ASUHAN KEPERAWATAN
PADA TN. AS DENGAN ISOLASI SOSIAL : MENARIK DIRI
DI RUANG PARKIT RSJ DR. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG
Disusun Oleh:
Kelompok 1
JONI DAMIYANTO 1101100042
YUDITIA EKA PRASETYA 1101100010
TRI HUIMAWATI PURI 1101100044
FIRMANSYAH RAHADIMA 1101100059
MAHMUDA 1101100062
II-A
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN ISOLASI SOSIAL : MENARIK DIRI
DI RUANG PARKIT RS JIWA DR. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG
Oleh:
Kelompok 1
JONI DAMIYANTO 1101100042
YUDITIA EKA PRASETYA 1101100010
TRI HUIMAWATI PURI 1101100044
FIRMANSYAH RAHADIMA 1101100059
MAHMUDA 1101100062
II-A
Mengetahui,
Kepala Ruang Parkit
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
KESEHATAN JIWA
I. IDENTITAS KLIEN
Nama : Tn. HS
Umur : 43 tahun
Alamat : Jluring, Srono, Banyuwangi
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Pekerjaan : Petani
Jenis Kelamin : Laki-laki
No. RM : 094611
V. PEMERIKSAAN FISIK
Tanggal : 17 Juli 2013
1. Keadaan Umum
Kesadaran compos mentis, GCS 4-5-6
2. Tanda Vital
TD : 120/80 mmHg
Nadi : 85 x/menit
Suhu : 36,5 C
RR : 18 x/menit
3. Ukur
BB : 68 kg TB : 154 cm
4. Keluhan Fisik
Pasien mengatakan tidak merasakan nyeri ayau keluhan apapun saat ini.
Penjelasan:
Menurut pernyataan pasien, pasien adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Pasien
mengatakan paling dekat dengan orang tua, pasien diasuh oleh orang tua kandungnya dari
kecil. Pola komunikasi dalam keluarga baik menurut pasien, tapi pasien cenderung
memendam dan memikirkan masalahnya sendiri, tanpa menceritakan kepada orang tua dan
adik-adiknya. Dalam keluarganya yang selalu mengambil keputusan adalah ayahnya.
2. Konsep Diri
a. Citra Tubuh
- Ketika ditanya, Menurit Bapak, bagaimana bentuk tubuh Bapak?, pasien menjawab Ya,
bagus.
- Ketika ditanya, Apakah anggota tubuh Bapak lengkap?, pasien menjawab, Ya.
- Ketika ditanya, Bagaimana fungsi tubuh Bapak, kalau mata untuk apa?, pasien menjawab,
Melihat, saat ditanya kalau kaki Bapak untuk apa?, pasien menjawab Jalan.
- Ketika ditanya, Bapak menyukai tubuh Bapak?, pasien menjawab Ya. Saat ditanya,
anggota tubuh Bapak apa yang paling Bapak sukai?, paien menjawab Semua.
b. Identitas
Saat ditanya, Bapak sudah menikah?, pasien menjawab Belum. Ketika ditanya lagi
Mengapa kok belum menikah?, pasien menjawab Ya, belum. Saat ditanya, Sebelum ke
sini apa pekerjaan Bapak?, pasien menjawab di sawah. Saat ditanya, Apa Bapak senang
menjadi petani?, jawabannya Ya, senang. Saat ditanya Kenapa kok senag menjadi
petani?, pasien menjawab, Punya beras banyak.
Klien mengatakan senang jadi laki-laki.
c. Peran
Saat ditanya, Kalau di sawah biasanya ngapain, Pak?, pasien menjawab, nanem padi.
d. Ideal Diri
Saat ditanya, Saat masih kecil apa cita-cita Bapak?, pasien menjawab Petani. Saat
ditanya Kenapa kok pingin jadi petani?, pasien menjawab Punya beras sendiri. Ketika
ditanya lagi Apakah Bapak tidak ingin menikah?, pasien menjawab Tidak, Mengapa
tidak mau menikah? Apakah Bapak dulu pernah disakiti seseorang?, jawabannya Tidak.
Pasien mengatakan ingin pulang ke rumah. Saat ditanya Kenapa pingin pulang?, pasien
menjawab Enak di rumah. Saat ditanya, Kalau misalkan Bapak boleh pulang di rumah
mau ngapain?, jawabannya Ya terserah mau tidur-tiduran atau bekerja ya terserah.
e. Harga Diri
Saat ditanya, Apa sekarang cita-cita Bapak sudah tercapai?, pasien menjawab Belum, kan
saya masih di sini. Ketika ditanya, Kalau belum tercapai, bagaimana perasaan Bapak?,
jawabannya Biasa saja. Kalau Bapak tidak menikah apakah malu atau minder dengan
orang lain?, pasien menjawab Tidak.
Masalah/Diagnosa keperawatan:
Tidak ada masalah
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti/terdekat
Pasien awalnya mengatakan, Tidak pernah mengobrol dengan teman karena malas. Pasien
mengatakan tidak punya teman dan tidak dekat dengan siapa-siapa, tapi saat ditanya Paling
sering ngobrol sama siapap di sini?, pasien menjawab, CC. Kalau di rumah pasien
mengatakan dekat dengan orang tua.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat
Pasien ketika di rumah tidak pernah main ke tetangganya, lebih senang di rumah menurut
pernyataan pasien.
Menurut observasi di rumah sakit, pasien sering terlihat menyendiri, pasif, namun tetap tidak
mau berkomunikasi dengan orang lain, kadang tiap pagi membantu mencabuti rumput untuk
membersihkan lingkungan sekitar.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Pasien mengatakan senang menyendiri karena malas mengobrol dengan orang lain.
Masalah/ Diagnosa Keperawatan:
Isolasi Sosial
4. Spiritual
a. Nilai dan Keyakinan
Ketika ditanya, Bapak apa agamanya?, jawabannya islam. Saat ditanya Bagaimana
pandangan Bapak terhadap penyakit Bapak?, pasien menjawab, Saya tidak sakit
b. Kegiatan Ibadah
Ketika ditanya, Bapak biasanya sholat? Dimana?, pasien menjawab, ya, di masjid.
Kalau sekarang, Pak?, jawabannya Lha...mau ke masjid gimana, wong dikunci dan
pasien mengatakan tidak terganggu dengan masalah tersebut.
Masalah/Diagnosa Keperawatan:
Tidak ada masalah
7. Proses pikir
a. Arus Pikir
Ketika merespon pertanyaan, pasien masih lambat dan jawaban yang diberikan singkat.
Kadng ketika diberi pertanyaan tidak menjawab, berhenti tiba-tiba. Kemudian beberapa saat
dilanjutkan kembali ke pembicaraan semula/selanjutnya (Blocking).
b. Isi Pikir
Pasien lebih suka sendiri dan tidak suka berbicara dengan orang lain. Pasien mengatakan
malas berkumpul dengan orang lain.
Masalah/ Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Proses Pikir: Pikiran isolasi sosial.
c. Bentuk Pikir
Otistik karena sring terlihat melamun. Meskipun dengan temannya, tetap saja diam.
Masalah/ Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Proses Pikir
8. Kesadaran
Secara kuantitatif compos mentis gcs 4,5,6 Glasgow Coma Scale hasilnya , karena pasien
dapat membuka mata secara spontan, reflek verbal orientasi baik reflek motorik pasien dapat
melakukan perintah dengan benar.
Secara kualitatif, kesadaran pasien berubah, yaitu mengalami gangguan dalam berhubungan
dengan orang lain (relasi)
Masalah/ Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Proses Pikir
9. Orientasi
a. Waktu
Pasien tidak mengalami disorientasi waktu. Ketika ditanya, Pak, sekarang kan cuacanya
cerah, kalu menurut Bapak siang atau malam?, pasien menjawab, Siang. Saat dtanya,
Kalau sekarang hari apa?, pasien menjawab, Rabu ya?, Ya, Bapak benar, kalau besuk
hari apa?, jawabanya, Kamis.
b. Tempat
Pasien tidak mengalami disorientasi tempat. Ketika ditanya, Bapak ini bangunan apa ya,
rumah atau kolam renang atau sawah?, jawabannya rumah.
c. Orang
Pasien tidak mengalami disorientasi orang meskipun tidak tau namanya. Ketika ditanya,
Bapak tau itu siapa? (perawat), jawabannya Perawat, Namanya siapa, Pak?,
jawabannya tidak tau. Saat ditanya lagi, Kalau Bapak yang itu tau? (pasien), jawabannya
Tau, Namanya siapa?, jawabannya Tidak tau.
Masalah/ Diagnosa Keperawatan:
Tidak ada masalah
10. Memori
Pasien tidak mengalami gangguan daya ingat jangka panjang, karena ketika ditanya
alamatnya pasien dapat menjawab dengan tepat. Pasien juga tidak mengalami gangguan daya
ingat jangka pendek. Waktu ditanya, Pak, masih ingat nama saya?, setelah satu hari yang
lalu berkenalan, pasien menjawab Muda.
6. Penggunaan Obat
Pasien tidak patuh untuk minum obat. Dari hasil pengamatan saat pasien diberi obat dan
disuruh meminumnya, pasien memasukkan obatnya ke mulut tapi beberapa saat setelah
ditinggal oleh perawat, pasien mengeluarkan obatnya dengan cara memuntahkannya ke
dalam piring. Obat yang diminum pasien Haloperidol 5 mg 1-1-1 dan Chlorpromazine 100
mg 1-1-1.
Masalah/ Diagnosa Keperawatan:
Ketidakpatuhan
7. Pemeliharaan Kesehatan
Pasien masih membutuhkan perawatan lanjutan dan pasien membutuhkan dukungan dari
keluarga, terapis, teman sejawat dan kelompok sosial, karena pasien masih berperilaku
menyendiri.
Masalah/ Diagnosa Keperawatan:
Perilaku mencari bantuan kesehatan
8. Aktivitas dalam Rumah
Aktivitas pasien biasanya mempersiapkan makanan sendiri, menjaga kerapian rumah dan
mencuci pakaian.
9. Aktivitas di Luar Rumah
Pasien tidak suka aktivitas di luar rumah selain bekerja di sawah.
Masalah/ Diagnosa Keperawatan:
Isolasi sosial
Mahasiswa,