihan
dua kali
perhari
SP 2
1. Mengeval
uasi
kegiatan
pertama
yang telah
dilatih dan
berikan
pujian
2. Membant
u pasien
memilih
kegiatan
kedua
yang akan
dilatih
3. Melatih
kegiatan
kedua
( alat dan
cara )
4. Memasuk
an pada
jadwal
kegiatan
untuk
latihan :
dua
kegiatan
masing –
masing
dua kali
perhari
SP 3
1. Mengeval
uasi
kegiatan
pertama
dan ke
dua yang
telah
dilatih dan
berikan
pujian
2. Membant
u pasien
memilih
kegiatan
ketiga
yang akan
dilatih
3. Melatih
kegiatan
( alat dan
cara )
4. Masukan
pada
jadwal
kegiatan
untuk
latihan :
tiga
kegiatan,
masing –
masing
dua kali
per hari
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Nama Pasien : Tn S Nama Perawat : Frestyan Setya Nugraha

No RM : 054XXX

NO TGL/JAM DX IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF


KEPERAWATAN
1 Selasa, 29 Gangguan persepsi SP 1 S: FREST
Maret sensori : Halusinasi 1. Membina - Pasien YAN
2022 pendengaran hubungan saling mengatakan
08.00 percaya sesuai suara itu
WIB dengan muncul
menggunakan pada malam
prinsip hari
komunikasi - Pasien
terapeutik menggataka
2. Mengidentifikasi n isi
halusinasi : isi, bisikanya
waktu terjadi, seakan-
frekuensi, situasi akan pasien
pencetus, di suruh
perasaan, respon tidur dan
3. Menjelaskan cara tidak boleh
menghardik menggangu
halusinasi bapaknya
4. Memperagakan - Pasien
cara menghardik mengatakan
5. Meminta pasien saat bisikan
memperagakan itu muncul
ulang yang
6. Memantau dilakukan
penerapan cara yaitu
ini menutup
matanya
- Pasien
mengatakan
sudah bisa
cara untuk
menghardik
halusinasin
ya

O:
- Pasien saat
diberikan
contoh cara
menghradik
halusinasi
mau
mengikuti
dengan
kooperatif
- Pasien
tampak
sudah bisa
saat disuruh
memperaga
kan
kembali
cara
menghardik
halusinasi
- Pasien
terlihat
kooperatif
A:
Masalah
Gangguan
persepsi
sensori :
Halusinsi
pendengara
n belum
teratasi
P:
Lanjutkan
intervensi
Lanjutkan
SP 2
2 Rabu, 30 Gangguan persepsi SP 2 S: FREST
Maret sensori : Halusinasi 1. Mengevaluasi - Pasien YAN
2022 pendengaran kemampuan mengatakan
08.20 sebelumnya yaitu sudah bisa
WIB cara menghardik cara
halusinasi menghardik
2. Melatih bercakap halusinasin
– cakap dengan ya
orang lain - Pasien
3. Memantau pasien mengatakan
dalam bercakap – akan
cakap mengobrol
Masukan ke dengan
jadwal harian temanya
pasien - Pasien
mengatakan
akan
melakukan
mengobrol
sama
temanya
setiap hari
dan akan
melakukan
cara
menghardik
halusinasi
jika
terdengan
suara
bisikan lagi
- Pasien
mengatakan
akan
memasukan
ke jadwal
harianya
O:
- Pasien
terlihat
mengobrol
dengan
temanya
saat di
suruh
- Pasien
tampak
kooperatif
dengan
temanya
- Pasien
tampak
sudah bisa
cara
menghardik
halusinasin
ya
A:
Masalah
Gangguan
persepsi
sensori :
Halusinsi
pendengara
n belum
teratasi
P:
Lanjutkan
intervensi
Lanjutkan
SP 3

3 Kamis, 31 Gangguan persepsi SP 3 S: FREST


Maret sensori : Halusinasi 1. Mengevaluasi - Pasien YAN
2022 pendengaran kemampuan megatakan
08.30 sebelumnya yaitu sudah bisa
WIB cara menghardik cara
halusinasi menghardik
2. Menjelaskan halusinasin
pentingnys ya
aktifitas yang - Pasien
teratur untuk mengatakan
mengatasi akan
halusinasi melakukan
3. Mendiskusikan aktifitas
aktifitas yang yaitu
biasanya dengan
dilakukan pasien mengobrol
4. Membuat jadwal dengan
aktifitas sehari – temanya
hari sesuai dan akan
dengan aktifitas ikut ke
5. Memantau rehabilitas
pelaksanaan setiap hari
jadwal kegiatan agar ada
kegiatan
- Pasien
mengatakan
aktifitas di
dalam
kamar
hanya
mengobrol
dengan
temanya
O:
- Pasien saat
disuruh
memperaga
kan cara
mengontrol
halusinasin
ya tampak
sudah bisa
cara
menghardik
halusinasin
ya
A:
Masalah
Gangguan
persepsi
sensori :
Halusinsi
pendengara
n teratasi
P:
Hentikan
intervensi
N TGL/JAM DX IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF
O KEPERAWATAN
1 Selasa, 29 Harga diri rendah SP 1 S: FREST
Maret situasional 1. Mengidentifikasi - Pasien YAN
2022 kemampuan mengatakan
08.00 WIB melakukan ingin
kegiatan dan mencoba
aspek positif berkenalan
pasien ( buat dengan
daftar kegiatan ) teman –
2. Membantu pasien temanya
menilai kegiatan - Pasien
yang dapat mengatakan
dilakukan saat ini masih agak
( pilih dari daftar malu saat
kegiatan ) : buat berkenalan
daftar kegiatan dengan
yang dapat di temanya
lakukan saat ini O:
3. Membantu pasien - Pasien
memilih salah terlihat
satu kegiatan mencoba
yang dapat mendekati
dilakukan saat ini temanya
untuk dilatih untuk
4. Melatih kegiatan berkenalan
yang dipilih ( alat A :
& cara Masalah
melakkanya ) Harga diri
5. Memasukan pada rendah
jadwal kegiatan situasional
untuk latihan dua belum
kali perhari teratasi
P:
Lanjutkan
intervensi
Lanjutkan
SP 2

2 Rabu, 30 Harga diri rendah SP 2 S: FREST


Maret situasional 1. Mengevaluasi - Pasien YAN
2022 kegiatan pertama mengatakan
08.20 WIB yang telah dilatih suah tidak
dan berikan malu lagi
pujian saat di
2. Membantu pasien suruh
memilih kegiatan berkenalan
kedua yang akan dengan
dilatih temanya
3. Melatih kegiatan lagi
kedua ( alat dan - Pasien
cara ) mengatakan
4. Memasukan pada ingin
jadwal kegiatan mencoba
untuk latihan : mengobrol
dua kegiatan dengan
masing – masing teman –
dua kali perhari temanya
- Pasien
mengatakan
akan
memasukan
kejadwal
kegiatan
harianya
O:
- Pasien
terlihat
mencoba
mengobrol
dengan
temanya
- Pasien
terliha
sudah bisa
mengobrol
dengan
temanya
- Memberika
n pujian
kepada
pasien
karena
sudah
berani
mencoba
mengobrol
dengan
temanya
-
A:
Masalah
Harga diri
rendah
situasional
belum
teratasi
P:
Lanjutkan
intervensi
Lanjutkan
SP 3

Kamis, 31 Harga diri rendah SP 3 S: FREST


Maret situasional 1. Mengevaluasi - Pasien YAN
2022 kegiatan pertama mengatakan
08.30 WIB dan ke dua yang sudah
telah dilatih dan berani
berikan pujian berkenalan
2. Membantu pasien dan juga
memilih kegiatan mengobrol
ketiga yang akan dengan
dilatih temanya
3. Melatih kegiatan - Pasien
( alat dan cara ) mengatakan
4. Masukan pada ingin
jadwal kegiatan berkenalan
untuk latihan : dan
tiga kegiatan, mengobrol
masing – masing dengan
dua kali per hari mahasiwa
yang
sedang
praktek di
flamboyan
O:
- Pasien
terlihat
sudah
berani
berkenalan
dan
mengobrol
dengan
temanya
- Pasien
terlihat
mendekati
mahasiwa
yang
praktek di
flamboyan
untuk
berkenalan
- Memberika
n pujian
kepada
pasien
karena
sudah
berani dan
mengobrol
dengan
temanya
A:
Masalah
Harga diri
rendah
situasional
teratasi
P:
Hentikan
intervensi

Anda mungkin juga menyukai