Anda di halaman 1dari 4

4. a.

Ruang lingkup cakupan pengajaran yang mengikuti konsep “Expanding Community of


Men”, artinya siswa diajarkan dari lingkungan kehidupan dari yang terdekat dengan dirinya
yaitu keluarga , rumah kemudian berkembang ke lingkungan kehidupan yang lebih luas
sekolah, desa, kota, dan provinsi sendiri melalui aspek sosiologis, geografis, ekonomis, dan
sejarah.

4.b

5.a. Nilai adalah seperangkat keyakinan atau prinsip perilaku yang telah mempribadi dalam
diri seseorang atau kelompok masyarakat tertentu yang terungkap ketika berfikir atau
bertindak.

Sikap adalah suatu karakter atau tindakan yang dilakukan seseorang yang akan menghasilkan
nilai yang bervariasi.

Niilai sebagai sasaran yang ingin dicapai, atau sebagai hal yang mendasari pandangan hidup
seseorang, maka nilai menjadi kriteria atau ukuran yang bersifat abstrak dalam membuat
pertimbangan atau keputusan. Dalam kaitannya dengan peranan itu, nilai menjadi kepercayaan
normatif tentang apa yang disukai dan apa yang tidak disukai.
Dengan demikian nilai mempengaruhi  pembentukan dan arah sikap seseorang. Nilai juga dapat
mempengaruhi perilaku dan perbuatan seseorang dengan mempengaruhi sikap dan penilaian
terhadap konsekuensi dari pada perilaku dan perbuatan seseorang tersebut. Melalui proses seperti
ini, nilai dapat dilihat sebagai kunci bagi lahirnya perilaku dan perbuatan seseorang. Oleh karena
itu, pengajaran dan penanaman nilai merupakan hal penting dalam rangka pembinaan sikap dan
kepribadian siswa.

5. b. Keterampilan personal adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang individu(diri


sendiri) untuk melakukan atau menghasilkan suatu barang atau kegiatan,
sedangkan keterampilan sosial merupakan kemampuan kelompok individu (banyak orang)
untuk mencapai suatu tujuan bersama.

5. c. Keterampilan personal (keterampilan pribadi dalam diri tiap-tiap individu) dapat


membantu keterampilan sosial dalam pembelajaran IPS SD. Misalnya, dengan adanya
sikap disiplin, tertib dan tanggung jawab bisa mendukung kelancaran atau bahkan
kesuksesan keterampilan sosial (keterampilan dalam berinteraksi sosial) seperti toleran,
supel dan ramah dalam pembelajaran bersama misalnya saat mengerjakan sebuah tugas
sekolah dalam sebuah kelompok.
1. Hambatan yang dihadapi dan cara mengatasi berkaitan dengan penggunaan alat
peraga :
1. Tidak sesuainya skala alat peraga dengan kebutuhan pembelajaran. Tidak semua alat
peraga harus menggunakan skala 1:1. Alat peraga anatomi manusia misalnya dapat
menggunakan skala 1:1. Tapi alat peraga susunan tata surya tidak bisa menggunakan skala
1:1 karena ukurannya terlalu besar.
2. Alat peraga menampilkan informasi yang tidak tepat, baik berupa bentuk atau letak.
3. Alat peraga tidak terbuat dari material berkualitas sehingga mudah rusak.
4. Alat peraga dibuat dengan warna yang mampu bertahan lama sehingga jika warna
memudar, kualitas informasi yang disajikan dapat berubah.
5. Alat peraga tidak tersedia di sekolah,

3.
Seorang guru tidak hanya mengajar di dalam kelas saja tetapi seorang guru harus mampu
menjadi katalisator, motivator dan dinamisator pembangunan tempat di mana ia bertempat
tinggal. Ketiga tugas ini jika dipandang dari segi anak didik maka guru harus memberikan
nilai-nilai yang berisi pengetahuan masa lalu, masa sekarang dan masa yang akan datang,
pilihan nilai hidup dan praktek-praktek komunikasi. Pengetahuan yang kita berikan kepada
anak didik harus mampu membuat anak didik itu pada akhimya mampu memilih nilai-nilai
hidup yang semakin komplek dan harus mampu membuat anak didik berkomunikasi dengan
sesamanya di dalam masyarakat, oleh karena anak didik ini tidak akan hidup mengasingkan
diri. Kita mengetahui cara manusia berkomunikasi dengan orang lain tidak hanya melalui
bahasa tetapi dapat juga melalui gerak, berupa tari-tarian, melalui suara (lagu, nyanyian),
dapat melalui warna dan garis-garis (lukisan-lukisan), melalui bentuk berupa ukiran, atau
melalui simbul-simbul dan tanda tanda yang biasanya disebut rumus-rumus.

Tujuan pembelajaran tematik :


a. mudah memusatkan perhatian pada satu tema atau topik tertentu;
b. mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi muatan pelajaran
dalam tema yang sama;
c. memiliki pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan;
d. mengembangkan kompetensi berbahasa lebih baik dengan mengkaitkan berbagai
muatan pelajaran lain dengan pengalaman pribadi peserta didik;
e. lebih bergairah belajar karena mereka dapat berkomunikasi dalam situasi nyata, seperti
bercerita, bertanya, menulis sekaligus mempelajari pelajaran yang lain;
f. lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi yang disajikan dalam
konteks tema yang jelas;
g. guru dapat menghemat waktu, karena mata pelajaran yang disajikan secara terpadu
dapat dipersiapkan sekaligus dan diberikan dalam 2 atau 3 pertemuan bahkan lebih dan
atau pengayaan; dan
h. budi pekerti dan moral peserta didik dapat ditumbuh kembangkan dengan mengangkat
sejumlah nilai budi pekerti sesuai dengan situasi dan kondisi.

Anda mungkin juga menyukai