IDENTITAS KLIEN
Nama
: Tn.D
Umur
: 29 th
Jenis kelamin
: laki-laki
Pendidikan
:SMP
Pekerjaan
: pengangguran
Suku/bangsa
: jawa
Alamat
: banjarnegara
No.CM
: 63248
Tanggal pengkajian
: 20 desember 2011
Dx.medis
: F 20.3
Penanggung jawab
II.
ALASAN MASUK
Pasien di bawa ke rumah sakit karena pasien sering menyendiri dan diam
selama tiga hari, tidak pernah berinteraksi dengan orang lain.
III.
FAKTOR PREDISPOSISI
Pasien pergi dari rumah kurang lebih 4 tahun yang lalu. Selama ini pasien di
rawat di panti ngudi rahayu kendal. Pasien tidak pernah mengalami aniaya fisik
baik sebagai pelaku ataupun korban. Pasien di bawa ke rumah sakit untuk yang
pertama kali.
IV.
FAKTOR PRESIPITASI
Kurang lebih 3 hari sebelum di bawa ke rumah sakit pasien mendadak diam,
tidak mau melakukan aktivitas apapun termasuk makan, minum, dan ADL tanpa
sebab yang jelas.
V.
Pemeriksaan fisik
: 76 x/mnt
: 36,5
RR : 18 x/mnt
3.TB : 160 cm
BB : 48 kg
4.keluhan fisik
5. pemeriksaan fisik head to toe
a.
Kepala
Rambut
Hitam, lurus, bersih, tidak ada ketombe dan tidak ada kutu, penyebaran rambut
merata.
c.
Mata
Visus mata normal, tidak menggunakan alat bantu penglihatan, sclera putih
porselin, konjungtiva an anemis, pupil isokor, reflek terhadap cahaya diameter :
2 mm.
d.
Hidung
Telinga
Mukosa bibir lembab, tidak terdapat stomatitis, gigi tidak ada caries.
g.
Leher
Dada
j.
Kulit
Ekstermitas
5 5
5 5
Akral hangat, CRT < 3 detik
VI.
1.
Psikososial
Genogram
2.
Konsep diri
a.
Citra tubuh
Identitas diri
Peran diri
Pasien anak pertama dari 2 bersaudara. Pasien mengatakan peran dan tugasnya
sebagai individu mampu memenuhi kebutuhannya secara mandiri, sebagai
anggota kelompok pasien mampu melaksanakan kegiatan harian dengan
kelompok. Pasien mengatakan dengan usianya 29 th sekrang ini belum mampu
melaksanakan peran dan tugasnya untuk bekerja. Pasien belum mampu
membantu keluarganya. Sebagai anggota masyarakat pasien tidak mampu
mengikuti kegiatan dalam masyarakat.
d.
Ideal diri
Pasien mengatakan mempunyai harapan untuk cepat sembuh dan pulang. Pasien
mempunyai harapan untuk segera mendapatkan pekerjaan setelah pulang dari
RSJ. Pasien ingin bekerja di pabrik, tetapi harapan pasien tidak sesuai dengan
ijazah yang di milikinya. Pasien merasa agak kecewa dan menyesal apabila
harapannya tidak bisa terwujud.
e.
Harga diri
Pasien merasa minder karena hanya lulus SMP dan tidak bisa memenuhi
harapannya untuk bekerja sebagai karyawan pabrik.
3.
Hubungan sosial
Orang terdekat pasien dirumah adalah adalah ibunya, saat dipanti tidak dekat
dengan siapapun.Saat dirumah sakit pasien tidak memiliki teman dekat. Apabila
pasien memiliki masalah lebih suka di pendam sendiri.
Pasien mampu berperan serta dalam kegiatan kelompok di rumah sakit, misalnya
melaksanakan kegiatan harian di wisma dan TAK.
Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain pasien mengatakan lebih
senang menyendiri karena tidak bisa mengawali pembicaraan dengan orang
lain.sehingga pasien terlihat melamun, menunduk dan menyendiri.
4.
Spiritual
a.
Kegitan ibadah
Status mental
Penampilan
Pembicaraan
Pasien tidak mampu mengawali pembicaraan, nada bicara pelan, pasien bicara
seperlunya sesuai dengan pertanyaan.
3.
Aktivitas motorik
Alam perasaan
Afek
Afek pasien afek tumpul, sulit berekspresi dan bereaksi dengan stimulus yang
kuat.
6.
Pasien kooperatif tetapi kontak mata kurang. Pasien lebih sering merunduk ketika
diajak interaksi
7.
Persepsi
Isi pikir
Proses pikir
Pasien mampu memenuhi kebutuhan makan 3x/hari mulai dari Persiapan sampai
membersihkan alat alat makan. Pasien tidak tau cara berdandan yang baik,
masih dengan bimbingan perawat. Pasien bertempat tinggal dipanti. Pasien tidak
memiliki uang/penghasilan karena pasien belum memiliki pekerjaan.
2.
a.
Perawatan diri
Pasien mengatakan tidak tahu urutan cara mandi yang benar. Kebutuhan ADL
harus dengan bimbingan perawat.
b.
Nutrisi
Pasien puas dengan pola makannya yaitu 3xsehari, nafsu makan pasien
berubah-ubah kadang nafsu makan meningkat kadang menurun/sedikit.
BB tetap 48 kg, BB terendah 46kg, Bb tertinggi 48kg.
c.
Tidur
Pasien mengatakan tidak ada masalah tidur, pasien tidur malam 9 jam. Pasien
merasa segar setelah bangun tidur. Ada kebiasaan tidur siang dengan lama tidur
tidak tentu antara 1-2 jam.
3.
a.
Pasien tidak mampu menggunakan obat secara mandiri, harus dengan motivasi.
d.
Pasien tidak mampu berinteraksi dengan sosial dengan alasan malu dan tidak
bisa mengawali pembicaraan dengan orang lain.
4.
Aspek Medik
1.
2.
Terapi Medik
Chlopromazine
: 1 x 100 mg
Trihexipenidine
: 2 x 2 mg
Trifluorperazine
: 2 x 5 mg
X.
Mekanisme Koping
No.Register :
Ruang
F 20.3
Dx.Medis
: wisma sadewa
No.
Hari/tgl/jam
Data focus
Masalah keperawatan
TTD
1.
2.
3.
Ds : pasien mengatakan malas berinteraksi dengan orang lain, pasien lebih suka
menyendiri.
Do : pasien sering menyendiri
Pasien tidak mau bercakap-cakap dengan orang lain.
Ds : pasien mengatakan merasa minder karena hanya lulusan SMP dan tidak bisa
memenuhi harapannya untuk bekerja sebagai karyawan pabrik
Do : kontak mata kurang , tidak berinisiatif dan berinteraksi dengan orang lain.
Ds: pasien mengatakan tidak tahu cara mandi dan berdandan yang benar.
Do: pasien mandi dan berdandan dengan bimbingan perawat.
No.Register :
Ruang
F 20.3
: Wisma sadewa
No.
Diagnosa Keperawatan
Tanggal ditemukan
Tanggal teratasi
TTD
1.
2.
3.
20 desember 2011
20 desember 2011
20 desember 2011
Dx.Medis
No.Register :
Ruang
F 20.3
Dx.Medis
: Wisma sadewa
Tanggal
Dx.keperawatan
Perencanaan
Tujuan
Kriteria Evaluasi
Intervensi
TUK :
2.2 Diskusikan dengan klien penyebab menarik diri atau tidak mau bergaul
dengan orang lain.
2.3 Beri reinforcement
TUK :
TUK :
4.klien dapat melaksanakan hubungan sosial secara bertahap
TUK :
5.klien mampu menjelaskan perasaannya setelah berhubungan sosial
CATATAN KEPERAWATAN
Nama klien : Tn.D
63248
No.Register :
Ruang
F 20.3
Dx.Medis
: wisma sadewa
Hari/tgl/jam
Diagnose/tuk/sp
Implementasi
Respon/evaluasi
TTD
Selasa,20 Desember 2011
10.30 WIB
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito L.J. 2001. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi. 8 Jakarta : EGC.
Keliat B.A, 1999 . Asuhan Klien Gangguan Hubungan Sosial Menarik Diri. FKUI:
Jakarta
Mahdi, Marzuki. 2002. Standar Oprasional (SOP) Rencana Keperawatan Jiwa
Maramis, W.F. 1998 . Catatan Ilmu Keperawatan Jiwa. Surabaya : Airlangga Press.
Stuart, G.W. Sundeen, S.J. 2001 . Buku Saku Keperawatan Jiwa ( Terj. Yasmin Asih
), Edisi 3. Jakarta : EGC.
Towsend, M.C. 1998 . Buku Saku Diagnosa Keperawatan pada keperawatan
psikiatri, ( terj. Novi Helena ), Edisi 3. Penerbit. Jakarta : EGC.
TIM MPKP. 2004. Standar Oprasional ( SOP ) Rencana Keperawatan Jiwa. ( Bogor :
Tim Pengembangan MPKP ).