S DENGAN MASALAH
KEPERAWATAN ISOLASI SOSIAL DI BANGSAL ARJUNA
Disusun oleh :
LINTANG CAHYANINGTYAS
NIM : 1902096
I. IDENTITAS PASIEN
1. Identitas Pasien
Nama : Sdr. S
Umur : 29 Th
TTL : 1 Mei 1993
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status : Belum Menikah
Pekerjaan : Tidak bekerja
Agama : Islam
Alamat : Jepon, Blora
Ruang rawat : Bangsal Arjuna
No. RM : ******
2. Identitas Penanggungjawab
Nama : Tn. H
Umur : 54 Th
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status : Menikah
Pekerjaan : Buruh harian lepas
Agama : Islam
Alamat : Blora
Hubungan dengan pasien : Keluarga Pasien
II. Keluhan utama
Pasien mengatakan sulit untuk bersosialisasi dengan orang lain dan suka menyendiri
ditempat sepi, pasien mengatakan tidak pernah dekat dengan siapapun karena jarang
bergaul.
III. Alasan Masuk Rumah Sakit
Keluarga pasien mengatakan pasien bingung, bicara sendiri, mudah marah, mondar
mandir, melamun, bisa tidur, ma/mi (+), vaksin lengkap.
Pasien bingung, kontak perhatian tidak tahan lama, verbal lama-lama kacau
IV. Faktor Presipitasi
Pasien mengatakan suka melamun, sulit untuk bersosialisasi dengan orang lain, suka
berdiam dan menyendiri ditempat sepi
V. Faktor Predisposisi
- Pasien pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu.
- Pasien mengatakan sering kontrol ke rumah sakit jiwa untuk konsultasi masalah
kesehatannya
- Pengobatan sebelumnya
Pengobatan sebelumnya kurang berhasil dikarenakan faktor lingkungan dan jarang
minum obat.
1. Trauma atau penganiayaan
Pasien mengatakan belum pernah mengalami penganiayaan secara fisik maupun
adanya kekerasan di keluarga.
2. Anggota keluarga yang gangguan jiwa
Pasien mengatakan anggota keluarganya tidak ada yang mengalami gangguan
jiwa.
3. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Ditangkap warga karena diamuk tidak membayar ketika membeli sesuatu
4. Pernah mengalami sakit atau sakit berat kecelakaan atau trauma
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat sakit kecelakaan atau trauma
VI. Pemeriksaan fisik
1. Tanda-tanda Vital
TD : 95/78 MmHg
N : 82 x/menit
S : 36,1 derajat celcius
RR : 20 x/menit
2. Ukur
BB : 53 kg
TB : 157 cm
3. Pemeriksaan head to toe
a. Kepala : rambut lurus cepak, warna hitam, bersih tidak ada ketombe.
b. Mata : konjungtifa anemis
c. Telinga : simetris, bersih.
d. Mulut : bersih, tidak ada sariawan, tidak ada secret.
e. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak oedem, bersih.
f. Hidung : bersih, tidak ada polip
g. Perut : tidak ada nyeri ekan, peristaltic usus, tidak ada timpani
h. Ekstremitas
Atas : jari tangan komplit, ada bekas jahitan, tidak ada oedem, kuku pendek,
bersih.
Bawah : jari kaki komplit, tidak ada oedem, kuku pendek, bersih,kekuatan otot
5/5
4. Pasien mengatakan tidak merasakan sakit pada anggota tubuhnya.
VII. Psikososial
1. Genogram
29
Keterangan :
: Perempuan
: Laki-laki
: Meninggal
2. Konsep Diri
a. Citra tubuh
Pasien mengatakan menyukai semua anggota tubuhnya, yang paling disukai
pasien adalah kedua tangan karena bisa untuk makan dan aktivitas lainnya.
b. Identitas diri
- Pasien merupakan anak terakhir dari kelima saudaranya
- Pasien mengatakan sebelum sakit pasien tidak sekolah dan hanya kerja
serabutan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
c. Peran diri
Pasien mengatakan ketika dirumah merupakan kepala keluarga dan sangat
menyayangi semua anggota keluarganya. Kemampuan pasien dalam
memenuhi kebutuhan keluarganya terbilang sulit karena pasien mengalami
permasalahan perekonomian di keluarganya. Ketika dirawat di RSJD pasien
hanya mampu makan, tidur, dan tidak mau bergaul dengan orang sekitar
dengan alasan tidak ingin berbicara dengan orang lain.
d. Ideal diri
- Pasien mengatakan ingin segera sembuh dari penyakitnya.
- Pasien mengatakan merasa malu dan tidak berarti jika ia kembali ke
masyarakat karna ia pernah menjadi pasien jiwa di rumah sakit jiwa
e. Harga diri
Pasien mengatakan malu terhadap dirinya karena merasa tidak berharga. Saat
di RSJ pasien sulit berinteraksi dengan orang lain dan lebih suka menyendiri
dan tidur dikamar. Kontak mata pasien tampak kurang dan lebih banyak
menunduk saat diajak berbicara.
3. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti
Pasien mengatakan orang yang berarti dihidupnya adalah kedua orang tuanya
karena pasien sangat menyayanginya
b. Peran serta dalam kegiatan masyarakat
Sebelum disini pasien mengatakan tidak pernah mengikuti kegiatan kelompok
maupun dimasyarakat. Saat disini juga pasien tampak lebih suka menyendiri
di kamar dan jarang berbaur dengan teman lainnya.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan oranglain
Pasien mengatakan sulit untuk berbaur dengan orang lain dan lebih suka
menyendiri. Pasien sulit berinteraksi dengan oranglain, kontak mata pasien
kurang, dan pasien lebih banyak menunduk ketika diajak berbicara.
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Klien mengatakan beragama islam Tetapi saat disini pasien sama sekali tidak
melakukan sholat.
b. Kegiatan ibadah
Pasien mengatakan jarang melakukan sholat wajib 5 waktu setiap hari
VIII. Status Mental
1. Penampilan
Penampilan pasien mengikuti aturan di RSJD dr.Arif Zainudin tetapi tampak
berantakan. Pasien mengganti baju dan celananya 3 hari sekali.
2. Pembicaraan
Saat diajak mengobrol, pasien tampak berbicara secukupnya dan tidak berinisiatif
untuk berinteraksi dengan orang lain
3. Aktivitas motoric
Pasien tampak duduk termenung atau tidur-tiduran. Pasien tampak lebih banyak
menyendiri dan diam serta jarang sekali bergaul dengan orang lain.
4. Alam perasaan
Pasien mengatakan merasa sedih ketika ditanya tentang dirinya dan keluarganya.
Pasien mengatakan ingin segera pulang. Ekspresi wajah pasien tampak sedih.
5. Afek tumpul
Afek pasien tumpul karena hanya bisa merespon terhadap stimulus yang kuat.
Sebagai contoh pasien sulit berkenalan dengan orang lain
6. Interaksi selama wawancara
Saat berinteraksi, kontak mata pasien kurang dan lebih banyak menunduk
7. Persepsi
Pasien mengatakan kadang-kadang merasa kalau ia mendengar orang berbicara ketika
ia sedang menyendiri
8. Isi piker
Pasien mampu bercerita dan berbicara dnegan baik sesuai dengan topik yang dibahas
9. Arus pikir
Pasien tidak memiliki gangguan isi pikir obsesi, ide yang terkait, dan pikiran magis
10. Tingkat kesadaran
Tingkat kesadaran pasien composmentis. Pasien mampu menjawab pertanyaan
dengan baik
11. Memori
Pasien tampak tidak mampu mengingat beberapa kejadian masa lalunya. Pasien
mampu menyebutkan nama ruangan yang saat ini ditempati (daya ingat saat ini)
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Pasien mampu berkonsentrasi sederhana karena pasien mampu berhitung sederhana
1-10
13. Kemampuan penilaian
Pasien mampu mengambil keputusan dan bisa menjawab dengan benar saat diajukan
pertanyaan oleh perawat
14. Daya tilik diri
Pasien mengatakan dirinya sadar sedang sakit jiwa
IX. Kebutuhan persiapan pulang
1. Makan
Pasien makan secara mandiri, biasanya makan sehari 3x, untuk 1 porsi makanan
Pasien menghabiskannya dan setelah makan klien mencuci piringnya sendiri
2. BAB/BAK
Pasien mengatakan bisa BAK/BAB sendiri tanpa didampingi orang lain. Frekuensi
BAB pasien 2-3x sehari biasanya pada pagi hari. Frekuensi BAK pasien tidak dapat
dikaji karena pasien tidak mampu menjawab
3. Mandi
Pasien mengatakan mandi 2x sehari dan selalu sikat gigi
4. Berpakaian
Pasien mengatakan dalam berpakaian selalu dilakukan secara mandiri dari memilih
pakaian, mengambil, dan mengenakan pakaian. Pasien mengatakan selama berada di
bangsal arjuna berganti pakaian 2x sehari pagi dan sore
5. Istirahat dan tidur
Pasien mengatakan tidur malam setelah sholat isya dan makan malam karena
mengantuk dan terkadang tidur larut dan bangun waktu sholat subuh
6. Penggunaan obat
Pasien mengatakan minum obat secara teratur, 3x sehari setelah makan
7. Pemeliharaan kesehatan
Pasien mengatakan jika ada keluhan seperti pusing, pasien memilih untuk tidur atau
lapor perawat yang berjaga
8. Aktivitas diluar rumah
Pasien mengatakan sebelum dirawat pasien jarang bersosialisasi dengan tetangga
maupun teman sebayanya. Setelah dirawat pasien sedikit bisa bersosialisai dan
bergabung dengan orang lain
X. Mekanisme Koping
1. Adaptif
Pasien yang berkomunikasi dengan orang lain, pasien mengatakan tidak percaya diri
jika memulai pembicaraan dengan orang lain
2. Mal adaptif
Saat diajak mengobrol, pasien tampak berbicara secukupnya dan tidak berinisiatif
untuk berinteraksi dengan orang lain
Respon pasien kurang tanggap
XI. Masalah psikososial dan lingkungan
1. Masalah dengan kelompok/masyarakat
Pasien mengatakan jarang bersosialisasi dengan warga sekitar dan sering membuat
masalah dengan merusuhi barang dagangan tetangganya
2. Masalah dengan ekonomi
Pasien mengatakan memiliki tabungan karena hanya kerja serabutan untuk membeli
makan
3. Masalah dengan pekerjaan
Pasien mengatakan tidak ada masalah dengan pekerjaan
XII. Pengetahuan
Pasien mengetahui tentang penyakitnya serta alasan dia dirawat di rsj. Pasien mengatakan
sakit yang dialaminya disebabkan oleh lingkungan yang mengasingkannya
XIII. Aspek Medik
1. Diagnosa Medik
Isolasi Sosial
2. Terapi
a. Risperidone 2x2 mg
b. Trihexyphenidyl 2x2 mg
c. Chlorpromazine 1x100 mg
RTL : Mengevaluasi SP 1-
4 isolasi sosial