Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Sdr.

S DENGAN MASALAH
KEPERAWATAN ISOLASI SOSIAL DI BANGSAL ARJUNA

RSJD DR. ARIF ZAINUDIN SURAKARTA

Disusun untuk memenuhi Tugas Praktik Klinik Keperawatan Jiwa


Dosen Pengampu : Retno Yuli Hastuti , S.Kep., Ns.,M.Kep., Sp.Kep.Jiwa

Disusun oleh :

LINTANG CAHYANINGTYAS

NIM : 1902096

PRODI STUDI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH KLATEN

TAHUN AJARAN 2021 / 2022


PENGKAJIAN PROSES KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

Tanggal Pengkajian : 23 Desember 2021

Pengkaji : Lintang Cahyaningtyas

Sumber Informasi : Pasien

I. IDENTITAS PASIEN
1. Identitas Pasien
Nama : Sdr. S
Umur : 29 Th
TTL : 1 Mei 1993
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status : Belum Menikah
Pekerjaan : Tidak bekerja
Agama : Islam
Alamat : Jepon, Blora
Ruang rawat : Bangsal Arjuna
No. RM : ******
2. Identitas Penanggungjawab
Nama : Tn. H
Umur : 54 Th
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status : Menikah
Pekerjaan : Buruh harian lepas
Agama : Islam
Alamat : Blora
Hubungan dengan pasien : Keluarga Pasien
II. Keluhan utama
Pasien mengatakan sulit untuk bersosialisasi dengan orang lain dan suka menyendiri
ditempat sepi, pasien mengatakan tidak pernah dekat dengan siapapun karena jarang
bergaul.
III. Alasan Masuk Rumah Sakit
Keluarga pasien mengatakan pasien bingung, bicara sendiri, mudah marah, mondar
mandir, melamun, bisa tidur, ma/mi (+), vaksin lengkap.
Pasien bingung, kontak perhatian tidak tahan lama, verbal lama-lama kacau
IV. Faktor Presipitasi
Pasien mengatakan suka melamun, sulit untuk bersosialisasi dengan orang lain, suka
berdiam dan menyendiri ditempat sepi
V. Faktor Predisposisi
- Pasien pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu.
- Pasien mengatakan sering kontrol ke rumah sakit jiwa untuk konsultasi masalah
kesehatannya
- Pengobatan sebelumnya
Pengobatan sebelumnya kurang berhasil dikarenakan faktor lingkungan dan jarang
minum obat.
1. Trauma atau penganiayaan
Pasien mengatakan belum pernah mengalami penganiayaan secara fisik maupun
adanya kekerasan di keluarga.
2. Anggota keluarga yang gangguan jiwa
Pasien mengatakan anggota keluarganya tidak ada yang mengalami gangguan
jiwa.
3. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Ditangkap warga karena diamuk tidak membayar ketika membeli sesuatu
4. Pernah mengalami sakit atau sakit berat kecelakaan atau trauma
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat sakit kecelakaan atau trauma
VI. Pemeriksaan fisik
1. Tanda-tanda Vital
TD : 95/78 MmHg
N : 82 x/menit
S : 36,1 derajat celcius
RR : 20 x/menit
2. Ukur
BB : 53 kg
TB : 157 cm
3. Pemeriksaan head to toe
a. Kepala : rambut lurus cepak, warna hitam, bersih tidak ada ketombe.
b. Mata : konjungtifa anemis
c. Telinga : simetris, bersih.
d. Mulut : bersih, tidak ada sariawan, tidak ada secret.
e. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak oedem, bersih.
f. Hidung : bersih, tidak ada polip
g. Perut : tidak ada nyeri ekan, peristaltic usus, tidak ada timpani
h. Ekstremitas
Atas : jari tangan komplit, ada bekas jahitan, tidak ada oedem, kuku pendek,
bersih.
Bawah : jari kaki komplit, tidak ada oedem, kuku pendek, bersih,kekuatan otot
5/5
4. Pasien mengatakan tidak merasakan sakit pada anggota tubuhnya.
VII. Psikososial
1. Genogram

29

Keterangan :
: Perempuan

: Laki-laki

: Meninggal

: Orang tinggal serumah

: Orang yang terdekat

2. Konsep Diri
a. Citra tubuh
Pasien mengatakan menyukai semua anggota tubuhnya, yang paling disukai
pasien adalah kedua tangan karena bisa untuk makan dan aktivitas lainnya.
b. Identitas diri
- Pasien merupakan anak terakhir dari kelima saudaranya
- Pasien mengatakan sebelum sakit pasien tidak sekolah dan hanya kerja
serabutan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
c. Peran diri
Pasien mengatakan ketika dirumah merupakan kepala keluarga dan sangat
menyayangi semua anggota keluarganya. Kemampuan pasien dalam
memenuhi kebutuhan keluarganya terbilang sulit karena pasien mengalami
permasalahan perekonomian di keluarganya. Ketika dirawat di RSJD pasien
hanya mampu makan, tidur, dan tidak mau bergaul dengan orang sekitar
dengan alasan tidak ingin berbicara dengan orang lain.
d. Ideal diri
- Pasien mengatakan ingin segera sembuh dari penyakitnya.
- Pasien mengatakan merasa malu dan tidak berarti jika ia kembali ke
masyarakat karna ia pernah menjadi pasien jiwa di rumah sakit jiwa
e. Harga diri
Pasien mengatakan malu terhadap dirinya karena merasa tidak berharga. Saat
di RSJ pasien sulit berinteraksi dengan orang lain dan lebih suka menyendiri
dan tidur dikamar. Kontak mata pasien tampak kurang dan lebih banyak
menunduk saat diajak berbicara.
3. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti
Pasien mengatakan orang yang berarti dihidupnya adalah kedua orang tuanya
karena pasien sangat menyayanginya
b. Peran serta dalam kegiatan masyarakat
Sebelum disini pasien mengatakan tidak pernah mengikuti kegiatan kelompok
maupun dimasyarakat. Saat disini juga pasien tampak lebih suka menyendiri
di kamar dan jarang berbaur dengan teman lainnya.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan oranglain
Pasien mengatakan sulit untuk berbaur dengan orang lain dan lebih suka
menyendiri. Pasien sulit berinteraksi dengan oranglain, kontak mata pasien
kurang, dan pasien lebih banyak menunduk ketika diajak berbicara.
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Klien mengatakan beragama islam Tetapi saat disini pasien sama sekali tidak
melakukan sholat.
b. Kegiatan ibadah
Pasien mengatakan jarang melakukan sholat wajib 5 waktu setiap hari
VIII. Status Mental
1. Penampilan
Penampilan pasien mengikuti aturan di RSJD dr.Arif Zainudin tetapi tampak
berantakan. Pasien mengganti baju dan celananya 3 hari sekali.
2. Pembicaraan
Saat diajak mengobrol, pasien tampak berbicara secukupnya dan tidak berinisiatif
untuk berinteraksi dengan orang lain
3. Aktivitas motoric
Pasien tampak duduk termenung atau tidur-tiduran. Pasien tampak lebih banyak
menyendiri dan diam serta jarang sekali bergaul dengan orang lain.
4. Alam perasaan
Pasien mengatakan merasa sedih ketika ditanya tentang dirinya dan keluarganya.
Pasien mengatakan ingin segera pulang. Ekspresi wajah pasien tampak sedih.
5. Afek tumpul
Afek pasien tumpul karena hanya bisa merespon terhadap stimulus yang kuat.
Sebagai contoh pasien sulit berkenalan dengan orang lain
6. Interaksi selama wawancara
Saat berinteraksi, kontak mata pasien kurang dan lebih banyak menunduk
7. Persepsi
Pasien mengatakan kadang-kadang merasa kalau ia mendengar orang berbicara ketika
ia sedang menyendiri
8. Isi piker
Pasien mampu bercerita dan berbicara dnegan baik sesuai dengan topik yang dibahas
9. Arus pikir
Pasien tidak memiliki gangguan isi pikir obsesi, ide yang terkait, dan pikiran magis
10. Tingkat kesadaran
Tingkat kesadaran pasien composmentis. Pasien mampu menjawab pertanyaan
dengan baik
11. Memori
Pasien tampak tidak mampu mengingat beberapa kejadian masa lalunya. Pasien
mampu menyebutkan nama ruangan yang saat ini ditempati (daya ingat saat ini)
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Pasien mampu berkonsentrasi sederhana karena pasien mampu berhitung sederhana
1-10
13. Kemampuan penilaian
Pasien mampu mengambil keputusan dan bisa menjawab dengan benar saat diajukan
pertanyaan oleh perawat
14. Daya tilik diri
Pasien mengatakan dirinya sadar sedang sakit jiwa
IX. Kebutuhan persiapan pulang
1. Makan
Pasien makan secara mandiri, biasanya makan sehari 3x, untuk 1 porsi makanan
Pasien menghabiskannya dan setelah makan klien mencuci piringnya sendiri
2. BAB/BAK
Pasien mengatakan bisa BAK/BAB sendiri tanpa didampingi orang lain. Frekuensi
BAB pasien 2-3x sehari biasanya pada pagi hari. Frekuensi BAK pasien tidak dapat
dikaji karena pasien tidak mampu menjawab
3. Mandi
Pasien mengatakan mandi 2x sehari dan selalu sikat gigi
4. Berpakaian
Pasien mengatakan dalam berpakaian selalu dilakukan secara mandiri dari memilih
pakaian, mengambil, dan mengenakan pakaian. Pasien mengatakan selama berada di
bangsal arjuna berganti pakaian 2x sehari pagi dan sore
5. Istirahat dan tidur
Pasien mengatakan tidur malam setelah sholat isya dan makan malam karena
mengantuk dan terkadang tidur larut dan bangun waktu sholat subuh
6. Penggunaan obat
Pasien mengatakan minum obat secara teratur, 3x sehari setelah makan
7. Pemeliharaan kesehatan
Pasien mengatakan jika ada keluhan seperti pusing, pasien memilih untuk tidur atau
lapor perawat yang berjaga
8. Aktivitas diluar rumah
Pasien mengatakan sebelum dirawat pasien jarang bersosialisasi dengan tetangga
maupun teman sebayanya. Setelah dirawat pasien sedikit bisa bersosialisai dan
bergabung dengan orang lain
X. Mekanisme Koping
1. Adaptif
Pasien yang berkomunikasi dengan orang lain, pasien mengatakan tidak percaya diri
jika memulai pembicaraan dengan orang lain
2. Mal adaptif
Saat diajak mengobrol, pasien tampak berbicara secukupnya dan tidak berinisiatif
untuk berinteraksi dengan orang lain
Respon pasien kurang tanggap
XI. Masalah psikososial dan lingkungan
1. Masalah dengan kelompok/masyarakat
Pasien mengatakan jarang bersosialisasi dengan warga sekitar dan sering membuat
masalah dengan merusuhi barang dagangan tetangganya
2. Masalah dengan ekonomi
Pasien mengatakan memiliki tabungan karena hanya kerja serabutan untuk membeli
makan
3. Masalah dengan pekerjaan
Pasien mengatakan tidak ada masalah dengan pekerjaan
XII. Pengetahuan
Pasien mengetahui tentang penyakitnya serta alasan dia dirawat di rsj. Pasien mengatakan
sakit yang dialaminya disebabkan oleh lingkungan yang mengasingkannya
XIII. Aspek Medik
1. Diagnosa Medik
Isolasi Sosial
2. Terapi
a. Risperidone 2x2 mg
b. Trihexyphenidyl 2x2 mg
c. Chlorpromazine 1x100 mg

XIV. Daftar Masalah Keperawatan

Tanggal Data Masalah TTD


Keperawatan
Kamis DS : Isolasi sosial : Lintang
23 - Pasien mengatakan sulit Menarik diri
Desember untuk bersosialisasi dengan
2021 orang lain dan suka
menyendiri ditempat sepi,
dan tidak pernah dekat
dengan siapapun karena
jarang bergaul
- pasien mengatakan tidak
pernah mengikuti kegiatan
kelompok maupun
dimasyarakat.
DO :
- pasien tampak lebih suka
menyendiri di kamar
- jarang berbaur dengan teman
lainnya
- kontak mata pasien kurang
- pasien lebih banyak
menunduk ketika diajak
berbicara
DS : Lintang
- Pasien mengatakan sering Gangguan Persepsi
merasa kalau ia mendengar sensori :
orang berbicara ketika ia Halusinasi
sedang menyendiri
DO :
- Ketika pengkajian, verbal
pasien lama-lama kacau
DS : Lintang
- Pasien mengatakan malu Gangguan Konsep
terhadap dirinya karena Diri : Harga Diri
merasa tidak berharga. Saat Rendah
di RSJ pasien sulit
berinteraksi dengan orang
lain dan lebih suka
menyendiri dan tidur
dikamar.
DO :
- Kontak mata pasien tampak
kurang dan lebih banyak
menunduk saat diajak
berbicara

XV. MASALAH KEPERAWATAN


1. Isolasi sosial
2. Gangguan konsep diri : Harga Diri Rendah
3. Gangguan persepsi sensori : Halusinasi Pendengaran

XVI. POHON MASALAH

Effect Gangguan persepsi sensori : halusinasi pendengaran

Core Problem Isolasi sosial

Causa Gangguan konsep diri : Harga diri rendah

XVII. INTERVENSI KEPERAWATAN

No. Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi Keperawatan


Keperawatan Hasil
1 Isolasi sosial Setelah dilakukan Intervensi Intervensi untuk
tindakan keperawatan untuk Pasien : Keluarga :
pasien mampu
mengatasi isolasi SP 1 SP 1
sosial yang dialami 1. Identifikasi 1. Diskusikan
sesuai dengan kriteria penyebab masalah yang
hasil : isolasi dirasakan dalam
- Pasien social :siapa merawat pasien
mampu yang 2. Jelaskan
membina serumah, pengertian , tanda
hubungan siapa yang & gejala , dan
saling percaya dekat, siapa proses terjadinya
- Pasien yang tidak isolasi social
mampu dekat, dan apa 3. Jelaskan cara
menilai sebabnya merawat isolasi
kemampuan 2. Keuntungan social
yang dimiliki punya teman 4. Latih dua cara
- Pasien dan bercakap- merawat
mampu cakap berkenalan ,
menetapkan 3. Kerugian berbicara saat
kegiatan tidak punya melakukan
sesuai dengan teman dan kegiatan harian
kemampuan tidak 5. Anjurkan
yang dimiliki bercakap- membantu pasien
- Pasien cakap sesuai jadwal dan
mampu 4. Latih cara memberikan
melakukan berkenalan pujian saat besuk
kegiatan dengan pasien
sesuai dengan dan perawat SP 2
kondisinya atau tamu 1. Evaluasi kegiatan
- Pasien mampu 5. Masukan pada keluarga dalam
memanfaatka jadwal merawat/melatih
n sistem kegiatan pasien berkenalan
pendukung untuk latihan dan berbicara saat
yang ada berkenalan melakukan
SP 2 kegiatan harian .
1. Evaluasi beri pujian
kegiatan 2. Jelaskan kegiatan
berkenalan rumah tangga
(berapa yang dapat
orang) . beri melibatkan pasien
pujian berbicara (makan,
2. Latih cara sholat bersama) d
berbicara saat rumah
melakukan 3. Latih cara
kegiatan membimbing
harian(latih pasien berbicra
dua kegiatan) dan member
3. Masukkan pujian
pada jadwal 4. Anjurkan
kegiatan membantu pasien
untuk latihan sesuai jadwal saat
berkenalan 2- besuk
3 orang SP 3
pasien, 1. Evaluasi kegiatan
perawat dan keluarga dalam
tamu ,berbicar merawat/melatih
a saat pasien berkenalan,
melakukan berbicara saat
kegiatan melakukan
harian kegiatan harian.
SP 3 Beri pujian
1. Evaluasi 2. Jelaskan cara
kegiatan melatih pasien
latihan melakukan
berkenalan kegiatan social
(berapa seperti
orang) & berbelanja,meminta
bicara saat sesuatu dll.
melakukan 3. Latih keluarga
dua kegiatan dalam mengajak
harian. Beri pasien belanja saat
pujian besuk
2. Latih cara 4. Anjurkan
berbicara saat membantu pasien
melakukan sesuai jadwal dan
kegiatan berikan pujian saat
harian besuk
(2kegiatan SP 4
baru) 1. Evaluasi kegiatan
3. Masukkan keluarga dalam
pada jadwal merawat/melatih
kegiatan pasien berkenalan,
untuk latihan berbicara saat
berkenalan 4- melakukan
5 orang . kegiatan harian /
berbicara saat RT, berbelanja .
melakukan 4 beri pujian
kegiatan 2. Jelaskan Follow up
harian ke RSJ/PKM ,
SP 4 tanda kambuh,
1. Evaluasi rujukan
kegiatan 3. Anjurkan
latihan membantu pasien
berkenalan, sesuai jadwal
bicara saat kegiatan dan
melakukan memberikan pujian
empat
kegiatan
harian. Beri
pujian
2. Latih cara
bicara social :
meminta
sesuatu,
menjawab
pertanyaan
3. Masukkan
pada jadwal
kegiatan
untuk latihan
berkenalan >5
orang, orang
baru ,
berbicara saat
melakukan
kegiatan
harian dan
sosialisasi

I. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Hari/Tanggal Implementasi Evaluasi TTD


Kamis DS : S: Lintang
23 Desember - Pasien mengatakan sulit Pasien mengatakan
2021 untuk bersosialisasi senang diajak bercakap-
09.34 WIB dengan orang lain dan cakap dan dibantu
suka menyendiri
ditempat sepi, dan tidak berkenalan
pernah dekat dengan O :
siapapun karena jarang Pasien mampu
bergaul menyebutkan keluarga,
- pasien mengatakan orang terdekat dan yang
tidak pernah mengikuti tidak dekat dan
kegiatan kelompok penyebabnya
maupun dimasyarakat. A:
DO : Isolasi sosial masih ada
- pasien tampak lebih (+)
suka menyendiri di P :
kamar Anjurkan pasien untuk
- jarang berbaur dengan sering-sering
teman lainnya berkenalan dengan
- kontak mata pasien orang lain dengan
kurang menyebutkan nama dan
- pasien lebih banyak alamat serta
menunduk ketika diajak menanyakan kembali
berbicara
Tindakan Keperawatan :
SP 1
1. Mengidentifikasi penyebab
isolasi social : siapa yang
serumah, siapa yang dekat,
siapa yang tidak dekat, dan
apa sebabnya
2. Menjelaskan keuntungan
punya teman dan bercakap-
cakap
3. Menjelaskan kerugian tidak
punya teman dan tidak
bercakap-cakap
4. Melatih cara berkenalan
dengan pasien dan perawat
atau tamu
5. Memasukkan pada jadwal
kegiatan untuk latihan
berkenalan
RTL :
Lanjutkan SP 2
Latih cara berbicara saat
melakukan kegiatan harian
Jumat Data S: Lintang
24 Desember DS : Klien mengatakan
2021 - Pasien mengatakan sulit senang sudah
09.22 wib untuk bersosialisasi berkenalan dengan 2
dengan orang lain dan temannya di bangsal
suka menyendiri arjuna
ditempat sepi, dan tidak O :
pernah dekat dengan Klien ketika diajak
siapapun karena jarang mengobrol sembari
bergaul menggambar masih
- pasien mengatakan kurang fokus dan tidak
tidak pernah mengikuti tanggap
kegiatan kelompok A :
maupun dimasyarakat. Isolasi sosial masih ada
DO : (+)
- pasien tampak lebih P :
suka menyendiri di Latihan mengobrol
kamar dengan melakukan
- jarang berbaur dengan aktivitas menggambar
teman lainnya atau menulis
- kontak mata pasien
kurang
- pasien lebih banyak
menunduk ketika diajak
berbicara
Tindakan Keperawatan :
SP 2
1. Evaluasi kegiatan
berkenalan (berapa
orang). beri pujian
2. Latih cara berbicara
saat melakukan
kegiatan harian (latih
dua kegiatan)
3. Masukkan pada jadwal
kegiatan untuk latihan
berkenalan 2-3 orang
pasien, perawat dan
tamu , berbicara saat
melakukan kegiatan
harian
RTL :
Ulangi SP 2
Latih cara berbicara saat
melakukan kegiatan harian
Sabtu Data Data Lintang
25 Desember DS : S:
2021 - Pasien mengatakan sulit Klien mengatakan
10.22 wib untuk bersosialisasi sudah berkenalan
dengan orang lain dan dengan 3 temannya dan
suka menyendiri 2 perawat praktik
ditempat sepi, dan tidak O:
pernah dekat dengan Klien mampu menyebut
siapapun karena jarang dan memanggil
bergaul temannya.
- pasien mengatakan Klien mampu berbicara
tidak pernah mengikuti dengan baik ketika
kegiatan kelompok sedang beraktivitas
maupun dimasyarakat. A:
DO : Isolasi sosial berkurang
- pasien tampak lebih (-)
suka menyendiri di P :
kamar Anjurkan berkenalan
- jarang berbaur dengan kepada setiap perawat
teman lainnya atau teman yang
- kontak mata pasien ditemui
kurang
1. pasien lebih banyak
menunduk ketika diajak
berbicara
Tindakan Keperawatan :
SP 2
1. Evaluasi kegiatan
berkenalan (berapa
orang). beri pujian
2. Latih cara berbicara
saat melakukan
kegiatan harian (latih
dua kegiatan)
3. Masukkan pada jadwal
kegiatan untuk latihan
berkenalan 2-3 orang
pasien, perawat dan
tamu , berbicara saat
melakukan kegiatan
harian
RTL :
Lanjutkan SP 3
Latih cara bicara
social : meminta
sesuatu, menjawab
pertanyaan
Selasa Data S: Lintang
28 Desember DS : Klien mengatakan
2021 - Pasien mengatakan sulit merasa lebih baik ketika
09.28 wib untuk bersosialisasi ada teman yang diajak
dengan orang lain dan berbicara
suka menyendiri O :
ditempat sepi, dan tidak Klien mampu
pernah dekat dengan menjawab pertanyaan
siapapun karena jarang dan mengobrol ketika
bergaul sedang santai dan
- pasien mengatakan bermain karet
tidak pernah mengikuti A :
kegiatan kelompok Isolasi sosial berkurang
maupun dimasyarakat. (-)
DO : P:
- pasien tampak lebih Masukkan pada jadwal
suka menyendiri di kegiatan untuk latihan
kamar berkenalan >5 orang,
- jarang berbaur dengan orang baru , berbicara
teman lainnya saat melakukan
- kontak mata pasien kegiatan harian dan
kurang sosialisasi
- pasien lebih banyak
menunduk ketika diajak
berbicara
Tindakan Keperawatan :
SP 3
1. Evaluasi kegiatan latihan
berkenalan (berapa orang)
& bicara saat melakukan
dua kegiatan harian. Beri
pujian
2. Latih cara berbicara saat
melakukan kegiatan harian
(2 kegiatan baru )
3. Masukkan pada jadwal
kegiatan untuk latihan
berkenalan 4-5 orang .
berbicara saat melakukan 4
kegiatan harian
RTL :
Lanjutkan SP 4
Latih cara bicara social :
meminta sesuatu, menjawab
pertanyaan
Rabu DS : S: Lintang
29 Desember - Pasien mengatakan sulit Pasien mengatakan
2021 untuk bersosialisasi sudah berkenalan
10.15 wib dengan orang lain dan dengan 5 temannya dan
suka menyendiri seorang perawat
ditempat sepi, dan tidak O :
pernah dekat dengan Pasien masih kesulitan
siapapun karena jarang menjawab pertanyaan
bergaul dengan benar dan
- pasien mengatakan meminta pensil ketika
tidak pernah mengikuti ingin menulis
kegiatan kelompok A :
maupun dimasyarakat. Isolasi sosial sudah
DO : berkurang (-)
- pasien tampak lebih P :
suka menyendiri di Anjurkan selalu
kamar berinteraksi dengan
- jarang berbaur dengan orang lain dengan cara
teman lainnya yang sudah diajarkan
- kontak mata pasien
kurang
- pasien lebih banyak
menunduk ketika diajak
berbicara
Tindakan Keperawatan :
SP 4
1. Evaluasi kegiatan latihan
berkenalan, bicara saat
melakukan empat kegiatan
harian. Beri pujian
2. Latih cara bicara social :
meminta sesuatu, menjawab
pertanyaan
3. Masukkan pada jadwal
kegiatan untuk latihan
berkenalan >5 orang, orang
baru , berbicara saat
melakukan kegiatan harian
dan sosialisasi
RTL :
Ulangi SP 4
Latih cara bicara social :
meminta sesuatu, menjawab
pertanyaan
Kamis Data S: Lintang
30 Desember DS : Pasien mengatakan
2021 - Pasien mengatakan sulit sudah bisa mengobrol
11.12 wib untuk bersosialisasi dengan teman temannya
dengan orang lain dan serta bermain bersama
suka menyendiri ketika berada di
ditempat sepi, dan tidak bangsal.
pernah dekat dengan O :
siapapun karena jarang Pasien mampu
bergaul melakukan banyak
- pasien mengatakan kegiatan dan bisa
tidak pernah mengikuti berbicara dengan baik
kegiatan kelompok A :
maupun dimasyarakat. Isolasi sosial teratasi
DO : sebagian
- pasien tampak lebih P :
suka menyendiri di Anjurkan selalu
kamar berinteraksi dengan
- jarang berbaur dengan orang lain dengan cara
teman lainnya yang sudah diajarkan
- kontak mata pasien
kurang
- pasien lebih banyak
menunduk ketika diajak
berbicara
Tindakan Keperawatan :
SP 4
1. Evaluasi kegiatan latihan
berkenalan, bicara saat
melakukan empat kegiatan
harian. Beri pujian
2. Latih cara bicara social :
meminta sesuatu, menjawab
pertanyaan
3. Masukkan pada jadwal
kegiatan untuk latihan
berkenalan >5 orang, orang
baru , berbicara saat
melakukan kegiatan harian
dan sosialisasi

RTL : Mengevaluasi SP 1-
4 isolasi sosial

Anda mungkin juga menyukai