Anda di halaman 1dari 3

SOP PENGATURAN RUANG

DISABILITAS
No Dokumen : 038B/SOP/10/BLLIII/2016
Terbitan : 20 Oktober 2016
SOP No Revisi: 0

Tanggal Berlaku : 20 Oktober 2016


PUSKESMAS dr.DewaPutuMertaSuteja, M.A.P
BULELENG III NIP. 197102262000121001
Pengertian Disabilitas merupakan kata bahasa Indonesia berasal dari serapan kata
bahasa Inggris disability (jamak: disabilities) yang berarti cacat atau
ketidakmampuan. Namun, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata
“Disabilitas” belum tercantum. Disabilitas adalah istilah baru pengganti
Penyandang Cacat.  Penyandang Disabilitas dapat diartikan individu yang
mempunyai keterbatasan fisik atau mental / intelektual.
Tujuan Sebagai Pedoman kerja bagi petugas medis / paramedis dalam melakukan
pemeriksaan di Poliklinik Umum.
Kebijakan SK Kepala PuskesmasBuleleng III No.085/SK/I/Bll III/2016 tentang
kewajiban penanggungjawab dan pelaksana program baru untuk mengikuti
orientasi.
Referensi Buku Pedoman Pengobatan Puskesmas 2007
Alat Dan Bahan 1.Meja 1 tempat pendaftaran
2.Meja 2 tempat penimbangan dan pencatatan berat badan, pengukuran dan
pencatatan tinggi badan serta penghitungan index massa tubuh (IMT)
3.Meja 3 tempat melakukan kegiatan Pemeriksaan dan pengobatan
sederhana(tekanan darah, gula darah, Hb dan pemberian vitamin, dan lain -
lain)
4.Meja 4 tempat melakukan kegiatan konseling (kesehatan, gizi dan
kesejahteraan)
5.Meja 5 tempat memberikan informasi dan melakukan kegiatan sosial
(pemberianmakan tambahan, bantuan modal, pendampingan, dan lain
lain sesuai kebutuhan
Langkah-langkah. 1. Pasien dari loket pendaftaran menuju Ruang Pengobatan untuk menyerahkan
kartu rawat jalan yang diterimanya di loket, kemudian menunggu di ruang
tunggu sesuai antrean.
2. Petugas di R. Pengobatan memanggil pasien untuk masuk ke Ruang periksa
sesuai nomor urut. Untuk pasien Disabilitas mendapat perlakuan khusus
dimana pasien datang mendapat pelayanan pertama dan mendapat ruang
kusus yang ditentukan oleh dokter.
3. Petugas mencocokkan identitas pasien dengan kartu rawat jalan.
4. Petugas / dokter melakukan anamnesa terhadap pasien sbb:
- Keluhan Utama.
- Keluhan tambahan.
- Riwayat penyakit terdahulu.
- Riwayat penyakit keluarga.
- Lamanya sakit.
- Pengobatan yang sudah dilakukan.
- Riwayat alergi obat.
5. Petugas / dokter melakukan pemeriksaan, sbb :
- Inspeksi : Keadaan umum pasien.
- Palpasi: Perabaan kemungkinan adanya benjolan, konsistensi hepar /
lien.
- Perkusi : Untuk menentukan batas jantung, keadaan paru,
hepar, kemungkinan adanya ascites.
- Auskultasi : Untuk mengetahui keadaan jantung, paru dan
peristaltik usus.
6. Petugas / dokter melakukan rujukan pasien ( bila ada indikasi ) ke :
- Laboratorium
- Ruang Pelayanan Gilut
- KIA
- KB
- RSU.
7. Petugas/dokter melakukan rujukan pasien dengan menggunakan blangko
rujukan yang tersedian sesuai jenis pasien (Umum, ASKES, JAMKESDA,
JAMKESMAS).
8. Petugas / dokter mencatat hasil pemeriksaan pada kartu rawat jalan.
9. Petugas / dokter melakukan penegakan diagonosa, menentukan tindakan
therapi sesuai Buku Pedoman Pengobatan Dasar Puskesmas dan Buku
Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis yang berlaku.
10. Petugas / dokter memberikan resep obat kepada pasien untuk pengambilan
obat di apotik Puskesmas.
11. Petugas mengisi Register rawat jalan berdasarkan catatan pada kartu rawat
jalan dan membuat sensus harian penyakit.
Bagan Alur
Pasien dari loket
pendaftaran Petugas / dokter melakukan
anamnesa terhadap pasien

Petugas / dokter melakukan Petugas / dokter mencatat


penegakan diagonosa hasil pemeriksaan

Petugas / dokter pengambilan obat di apotik


memberikan resep obat
kepada pasien

Pasien rawat jalan

Hal-hal yang perlu diperhatikan Petugas seharusnya ramah, sopan, serius dalam bertugas
Unit Terkait Pokja I Administrasi Manajemen
Pokja II Upaya Kesehatan Masyarakat
Pokja III Upaya kesehatan perorangan
Dokumen terkait

Anda mungkin juga menyukai