Resiko perubahan
persepsi sensori Efek
:halusinasi
Masalah keperawatan
Resiko Defisit perawatan diri
Gangguan konsep diri: isolasi sosial
Harga diri rendah
Data yang perludikaji:
Data subyektif:
Klien mengatakan: saya tidak mampu, tidak bisa, tidak tahu apa-apa, bodoh,
mengkritik diri sendiri, mengungkapkan perasaan malu terhadap diri sendiri.
Data obyektif:
Klien tampak lebih suka sendiri, penampilan acak-acakan kurangnya perawatan
diri.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Gangguan konsep diri: isolasi sosial berhubungan dengan harga diri
rendah
Resiko Defisit perawatan diri berhubungan dengan isolasi sosial
IDENTITAS PASIEN
Nama : Sdr.D
Umur : 30th
Alamat : Mojokerto
Pendidikan : SMA
Agama : islam
Status : belum kawin
Pekerjaan : tidak bekerja
Jenis Kelamin : laki-laki
No. Rekam medik : 100382
ALASAN MASUK
1. Data Primer
sering marah-marah sampai merusak alat
rumah tangga dan memukul ibunya
2. Data Skunder
Klien marah-marah, tidak tidur 3 hari
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
2. Pengobatan Sebelumnya
Klien mengatakan sudah 3x masuk RSJ
Radjiman Widiodiningrat Lawang. Pengobatan
sebelumnya berhasil namun klien kambuh lagi karena
klien tidak minum obat dan kontrol.
3. Penyakit Fisik
Klien mengatakan tidak pernah mengalami
sakit yang lama dan parah. saat diobservasi tidak ada
luka di badan klien.
4. Riwayat Napza
Klien mengatakan sebelumnya klien tidak pernah
menggunakan obat-obatan seperti narkoba, psikotropika dan
tidak pernah mengkonsumsi alkohol tapi merokok berlebih.
5. Riwayat Trauma
Klien mengalami penganiayaan fisik yang dilakukan oleh
ayahnya, klien di rantai oleh keluarga selama 3 tahun karena
klien sering marah – marah kalau meminta uang dan tidak di
kasih, klien mengatakan jika marah, membanting Hp dan
memecah kaca.
Diagnosa keperawatan :
- Ketidak patuhan regiment terapeutik
- koping keluarga tidak efektif
- respon pasca trauma
- RPK
PEMERIKSAAN FISIK
2. Tanda-tanda Vital
TD : 100/60 mmHg,
Nadi : 80 x/menit,
Suhu : 36,1 ºC.
RR : 20 x/menit.
3. Keluhan Fisik
Klien mengatakan keluha fisik.
Diagnosa Keperawatan: -
Pola Asuh
Klien mengatakan di rumah tinggal
bersama ibu dan adiknya ayahnya mudah marah-
marah.
Komunikasi
Klien mengatakan kalau ada masalah sering
di pendam sendiri dan tidak mau bercerita pada
siapapun keluarga cenderung mengucilkan klien
Pengambilan Keputusan
Klien mengatakan saat ada masalah ayah
klien yang mengambil keputusan
Diagnosa kep: koping keluarga in efektif
Hubungan Sosial
1. Orang Berarti atau Terdekat
Klien mengatakan klien paling dekat dengan ibunya.
Diagnosa Keperawatan : -
Emosi :
Saat pengkajian : klien kadang – kadang bicara sendiri,
tertawa sendiri, emosi saat ditanyakan keinginan pulang,
tidak memperdulikan lingkungan sekitar. Saat ditanya
temannya yang mengajak bicara klien diam.
Interaksi Selama Wawancara
Klien kooperatif tetapi kadang-kadang meninggalkan perawat saat
ngobrol, bisa menjawab semua pertanyaan perawat. Klien sering
tiduran.
Persepsi Sensorik
Klien mengatakan mendengar suara-suara tanpa wujud, yang
menyuruh marah – marah, suara muncul pada siang hari di saat
klien sendiri, frekuensi sehari kadang 3 kali, Reaksi klien adalah
marah - marah, bicara sendiri.
Diagnosa Keperawatan :
Gangguan persepsi sensori : Halusinasi Pendengaran
Proses Pikir
1. Arus pikir
Klien berbicara sesuai pada umumnya, tidak lambat,
tidak cepat dengan intonasi sedang dan bisa di mengerti.
Dibuktikan dengan klien mampu menjawab pertanyaan
dengan benar. (koheren)
Diagnosa Keperawatan : -
2. Isi pikir
Klien merasa tidak enak berkumpul dengan orang
lain. Klien lebih nyaman sendiri.
Diagnosa Keperawatan : Gangguan proses pikir
3. Bentuk pikir
Pembicaraan klien sesuai dengan kenyataan.
Dibuktikan dengan pasien mengatakan masuk RSJ karena
sering marah – marah.
Diagnosa Keperawatan : -
Kesadaran
Secara kuantitatif : Composmentis, GCS 4-5-6, di
buktikan dengan klien mampu kontak mata dan
menjawab pertanyaan perawat.
Secara kualitatif : kesadaran berubah pada relasi
dibuktikan dengan lebih senang menyendiri sehingga
halusinasi sering muncul.
Diagnosa Keperawatan : Gangguan proses pikir
1. Waktu
Orientasi
Klien mengatakan sekarang bulan okt 2017.
2. Tempat
Klien mengatakan sekarang klien berada di ruang
mawar, di Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman
Wediodiningrat Lawang.
3. Orang
Klien dapat menyebutkan nama perawat yaitu p
kalimi
Memori
Klien tidak mengalami gangguan daya ingat jangka
panjang terbukti klien mampu mengingat umurnya yaitu 25
dan klien juga bisa mengaji/membaca doa ( ayat kursi dan doa
sebelum makan). Klien tidak mengalami gangguan daya ingat
jangka pendek terbukti dengan klien mampu menceritakan
kalau dia cuci tangan sebelum makan. Klien tidak mengalami
gangguan daya ingat saat ini terbukti klien mampu
menceritakan kalau tadi pagi klien makan pagi dengan menu
ayam.
Diagnosa Keperawatan : -
PENGETAHUAN KLIEN
Klien mempunyai masalah yang berkaitan dengan
pengetahuan yang kurang tentang penyakitnya saat ini
Diagnosa Keperawatan : Kurang pengetahuan tentang
penyakit yang di derita.
ASPEK MEDIS
1. Pengobatan
Chlorpromazine 3x100 mg 1 1 1
Haloperidol 3x5 mg 1 1 1