Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN

KELOLAAN KELOMPOK PADA PASIEN L


DENGAN SKIZOFRENIA TAK TERINCI

Disusun oleh :
Erma Ayu Fitriyanti 20204030002
Rika Suryana 20204030072
Sesanti Amiasih 20204030036

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEDOKTERAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2021
PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
1. Identitas Pasien
1. Nama : Tn L
2. Umur : 40 tahun
3. Jenis kelamin : Laki-laki
4. Alamat : Sleman
5. Agama : Islam
6. Pendidikan : SLTP
7. Pekerjaan : Tidak bekerja
8. Tgl. Dirawat : 23-03-2021
9. Tgl. Pengkajian : 29-03-2021
10. Ruang rawat : Sadewa
11. No. CM : 0-10-22-93
12. Dx. Medis : Skizofrenia tak terinci
13. Penanggung jawab : Keluarga

2. Alasan masuk:
- Berdasarkan rekam medis pasien masuk karena mengamuk, mondar-mandir
didepan rumah tanpa sebab, membenturkan kepala ke tembok tetangga sampai
berdarah.

3. Faktor Predisposisi dan Presipitasi


a. Biologis
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu?
a) Ya, Pasien mengatakan pernah masuk RSJ saat usia 17 tahun karena
marah-marah
b) Tidak

2. Pengobatan sebelumnya
a) Berhasil
b) Kurang berhasil
c) Tidak berhasil, Pasien mengatakan tidak pernah kontrol dan mengalami
putus obat.
Masalah keperawatan : Ketidakpatuhan b.d ketidakadekuatan
pemahaman.

3. Trauma
Trauma Usia Pelaku Korban Saksi
 Aniaya fisik ………. …………. …………. ………….
 Aniaya seksual ………. …………. …………. ………….
 Penolakan ………. …………. …………. ………….
 Kekerasan dalam ………. …………. …………. ………….
keluarga
 Tindakan kriminal ………. …………. …………. ………….
Jelaskan : Pasien mengatakan tidak memiliki trauma baik aniaya fisik,
seksual, penolakan, kekerasan maupun tindakan kriminal
Masalah Keperawatan: -

4. Anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa?


- Tidak ada, Pasien mengatakan tidak ada yang pernah mengalami sakit
seperti pasien

Masalah Keperawatan: -

5. Pemeriksaan fisik
a. Tanda-tanda vital :
TD :120/80 mm/Hg
N :85 x/mnt
S :36,5˚C
P :20 x/mnt.

b. Ukur :
BB : 50 kg,
TB : 160 cm.
IMT : 19,5 (Kurang)

c. Tanggal 29 Maret 2021, Pasien membenturkan kepala ketembok dan adanya


luka di pelipis sehingga memerlukan penanganan khusus (Jahit Luka)

d. Pemeriksaan Penunjang:
Laboratorium : Hasil pemeriksaan dalam batas normal

Masalah Keperawatan: -

b. Psikososial
1. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan ?
- Pasien mengatakan pernah putus cinta, dan tidak jadi menikah.
- Pasien mengatakan merasa jengkel bila diingatkan mengenai pengalaman
tersebut
- Masalah Keperawatan: -

2. Genogram
40

Jelaskan:
- Pasien mengatakan dirumah hanya tinggal bersama ibu pasien
- Pasien mengatakan jarang berkomunikasi dengan ibu pasien
- Pasien mengatakan yang mengambil keputusan adalah ibu pasien.
3. Konsep diri
a) Citra /gambaran tubuh
- Pasien mengatakan tidak menyukai kakinya, karena kakinya bengkok
akibat kecelakaan
b) Identitas diri
- Pasien mengatakan nyaman sebagai laki-laki.
c) Peran
- Peran pasien didalam keluarga yaitu sebagai anak, pasien menyadari
bahwa sebagai seorang laki-laki pasien harus mampu memberikan nafkah
bagi keluarga dan saat ini pasien tidak bekerja.
d) Ideal diri
- Pasien mengatakan dulu memiliki pekerjaan yaitu sebagai supir angkot,
tetapi sekarang pasien sudah tidak bekerja.
e) Harga diri
- Pasien merasa bersalah karena masuk ke rumah sakit dan meninggalkan
ibu pasien sendiri dirumah.
- Pasien mengatakan ingin menikah namun tidak bisa, karena pasien takut
tidak ada yang mau.
- Pasien mengatakan selama hidup belum ada pencapaian.

Masalah Keperawatan: Harga diri rendah kronis, Gangguan citra tubuh.

c. Sosial Budaya
1. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti
- Pasien mengatakan orang yang berarti bagi pasien yaitu ibunya.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok atau masyarakat
- Pasien mengatakan sesekali mengikuti kegiatan di rumahnya.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang orang lain
- Pasien mengatakan sangat jarang berkomunikasi dengan orang lain dan
selalu memendam permasalahannya sendiri.
- Pasien mengatakan bahwa dirinya pendiam
Masalah Keperawatan: -

2. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
- Pasien mengatakan beragama Islam
- Pasien mengatakan sakitnya sebagai bentuk balasan dari tuhan
b. Kegiatan ibadah
- Pasien mengatakan jarang beribadah
Masalah Keperawatan: Distress spiritual b.d kejadian hidup yang tidak
diharapkan.

4. Status Mental
1) Penampilan
• Tidak rapi
• Rapi
• Penggunaan pakaian tidak sesuai
• Cara berpakaian tidak seperti biasanya
Jelaskan : Penampilan pasien rapi dan sesuai.
Masalah Keperawatan:

2) Pembicaraan
• Cepat
• Spontan jelas
• Keras
• Gagap
• Inkoheren
• Apatis
• Lambat
• Membisu
• Tidak mampu memulai pembicaraan
Jelaskan :
- Pasien tidak mampu memulai pembicaraan apabila tidak ditanya oleh
perawat atau lawan bicara terlebih dahulu.
Masalah Keperawatan: -
2) Aktifitas motorik
• Lesu
• Murung
• Tegang
• Gelisah
• Agitasi
• Tic
• Grimace
• Tremor
• Kompulsive
Jelaskan :
- Pasien selama dilakukan pemeriksaan yaitu tampak tegang.
- Saat interaksi sering kali pasien menggenggam tangan saat menceritakan
pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan pasien
Masalah Keperawatan: Risiko perilaku kekerasan

3) Alam perasaan
• Sedih
• Takut
• Putus asa
• Khawatir
• Euphoria
Jelaskan : Pasien sedih saat interaksi dengan perawat
Masalah Keperawatan: Harga diri rendah kronis

4) Afek
• Datar
• Depresif
• Tumpul
• Labil
• Tidak sesuai
Jelaskan : Pasien tampak dalam keadaan normal saat berinteraksi
Masalah Keperawatan: -

5) Interaksi selama wawancara


• Bermusuhan
• Kooperatif
• Tidak kooperatif
• Mudah tersinggung
• Kontak mata kurang
• Defensif
• Curiga
Jelaskan :
- Pasien kooperatif ketika diajak komunikasi
- Ketika sedang berkomunikasi kontak mata pasien kurang.
- Pasien seringkali melihat kearah bawah dan malu
Masalah Keperawatan: Harga Diri Rendah Kronis

6) Persepsi Halusinasi:
• Pendengaran
• Penglihatan
• Peraban
• Pengecapan
• Penghidu
Jelaskan: Tidak terdapat halusinasi pada pasien
Masalah Keperawatan: -

7) Isi pikir
a) Obsesi
b) Phobia
c) Hipokondria
d) Depersonalisasi
e) Ide terkait
f) Pikiran magic
g) Waham:
• Agama
• Somatik
• Kebesaran
• Curiga
• Nihilistik
• Sisip pikir
• Siar pikir
• Kontrol pikir
Jelaskan : Tidak terdapat waham pada pasien
Masalah Keperawatan: -

8) Arus pikir
a) Sirkumtansial
b) Tangensial
c) Kehilangan asosiasi
d) Flight of idea
e) Blocking
f) Pengulangan pembicaraan
Jelaskan :
- Ketika berkomunikasi pasien kooperatif
Masalah Keperawatan: -

9) Tingkat kesadaran
a) Bingung
b) Normal
c) Sedasi
d) Stupor
e) Disorientasi waktu
f) Disorientasi orang
g) Disorientasi tempat
Jelaskan : Pasien mampu menyebutkan waktu tempat dan orang dengan benar.
Masalah Keperawatan: -

10) Memori
a) Gangguan daya ingat jangka panjang
b) Gangguan daya ingat jangka pendek
c) Gangguan daya ingat saat ini
d) Konfabulasi
Jelaskan : Tidak terdapat gangguan memori pada pasien.
Masalah Keperawatan: -

11) Tingkat kosentrasi dan berhitung


a) Mudah beralih
b) Konsentrasi
c) Tidak mampu berkonsentrasi
d) Tidak mampu berhitung sederhana
Jelaskan : Ketika sedang berkomunikasi pasien berkonsentrasi.
Masalah Keperawatan: -

12) Kemampuan penilaian


a) Gangguan ringan
b) Gangguan bermakna
Jelaskan : Tidak terdapat gangguan kemampuan penilaian pada pasien.
Masalah Keperawatan: -

13) Daya tilik diri


a) Positif
b) Negatif
Jelaskan : Pasien merasa saat ini dirinya tidak sakit.
Masalah Keperawatan: Penyangkalan tidak efektif b.d ketidakefektifan
strategi koping.
5. Kebutuhan perencanaan pulang :
Kegiatan Bantuan minimal Bantuan total
1. Makan √
2. BAB/BAK √
3. Mandi √
4. Berpakaian/berhias √
5. Penggunaan obat √

Istirahat dan tidur


• Tidur siang lama : Pasien mengatakan tidak pernah tidur siang
• Tidur malam lama : Pasien mengatakan tidur malam jam 22.00-05.00
• Kegiatan sebelum/ sesudah tidur : Pasien mengatakan tidak ada kegiatan yang
dilakukan sebelum tidur.
Masalah Keperawatan : -

Kegiatan Ya Tidak
1) Pemeliharaan kesehatan
• Perawatan lanjutan √
• Perawatan pendukung √

2) Kegiatan di dalam rumah


• Mempersiapkan makanan √
• Menjaga kerapihan rumah √
• Mencuci pakaian √
• Pengaturan keuangan √
3) Kegiatan di luar rumah Belanja √
Transportasi √
Lain-lain

Jelaskan:
- Pasien mengatakan dekat dengan ibunya
- Pasien mengatakan bekerja untuk kehidupannya
- Pasien mengatakan selalu berbelanja sendiri ditoko dekat rumah
Masalah Keperawatan:

6. Mekanisme Koping
1. Adaptif:
• Membicarakan masalah dengan orang lain
• Mampu menyelesaikan masalah
• Menggunakan tehnik relaksasi
• Aktivitas konstruktif
• Distraksi
• Lain-lain
2. Maladaptif:
• Reaksi lamban/berlebihan
• Mengkonsumsi alkohol
• Bekerja berlebihan
• Menghindar
• Mencederai diri
• Lain-lain :
Jelaskan :
- Pasien sangat jarang berkomunikasi dengan orang lain dan selalu memendam
permasalahannya sendiri.
- Saat remaja pasien sering meminum oplosan
- Pasien merokok 4 bungkus dalam sehari
Masalah Keperawatan: Harga diri rendah kronis b.d gangguan psikiatri,
Perilaku cenderung berisiko.

7. Masalah Psikososial dan Lingkungan


1) Masalah dengan dukungan kelompok, spesifik: Pasien jarang berkomunikasi
dengan orang lain.
2) Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifik : Pasien mengatakan jarang
mengikuti kegiatan di lingkungan rumahnya.
3) Masalah dengan pendidikan, spesifik : Pasien hanya lulusan SLTP
4) Masalah dengan pekerjaan, spesifik : Pasien mengatakan saat ini sudah tidak
bekerja.
5) Masalah dengan perumahan, spesifik Tidak ada permasalahan.
6) Masalah dengan ekonomi, spesifik : Pasien mengatakan saat ini yang membiayai
hidup hanya ibu pasien.
7) Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifik : Pasien mengatakan tidak ada
yang mengantarnya untuk kontrol

8. Pengetahuan Kurang tentang


1) Gangguan jiwa
2) Faktor predisposisi
3) Koping
4) Sistem pendukung
5) Penyakit fisik
6) Terapi
7) Lain-lain
Jelaskan :
- Pasien mengatakan saat ini tidak sakit.
- Pasien merasa sehat bugar
Masalah Keperawatan: Defisit pengetahuan b.d
9. Aspek medis
Diagnosa Medis : Skizofrenia tak terinci
Terapi Medis :

Nama Obat Dosis Pemberian Indikasi


Ferromex 1 tablet 1-0-0 Obat untuk membantu proses
pembentukan darah pada tubuh
dengan indikasi nilai hB darah
dibawah normal
Risperidone 2 mg 1-0-1 Obat antipsikotik atipikal yang
bekerja dengan cara memblokir
reseptor dopamine tipe 2,
serotonin tipe 2, dan alpha
adrenergic, sehingga bisa
menyeimbangkan senyawa
kimia alami di otak
Trihexyphenidhyl 2 mg 1-1-1 Obat antimuskarinik yang
bekerja dengan cara
menghambat zat alami
asetilkolin, degan mengatasi
gejala ekstrapiramidal
(penyakit parkinson)
Clozapine 100 mg ½-0-0 Obat antipsikotik tipikal untuk
mengurangi halusinasi, resiko
bunuh diri.
Trifluoperazin 5 mg ½-0-½ Obat antipsikotik golongan
fenotiazin yang bekerja dengan
cara menghambat reseptor
dopamine di otak.
ANALISA DATA
No. Data Fokus Etiologi Masalah Keperawatan
1. DS: Riwayat atau ancaman Risiko Perilaku
- Pasien mengatakan merasa kekerasan terhadap diri Kekerasan
jengkel bila diingatkan sendiri atau orang lain
mengenai pengalaman tersebut destruksi properti orang
DO: lain
- Pasien selama dilakukan
pemeriksaan yaitu tampak
tegang.
- Saat interaksi sering kali pasien
menggenggam tangan saat
menceritakan pengalaman
masa lalu yang tidak
menyenangkan pasien
- Berdasarkan rekam medis
pasien masuk karena
mengamuk,
2. DS: Ketidakadekuatan Ketidakpatuhan
- Pasien mengatakan pernah pemahaman.
putus obat karena tidak pernah
control
- Pasien mengatakan pernah
dirawat di RSJ sejak usia 17
tahun
DO: -
4. DS: Gangguan psikiatri Harga diri rendah
- Pasien sangat jarang kronis
berkomunikasi dengan orang
lain dan selalu memendam
permasalahannya sendiri.
- Pasien merasa bersalah karena
masuk ke rumah sakit dan
meninggalkan ibu pasien
sendiri dirumah.
- Pasien mengatakan ingin
menikah namun tidak bisa,
karena pasien takut tidak ada
yang mau. Pasien mengatakan
selama hidup belum ada
pencapaian.
DO:
- Pasien tampak sedih saat
wawancara,
- Ketika sedang berkomunikasi
kontak mata pasien kurang
5. DS: Ketidakefektifan Penyangkalan tidak
- Pasien mengatakan saat ini strategi koping efektif
tidak sakit.
- Pasien merasa sehat bugar
DO: -
6. DS: Perubahan struktur/ Gangguan Citra
- Pasien mengatakan tidak bentuk tubuh Tubuh
menyukai kakinya, karena
kakinya bengkok akibat
kecelakaan
DO:
- Kaki pasien tampak bengkok di
area betis kanan
7. DS: Kejadian hidup yang Distress spiritual
- Pasien mengatakan sakitnya tidak diharapkan.
sebagai bentuk balasan dari
tuhan
- Pasien mengatakan jarang
beribadah
DO:
Daftar Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko perilaku kekerasan b.d riwayat atau ancaman kekerasan terhadap diri sendiri atau
orang lain destruksi properti orang lain
2. Ketidakpatuhan b.d ketidakadekuatan pemahaman d.d perilaku tidak mengikuti
program perawatan/ pengobatan
3. Gangguan interaksi social b.d defisiensi berbicara d.d merasa sulit menerima atau
mengkomunikasikan perasaankurang responsive atau tertarik pada orang lain, kontak
mata kurang.
4. Harga diri rendah kronis b.d gangguan psikiatri, perilaku cenderung berisiko d.d
menilai diri negative, merasa malu/ bersalah, kontak mata kurang
5. Penyangkalan tidak efektif b.d ketidakefektifan strategi koping d.d tidak mengakui
dirinya mengalami gejala atau bahaya (walaupun kenyataan sebaliknya)
6. Gangguan citra tubuh b.d perubahan struktur/ bentuk tubuh d.d menggungkapkan
kecacatan/ kehilangan bagian tubuh, fungsi/ struktur berubah/ hilang
7. Distress spiritual b.d kejadian hidup yang tidak diharapkan d.d marah pada tuhan,
tidak berminat pada alam/ literature spiritual

Prioritas Diagnosa Keperawatan:


1. Risiko perilaku kekerasan df. Alam perasaan depresi
2. Harga diri rendah kronis b.d gangguan psikiatri d.d menilai diri negative, merasa
malu/ bersalah, kontak mata kurang
3. Gangguan citra tubuh b.d perubahan struktur/ bentuk tubuh d.d menggungkapkan
kecacatan/ kehilangan bagian tubuh, fungsi/ struktur berubah/ hilang
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

SDKI SLKI SIKI Rasional EBN


Risiko perilaku Kontrol Diri Pencegahan Perilaku - Benda berbahaya harus Teknik Relaksasi nafas dalam
kekerasan df. Setelah dilakukan Kekerasan disingkirkan untuk berpengaruh terhadap
Alam perasaan asuhan keperawatan Observasi mencegah pasien kemampuan mengontrol marah
depresi selama 5x24 jam, maka - Monitor adanya benda yang melakukan kekerasan klien skizofrenia.
Kontrol Diri dapat berpotensi membahayakan secara berulang yang
meningkat dengan Terapeutik dapat membahayakan Oleh: Sutinah dkk., 2019
kriteria hasil: - Pertahankan lingkungan diri pasien maupun .
- Perilaku melukai bebas dari bahaya secara orang lain.
diri sendiri/ orang rutin - Monitor lingkungan
lain menurun Edukasi bebas dari bahaya
- Perilaku agresif/ - Latih cara mengungkapkan penting dilakukan untuk
amuk menurun perasaann secara asertif mencegah perilaku
- Alam perasaan - Latih mengurangi kekerasan dan
depresi pasien kemarahan secara verbal memastikan kondisi
menurun dan nonverbal lingkungan aman.
- Pengungkapan secara
asertif dapat
mengomunikasikan apa
yang diinginkan oleh
pasien, tetapi dengan
cara yang baik dan
menghargai hak serta
perasaan orang lain.
- Pengurangan emosi
secara verbal dan non
verbal efektif
mengurangi tindakan
kekerasan pada pasien
apabila dilakukan secara
berkala.
Harga diri rendah Label : Harga Diri Promosi harga diri - Identifikasi harapan untuk Tuasikal, Hani, Moomina Siauta,
kronis b.d Setelah dilakukan asuhan - Diskusikan pengalaman yang mengendalikan perilaku and Selpina Embuai. "Upaya
gangguan psikiatri keperawatan selama meningkatkan harga diri ditujukan agar dapat Peningkatan Harga Diri Rendah
7x24 jam diharapkan - Berikan umpan balik positif mengetahui apa saja Dengan Terapi Aktivitas
d.d menilai diri harga diri meningkat harapan yang diinginkan. Kelompok (Stimulasi Persepsi) di
atas peningkatan mencapai
negative, merasa dengan kriteria hasil: tujuan - Diskusi tanggung jawab, Ruang Asoka (Sub Akut Laki)
malu/ bersalah, - Penilaian diri positif - Anjurkan mengidentifikasi menjadwalkan kegiatan, RSKD Provinsi Maluku." Window
kontak mata meningkat kekuatan yang dimiliki menciptakan lingkungan of Health: Jurnal Kesehatan
kurang - Perasaan memiliki - Anjurkan membuka diri yang nyaman, dan (2019): 345-351.
kelebihan atau terhadap kritik negative meningkatkan kemampuan
kemampuan positif - Latih pernyataan/kemampuan Penelitian ini melaksanakan 2
fisik ditujukan agar harga
meningkat positif diri strategi pelaksanaan yaitu : SP 1,
diri klien dapat meningkat
- Perasaan bersalah peneliti membina hubungan saling
secara umum. percaya (BHSP) dengan klien,
menurun Manajemen Perilaku
- Untuk mengetahui waktu dilanjutkan SP 2, mengidentifikasi
Observasi
dan kegiatan yang akan kemampuan dan aspek positif yang
- Mengidentifikasi harapan
dilakukan. masih dimiliki klien. Kemudian,
untuk mengendalikan
- Untuk meningkatkan mendiskusikan bahwa klien
perilaku masih memiliki sejumlah
aktivitas yang bertujuan
Terapeutik kemampuan dan aspek positif
- Mendiskusikan meningkatkan harga diri
seperti kegiatan pasien di rumah/
tanggungjawab terhadap klien
bangsal, serta adanya keluarga dan
perilaku lingkungan terdekat klien, dan
- Menjadwalkan kegiatan terapi ini untuk mengubah pikiran
terstruktur yang negatif menjadi positif, terapi
- Menciptakan dan ini meminta klien klien agar selalu
menerima kenyataan setelah selesai
mempertahankan lingkungan
melakukan pendekatan, serta
dan kegiatan perawatan peneliti memberi pujian atas apa yg
konsisten setiap dinas telah dilakukan oleh klien.
- Meningkatkan aktivitas fisik
sesuai kemampuan Kesimpulan penelitian yaitu terapi
Aktivitas Kelompok (Stimulasi
Persepsi) dapat meningkatkan
harga diri klien dan hasil evaluasi
terdapat peningkatan interaksi
klien dengan orang lain dan jadwal
kegiatan sehari-hari pasien.
Gangguan citra Citra Tubuh Promosi Citra Tubuh - Perubahan citra tubuh Lentera Jiwa Edisi 39/ Tahun
tubuh b.d Setelah dilakukan Observasi pasien dapat 2019
perubahan asuhan keperawatan - Identifakasi perubahan citra mengakibatkan isolasi Upaya Mempertahankan &
struktur/ bentuk selama 5x24 jam, maka tubuh yang mengakibatkan sosial apabila pasien Meningkatkan Implementasi
tubuh d.d Citra Tubuh dapat isolasi social memiliki harga diri Mutu Layanan
menggungkapkan meningkat dengan Terapeutik rendah Asuhan keperawatan yang
kecacatan/ kriteria hasil: - Diskusikan perubahan - Mendiskusikan diberikan pada pasien dengan
kehilangan bagian - Verbalisasi tubuh dan fungsinya perubahan tubuh pasien gangguan citra tubuh dilakukan
tubuh, fungsi/ perasaan negative - Diskusikan cara berguna untuk dengan
struktur berubah/ tentang perubahan mengembangkan harapan mengidentifikasi pasien 1. Kaji stresor/ penyebab
hilang tubuh menurun citra tubuh secara realistis dalam menilai tubuhnya gangguan citra tubuh dan
- Melihat bagian Edukasi serta mengembangkan tanda dan gejala
tubuh membaik - Anjurkan mengungkapkan harapan citra tubuh 2. Bantu pasien menganl
gambaran diri terhadap yang sesuai dengan gangguan citra tubuhnya
citra tubuh realita dan sesuai 3. Mengidentifkasi dan
- Latih fungsi tubuh yang potensial pasien menguraikan perasaannya
dimiliki - Melatih fungsi tubuh 4. Menyadari gangguan citra
- Latih peningkatan pasien untuk tubuhnya
penampilan diri meningkatkan harga 5. Diskusikan persepsi
- Latih pengungkapan diri pasien dengan tubuhnya
kemampuan diri kepada menilik sisi positif dan 6. Latih meningkatkan
orang lain maupun kemampuan yang dapat fungsi bagian tubuh yang
kelompok dilakukan pasien terganggu
dengan keadaan 7. Latih menggunakan
tersebut. bagian tubuh yang masih
sehat dan potensial
CATATAN PERKEMBANGAN
No. Dx Tanggal dan Jam Implementasi Evaluasi Tanda Tangan
1 29 Maret 2021 S: Kelompok B2
Jam 10.00 - Memonitor adanya benda yang berpotensi - Pasien mengatakan sudah tidak marah-
membahayakan marah selama dibangsal
- Mempertahankan lingkungan bebas dari - Pasien mengatakan tidak suka apabila ada
bahaya secara rutin yang mengungkit masa lalunya dan merasa
- Melatih cara mengungkapkan perasaan jengkel sekali apabila diungkit terus
secara asertif menerus
- Melatih mengurangi kemarahan secara - Pasien mengatakan ingin memukul orang
verbal dan nonverbal (SP 1 RPK: kalau ada yang membuat masalah
identifikasi perilaku kekerasan dan teknik - Pasien mengatakan paham relaksasi napas
relaksasi napas dalam) dalam.
O:
- Tidak terdapat benda berbahaya di sekitar
pasien.
- Lingkungan aman dan bebas dari bahaya.
- Pasien dapat mengungkapkan perasaan
secara asertif.
- Pasien terlihat mengangguk saat dijelaskan
tentang relaksasi napas dalam
- Pasien mampu mempraktikan teknik
relaksasi napas dalam
A:
- Risiko perilaku kekerasan belum teratasi
(Pasien mampu mengontrol amarah saat
dibangsal, pasien merasa jengkel apabila
diungkit masalahnya)
P:
- Monitor perilaku kekerasan
- Melatih cara mengungkapkan perasaan
secara asertif
- Melatih mengurangi kemarahan secara
verbal dan nonverbal (SP 2 RPK)
2 29 Maret 2021 - Diskusikan pengalaman yang meningkatkan S: Kelompok B2
Jam 10.30 harga diri - Pasien mengatakan dirinya suka
- Berikan umpan balik positif atas peningkatan membantu ibunya dirumah
mencapai tujuan
- Pasien mengatakan sudah bisa merapikan
- Anjurkan mengidentifikasi kekuatan yang
dimiliki tempat tidurnya sendiri
- Anjurkan membuka diri terhadap kritik - Pasien mengatakan akan mencoba
negative menerima kritikan negative dari orang lain
- Latih pernyataan/kemampuan positif diri O:
- Jadwalkan kegiatan terstruktur (merapikan - Pasien terlihat tersenyum.
tempat tidur)
A:
- Tingkatkan aktivitas fisik sesuai kemampuan
- Harga diri rendah belum teratasi (Pasien
mampu meningkatkan perasaan memiliki
kelebihan atau kemampuan positif)
P:
- Anjurkan mengidentifikasi kekuatan yang
dimiliki
- Anjurkan membuka diri terhadap kritik
negative
- Latih pernyataan/kemampuan positif diri
- Jadwalkan kegiatan terstruktur (mencuci
gelas)
- Tingkatkan aktivitas fisik sesuai kemampuan
- Berikan umpan balik positif atas peningkatan
mencapai tujuan
3 29 Maret 2021 S: Kelompok B2
Jam 11.00 - Mengidentifakasi perubahan citra tubuh - Pasien mengatakan sangat tidak menyukai
yang mengakibatkan isolasi social kakinya, karena kakinya bengkok akibat
- Mendiskusikan perubahan tubuh dan kecelakaan
fungsinya - Pasien mengatakan masih bersyukur bisa
- Mendiskusikan cara mengembangkan berjalan
harapan citra tubuh secara realistis - Pasien mengatakan juga bisa mengikuti
- Menganjurkan mengungkapkan gambaran rehabilitasi
diri terhadap citra tubuh O:
- Melatih fungsi tubuh yang dimiliki - Pasien berulang kali mengatakan tidak
- Melatih peningkatan penampilan diri menyukai kakinya
- Melatih pengungkapan kemampuan diri - Pasien memegang kakinya dan melihat
kepada orang lain maupun kelompok kaki temannya yang lain ketika teman-
teman berjalan.
- Kaki pasien tampak bengkok di area betis
kanan
- Pasien mampu menyebutkan kelebihan
tubuhnya
- Pasien jarang berbicara dengan teman-
teman sekamarnya.
A:
- Gangguan citra tubuh belum teratasi
(Pasien berulang mengatakan bahwa
kakinya tidak disukai pasien dan selalu
melihat kakinya)
P:
- Latih fungsi tubuh yang dimiliki
- Latih peningkatan penampilan diri
- Latih pengungkapan kemampuan diri
kepada orang lain maupun kelompok

No. Dx Tanggal dan Jam Implementasi Evaluasi Tanda Tangan


1 30 Maret 2021 S: Kelompok B2
Jam 14.00 - Memonitor adanya benda yang berpotensi - Pasien mengatakan tidak pernah marah-
membahayakan marah selama dibangsal
- Mempertahankan lingkungan bebas dari - Pasien mengatakan ingin memukul orang
bahaya secara rutin kalau ada orang yang membuat masalah
- Melatih cara mengungkapkan perasaan dengan pasien
secara asertif - Pasien mengatakan selalu minum obat
- Melatih mengurangi kemarahan secara kalau diberikan obat perawat
verbal dan nonverbal (SP 2 RPK: patuh - Pasien mengatakan tidak ingat nama obat
minum obat) yang diminum dan hanya ingat ada 5 obat
kalau pagi hari.
O:
- Tidak terdapat benda berbahaya di sekitar
pasien.
- Lingkungan aman dan bebas dari bahaya.
- Pasien dapat mengungkapkan perasaan
secara asertif.
- Pasien mampu mengulangi SP pertemuan
sebelumnya dengan teknik napas dalam
- Pasien mampu mengulangi obat yang di
minum dengan sedikit kesalahan dalam
menyebutkan 2 obat (Trihexyphenidhyl
dan Trifluoperazin)
A:
- Risiko perilaku kekerasan teratasi (Pasien
mampu mengontrol amarah saat dibangsal,
pasien dalam keadaan stabil)
P:
- Monitor perilaku kekerasan
- Melatih cara mengungkapkan perasaan
secara asertif
- Melatih mengurangi kemarahan secara
verbal dan nonverbal (SP 3 RPK)
2 30 Maret 2021 - Anjurkan mengidentifikasi kekuatan yang S: Kelompok B2
Jam 14.30 dimiliki - Pasien mengatakan sudah bisa mencuci
- Anjurkan membuka diri terhadap kritik gelas
negative
O:
- Latih pernyataan/kemampuan positif diri
- Jadwalkan kegiatan terstruktur (mencuci - Pasien terlihat tersenyum.
gelas) A:
- Tingkatkan aktivitas fisik sesuai kemampuan - Harga diri rendah belum teratasi (Pasien
- Berikan umpan balik positif atas peningkatan mampu meningkatkan perasaan memiliki
mencapai tujuan kelebihan atau kemampuan positif)
P:
- Berikan umpan balik positif atas peningkatan
mencapai tujuan
- Anjurkan mengidentifikasi kekuatan yang
dimiliki
- Latih pernyataan/kemampuan positif diri
- Jadwalkan kegiatan terstruktur (menyapu dan
mengelap meja)
- Tingkatkan aktivitas fisik sesuai kemampuan
3 30 Maret 2021 S: Kelompok B2
Jam 15.00 - Mengidentifakasi perubahan citra tubuh - Pasien mengatakan sangat tidak menyukai
yang mengakibatkan isolasi social kakinya, karena kakinya bengkok
- Mendiskusikan perubahan tubuh dan O:
fungsinya - Kaki pasien tampak bengkok di area betis
- Mendiskusikan cara mengembangkan kanan
harapan citra tubuh secara realistis - Pasien mampu menyebutkan kelebihan
- Menganjurkan mengungkapkan gambaran tubuhnya
diri terhadap citra tubuh A:
- Melatih fungsi tubuh yang dimiliki - Gangguan citra tubuh belum teratasi
- Melatih peningkatan penampilan diri (Pasien mengatakan bahwa kakinya tidak
- Melatih pengungkapan kemampuan diri disukai pasien)
kepada orang lain maupun kelompok P:
- Latih fungsi tubuh yang dimiliki
- Latih peningkatan penampilan diri
- Latih pengungkapan kemampuan diri
kepada orang lain maupun kelompok

No. Dx Tanggal dan Jam Implementasi Evaluasi Tanda Tangan


1 31 Maret 2021 S: Kelompok B2
Jam 10.00 - Memonitor adanya benda yang berpotensi - Pasien mengatakan tidak pernah marah-
membahayakan marah selama dibangsal
- Mempertahankan lingkungan bebas dari - Pasien mengatakan akan menolak dan
bahaya secara rutin meminta bantuan dengan cara yang baik
- Melatih cara mengungkapkan perasaan O:
secara asertif - Tidak terdapat benda berbahaya di sekitar
- Melatih mengurangi kemarahan secara pasien.
verbal dan nonverbal (SP 3 RPK: - Lingkungan aman dan bebas dari bahaya.
mengungkapkan secara verbal dan non - Pasien dapat mengungkapkan perasaan
verbal secara baik) secara asertif.
- Pasien mampu mempraktikan cara
menolak dan meminta dengan baik
A:
- Risiko perilaku kekerasan teratasi (Pasien
mampu mengungkapkan secara verbal dan
noer verbal dengan baik)
P:
- Monitor perilaku kekerasan
- Melatih cara mengungkapkan perasaan
secara asertif
- Melatih kembalu cara mengontrol marah
(SP 1 RPK)
2 31 Maret 2021 - Berikan umpan balik positif atas peningkatan S: Kelompok B2
Jam 10.30 mencapai tujuan - Pasien mengatakan selama di RS selalu
- Anjurkan mengidentifikasi kekuatan yang merapikan tempat tidurnya sendiri dan
dimiliki
mencuci gelasnya sendiri.
- Latih pernyataan/kemampuan positif diri
- Jadwalkan kegiatan terstruktur (menyapu dan - Pasien mengatakan sudah bisa merapikan
mengelap meja) menyapu dan mengelap meja sendiri
- Tingkatkan aktivitas fisik sesuai kemampuan - Pasien mengatakan akan mencoba
menerima kritikan negative dari orang lain
O:
- Pasien terlihat tersenyum.
A:
- Harga diri rendah belum teratasi (Pasien
mampu meningkatkan perasaan memiliki
kelebihan atau kemampuan positif)
P:
- Diskusikan pengalaman yang meningkatkan
harga diri
- Berikan umpan balik positif atas peningkatan
mencapai tujuan
- Anjurkan mengidentifikasi kekuatan yang
dimiliki
- Anjurkan membuka diri terhadap kritik
negative
- Latih pernyataan/kemampuan positif diri
3 31 Maret 2021 - Mengidentifakasi perubahan citra tubuh S: Kelompok B2
Jam 11.00 yang mengakibatkan isolasi social - Pasien mengatakan malu dengan kakinya
- Mendiskusikan perubahan tubuh dan - Pasien mengatakan fungsi tubuh yang
fungsinya lainnya masih baik, kecuali kakinya
- Mendiskusikan cara mengembangkan O:
harapan citra tubuh secara realistis - Kaki pasien tampak bengkok di area betis
- Menganjurkan mengungkapkan gambaran kanan
diri terhadap citra tubuh - Pasien mampu menyebutkan kelebihan
- Melatih fungsi tubuh yang dimiliki fungsi tubuhnya
- Melatih peningkatan penampilan diri A:
- Melatih pengungkapan kemampuan diri - Gangguan citra tubuh belum teratasi
kepada orang lain maupun kelompok (Pasien mengatakan bahwa malu dengan
kakinya)
P:
- Latih fungsi tubuh yang dimiliki
- Latih peningkatan penampilan diri
- Latih pengungkapan kemampuan diri
kepada orang lain maupun kelompok

Anda mungkin juga menyukai