Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN RESUME HALUSINASI

Disusun untuk memenuhi tugas laporan


Ners pada stase keperawatan jiwa

OLEH :
AHMAD SUDIKA SANUSI
NIM : 211030230293

PEMBIMBING :
Ns. Dewi Firtiani, M. Kep.

STIKes WIDYA DHARMA HUSADA TANGERANG


PROGRAM STUDI PROFESI NERS
TAHUN 2022
RESUME KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
STIKes WIDYA DHARMA HUSADA

Tanggal pengkajian : 10 Januari 2022


Ruangan Rawat : Arjuna

A. KRONOLOGI
Tn. A usia 29 tahun belum menikah pendidikan terakhir SMA . Klien mengatakan
masuk RS Jiwa diantar oleh keluarga yaitu orang tua dan saudaranya karena setiap
hari selalu mendengar bisikan yang tidak jelas, sering tertawa sendiri, dan
memintanya untuk melakukan hal yang berbahaya seperti melukai dirinya dengan
menggunakan pisau dan api rokok. Klien juga sebelum di bawah ke RS Jiwa. klien
sering marah-marah dengan orang tuanya, dan klien selalu menyendiri dan tidak mau
berinteraksi dengan orang lain. Menurut pernyataan klien, klien tidak pernah
mengalami gangguan jiwa sebelumnya. Klien mengalami gangguan jiwa sejak 3
bulan yang lalu dan baru dimasukkan oleh keluarga ke rumah sakit jiwa bulan ini.
Klien adalah anak pertama dari 3 bersaudara, klien tinggal satu rumah dengan
ayahnya, dan ibunya sudah meninggal beberapa tahun yang lalu, dalam pengambilan
keputusan dan penanggung jawab dalam hal financial saat ini adalah ayah klien,
kemampuan pengambilan keputusan untuk pelaksanan fungsi kesehatan oleh ayah.
Sekarang klien masuk ke RS Jiwa karena dengar bisikan untuk melakukan hal buruk.
Klien mengatakan sering kesal dengan ayahnya tanpa ada penyebabnya tapi dia
sayang dengan ayahnya. Klien juga mengatakan dirinya merasa tidak melakukan
perannya sebagai seorang anak laki-laki dan anak yang pertama yang bisa membantu
ayahnya serta belum mempunyai pasangan yang bisa membuatnya semangat
menjalani hidup. Klien mengatakan dirinya malu karena sampai saat ini masih sakit
dan belum bisa bekerja. Klien mengatakan malu sampai saat ini belum menikah.
Klien berharap ingin cepat sembuh dan keluar dari rumah sakit serta bisa bekerja dan
menikah. klien tampak sedih, klien merasa tidak berguna.

Klien mengatakan kurang dapat perhatian mengenai rawat inap yang harus klien
jalani karena keluarga sudah tidak memperdulikannya. Klien mengatakan orang
terdekat dirumah adalah keluarga khususnya ayah. Klien mengatakan jarang ngobrol
dengan orang lain karena klien mengatakan lebih sering sendiri, dan klien juga
mengatakan malas untuk bergaul keluar rumah. Klien mengatakan ia hanya bicara
seperlunya saja dengan orang-orang. Klien mengatakan semenjak masuk RS klien
hanya berbicara kepada beberapa orang saja dan itu juga seperlunya saja. Afek
tumpul, klien tampak mundar mandir sambal berbicara sendiri.
Klien mengatakan sering mendengar suara bisikan yang tidak jelas suaranya, klien
mengatakan bisikan itu terkadang menyurunya untuk melakukan hal yang berbahaya,
klien mengatakan suara bisikan sering muncul tidak menentu kadang muncul kadang
tidak, dan suara itu lamanya biasa 5-10 detik, klien mengatakan bisikan muncul pada
saat sedang sendiri, klien mengatakan jika bisikan itu muncul klien selalu berusaha
mendengarkan apa yang dibisikan oleh suara itu, dan klien kadang marah-marah
ketika mendengar suara itu. Berdasarkan dari data objektif yang didapatkan: klien
tampak berbicara sendiri, klien tampak bingung, klien tampak menyendiri, tingkat
konsentrasi rendah, pandangan mata klien selalu menunduk ke bawah.

B. ANALISA DATA
DATA MASALAH

DS :
- Klien setiap hari selalu
mendengar bisikan yang tidak
jelas, sering tertawa sendiri, dan
memintanya untuk melakukan
hal yang berbahaya seperti
melukai dirinya dengan Gangguan sensori persepsi: halusinasi
menggunakan pisau dan api pendengaran
rokok

DO :

- Klien tampak berbicara sendiri


- Klien tampak tertawa dan
senyum sendiri
- Klien kurang konsentrasi

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Risiko Perilaku Kekerasan
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

PERTEMUAN KE 1

TANGGAL 10 Januari 2022

Pertemuan / SP :I/I
Nama Klien : Tn. A
Hari / Tanggal : Senin, 10 Januari 2022
Ruangan : Arjuna

A. Proses Keperawatan

1. Kondisi klien :

a. Data Subyektif

Klien setiap hari selalu mendengar bisikan yang tidak jelas, sering tertawa sendiri,
dan memintanya untuk melakukan hal yang berbahaya seperti melukai dirinya
dengan menggunakan pisau dan api rokok

b. Data Obyektif :

Klien tampak berbicara sendiri


Klien tampak tertawa dan senyum sendiri
Klien kurang konsentrasi
c. Diagnosa keperawatan : Gangguan sensori persepsi: halusinasi pendengaran
d. Tujuan khusus :

Klien dapat mengontrol atau mengendalikan halusinasi yang dialami


Klien dapat mengontrol mengendalikan halusinasi dengan menghardik

e. Tindakan keperawatan :

- Membina hubungan saling percaya dengan tindakan :

- Mengucapkan salam terapeutik

- Jabat tangan

- Menjelaskan hubungan interaksi

- Membuat kontrak,topik,waktu dan tempat


- Membantu klien mengenali halusinasi (jenis,isi,waktu,frekuensi,situasi dan
respon)

- Melatih mengontrol halusinasi dengan cara menghardik,tahapan tindakan meliputi


:

- Jelaskan cara menghardik

- Peragakan cara menghardik

- Minta klien memperagakan cara menghardik

- Menganjurkan pasien memasukan kegiatan berkenalan dengan orang lain dalam


jadwal kegiatan harian

B. Proses Pelaksanaan Tindakan

1. Orientasi

a. Salam Terapeutik

“Selamat pagi Bapak, perkenalkan nama saya perawat Ahmad Sudika S, senang
dipanggil Dika, Saya yang berdinas diruangan ini dari jam 07.00- 14.00 WIB.
Kalau boleh tahu nama Bapak siapa? Senang dipanggil apa?”
b. Evaluasi Validasi
“Bagaimana perasaan Bapak hari ini?” Semalam bisa tidur tidak?
c. Kontrak
”Baiklah, bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang bisikan atau suara yang
selama ini bapak dengar?
“Di mana kita duduk? di ruangan atau di taman?bapak mau mengobrol berapa
lama? bagaimana kalau 10 menit ? agar halusinasi yang bapak rasakan bisa
berkurang”. Apa bapak bersedia ?”
2. Fase Kerja
”Apakah pak A mendengar suara tanpa ada wujudnya? “ Apa yang dikatakan suara
itu?’’
” Apakah terus-menerus mendengar atau sewaktu-waktu? kapan yang paling sering
bapak A mendengar suara itu ? berapa kali sehari bapak A alami? pada keadaan apa
suara itu terdengar ? apakah pada waktu sendiri?”
” Apa yang bapak rasakan pada saat mendengar suara itu?”
”Apa yang bapak lakukan saat mendengar suara itu? Apakah dengan cara itu suara –
suara itu hilang? Bagaimana kalau kita belajar cara-cara untuk mencegah suara itu
muncul?
” Pak A, ada empat cara untuk mencegah suara itu muncul. Pertama, dengan
menghardik atau melawan suara tersebut. Kedua, dengan cara menggunakan obat
secara teratur. Ketiga, bercakap-cakap (mengobrol) dengan orang lain, dan yang ke
empat melakukan kegiatan aktivitas yang terjadwal.”
”Bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu, yaitu dengan menghardik atau melawan
suara yang bapak dengar ”.
”Caranya sebagai berikut: saat suara-suara itu muncul, langsung Pak A tutup mata dan
katakan dalam hati, pergi saya tidak mau mendengar kamu, kamu tidak nyata. Kamu
hanya suara palsu.’’ Begitu diulang-ulang sampai suara itu tak terdengar lagi. Coba
Pak A peragakan! Nah begitu... bagus! Coba lagi ! ya bagus Pak A sudah bisa’’
Jadi da 4 cara untuk mengontrol halusinasi, yaitu dengan cara menghardisk, minum
obat, bercakap-cakap dan melakukan aktivitas terjadwal, hari ini yang kita pelajari
yaitu dengan menghardik.’’
C. FASE TERMINASI
a. Evaluasi respon klien erhadap tindakan keperawatan
- Evaluasi klien (subjektif)
“Bagaimana perasaan Bapak setelah berbincang-bincang dan setelah latihan
tadi Pak?” “Bisa diulang Pak bagaimana cara menghardik?”
- Evaluasi perawatan (objektif setelah reinforcement)
Klien mampu memperagakan cara menghardik suara-suara
b. Tindak lanjut klien (apa yang perlu dilatih oleh klien sesuai hasil tindakan yang
telah dilakukan):
“Bagaimana jika besok kita bertemu lagi Pak untuk berbincang-bincang
kembali?” “Bapak bersedia?”
c. Kontrak yang akan datang:
- Topik : “Besok kita bertemu lagi untuk berlatih bagaimana cara
mengendalikan suara-suara dengan cara kedua”
- Waktu : “Untuk besok Bapak ingin kita berbincang – bincang pukul
berapa Pak?” “Bapak mau kita berbincang-bincang berapa menit?”
- Tempat : “Bapak ingin berbincang – bincang dimana untuk besok?”
“Baik kalau begitu, kita bertemu lagi besok ya Pak. Saya kembali ke nurse
station, Selamat Siang”
-

CATATAN PERKEMBANGAN
Nama : Tn A Ruangan : Arjuna
Tgl/Jam :10 Desember 2022 Jam : 10.00

Hari/tgl/jam Implementasi Evaluasi

Senin/ 10 Subjektif : S:
Januari 2020 - Klien mengatakan senang - Klien mengatakan
Jam 10.00 – berlatih menhardik suara-suara senang berlatih
10.15 WIB - Klien mengatakan senang menghardik
latihan menhardik suara
- Klien mengatakan senang dan O:
mau memasukkan kegiatan - Klien tampak mau
kedalam jadwal harian berlatih
- Klien mampu
menghardik suara-suara
Objektif :
- Klien memasukkan
- Klien tampak berlatih kegiatan dalam jadwal
menghardik kegiatan harian

A : Halusinasi pendengaran
Diagnosa Keperawatan :

Halusinasi pendengaran P : Planning Pasien

- Masukan kegiatan
kedalam jadwal kegiatan
Tindakan Keperawatan : harian

- Mengidentifikasi penyebab isolasi


sosial pasien
- Berdiskusi dengan pasien tentang
menghardik suara-suara
- Mengajarkan pasien mengahrdik
suara-suara
- Menganjurkan pasien memasukan
kegiatan berkenalan dengan orang
lain dalam jadwal kegiatan harian
Rencana Tindak Lanjut :

Evaluasi Sp 1 Ahmad Sudika Sanusi

211030230293

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

PERTEMUAN KE 2

TANGGAL 11 Januari 2022

Pertemuan / SP : II / II
Nama Klien : Tn. A
Hari / Tanggal : Selasa, 11 Januari 2022
Ruangan : Arjuna

A. Proses Keperawatan

1. Kondisi klien :

a. Data Subyektif

Klien setiap hari selalu mendengar bisikan yang tidak jelas, sering tertawa sendiri,
dan memintanya untuk melakukan hal yang berbahaya seperti melukai dirinya
dengan menggunakan pisau dan api rokok

b. Data Obyektif :

Klien tampak berbicara sendiri


Klien tampak tertawa dan senyum sendiri
Klien kurang konsentrasi
c. Diagnosa keperawatan : Gangguan sensori persepsi: halusinasi pendengaran
d. Tujuan khusus :

Pasien mampu mengontrol halusinansinya dengan cara minum obat secara teratur

Tindakan keperawatan :

- Menjelaskan kegunaan obat


- Menjelaskan akibat bila putus obat

- Menjelaskan cara mendapatkan obat/berobat

- Menjelaskan cara menggunakan obat dengan prinsip 6 benar

B. Proses Pelaksanaan Tindakan

1. Orientasi

a. Salam Terapeutik

”Assalamualaikum Bapak.Bagaimana perasaan Bapak hari ini ?Apakah suara -


suara masih terdengarl ?Apakah sudah dipakai cara yang telah kita latih
kemarin ? Berkurangkah suara-suara itu ? Bagus!Evaluasi Validasi
“Bagaimana perasaan Bapak hari ini?” Semalam bisa tidur tidak?
b. Kontrak
Sesuai janji kita kemarin, saya akan latih cara yang kedua untuk mengontrol
halusinasi dengan cara minum obat secara teratur. Kita akan latian selama 15
menit. Mau dimana ? Disini saja ? apakah bapak sudah siap?
2. Fase Kerja
”Bapak, adakah bedanya setelah minum obat secara teratur? Apakah bayangan-
bayangannya berkurang/hilang? Minum obat sangat penting supaya bayangan-
bayangan yang Bapak lihat dan mengganggu selama ini tidak muncul lagi. Berapa
macam obat yang Bapak minum?(Perawat menyiapkan obat untuk pasien) Ini yang
warna orange(CPZ) 3 kali sehari jam berapa? Pagi, jam 1 siang dan jam 7 malam,
gunanya untuk menghilangkan bayangan halusinasi. Ini yang putih(THP) 3 kali sehari
jamnya sama, gunanya untuk rileks dan tidak kaku. Sedangkan yang merah jambu?
(HP) 3 kali sehari jamnya sama, gunanya untuk pikirannya lebih tenang. Kalau
bayangan-bayangan sudah hilang obatnya tidak boleh dihentikan. Nanti konsultasikan
dengan dokter. Kalau putus obat, Bapak bisa kambuh dan sulit untuk Mengembalikan
keadaan semula. Kalau obat habis Bapak bisa minta obat ke dokter untuk
mendapatkan obat lagi. Bapak juga harus teliti saat menggunkan obat-obatan ini.
Pastikan obatnya benar, Artinya Bapak harus memastikan bahwa itu benar-benar
punya Bapak. Jangan keliru dengan obat punya orang lain. Baca nama kemasannya.
Pastikan obat itu diminum pada waktunya, dengan cara yang benar, yaitu dimakan
sesudah makan dan tepat jamnya. Bapak juga harus perhatikan berapa jumlah obat
sekali minum, dan harus cukup minum 10 gelas per hari”

C. FASE TERMINASI
a. Evaluasi respon klien erhadap tindakan keperawatan
- Evaluasi klien (subjektif)
”Bagaimana perasaan Bapak setelah kita bercakap-cakap tentang obat?
Sudah berapa cara yang kita latih untuk mencegah bayang-bayang itu? Coba
jelaskan! Bagus, (jika jawaban benar).
- Evaluasi perawatan (objektif setelah reinforcement)
Klien mampu memperagakan minum obat
b. Tindak lanjut klien (apa yang perlu dilatih oleh klien sesuai hasil tindakan yang
telah dilakukan):
”Mari kita masukkan jadwal minum obatnya pada jadwal kegiatan Bapak. Jangan
lupa pada waktu minum minta obat pada perawat atau keluarga kalau dirumah.
Nah makanan sudah datang.”
c. Kontrak yang akan datang:
- Topik : “Besok kita bertemu lagi untuk berlatih bagaimana cara
mengendalikan suara-suara dengan cara ketiga”
- Waktu : “Untuk besok Bapak ingin kita berbincang – bincang pukul
berapa Pak?” “Bapak mau kita berbincang-bincang berapa menit?”
- Tempat : “Bapak ingin berbincang – bincang dimana untuk besok?”
“Baik kalau begitu, kita bertemu lagi besok ya Pak. Saya kembali ke nurse
station, Selamat Siang”
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama : Tn A Ruangan : Arjuna
Tgl/Jam :11 Desember 2020 Jam : 10.00

Hari/tgl/jam Implementasi Evaluasi

Senin/ 11 Subjektif : S:
Januari 2020 - Klien mengatakan mau minum - Klien mengatakan mau
Jam 10.00 – obat minum obat
10.15 WIB
O:
Objektif :
- Klien tampak minum
- Klien tampak minum obat obat

A : Halusinasi pendengaran
Diagnosa Keperawatan :

Halusinasi pendengaran P : Planning Pasien

- Masukan kegiatan
kedalam jadwal kegiatan
Tindakan Keperawatan : harian

- Menjelaskan kegunaan obat

- Menjelaskan akibat bila putus


obat

- Menjelaskan cara mendapatkan


obat/berobat

- Menjelaskan cara menggunakan


obat dengan prinsip 6 benar

Ahmad Sudika Sanusi

Rencana Tindak Lanjut : 211030230293

Evaluasi Sp 2
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

PERTEMUAN KE 3

TANGGAL 12 Januari 2022

Pertemuan / SP : III / III


Nama Klien : Tn. A
Hari / Tanggal : Selasa, 12 Januari 2022
Ruangan : Arjuna

A. Proses Keperawatan

1. Kondisi klien :

a. Data Subyektif

Klien setiap hari selalu mendengar bisikan yang tidak jelas, sering tertawa sendiri,
dan memintanya untuk melakukan hal yang berbahaya seperti melukai dirinya
dengan menggunakan pisau dan api rokok

b. Data Obyektif :

Klien tampak berbicara sendiri


Klien tampak tertawa dan senyum sendiri
Klien kurang konsentrasi
c. Diagnosa keperawatan : Gangguan sensori persepsi: halusinasi pendengaran
d. Tujuan khusus :

Pasien mampu mengontrol halusinansinya dengan cara minum obat secara teratur

Tindakan keperawatan :

- Mengidentifikasi penyebab halusinasi pasien

- Berdiskusi dengan pasien tentang keuntungan bercakap-cakap dengan orang lain


- Berdiskusi dengan pasien tentang kerugian tidak bercakap-cakap dengan orang
lain

- Mengajarkan pasien berkenalan dengan dengan satu orang

- Menganjurkan pasien berkenalan dengan satu orang

- Menganjurkan pasien memasukan kegiatan berkenalan dengan orang lain dalam


jadwal kegiatan harian

B. Proses Pelaksanaan Tindakan

1. Orientasi

a. Salam Terapeutik

”Assalamualaikum Bapak.Bagaimana perasaan Bapak hari ini ?Apakah bapak


sudah minum obat? Berkurangkah suara-suara itu ? Bagus!Evaluasi Validasi
“Bagaimana perasaan Bapak hari ini?” Semalam bisa tidur tidak?
b. Kontrak
Sesuai janji kita kemarin, saya akan latih cara yang ketigaa untuk mengontrol
halusinasi dengan cara bercakap-cakap. Kita akan latian selama 15 menit. Mau
dimana ? Disini saja ? apakah bapak sudah siap?
2. Fase Kerja
“Kalau saya boleh tahu orang yang paling dekat dengan Bapak siapa?” “Menurut
Bapak apa saja keuntungan berinteraksi dengan orang lain?” “Kerugian apa saja jika
Bapak tidak berinteraksi dengan orang lain?” “Bagus sekali Bapak sudah
menyebutkannya dengan baik. Saya akan menambahkannya ya, jadi keuntungan dari
berinteraksi dengan orang lain yaitu Bapak punya banyak teman, saling menolong,
saling bercerita, dan tidak selalu sendirian. Sekarang Saya akan mempraktekkan
bagaimana cara berkenalan.” “Apakah Bapk ingin tau cara berkenalan dengan orang
lain?” “Bagus sekali bapak dapat mempraktekannya dengan baik.” ”Bagaimana kalau
kegiatan berinteraksi dengan orang lain dimasukan dalam jadwal kegiatan harian?”
Bapak ingin melakukan kegiatan ini berapa kali?” Bapak ingin melakukannya pada
jam berapa saja?
C. FASE TERMINASI

a. Evaluasi respon klien erhadap tindakan keperawatan


Evaluasi klien (subjektif)
“Bagaimana perasaan Bapak setelah berbincang-bincang dan setelah latihan
berkenalan tadi Pak?” “Bisa diulang Pak bagaimana cara berkenalan?”
Evaluasi perawatan (objektif setelah reinforcement)
Kontak mata beberapa detik, klien tampak lebih terbuka.
b. Tindak lanjut klien (apa yang perlu dilatih oleh klien sesuai hasil tindakan yang
telah dilakukan):
“Bagaimana jika besok kita bertemu lagi Pak untuk berbincang-bincang
kembali?” “Bapak bersedia?”
c. Kontrak yang akan datang:
Topik : “Besok kita bertemu lagi untuk berlatih bagaimana berbincang-
bincang dalam kegiatan sehari – hari Bapak”
Waktu : “Untuk besok Bapak ingin kita berbincang – bincang pukul berapa
Pak?” “Bapak mau kita berbincang-bincang berapa menit?”
Tempat : “Bapak ingin berbincang – bincang dimana untuk besok?” “Baik
kalau begitu, kita bertemu lagi besok ya Pak. Saya kembali ke nurse station,
Selamat Siang”

CATATAN PERKEMBANGAN
Nama : Tn A Ruangan : Arjuna
Tgl/Jam :12 Desember 2022 Jam : 10.00

Hari/tgl/jam Implementasi Evaluasi

Senin/ 14 Des Subjektif : S:


2020 - Klien mengatakan senang - Klien mengatakan
Jam 10.00 – berkenalan senang berkenalan
10.15 WIB - Klien mengatakan senang - Klien mengatakan
mempunyai teman senang punya teman
- Klien mengatakan senang dan baru
mau memasukkan kegiatan
kedalam jadwal harian
O:
- Klien tampak mau
Objektif :
berinteraksi
- Klien tampak bicara - Klien mau
seperlunya mennyebutkan
- Klien mampu berkenalan pentingnya berinteraksi
- Klien mampu menyebutkan - Klien memasukkan
pentingnya berinteraksi kegiatan dalam jadwal
kegiatan harian

Diagnosa Keperawatan : A : Halusinasi Pendengaran

Halusinasi Pendengaran P : Planning Pasien

Tindakan Keperawatan : - Masukan kegiatan


kedalam jadwal kegiatan
- Mengidentifikasi penyebab harian
halusinasi pasien

- Berdiskusi dengan pasien tentang


keuntungan bercakap-cakap
dengan orang lain

- Berdiskusi dengan pasien tentang


kerugian tidak bercakap-cakap
dengan orang lain

- Mengajarkan pasien berkenalan


dengan dengan satu orang Ahmad Sudika Sanusi

211030230293
- Menganjurkan pasien berkenalan
dengan satu orang

- Menganjurkan pasien memasukan


kegiatan berkenalan dengan orang
lain dalam jadwal kegiatan harian

Rencana Tindak Lanjut :

Evaluasi Sp 3
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

PERTEMUAN KE 4

TANGGAL 13 Januari 2022

Pertemuan / SP : IV / IV
Nama Klien : Tn. A
Hari / Tanggal : Selasa, 13 Januari 2022
Ruangan : Arjuna

A. Proses Keperawatan

1. Kondisi klien :

a. Data Subyektif

Klien setiap hari selalu mendengar bisikan yang tidak jelas, sering tertawa sendiri,
dan memintanya untuk melakukan hal yang berbahaya seperti melukai dirinya
dengan menggunakan pisau dan api rokok

b. Data Obyektif :

Klien tampak berbicara sendiri


Klien tampak tertawa dan senyum sendiri
Klien kurang konsentrasi
c. Diagnosa keperawatan : Gangguan sensori persepsi: halusinasi pendengaran
d. Tujuan khusus :

Klien mampu melakukan kegiatan harian untuk mengontrol halusinasi

Tindakan keperawatan :
- Mampu menyebutkan kegiatan yang telah dilakukan
- Mampu menjelaskam cara mengontrol halusinasi dengan melakukan kegiatan
harian
- Mampu menerapkan terapi kognitif dalam menghilangkan pikiran negatif
kepikiran positif

B. Proses Pelaksanaan Tindakan

1. Orientasi

a. Salam Terapeutik

”Assalamualaikum Bapak.Bagaimana perasaan Bapak hari ini ? Berkurangkah


suara-suara itu ? Bagus!Evaluasi Validasi
“ Semalam bisa tidur tidak?
b. Kontrak
Sesuai dengan janji saya kemarin, hari ini kita akan mengevaluasi cara yang saya
ajarkan kemarin dan mengevaluasi kegiatan sehari-hari selama di rumah sakit.
2. Fase Kerja
Bagaimana kalau kita ulangi yang saya ajarkan kemarin Pak? Pertahankan seperti
itu ya Pak, latih secara teratur. Bagaimana Pak?
Baik Pak, bagaimana kalau membuat jadwal aktifitas yang Bapak lakukan? Kita
mulai dari menghardik, kemudian , minum obat, makan, beriteraksi dengan px
lain

C. FASE TERMINASI

d. Evaluasi respon klien erhadap tindakan keperawatan


Evaluasi klien (subjektif)
“Bagaimana perasaan Bapak setelah berbincang-bincang dan setelah latihan yang
saya ajarkan?”
Evaluasi perawatan (objektif setelah reinforcement)
Klien mampu melakukan latihan-latihan yang telah di ajarkan
e. Tindak lanjut klien (apa yang perlu dilatih oleh klien sesuai hasil tindakan yang
telah dilakukan):
“Bagaimana jika besok kita bertemu lagi Pak untuk berbincang-bincang
kembali?” “Bapak bersedia?”
f. Kontrak yang akan datang:
Topik : “Besok kita bertemu lagi untuk berlatih bagaimana berbincang-
bincang dalam kegiatan sehari – hari Bapak”
Waktu : “Untuk besok Bapak ingin kita berbincang – bincang pukul berapa
Pak?” “Bapak mau kita berbincang-bincang berapa menit?”
Tempat : “Bapak ingin berbincang – bincang dimana untuk besok?” “Baik
kalau begitu, kita bertemu lagi besok ya Pak. Saya kembali ke nurse station,
Selamat Siang”

CATATAN PERKEMBANGAN
Nama : Tn A Ruangan : Arjuna
Tgl/Jam :12 Desember 2022 Jam : 10.00

Hari/tgl/jam Implementasi Evaluasi

Senin/ 14 Des Subjektif : S:


2020 - Klien mengatakan senang - Klien mengatakan
Jam 10.00 – berkenalan senang berkenalan
10.15 WIB - Klien mengatakan senang - Klien mengatakan
mempunyai teman senang punya teman
- Klien mengatakan senang dan baru
mau memasukkan kegiatan
kedalam jadwal harian
O:
- Klien tampak mau
Objektif :
berinteraksi
- Klien tampak bicara - Klien mau
seperlunya mennyebutkan
- Klien mampu berkenalan pentingnya berinteraksi
- Klien mampu menyebutkan - Klien memasukkan
pentingnya berinteraksi kegiatan dalam jadwal
kegiatan harian

Diagnosa Keperawatan : A : Halusinasi Pendengaran


Halusinasi Pendengaran P : Planning Pasien

Tindakan Keperawatan : - Masukan kegiatan


kedalam jadwal kegiatan
- Mengidentifikasi penyebab harian

halusinasi pasien

- Berdiskusi dengan pasien tentang


keuntungan bercakap-cakap
dengan orang lain

- Berdiskusi dengan pasien tentang


kerugian tidak bercakap-cakap
dengan orang lain

- Mengajarkan pasien berkenalan


Ahmad Sudika Sanusi
dengan dengan satu orang
211030230293
- Menganjurkan pasien berkenalan
dengan satu orang

- Menganjurkan pasien memasukan


kegiatan berkenalan dengan orang
lain dalam jadwal kegiatan harian

Rencana Tindak Lanjut :

Evaluasi Sp 3

Anda mungkin juga menyukai