Anda di halaman 1dari 11

Askep Paripurna ISOLASI SOSIAL

ASUHAN KEPERAWATAN
PADA TN. AS DENGAN ISOLASI SOSIAL : MENARIK DIRI
DI RUANG PARKIT RSJ DR. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG

Disusun Oleh:
Kelompok 1
JONI DAMIYANTO 1101100042
YUDITIA EKA PRASETYA 1101100010
TRI HUIMAWATI PURI 1101100044
FIRMANSYAH RAHADIMA 1101100059
MAHMUDA 1101100062
II-A

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MALANG
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN MALANG
2013

LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN ISOLASI SOSIAL : MENARIK DIRI
DI RUANG PARKIT RS JIWA DR. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG

Dususun sebagai tugas pada pendidikan praktik klinik departemen jiwa


Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Malang

Oleh:
Kelompok 1
JONI DAMIYANTO 1101100042
YUDITIA EKA PRASETYA 1101100010
TRI HUIMAWATI PURI 1101100044
FIRMANSYAH RAHADIMA 1101100059
MAHMUDA 1101100062
II-A

Pembimbing Klinik Pembimbing Institusi

Teguh Armuji, Amd. Kep Albertus Setiyono


NIP. 1966 0105 1988 NIP. 1951 1010 1975 091001
031002

Mengetahui,
Kepala Ruang Parkit

Teguh Armuji, Amd.


Kep

PENGKAJIAN KEPERAWATAN
KESEHATAN JIWA

Tanggal dirawat : 19 April


2013
Tanggal pengkajian : 17 Juli 2013
Ruang rawat :
Parkit
: Parkit

I. IDENTITAS KLIEN
Nama : Tn. HS
Umur : 43 tahun
Alamat : Jluring, Srono, Banyuwangi
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Pekerjaan : Petani
Jenis Kelamin : Laki-laki
No. RM : 094611

II. ALASAN MASUK


a. Data Primer:
Pasien mengatakan Tidak tau, ketika ditanya Kenapa Bapak dibawa ke sini?. Saat
ditanya Siapa yang mengantar ke sini?, pasien mengatakan Orang lain tidak kenal.
b. Data Sekunder:
Menurut catatan medis pasien, pasien dibawa ke RSJ DR. Radjiman Wediodiningrat karena
bicara ngelantur dan keluyuran di jalan.

III. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Menurut catatan medis pasien, pasien berasal dari Dinsos Banyuwangi tiba di IGD pukul
03.30 WIB tangaal 19 April 2013 dengan keluhan keluyuran di jalan dan bicara ngelantur.

IV. FAKTOR PREDISPOSISI


1. Pasien tidak pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu
2. Tidak ada pengobatan sebelumnya
3. Pasien tidak pernah mengalami penyakit fisik
- Pasien tidak pernah memakai NAPZA dan tidak merokok
- Tidak pernah melakukan, mendapatkan dan melihat perilaku aniayafisik, aniaya seksual,
penolakan, kekerasan dalam keluarga, tindakan kriminal dan usaha bunuh diri.
4. Pasien mengatakan Tidak punya, waktu ditanya punya masa lalu yang tidak
menyenangkan.
5. Menurut catatan medis dan pernyataan pasien, tidak ada anggota keluarga yang mengalami
gangguan jiwa.

V. PEMERIKSAAN FISIK
Tanggal : 17 Juli 2013
1. Keadaan Umum
Kesadaran compos mentis, GCS 4-5-6
2. Tanda Vital
TD : 120/80 mmHg
Nadi : 85 x/menit
Suhu : 36,5 C
RR : 18 x/menit
3. Ukur
BB : 68 kg TB : 154 cm
4. Keluhan Fisik
Pasien mengatakan tidak merasakan nyeri ayau keluhan apapun saat ini.

VI. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL


1. Genogram

Penjelasan:
Menurut pernyataan pasien, pasien adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Pasien
mengatakan paling dekat dengan orang tua, pasien diasuh oleh orang tua kandungnya dari
kecil. Pola komunikasi dalam keluarga baik menurut pasien, tapi pasien cenderung
memendam dan memikirkan masalahnya sendiri, tanpa menceritakan kepada orang tua dan
adik-adiknya. Dalam keluarganya yang selalu mengambil keputusan adalah ayahnya.
2. Konsep Diri
a. Citra Tubuh
- Ketika ditanya, Menurit Bapak, bagaimana bentuk tubuh Bapak?, pasien menjawab Ya,
bagus.
- Ketika ditanya, Apakah anggota tubuh Bapak lengkap?, pasien menjawab, Ya.
- Ketika ditanya, Bagaimana fungsi tubuh Bapak, kalau mata untuk apa?, pasien menjawab,
Melihat, saat ditanya kalau kaki Bapak untuk apa?, pasien menjawab Jalan.
- Ketika ditanya, Bapak menyukai tubuh Bapak?, pasien menjawab Ya. Saat ditanya,
anggota tubuh Bapak apa yang paling Bapak sukai?, paien menjawab Semua.
b. Identitas
Saat ditanya, Bapak sudah menikah?, pasien menjawab Belum. Ketika ditanya lagi
Mengapa kok belum menikah?, pasien menjawab Ya, belum. Saat ditanya, Sebelum ke
sini apa pekerjaan Bapak?, pasien menjawab di sawah. Saat ditanya, Apa Bapak senang
menjadi petani?, jawabannya Ya, senang. Saat ditanya Kenapa kok senag menjadi
petani?, pasien menjawab, Punya beras banyak.
Klien mengatakan senang jadi laki-laki.
c. Peran
Saat ditanya, Kalau di sawah biasanya ngapain, Pak?, pasien menjawab, nanem padi.
d. Ideal Diri
Saat ditanya, Saat masih kecil apa cita-cita Bapak?, pasien menjawab Petani. Saat
ditanya Kenapa kok pingin jadi petani?, pasien menjawab Punya beras sendiri. Ketika
ditanya lagi Apakah Bapak tidak ingin menikah?, pasien menjawab Tidak, Mengapa
tidak mau menikah? Apakah Bapak dulu pernah disakiti seseorang?, jawabannya Tidak.
Pasien mengatakan ingin pulang ke rumah. Saat ditanya Kenapa pingin pulang?, pasien
menjawab Enak di rumah. Saat ditanya, Kalau misalkan Bapak boleh pulang di rumah
mau ngapain?, jawabannya Ya terserah mau tidur-tiduran atau bekerja ya terserah.
e. Harga Diri
Saat ditanya, Apa sekarang cita-cita Bapak sudah tercapai?, pasien menjawab Belum, kan
saya masih di sini. Ketika ditanya, Kalau belum tercapai, bagaimana perasaan Bapak?,
jawabannya Biasa saja. Kalau Bapak tidak menikah apakah malu atau minder dengan
orang lain?, pasien menjawab Tidak.
Masalah/Diagnosa keperawatan:
Tidak ada masalah
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti/terdekat
Pasien awalnya mengatakan, Tidak pernah mengobrol dengan teman karena malas. Pasien
mengatakan tidak punya teman dan tidak dekat dengan siapa-siapa, tapi saat ditanya Paling
sering ngobrol sama siapap di sini?, pasien menjawab, CC. Kalau di rumah pasien
mengatakan dekat dengan orang tua.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat
Pasien ketika di rumah tidak pernah main ke tetangganya, lebih senang di rumah menurut
pernyataan pasien.
Menurut observasi di rumah sakit, pasien sering terlihat menyendiri, pasif, namun tetap tidak
mau berkomunikasi dengan orang lain, kadang tiap pagi membantu mencabuti rumput untuk
membersihkan lingkungan sekitar.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Pasien mengatakan senang menyendiri karena malas mengobrol dengan orang lain.
Masalah/ Diagnosa Keperawatan:
Isolasi Sosial
4. Spiritual
a. Nilai dan Keyakinan
Ketika ditanya, Bapak apa agamanya?, jawabannya islam. Saat ditanya Bagaimana
pandangan Bapak terhadap penyakit Bapak?, pasien menjawab, Saya tidak sakit
b. Kegiatan Ibadah
Ketika ditanya, Bapak biasanya sholat? Dimana?, pasien menjawab, ya, di masjid.
Kalau sekarang, Pak?, jawabannya Lha...mau ke masjid gimana, wong dikunci dan
pasien mengatakan tidak terganggu dengan masalah tersebut.
Masalah/Diagnosa Keperawatan:
Tidak ada masalah

VII. STATUS MENTAL


1. Penampilan
Penampilan pasien tidak rapi, menggunakan baju rumah sakit yang telah disediakan rumah
sakit, kerah baju bagian belakang melipat ke dalam, celana kedodoran sampai ke lantai, dan
sedikit berbau tidak sedap.
Masalah/ Diagnosa Keperawatan:
Defisit berhias
2. Pembicaraan
Pembicaraan pasien pelan dan lambat, pasien cenderung diam saja dan menjawab pertanyaan
dengan singkat, kadang tidak menjawab dan berhenti tiba-tiba, kemudian dilenjutkan pada
pembicaraan semula atau selanjunya. Pertanyaan dan jawaban pasien nyambung (koheren)
meskipun singkat.
Masalah/ Diagnosa Keperawatan:
Kerusakan Komunikasi Verbal

3. Aktivitas Motorik/ Psikomotor


Pasien mengalami penurunan aktivitas, pasien lebih sering diam dan duduk menyendiri
karena malas mengobrol dengan teman. Pasien biasanya setelah makan tidak mau ikut
membantu mencuci piringnya sendiri, tapi hanya menaruhnya saja di cucian piring
membiarkan temannya yang mencuci piringnya.
Masalah/ Diagnosa Keperawatan:
Defisit aktivitas deversional/ hiburan
4. Afek dan Emosi
a. Afek
Pasien saat mengungkapkan hal-hal yang menyenangkan (saat bercerita diajak bermain TAK)
dan menyedihkan (saat bercerita dibawa orang yang tidak dikenalnya ke RSJ) tidak ada
mimik wajah yang sesuai (datar).
Masalah/ diagnosa Keperawatan:
Kerusakan Komunikasi
b. Emosi
Pasien mengatakan merasa kesepian, pasien diam saja meskipun temannya berkumpul rame-
rame.
Masalah/ Diagnosa Keperawatan:
Isolasi Sosial
5. Interaksi Selama Wawancara
Ketika melakukan interaksi, kontak mata pasien kurang, pasien cenderung diam kalau tidak
ditanya, pasien tidak mampu mengadakan hubungan (relasi).
Masalah/ Diagnosa Keperawatan:
Kerusakan interaksi Sosial
6. Persepsi-Sensori
Pasien tidak mengalami halusinasi ketika ditanya, Bapak pernah melihat/mendengar suara
yang aneh?, pasien menjawab Tidak pernah.
Masalah/ Diagnosa Keperawatan:
Tidak ada masalah

7. Proses pikir
a. Arus Pikir
Ketika merespon pertanyaan, pasien masih lambat dan jawaban yang diberikan singkat.
Kadng ketika diberi pertanyaan tidak menjawab, berhenti tiba-tiba. Kemudian beberapa saat
dilanjutkan kembali ke pembicaraan semula/selanjutnya (Blocking).
b. Isi Pikir
Pasien lebih suka sendiri dan tidak suka berbicara dengan orang lain. Pasien mengatakan
malas berkumpul dengan orang lain.
Masalah/ Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Proses Pikir: Pikiran isolasi sosial.
c. Bentuk Pikir
Otistik karena sring terlihat melamun. Meskipun dengan temannya, tetap saja diam.
Masalah/ Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Proses Pikir

8. Kesadaran
Secara kuantitatif compos mentis gcs 4,5,6 Glasgow Coma Scale hasilnya , karena pasien
dapat membuka mata secara spontan, reflek verbal orientasi baik reflek motorik pasien dapat
melakukan perintah dengan benar.
Secara kualitatif, kesadaran pasien berubah, yaitu mengalami gangguan dalam berhubungan
dengan orang lain (relasi)
Masalah/ Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Proses Pikir

9. Orientasi
a. Waktu
Pasien tidak mengalami disorientasi waktu. Ketika ditanya, Pak, sekarang kan cuacanya
cerah, kalu menurut Bapak siang atau malam?, pasien menjawab, Siang. Saat dtanya,
Kalau sekarang hari apa?, pasien menjawab, Rabu ya?, Ya, Bapak benar, kalau besuk
hari apa?, jawabanya, Kamis.

b. Tempat
Pasien tidak mengalami disorientasi tempat. Ketika ditanya, Bapak ini bangunan apa ya,
rumah atau kolam renang atau sawah?, jawabannya rumah.
c. Orang
Pasien tidak mengalami disorientasi orang meskipun tidak tau namanya. Ketika ditanya,
Bapak tau itu siapa? (perawat), jawabannya Perawat, Namanya siapa, Pak?,
jawabannya tidak tau. Saat ditanya lagi, Kalau Bapak yang itu tau? (pasien), jawabannya
Tau, Namanya siapa?, jawabannya Tidak tau.
Masalah/ Diagnosa Keperawatan:
Tidak ada masalah

10. Memori
Pasien tidak mengalami gangguan daya ingat jangka panjang, karena ketika ditanya
alamatnya pasien dapat menjawab dengan tepat. Pasien juga tidak mengalami gangguan daya
ingat jangka pendek. Waktu ditanya, Pak, masih ingat nama saya?, setelah satu hari yang
lalu berkenalan, pasien menjawab Muda.

11. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung


Waktu disuruh menyebutkan angka 110, pasien dapat menyebutkannya dengan cepat dan
benar. Pasien juga menjawab,
2+2 = 4; 4+2= 6; 4x4 = 16; 3x3 = 9; 4:2 = 2; 8:4 = 2
Tingkat konsentrasi pasien baik, karena dapat menjawab pertanyaan dengan cepat dan tepat.
Masalah/ Diagnosa Keperawatan:
Tidak ada masalah

12. Kemampuan Penilaian


Pasien kurang mampu menilai apa yang harus dilakukan terlebih dahulu. Ketika ditanya,
Bapak kalau pagi cuci tangan dulu apa makan?, jawabannya Terserah. Tapi kadang juga
bisa menilai Bapak lebih suka sendiri atau rame-rame kumpul sama teman?, jawabannya
Sendiri.
Masalah/ Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Proses Pikir

13. Daya Tilik diri


Pasien mengingkari penyakit yang dideritanya. Ketika ditanya, Bagaimana pandangan
Bapak tentang sakit Bapak? Apakah Bapak merasa sakit?, jawabannya Saya tidak sakit.
Bapak pingin pulang apa pingin sembuh?, jawabannya Pulang.
Masalah/ Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Proses Pikir

VIII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


1. Makan
Pasien makan dan minum secara mandiri, tapi makannya kadang tidak habis dan diberikan
kepada temannya.
Masalah/ Diagnosa Keperawatan:
Tidak ada masalah
2. BAB/BAK
Pasien dapat melakukan BAB dan BAK secara mandiri, tau tempatnya dan tau kapan
waktunya BAB dan BAK.
3. Mandi
Pasien mengatakan mandi 2x sehari, walaupun kadang tidak memakai sabun. Tetapi pasien
mengerti kapan waktunya mandi.
4. Berpakaian/Berhias
Pasien dapat berpakaian secara mandiri, walaupun tidak rapi. Kerah baju melipat ke dalam
yang bagian belakang dan celana kedoworan sampai ke lantai.
Masalah/ Diagnosa Keperawatan:
Defisit Perawatan Diri: Berhias
5. Istirahat dan Tidur
Pasien tidak bisa menjawab ketika ditanya, Berapa lama waktu tidurnya?, pasien menjawab
Gak ngerti. Tetapi dari observasi terlihat kalau kebutuhan istirahat dan tidur pasien
terpenuhi. Bapak kalau tidur nyenyak atau tidak?, pasien menjawab Nyenyak.

6. Penggunaan Obat
Pasien tidak patuh untuk minum obat. Dari hasil pengamatan saat pasien diberi obat dan
disuruh meminumnya, pasien memasukkan obatnya ke mulut tapi beberapa saat setelah
ditinggal oleh perawat, pasien mengeluarkan obatnya dengan cara memuntahkannya ke
dalam piring. Obat yang diminum pasien Haloperidol 5 mg 1-1-1 dan Chlorpromazine 100
mg 1-1-1.
Masalah/ Diagnosa Keperawatan:
Ketidakpatuhan
7. Pemeliharaan Kesehatan
Pasien masih membutuhkan perawatan lanjutan dan pasien membutuhkan dukungan dari
keluarga, terapis, teman sejawat dan kelompok sosial, karena pasien masih berperilaku
menyendiri.
Masalah/ Diagnosa Keperawatan:
Perilaku mencari bantuan kesehatan
8. Aktivitas dalam Rumah
Aktivitas pasien biasanya mempersiapkan makanan sendiri, menjaga kerapian rumah dan
mencuci pakaian.
9. Aktivitas di Luar Rumah
Pasien tidak suka aktivitas di luar rumah selain bekerja di sawah.
Masalah/ Diagnosa Keperawatan:
Isolasi sosial

IX. MEKANISME KOPING


Mekanisme koping maladaptif, pasien masih sering menghindar dari orang lain, tidak mau
mengungkapkan perasaanya.Kalau di rumah punya masalah pasien cenderung memendam
dan memikirkannya sendiri tidak mau menceritakannya ke orang lain. Pasien juga
mengatakan kalu bajunya ditukar temannya dengan yang lebih jelek (bolong di ketiaknya)
tapi pasien diam saja tidak mau ngomong ke temannya tersebut.
Masalah/ Diagnosa Keperawatan:
Koping Individu Tidak Efektif

X. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


Pasien mengalami maslah saat berhubungan dengan orang lain terutama berhubungan dengan
masyarakat. Pasien lebih suka sendiri dan diam berada di rumah. Ketika ditanya, Bapak
lebih suka di rumah sendiri atau main bersama teman?, jawabannya Di rumah, Bapa
lebih suka mengobrol atau diam saja?, jawabannya Diam.Kenapa Bapak kok senang
diam?, jwabannya Malas.
Masalah/ Diagnosa Keperawatan:
Isolasi Sosial
XI. PENGETAHUAN
Pasien tidak mengetahui tentang penyakitnya karena pasien merasa dan menganggap bahwa
dirinya tidak sakit.
Masalah/ Diagnosa Keperawatan:
Kurang Pengetahuan tentang Penyakit yang Dialami

XII. ASPEK MEDIS


- Diagnosa Medik : F 20.10
Axis 1 : Skizofrenia Herbefrenic berkelanjutan
Axis 2 :
Axis 3 : Tidak ada
Axis 4 :
Axis 5 : GAF 40
- Terapi Medik
Tablet Haloperidol 5 mg 1-1-1
Tablet Chlorpomazine 100 mg 1-1-1

XIII. ANALISA DATA


No Data Diagnosa Keperawatan
.
1. DS : Pasien megatakan lebih suka sendiri Isolasi Sosial : Menarik
daripada rame-rame, pasien juga mengatakan Diri
merasa senang saat sendiri dan tidak suka
mengobrol dengan orang lain.
DO : Pasien terlihat sering sendiri, lebih
banyak diam, pasif, kontak mata kurang, suka
melamun, bicara pelan dan lambat,
penampilantidak rapi
2. DS : Pasien mengatakan kalau di rumah punyaKoping Individu Tidak Efektif
masalah cenderung memendam dan
memikirkannya sendiri dan pasien juga
mengatakan lebih senang menyendiri.
DO : Pasien sering terlihat diam walaupun
disekitarnya temannya berkumpul, serig
menyendiri, jarang mengobrol dengan teman
dan menghindar dari orang lain.
3. DS : Risiko Halusinasi
DO : Pasien terlihat menyendiri, melamun,
bersikap menghindar dari orang lain, afek
datar. Menurut catatan medis pasien, pasien
bicara ngelantur.

XIV. POHON MASALAH


XV. DAFTAR MASALAH
1. Isolasi Sosial: Menarik Diri
2. Koping Individu Tidak Efektif
3. Risiko Halusinasi
4. Defisit Aktivitas Deversional/ hiburan
5. Kerusakan Komunikasi Verbal
6. Gangguan Proses Pikir
7. Defisit Perawatan Diri: Berhias
8. Perilaku Mencari Bantuan Kesehatan
9. Kurang Pengetahuan Tentang Penyakit yang Dialami

XVI. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


Isolasi Sosial: Menarik Diri

Malang, 17 Juli 2013

Mahasiswa,

Anda mungkin juga menyukai