Anda di halaman 1dari 23

27

BAB III
LAPORAN KASUS

3.1 Pengkajian
Pengkajian keperawatan kesehatan dilakukan pada tanggal 1 November 2011
di Ruang Rawat Wisma Sahadewa RSJ. Majapahit dengan melakukan pengkajian fisik
terhadap pasien, wawancara dengan keluarga dan RM pasien.

3.1.1 Identitas Klien


Nama : Tn. D
Umur : 59 th
Jenis kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Pengangguran
Suku/bangsa : Jawa
Alamat : Jl. Jendral Sudirman No. 18 Singaraja
No.CM : 63XXX
Tanggal pengkajian : 20 Desember 2011
Dx.medis : Isolasi Sosial Menarik Diri
Penanggung jawab : Dinsos Ngudi Rahayu

3.1.2 Alasan Masuk


Pasien dibawa ke rumah sakit karena pasien sering menyendiri dan diam
selama tiga hari, tidak pernah berinteraksi dengan orang lain.

3.1.3 Faktor Predisposisi


Pasien pergi dari rumah kurang lebih 4 tahun yang lalu. Selama ini pasien
di rawat di Panti Ngudi Rahayu. Pasien tidak pernah mengalami aniaya fisik baik
sebagai pelaku ataupun korban. Pasien dibawa ke rumah sakit untuk yang pertama
kali.
28

3.1.4 Faktor Presipitasi


Kurang lebih 3 hari sebelum di bawa ke rumah sakit pasien mendadak
diam, tidak mau melakukan aktivitas apapun termasuk makan, minum, dan ADL
tanpa sebab yang jelas.

3.1.5 Pemeriksaan fisik


1. Keadaan Umum : baik
Kesadaran : composmentis
GCS : 15 , E4 V5 M6
2. Vital Sign :
TD : 100/80 mmhg
N : 76 x/mnt
S : 36,5 C
RR : 18 x/mnt
3. TB : 160 cm
BB : 48 kg
4. Keluhan Fisik
Tidak ada
5. Pemeriksaan Fisik Head To Toe
1. Kepala
Bentuk mesocephale, tidak ada lesi.
2. Rambut
Agak beruban, lurus, bersih, tidak ada ketombe dan tidak ada kutu,
penyebaran rambut merata.
3. Mata
Visus mata normal, tidak menggunakan alat bantu penglihatan, sclera putih
porselin, konjungtiva an anemis, pupil isokor, reflek terhadap cahaya
diameter : 2 mm.
4. Hidung
Bentuk simetris, tidak ada pembesaran polip, tidak ada secret.
29

5. Telinga
Pendengaran baik, lubang telinga bersih tidak ada penumpukan serumen
6. Mulut dan gigi
Mukosa bibir lembab, tidak terdapat stomatitis, gigi tidak ada caries.
7. Leher
Tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid dan pembesaran vena jugularis.
8. Dada
9. Jantung :
I : ictus cordis tidak tampak
Pa : tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran pada jantung
Pe : pekak
A : terdengar suara S1 dan S2 regular
10. Paru
I : ekspansi dada simetris, bentuk simetris
Pa : taktil fremitus teraba sama pada dada posterior, anterior dan lateral
Pe : resonan
A : terdengar suara nafas vesikuler
11. Abdomen :
I : bentuk datar, tidak ada lesi
A : terdengar peristaltic usus 10 x/mnt
Pa : tidak ada nyeri tekan pada 4 kuadran
Pe : tympani
12. Genetalia dan anus
Bersih, tidak ada hemoroid dan tidak ada lesi
13. Kulit
Turgor baik, elastic, terdapat lesi pada kedua telapak tangan
14. Ekstermitas
5 5
5 5
Akral hangat, CRT < 3 detik
30

3.1.6 Psikososial
1. Genogram

: Perempuan

: Laki -Laki

: Meningal

-------------- : Orang yang tinggal serumah

: Klien

Pasien merupakan anak pertama dari 2 bersaudara. Pasien berusia 59


tahun dengan status belum menikah dam belum mempunyai pekerjaan. Pasien
pergi dari rumah karena ada masalah dengan keluarganya. Pasien menjadi sering
memojok, menyendiri dan menjadi gelandangan, kemudian di serahkan ke dinas
sosial dan dirawat di Panti rehabilitasi. Selama ini pasien tidak memiliki orang
terdekat sehingga pasien tidak pernah bercerita tentang masalah kepada
siapapun, lebih suka memendam sendiri. Sebagai penanggung jawab adalah
Panti Ngudi Rahayu.
31

2. Konsep diri
1. Citra tubuh
Pasien mengatakan tidak ada kekurangan di seluruh bagian
tubuhnya, pasien menyukai seluruh bagian-bagian tubuhnya dan bersyukur
atas apa yang telah diberikan oleh Allah. Pasien menerima dengan
keadaannya saat ini.
2. Identitas diri
Pasien mengatakan statusnya belum menikah, mengakui bahwa
dirinya seorang laki-laki, pasien merasa puas menjadi seorang laki-laki.
Pasien berperilaku sebagai seorang laki-laki.
3. Peran diri
Pasien anak pertama dari 2 bersaudara. Pasien mengatakan peran
dan tugasnya sebagai individu mampu memenuhi kebutuhannya secara
mandiri. Pasien belum mampu melaksanakan peran dan tugasnya untuk
bekerja. Pasien belum mampu membantu keluarganya. Sebagai anggota
masyarakat pasien tidak mampu mengikuti kegiatan dalam masyarakat.
4. Ideal diri
Pasien mengatakan mempunyai harapan untuk cepat sembuh dan
pulang. Pasien mempunyai harapan untuk segera mendapatkan pekerjaan
setelah pulang dari RSJ. Pasien ingin bekerja di pabrik, tetapi harapan pasien
tidak sesuai dengan ijazah yang di milikinya. Pasien merasa agak kecewa
dan menyesal apabila harapannya tidak bisa terwujud.
5. Harga diri
Pasien merasa tidak percaya diri karena hanya lulus SMP dan
tidak bisa memenuhi harapannya untuk bekerja sebagai karyawan pabrik.
3. Hubungan social
Orang terdekat pasien di rumah adalah adalah ibunya, saat di panti
tidak dekat dengan siapa pun. Saat di rumah sakit pasien tidak memiliki teman
dekat. Apabila pasien memiliki masalah lebih suka dipendam sendiri. Pasien
mampu berperan serta dalam kegiatan kelompok di rumah sakit, misalnya
melaksanakan kegiatan harian di wisma dan TAK.
32

Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain pasien mengatakan


lebih senang menyendiri karena tidak bisa mengawali pembicaraan dengan
orang lain sehingga pasien terlihat melamun, menunduk dan menyendiri.
4. Spiritual
1. Nilai dan keyakinan
Pasien mengatakan pandangannya terhadap orang yang menderita
gangguan jiwa sesuai agama adalah tetap harus melaksanakan ibadah dan
harus mendapatkan pengobatan. Menurut pasien pandangan masyarakat
tentang gangguan jiwa adalah orang yang gila dan di sia-siakan.
2. Kegiatan ibadah
Pasien tekun melaksanakan kegiatan ibadah (sholat, mengaji,
yasinan/tahlil) dengan bimbingan perawat. Pandangan pasien tentang
kegiatan beribadah adalah sangat penting dan wajib dilaksanakan.

3.1.7 Status mental


1. Penampilan
Penampilan pasien rapi, cara berpakain sesuai dan bersih.
2. Pembicaraan
Pasien tidak mampu mengawali pembicaraan, nada bicara pelan,
pasien bicara seperlunya sesuai dengan pertanyaan, pasien bicara tanpa menatap
lawan bicara.
3. Aktivitas motorik
Pasien tremor ketika diajak interaksi
4. Alam perasaan
Pasien mengatakan perasaanya berubah-ubah, kadang sedih, takut,
kuatir ataupun senang.
5. Afek
Afek pasien afek tumpul, sulit berekspresi dan bereaksi dengan
stimulus yang kuat.
33

6. Interaksi selama wawancara


Pasien kooperatif tetapi kontak mata kurang. Pasien lebih sering
merunduk ketika diajak interaksi
7. Persepsi
Pasien tidak mengalami perubahan persepsi sensori.
8. Isi pikir
Pasien phobia terhadap ketinggian.
9. Proses pikir
Pasien tidak mengalami proses pikir.
10. Tingkat kesadaran
Composmentis, orientasi tempat dan waktu dan orang : baik.
11. Memori
Pasien mengalami gangguan daya ingat jangka panjang, tidak mampu
mengingat kejadian dalam waktu 1 tahun. Pasien memori jangka pendek tidak
terganggu.
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Pasien hanya mampu berhitung sederhana.
13. Kemampuan penilaian
Pasien mampu mengambil keputusan sederhana dengan bantuan orang
lain. Misal membantu temannya dengan dimotivasi perawat atau teman
sewisma.
14. Daya tilik diri
Pasien mengakui bahwa dirinya mengalami gangguan kejiwaan, pasien
mengakui dirinya sedang dirawat di RSJ.

3.1.8 Kebutuhan Perencanaan Pulang


1. Kemampuan klien memenuhi kebutuhan
Pasien mampu memenuhi kebutuhan makan 3x/hari mulai dari
Persiapan sampai membersihkan alat-alat makan. Pasien tidak tahu cara
berdandan yang baik, masih dengan bimbingan perawat. Pasien bertempat
34

tinggal di panti. Pasien tidak memiliki uang/penghasilan karena pasien belum


memiliki pekerjaan.
2. Kegiatan hidup sehari-hari
1. Perawatan diri
Pasien mengatakan tidak tahu urutan cara mandi yang benar.
Kebutuhan ADL harus dengan bimbingan perawat.
2. Nutrisi
Pasien puas dengan pola makannya yaitu 3xsehari, nafsu makan
pasien berubah-ubah kadang nafsu makan meningkat kadang
menurun/sedikit.
3. Tidur
Pasien mengatakan tidak ada masalah tidur, pasien tidur malam 9
jam. Pasien merasa segar setelah bangun tidur. Ada kebiasaan tidur siang
3. Kemampuan klien dalam:
1. Mengantisipasi kebutuhan sendiri
Mampu memanage kegiatan sehari-hari dengan bimbingan perawat.
2. Membuat keputusan berdasarkan keinginan sendiri
Pasien mampu membuat keinginan sendiri dengan bantuan orang
lain(perawat).
3. Mengatur penggunaan obat
Pasien tidak mampu menggunakan obat secara mandiri, harus
dengan motivasi.
4. Melakukan pemeriksaan kesehatan
Pasien tidak mampu melakukan pemeriksaan kesehatan secara
mandiri untuk pemeriksaan lanjutan setelah pulang dari RSJ.
5. Kegiatan di luar rumah
Pasien tidak mampu berinteraksi dengan sosial dengan alasan malu
dan tidak bisa mengawali pembicaraan dengan orang lain.
4. Klien memiliki system pendukung
Pasien memiliki system pendukung dalam kelompok sosial di dalam
panti rehabilisasi sosial Kendal.
35

5. Apakah klien menikmati saat bekerja kegiatan produktif atau hobi ?


Pasien mengatakan menikmati dengan kegiatan produktif saat di unit
rehabilitasi.

3.1.9 Aspek Medik


1. Diagnosa Medik : (Isolasi Sosial Menarik Diri)
2. Terapi Medik
Chlopromazine : 1 x 100 mg
Trihexipenidine : 2 x 2 mg
Trifluorperazine : 2 x 5 mg

3.1.10 Mekanisme Koping


Pasien mengatakan apabila pasien mengalami masalah pasien lebih suka
diam, memojok dan di pendam sendiri daripada bercerita dengan orang lain.

3.1.11 Masalah Psikososial dan Lingkungan


Pasien mengalami masalah penolakan dari keluarganya, karena dahulu
pasien kabur dari rumah kemudian pasien dirawat oleh dinas sosial.

3.1.12 Kurang Pengetahuan Tentang :


Pasien kurang mengetahui tentang penyakit jiwa, faktor presipitasi dan
koping adaptif. Pasien juga tidak mengetahui tentang kesembuhan secara
psikososial. Pasien tidak paham tentang management hidup sehat.

3.2 Analisa Data


Nama klien : Tn. D No.Register : 63XXX
Ruang : Wisma Sadewa
36

No. Hari/tgl/jam Data focus Masalah keperawatan TTD


1. Selasa, 20 DS : pasien mengatakan malas Resiko perubahan sensori
Desember berinteraksi dengan orang lain, persepsi berhubungan
2011 pasien lebih suka menyendiri. dengan menarik diri.
10.00 WIB DO : pasien sering menyendiri,
memojok dan pasien tidak mau
bercakap-cakap dengan orang
lain.

2. Selasa, 20 DS : pasien mengatakan merasa Isolasi sosial : menarik diri


Desember minder karena hanya lulusan berhubungan dengan harga
2011 SMP dan tidak bisa memenuhi diri rendah.
10.00 WIB harapannya untuk bekerja
sebagai karyawan pabrik
DO : kontak mata kurang, tidak
berinisiatif dan malu
berinteraksi dengan orang lain.

3.3 Diagnosa
Nama klien : Tn. D No.Register : 63XXX
Ruang : Wisma sadewa
No. Diagnosa Keperawatan Tanggal TTD
ditemukan
1. Resiko perubahan sensori persepsi 20 desember 2011
berhubungan dengan menarik diri.
2. Isolasi sosial : menarik diri 20 desember 2011
berhubungan dengan harga diri
rendah.
37
38

3.4 Rencana Tindakan Keperawatan


Nama klien : Tn. D No.Register : 63XXX
Ruang : Wisma Sadewa
Perencanaan
Dx.
Tgl.
keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi

20 Resiko TUM : klien dapat berinteraksi

Des perubahan dengan orang lain.


sensori
2011
persepsi TUK :
10.15 berhubungan 1. Klien dapat membina Klien menunjukkan tanda-tanda 1. BHSP dengan:
WIB dengan hubungan saling percaya percaya kepada perawat :  Beri salam setiap berinteraksi
menarik diri.  wajah cerah, tersenyum,  Perkenalkan nama, nama panggilan
mau berkenalan perawat, tujuan perawat berkenalan
 ada kontak mata  Tanyakan dan panggil nama
 bersedia menceritakan kesukaan klien
perasaan,  Tunjukkan sikap jujur dan
 bersedia menceritakan menepati janji setiap kali
masalahnya. berinteraksi
 Tanyakan perasaan klien dan
masalah yang di hadapi klien
39

 Buat kontrak interaksi yang jelas


 Dengarkan dengan penuh perhatian
ekspresi perasaan klien
2. Klien mampu menyebutkan Klien dapat menyebutkan 1. Tanyakan pada klien tentang :
penyebab menarik diri minimal satu penyebab menarik  orang yang tinggal serumah atau
diri dari : teman sekamar klien
 diri sendiri  orang yang paling dekat dengan
 orang lain klien di rumah atau di ruang
 lingkungan keperawatan
 Apa yang membuat klien dekat
dengan orang tersebut
 Orang yang tidak dekat dengan
klien di rumah atau di ruang
keperawatann
 Apa yang membuat klien tidak
dekat dengan orang tersebut
 Upaya yang sudah di lakukan
agar dekat dengan orang lain
2. Diskusikan dengan klien penyebab
menarik diri atau tidak mau bergaul
dengan orang lain.
3. Beri reinforcement
40

3.Klien mampu menyebutkan Klien dapat menyebutkan 1. Tanyakan pada klien tentang :
keuntungan berhubungan sosial keuntungan berhubungan sosial  manfaat hubungan social
dan kerugian menarik diri misalnya :  kerugian menarik diri
 Banyak teman 2. Diskusikan bersama klien tentang
 Tidak kesepian manfaat berhubungan sosial dan
 Bisa diskusi kerugian menarik diri
 Saling menolong 3. Beri reinforcement
Dan kerugian menarik diri,
misalnya :
 Sendiri
 Kesepian
 Tdak bisa diskusi
4. Klien dapat melaksanakan Klien dapat berhubungan sosial 1. Observasi perilaku klien saat
hubungan sosial secara secara bertahap dengan : berhubungan sosial
bertahap  perawat 2. Beri motivasi dan bantu klien untuk
 tenaga kesehatan yang lain berkenalan atau berkomunikasi
 klien lain dengan perawat lain klien lain,

 kelompok kelompok
3. Libatkan klien dalam TAK
sosialisasi
4. Diskusikan jadwal harian yang dapat
dilakukan untuk meningkatkan
41

kemampuan klien dalam


bersosialisasi
5. Beri motivasi klien untuk melakukan
kegiatan sesuai jadwal yang telah di
buat
6. Beri reinforcement
5. Klien mampu menjelaskan Klien dapat menjelaskan 1. Diskusikan dengan klien tentang
perasaannya setelah perasaannya setelah perasaannya setelah behubungan
berhubungan sosial berhubungan sosial dengan : sosial dengan :
 orang lain  orang lain
 kelompok  kelompok
2. Beri reinforcement
20 Isolasi sosial TUM : Klien tidak terjadi

Des : menarik diri gangguan harga diri : harga diri


berhubungan rendah/klien akan meningkat
2011
dengan harga harga dirinya.
10.15 diri rendah.
WIB TUK :
1. Klien dapat membina Klien menunjukkan tanda-tanda 1. Bina hubungan saling percaya :
hubungan saling percaya percaya kepada perawat : salam terapeutik, perkenalan diri,
 wajah cerah, tersenyum, jelaskan tujuan interaksi, ciptakan
mau berkenalan lingkungan yang tenang, buat
42

 ada kontak mata kontrak yang jelas (waktu, tempat


 bersedia menceritakan dan topik pembicaraan)
perasaan, 2. Beri kesempatan pada klien untuk
 bersedia menceritakan mengungkapkan perasaannya
masalahnya. 3. Sediakan waktu untuk
mendengarkan klien
4. Katakan kepada klien bahwa dirinya
adalah seseorang yang berharga,
bertanggung jawab serta mampu
menolong dirinya sendiri
2. Klien dapat mengidentifikasi Klien menunjukkan kemampuan 1. Diskusikan kemampuan dan aspek
kemampuan dan aspek positif dan aspek positif yang dimiliki positif yang dimiliki
yang dimiliki 2. Hindarkan memberi penilaian
negatif setiap bertemu klien,
utamakan memberi pujian yang
realistis
3. Lakukan kegiatan positif yang
senang dikerjakan oleh pasien
3. Klien dapat menetapkan/ Klien dapat melakukan kegiatan 1. Rencanakan bersama klien aktivitas
merencanakan kegiatan sesuai dengan yang telah yang dapat dilakukan setiap hari
sesuai dengan kemampuan direncanakan seperti : mandi, sesuai kemampuan
yang dimiliki makan/minum, bermain dengan 2. Tingkatkan kegiatan sesuai dengan
43

klien lain/kelompok toleransi kondisi klien


3. Beri contoh cara pelaksanaan
kegiatan yang boleh klien lakukan
4. Klien dapat memanfaatkan Kilen dapat memanfaatkan 1. Beri pendidikan kesehatan pada
sistem pendukung yang ada sistem pendukung yang ada keluarga tentang cara merawat klien
seperti : perawat, keluarga 2. Bantu keluarga memberi dukungan
maupun lingkungan sekitar selama klien dirawat
3. Bantu keluarga menyiapkan
lingkungan di rumah
4. Beri reinforcement positif atas
keterlibatan keluarga
44

4.5 Implementasi Dan Evaluasi


Nama klien : Tn.D No.Register : 63248
Ruang : Wisma Sadewa Dx.Medis : F 20.3
Hari/tgl/jam Diagnosa/TUK Implementasi Evaluasi TTD
Selasa, 20 Resiko perubahan
Desember sensori persepsi
2011 berhubungan
10.30 WIB dengan menarik
diri.
TUK 1 : klien 1. Membina hubungan saling percaya dengan : S : Klien mengatakan percaya dengan
dapat membina  Memberi salam setiap berinteraksi petugas kesehatan yang diajak
hubungan saling  Memperkenalkan nama, nama panggilan berbicara
percaya perawat, tujuan perawat berkenalan O : Klien terlihat masih ragu
 Menanyakan dan panggil nama kesukaan berinteraksi dengan perawat
klien seperti mengucapkan salam,

 Menunjukkan sikap jujur dan menepati janji memanggil nama, dan

setiap kali berinteraksi menjelaskan masalahnya.

 Menanyakan perasaan klien dan masalah A : TUK 1 tercapai sebagian


yang di hadapi klien P : Lanjutkan intervensi

 Membuat kontrak interaksi yang jelas


 Mendengarkan dengan penuh perhatian
ekspresi perasaan klien
45

TUK 2 : klien 1. Menanyakan pada klien tentang : S : Pasien mengatakan suka berceritra
mampu  Orang yang tinggal serumah atau teman dengan perawat
menyebutkan sekamar klien O : Pasien terlihat menjawab
penyebab menarik  Orang yang paling dekat dengan klien di pertanyaan yang ditanyakan
diri rumah atau di ruang keperawatan perawat walaupun sedikkit malu-
 Apa yang membuat klien dekat dengan malu dan mau mendiskusikan
orang tersebut penyebab klien menarik diri.

 Orang yang tidak dekat dengan klien di A : TUK 2 tercapai sebagian


rumah atau di ruang keperawatan P : Lanjutkan intervensi

 Apa yang membuat klien tidak dekat


dengan orang tersebut
 Upaya yang sudah dilakukan agar dekat
dengan orang lain
2. Mendiskusikan dengan klien penyebab
menarik diri atau tidak mau bergaul dengan
orang lain.
3. Memberi reinforcement

Rabu, 21 TUK 3 : klien 1. Menanyakan pada klien tentang : S : Pasien mengatakan tidak tahu
Desember mampu manfaat berinteraksi dengan
 manfaat hubungan social
2011 menyebutkan orang lain dan kerugian menarik
 kerugian menarik diri
10.30 WIB keuntungan diri
2. Mendiskusikan bersama klien tentang
46

berinteraksi manfaat berhubungan sosial dan kerugian O : Pasien terlihat mendengarkan saat
dengan orang lain menarik diri berdiskusi
dan kerugian 3. Beri reinforcement A : TUK 3 tercapai sebagian
menarik diri P : Lanjutkan intervensi

TUK 4 : klien 1. Mengobservasi perilaku klien saat S : Klien mengatakan mau melakukan
dapat melakukan berhubungan sosial kegiatan sesuai jadwal yang telah
hubungan sosial 2. Memberi motivasi dan bantu klien untuk dibuat
secara bertahap. berkenalan atau berkomunikasi dengan O : Pasien ikut dalam kegiatan TAK,
perawat lain klien lain, kelompok berkomunikasi dengan perawat,
3. Meliibatkan klien dalam TAK sosialisasi lien lain dan kelompok.
4. Mendiskusikan jadwal harian yang dapat A : TUK 4 tercapai
dilakukan untuk meningkatkan kemampuan P : Pertahankan intervensi
klien dalam bersosialisasi
5. Memberi motivasi klien untuk melakukan
kegiatan sesuai jadwal yang telah di buat
6. Menberi reinforcement
47

Rabu, 21 Isolasi sosial :


Desember menarik diri
2011 berhubungan
10.00 WIB dengan harga diri
rendah.

TUK 1 : Klien 1. Membina hubungan saling percaya : salam S : Klien mengatakan percaya dengan
dapat membina terapeutik, perkenalan diri, menjelaskan petugas kesehatan yang diajak
hubungan saling tujuan interaksi, menciptakan lingkungan berbicara
percaya yang tenang, membuat kontrak yang jelas O : Klien terlihat tidak malu lagi
(waktu, tempat dan topik pembicaraan) berinteraksi dengan perawat
2. Memberi kesempatan pada klien untuk seperti mengucapkan salam,
mengungkapkan perasaannya memanggil nama, dan
3. Menyediakan waktu untuk mendengarkan menjelaskan masalahnya.
klien A : TUK 1 tercapai
4. Mengatakan kepada klien bahwa dirinya P : Lanjutkan intervensi
adalah seseorang yang berharga,
bertanggung jawab serta mampu menolong
dirinya sendiri
48

TUK 2 : Klien 1. Mendiskusikan kemampuan dan aspek S : Pasien berceritra tentang


dapat positif yang dimiliki kemampuannya dalam membuat
mengidentifikasi 2. Menghindarkan memberi penilaian negatif sapu
kemampuan dan setiap bertemu klien, mengutamakan O : Pasien terlihat berceritra tentang
aspek positif yang memberi pujian yang realistis kemampuan yang dimilikinya
dimiliki 3. Melakukan kegiatan positif yang senang A : TUK 2 tercapai
dikerjakan oleh pasien P : Pertahankan intervensi

TUK 3 : Klien 1. Merencanakan bersama klien aktivitas yang S : Klien mengatakan senang
dapat menetapkan/ dapat dilakukan setiap hari sesuai membuat kerajinan tangan seperti
merencanakan kemampuan membuat sapu dan melakukan
kegiatan sesuai 2. Meningkatkan kegiatan sesuai dengan kegiatan keagamaan seperti
dengan toleransi kondisi klien mengaji
kemampuan yang 3. Memberi contoh cara pelaksanaan kegiatan O : Klien tampak antusias melakukan
dimiliki yang boleh klien lakukan kegiatan yang ia senangi
A : TUK 3 tercapai
P : Pertahankan intervensi

TUK 4 : Klien 1. Memberi pendidikan kesehatan pada S : Keluarga mengatakan mengerti


dapat keluarga tentang cara merawat klien tentang cara merawat pasien
memanfaatkan 2. Membantu keluarga memberi dukungan O : Keluarga membantu pasien
sistem pendukung selama klien dirawat melakukan kegiatannya sehari-
49

yang ada 3. Membantu keluarga menyiapkan hari


lingkungan di rumah A : TUK 4 tercapai
4. Memberi reinforcement positif atas P : Pertahankan intervensi
keterlibatan keluarga

Anda mungkin juga menyukai