HALAMA
N DEPAN
DISUSUN OLEH:
2004057
YOGYAKARTA
2021
LEMBARAN PENGESAHAN
Mengetahui
Preseptor Akademik
NIK:
II
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis persembahkan kehadirat Tuhan Yang Esa, karena berkat
rahmat dan karunia-nya semata sehingga penulis mampu menyelesaikan
penyusunan laporan dengan judul “Asuhan Keperawatan Pada Sdr. D dengan
masalah utama Harga Diri Rendah pada kasus Skizofrenia di ruang Bunga Rumah
Sakit Jiwa Anggrek Provinsi Jawa Tengah”.
Penyusunan laporan ini dapat terlaksana dengan baik berkat dukungan dari
banyak pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Ibu Vivi Retno Intening, S.Kep.,Ns.,MAN selaku Ketua Stikes Bethesda
Yakkum Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan penulis untuk
praktik keperawatan jiwa.
2. Ibu Ethic Palupi., S. Kep., Ns., MNS., selaku Ketua Prodi Profesi Ners
STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta.
3. Ibu Ruthy Ngapiyem, S.Kp., M.Kes., selaku koordinator preceptor praktik
& Pembimbing Akademik stase keperawatan jiwa
4. Staff perpustakaan STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta yang telah
menyediakan buku sumber yang diterbitkan.
5. Berbagai pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu dalam penyusunan laporan ini.
Dalam laporan ini, penulis menyadari masih belum sempurna. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan saran dan kritik untuk laporan ini.
HALAM
N JUDUL..................................................................................................................I
LEMBARAN PENGESAHAN...............................................................................II
KATA PENGANTAR............................................................................................III
DAFTAR ISI..........................................................................................................IV
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah...............................................................................1
B. Tujuan Penulisan...........................................................................................3
1. Tujuan Umum............................................................................................3
2. Tujuan Khusus...........................................................................................3
C. Metode Pengumpulan Data...........................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................5
A. Teori Medis...................................................................................................5
1. Definisi Skizofrenia...................................................................................5
2. Etiologi Skizofrenia...................................................................................5
3. Proses Terjadinya Masalah Skizofrenia....................................................7
4. Rentang Respon Skizofrenia.....................................................................8
5. Tanda dan Gejala Skizofrenia.................................................................10
6. Tipe Skizofrenia......................................................................................12
7. Fase-fase Skizofrenia..............................................................................13
8. Penatalaksanaan Skizofrenia...................................................................14
B. Teori Keperawatan Konsep Diri.................................................................16
1. Teori Konsep Diri...................................................................................16
2. Teori Harga Diri Rendah.........................................................................26
3. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan.......................................................32
4. Rencana Tindakan Keperawatan.............................................................35
BAB III TINJAUAN KASUS...............................................................................50
A. Pengkajian...................................................................................................50
IV
V
BAB I
PENDAHULUAN
Skizofrenia berasal dari kata Yunani yang bermakna "schizo" artinya terbagi,
dan terpecah, serta "phrenia" yang artinya pikiran, sehingga diartikan
pikirannya terbagi atau terpecah. Skizofrenia adalah suatu gangguan jiwa
berat yang ditandai dengan penurunan atau ketidakmampuan berkomunikasi,
gangguan realitas (halusinasi atau waham), efek yang tidak wajar atau
tumpul, gangguan kognitif (tidak mampu berpikir abstrak), dan gangguan
suasa hati (Yusuf, 2015). Skizofrenia adalah penyakit gangguan jiwa berat
berupa hilangnya kontak dengan kenyataan dan kesulitan membedakan
hal yang nyata dengan yang tidak (Latifah & Rahayu, 2020)
1
2
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Setelah melakukan praktik keperawatan jiwa, diharapkan ners muda dapat
memberikan asuhan keperawatan jiwa pada klien dengan masalah utama
Harga Diri Rendah.
2. Tujuan Khusus
Setelah melakukan praktik keperawatan jiwa, diharapkan:
a. Ners muda mampu memahami konsep dasar dari gangguan jiwa,
tertutama pasien dengan skizofrenia.
b. Ners muda mampu melakukan pengkajian dengan berbagai metode
pengkajian keperawatan pada klien dengan masalah utama Harga
Diri Rendah.
c. Ners muda mampu merumuskan masalah keperawatan, analisa data
dan pohon masalah pada klien dengan masalah utama Harga Diri
Rendah.
d. Ners muda mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada klien
dengan masalah utama Harga Diri Rendah.
e. Ners muda mampu menyusun rencana keperawatan pada klien
dengan masalah utama Harga Diri Rendah.
4
A. Teori Medis
1. Definisi Skizofrenia
Skizofrenia berasal dari bahasa Yunani yaitu “Schizein” yang artinya
retak atau pecah (split), dan “phren” yang artinya pikiran, yang selalu
dihubungkan dengan fungsi emosi. Dengan demikian seseorang yang
menderita skizofrenia adalah seseorang yang mengalami keretakan jiwa
atau keretakan kepribadian serta emosi (Sianturi, 2014).
Skizofrenia adalah suatu gangguan yang bertahan selama 6 bulan yang
meliputi satu bulan fase gejala aktif (misalnya, mengalami dua atau
lebih gejala berikut: delusi, halusinasi, pembicaraan yang tidak terarah,
perilaku katatonik, gejala negatif) dikutif dari American Psyhiatric
Association/ APA tahun 2000 (Tumangor, 2018)
2. Etiologi Skizofrenia
Menurut Tumangor (2018) beberapa penyebab skizofrenia yaitu
a. Faktor Genetik
Faktor genetik berperan besar terhadap kejadian skizofrenia.
Kecenderungan untuk menderita skizofrenia berkaitan dengan
kedekatan seseorang secara genetik.
b. Faktor Biokimia
Salah satu hipotesis mengenai penyebab skizofrenia adalah
dikarenakan aktivitas dopaminergik yang terlalu tinggi. Teori ini
terkait efektivitas obat-obatan antipsikotik dalam meredam efek
psikosis. Selain itu, obat-obatan yang meningkatkan kerja dopamin
c. Neuropatologi
1
1
3)Perilaku sesuai
Kegiatan individu atau sesuatu yang berkaitan dengan individu
tersebut diwujudkan dalam bentuk gerak atau ucapan yang tidak
bertentangan dengan moral.
4)Hubungan sosial
Hubungan seseorang dengan orang lain dalam pergaulan ditengah
– tengah masyarakat (Stuart, 2009).
b. Respon transisi
1)Distorsi fikiran
Kegagalan dalam mengabstrakan dan mengambil keputusan
2)Ilusi
Persepsi atau respon yang salah terhadap stimulasi sensori.
3)Reaksi emosi berlebihan atau berkurang
Emosi yang diekspresikan dengan sikap yang tidak sesuai.
4)Perilaku aneh dan atau tidak sesuai
Perilaku aneh yang tidak enak dipandang, membingungkan,
kesukaran mengolah dan tidak kenal orang lain.
5)Menarik Diri
Perilaku menghindar dari orang lain (Stuart, 2009).
c. Respon maladaptif
1)Gangguan pikiran atau delusi
Keyakinan yang salah yang secara kokoh dipertahankan
walaupun tidak diyakini oleh orang lain dan bertentangan dengan
realita sosial
2)Halusinasi
Persepsi yang salah terhadap ranngsangan.
3)Sulit berespon emosi
Ketidakmampuan atau menurunnya kemampuan untuk
mengalami kesenangan, kebahagiaan, keakraban dan kedekatan.
4)Perilaku disorganisasi
Ketidakselarasan antara perilaku dan gerakan yang dirimbulkan.
5
5)Isolasi sosial
6
2) Ideal Diri
Ideal diri adalah persepsi individu tentang bagaimana ia harus
berperilaku berdasarkan standar, aspirasi, tujuan atau penilaian
personal tertentu. Gangguan ideal diri yang samar dan tidak jelas
dan cenderung menuntut. Standar dapat berhubungan dengan tipe
orang yang akan diinginkan atau sejumlah aspirasi, cita-cita,
nilai-nilai yang ingin dicapai. (Muhith, 2015)
Faktor yang mempengaruhi ideal diri adalah:
a) Kecenderungan individu menetapkan ideal pada batas
kemampuannya
b) Faktor budaya akan mmpengaruhi individu menetapkan ideal
diri
c) Ambisi dan keinginan untuk melebihi dan berhasil,
kebutuhan yang realistis, keinginan untuk mengklaim diri
dari kegagalan, perasaan cemas, dan rendah diri
d) Kebutuhan yang realistis
e) Keinginan untuk menghindari kegagalan
f) Perasaan cemas dan renadah diri
3) Peran
Peran adalah seperangkat perilaku yang diharapkan secara sosial
yang berhubungan dengan fungsi individu pada berbagai
kelompok sosial. Tidap individu mempunyai berbagai fungsi
peran yang terintegrasi dalam pola fungsi individu. Peran adlah
sikap dan perilaku nilai serta tujuan yang diharapkan dari
seseorang berdasarkan posisinya di masyarakat. (Muhith, 2015)
Faktor yang mempengaruhi dalam menyesuaikan diri dengan
peran
a) Kejelasan perilaku dengan penghargaan yang sesuai dengan
peran
b) Konsisten respon orang yang berarti terhadap peran yang
dilakukan
c) Kesesuaian dan keseimbangan antara peran yang diemban
d) Keselarasan budaya dan harapan individu terhadap perilaku
peran
e) Pemisahan situasi yang akan menciptakan ketidaksesuaian
perilaku peran
4) Identitas
Identitas adalah kesadaran akan diri sendiri yang bersumber dari
observasi dan penilaian yang merupakan sintesa dari semua
aspek konsep diri sendiri sebagai satu kesatuan yang utuh.
Seseorang yang mempunyai perasaan identitas diri yang kuat
akan memandang dirinya berbeda dengan orang lain.
Kemandirian timbul dari perasaan berharga (aspek diri sendiri),
kemampuan, penyesuaian diri. Seseorang yang mandiri dapat
mengatur dan menerima dirinya. Identitas diri terus berkembang
sejak masa kanak-kanak bersamaan dengan perkembangan
konsep diri. (Muhith, 2015)
Hal yang penting dalam identitas adalah jenis kelamin. Perasaan
dan perilaku yang kuat akan identitas diri individu dapat ditandai
dengan:
a) Memandang dirinya secara unik
b) Merasakan dirinya berbeda dengan orang lain
c) Merasakan otonomi: menghargai diri, percaya diri, mampu
diri, menerima diri, dan dapat mengontrol diri
d) Mempunyai persepsi tentang gambaran diri, peran, dan
konsep diri. (Muhith, 2015)
5) Harga diri
Harga diri adalah penilaian pribadi terhadap hasil yang dicapai
dengan menganalisa seberapa jauh perialku memenuhi ideal diri.
Frekuensi pencapaian tujuan akan menghasilkan harga diri yang
rendah atau harga diri yang tinggi. Jika individu sering gagal,
maka cenderung harga diri rendah. Harga diri diperoleh dari diri
sendiri dan orang lain. Aspek utama adalh dicintai dan menerima
penghargaan dari orang lain. Gangguan haga diri dapat
digambarkan sebagai perasaan negatif terhadap diri sendiri
termasuk hilangnya percaya diri dan harga diri. Harga diri rendah
dapat terjadi secara situasional (trauma) atau kronis (negatif self
evaluasi yang telah berlangsung lama) dan dapat diekspresikan
secara langsung atau tidak langsung. (Muhith, 2015)
Faktor yang mempengaruhi gangguan harga diri :
a) Perkembangan individu
Faktor predisposisi dapat dimulai sejak masih bayi, seperti
penolakan orang tua menyebabkan anak merasa tidak dicintai
dan mengakibatkan anak gagal mencintai dirinya dan akan
gagal untuk mencintai orang lain. Pada saat anak
berkembang lebih besar, anak mengalami kurangnya
pengakuan dan pujian dari orang tua dan orang yang dekat
atau penting baginya. Ia merasa tidak adekuat karena selalu
tidak dipercaya untuk mandiri dan memutuskan sendiri akan
bertanggung jawab terhadap perilakunya.
b) Sikap orang tua yang terlalu mengatur
Sikap orang tua yang terlalu mengatur dan mengontrol,
membuat anal merasa tidak berguna
c) Ideal diri tidak realistis
Individu yang selalu dituntut untuk berhasil akan merasa
tidak punya hak untuk gagal dan berbuat kesalahan. Ia
membuat standar yang tidak dapat dicapai, seperti cita-
cita yang terlalu tinggi dan tidak realistis yang pada
kenyataan tidak dapat dicapai membuat individu
menghukum diri sendiri dan akhirnya percaya diri akan
hilang. Gangguan fisik dan mental dapat membuat
individu dan keluarga merasa rendah diri. Sistem
keluarga yang tidak berfungsi. (Muhith, 2015)
2. Teori Harga Diri Rendah
a. Definisi Harga Diri Rendah
Harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga, tidak berarti, dan
rendah diri, yang berkepanjangan akibat evaluasi negatif terhadap diri
sendiri dan kemampuan diri. (Keliat & Akemat, 2012)
Barry (2003) dalam Yosep (2011) mengemukakan harga diri rendah
adalah menolak dirinya sendiri, merasa tidak berharga, dan tidak
dapat bertanggung jawab atas kehidupan sendiri. Individu gagal
menyesuaikan tingkah laku dan cita-cita
b. Proses Terjadinya Harga Diri Rendah
Harga diri rendah kronis merupakan lanjutan dari gangguan pada diri
klien yang terjadi akibat harga diri rendah situasional yang tidak
terselesaikan atau ketidakadaan feed back (umpan balik) yang positif
dari lingkungan terhadap perilaku klien sebelumnya. Respon negatif
dari lingkungan juga memiliki peran terhadap gangguan harga diri
rendah kronis.Pada awalnya klien dihadapkan dengan stresor (krisis)
dan berusaha untuk menyelesaikannya tetapi tidak tuntas.
Ketidaktuntasan itu menimbulkan evaluasi diri bahwa ia tidak
mampu atau gagal menjalankan peran dan fungsinya. Evaluasi diri
yang negatif karena merasa gagal merupakan gangguan harga diri
rendah situasional yang berlanjut menjadi harga diri rendah kronis
akibat tidak adanya respon positif dari lingkungan pada klien (Sutejo,
2019)
c. Tipe Harga Diri Rendah
Menurut Damayanti (2012) harga diri rendah ada secara situasional
dan konis, yaitu:
1)Harga diri rendah situasional, terjadi terutama yang tiba-tiba,
misalnya harus operasi, kecelakaan, dicerai suami atau istri,
perasaan malu karena sesuatu (korban pemerkosaan)
2)Harga diri rendah kronis, yaitu perasaan negatif terhadap diri yang
berlangsung lama yaitu sebelum sakit atau dirawat. Klien
mempunyai cara berpikir yang negatif. Kejadian sakit dan
dirawat akan menambah persepsi negatif terhadap dirinya.
Kondisi ini dapat ditemukan pada klien gangguan fisik yang
kronik atau pada klien gangguan jiwa.
Menurut Nanda (2018) Harga diri rendah secara situasional dan
kronis, yaitu:
1)Situasional, yaitu munculnya persepsi negatif tentang makna diri
sebagai respons terhadap situasi saat ini, misalnya gangguan citra
tubuh, gangguan peran sosial, perilaku tidak konsisten dengan
nilai, penurunan kontrol terhadap lingkungan, ketidakadekuatan
pemahaman, pola ketidakberdayaan, harapan diri tidak realistik
2)Kronis, yaitu evaluasi diri/perasaan negatif tentang diri sendiri atau
kemampuan diri yang berlangsung minimal tiga bulan, misalnya
ketidaksesuaian budaya, kurang kasih sayang, kurang rasa
memiliki, kurang keanggotaan dalam kelompok, kurang respek
dari orang lain, koping terhadap kehilangan tidak efektif, merasa
persetujuan orang lain tidak cukup, ketidaksesuaian spiritual.
Menurut SDKI (2017) Harga diri rendah secara situasional dan
kronis, yaitu:
1)Situasional, yaitu evaluasi atau perasaan negatif terhadap diri
sendiri atau kemampuan klien sebagai respon terhadap situasi
saat ini, misalnya perubahan citra tubuh, perubahan peran sosial,
ketidakadekuatan pemahaman, perilaku tidak konsisten dengan
nilai, kegagalan hidup berulang, riwayat kehilangan, riwayat
penolakan, riwayat perkembangan.
2)Kronis, yaitu evaluasi atau perasaan negatif terhadap diri sendiri
atau kemampuan klien seperti tidak berarti, tidak berharga, tidak
berdaya yang berlangsang dalam waktu lama dan terus menerus,
misalnya terpapar situasi traumatis, kegagalan berulang,
kurangnya pengakuan dari orang lain, ketidakefektifan mengatasi
masalah kehilangan, gangguan psikiatri, penguatan negatif
berulang, ketidaksesuaian budaya.
d. Penyebab Harga Diri Rendah
Menurut Stuarat dan Laraia (2008) dalam Nurhalimah (2016),
penyebab harga diri rendah yaitu faktor predisposisi dan presipitasi :
1)Faktor Predisposisi yang menyebabkan timbulnya harga diri rendah
meliputi:
a) Biologis
Faktor heriditer (keturunan) seperti adanya riwayat anggota
keluarga yang mengalami gangguan jiwa Selain itu adanya
riwayat penyakit kronis atau trauma kepala merupakan
merupakan salah satu faktor penyebab gangguan jiwa.
b) Psikologis
Masalah psikologis yang dapat menyebabkan timbulnya
harga diri rendah adalah pengalaman masa lalu yang tidak
menyenangkan, penolakan dari lingkungan dan orang
terdekat serta harapan yang tidak realistis. Kegagalan
berulang, kurang mempunyai tanggungjawab personal dan
memiliki ketergantungan yang tinggi pada orang lain
merupakan faktor lain yang menyebabkan gangguan jiwa.
Selain itu pasiendengan harga diri rendah memiliki
penilaian yang negatif terhadap gambaran dirinya,
mengalami krisis identitas, peran yang terganggu, ideal diri
yang tidak realistis.
c) Faktor Sosial Budaya
Pengaruh sosial budaya yang dapat menimbulkan harga diri
rendah adalah adanya penilaian negatif dari lingkungan
terhadap klien, sosial ekonomi rendah, pendidikan yang
rendah serta adanya riwayat penolakan lingkungan pada
tahap tumbuh kembang anak.
2)Faktor Presipitasi
Faktor presipitasi yang menimbulkan harga diri rendah antara
lain:
a) Riwayat trauma seperti adanya penganiayaan seksual dan
pengalaman psikologis yang tidak menyenangkan,
menyaksikan peristiwa yang mengancam kehidupan, menjadi
pelaku, korban maupun saksi dari perilaku kekerasan.
b) Ketegangan peran: Ketegangan peran dapat disebabkan
karena
(1) Transisi peran perkembangan: perubahan normatif yang
berkaitan dengan pertumbuhan seperti transisi dari masa
kanak-kanak ke remaja.
(2) Transisi peran situasi: terjadi dengan bertambah atau
berkurangnya anggota keluarga melalui kelahiran atau
kematian.
(3) Transisi peran sehat-sakit: merupakan akibat pergeseran
dari kondisi sehat kesakit. Transisi ini dapat dicetuskan
antara lain karena kehilangansebahagian anggota tuhuh,
perubahan ukuran, bentuk, penampilan atau fungsi
tubuh.Atau perubahan fisik yang berhubungan dengan
tumbuh kembang normal, prosedur medis dan
keperawatan.
e. Tanda dan Gejala Harga Diri Rendah
Menurut Nurhalimah (2016), Ungkapan negatif tentang diri sendiri
merupakan salah satu tanda dan gejala harga diri rendah. Selain itu
tanda dan gejala harga diri rendah didapatkan dari data subyektif dan
obyektif, seperti tertera dibawah ini
1)Data Subjektif: Pasien mengungkapkan tentang:
a) Hal negatif diri sendiri atau orang lain
b) Perasaan tidak mampu
c) Pandangan hidup yang pesimis
d) Penolakan terhadap kemampuan diri
e) Mengevaluasi diri tidak mampu mengatasi situasi
2)Data Objektif:
a) Penurunan produktivitas
b) Tidak berani menatap lawan bicara
c) Lebih banyak menundukkan kepala saat berinteraksi
d) Bicara lambat dengan nada suara lemah
e) Bimbang, perilaku yang non asertif
f) Mengekspresikan tidak berdaya dan tidak berguna
Menurut CMHN (2006), tanda dan gejala harga diri yang rendah
adalah:
1)Mengkritik diri sendiri
2)Perasaan tidak mampu
3)Pandangan hidup yang pesimis
4)Penurunan produktifitas
5)Penolakan terhadap kemampuan diri
6)Kurang memperhatikan perawatan diri, berpakaian tidak rapih,
selera makan kurang tidak berani menatap lawan bicara, lebih
banyak menunduk, bicara lambat dengan nada suara lemah.
Townsend (1998), menambahkan karakteristik pasiendengan harga
diri rendah adalah:
1)Ekspresi rasa malu atau bersalah
2)Ragu-ragu untuk mencoba hal-hal baru atau situasi-situasi baru
3)Hipersensitifitas terhadap kritik.
f. Mekanisme Koping Harga Diri Rendah
Mekanisme koping menurut Afnurhazi (2015) adalah:
1)Jangka pendek
a) Kegiatan yang dilakukan untuk lari sementara dari krisis
pemakaian obat-obatan, kerja keras, nonton TV terus
menerus
b) Kegiatan mengganti identitas sementara (ikut kelompok
sosial, keagamaan, politik)
c) Kegiatan yang memberi dukungan sementara (kompetisi
olahraga kontes popularitas)
d) Kegiatan mencoba menghilangkan identitas sementara
(penyalahgunaan obat)
2)Jangka panjang
1. Menutup diri
2. Identitas negatif: asumsi yang bertentangan dengan nilai dan
harapan masyarakat
g. Tindakan dan Peran Keluarga Dalam Meningkatkan Harga Diri Rendah
1)Meningkatkan harga diri klien dan kontak dengan orang lain
2)Menjalin hubungan saling percaya
3)Memberikan kegiatan sesuai kemampuan
4)Menggali kekuatan klien dan mendorong mengungkapkan pikiran
dan perasaannya
5)Bantu melihat prestasi dan kemampuan klien serta membantu
mengenal harapan, mengevaluasi diri
6)Membantu klien menggungkapkan upaya yang bisa digunakan
dalam menghadapi masalah dan Menetapkan tujuan yang nyata
7)Bantu klien mengungkapkan beberapa rencana menyelesaikan
masalah dan Membantu memilih cara yang sesuai untuk klien
8)Bantu klien mengubah perilaku negatif dan mempertahankan
perilaku positif
9)Sikap keluarga: empati, mengontrol klien, memberi pujian pada
klien
3. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan
a.Pengkajian
Pengkajian merupakan tahap awal dan dasar dari proses
keperawatan dan merupakan suatu proses yang sistematis dalam
pengumpulan data dari berbagai sumber untuk mengevaluasi dan
mengidentifikasi status kesehatan klien (Iyer et, al., 1996 dalam
Muhith, 2015)
Menurut Muhith (2015) pengkajian fokus pada klien dengan harga
diri rendah adalah :
1)Faktor Predisposisi
a) Faktor yang mempengaruhi harga diri meliputi perilaku yang
objektif atau teramati serta bersifat subjektif dan dunia dalam
klien sendiri. Perilaku berhubungan dengan harga diri yang
rendah, keracunan identitas dan depersonalisasi.
b) Faktor yang mempengaruhi peran adalah stereo tipik peran
sek tntutan peran kerja dan harapan peran kultural.
c) Faktor yang mempengaruhi identitas personal meliputi
ketidakpercayaan orang tua, tekanan dari kelompok sebaya,
dan perubahan dalam struktur sosial.
2)Stresor Precipitasi
a) Trauma seperti penganiayaan seksual dan psikologis atau
menyaksikan kejadian mengancam kehidupan
b) Ketegangan peran hubungan dengan peran atau posisi yang
diharapkan dimana individu mengalaminya sebagai frustasi.
Ada tiga jenis transisi peran: transisi peran perkembangan,
transisi peran situasi dan transisi peran sehat/ sakit
3)Sumber-sumber Koping
Setiap orang mempunyai kelebihan personal sebagai sumber
koping meliputi: aktifitas olahraga dan katifitas lain di luar
rumah, hobi dan kerajinan tangan, seni yang ekspresif, kesehatan
dan perawatan diri, pekerjaan atau posisi, bakat tertentu,
kecerdasan, imajinasi dan kreativitas serta hubungan
interpersonal
4)Mekanisme Koping
a) Pertahanan koping dalam jangka pendek
b) Pertahanan dalam jangka panjang
c) Mekanisme pertahanan ego
Untuk mengetahui persepsi seseorang tentang dirinya, maka
orang tersebut harus bisa menjawab pertanyan-pertanyan sebagai
berikut:
a) Persepsi psikologis :
(1) Bagaimana watak saya sebenarnya?
(2) Apa yang membuat saya bahagia atau sedih ?
(3) Apakah yang sangat mencemaskan saya?
b) Persepsi sosial :
(1) Bagaimana orang lain memandang saya ?
(2) Apakah mereka menghargai saya bahagia atau sedih ?
(3) Apakah mereka membenci atau menyukai saya ?
c) Persepsi fisik :
(1) Bagaimana pandangan saya tentang penampilan saya?
(2) Apakah saya orang yang cantik atau jelek?
(3) Apakah tubuh saya kuat atau lemah ?
35
dapat dilakukan seperti: positif yang dapat dilakukan
a. Membaca klien
b. Menyiapkan makan
c. Membersihkan rumah
3. Bimbing klien membuat daftar 3. Sebagai acuan untuk berlatih
kegiatan yang dapat dilakukan saat klien
ini
SP 1 :
Klien dapat memilih Setelah 1 x pertemuan 1. Jelaskan kepada klien manfaat dari 1. Agar klien mengetahui dan
salah satu kegiatan yang diharapkan klien dapat kegiatan yang sudah dipilih oleh klien memahami manfaat kegiatan
dapat dilakukan saat ini memilih salah satu 2. Beri kesempatan klien untuk yang dipilih
untuk dilatih kegiatan yang dapat menjelaskan kembali apa manfaat 2. Memberikan kesempatan kepada
dilakukan saat ini untuk kegiatan yang dipilih klien untuk berpendapat
dilatih 3. Beri reinforcement positif 3. Meningkatkan kepercayaan diri
klien
SP 1 :
Klien dapat berlatih Setelah 1 x pertemuan 1. Jelaskan definisi kegiatan yang 1. Meberikan pengetahuan klien
kegiatan yang sudah diharapkan klien dapat akan dilakukan seperti: berbelanja, terkait kegiatan yang akan
dipilih (alat dan cara berlatih kegiatan yang memasak, menjahit, membersihkan dilakukan
melakukannya) sudah dipilih (alat dan cara rumah, dll
melakukannya) 2. Jelaskan tujuan kegiatan yang akan 2. Mengetahui tujuan kegiatan yang
dilakukan akan dilakukan
3. Jelaskan cara melakukan kegiatan 3. Meningkatkan pengetahuan klien
tersebut tentang cara melakukan kegiatan
4. Demonstrasikan cara melakukan 4. Memberikan gambaran terlebih
kegiatan (dilakukan oleh perawat dahulu kepada klien tentang
terlebih dahulu) kegiatan yang dipilih
5. Demonstrasikan bersama-sama 5. Mengevaluasi kemampuan klien
dengan klien cara melakukan
36 kegiatan
6. Beri kesempatan klien untuk 6. Mengevaluasi kemampuan klien
demontrasi secara mandiri
7. Beri reinforcement positif pada 7. Meningkatkan kepercayaan diri
klien klien
SP 1:
Klien dapat memasukkan Setelah 1 x pertemuan 1. Bimbing klien untuk menyusun 1. Agar klien dapat membuat jadwal
latihan dalam jadwal diharapkan klien dapat jadwal melakukan kegiatan latihan nafas dalam
kegiatan harian untuk memasukkan latihan 2. Motivasi klien menyusun jadwal 2. Agar klien mau membuat jadwal
latihan dua kali per hari dalam jadwal kegiatan kegiatan harian kegiatan hariannya
harian untuk latihan dua 3. Beri pujian 3. Agar klien lebih termotivasi
kali per hari
Harga Diri SP 2 :
Rendah Klien dapat Setelah 1 x pertemuan 1. Evaluasi klien cara melakukan 1. Menilai kemampuan klien
Kronis mendemonstrasikan diharapkan klien mampu kegiatan yang pertama:
kegiatan pertama yang mengevaluasi latihan pada a. Anjurkan klien menjelaskan
sudah dilatih kegiatan pertama cara melakukan kegiatan yang
sudah dilakukan
b. Minta klien memperagakan
aktivitas yang sudah dilakukan
c. Observasi kemampuan klien
melakukan kegiatan
d. Observasi jadwal kegiatan
harian
2. Beri pujian postif pada klien 2. Meningkatkan percaya diri klien
SP 2 :
Klien dapat memilih Setelah 1 x pertemuan 1. Jelaskan kepada klien manfaat dari 1. Agar klien mengetahui dan
kegiatan kedua yang diharapkan klien dapat kegiatan yang sudah dipilih oleh klien memahami manfaat kegiatan yang
akan dilatih memilih kegiatan kedua 2. Beri kesempatan klien untuk dipilih
yang akan dilatih menjelaskan kembali apa manfaat 2. Memberikan kesempatan kepada
kegiatan yang dipilih klien untuk berpendapat
3. Beri reinforcement positif 3. Meningkatkan kepercayaan diri
klien
SP 2 : 37
Klien dapat berlatih Setelah 1 x pertemuan 1. Jelaskan definisi kegiatan yang akan 1. Meberikan pengetahuan klien
kegiatan kedua yang diharapkan klien dapat dilakukan seperti: berbelanja, terkait kegiatan yang akan
sudah dipilih (alat dan berlatih kegiatan kedua memasak, menjahit, membersihkan dilakukan
cara melakukannya) yang sudah dipilih (alat rumah, dll
dan cara melakukannya) 2. Jelaskan tujuan kegiatan yang akan 2. Mengetahui tujuan kegiatan yang
dilakukan akan dilakukan
3. Jelaskan cara melakukan kegiatan 3. Meningkatkan pengetahuan klien
tersebut tentang cara melakukan kegiatan
4. Demonstrasikan cara melakukan 4. Memberikan gambaran terlebih
kegiatan (dilakukan oleh perawat dahulu kepada klien tentang
terlebih dahulu) kegiatan yang dipilih
5. Demonstrasikan bersama-sama 5. Mengevaluasi kemampuan klien
dengan klien cara melakukan kegiatan
6. Beri kesempatan klien untuk 6. Mengevaluasi kemampuan klien
demontrasi secara mandiri
7. Beri reinforcement positif pada klien 7. Meningkatkan kepercayaan diri
klien
SP 2:
Klien dapat memasukkan Setelah 1 x pertemuan 1. Bantu klien membuat jadwal kegiatan 1. Memasukan dalam jadwal
latihan dalam jadwal Klien dapat memasukkan harian cara melakukan kegiatan kegiatan dapat membantu
kegiatan harian untuk latihan dalam jadwal mempercepat interaksi dengan
latihan dua kali per hari kegiatan harian untuk 2. Motivasi klien menyusun jadwal orang lain
latihan dua kali per hari kegiatan harian 2. Motivasi akan memberikan klien
semangat dalam menyusun jadwal
3. Beri pujian 3. Dengan pujian akan lebih
memotivasi klien
Harga Diri SP 3 :
Rendah Klien dapat Setelah 1 x pertemuan 1. Evaluasi klien cara melakukan 1. Menilai kemampuan klien
Kronis mendemonstrasikan diharapkan klien mampu kegiatan yang kedua:
kembali latihan kegiatan mengevaluasi latihan a. Anjurkan klien menjelaskan
yang kedua kegiatan sebelumnya cara melakukan kegiatan
pertama
b. Anjurkan klien untuk
38 memperagakan kegiatan
pertama
2. Evaluasi klien cara melakukan 2. Menilai perkembangan
kegiatan yang kedua: kemampuan klien
a. Anjurkan klien menjelaskan
cara melakukan kegiatan yang
sudah dilakukan
b. Minta klien memperagakan
aktivitas yang sudah dilakukan
c. Observasi kemampuan klien
melakukan kegiatan
d. Observasi jadwal kegiatan
harian
3. Beri pujian postif pada klien 3. Meningkatkan percaya diri klien
SP 3 :
Klien dapat memilih Setelah 1 x pertemuan 1. Jelaskan kepada klien manfaat dari 1. Agar klien mengetahui dan
kegiatan ketiga yang diharapkan klien dapat kegiatan yang sudah dipilih oleh memahami manfaat kegiatan yang
akan dilatih memilih kegiatan ketiga klien dipilih
yang akan dilatih 2. Beri kesempatan klien untuk 2. Memberikan kesempatan kepada
menjelaskan kembali apa manfaat klien untuk berpendapat
kegiatan yang dipilih
3. Beri reinforcement positif 3. Meningkatkan kepercayaan diri
klien
SP 3:
Klien dapat berlatih Setelah 1 x pertemuan 1. Jelaskan definisi kegiatan yang akan 1. Meberikan pengetahuan klien
kegiatan ketiga yang diharapkan klien dapat dilakukan seperti: berbelanja, terkait kegiatan yang akan
sudah dipilih (alat dan berlatih kegiatan kedua memasak, menjahit, membersihkan dilakukan
cara melakukannya) yang sudah dipilih (alat rumah, dll
dan cara melakukannya) 2. Jelaskan tujuan kegiatan yang akan 2. Mengetahui tujuan kegiatan yang
dilakukan akan dilakukan
3. Jelaskan cara melakukan kegiatan 3. Meningkatkan pengetahuan klien
tersebut tentang cara melakukan kegiatan
4. Demonstrasikan cara melakukan 4. Memberikan gambaran terlebih
kegiatan (dilakukan oleh perawat dahulu kepada klien tentang
39 terlebih dahulu) kegiatan yang dipilih
5. Demonstrasikan bersama-sama 5. Mengevaluasi kemampuan klien
dengan klien cara melakukan
kegiatan
6. Beri kesempatan klien untuk 6. Mengevaluasi kemampuan klien
demontrasi secara mandiri
7. Beri reinforcement positif pada 7. Meningkatkan kepercayaan diri
klien klien
SP 3 :
Klien dapat memasukkan Setelah 1 x pertemuan 1. Bantu klien untuk memasukkan 1. Memasukkan kegiatan untuk
latihan kegiatan pertama, diharapkan klien dapat latihan kegiatan pertam, kedua, dan membiasakan diri melatih
kedua dan ketiga dalam dapat memasukkan latihan ketiga dalam jadwal kegiatan harian mengaplikasikan kegiatan yang
jadwal kegiatan harian kegiatan pertama, kedua masing-masing dua kali sehari sudah dilatih
masing-masing dua kali dan ketiga dalam jadwal 2. Motivasi klien menyusun jadwal 2. Motivasi akan memberikan klien
sehari kegiatan harian masing- kegiatan harian semangat dalam menyusun jadwal
masing dua kali sehari 3. Beri pujian 3. Dengan pujian akan lebih
memotivasi klien
Harga Diri SP 4 :
Rendah Klien dapat Setelah 1 x pertemuan 1. Evaluasi klien cara melakukan 1. Menilai kemampuan klien
Kronis mendemonstrasikan diharapkan klien mampu kegiatan pertama:
kembali latihan kegiatan, mengevaluasi latihan fisik a. Anjurkan klien menjelaskan
pertama, kedua dan sebelumnya cara melakukan kegiatan
ketiga pertama
b. Anjurkan klien untuk
memperagakan kegiatan
pertama
c. Observasi sikap
2. Evaluasi klien cara melakukan 2. Menilai kemampuan klien
kegiatan kedua:
a. Anjurkan klien menjelaskan
cara melakukan kegiatan kedua
b. Anjurkan klien untuk
memperagakan kegiatan kedua
c. Observasi sikap
40 3. Evaluasi klien cara melakukan 3. Menilai perkembangan
kegiatan ketiga: kemampuan klien
a. Anjurkan klien menjelaskan
cara melakukan kegiatan yang
sudah dilakukan
b. Minta klien memperagakan
aktivitas yang sudah dilakukan
c. Observasi kemampuan klien
melakukan kegiatan
d. Observasi jadwal kegiatan
harian
4. Beri reinforcemen positif kepada 4. Meningkatkan percaya diri klien
klien
SP 4 :
Klien dapat memilih Setelah 1 x pertemuan 1. Jelaskan kepada klien manfaat dari 1. Agar klien mengetahui dan
kegiatan keempat yang diharapkan klien dapat kegiatan yang sudah dipilih oleh klien memahami manfaat kegiatan yang
akan dilatih memilih dan melakukan 2. Beri kesempatan klien untuk dipilih
kegiatan keempat menjelaskan kembali apa manfaat 2. Memberikan kesempatan kepada
kegiatan yang dipilih klien untuk berpendapat
3. Beri reinforcement positif 3. Meningkatkan kepercayaan diri
klien
SP 4:
Klien dapat berlatih Setelah 1 x pertemuan 1. Jelaskan definisi kegiatan yang akan 1. Meberikan pengetahuan klien
kegiatan untuk latihan klien dapat berlatih dilakukan seperti: berbelanja, terkait kegiatan yang akan
empat kegiatan kegiatan untuk latihan memasak, menjahit, membersihkan dilakukan
empat kegiatan rumah, dll
2. Jelaskan tujuan kegiatan yang akan 2. Mengetahui tujuan kegiatan yang
dilakukan akan dilakukan
3. Jelaskan cara melakukan kegiatan 3. Meningkatkan pengetahuan klien
tersebut tentang cara melakukan kegiatan
4. Demonstrasikan cara melakukan 4. Memberikan gambaran terlebih
kegiatan (dilakukan oleh perawat dahulu kepada klien tentang
terlebih dahulu) kegiatan yang dipilih
5. Demonstrasikan bersama-sama 5. Mengevaluasi kemampuan klien
41 dengan klien cara melakukan
kegiatan 6. Mengevaluasi kemampuan klien
6. Beri kesempatan klien untuk
demontrasi secara mandiri 7. Meningkatkan kepercayaan diri
7. Beri reinforcement positif pada klien klien
SP 4 :
Klien dapat memasukkan Setelah 1 x pertemuan 1. Dorong klien untuk memasukkan 1. Memasukkan kegiatan untuk
jadwal kegiatan untuk diharapkan klien dapat jadwal kegiatan untuk latihan empat membiasakan diri melatih
latihan empat kegiatan memasukkan jadwal kegiatan masing-masing dua kali mengaplikasikan empat kegiatan
masing-masing dua kali kegiatan untuk latihan per hari dalam sehari-hari
per hari empat kegiatan masing- 2. Motivasi klien menyusun jadwal 2. Motivasi akan memberikan klien
masing dua kali per hari kegiatan harian semangat dalam menyusun jadwal
3. Beri pujian 3. Dengan pujian akan lebih
memotivasi klien
Harga Diri SP 5 :
Rendah Klien dapat Setelah 1 x pertemuan 1. Evaluasi klien cara melakukan 1. Menilai kemampuan klien
Kronis mendemonstrasikan diharapkan klien mampu kegiatan pertama
kembali latihan empat mengevaluasi latihan a. Anjurkan klien menjelaskan
kegiatan empat kegiatan cara melakukan kegiatan
sebelumnya pertama
b. Anjurkan klien untuk
memperagakan kegiatan
pertama
c. Observasi sikap
2. Evaluasi klien cara melakukan 2. Menlai kemampuan klien
kegiatan kedua
a. Anjurkan klien menjelaskan
cara melakukan kegiatan kedua
b. Anjurkan klien untuk
memperagakan kegiatan kedua
Observasi sikap
3. Evaluasi klien cara melakukan 3. Menilai kemampuan klien
kegiatan ketiga
a. Anjurkan klien menjelaskan
42 cara melakukan kegiatan ketiga
b. Anjurkan klien untuk
memperagakan kegiatan ketiga
c. Observasi sikap
4. Evaluasi klien cara melakukan 4. Menilai perkembangan dan
kegiatan keempat kemampuan klien
a. Anjurkan klien menjelaskan
cara melakukan kegiatan yang
sudah dilakukan
b. Minta klien memperagakan
aktivitas yang sudah dilakukan
c. Observasi kemampuan klien
melakukan kegiatan
d. Observasi jadwal kegiatan
harian
5. Beri reinforcement positif kepada 5. Meningkatkan percaya diri klien
klien
SP 5 :
Klien mampu melakukan Setelah 1 x pertemuan 1. Pantau pelaksanaan jadwal kegiatan 1. Mengetahui perilaku yang
kegiatan secara mandiri diharapkan klien mampu yang sudah disusun dilakukan klien
melakukan kegiatan secara 2. Berikan penguatan terhadap perilaku 2. Meningkatkan harga diri klien
mandiri klien yang positif
3. Berikan penilaian kemampuan klien 3. Mengetahui perkembangan
yang mandiri kemampuan klien dalam
melakukan kegiatan secara
mandiri.
SP 5 :
Harga diri pasien Setelah 1 x pertemuan 1. Pantau perkembangan kemampuan 1. Memantau kemampuan klien
meningkat diharapkan klien harga diri klien dalam berlatih kegiatan sesuai
pasien meningkat jadwal
2. Berikan penilaian pada kemampuan 2. Mengetahui kemampuan klien
klien dalam mengontrol perilaku dalam mengontrol perilaku
kekerasan kekerasan
Harga Diri SP 1 Keluarga :
Rendah Keluarga dapat Setelah 1 x interaksi,
43 Diskusikan bersama keluarga tentang Membantu keluarga dalam
Kronis mengungkapkan masalah keluarga mampu masalah-masalah yang dialami selama mengungkapkan perasaanya
yang dirasakan dalam mengungkapkan masalah merawat pasien perilku kekerasan
merawat pasien. yang dirasakan dalam
merawat pasien
SP 1 Keluarga :
Keluarga mampu Setelah 1 x interaksi, 1. Jelaskan pengertian harga diri 1. Penjelasan kepada keluarga
mengerti dan memahami keluarga mampu mengerti rendah tentang pengertian harga diri
tentang pengertian, tanda dan memahami tentang rendah dapat menambah
dan gejala, serta proses pengertian, tanda dan pengetahuan keluarga tentang
terjadinya harga diri gejala, serta proses HDR
rendah terjadinya harga diri 2. Jelaskan tentang tanda dan gejala 2. Penjelasan kepada keluarga
rendah prilaku HDR tentang tanda dan gejala perilaku
HDR dapat menambah
pengetahuan keluarga tentang
HDR
3. Jelaskan proses terjadinya HDR 3. Penjelasan kepada keluarga
tentang proses terjadinya HDR
dapat menambah pengetahuan
keluarga tentang HDR
SP 1 Keluarga:
Keluarga mampu Setelah 1 x pertemuan Identifikasi bersama keluarga kemampuan Menggali informasi terhadap
mengidentifikasi keluarga mampu klien sebelum dan sesudah sakit kemampuan klien sebelum dan sesudah
kemampuan yang mengidentifikasi sakit
dimiliki klien sebelum kemampuan yang dimiliki
dan sesudah sakit klien sebelum dan sesudah
sakit
SP 1 Keluarga :
Keluarga mampu Setelah 1 x interaksi, 1. Jelaskan cara merawat klien dengan 1. Penanganan yang tepat dapat
menjelaskan cara keluarga mengerti tentang HDR : membantu proses penyembuhan
merawat pasien dengan cara merawat pasien HDR a. Merawat klien HDR dengan klien dengan HDR
HDR mengidentifikasi kemampuan
klien dalam melakukan
kegiatan yang positif
44 b. Merawat klien HDR dengan
melatih klien satu kegiatan
c. Merawat klien HDR dengan
melatih klien dua kegiatan
d. Merawat klien HDR dengan
melatih klien tiga kegiatan
e. Merawat klien HDR dengan
melatih klien empat kegiatan
2. Beri pujian jika klien dapat 2. Menghargai upaya keluarga
melakukannya dengan baik dalam pembelajaran
SP 1 Keluarga :
Keluarga mampu melatih Setelah 1 x interaksi, 1. Latih keluarga merawat klien HDR 1. Meningkatkan kognitif kelurga
satu cara merawat klien Keluarga mampu melatih dengan melakukan kegiatan sesuai tentang tujuan kegiatan
HDR dengan memberi satu cara merawat klien pilihan klien a. Meningkatkan kognitif
tanggungjawab kegiatan HDR dengan memberi keluarga tentang cara
pertama yang dipilih tanggungjawab kegiatan a. Jelaskan tujuan kegiatan yang kegiatan
klien pertama yang dipilih klien dipilih oleh klien b. Meningkatkan psikomotor
keluarga
b. Jelaskan cara melakukan c. Meningkatkan psikomotor
kegiatan tersebut keluarga
c. Demonstrasi cara kegiatan d. Menilai psikomotor klien
e. Menilai kemampuan
d.Bersama – sama keluarga keluarga
mendemonstrasikan cara
kegiatan
e. Minta keluarga untuk
mempraktekkan secara mandiri
cara kegiatan 2. Menghargai upaya keluarga
2. Beri pujian kepada keluarga dalam pembelajaran
SP 1 Keluarga :
Keluarga mampu Setelah 1 x interaksi Anjurkan keluarga membantu pasien Dukungan sosial dari keluarga
membimbing pasien keluarga mampu, sesuai jadwal dan memberi pujian mempercepat proses penyembuhan
melakukan kegiatan yang membimbing pasien pasien
sudah terjadwal melakukan kegiatan yang
sudah terjadwal dan
45
berikan pujian
Harga Diri SP 2 Keluarga :
Rendah Evaluasi kegiatan Setelah 1 x interaksi 1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam 1. Ketrampilan keluarga
Kronis keluarga dalam keluarga mampu, melatih merawat dan melatih pasien (2 mempercepat proses
membimbing klien klien dalam melaksanakan kegiatan) penyembuhan pasien
melaksanakan kegiatan kegiatan kedua yang 2. Berikan pujian kepada keluarga 2. Pujian kepada keluarga dapat
pertama yang dipilih dan dipilih klien dan berikan memotivasi keluarga
dilatih pujian
SP 2 Keluarga :
Keluarga mampu melatih Setelah 1 x interaksi 1. Jelaskan manfaat dan cara 1. Meningkatkan kognitif keluarga
kegiatan yang kedua keluarga mampu melatih melakukan kegiatan yang kedua 2. Mensukseskan program
kegiatan yang kedua 2. Latih keluarga dalam kegiatan yang pengobatan klien
kedua:
a. Berikan contoh kepada
keluarga bagaimana cara
melakukan kegiatan yang
kedua
b. Lakukan bersama-sama dengan
perawat
c. Minta keluarga untuk
mengulang apa yang sudah
diajarkan 3. Meningkatkan kepercayaan diri
3. Beri reinforcement positif pada keluarga
keluarga
SP 2 Keluarga : SP 2 Keluarga:
Keluarga mampu Setelah 1 x interaksi 1. Anjurkan keluarga membantu pasien 1. Dukungan sosial dari keluarga
membantu pasien diharapkan keluarga melakukan kegiatan sesuai jadwal mempercepat proses
melakukan kegiatan mampu membantu pasien 2. Anjurkan keluarga untuk penyembuhan pasien
sesuai jadwal melakukan kegiatan sesuai memberikan pujian kepada pasien 2. Pujian dari keluarga akan
jadwal ketika pasien dapat melakukan memotivasi pasien untuk
kegiatan sesuai jadwal yang dibuat. memasukan dalam jadwal
kegiatan
Harga Diri SP 3 Keluarga
Rendah Evaluasi kegiatan Setelah 1x interaksi
46 1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam 1. Ketrampilan keluarga
Kronis keluarga dalam diharapkan keluarga merawat dan melatih pasien (3 mempercepat proses
membimbing klien mampu melatih klien kegiatan) penyembuhan pasien
melaksanakan kegiatan dalam melaksanakan 2. Berikan pujian kepada keluarga 2. Pujian kepada keluarga dapat
pertama dan kedua yang kegiatan ketiga yang memotivasi keluarga
sudah dipilih dan dilatih dipilih klien dan berikan
klien dan berikan pujian pujian
SP 3 Keluarga :
Keluarga mampu melatih Setelah 1 x interaksi 1. Jelaskan manfaat dan cara 1. Meningkatkan kognitif keluarga
klien melakukan kegiatan diharapkan keluarga melakukan kegiatan yang ketiga 2. Mensukseskan program
ketiga yang dipilih mampu melatih klien 2. Latih keluarga dalam kegiatan yang pengobatan klien
melakukan kegiatan ketiga ketiga:
yang dipilih a. Berikan contoh kepada keluarga
bagaimana cara melakukan
kegiatan yang ketiga
b. Lakukan bersama-sama dengan
perawat
c. Minta keluarga untuk
mengulang apa yang sudah
diajarkan
3. Beri reinforcement positif pada 3. Meningkatkan kepercayaan diri
keluarga keluarga
SP 3 Keluarga :
Keluarga mampu Setelah 1 x interaksi 1. Anjurkan keluarga membantu pasien 1. Dukungan sosial dari keluarga
membantu pasien diharapkan keluarga melakukan kegiatan sesuai jadwal mempercepat proses
melakukan kegiatan mampu membantu pasien 2. Anjurkan keluarga untuk penyembuhan pasien
sesuai jadwal melakukan kegiatan sesuai memberikan pujian kepada pasien 2. Pujian dari keluarga akan
jadwal ketika pasien dapat melakukan memotivasi pasien untuk
kegiatan sesuai jadwal yang dibuat. melakukan kegiatan yang
terdapat didalam jadwal
Harga Diri SP 4 Keluarga :
Rendah Evaluasi kegiatan Setelah 1 x interaksi 1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam 1. Ketrampilan keluarga
Kronis keluarga dalam diharapkan keluarga merawat dan melatih pasien (3 mempercepat proses
membimbing klien mampu merawat/melatih kegiatan) penyembuhan pasien
melaksanakan kegiatan pasien melakukan47 kegiatan 2. Berikan pujian kepada keluarga 2. Pujian kepada keluarga dapat
pertama, kedua dan pertama, kedua dan ketiga memotivasi keluarga
ketiga. Berikan pujian
SP 4 Keluarga :
Keluarga dapat melatih Setelah 1 x interaksi 1. Jelaskan manfaat dan cara 1. Meningkatkan kognitif keluarga
klien dalam diharapkan keluarga dapat melakukan kegiatan yang keempat
melaksanakan kegiatan melatih klien dalam 2. Latih keluarga dalam kegiatan yang 2. Mensukseskan program
keempat melaksanakan kegiatan keempat: pengobatan klien
keempat a. Berikan contoh kepada keluarga
bagaimana cara melakukan
kegiatan yang keempat
b. Lakukan bersama-sama dengan
perawat
c. Minta keluarga untuk
mengulang apa yang sudah
diajarkan
3. Beri reinforcement positif pada 3. Meningkatkan kepercayaan diri
keluarga keluarga
SP 4:
Keluarga mampu Setelah 1 x pertemuan 1. Jelaskan follow up (catatan 1. Menentukan tindakan selanjutnya
memfollow-up ke RSJ, keluarga mampu perkembangan) klien ke RSJ/PKM
tanda kambuh, rujukan memfollow-up ke RSJ, 2. Jelaskan tanda-tanda kambuh 2. Meningkatkan kognitif keluarga
tanda kambuh, rujukan selama perawatan klien di rumah : selama merawat klien dengan
a. Klien senang menyendiri HDR
b. Tidak mau bergaul dengan
orang lain
3. Segera hubungi pelayanan 3. Memperoleh penanganan lebih
kesehatan terdekat bila ada gejala- lanjut, cepat dan tepat.
gejala di atas (rujukan)
SP 4 Keluarga
Keluarga mampu Setelah 1 x interaksi 1. Anjurkan keluarga membantu pasien 1. Dukungan sosial dari keluarga
membantu pasien diharapkan keluarga melakukan kegiatan sesuai jadwal mempercepat proses
melakukan kegiatan mampu membantu pasien penyembuhan pasien
sesuai jadwal melakukan kegiatan sesuai 2. Anjurkan keluarga untuk 2. Pujian dari keluarga akan
jadwal 48 memberikan pujian kepada pasien memotivasi pasien untuk
ketika pasien dapat melakukan melakukan kegiatan yang
kegiatan sesuai jadwal yang dibuat. terdapat didalam jadwal
Harga Diri SP 5 Keluarga :
Rendah Evaluasi kegiatan Setelah 1 x interaksi 1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam 1. Ketrampilan keluarga
Kronis keluarga dalam diharapkan keluarga merawat dan melatih pasien secara mempercepat proses
membimbing klien mampu membimbing fisik penyembuhan pasien
melakukan kegiatan yang klien melakukan kegiatan a. Kegiatan pertama
dipilih dan dilatih klien, yang dipilih dan dilatih b. Kegiatan kedua
berikan pujian klien c. Kegiatan ketiga
d. Kegiatan empat 2. Pujian kepada keluarga dapat
2. Berikan pujian kepada keluarga memotivasi keluarga
SP 5 Keluarga :
Menilai kemampuan Setelah 1 x interaksi Nilai kemampuan keluarga merawat pasien Untuk mengetahui kemampuan
keluarga dalam diharapkan keluarga HDR keluarga dalam merawat
membimbing klien mampu merawat pasien
HDR
SP 5 Keluarga :
Keluarga mampu Setelah 1 x interaksi Nilai kemampuan keluarga melakukan Untuk mengetahui kemampuan
membawa pasien kontrol diharapkan keluarga kontrol ke RSJ/PKM melakukan kontrol ke RSJ/PKM
ke RSJ/PKM mampu membawa pasien
kontrol ke RSJ/PKM
49
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
Tanggal Pengkajian : 3 Mei 2021 Jam : 10.00 WIB
Oleh : Rahayu Nanang Kresnawan
1. Identitas Klien
Nama : Sdr. D
Umur : 17 tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan :-
Alamat : Yogyakarta
Tgl. Masuk RS : 30 April 2021
Ruang : Bunga
Nomor RM : 1232xx
2. Alasan masuk
Ibu pasien mengatakan pasien jarang keluar rumah dan tidak pernah
berkomunikasi dengan orang lain. Pasien cenderung mengurung diri di
kamar.
3. Faktor prediposisi
a. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu?
ü Ya Tidak
b. Pengobatan sebelumnya :
Berhasil Kurang berhasil Tidak berhasil
ü
c. Trauma :
Jenis Trauma Usia Pelaku Korban Saksi
Aniaya Fisik - - - -
Aniaya Seksual - - - -
Penolakan 17 ü - -
Kekerasan dalam - - - -
Keluarga
Tindakan Kriminal - - - -
Lain-lain - - - -
51
Berduka disfungsional
Lain-lain, jelaskan
4. Pemeriksaan fisik
a. Tanda vital : TD: 120 /80 mmHg, N: 78 x/mnt, RR: 20x/mnt,
S: 36,4ºC
b. Ukuran
Berat Badan (BB) : 70Kg Tinggi Badan (TB) : 168 cm
IMT : BB/TB2= 70/1,682=70/ 2,8224=24,8 (Normal)
c. Keluhan Fisik
ü tidak ada Ada, jelaskan
Jelaskan: klien mengatakan tidak ada keluhan
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
Resiko tinggi perubahan suhu tubuh
Perubahan perlindungan
Defisit volume cairan
Kerusakan integritas jaringan
Perubahan volume cairan
Perubahan membran mukosa oral
Resiko tinggi terhadap infeksi
Kerusakan integritas kulit
Perubahan nutrisi : Kurang dari kebutuhan tubuh
Perubahan eliminasi feses
Perubahan nutrisi : lebih dari kebutuhan tubuh
Perubahan eliminasi urin
Perubahan nutrisi : potensial lebih dari kebutuhan tubuh
5. Psikososial
a. Genogram
53
Keterangan:
: Laki-laki : Anggota serumah
: Perempuan : Pasien
: Meninggal
Jelaskan :
Klien berusia 17 tahun mengatakan bahwa klien tinggal dengan
kedua orang tua dan kakak laki-laki, serta adik laki-laki. Keluarga
tidak pernah memiliki riwayat penyakit sakit jiwa.
Masalah Keperawatan : tidak ada
Koping keluarga tidak efektif : ketidakmampuan koping
Koping keluarga tidak efektif : kompromi
Koping keluarga : potensial untuk pertumbuhan
Lain-lain.
b. Konsep Diri
1) Gambaran diri :
Klien mengatakan menyukai semua bagian dari tubuhnya.
2) Identitas diri :
Klien dapat mengenal siapa namanya, umur berapa, alamat
rumah, orang tua dan saudara.
3) Peran :
Klien mengatakan hanya berperan sebagai anak sehingga harus
membantu orang tua.
4) Ideal diri :
Klien mengatakan ingin cepat sembuh dan pulang kerumah.
5) Harga diri :
Klien mengatakan tidak percaya diri bila bersama banyak
orang yang sudah dikenal, suka suasana sepi.
Masalah Keperawatan :
Pengabaian unilateral ü Harga diri rendah
Gangguan citra tubuh Harga diri rendah situasional
54
ü Isolasi sosial
Lain-lain, jelaskan :
f. Persepsi Sensori
1) Apakah ada gangguan? Ada ü Tidak ada
2) Halusinasi : Pendengaran Penglihatan
Pengecapan Penghidu Perabaan
3) Ilusi :
Ada ü Tidak ada
Lain-lain.
Jelaskan : Klien mengatakan tidak ada gangguan halusinasi
Masalah Keperawatan :
Perubahan persepsi sensori (halusinasi pendengaran).
Lain-lain, jelaskan.
g. Proses Pikir
1) Proses Pikir (Arus dan Bentuk Pikir)
Sirkumtansial Tangensial
Blocking Kehilangan asosiasi
Flight of idea
Pengulangan pembicaraan/perseverasi
Lain-lain.
Jelaskan: klien dapat menjawab pertanyaan sesuai dengan topik
yang diberikan serta klien berbicara jelas tentang apa yang
terjadi pada dirinya.
2) Isi Pikir : tidak ada
Obsesi Hipokondria Depersonalisasi
Pikiran magis Ide terkait
Waham :
Agama Somatik Kebesaran
Curiga Nihilistik Sisip pikir
Siar pikir Kontrol pikir Lain-lain.
Jelaskan : klien menjawab pertanyaan sesuai keadaan
58
Keamanan ü
Perawatan kesehatan ü
Pakaian ü
Transportasi ü
Tempat tinggal ü
Keuangan ü
Lain-lain
Jelaskan : klien mengatakan mampu melakukan secara mandiri
Klien mampu melakukan pekerjaan sehari-hari dengan baik
Masalah Keperawatan : tidak ada
Perubahan pemeliharaan kesehatan
Perilaku mencari bantuan kesehatan
Lain-lain, jelaskan :
b. Kegiatan Hidup Sehari-hari (ADL)
1) Perawatan Diri
Kegiatan hidup sehari-hari Bantuan total Bantuan minimal
Mandi ü
Kebersihan ü
Makan ü
Buang air kecil (BAK) ü
Buang air besar (BAB) ü
Ganti pakaian ü
Jelaskan : klien terlihat tidak bisa membersihkan lubang telinga
kanan dan kiri kotor, terdapat serumen.
Masalah Keperawatan : Defisit Perawatan Diri : kebersihan
Perubahan pemeliharaan kesehatan
Sindroma defisit perawatan diri
Perubahan eliminasi feses
Perubahan eliminasi urin
Kerusakan penatalaksanaan pemeliharaan rumah
Lain-lain, jelaskan :
c. Nutrisi
1) Apakah anda puas dengan pola makan anda?
ü Puas Tidak puas
Bila tidak puas, jelaskan :
61
8. Mekanisme koping
Adaptif Mal Adaptif
Berbicara dengan orang lain Menghindar, kontak mata
kurang
Mampu menyelesaikan masalah Reaksi lambat
Teknik relaksasi Kerja lambat
Olahraga Menyendiri
Jelaskan:
Klien saat diajak berbicara menghindar dan kontak mata kurang, reaksi
lambat saat menyelesaikan masalah, serta lebih senang menyendiri.
Masalah Keperawatan :
Kegiatan penyesuaian
ü Koping individu tidak efektif (defensif)
Koping individu tidak efektif (menyangkal)
Lain-lain, jelaskan :
9. Masalah psikososial dan lingkungan
a. Masalah dengan dukungan kelompok, spesifiknya
Klien mengatakan ada dukungan dari keluarga.
3. POHON MASALAH
Core
Gangguan konsep Problem/
diri : Harga diri Masalah
rendah kronis utama
70
Klien dapat berlatih Setelah 1 x 1. Jelaskan definisi kegiatan 1. Meberikan pengetahuan
kegiatan yang pertemuan yang akan dilakukan klien terkait kegiatan
sudah dipilih (alat diharapkan klien seperti: berbelanja, yang akan dilakukan
dan cara dapat berlatih memasak, menjahit,
melakukannya) kegiatan yang membersihkan rumah, dll 2. Mengetahui tujuan
sudah dipilih (alat 2. Jelaskan tujuan kegiatan kegiatan yang akan
dan cara yang akan dilakukan dilakukan
melakukannya) 3. Meningkatkan
3. Jelaskan cara melakukan pengetahuan klien
kegiatan tersebut tentang cara melakukan
kegiatan
4. Memberikan gambaran
4. Demonstrasikan cara terlebih dahulu kepada
melakukan kegiatan klien tentang kegiatan
(dilakukan oleh perawat yang dipilih
terlebih dahulu) 5. Mengevaluasi
5. Demonstrasikan bersama- kemampuan klien
sama dengan klien cara
melakukan kegiatan 6. Mengevaluasi
6. Beri kesempatan klien kemampuan klien
untuk demontrasi secara
mandiri 7. Meningkatkan
7. Beri reinforcement positif kepercayaan diri klien
pada klien
SP 1:
Klien dapat Setelah 1 x 1. Bimbing klien untuk 1. Agar klien dapat
memasukkan pertemuan menyusun jadwal membuat jadwal latihan
latihan dalam diharapkan klien melakukan kegiatan nafas dalam
71
jadwal kegiatan dapat 2. Motivasi klien menyusun 2. Agar klien mau
harian untuk latihan memasukkan jadwal kegiatan harian membuat jadwal
dua kali per hari latihan dalam kegiatan hariannya
jadwal kegiatan 3. Beri pujian 3. Agar klien lebih
harian untuk termotivasi
latihan dua kali
per hari
2 Harga Diri SP 2 :
Rendah Klien dapat Setelah 1 x 1. Evaluasi klien cara 1. Menilai kemampuan
Kronis mendemonstrasikan pertemuan melakukan kegiatan yang klien
kegiatan pertama diharapkan klien pertama:
yang sudah dilatih mampu a. Anjurkan klien
mengevaluasi menjelaskan cara
latihan pada melakukan kegiatan
kegiatan pertama yang sudah dilakukan
b. Minta klien
memperagakan
aktivitas yang sudah
dilakukan
c. Observasi kemampuan
klien melakukan
kegiatan
d. Observasi jadwal
kegiatan harian
2. Beri pujian postif pada 2. Meningkatkan percaya
klien diri
SP 2 :
Klien dapat Setelah 1 x 1. Jelaskan kepada klien 1. Agar klien mengetahui
72
memilih kegiatan pertemuan manfaat dari kegiatan yang dan memahami manfaat
kedua yang akan diharapkan klien sudah dipilih oleh klien kegiatan yang dipilih
dilatih dapat memilih 2. Memberikan
kegiatan kedua 2. Beri kesempatan klien kesempatan kepada
yang akan dilatih untuk menjelaskan kembali klien untuk berpendapat
apa manfaat kegiatan yang 3. Meningkatkan
dipilih kepercayaan diri klien
3. Beri reinforcement positif
SP 2 :
Klien dapat berlatih Setelah 1 x 1. Jelaskan definisi kegiatan 1. Meberikan pengetahuan
kegiatan kedua pertemuan yang akan dilakukan klien terkait kegiatan
yang sudah dipilih diharapkan klien seperti: berbelanja, yang akan dilakukan
(alat dan cara dapat berlatih memasak, menjahit,
melakukannya) kegiatan kedua membersihkan rumah, dll 2. Mengetahui tujuan
yang sudah 2. Jelaskan tujuan kegiatan kegiatan yang akan
dipilih (alat dan yang akan dilakukan dilakukan
cara 3. Meningkatkan
melakukannya) 3. Jelaskan cara melakukan pengetahuan klien
kegiatan tersebut tentang cara melakukan
kegiatan
4. Memberikan gambaran
4. Demonstrasikan cara terlebih dahulu kepada
melakukan kegiatan klien tentang kegiatan
(dilakukan oleh perawat yang dipilih
terlebih dahulu) 5. Mengevaluasi
5. Demonstrasikan bersama- kemampuan klien
sama dengan klien cara
melakukan kegiatan 6. Mengevaluasi
73
6. Beri kesempatan klien kemampuan klien
untuk demontrasi secara 7. Meningkatkan
mandiri kepercayaan diri klien
7. Beri reinforcement positif
pada klien
SP 2:
Klien dapat Setelah 1 x 1. Bantu klien membuat 1. Memasukan dalam
memasukkan pertemuan Klien jadwal kegiatan harian cara jadwal kegiatan dapat
latihan dalam dapat melakukan kegiatan membantu mempercepat
jadwal kegiatan memasukkan interaksi dengan orang
harian untuk latihan latihan dalam lain
dua kali per hari jadwal kegiatan 2. Motivasi klien menyusun 2. Motivasi akan
harian untuk jadwal kegiatan harian memberikan klien
latihan dua kali semangat dalam
per hari menyusun jadwal
3. Beri pujian 3. Dengan pujian akan
lebih memotivasi klien
Harga Diri SP 3 :
Rendah Klien dapat Setelah 1 x 1. Evaluasi klien cara 1. Menilai kemampuan
Kronis mendemonstrasikan pertemuan melakukan kegiatan yang klien
kembali latihan diharapkan klien kedua:
kegiatan yang mampu a. Anjurkan klien
kedua mengevaluasi menjelaskan cara
latihan kegiatan melakukan kegiatan
sebelumnya pertama
b. Anjurkan klien untuk
memperagakan
kegiatan pertama
74
2. Evaluasi klien cara 2. Menilai perkembangan
melakukan kegiatan yang kemampuan klien
kedua:
a. Anjurkan klien
menjelaskan cara
melakukan kegiatan
yang sudah dilakukan
b. Minta klien
memperagakan
aktivitas yang sudah
dilakukan
c. Observasi kemampuan
klien melakukan
kegiatan
d. Observasi jadwal
kegiatan harian
3. Beri pujian postif pada 3. Meningkatkan percaya
klien diri klien
SP 3 :
Klien dapat Setelah 1 x 1. Jelaskan kepada klien 1. Agar klien mengetahui
memilih kegiatan pertemuan manfaat dari kegiatan dan memahami manfaat
ketiga yang akan diharapkan klien yang sudah dipilih oleh kegiatan yang dipilih
dilatih dapat memilih klien 2. Memberikan kesempatan
kegiatan ketiga 2. Beri kesempatan klien kepada klien untuk
yang akan dilatih untuk menjelaskan berpendapat
kembali apa manfaat 3. Meningkatkan
kegiatan yang dipilih kepercayaan diri klien
3. Beri reinforcement positif
75
SP 3:
Klien dapat berlatih Setelah 1 x 1. Jelaskan definisi kegiatan 1. Meberikan pengetahuan
kegiatan ketiga pertemuan yang akan dilakukan klien terkait kegiatan
yang sudah dipilih diharapkan klien seperti: berbelanja, yang akan dilakukan
(alat dan cara dapat berlatih memasak, menjahit,
melakukannya) kegiatan kedua membersihkan rumah, dll
yang sudah 2. Jelaskan tujuan kegiatan 2. Mengetahui tujuan
dipilih (alat dan yang akan dilakukan kegiatan yang akan
cara 3. Jelaskan cara melakukan dilakukan
melakukannya) kegiatan tersebut 3. Meningkatkan
pengetahuan klien
tentang cara melakukan
kegiatan
4. Demonstrasikan cara 4. Memberikan gambaran
melakukan kegiatan terlebih dahulu kepada
(dilakukan oleh perawat klien tentang kegiatan
terlebih dahulu) yang dipilih
5. Demonstrasikan bersama- 5. Mengevaluasi
sama dengan klien cara kemampuan klien
melakukan kegiatan
6. Beri kesempatan klien 6. Mengevaluasi
untuk demontrasi secara kemampuan klien
mandiri 7. Meningkatkan
7. Beri reinforcement positif kepercayaan diri klien
pada klien
SP 3 :
Klien dapat Setelah 1 x 1. Bantu klien untuk 1. Memasukkan kegiatan
76
memasukkan pertemuan memasukkan latihan untuk membiasakan diri
latihan kegiatan diharapkan klien kegiatan pertam, kedua, dan melatih
pertama, kedua dan dapat dapat ketiga dalam jadwal mengaplikasikan
ketiga dalam memasukkan kegiatan harian masing- kegiatan yang sudah
jadwal kegiatan latihan kegiatan masing dua kali sehari dilatih
harian masing- pertama, kedua 2. Motivasi klien menyusun 2. Motivasi akan
masing dua kali dan ketiga dalam jadwal kegiatan harian memberikan klien
sehari jadwal kegiatan semangat dalam
harian masing- menyusun jadwal
masing dua kali 3. Beri pujian 3. Dengan pujian akan
sehari lebih memotivasi klien
Harga Diri SP 4 :
Rendah Klien dapat Setelah 1 x 1. Evaluasi klien cara 1. Menilai kemampuan
Kronis mendemonstrasikan pertemuan melakukan kegiatan klien
kembali latihan diharapkan klien pertama:
kegiatan, pertama, mampu a. Anjurkan klien
kedua dan ketiga mengevaluasi menjelaskan cara
latihan fisik melakukan kegiatan
sebelumnya pertama
b. Anjurkan klien untuk
memperagakan
kegiatan pertama
c. Observasi sikap
2. Evaluasi klien cara 2. Menilai kemampuan
melakukan kegiatan klien
kedua:
a. Anjurkan klien
menjelaskan cara
77
melakukan kegiatan
kedua
b. Anjurkan klien untuk
memperagakan
kegiatan kedua
c. Observasi sikap 3. Menilai perkembangan
3. Evaluasi klien cara kemampuan klien
melakukan kegiatan
ketiga:
a. Anjurkan klien
menjelaskan cara
melakukan kegiatan
yang sudah dilakukan
b. Minta klien
memperagakan
aktivitas yang sudah
dilakukan
c. Observasi kemampuan
klien melakukan
kegiatan
d. Observasi jadwal
kegiatan harian
4. Beri reinforcemen positif 4. Meningkatkan percaya
kepada klien diri klien
SP 4 :
Klien dapat Setelah 1 x 1. Jelaskan kepada klien 1. Agar klien mengetahui
memilih kegiatan pertemuan manfaat dari kegiatan dan memahami manfaat
keempat yang akan diharapkan klien yang sudah dipilih oleh kegiatan yang dipilih
78
dilatih dapat memilih klien 2. Memberikan kesempatan
dan melakukan kepada klien untuk
kegiatan keempat 2. Beri kesempatan klien berpendapat
untuk menjelaskan
kembali apa manfaat 3. Meningkatkan
kegiatan yang dipilih kepercayaan diri klien
3. Beri reinforcement positif
SP 4:
Klien dapat berlatih Setelah 1 x 1. Jelaskan definisi kegiatan 1. Meberikan pengetahuan
kegiatan untuk pertemuan klien yang akan dilakukan klien terkait kegiatan
latihan empat dapat berlatih seperti: berbelanja, yang akan dilakukan
kegiatan kegiatan untuk memasak, menjahit,
latihan empat membersihkan rumah, dll
kegiatan 2. Jelaskan tujuan kegiatan 2. Mengetahui tujuan
yang akan dilakukan kegiatan yang akan
dilakukan
3. Jelaskan cara melakukan 3. Meningkatkan
kegiatan tersebut pengetahuan klien
tentang cara melakukan
kegiatan
4. Demonstrasikan cara 4. Memberikan gambaran
melakukan kegiatan terlebih dahulu kepada
(dilakukan oleh perawat klien tentang kegiatan
terlebih dahulu) yang dipilih
5. Demonstrasikan bersama- 5. Mengevaluasi
sama dengan klien cara kemampuan klien
melakukan kegiatan
79
6. Beri kesempatan klien 6. Mengevaluasi
untuk demontrasi secara kemampuan klien
mandiri
7. Beri reinforcement positif 7. Meningkatkan
pada klien kepercayaan diri klien
SP 4 :
Klien dapat Setelah 1 x 1. Dorong klien untuk 1. Memasukkan kegiatan
memasukkan pertemuan memasukkan jadwal untuk membiasakan diri
jadwal kegiatan diharapkan klien kegiatan untuk latihan melatih
untuk latihan empat dapat empat kegiatan masing- mengaplikasikan empat
kegiatan masing- memasukkan masing dua kali per hari kegiatan dalam sehari-
masing dua kali per jadwal kegiatan hari
hari untuk latihan 2. Motivasi klien menyusun 2. Motivasi akan
empat kegiatan jadwal kegiatan harian memberikan klien
masing-masing semangat dalam
dua kali per hari menyusun jadwal
3. Beri pujian 3. Dengan pujian akan
lebih memotivasi klien
Harga Diri SP 5 :
Rendah Klien dapat Setelah 1 x 1. Evaluasi klien cara 1. Menilai kemampuan
Kronis mendemonstrasikan pertemuan melakukan kegiatan klien
kembali latihan diharapkan klien pertama
empat kegiatan mampu a. Anjurkan klien
mengevaluasi menjelaskan cara
latihan empat melakukan kegiatan
kegiatan pertama
sebelumnya b. Anjurkan klien untuk
memperagakan
80
kegiatan pertama
c. Observasi sikap
2. Evaluasi klien cara 2. Menilai kemampuan
melakukan kegiatan kedua klien
a. Anjurkan klien
menjelaskan cara
melakukan kegiatan
kedua
b. Anjurkan klien untuk
memperagakan
kegiatan kedua
c. Observasi sikap
3. Evaluasi klien cara 3. Menilai kemampuan
melakukan kegiatan klien
ketiga
a. Anjurkan klien
menjelaskan cara
melakukan kegiatan
ketiga
b. Anjurkan klien untuk
memperagakan
kegiatan ketiga
c. Observasi sikap
4. Evaluasi klien cara 4. Menilai perkembangan
melakukan kegiatan kemampuan klien
keempat
a. Anjurkan klien
menjelaskan cara
81
melakukan kegiatan
yang sudah dilakukan
b. Minta klien
memperagakan
aktivitas yang sudah
dilakukan
c. Observasi kemampuan
klien melakukan
kegiatan
d. Observasi jadwal
kegiatan harian
5. Beri reinforcement positif 5. Meningkatkan percaya
kepada klien diri klien
SP 5 :
Klien mampu Setelah 1 x 1. Pantau pelaksanaan jadwal 1. Mengetahui perilaku
melakukan pertemuan kegiatan yang sudah yang dilakukan klien
kegiatan secara diharapkan klien disusun
mandiri mampu 2. Berikan penguatan 2. Meningkatkan harga
melakukan terhadap perilaku klien diri klien
kegiatan secara yang positif
mandiri 3. Berikan penilaian 3. Mengetahui
kemampuan klien yang perkembangan
mandiri kemampuan klien
dalam melakukan
kegiatan secara
mandiri.
SP 5 :
Harga diri klien Setelah 1 x 1. Pantau perkembangan 1. Memantau kemampuan
82
meningkat pertemuan kemampuan klien dalam klien
diharapkan klien berlatih kegiatan sesuai
harga diri klien jadwal
meningkat 2. Berikan penilaian pada 2. Mengetahui
kemampuan klien dalam kemampuan klien
mengontrol perilaku dalam mengontrol
kekerasan perilaku kekerasan
1 Harga Diri SP 1 Keluarga :
Rendah Keluarga dapat Setelah 1 x Diskusikan bersama keluarga Membantu keluarga dalam
Kronis mengungkapkan interaksi, tentang masalah-masalah yang mengungkapkan
masalah yang keluarga mampu dialami selama merawat klien perasaanya
dirasakan dalam mengungkapkan perilku kekerasan
merawat klien. masalah yang
dirasakan dalam
merawat klien
SP 1 Keluarga :
Keluarga mampu Setelah 1 x 1. Jelaskan pengertian harga 1. Penjelasan kepada
mengerti dan interaksi, diri rendah keluarga tentang
memahami tentang keluarga mampu pengertian harga diri
pengertian, tanda mengerti dan rendah dapat
dan gejala, serta memahami menambah
proses terjadinya tentang pengetahuan keluarga
harga diri rendah pengertian, tanda tentang HDR
dan gejala, serta 2. Jelaskan tentang tanda dan 2. Penjelasan kepada
proses terjadinya gejala prilaku HDR keluarga tentang tanda
harga diri rendah dan gejala perilaku
83
HDR dapat menambah
pengetahuan keluarga
tentang HDR
3. Jelaskan proses terjadinya 3. Penjelasan kepada
HDR keluarga tentang proses
terjadinya HDR dapat
menambah
pengetahuan keluarga
tentang HDR
SP 1 Keluarga:
Keluarga mampu Setelah 1 x Identifikasi bersama keluarga Menggali informasi
mengidentifikasi pertemuan kemampuan klien sebelum terhadap kemampuan klien
kemampuan yang keluarga mampu dan sesudah sakit sebelum dan sesudah sakit
dimiliki klien mengidentifikasi
sebelum dan kemampuan yang
sesudah sakit dimiliki klien
sebelum dan
sesudah sakit
SP 1 Keluarga :
Keluarga mampu Setelah 1 x 1. Jelaskan cara merawat 1. Penanganan yang tepat
menjelaskan cara interaksi, klien dengan HDR : dapat membantu proses
merawat klien keluarga mengerti a. Merawat klien HDR penyembuhan klien
dengan HDR tentang cara dengan dengan HDR
merawat klien mengidentifikasi
HDR kemampuan klien
dalam melakukan
kegiatan yang positif
b. Merawat klien HDR
84
dengan melatih klien
satu kegiatan
c. Merawat klien HDR
dengan melatih klien
dua kegiatan
d. Merawat klien HDR
dengan melatih klien
tiga kegiatan
e. Merawat klien HDR
dengan melatih klien
empat kegiatan
2. Beri pujian jika klien 2. Menghargai upaya
dapat melakukannya keluarga dalam
dengan baik pembelajaran
SP 1 Keluarga :
Keluarga mampu Setelah 1 x 1. Latih keluarga merawat 1. Meningkatkan kognitif
melatih satu cara interaksi, klien HDR dengan kelurga tentang tujuan
merawat klien Keluarga mampu melakukan kegiatan sesuai kegiatan
HDR dengan melatih satu cara pilihan klien a. Meningkatkan
memberi merawat klien a. Jelaskan tujuan kognitif keluarga
tanggungjawab HDR dengan kegiatan yang dipilih tentang cara
kegiatan pertama memberi oleh klien kegiatan
yang dipilih klien tanggungjawab b. Meningkatkan
kegiatan pertama b. Jelaskan cara psikomotor
yang dipilih klien melakukan kegiatan keluarga
tersebut c. Meningkatkan
c. Demonstrasi cara psikomotor
kegiatan keluarga
85
d. Bersama – sama d. Menilai psikomotor
keluarga klien
mendemonstrasikan e. Menilai
cara kegiatan kemampuan
e. Minta keluarga untuk keluarga
mempraktekkan secara
mandiri cara kegiatan 2. Menghargai upaya
2. Beri pujian kepada keluarga dalam
keluarga pembelajaran
SP 1 Keluarga :
Keluarga mampu Setelah 1 x Anjurkan keluarga membantu Dukungan sosial dari
membimbing klien interaksi keluarga klien sesuai jadwal dan keluarga mempercepat
melakukan mampu, memberi pujian proses penyembuhan klien
kegiatan yang membimbing
sudah terjadwal klien melakukan
kegiatan yang
sudah terjadwal
dan berikan
pujian
2 Harga Diri SP 2 Keluarga :
Rendah Evaluasi kegiatan Setelah 1 x 1. Evaluasi kegiatan keluarga 1. Ketrampilan keluarga
Kronis keluarga dalam interaksi keluarga dalam merawat dan mempercepat proses
membimbing klien mampu, melatih melatih klien (2 kegiatan) penyembuhan klien
melaksanakan klien dalam 2. Berikan pujian kepada 2. Pujian kepada keluarga
kegiatan pertama melaksanakan keluarga dapat memotivasi
yang dipilih dan kegiatan kedua keluarga
dilatih yang dipilih klien
dan berikan
86
pujian
SP 2 Keluarga :
Keluarga mampu Setelah 1 x 1. Jelaskan manfaat dan cara 1. Meningkatkan kognitif
melatih kegiatan interaksi keluarga melakukan kegiatan yang keluarga
yang kedua mampu melatih kedua
kegiatan yang 2. Latih keluarga dalam 2. Mensukseskan program
kedua kegiatan yang kedua: pengobatan klien
a. Berikan contoh
kepada keluarga
bagaimana cara
melakukan kegiatan
yang kedua
b. Lakukan bersama-
sama dengan perawat
c. Minta keluarga untuk
mengulang apa yang 3. Meningkatkan
sudah diajarkan kepercayaan diri
3. Beri reinforcement positif keluarga
pada keluarga
SP 2 Keluarga : SP 2 Keluarga:
Keluarga mampu Setelah 1 x 1. Anjurkan keluarga 1. Dukungan sosial dari
membantu klien interaksi membantu klien keluarga mempercepat
melakukan diharapkan melakukan kegiatan sesuai proses penyembuhan
kegiatan sesuai keluarga mampu jadwal klien
jadwal membantu klien 2. Anjurkan keluarga untuk 2. Pujian dari keluarga
melakukan memberikan pujian kepada akan memotivasi klien
kegiatan sesuai klien ketika klien dapat untuk memasukan
jadwal melakukan kegiatan sesuai dalam jadwal kegiatan
87
jadwal yang dibuat.
3 Harga Diri SP 3 Keluarga
Rendah Evaluasi kegiatan Setelah 1 x 1. Evaluasi kegiatan keluarga 1. Ketrampilan keluarga
Kronis keluarga dalam interaksi dalam merawat dan mempercepat proses
membimbing klien diharapkan melatih klien (3 kegiatan) penyembuhan klien
melaksanakan keluarga mampu 2. Berikan pujian kepada 2. Pujian kepada keluarga
kegiatan pertama melatih klien keluarga dapat memotivasi
dan kedua yang dalam keluarga
sudah dipilih dan melaksanakan
dilatih klien dan kegiatan ketiga
berikan pujian yang dipilih klien
dan berikan
pujian
SP 3 Keluarga :
Keluarga mampu Setelah 1 x 1. Jelaskan manfaat dan cara 1. Meningkatkan kognitif
melatih klien interaksi melakukan kegiatan yang keluarga
melakukan diharapkan ketiga
kegiatan ketiga keluarga mampu 2. Latih keluarga dalam 2. Mensukseskan program
yang dipilih melatih klien kegiatan yang ketiga: pengobatan klien
melakukan a. Berikan contoh
kegiatan ketiga kepada keluarga
yang dipilih bagaimana cara
melakukan kegiatan
yang ketiga
b. Lakukan bersama-
sama dengan perawat
c. Minta keluarga untuk
mengulang apa yang 3. Meningkatkan
88
sudah diajarkan kepercayaan diri
3. Beri reinforcement positif keluarga
pada keluarga
SP 3 Keluarga :
Keluarga mampu Setelah 1 x 1. Anjurkan keluarga 1. Dukungan sosial dari
membantu klien interaksi membantu klien keluarga mempercepat
melakukan diharapkan melakukan kegiatan sesuai proses penyembuhan
kegiatan sesuai keluarga mampu jadwal klien
jadwal membantu klien 2. Anjurkan keluarga untuk 2. Pujian dari keluarga
melakukan memberikan pujian kepada akan memotivasi klien
kegiatan sesuai klien ketika klien dapat untuk melakukan
jadwal melakukan kegiatan sesuai kegiatan yang terdapat
jadwal yang dibuat. didalam jadwal
4 Harga Diri SP 4 Keluarga :
Rendah Evaluasi kegiatan Setelah 1 x 1. Evaluasi kegiatan keluarga 1. Ketrampilan keluarga
Kronis keluarga dalam interaksi dalam merawat dan mempercepat proses
membimbing klien diharapkan melatih klien (3 kegiatan) penyembuhan klien
melaksanakan keluarga mampu 2. Berikan pujian kepada 2. Pujian kepada keluarga
kegiatan pertama, merawat/melatih keluarga dapat memotivasi
kedua dan ketiga. klien melakukan keluarga
Berikan pujian kegiatan pertama,
kedua dan ketiga
SP 4 Keluarga :
Keluarga dapat Setelah 1 x 1. Jelaskan manfaat dan cara 1. Meningkatkan kognitif
melatih klien dalam interaksi melakukan kegiatan yang keluarga
melaksanakan diharapkan keempat
kegiatan keempat keluarga dapat 2. Latih keluarga dalam 2. Mensukseskan program
melatih klien kegiatan yang keempat: pengobatan klien
89
dalam a. Berikan contoh kepada
melaksanakan keluarga bagaimana
kegiatan keempat cara melakukan
kegiatan yang keempat
b. Lakukan bersama-
sama dengan perawat
c. Minta keluarga untuk
mengulang apa yang 3. Meningkatkan
sudah diajarkan kepercayaan diri
3. Beri reinforcement positif keluarga
pada keluarga
SP 4:
Keluarga mampu Setelah 1 x 1. Jelaskan follow up 1. Menentukan tindakan
memfollow-up ke pertemuan (catatan perkembangan) selanjutnya
RSJ, tanda kambuh, keluarga mampu klien ke RSJ/PKM
rujukan memfollow-up ke 2. Jelaskan tanda-tanda 2. Meningkatkan kognitif
RSJ, tanda kambuh selama keluarga selama
kambuh, rujukan perawatan klien di rumah merawat klien dengan
a. Klien senang HDR
menyendiri
b. Tidak mau bergaul
dengan orang lain
3. Segera hubungi 3. Memperoleh
pelayanan kesehatan penanganan lebih
terdekat bila ada gejala- lanjut, cepat dan tepat.
gejala di atas (rujukan)
SP 4 Keluarga
Keluarga mampu Setelah 1 x 1. Anjurkan keluarga 1. Dukungan sosial dari
90
membantu klien interaksi membantu klien keluarga mempercepat
melakukan diharapkan melakukan kegiatan sesuai proses penyembuhan
kegiatan sesuai keluarga mampu jadwal klien
jadwal membantu klien 2. Anjurkan keluarga untuk 2. Pujian dari keluarga
melakukan memberikan pujian kepada akan memotivasi klien
kegiatan sesuai klien ketika klien dapat untuk melakukan
jadwal melakukan kegiatan sesuai kegiatan yang terdapat
jadwal yang dibuat. didalam jadwal
5 Harga Diri SP 5 Keluarga :
Rendah Evaluasi kegiatan Setelah 1 x 1. Evaluasi kegiatan keluarga 1. Ketrampilan keluarga
Kronis keluarga dalam interaksi dalam merawat dan mempercepat proses
membimbing klien diharapkan melatih klien secara fisik penyembuhan klien
melakukan keluarga mampu a. Kegiatan pertama
kegiatan yang membimbing b. Kegiatan kedua
dipilih dan dilatih klien melakukan c. Kegiatan ketiga
klien, berikan kegiatan yang d. Kegiatan empat
pujian dipilih dan dilatih 2. Berikan pujian kepada 2. Pujian kepada keluarga
klien keluarga dapat memotivasi
keluarga
SP 5 Keluarga :
Menilai Setelah 1 x Nilai kemampuan keluarga Untuk mengetahui
kemampuan interaksi merawat klien HDR kemampuan keluarga
keluarga dalam diharapkan dalam merawat
membimbing klien keluarga mampu
merawat klien
HDR
SP 5 Keluarga :
Keluarga mampu Setelah 1 x Nilai kemampuan keluarga Untuk mengetahui
91
membawa klien interaksi melakukan kontrol ke kemampuan melakukan
kontrol ke diharapkan RSJ/PKM kontrol ke RSJ/PKM
RSJ/PKM keluarga mampu
membawa klien
kontrol ke
RSJ/PKM
Rencana Tindakan Keperawatan untuk Klien dengan Isolasi Sosial : Menarik Diri
92
2. Klien dapat 2. Setelah 1x 1. Bimbing klien 1. Agar klien mengetahui
menjelaskan interaksi klien mengidentifikasi keuntungan keuntungan memiliki
keuntungan dapat menjelaskan mempunyai teman dan teman dan bercakap-cakap.
punya teman keuntungan punya bercakap-cakap. 2. Mengklarifikasi hal yang
dan bercakap- teman dan 2. Beri kesempatan klien tidak di mengerti.
cakap bercakap-cakap bertanya.
3. Agar klien lebih
3. Beri pujian bila klien bias termotivasi
menyebutkan
3. Klien dapat 3. Setelah 1x 1. Bimbing klien 1. Agar klien mengetahui
menjelaskan interaksi, klien mengidentifikasi kerugian kerugian tidak memiliki
kerugian tidak mampu tidak mempunyai teman dan teman dan tidak bercakap-
punya teman mengidentifikasi tidakbercakap-cakap cakap.
dan tidak kerugian tidak 2. Beri kesempatan klien 2. Mengklarifikasi hal yang
bercakap- punya teman dan bertanya tidak di mengerti
cakap tidak bercakap- 3. Beri pujian bila klien bisa 3. Lebih memotivasi klien
cakap menyebutkan
4. Klien dapat 4. Setelah 1x 1. Jelaskan manfaat berkenalan 1. Agar klien dapat
berlatih cara interaksi klien dengan orang lain pada klien mengetahui manfaat
berkenalan mampu berkenalan berkenalan dengan orang
dengan pasien dengan orang lain lain
dan perawat secara bertahap 2. Demonstrasikan cara 2. Klien dapat menirukan
atau tamu berkenalan dengan orang lain
3. Lakukan bersama-sama 3. Klien dapat melakukannya
dengan klien. besama perawat.
4. Minta klien mengulangi cara 4. Melibatkan klien dalam
berkenalan dengan orang lain interaksi sosial akan
mendorong klien untuk
93
melihat dan merasakan
secara langsung
keuntungan dari
berinteraksi serta
meningkatkan konsep diri
5. Beri pujian jika klien mampu klien.
melakukan. 5. Lebih memotivasi klien
5. Klien dapat 5. Setelah 1x 1. Bantu klien membuat jadwal 1. Memasukkan kegiatan
memasukkan interaksi, klien harian berkenalan dengan berbincang-bincang
pada jadwal dapat orang lain dengan orang lain ke
kegiatan untuk memasukkan pada dalam kegiatan harian
latihan jadwal kegiatan akan membantu klien
berkenalan untuk latihan mencapai interaksi sosial
berkenalan secara bertahap
2. Motivasi klien untuk 2. Agar klien lebih
menyusun jadwal harian termotivasi
3. Beri pujian 3. Pujian lebih memotivasi
2 SP II : Pasien
1. Klien dapat 1. Setelah 1x 1. Anjurkan klien untuk 1. Mengetahui
mengevalusi interaksi, klien menjelaskan tujuannya perkembangan
kegiatan dapat kemampuan klien
berkenalan mengevaluasi 2. Minta klien memperagakan 2. Evaluasi sebagai upaya
kegiatan harian kembali cara berkenalan untuk merencanakan
klien dengan orang lain kegiatan selanjutnya
apakah klien bisa
melakukan interaksi sosial
dengan dua orang atau
lebih.
94
3. Observasi kemampuan klien 3. Mengetahui
melakukan kegiatan perkembangan klien
4. Observasi jadwal kegiatan 4. Melihat perkembangan
harian kemampuan klien
5. Beri pujian 5. Pujian dapat memotivasi
klien untuk berusaha
2. Klien berlatih 2. Setelah 1x 1. Bimbing klien memilih 2 1. Berdiskusi mengenai
bicara saat interaksi, klien kegiatan yang akan dilakukan kegiatan yang akan di
melakukan dapat berbicara lakukan dapat
kegiatan dengan orang lain merencanakan kegiatan
harian (latihan saat melakukan 2 2. Demonstrasikan cara yang disukai
2 kegiatan) kegiatan harian berbicara dengan orang lain 2. Agar klien dapat
ketika melakukan kegiatan menirukan cara berbicara
harian dengan orang lain ketika
melakukan kegiatan harian
3. Lakukan bersama-sama 3. Klien meniru perawat
dengan klien. dengan baik.
4. Minta klien untuk 4. Melatih klien agar terbiasa
memperagakan berbicara saat melakukan
kegiatan harian
5. Beri pujian 5. Agar klien lebih
termotivasi
3. Klien dapat 3. Setelah 1x 1. Bantu klien membuat jadwal 1. Memasukan kegiatan
memasukkan interaksi, klien kegiatan harian berkenalan berkenalan dengan 2-3
kegiatan dapat dengan 2-3 orang lain dan orang lain dan berbicara
harian untuk memasukkan berbicara saat melakukan saat melakukan kegiatan
latihan dalam jadwal kegiatan harian harian dapat menargetkan
berkenalan 2-3 kegiatan harian interaksi dengan orang lain
95
orang pasien, 2. Motivasi klien menyusun 2. Agar dapat menyusun
perawat dan jadwal kegiatan harian jadwal kegiatan harian
tamu, secara mandiri
berbicara saat 3. Beri pujian 3. Agar klien lebih
melakukan termotivasi
kegiatan
harian
3 SP III : Pasien
1. Klien dapat 1. Setelah 1x 1. Anjurkan klien untuk 1. Mengetahui
mengevaluasi interaksi, klien menjelaskan cara berkenalan perkembangan
kegiatan dapat dengan beberapa orang dan kemampuan klien
latihan mengevaluasi berbicara saat melakukan 2
berkenalan jadwal kegiatan kegiatan harian
(beberapa harian klien 2. Minta klien untuk melakukan
2. Dengan melakukan
orang) dan kegiatan berkenalan dengan kegiatan sebelumnya,
berbicara saat beberapa orang dan berbicaradapat diketahui ada atau
melakukan 2 saat melakukan 2 kegiatan tidaknya perkembangan
kegiatan harian pasien
harian 3. Observasi kemampuan klien3. Mengamati perkembangan
melakukan kegiatan untuk menentukan tindak
lanjut
4. Observasi jadwal kegiatan 4. Melihat perkembangan
harian kemampuan klien
5. Beri pujian 5. Agar klien lebih
termotivasi
2. Klien dapat 2. Setelah 1x 1. Bimbing klien memilih 2 1. Mendiskusikan kegiatan
berlatih cara interaksi, klien kegiatan baru yang akan baru agar klien dapat
berbicara saat dapat berbicara dilakukan memilih kegiatan yang
96
melakukan dengan orang lain disukai untuk
kegiatan saat melakukan 2 2. Demonstrasikan cara memperbanyak interaksi
harian (2 kegiatan harian berbicara saat melakukan 2 2. Membantu klien
kegiatan baru) kegiatan harian baru berinteraksi dengan orang
3. Lakukan bersama-sama lain saat kegiatan
dengan klien. 3. Klien mampu meniru
4. Minta klien memperagakan perawat.
ulang 4. Melihat kemampuan klien
5. Beri pujian 5. Dengan pujian akan lebih
memotivasi klien.
3. Klien dapat 3. Setelah 1x 1. Bantu klien membuat jadwal 1. Memasukan dalam jadwal
memasukkan interaksi, klien kegiatan harian berkenalan kegiatan dapat membantu
pada jadwal dapat dengan 4-5 orang lain dan mempercepat interaksi
kegiatan untuk memasukkan berbicara saat melakukan 4 dengan orang lain
latihan dalam jadwal kegiatanharian
berkenalan 4-5 kegiatan harian 2. Motivasi klien menyusun 2. Motivasi akan
orang, jadwal kegiatan harian memberikan klien
berbicara saat semangat dalam menyusun
melakukan 4 jadwal
kegiatan 3. Beri pujian 3. Dengan pujian akan lebih
harian memotivasi klien
4 SP IV : Pasien
1. Klien dapat 1. Setelah 1x 1. Anjurkan klien untuk 1. Mengetahui
mengevaluasi interaksi, klien menjelaskan cara berkenalan perkembangan
kegiatan dapat dengan 4-5 orang dan kemampuan klien
latihan mengevaluasi berbicara dengan orang saat
berkenalan, jadwal kegiatan melakukan 4 kegiatan
bicara saat harian klien 2. Minta klien berkenalan 2. Mengulangi kegiatan
97
melakukan dengan 4-5 orang dan sebelumnya dapat
empat berbicara dengan orang saat diketahui
kegiatan melakukan 4 kegiatan
harian 3. Observasi kemampuan klien 3. Perkembangan untuk
melakukan kegiatan menentukan tindak lanjut
4. Observasi jadwal kegiatan 4. Perkembangan untuk
harian klien menentukan tindak lanjut
5. Beri pujian 5. Pujian dapat membuat
klien lebih termotivasi
2. Klien dapat 2. Setelah 1x 1. Bimbing klien mempelajari 1. Agar klien dapat
berlatih cara interaksi, klien cara meminta sesuatu dan mengetahui cara meminta
bicara sosial: dapat meminta menjawab dengan benar dan menjawab pertanyaan.
meminta sesuatu dan 2. Demonstrasikan cara bicara 2. Agar klien dapat berbicara
sesuatu, menjawab sosial: meminta dan menjawab meminta sesuatu.
menjawab pertanyaan dengan benar.
pertanyaan 3. Lakukan cara tersebut 3. Klien mampu meniru
bersama klien. perawat dengan cara
memperagakan bersama-
sama.
4. Minta klien memperagakan 4. Dengan menirukan klien
ulang dapat memahami
5. Dengan pujian klien lebih
5. Beri pujian termotivasi
3. Klien 3. Setelah 1x 1. Bantu klien memasukan pada 1. Membantu klien dalam
memasukkan interaksi, klien jadwal kegiatan harian memasukkan jadwal
kegiatan untuk dapat berkenalan dengan > 5 orang, kegiatan harian.
latihan memasukkan berbicara saat melakukan
berkenalan >5 dalam jadwal kegiatan harian dan sosialisasi
98
orang, orang kegiatan harian 2. Motivasi klien untuk 2. Motivasi dapat
baru, berbicara menyusun jadwal kegiatan meningkatkan semangat
saat harian kilen.
melakukan 3. Beri pujian 3. Dengan pujian klien lebih
kegiatan termotivasi.
harian dan
sosialisasi
5 SP V : Pasien
1. Klien dapat 1. Setelah 1x
1. Anjurkan klien untuk 1. Mengetahui
mengevaluasi interaksi, klien menjelaskan cara melakukan perkembangan
kegiatan dapat kegiatan berkenalan berbicara kemampuan klien
latihan mengevaluasi saat melakukan kegiatan
berkenalan, kegiatan latihan harian dan bersosialisasi
berbicara saat berkenalan, 2. Minta klien melakukan 2. Meminta klien melakukan
melakukan berbicara saat kegiatan berkenalan berbicara kegiatan berkenalan
kegiatan melakukan saat melakukan kegiatan berbicaradapat melatih
harian dan kegiatan harian harian dan bersosialisasi keberanian klien dalam
sosialisasi dan sosialisasi berbicara.
3. Observasi kemampuan klien 3. Agar mengetahui
melakukan kegiatan dan kemampuan klien dalam
Observasi jadwal kegiatan melakukan kegiatannya.
harian 4. Pujian dapat memotivasi
4. Beri pujian klien
2. Klien dapat 2. Setelah 1x 1. Bimbing klien memilih 1. Mengetahui kegiatan yang
melakukan interaksi, klien kegiatan harian yang akan akan dilakukan oleh klien.
latihan dapat berlatih dilakukan 2. Membantu klien untuk
kegiatan kegiatan harian 2. Demonstrasikan kegiatan dapat berinteraksi dengan
harian harian dan caraberkomunikasi. orang lain secara mandiri.
99
3. Lakukan cara tersebut 3. Klien dapat meniru
bersama klien. perawat dengan baik.
4. Minta klien memperagakan 4. Mengetahui sejauh mana
kembali kemampuan klien dapat
memperagakan kembali.
5. Beri pujian 5. Agar klien lebih
termotivasi.
3. Klien dapat 3. Setelah 1x 1. Catat dan nilai perubahan 1. Dapat mengetahui sejauh
menilai interaksi, klien yang terjadi pada klien mana perubahan yang
kemampuan dapat menilai dialami klien.
yang telah kemampuan yang 2. Catat kemajuan pada klien 2. Untuk mengetahui
mandiri telah mandiri kemajuan yang terjadi
pada klien.
4. Klien dapat 4. Setelah 1x 1. Nilai sejauh mana kemampuan 1. Mengetahui sejauh mana
menilai interaksi klien klien untuk melakukan kemampuan klien untuk
apakah isolasi dapat menilai kegiatan dan berinteraksi melakukan kegiatan dan
sosial teratasi apakah isolasi dengan orang lain. berinterkasi dengan orang
sosial teratasi lain.
100
pasien
2. jelaskan Keluarga mampu 1. diskusikan bersama keluarga 1. Agar keluarga mengerti
kepada menjelaskan tentang tentang pengertian tanda dan tentang pengertian tanda
keluarga pengertian tanda dan gejala isolasi sosial. dan gejala isoasi sosial
tentang gejala proses 2. Berikan kesempatan keluarga 2. Agar keluarga dapat
pengertian terjadinya isolasi untuk bertanya menanyakan hal-hal yang
tanda dan sosial belum di pahami.
gejala &
proses
terjadinya
isolasi sosial
3. Menjelaskan keluarga mampu 1. Diskusikan bersama keluarga 1. Agar keluarga mengerti
kepada menjelaskan kembali cara merawat pasien isolasi tentang cara merawat
keluarga cara cara merawat klien sosial keluarga yang mengalami
merawat klien yang menderita isolasi isolasi sosial
yang sosial 2. Berikan kesempatan keluarga 2. Agar keluarga mengerti
menderita untuk bertanya tentang hal-hal yang elum
isolasi sosial dipahami.
4. Anjurkan Keluarga mampu 1. Jelaskan cara merawat klien 1. Agar klien mampu
keluarga mendemonstrasikan yang mengalami isolasi sosial mengetahui manfaat
untuk melatih cara melatih berbicara tentang manfaat berkenalan berkenalan dan berbicara
klien dan berkenalan dan berbicara dengan orang dengan orang lain.
berbicara, dan kepada klien lain. 2. Agar keluarga menjadi
berkenalan, 2. Demonstrasikan kepada lebih paham tentang cara
saat merawat keluarga tentang cara mengajari klien untuk
klien berkenalan dan berbicara berkenalan dan berbicara
melakukan kepada orang lain kepada orang lain.
kegiatan 3. Lakukan bersama-sama 3. Keluarga mampu
101
harian dengan keluarga melakukannya bersama
perawat
4. Minta keluarga menirukan 4. Untuk memastikan bahwa
hal-hal yang sudah di keluarga benar-benar
demonstrasikan paham akan tentang hal
yang telah di ajarkan
5. Beri pujian 5. Agar keluarga merasa
lebih dihargai.
6. Minta Keluarga mampu 1. Diskusikan dengan keluarga 1. Agar klien tidak bingung
keluarga membantu pasien cara membantu jadwal tentang kegiatan apa yang
untuk selalu dalam setiap jadwal kegiatan pasien/jadwal yang akan ia lakukan selama
membantu kegiatan pasien akan dilakukan dirumah. dirumah nanti.
pasien sesuai 2. Ajarkan keluarga untuk 2. Agar klien merasa
jadwal memberikan pujian kepada dihergai tentang usaha
kegiatan pasien bila pasien dapat yang telah dilakukannya.
pasien, dan melakukan kegiatan yang
berikan telah diajarkan.
pujian.
SP 2 Keluarga Setalah 1x interkasi 1. Minta keluarga untuk 1. Agar keluarga paham
1. Mengevaluasi keluarga mampu mengulangi kegiatan yang kegiatan yang sudah
keluarga melatih pasien sudah dilakukan pada dilakukan pada pertemuan
dalam berkenalan dan pertemuan sebelumnya sebelumnya
melatih/mera berbicara ke pada 2. Observasi keluarga dalam 2. Keuarga mampu
wat pasien orang lain. melakukan kegiatan melakukan kegiatan
berkenalan 3. Beri pujian 3. Agar keluarga merasa
dan berbicara. senang dan termotivasi.
Beri pujian.
2. Keluarga Keluarga mengetahui 1. Diskusiakn dengan keluarga 1. Keluarga dapat mengethui
102
dapat kegiatan apa saja yang kegiatan apa saja yang dapat hal-hal apa saja yang
menjeaskan dapat dilakukan melibatkan klien untuk dapat melibatkan klien
kegiatan dirumah dan dapat berbicara. berbicara.
dirumah yang melibatkan klien 2. Jelaskan akibat bila klien 2. Agar keluarga paham
dapat untuk berinteraksi. tidak diajak berinteraksi di akan dampak bila klien
melibatkan dalam lingkungan keluarga. tidak diajak berinteraksi
pasien untuk 3. Beri kesempatan untuk 3. Agar keluarga menjadi
berbicara bertanya lebih mengerti akan hal-
hal yang masih membuat
keluarga bingung.
3. Keluarga Keluarga dapat 1. Jelaskan manfaat berbicara 1. Keluarga mengetahui
dapat menjaga membimbing pasien dalam lingkungan keluarga manfaat berbicara dalam
komunikasi berbicara lingkungan keluarga
kien dengan 2. Demonstrasikan cara 2. Keluarga dapat mlakukan
melatih mengajak klien berbicara komunikasi kepada klien.
berbicara. dengan baik 3. Keluarga dapat
3. Lakukan bersama keluarga melakukannya dengan
cara menghardik baik setela meniru
perawat..
4. Minta keluarga 4. Keluarga mampu
mendemonstrasikan ulang memberikan
mempertahankan
komunikasi dengan klien
secara mandiri.
5. Beri pujian. 5. Sebagai wujud
penghargan dan motivasi
terhadap keluarga.
103
4. Keluarga Keluarga mampu 1. Diskusiakan dengan keluarga 1. Keluarga dapat
mampu membantu untuk selalu mengingatkan mengingatkan pasien
menganjurkan mengingatkan pasien dengan jadwal kegiatan dengan jadwal
/membantu kegiatan pasien sesuai yang akan dilakukan kegiatannya
pasien sesuai jadwal 2. Ajarkan keluarga untuk 2. Keluarga dapat memberi
jadwal. Dan memberikan pujian kepada pujian kepada klien
memberi pasien bila pasien dapat
pujian. melakukan kegiatan.
3. Beri pujian. 3. Memotivas keluarga
SP 3 Keluarga Setelah 1x interaksi 1. Minta keluarga untuk melatih 1. Keluarga menjadi lebih
1. Mengevaluasi keluarga mampu ulang klien tentang kegiatan ingat dan terampil tentag
kegiatan melatih klien yang telah diajarkan. mengajarkan cara
keluarga melakukan kegiatan. berinteraksi dengan klien.
dalam Berbicara dan 2. Observasi kegiatan yang 2. Agar keluaraga
merawat berkenalan, serta dilakukan keluarga melakukan dengan benar
berkenalan, melibatkan klien 3. Beri pujian 3. Agar keluarga lebih
berbicara, dan dalam percakapan dihargai.
melatih klien selama aktifitas
berbicara dirumah.
dalam
kegiatan
dirumah.
2. Keluarga Keluarga dapat 1. Jelaskan cara melatih klien 1. Keluarga dapat melatih
mampu mengajarkan kepada melakukan kegiatan sosial klien melakukan kegiatan
melatih klien klien untuk sederhana sosial dengan benar.
melakukan melakukan kegiatan 2. Demonstrasika cara 2. Agar dpat menerapkan
kegiatan sosial ayng sederhana melakukan kegiatan sosial apa yang telah diajarkan
sosial yang sederhana 3. Keluarga
104
(belanja) 3. Lakukan bersama keluarga 4. Agar keluarga paham
4. Minta keluarga untuk akan hal yang telah
mengualangi dijelaskan
5. Berikan pujian 5. Sebagai apresiasi dan
keluarga menjadi lebih
dihargai.
3. Keluarga Keluarga membantu 1. Jelaskan cara membimbing 1. Keluarga memberikan
mampu pasien melakukan klien melakukan tugas sosial contoh membimbing klien
membimbing aktifitas sosial yang yang sederhana dengan benar.
klien sederhana. 2. Demonstrasikan cara 2. Keluarga menjadi lebih
berbelanja membimbing pasien paham tentang apa yang
sebagai melakukan tugas sosial akan dilakukan
aktivitas sederhana (belanja) 3. Keluarga dapat
sosial yang 3. Lakuka bersama-sama melakukannya dengan
sederhana baik
4. Minta keluarga menirukan hal 4. Agar keluarga mengingat
yang tellah diajarkan dan bisa melakukan
tindakan yang telah
diajarkan
5. Berikan pujian 5. Sebagai apresiasi dan
keluarga menjadi lebih
dihargai
4. Keluarga 1. Keluraga 1. Diskusikan dengan keluarga 1. Keluarga dapat
menganjurkan mampu untuk selalu mengingatkan mengingatkan pasien
/membantu membantu pasien dengan jadwal kegiatan dengan jadwal
pasien sesuai mngingatkan yang akan dilakukan kegiatannya
jadwal. Dan kegiatan 2. Ajarkan keluarga untuk 2. Keluarga dapat memberi
memberi pasien sesuai memberikan pujian kepada pujian kepada klien
105
pujian jadwal pasien bila pasien dapat
melakukan kegiatan
3. Beri pujian 3. Memotivasi keluarga.
SP 4 Keluarga Setelah 1x interaksi 1. Meminta keluara membantu 1. Agar keluarga dpat
1. Mengevaluasi kelurga mampu pasien melakukan aktivitas melakukan tindakan yang
kegiatan melatih pasien berkenalan, berbicara, saat harus dilakukan keluarga
keluarga berkenalan, berbicara, melakukan kegiatan harian, saat pasien kambuh.
dalam saat melakukan berbelanja.
merawat/ kegiatan harian, 2. Observasi kegiatan keluarga 2. Keluarga dapat
melatih pasien berbelanja. melakukan kegiatan
berkenalan, 3. Beri pujian. 3. Memberi motivasi bagi
berbicara saat keluarga.
melakukan
kegiatan
harian
berbelaja.
Beri pujian
2. Menjelaskan Keluarga mampu 1. Diskusikan dengan keluarga 1. Agar keluarga dapat
tanda kambuh mengetahui tanda tanda kekambuhan pasien melakukan tindakan yang
yang dialami kekambuhan dan serta tindakan yang harus harus dilakukan keluarga
klien, dan tindakan yang harus dilakukan keluarga saat pasien saat pasien kambuh.
jelaskan cara dilakukan kambuh 2. Mengklarifikasi hal yang
memberikan 2. Beri kesempatan klien untuk tidak di mengerti.
rujukan. bertanya
5 SP 5 Keluarga Setalah 1x interaksi 1. Meminta keluarga membantu 1. Agar keluarga dapat
1. Mengevaluasi keluarga mampu pasien melakukan aktivitas membantu pasien
kegiatan melatih pasien berkenalan, berbicara, saat melakukan aktivitas
keluarga berkenalan, berbicara, melakukan kegiatan harian berkenalan, berbicara,
106
dalam saat melakukan berbelanja berbelanja & follow up.
merawat/ kegiatan harian, 2. Observasi kegiatan keluarga 2. Keluarga dapat
melatih pasien berbelanja & kegiatan melakukan kegiatan
berkenalan, lain dan follow up. 3. Beri pujian 3. Memberikan motivasi
berbicara saat bagi keluarga.
melakukan
kegatan
harian,
berbelanja &
kegiatan lain
dan follow up.
Beri puujian.
2. Menilai Keluarga mampu 1. Catat kemampuan dan 1. Mengetahui kemampuan
kemampuan membantu dan perkembangan keluarga dalam dan perkembangan
keluarga melatih keutuhan membantu dan membimbing keluarga dalam mambantu
merawat klien menghadapi pasien memenuhi dan membimbing pasien
pasien. isolasi sosial. kebutuhannya. memenuhi kebutuhannya.
2. Evaluasi perkembangan 2. Mengetahui
keluarga perkembangan keluarga
3. Beri pujian. 3. Memberi motivasi pada
keluarga
3. Menilai Keluarga mampu 1. Anjurkan keluarga membantu 1. Agar keluarga dapat
kemapuan membawa pasien jadwal kontrol ke RSJ/PKM mengetahui jadwal
keluarga control berobat ke kontrol ke RSJ/PKM
melakukan RSJ/PKM
kontrol ke
RSJ/PKM
107
Rencana Tindakan Keperawatan untuk Klien dengan Koping individu tidak efektif
PASIEN
Diagnosa Rencana tindakan
No Tanggal Keperawata Tujuan Kriteria Intervensi Rasional
n Evaluasi
1. Koping SP 1
Individu Klien dapat Setelah ... x 1. Jelaskan pengertian 1. Membantu pasien
Inefektif mengidentifikasi interaksi koping mengetahui tentang
sumber koping diharapkan klien kping individu
yang masih dapat 2. Diskusikan sumber- 2. Membantu klien
dimiliki mengidentifikasi sumber koping mengetahui segala
sumber koping secara umum sesuatu yang dapat
yang masih memberikan
dimiliki 3. Diskusikan sumber dukungan
koping yang 3. Mengetahui sumber-
dimiliki klien sumber yang tetap
memberikan
dukungan kepada
klien
SP 1
Klien dapat Setelah ... x 1. Jelaskan pengertian 1. Menambah
menjelaskan interaksi mekanisme koping pengetahuan klien
keuntungan diharapkan klien konstruktif tentang mekanisme
mekanisme dapat koping konstruktif
koping menjelaskan 2. Diskusikan 2. Agar klien dapat
konsruktif dan keuntungan keuntungan mengetahui contoh
108
menjelaskan mekanisme mekanisme koping koping konstruktif
kerugian koping konstruktif
mekanisme konstruktif dan 3. Jelaskan pengertian 3. Menambah
destruktif kerugian mekanisme koping pengetahuan klien
mekanisme destruktif tentang mekanisme
koping koping destruktif
destruktif 4. Diskusikan 4. Agar klien dapat
kerugian mengetahui contoh
mekanisme koping koping destruktif
destruktif
5. Minta pasien 5. Menilai pemahaman
mengulangi klien tentang koping
keuntungan konstruktif dan
mekanisme koping destruktif
konstruktif dan
kerugian
mekanisme koping
destruktif
SP 1
Klien mampu Setelah ... x 1. Diskusikan 1. Mengetahui macam-
mendiskusikan interaksi kebutuhan klien macam kebutuhan
bersama diharapkan klien 2. Diskusikan klien
kebutuhan klien mampu kebutuhan yang 2. Mengetahui
yang tidak mendiskusikan sudah terpenuhi kebutuhan yang sudah
terpenuhi kebutuhan yang 3. Diskusikan terpenuhi
tidak terpenuhi kebutuhan yang 3. Mengetahui
belum terpenuhi kebutuhan yang tidak
4. Diskusikan terpenuhi
109
penyebab 4. Mengetahui penyebab
kebutuhan belum kebutuhan klien tidak
terpenuhi terpenuhi
SP 1
Klien dapat Setelah ... x 1. Diskusikan jenis 1. Mengetahui jenis
memenuhi interaksi bantuan yang bantuan yang paling
kebutuhannya diharapkan klien diperlukan klien dibutuhkan klien
yang belum mampu 2. Bantu klien 2. Agar kebutuhan klien
terprnuhi dengan memenuhi memenuhi dapat terpenuhi
bantuan kebutuhan kebutuhan
SP 1
Klien dapat Setelah 1x Bimbing klien Upaya untuk
memasukkan pertemuandihara memasukkan pada membiasakan diri
pada jadwal pkan klien dapat jadwal kegiatan melakukan kegiatan agar
kegiatan memasukkan pemenuhan kebutuhan semua kebutuhan dapat
pemenuhan pada jadwal yang belum terpenuhi terpenuhi
kebutuhan kegiatan
pemenuhan
kebutuhan
2 Koping SP 2
individu Klien dapat Setelah ... x 1. Diskusikan jenis 1. Mengetahui jenis
inefektif menyebutkan interaksi klien kebutuhan jebutuhan sebelumnya
kebutuhan yang mampu sebelumnya yang yang belum terpenuhi
sudah dipenuhi menyebutkan belum terpenuhi
kebutuhan yang 2. Diskusikan 2. Mengetahui persentase
sebelumnya kebutuhan yang peningkatan
110
belum terpenuhi dapat terpebuhi pemenuhan kebutuhan
dan kini sudah sesuai jadwal
terpenuhi 3. Observasi 3. Menilai kemampuan
kemampuan klien klien
dalam
menyebutkan
kebutuhan yang
sebelumnya belum
terpenuhi dan kini
sudah terpenuhi 4. Menilai kemampuan
4. Observasi jadwal klien
kegiatan harian 5. Pujian dan apresiasi
5. Beri pujian dapat meningkatkan
kepercayaan diri
SP 2
Klien dapat Setelah ... x 1. Diskusikan bersama 1. Mengetahui kebutuhan
memenuhi interaksi kien kebutuhan yang belum terpenuhi
kebutuhan lain diharapkan klien yang belum
yang tidak mampu terpenuhi
terpenuhi memenuhi 2. Diskusikan 2. Mengetahui penyebab
kebutuhan lain penyebab kebutuhan kebutuhan tidak
yang belum tidak terpenuhi terpenuhi
terpenuhi 3. Bantu klien 3. Agar kebutuhan klien
memenuhi dapat terpenuhi
kebutuhan yang
belum terpenuhi
SP 2 Setelah ... x 1. Diskusikan latihan 1. Mengetahui jenis
Klien dapat interaksi kegiatan pemenuhan latihan yang
111
melakukan diharapkan klien kebutuhan yang diperlukan klien
latihan mampu diperlukan klien
pemenuhan melakukan 2. Bantu klien memilih 2. Untuk memfokuskan
kebutuhan yang latihan salah satu kegiatan latihan pemenuhan
dipilih pemenuhan pemenuhan kebutuhan
kebutuhan yang kebutuhan
dipilih 3. Jelaskan dan 3. Menambah
demontrasikan pengetahuan klien
kepada klien latihan
kegiatan yang
dipilih klien
4. Lakukan latihan 4. Membimbing klien
bersama dengan dalam latihan
klien
5. Minta klien 5. Memberi kesempatan
mengulangi latihan klien dalam
kegiatan secara memperagakan
mandiri latihan
6. Beri pujian pada 6. Meningkatkan
klien kepercayaan diri
klien
SP 2
Klien dapat Setelah ... x Bimbing klien Membantu klien
memasukkan interaksi klien memasukkan pada melakukan kegiatan
jadwal dapat jadwal kegiatan secara terstruktur dan
pemenuhan memasukkan pemenuhan kebutuhan menghindari lupa
kebutuhan dan pada jadwal dan kegiatan yang melakukan kegiatan yang
kegiatan yang kegiatan dilatih diprogramkan
112
dilatih pemenuhan
kebutuhan dan
kegiatan yang
dilatih
3 Koping SP 3
individu Klien mampu Setelah ... x 1. Diskusikan 1. Mengetahui
inefektif mengevaluasi interaksi kebutuhan yang kemajuan
kegiatan diharapkan klien sudah terpenuhi dan perkembangan klien
pemenuhan mampu belum terpenuhi dalam memenuhi
kebutuhan dan mengevaluasi kebutuhan
kegiatan yang pemenuhan 2. Bersama dengan 2. Mengetahui jenis dan
dilakukan klien kebutuhan dan klien mendiskusikan frekuensi klien
kegiatan yang latihan kegiatan melakukan kegiatan
dilakukan klien yang sudah
dilakukan klien
3. Minta klien 3. Menilai kemampuan
mendemonstrasikan klien dalam
kembali kegiatan melakukan kegiatan
yang dilakukan
4. Observasi 4. Menilai kemampuan
kemampuan klien klien dalam
dalam mekakukan melakukan kegiatan
kegiatan
5. Observasi jadwal 5. Menilai kemampuan
kegiatan harian klien dalam
melakukan kegiatan
6. Beri pujian 6. Membantu
meningkatkan
113
kepercayaan diri klien
114
memasukkan diharapkan jadwal pemenuhan secara terstruktur
pada jadwal kliem mampu kebutuhan
pemenuhan memasukkan 2. Bimbing klien 2. Membantu klien
kebutuhan, pada jadwal memasukkan pada dalam melakukan
kegiatan yang kegiatan jadwal kegiatan kegiatan yang sudah
telah dilatih dan pemenuhan yang telah dilatih dilatih
obat kebutuhan, 3. Bimbing klien
kegiatan yang memasukkan pada 3. Membantu klien
telah dilatih dan jadwal minum obat teratur minum obat
obat
4 Koping SP 4 Setelah ... x 1. Evaluasi kebutuhan 1. Mengetahui
individu Klien dapat interaksi klien yang sudah peningkatan klien
inefektif melakukan diharapkan klien terpenuhi dan belum dalam memenuhi
kegiatan untuk dapat terpenuhi kebutuhan
memenuhi melakukan 2. Evaluasi kegiatan 2. Mengetahui
kebutuhan, kegiatan yang telah kemampuan klien
kegiatan yang pemenuhan dilakukan, minta dalam melakukan
sudah dilatih dan kebutuhan klien, klien untuk kegiatan
minum obat melakukan mendemonstrasikan
teratur kegiatan yang kegiatan
telah dilatih dan 3. Evaluasi kegiatan 3. Mengetahui
teratur minum klien dalam minum keteraturan klien
obat obat dalam minum obat
4. Observasi 4. Menilai kemampuan
kemampuan klien klien
dalam mekakukan
kegiatan
5. Observasi jadwal 5. Menilai kemampuan
115
kegiatan harian klien
6. Beri pujian kepada 6. Apresiasi dapat
klien meningkatkan
kepercayaan diri
klien
SP 4 Setelah ... x 1. Diskusikan bersama 1. Mengetahui
Klien dapat interaksi klien klien kebutuhan kebutuhan klien yang
mendiskusikan mampu yang belum belum terpenuhi
kebutuhan lain menentukan terpenuhi
dan cara kebutuhan lain 2. Diskusikan bersama 2. Menentukan cara
pemenuhannya dan cara klien cara pemenuhan
pemenuhannya pemenuhan kebutuhan klien
kebutuhan
SP4 Setelaah ... x 1. Diskusikan bersama 1. Mengetahui
Klien dapat interaksi klien kemampuan kemampuan yang
mendiskusikan diharapkan klien yang dimiliki dalam dimiliki klien
kemampuan mampu memenuhi
yang dimiliki mengidentifikasi kebutuhan
dan memilih kemampuan 2. Diskusikan bersama 2. Menentukan
kegiatan yang yang dimiliki, klien kemampuan kemampuan klien
akan dilatih memilih yang akan dipilih yang akan dilatih
kegiatan dan untuk dilatih
melatih kegiatan 3. Jelaskan kepada 3. Pemberia informasi
klien kegiatan yang kepada klien tentang
akan dilatih kemampuan yang
dimiliki
4. Demonstrasikan 4. Memberikan
pada klien kegiatan gambaran kepada
116
yang akan dilatih kien terkait latihan
5. Lakukan kegiatan 5. Membangun rasa
yang dipilih bersama percaya diri klien
dengan klien saat latihan
6. Minta klien 6. Menilai kemampuan
mendemonstrasikan klien saat melakukan
kembali kegiatan kegiatan
yang telah dilatih
7. Beri pujian 7. Pujian dapat
meningkatkan rasa
percaya diri
SP 4 Setelah ... x 1. Bimbing klien 1. Membantu klien
Klien dapat interaksi klien memasukkan pada dalam melakukan
memasukkan mampu jadwal kegiatan kegiatan secara
pada jadwal memasukkan pemenuhan terjadwal
kegiatan harian pada jadwal dan kebutuhan, kegiatan
pasien, kegiatan melaksanakan yang dilatih dan
yang telah kegiatan harian, jadwal minum obat
dilatih dan kegiatan yang 2. Beri pujian pada 2. Membangun rasa
minum obat dilatih dan klien percaya diri klien
minum obat
5 Koping SP 5 Setelah ... x 1. Evaluasi kebutuhan 1. Mengetahui
individu Klien dapat interaksi klien yang sudah keberhasilan klien
inefektif memenuhi diharapkan klien terpenuhi dan belum dalam memenuhi
kebutuhan, dapat memenuhi terpenuhi kebutuhan
melakukan kebutuhan, 2. Evaluasi kegiatan 2. Mengetahui
kegiatan yang melakukan yang dilatih keberhasilan latihan
telah dilatih kegiatan yang sebelumnya, minta sebelumnya
117
sebeumnya dan dilatih klien
minum obat sebelumnya dan mendemonstrasikan
teratur minum obat kembali
teratur 3. Evaluasi klien dalam 3. Mengetahui ketaatan
keteraturan minum klien dalam minum
obat obat
4. Observasi 4. Menilai kemampuan
kemampuan klien klien
dalam mekakukan
kegiatan
5. Observasi jadwal 5. Menilai kemampuan
kegiatan harian klien
6. Beri pujian kepada 6. Membantu
klien meningkatkan
kepercayaan diri
klien
SP 5 Setelah ... x 1. Diskusikan kegiatan 1. Menilai keberhasilan
Penilaian interaksi yang mampu kegiatan pemenuhan
kemampuan diharapkan klien dilakukan klien kebutuhan klien
klien yang telah dapat 2. Minta klien 2. Menilai kemampuan
mandiri melakukan mendemonstrasikan yang dimiliki klien
kegiatan secara kemampuan yang
mandiri sesuai dimiliki
kemampuan 3. Nilai kemampuan 3. Mengetahui tingkat
klien yang telah kemandirian klien
mandiri dalam melakukan
kegiatan
6 Koping SP 1 Setelah ... x 1. Diskusikan bersama Membantu keluarga
118
individu Keluarga interaksi keluarga tentang dalam mengungkapkan
inefektif mampu diharapkan masalah-masalah perasaannya
mendiskusikan keluarga mampu yang dihadapi
masalah yang mendiskusikan selama merawat
dirasakan dalam masalah yang klien koping
merawat klien dirasakan dalam individu inefektif
merawat klien
SP 1 Setelah ... x 1. Jelaskan kepada 1. Menambah
Keluarga interaksi keluarga pengertian pengetahuan keluarga
memahami diharapkan koping individu tentang pengertian
pengertian keluarga mampu inefektif mekanisme kopinh
mekanisme memahami 2. Jelaskan mekanisme 2. Menambah
koping, pengertian koping konstruktif pengetahuan keluarga
konstruktif dan mekanisme tentang mekanisme
destruktif koping koping
konstruktif dan 3. Jelaskan akibat dari 3. Memberikan gambaran
destruktif mekanisme koping kepada keluarga akibat
konstruktif dari mekanisme
koping seseorang
4. Menambah
4. Jelaskan mekanisme pengetahuan keluarga
koping destruktif tentang mekanisme
koping
5. Memberikan gambaran
5. Jelaskan akibat kepada keluarga akibat
mekanisme koping dari mekanisme
destruktif koping seseorang
SP 1 Setelah ... x 1. Kaji kemampuan 1. Mengetahui
119
Keluarga interaksi keluarga dalam kemampuan keluarga
memahami cara diharapkan merawat klien dalam merawat klien
merawat klien keluarga mampu koping individu
koping individu memahami cara inefektif
inefektif : tidak merawat klien 2. Demonstrasikan 2. Menambah
disangkal, tidak koping individu keluarga dalam pengetahuan keluarga
diikuti/diterima inefektif : tidak merawat klien dalam merawat klien
(netral) disangkal, tidak koping individu sehingga dapat
diikuti/diterima inefektif diterapkan dalam
(netral) a. Jelaskan cara melakukan perawatan
merawat klien pada klien koping
koping individu individu inefektif
inefektif : tidak
disangkal, tidak
diikuti/diterima
(netral)
b. Demostrasikan
kepada keluarga
cara merawat
klien koping
individu
inefektif : tidak
disangkal, tidak
diikuti/diterima
(netral)
c. Lakukan
bersama
keluarga cara
120
merawat klien
koping individu
inefektif : tidak
disangkal, tidak
diikuti/diterima
(netral)
d. Minta keluarga
memperagakan
kembali cara
merawat klien
koping individu
inefektif : tidak
disangkal, tidak
diikuti/diterima
(netral)
SP 1 Setelah ... x 1. Demonstrasikan 1. Memudahkan
Keluarga interaksi keluarga cara keluarga dalam
mampu diharapkan mengetahui membantu klien
memahami cara keluarga mampu kebutuhan klien dalam memenuhi
mengetahui memahami cara a. Jelaskan tujuan kebuthuannya
kebutuhan mengetahui mengethui
pasien dan kebutuhan kebutuhan klien
mengetahui pasien dan b. Demonstrasikan
kemampuan mengenali cara mengetahui
klien kemampuan kebutuhan klien
klien c. Lakukan
bersama dengan
keluarga cara
121
mengetahui
kebutuhan klien
d. Minta keluarga
untuk
mendemonstrasi
kan kembali cara
mengetahui
kebutuhan klien
2. Demonstrasikan 2. Membantu keluarga
keluarga cara dalam memahami
mengetahui kemampuan yang
kemampuan klien dimiliki klien dan
a. Jelaskan kepada mengoptimalkan
keluarga cara kemampuan yang
mengetahui dimiliki
kemampuan
klien
b. Demonstrasikan
cara mengkaji
kemampuan
klien
c. Lakukan cara
mengkaji
kemampuan
klien bersama
dengan keluarga
d. Minta keluarga
mendemonstrasi
122
kan kembali cara
mengkaji
kemampuan
yang dimiliki
klien
SP 1 Setelah ... x Anjurkan keluarga Dukungan sosial dari
Keluarga dapat interaksi membantu pasien keluarga mempercepat
membantu diharapkan sesuai jadwal dan proses penyembuhan
membimbing keluarga mampu memberikan pujian pasien
pasien membimbing
melakukan pasien
kegiatan yang melakukan
sudah terjadwal kegiatan yang
dan memberikan sudah terjadwal
pujian
7 Koping SP 2 Setelah ... x 1. Evaluasi kegiatan 1. Keterampilan
individu Keluarga dapatinteraksi keluarga dalam keluarga dalam
inefektif membimbing diharapkan membimbing merawat pasien dapat
pasien keluarga mampu pasien memebuhi mempercepat
memenuhi membimbing kebutuhannya pemulihan pasien
kebutuhannya. pasien dalam 2. Beri pujian 2. Pujian kepada
memenuhi keluarga dapat
kebutuhannya memotivasi keluarga
SP 2 Setelah ... x 1. Demonstrasikan 1. Keterampilan
Keluarga interaksi keluarga cara keluarga dalam
mampu diharapkan memenuhi merawat pasien dapat
memahami cara keluarga mampu kebutuhan pasien membantu proses
memenuhi memahami cara a. Jelaskan tujuan pemulihan pasien
123
kebutuhan memenuhi memenuhi
pasien kebutuhan kebutuhan pasien
pasien b. Demonstrasikan
cara memenuhi
kebutuhan pasien
c. Bersama dengan
keluarga lakukan
latihan cara
memenuhi
kebutuhan pasien
d. Minta keluasga
untuk
mendemonstrasi
kan kembali
SP 2 Setelah ... x 1. Demonstrasikan 1. Membantu
Keluarga interaksi keluarga cara mengoptimalkan
mampu melatih diharapkan melatih kemampuan kemampuan pasien
kemampuan keluarga mampu yang dimiliki pasien dalah melakukan
yang dimiliki melatih a. Jelaskan tujuan kegiatan
pasien kemampuan melatih
yang dimiliki kemampuan
pasien yang dimiliki
pasien
b. Demonstasikan
cara melatih
kemampuan
pasien
c. Bersama
124
keluarga lakukan
latihan untuk
melatih
kemampuan
pasien
d. Minta keluarga
mendemonstrasi
kan cara melatih
kemampuan
pasien
SP 2 Setelah ... x 1. Anjurkan keluarga 1. Dukungan keluarga
Keluarga interaksi membantu klien dapat memberikan
mampu diharapkan dalam melakukan penguatan yang
membantu keluarga mampu kegiatan sesuai yang positif terhadap diri
pasien membimbing telah dijadwalkan : pasien
melakukan pasien memenuhi
kegiatan sesuai melakukan kebutuhan dan
jadwal kegiatan yang latihan kegiatan
sudah terjadwal 2. Beri pujian 2. Pujian yang positif
dapat memotivasi
keluarga dalam
merawat pasien
8 Koping SP 3 Setelah ... x 1. Evaluasi kegiatan 1. Menilai keberhasilan
individu Keluarga interaksi keluarga dalam latihan sebelumnya
inefektif mampu dalam diharapkan membimbing bersama keluarga
membimbing keluarga mampu memenuhi
memenuhi dalam kebutuhan pasien
kebutuhan membimbing a. Kebutuhan yang
125
pasien dan memenuhi sudah terpenuhi
membimbing kebutuhan b. Kebutuhan yang
pasien pasien dan belum terpenuhi
melaksanakan membimbing 2. Evaluasi kegiatan 2. Keterampilan
kegiatan yang pasien keluarga dalam keluarga
dilatih melaksanakan membimbing pasien mempercepat
kegiatan yang melaksanakan pemuliah pasien
dilatih kegiatan yang dilatih
3. Beri pujian kepada 3. Memberikan
keluarga motivasi kepada
keluarga dalam
merawat pasien
SP 3 Setelah ... x 1. Jelaskan kepada 1. Menambah
Keluarga interaksi keluarga tentang pemahaman keluarga
mampu diharapkan obat yang tentang pengoatan
memahami keluarga mampu dikonsumsi pasien : pasien sehingga
tentang obat memahami a. Jenis obat membantu pasien
yang diminum tentang obat b. Guna obat dalam keteraturan
pasien yang diminum c. Dosis obat minum obat
pasien meliputi d. Frekuensi
jenis, guna, minum obat
dosis, frekuensi, e. Cara minum
cara kan obat
kontinyuitas f. Keuntungan
minum obat minum obat
g. Kerugian tidak
minum obat
teratur
126
2. Minta keluarga 2. Mengevaluasi
menjelaskan pemahaman keluarga
kembali tentang obat tentang pengobatan
yang dikonsumsi pasien setelah
pasien diberikan penjelasan
SP 3
Keluarga dapat Setelah ... x Anjurkan keluarga Dukungan keluarga dapat
membantu interaksi membantu pasien memberikan dampak
pasien diharapkan melakukan kegiatan positif pada klien
melakukan keluarga mampu sesuai jadwal :
kegiatan sesuaimembantu memenuhi kebutuhan,
jadwal pasien melakukan kegiatan
melakukan yang dilatih dan minum
kegiatan sesuai obat
jadwal
9 Koping SP 4 Setelah ... x 1. Evaluasi kegiatan 1. Keterampilan
individu Keluarga dapat interaksi keluarga dalam keluarga dalam
inefektif membantu diharapkan memenuhi membimbing pasien
membimbing keluarga mampu kebutuhan paisen membantu pemulihan
pasien membimbing a. Kebutuhan yang pasien
memenuhi pasien sudah terpenuhi
kebutuhan memenuhi b. Kebutuhan yang
pasien, kebutuhan belum terpenuhi
membimbing pasien, 2. Evaluasi kegiatan 2. Keterampilan
pasien membimbing keluarga dalam keluarga dalam
melakukan pasien membimbing pasien membimbing pasien
kegiatan yang melakukan melakukan kegiatan membantu pemulihan
dilatih dan kegiatan yang yang dilatih pasien
127
minum obat dilatih dan 3. Evaluasi kegiatan 3. Dukungan keluarga
minum obat keluarga dalam dapat meningkatkan
membinmbing keteraturan pasien
pasien minum obat dalam minum obat
4. Beri pujian kepada 4. Pujian kepada
keluarga keluarga dapat
memotivasi keluarga
SP 4 Setelah ... x 1. Jelaskan kepada 1. Menentukan tindakan
Keluarga interaksi keluarga tentang selanjutnya
mampu diharapkan follow up (catatan
memahami keluarga mampu perkembangan)
follow up pasien memahami pasien ke RSJ/PKM
ke RSJ/PKM, follow up pasien 2. Jelaskan tanda-tanda 2. Meningkatkan
tanda kambuh ke RSJ/PKM, pasien kambuh kognitif keluarga
dan rujukan tanda kambuh a. Mengingkari dalam merawat
pasien dan rujukan masalah pasien dengan
pasien b. Harga diri koping individu
rendah inefektif
c. Merasa malu
d. Tidak percaya
diri
e. Jarang
berkomunikasi
3. Jelaskan tentang 3. Memperoleh
rujukan pasien : penanganan lebih
segera hubungi lanjut, cepat dan
pelayanan kesehatan tepat
terdekat bila ada
128
gejala
SP 4
Keluarga Setelah ... x Anjurkan keluarga Dukungan keluarga dapat
mampu interaksi membantu pasien memberikan dampak
membantu diharapkan melakukan kegiatan positif pada klien
membimbing keluarga mampu sesuai jadwal :
pasien dalam membimbing memenuhi kebutuhan,
melakukan pasien dalam melakukan kegiatan
kegiatan sesuai melakukan yang dilatih dan minum
jadwal kegiatan sesuai obat
jadwal
10 Koping SP 5 Setelah ... x 1. Anjurkan keluarga 1. Dukungan keluarga
individu Keluarga dapat interaksi membantu pasien dapat memberikan
inefektif membantu diharapkan melakukan kegiatan dampak positif pada
membimbing keluarga mampu sesuai jadwal : klien
pasien membimbing memenuhi
memenuhi pasien kebutuhan,
kebutuhan memenuhi melakukan kegiatan
pasien, kebutuhan yang dilatih dan
membimbing pasien, minum obat
pasien membimbing 2. Berikan pujian 2. Pujian kepada
melakukan pasien kepada keluarga keluarga dapat
kegiatan yang melakukan memberikan motivasi
dilatih dan kegiatan yang kepada keluarga
minum obat dilatih dan
minum obat
SP 5 Setelah ... x Nilai kemampuan Untuk mengetahui
Keluarga interaksi keluarga merawat kemampuan keluarga
129
mampu merawat diharapkan pasien dengan koping merawat pasien
pasien keluarga mampu individu inefektif
merawat pasien
dengan koping
individu
inefektif
Sp 5 Setelah ... x Nilai kemampuan Untuk mengetahui
Keluarga interaksi keluarga melakukan kemampuan melakukan
mampu dihaapkan kontrol ke RSJ/PKM kontrol ke RSJ/PKM
melakukan keluarga mampu
kontrol ke membawa
RSJ/PKM pasien kontrol
ke RSJ/PKM
130
pasien 3. Menyapu lantai
2. Klien dapat 2. Bantu menilai kegiatan 4. Mengepel lantai
membantu yang dapat dilakukan saat - Klien mengatakan akan melakukan
menilai ini (pilih dari daftar kegiatan yang bermanfaat
kegiatan yang kegiatan): buat daftar - Klien mengatakan bersedia
dapat kegiatan yang dapat melakukan kegiatan yang pertama
dilakukan saat dilakukan saat ini. yaitu merapikan tempat tidur
ini (pilih dari - Klien mengatakan tujuan dari
daftar merapikan tempat tidur adalah agar
kegiatan): buat tempat tidurnya rapi dan bagus
daftar kegiatan untuk dilihat.
yang dapat - Klien mengatakan dirinya
dilakukan saat berharga, dan ingin cepat pulang
ini. 3. Bantu memilih salah satu bertemu keluarga.
3. Klien dapat kegiatan yang dapat O:
mambantu dilakukan saat ini untuk - Ada kontak mata , menunduk
memilih salah dilatih - Klien kooperatif, klien jarang
satu kegiatan berbicara
yang dapat - Klien bisa mengungkapkan
dilakukan saat perasaannya dan memilih
ini untuk 4. Latih kegiatan yang dipilih kegiatannya
dilatih (alat dan cara - Klien melakukan kegiatan pertama
4. Klien dapat melakukannya) dibuktikan dengan klien merapikan
melatih tempat tidur sesuai instruksi
kegiatan yang perawat
dipilih (alat A: SP 1 tercapai
dan cara 5. Bimbing klien untuk P:
melakukannya) memasukkan pada jadwal Klien:
131
5. Klien dapat kegiatan untuk latihan: dua - Minta klien menilai aspek positif
memasukkan kegiatan masing-masing yang ada pada diri klien
pada jadwal dua kali per hari - Anjurkan klien melatih kegiatan
kegiatan untuk yang telah dilatih
dua kali per - Anjurkan klien memperagakan
hari kegiatan yang telah dilakukan dan
memasukan kedalam jadwal
Perawat:
- Menjelasakan tujuan dari kegiatan
pertama yang telah dilakukan
- Melatih kembali kegiatan pertama
yang telah dilakukan dan menilai
aspek positif dari diri klien,
mengobservasi sikap dan jadwal
kegiatan
- Melanjutkan SP 2 Harga Diri
Rendah Kronis:
1. Evaluasi kegiatan pertama yang
telah dilatih dan berikan pujian
2. Bantu klien memilih kegiatan
kedua yang akan dilatih
3. Latih kegiatan kedua (alat dan
cara)
4. Bimbing klien untuk
memasukan pada jadwal
kegiatan untuk latihan: dua
kegiatan masing-masing dua
kali per hari
132
Senin, 3 SP 2 : Harga Diri
Mei 2021 Rendah Kronis
13.10 s/d 1. Klien dapat 1. Mengevaluasi kegiatan S:
13.30 WIB mengevaluasi pertama yang telah dilatih - Klien mengatakan mampu untuk
kegiatan dan berikan pujian memilih kegiatan. Nanang
pertama yang 1. Merapikan tempat tidur
telah dilatih dan 2. Berdandan: menyisir rambut
berikan pujian 3. Menyapu lantai
2. Klien dapat 2. Membantu klien memilih 4. Mengepel lantai
membantu kegiatan kedua yang akan - Klien mengatakan akan melakukan
memilih dilatih kegiatan yang bermanfaat
kegiatan kedua - Klien mengatakan dirinya
yang akan berharga, dan ingin cepat pulang
dilatih 3. Melatih kegiatan kedua bertemu keluarga.
3. Klien dapat (alat dan cara) - Klien mengatakan tujauan dari
melatih merapikan tempat tidur adalah agar
kegiatan kedua tempat tidurnya rapi dan bagus
(alat dan cara) 4. Membimbing klien untuk untuk dilihat.
4. Klien mampu memasukan pada jadwal - Klien mengatakan akan melakukan
memasukan kegiatan untuk latihan: dua kegiatan kedua yaitu menyisir
pada jadwal kegiatan masing-masing rambut
kegiatan untuk dua kali per hari - Klien mengatakan bersedia
latihan: dua melakukan kegiatan yang kedua.
kegiatan O:
masing-masing - Ada kontak mata , menunduk
dua kali per hari - Klien kooperatif, klien jarang
berbicara
- Klien bisa mengungkapkan
133
perasaannya dan memilih
kegiatannya
- Klien mengevaluasi kegiatan yang
pertama dibuktikan dengan klien
merapikan tempat tidur sesuai
instruksi perawat
- Klien melakukan kegiatan kedua
yaitu menyisir rambut dibuktikan
dengan rambut klien rapi dan tidak
acak-acakan lagi
A: SP 2 tercapai
P:
Klien:
- Anjurkan klien menjelaskan tujuan
kegiatan pertama dan minta klien
menilai aspek positif yang ada pada
diri klien dan melatih kegiatan
pertama yang telah dilatih, dan
anjurkan klien memperagakan
kegiatan pertama yang telah
dilakukan.
- Anjurkan klien untuk menjelaskan
tujuan, melatih kegiatan, dan
mendemonatrasikan kegiatan
kedua dan memasukan dalam
jadwal kegiatan
Perawat:
- Menilai aspek positif dari diri klien
134
- Menjelasakan tujuan dari kegiatan
pertama dan kedua yang telah
dilakukan
- Melatih kembali kegiatan pertama
dan kedua yang telah dilakukan
dan mengobservasi sikap dan
jadwal kegiatan
- Melanjutkan SP 3 Harga Diri
Rendah Kronis:
1. Evaluasi kegiatan pertama dan
kedua yang telah dilatih dan
berikan pujian
2. Bantu klien memilih kegiatan
ketiga yang akan dilatih
3. Latih kegiatan ketiga (alat dan
cara)
4. Bimbing klien untuk
memasukan pada jadwal
kegiatan untuk latihan: tiga
kegiatan masing-masing dua
kali per hari
Selasa, 4 SP 3 : Harga Diri
Mei 2021 Rendah Kronis
12.50 s/d 1. Klien dapat 1. Mengevaluasi kegiatan S:
13.10 WIB mengevaluasi pertama dan kedua yang - Klien mengatakan mampu untuk
kegiatan telah dilatih dan berikan memilih kegiatan : Merapikan Nanang
pertama dan pujian tempat tidur, Berdandan: menyisir
kedua yang rambut, Menyapu lantai, Mengepel
135
telah dilatih dan lantai
berikan pujian - Klien mengatakan akan melakukan
2. Klien dapat 2. Membantu klien memilih kegiatan yang bermanfaat dan
membantu kegiatan ketiga yang akan mengatakan dirinya berharga, dan
memilih dilatih ingin cepat pulang bertemu
kegiatan ketiga keluarga.
yang akan - Klien mengatakan tujuan dari
dilatih 3. Melatih kegiatan ketiga merapikan tempat tidur adalah agar
3. Klien dapat (alat dan cara) tempat tidurnya rapi dan bagus
melatih untuk dilihat.
kegiatan ketiga - Klien mengatakan tujuan
(alat dan cara) 4. Membimbing klien untuk melakukan kegiatan menyisir
4. Klien mampu memasukan pada jadwal rambut adalah biar rapi dan tidak
memasukan kegiatan untuk latihan: tiga acak-acakan.
pada jadwal kegiatan masing-masing - Klien mengatakan akan melakukan
kegiatan untuk dua kali per hari kegiatan ketiga yaitu menyapu
latihan: tiga lantai
kegiatan - Klien mengatakan bersedia
masing-masing melakukan kegiatan yang telah
dua kali per hari direncanakan
O:
- Ada kontak mata
- Terkadang menunduk
- Klien kooperatif, klien jarang
berbicara dan kurang terbuka
- Klien mengevaluasi kegiatan yang
pertama dibuktikan dengan klien
merapikan tempat tidur sesuai
136
instruksi perawat
- Klien mengevaluasi kegiatan kedua
yaitu menyisir rambut dibuktikan
dengan rambut klien rapi dan tidak
acak-acakan lagi
- Klien mampu melakukan kegiatan
yang ketiga dibuktikan klien dapat
mendemonstrasikan kegiatan
menyapu lantai sesuai dengan
perawat ajarkan.
A: SP 3 tercapai
P:
Klien:
- Anjurkan klien menjelaskan tujuan
kegiatan pertama dan minta klien
menilai aspek positif yang ada pada
diri klien dan melatih kegiatan
pertama yang telah dilatih, dan
anjurkan klien mememperagakan
kegiatan pertama yang telah
dilakukan dan memasukan kedalam
jadwal
- Anjurkan klien untuk menjelaskan
tujuan, melatih kegiatan, dan
mendemonatrasikan kegiatan
kedua
- Anjurkan klien menjelaskan tujuan
kegiatan yang ketiga, melatih
137
kegiatan dan memperagakan
kegiatan ketiga yang telah dilatih
dan memasukan dalam jadwal
kegiatan
Perawat:
- Menjelasakan tujuan dari kegiatan
pertama yang telah dilakukan dan
melatih kembali kegiatan yang
telah dilakukan dan menilai aspek
positif dari diri klien
- Menjelaskan tujuan, melatih dan
memperagakan kegiatan kedua
yang telah dilatih yaitu menyisir
rambut
- Menjelaskan tujuan, melatih dan
mendemonstrasikan kegiatan
ketiga klien yaitu menyapu lantai,
dan mengobservasi sikap dan
jadwal kegiatan
- Melanjutkan SP 4 Harga Diri
Rendah Kronis:
1. Evaluasi kegiatan pertama,
kedua, dan tiga yang telah
dilatih dan berikan pujian
2. Bantu klien memilih kegiatan
keempat yang akan dilatih
3. Latih kegiatan keempat (alat dan
cara)
138
4. Bimbing klien untuk
memasukan pada jadwal
kegiatan untuk latihan: empat
kegiatan masing-masing dua
kali per hari
Rabu, 5 SP 4: Harga Diri
Mei 2021 Rendah Kronis
12.40 s/d 1. Klien dapat 1. Mengevaluasi kegiatan S:
13.00 WIB mengevaluasi pertama, kedua dan ketiga - Klien mengatakan mampu untuk
kegiatan yang telah dilatih dan memilih kegiatan : Merapikan Nanang
pertama, kedua berikan pujian tempat tidur, Berdandan: menyisir
dan ketiga yang rambut, Menyapu lantai, Mengepel
telah dilatih dan lantai
berikan pujian - Klien mengatakan akan melakukan
2. Klien dapat 2. Membantu klien memilih kegiatan yang bermanfaat dan
membantu kegiatan keempat yang mengatakan dirinya berharga, dan
memilih akan dilatih ingin cepat pulang bertemu
kegiatan keluarga.
keempat yang - Klien mengatakan tujuan dari
akan dilatih 3. Melatih kegiatan keempat merapikan tempat tidur adalah agar
3. Klien dapat (alat dan cara) tempat tidurnya rapi dan bagus
melatih untuk dilihat.
kegiatan - Klien mengatakan tujuan
keempat (alat 4. Membimbing klien untuk melakukan kegiatan menyisir
dan cara) memasukan pada jadwal rambut adalah biar rapi dan tidak
4. Klien mampu kegiatan untuk latihan: acak-acakan.
memasukan empat kegiatan masing- - Klien mengatakan tujuan
pada jadwal masing dua kali per hari melakukan kegiatan menyapu
139
kegiatan untuk lantai agar tidak ada debu dan
latihan: empat ruangan bersih
kegiatan - Klien mengatakan akan melakukan
masing-masing kegiatan keempat yaitu mengepel
dua kali per hari lantai
- Klien mengatakan bersedia
melakukan kegiatan yang telah
direncanakan
O:
- Ada kontak mata
- Terkadang menunduk
- Klien kooperatif, tetapi kurang
terbuka/ klien banyak diam tapi
mau melakukan apa yang
diperintahkan oleh perawat
- Klien mengevaluasi kegiatan yang
pertama dibuktikan dengan klien
merapikan tempat tidur sesuai
instruksi perawat
- Klien mengevaluasi kegiatan yang
kedua yaitu menyisir rambut
dibuktikan dengan rambut klien
rapi dan tidak acak-acakan lagi
- Klien mengevaluasi kegiatan yang
ketiga dibuktikan klien menyapu
lantai sesuai dengan instruksi dan
dapat melakukan dengan baik
- Klien mampu melakukan kegiatan
140
yang keempat dibuktikan dengan
klien dapat memperagakan cara
mengepel lantai dengan baik.
A: SP 4 tercapai
P:
Klien:
- Anjurkan klien menjelaskan tujuan
kegiatan pertama dan minta klien
menilai aspek positif yang ada pada
diri klien dan melatih kegiatan
pertama yang telah dilatih, dan
anjurkan klien mememperagakan
kegiatan pertama yang telah
dilakukan dan memasukan kedalam
jadwal
- Anjurkan klien untuk menjelaskan
tujuan, melatih kegiatan, dan
mendemonatrasikan kegiatan
kedua
- Anjurkan klien menjelaskan tujuan
kegiatan yang ketiga, melatih
kegiatan dan memperagakan
kegiatan ketiga yang telah dilatih
- Anjurkan klien menjelaskan tujuan
kegiatan yang keempat, melatih
dan memperagakan kegiatan yang
telah dilatih dan memasukan dalam
jadwal kegiatan
141
Perawat:
- Menjelasakan tujuan dari kegiatan
pertama yang telah dilakukan dan
melatih kembali kegiatan yang
telah dilakukan dan menilai aspek
positif dari diri klien
- Menjelaskan tujuan, melatih dan
memperagakan kegiatan kedua
yang telah dilatih yaitu menyisir
rambut
- Menjelaskan tujuan, melatih dan
mendemonstrasikan kegiatan
ketiga klien yaitu menyapu lantai
- Menjelaskan tujuan, melatih dan
memperagakan kegiatan keempat
klien yang telah dilatih yaitu
mengepel lantai dan mengobservasi
sikap dan jadwal kegiatan
- Melanjutkan SP 5 Harga Diri
Rendah Kronis:
1. Mengevaluasi kegiatan latihan
dan berikan pujian
2. Melatih kegiatan dilanjutkan
sampai tak terhingga
3. Menilai kemampuan yang telah
mandiri
4. Nilai apakah harga diri klien
meningkat
142
Kamis, 6 SP 5: Harga Diri
Mei 2021 Rendah Kronis
11.15 s/d 1. Mengevaluasi
11.45 WIB kegiatan latihan 1. Mengevaluasi kegiatan S: Nanang
dan berikan latihan dan berikan pujian
2. Melatih kegiatan - Klien mengatakan mampu
pujian
dilanjutkan sampai tak melakukan untuk memilih
2. Melatih
terhingga kegiatan : Merapikan tempat tidur,
kegiatan
3. Menilai kemampuan yang Berdandan: menyisir rambut,
dilanjutkan
telah mandiri Menyapu lantai, Mengepel lantai
sampai tak
4. Nilai apakah harga diri - Klien mengatakan akan melakukan
terhingga
klien meningkat kegiatan yang bermanfaat dan
3. Menilai
mengatakan dirinya berharga, dan
kemampuan
ingin cepat pulang bertemu
yang telah
keluarga.
mandiri
- Klien mengatakan tujuan dari
4. Nilai apakah
merapikan tempat tidur adalah agar
harga diri klien
tempat tidurnya rapi dan bagus
meningkat
untuk dilihat.
- Klien mengatakan tujuan
melakukan kegiatan menyisir
rambut adalah biar rapi dan tidak
acak-acakan.
- Klien mengatakan tujuan
melakukan kegiatan menyapu
lantai agar tidak ada debu dan
ruangan bersih
- Klien mengatakan akan melakukan
143
kegiatan keempat yaitu mengepel
lantai
- Klien mengatakan bersedia
melakukan kegiatan yang telah
direncanakan
O:
- Ada kontak mata
- Terkadang menunduk
- Klien kooperatif, lebih banyak
diam, taetapi klien mau mengikuti
instruksi yang diberikan oleh
perawat
- Klien mengevaluasi kegiatan yang
pertama dibuktikan dengan klien
merapikan tempat tidur sesuai
instruksi perawat
- Klien mengevaluasi kegiatan yang
kedua yaitu menyisir rambut
dibuktikan dengan rambut klien
rapi dan tidak acak-acakan lagi
- Klien mengevaluasi kegiatan yang
ketiga dibuktikan klien menyapu
lantai sesuai dengan instruksi dan
dapat melakukan dengan baik
- Klien mampu melakukan kegiatan
yang keempat dibuktikan dengan
klien dapat memperagakan cara
mengepel lantai dengan baik.
144
- Klien dapat melakukan kegiatan
kegiatan dengan baik
- Dalam jadwal kegiatan klien dapat
melakukan kegiatan 2 kali perhari
selama 3 kali pertemuan dan
sekarang sudah 8 kali kegiatan
yang telah dilakukan klien.
A: SP 5 tercapai
P:
Klien:
- Anjurkan klien untuk mengingat,
melatih dan mendemonstrasikan
kegiatan yang telah dilatih yaitu
merapikan tempat tidur, menyisir
rambut, menyapu lantai dan
mengepel lantai dan selalu
menuliskan dalam jadwal kegiatan
yang telah diberikan oleh perawat
dan di isi saat melakukan kegiatan
tersebut.
Perawat:
- Pantau perkembangan kemampuan
klien dalam berlatih kegiatan
sesuai jadwal
- Berikan peneilaian pada
kemampuan klien dalam
menggontrol harga diri rendah dan
selalu berikan pujian kepada klien
145
setelah klien berhasil melakukan
kegiatan tersebut.
- Lanjutkan SP 1 Isolasi Sosial
1. Identifikasi penyebab isolasi
sosial, siapa yang serumah,
siapa yang dekat, siapa yang
tidak dekat dan apa
penyebabnya tidak dekat.
2. Keuntungan punya teman dan
bercakap-cakap
3. Kerugian tidak punya teman
dan tidak bercakap-cakap
4. Latih cara berbicara dan pasien
dan perawat
5. Bimbing klien untuk
memasukan pada jadwal
kegiatan untuk latihan
Jumat, 7 SP 1 : Isolasi Sosial S:
Mei 2021 1. Mengidentifikasi penyebab - Klien mengatakan dia ingin sendiri
1. Klien mampu
Jam : 09.00 isolasi sosial, siapa yang saja tidak mau bertemu dengan
mengidentifika Nanang
s/d 09.30 serumah, siapa yang dekat, orang lain.
si penyebab
WIB siapa yang tidak dekat dan - Klien mengatakan sudah minum
isolasi sosial,
apa penyebabnya tidak obat, mandi dan sarapan pagi
siapa yang
dekat. - Klien mengatakan serumah dengan
serumah, siapa
2. Menguntungkan punya ibu, ayah, dan 3 adik
yang dekat,
teman dan bercakap-cakap - Klien mengatakan dekat dengan
siapa yang
3. Merugikan jika tidak punya ibunya
tidak dekat dan
teman dan tidak bercakap- - Klien mengatakan tidak dekat
apa
146
penyebabnya cakap dengan keluarga dari ibunnya
tidak dekat. 4. Melatih cara berbicara dan - Klien mengatakan keluarga ibu
2. Klien dapat pasien dan perawat suka mengejek ejek klien karena
mengetahui 5. Membimbing klien untuk tidak naik kelas sebanyak 2 kali
keuntungan memasukan pada jadwal - Klien mengatakan tidak tahu
punya teman kegiatan untuk latihan keuntungan dan kerugian dari
dan bercakap- bercakap-cakap
cakap - Klien mengatakan mau berbicara
3. Klien dapat dengan perawat
mengetahui O:
kerugian tidak - Ada kontak mata tetapi kurang
punya teman - Klien tersenyum menatap
dan tidak perawat tetapi menunduk
bercakap- kembali
cakap - Klien tampak sedih
4. Klien dapat - Klien kooperatif tetapi lebih
melatih cara banyak diam
berbicara dan - Klien sedikit sulit di ajak
pasien dan berbicara
perawat - Klien sedikit terbuka dengan
5. Klien dapat perawat dibuktikan klien mau
memasukan bercerita tetapi perasaan tidak
pada jadwal tersampaikan semua.
kegiatan untuk - Klien mampu menyampaikan
latihan perasaannya.
A: SP 1 belum teratasi
P:
Klien :
147
- Anjurkan klien untuk terbuka dan
membina hubungan saling percaya
- Membantu klien memahami
keuntungan dan kerugaian
bercakap dengan teman
- Melatih kegiatan berbicara dengan
perawat dan masukan kegiatan
dalam jadwal kegiatan
Perawat :
- Membina hubungan saling percaya
agar klien terbuka.
- Menjelaskan penyebab klien
menyendiri, kaji orang terdekat,
orang yang tidak disukai, dan
alasannya.
- Melatih bercakap dengan klien dan
observasi sikap dan jadwal
kegiatan
- Lanjutkan SP 1 Isolasi Sosial
1. Identifikasi penyebab isolasi
sosial, siapa yang serumah,
siapa yang dekat, siapa yang
tidak dekat dan apa
penyebabnya tidak dekat.
2. Keuntungan punya teman dan
bercakap-cakap
3. Kerugian tidak punya teman
dan tidak bercakap-cakap
148
4. Latih cara berbicara dan
pasien dan perawat
5. Bimbing klien untuk
memasukan pada jadwal
kegiatan untuk latihan
Jumat, 7 SP 1 : Isolasi Sosial S:
Mei 2021
Jam : 13.00 1. Klien mampu 1. Mengidentifikasi penyebab - Klien mengatakan dia ingin sendiri
s/d 13.30 mengidentifikasi isolasi sosial, siapa yang saja tidak mau bertemu dengan orang Nanang
WIB penyebab isolasi serumah, siapa yang dekat, lain.
sosial, siapa yang siapa yang tidak dekat dan - Klien mengatakan sudah minum obat,
serumah, siapa apa penyebabnya tidak dekat. mandi dan sarapan pagi
yang dekat, siapa 2. Menguntungkan punya - Klien mengatakan serumah dengan
yang tidak dekat teman dan bercakap-cakap ibu, ayah, 1 adik dan 1 kakak
dan apa 3. Merugikan jika tidak punya - Klien mengatakan dekat dengan
penyebabnya teman dan tidak bercakap- ibunya
tidak dekat. cakap - Klien mengatakan tidak dekat dengan
2. Klien dapat 4. Melatih cara berbicara dan teman temannya
mengetahui pasien dan perawat - Klien mengatakan teman-temannya
keuntungan 5. Membimbing klien untuk suka membulinya
punya teman dan memasukan pada jadwal - Klien mengatakan melakukan
bercakap-cakap kegiatan untuk latihan kegiatan berbincang-bincang dengan
3. Klien dapat perawat
mengetahui O:
kerugian tidak
punya teman dan - Ada kontak mata
tidak bercakap- - Klien tersenyum menatap perawat,
cakap pandangan wajah menatap perawat
walaupun terkadang menunduk.
149
4. Klien dapat - Klien kooperatif, sudah mau berbicara
melatih cara - Perawat dapat membina hubugan
berbicara dan saling percaya dibuktikan klien mau
pasien dan bercerita dan mencerikan perasaannya
perawat walaupun klien terlihat sulit
5. Klien dapat mengungkapkannya
memasukan pada - Klien tampak bahagia saat perawat
jadwal kegiatan memberi pujian bagi klien, karena
untuk latihan sudah mau terbuka.
A: SP 1 teratasi
P:
Klien :
- Anjurkan klien untuk terbuka dan
membina hubungan saling percaya
- Anjurkan klien menjelaskan penyebab
klien menyendiri, orang terdekat,
orang yang tidak dekat dan alasannya.
- Anjurkan klien menjelaskan
keuntungan dan kerugaian bercakap
dengan teman
- Melatih kegiatan berbicara dengan
perawat dan masukan kegiatan dalam
jadwal kegiatan
Perawat :
- Membina hubungan saling percaya
agar klien terbuka.
- Menjelaskan penyebab klien
menyendiri, kaji orang terdekat, orang
150
yang tidak disukai, dan alasannya.
- Melatih bercakap dengan klien dan
observasi sikap dan jadwal kegiatan
- Lanjutkan SP 2 Isolasi Sosial
1. Evaluasi kegiatan berkenalan
(berapa orang), beri pujian
2. Latih cara berkenalan saat
melakukan kegiatan harian
(latihan 2 kegiatan)
3. Bimbing pasien untuk
memasukan pada jadwal kegiatan
untuk berkenalan 2-3 orang
pasien, perawat dan tamu,
berbicara saat melakukan kegiatan
harian
Sabtu, 8 Mei SP 2 : Isolasi Sosial S:
2021
Jam : 13.00 1. Klien mampu 1. Klien mampu mengevaluasi - Klien mengatakan sudah berkenalan
s/d 13.30 mengevaluasi kegiatan berkenalan (berapa dengan 2 orang teman kamarnya Nanang
WIB kegiatan orang), beri pujian - Klien mengatakan masih mengingat
berkenalan 2. Melatih cara berkenalan saat latihan keuntungan dan kerugian
(berapa orang), melakukan kegiatan harian punya teman dan bercakap-cakap
beri pujian (latihan 2 kegiatan) O :
2. Melatih cara 3. Membimbing pasien untuk
berkenalan saat - Klien terlihat lebih semangat
memasukan pada jadwal
melakukan - Klien tampak koperatif dari
kegiatan untuk berkenalan 2-
kegiatan harian sebelumnya
3 orang pasien, perawat dan
(latihan 2 - Kontak mata mulai ada
tamu, berbicara saat
A : SP 2 teratasi
151
kegiatan) melakukan kegiatan harian P:
3. Membimbing Klien :
pasien untuk - Motivasi klien untuk terus berlatih
memasukan berkenalan dengan orang lain dan
pada jadwal melakukan bercakap-cakap
kegiatan untuk - Anjurkan klien memasukkan latihan
berkenalan 2-3 ke dalam jadwal kegiatan
orang pasien, Perawat :
perawat dan - Evaluasi kegiatan latihan SP 1 dan SP
tamu, berbicara 2
saat melakukan - Membantu klien memasukkan latihan
kegiatan harian ke dalam jadwal kegiatan
- Lanjutkan SP 3 Isolasi Sosial
1. Evaluasi kegiatan latihan
berkenalan (berapa orang) dan
bicara saat melakukan dua
kegiatan harian, berikan pujian
2. Latih cara berbicara saat
melakukan kegiatan harian ( 2
kegiatan baru)
3. Bimbing klien memasukkan pada
jadwalkegiatan untuk latihan
berkenalan 4-5 orang, berbicara
saat melakukan 4 kegiatan harian
152
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Skizofrenia adalah suatu gangguan yang bertahan selama 6 bulan yang meliputi
satu bulan fase gejala aktif (misalnya, mengalami dua atau lebih gejala berikut:
delusi, halusinasi, pembicaraan yang tidak terarah, perilaku katatonik, gejala
negatif).
Harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga, tidak berarti, dan rendah diri,
yang berkepanjangan akibat evaluasi negatif terhadap diri sendiri dan
kemampuan diri (Keliat & Akemat, 2012).
153
154
Asuhan keperawatan dilakukan mulai tanggal 3 Mei 2021 sampai 8 Mei 2021
dan sudah dilakukan empat kali pertemuan dengan klien. Penulis selama
delapan kali pertemuan telah melakukan SP 1 hingga SP 5 untuk diagnosis
harga diri rendah dan SP 1 hingga SP 2 untuk diagnosis isolasi sosial.
Berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan penulis terhadap klien, didapatkan
bahwa pada diagnosis harga diri rendah SP 1 merapikan tempat tidur tercapai,
SP 2 menyapu tercapai, SP 3 mencuci piring tercapai, SP 4 mengepel lantai
tercapai, SP 5 mengevaluasi latihan kegiatan merapikan tempat tidur, menyapu,
mencuci piring, mengepel lantai telah tercapai dan untuk diagnosis isolasi
sosial SP 1 mengidentifikasi penyebab isolasi sosial tercapai, SP 2 cara
berkenalan saat melakukan kegiatan harian tercapai.
B. Saran
1. Bagi Rumah Sakit
Pertahankan dan tingkatkan komunikasi terapeutik saat memberikan terapi
maupun saat berinteraksi dengan klien, serta diharapkan laporan ini
menjadi bahan masukan untuk meningkatkan dan mengembangkan ilmu
keperawatan jiwa khususnya dalam memberikan perawatan pada klien
dengan kasus skizofrenia dengan masalah utama harga diri rendah kronis.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan laporan ini dapat dijadikan acuan atau tambahan referensi
untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa didik dalam melakukan
asuhan keperawatan pada kasus skizofrenia dengan masalah utama harga
diri rendah kronis.
3. Bagi Mahasiwa
Pelajari dan pahami dengan dalam terkait konsep atau teori klien dengan
gangguan jiwa dan klien dengan masalah kejiwaaan, serta asuhan
keperawatan jiwa, khususnya pada klien dengan kasus skizofrenia dengan
masalah utama harga diri rendah, sehingga saat melakukan praktik
lapangan mahasiswa dapat memberikan asuhan keperawatan yang
optitimal, professional dan komprehensif.
DAFTAR PUSTAKA
Keliat B, dkk. (2014). Proses Keperawatan Jiwa Edisi II. Jakarta: EGC
Kusumawati, F., & Hartono, Y. (2010). Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta:
Salemba Medika
Suerni T, Budi Anna Keliat, Novy Helena CD. 2013. Penerapan Terapi Kognitif &
Psikoedukasi Keluara Pada Klien Harga Diri Rendah Di Ruang Yudistira
Rumah Sakit Dr. Marzoeki Mahdi Bogor. Jurnal Keperawatan Jiwa. Volume.
1, No. 2, November 2013.
TIM Pogja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia:
Definisi dan Indikator Diagnostik. Ed. I. Jakarta: DPP PPNI
155
Townsend, M. C. (2014). Psychiatric mental health nursing: Concepts of care in
evidence-based practice. F. A Davis Company
World Health Organization (2017). Mental disorders fact sheets World Health
Organization.http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs396/en/. Diakses
19 April 2021.
Yusuf, Ah., Rizky Fitrysari PK., Hanik Endang. (2015). Buku Ajar Keperawatan
Kesehatan Jiwa. Salemba Medika: Jakarta
156
LAMPIRAN
1
Lampiran 1
LAPORAN PELAKSANAAN
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)
HARGA DIRI RENDAH SESI II : MELATIH HAL POSITIF PADA DIRI
Disusun Oleh :
RAHAYU NANANG KRESNAWAN
2004057
2
HALAMAN PENGESAHAN
Proposal Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Harga Diri Rendah sesi II : Melatih
Hal Positif Pada Diri ini telah diteliti dan disetujui oleh Pembimbing Akademik
STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta :
Pembimbing Klinik
3
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal “Terapi Aktivitas
Kelompok (TAK) Harga Diri Rendah Sesi II : Melatih Hal Positif Pada Diri”.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu
dalam proses penulisan proposal ini. Penulis menyadari proposal ini jauh dari
sempurna, sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca guna menyempurnakan proposal selanjutnya.
1. Ibu Vivi Retno intening, S. Kep., Ns ., MAN., selaku ketua STIKES Bethesda
Yakkum Yogyakarta.
2. Ibu Ethic Palupi., S. Kep., Ns., MNS., selaku Ketua Prodi Profesi Ners
STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta.
3. Ibu Ruthy Ngapiyem, S.Kp., M.Kes., selaku koordinator preceptor praktik &
Pembimbing Akademik stase keperawatan jiwa
4. Mahasiswa Profesi Ners Stikes Bethesda Yakkum Yogyakarta khususnya Ners
angkatan XII yang telah bekerja sama dengan baik dalam penyusunana
laporan dan melaksanakan prktik Stase Komunitas.
4
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...…………………………………………………………….i
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................ii
KATA PENGANTAR.............................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Tujuan...........................................................................................................4
C. Manfaat.........................................................................................................4
BAB II LANDASAN TEORI..................................................................................5
A. Konsep TAK Umum.....................................................................................5
1. Definisi TAK.............................................................................................5
2. Tujuan TAK...............................................................................................5
3. Manfaat TAK.............................................................................................5
4. Jenis TAK..................................................................................................6
B. Konsep TAK Khusus Stimulasi Persepsi : Harga Diri Rendah.....................6
1. Definisi TAK Stimulasi Persepsi : Halusinasi...........................................6
2. Tujuan........................................................................................................6
3. Indikasi......................................................................................................6
4. Topik..........................................................................................................7
5. Waktu Pelaksanaan....................................................................................7
6. Pengorganisasian.......................................................................................7
7. Setting tempat............................................................................................8
8. Alat............................................................................................................8
9. Metode.......................................................................................................8
10. Sasaran dan Kriteria Pasien...................................................................8
11. Langkah Kegiatan..................................................................................9
12. Evaluasi dan Dokumentasi...................................................................11
BAB III PELAKSANAAN TAK...........................................................................12
A. Persiapan.....................................................................................................12
1. Peserta.....................................................................................................12
5
2. Alat..........................................................................................................12
3. Terapis.....................................................................................................12
B. Pelaksanaan dan Hasil.................................................................................12
1. Pelaksanaan.............................................................................................12
BAB IV PENUTUP...............................................................................................14
A. Kesimpulan.................................................................................................14
B. Saran............................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................15
LAMPIRAN...............................................................................................................
6
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
7
Prevalensi gangguan jiwa di seluruh dunia menurut data WHO, (World
Health Organization)pada tahun 2019, terdapat 264 juta orang mengalami
depresi, 45 juta orang menderita gangguan bipolar, 50 juta orang
mengalami demensia, dan 20 juta orang jiwa mengalami skizofrenia.
Meskipun prevalensi skizofrenia tercatat dalam jumlah yang relative lebih
rendah dibandingkan prevalensi jenis gangguan jiwa lainnya berdasarkan
National Institute of Mental Health (NIMH), skizofrenia merupakan salah
satu dari 15 penyebab besar kecacatan di seluruh dunia, orang dengan
skizofrenia memiliki kecendrungan lebih besar peningkatan resikobunuh
diri(NIMH, 2019). Data American Psychiatric Association (APA) tahun
2014 menyebutkan 1% populasi penduduk dunia menderita skizofrenia.
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada 2018 menunjukkan bahwa
prevalensi skizofrenia/psikosis di Indonesia sebanyak 7 per 1000 rumah
tangga. Hal ini menunjukkan bahwa dari 1000 rumah tangga, terdapat 7
rumah tangga yang mempunyai anggota rumah tangga (ART) dengan
pengidap skizofrenia/psikosis berat. Berdasarkan catatan Kemenkes RI
pada tahun 2019, prevalensi gangguan kejiwaan tertinggi terdapat di
Provinsi Bali dan DI Yogyakarta dengan masing-masing prevalensi
menunjukan angka 11,1 dan 10.4 per 1000 rumah tangga yang memiliki
ART dengan pengidap skizofrenia/psikosis. Selanjutnya diikuti oleh
provinsi-provinsi lain diantaranya : Provinsi Nusa Tenggara Barat,
Sumatera Barat, Sulawesi Selatan, Aceh, Jawa Tengah, Sulawesi Tengah,
Sumatera Selatan, dan Kalimantan Barat secara berurutan.
Skizofrenia adalah salah satu gangguan jiwa kronik yang ditandai dengan
gangguan pikiran, emosi, dan berbagai pemikiran yang tidak saling
berhubungan secara logis, persepsi dan perhatian yang keliru, afek datar
atau tidak sesuai, dan berbagai gangguan aktivitas motorik yang aneh
(Davidson, 2006). Videbeck (2011) menjelaskan tanda dan gejala
skizofrenia terdiri dari 2 kategori gejala yaitu gejala postif dan gejala
negatif. Gejala positif yang dialami penderita skizofrenia meliputi
ambivalensi, delusi, pikiran atau gagasan yang tidak terkait, meniru
1
gerakan tubuh dari orang yang diamati, flight of ideas, halusinasi,
keyakinan yang salah, mengulang-ulang kata. Gejala negatif yang dialami
oleh penderita skizofrenia adalah menarik diri dari lingkungan, keinginan
bicara sedikit, afek tumpul, tidak adanya ambisi, bahkan penderita bisa
seperti tidak bergerak atau seolah-olah tegang.
Asuhan Keperawatan Jiwa merupakan asuhan keperawatan yang bersifat
spesialistik, tetapi asuhan kepada klien harus tetap dilakukan secara
holistik. Pendekatan asuhan keperawatan selain harus difokuskan pada
perilaku klien, difokuskan juga pada kondisi fisik, sosial, budaya, dan
spiritual klien.
2
B. Sesuai dengan kasus yang banyak terjadi di berbagai rumah sakit jiwa,
masalah keperawatan yang sering muncul adalah perilaku kekerasan,
halusinasi, isolasisosial, dan harga diri rendah. TAK dilakukan kepada
klien dengan masalah keperawatan tersebut untuk menyelesaikan masalah
tersebut. Terapi aktivitas kelompok yang dikembangkan adalah sosialisasi,
stimulus persepsi, stimulasi sensoris, dan orientasi realita. TAK merupakan
tindakan keperawatan, sehingga perlu dimasukkan dalam rencana tindakan
keperawatan pada masalah keperawatan tertentu. Semua kemampuan yang
dipelajari klien dalam TAK hendaknya digunakan sampai klien pulang
kerumah. Peran keluarga diperlukan untuk memantau pelaksanaan
kemampuan klien di rumah (Keliat, 2014).Tujuan
1. Tujuan TAK Harga Diri Rendah : klien mampu melatih hal positif pada
diri.
2. Tujuan TAK untuk mahasiswa : Untuk melatih mahasiswa keperawatan
menggunakan terapi aktivitas kelompok kepada pasien gangguan jiwa
khususnya pasien harga diri rendah. Sehingga, pasien dapat kembali
kemasyarakat lagi dan melakukan interaksi sosial sesuai perannya.
C. Manfaat
1. Klien mampu menilai hal positif pada diri klien
2. Klien mampu memilih hal positif diri yang akan dilakukan
3
BAB II
LANDASAN TEORI
4
d. Klien dapat mengembangkan perilaku yang adaptiKlien merasa
diakui dan dihargai oleh anggota kelompok lain.
4. Jenis TAK
a. TAK Stimulasi Persepsi
b. TAK Stimulasi Persepsi : Defisit Perawatan Diri
c. TAK Stimulasi Sensori
d. TAK Orientasi Realita
e. TAK Sosialisasi
B. Konsep TAK Khusus Stimulasi Persepsi : Harga Diri Rendah Sesi II
Melatih Hal Positif Pada Diri
1. Definisi TAK Stimulasi Persepsi : Harga Diri Rendah
TAK Stimulasi Persepsi dilaksanakan dengan melatih klien
mempersepsikan stimulus yang disediakan atau stimulus yang pernah
dialami (Keliat,2014).
2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Klien mampu melatih hal positif pada diri
b. Tujuan Khusus
1) Klien dapat menilai hal positif pada diri yang dapat digunakan
2) Klien dapat memilih hal positif diri yang akan dilakukan
3) Klien dapat memperagakan hal positif diri yang telah dipilih
4) Klien dapat menjadwalkan penggunaan kemampuan/hal positif
diri yang telah dilatih/diperagakan
3. Indikasi
TAK stimulasi persepsi harga diri rendah memiliki 2 sesi yang
bertujuan untuk melatih dan mengajarkan pasien untuk melatih hal
positif pada diri. Terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi ini di
indikasikan pada pasien dengan gangguan persepsi sensori (Keliat,
2014).
5
4. Topik
Terapi aktivitas kelompok Stimulasi Persepsi : Harga Diri Rendah Sesi
II melatih hal positif pada diri.
5. Waktu Pelaksanaan
Hari/tanggal : Selasa, 4 Mei 2021
Waktu : 11.00 s/d 11.30 WIB
Tempat : Ruang Tamu
6. Pengorganisasian
a. Leader : Rahayu Nanang K
Memberi arahan dan memimpin jalannya TAK. Memberikan
penjelasan mengenai TAK yang akan dilakukan kepada klien.
Leader juga bertanggung jawab pada kelancaran kegiatan terapi
aktivitas kelompok.
b. Co Leader : Rahayu Nanang K
Membantu leader saat leader kesulitan dan memberikan
informasi tambahan apabila leader lupa. Memotivasi peserta agar
lebih aktif dalam Terapi Aktivitas Kelompok.
c. Fasilitator : Driadora
Membantu klien untuk tetap focus dan memotivasi klien agar
tetap aktif dalam TAK. Fasilitator memfasilitasi jalannya kegiatan
dan memotivasi peserta untuk aktif berpartisipasi.
d. Observer : Driadora
Mengamati jalannya TAK dan mendokumentasikan hasil TAK.
6
7. Setting tempat
Keterangan :
: Leader/Co Leader
: Fasilitator/Observer
: Pasien
8. Alat
a. Daftar Kegiatan
b. Jadwal kegiatan harian
c. Papan tulis dan spidol
9. Metode
a. Diskusi dan Tanya jawab
b. Sharing persespsi
c. Melengkapi jadwal harian
10. Sasaran dan Kriteria Pasien
7
11. Langkah Kegiatan
8
- Klien memperagakan ulang (semua
klien mendapat giliran)
- Berikan pujian sesuai dengan
keberhasilan klien
e. Kegiatan a sampai dengan d dapat diulang
untuk kemampuan/kegiatan yang berbeda
f. Bantu klien memasukkan ke dalam jadwal
latihan harian.
4 Tahap a. Evaluasi 5 Menit
terminasi 1) Terapis menanyakan perasaan klien
setelah mengikuti TAK.
2) Terapis meminta setiap klien untuk
mencontohkan ulang apa yang sudah
diajarkan pada latihan kegiatan harian
3) Terapis memberi pujian atas
keberhasilan kelompok.
b. Rencana tindak lanjut
Terapis menganjurkan klien agar
selanjutnya bisa berlatih secara mandiri
apa yang sudah diajarkan/dilatih
c. Kontrak yang akan datang
1) Menyepakati kegiatan TAK yang akan
datang, yaitu belajar tentang
kebersihan diri : mandi pada Sesi IA
pada Defisit perawatan diri.
2) Menyepakati waktu
3) Menyepakati tempat.
9
Sesi II
Stimulasi persepsi : Harga diri
Kemampuan melatih kegiatan positif
No Nama Membaca Memilih satu Memperagakan
klien daftar hal hal positif yang kegiatan positif
positif akan dilatih
1 Tn. D
2 Tn. P
3 Tn. K
Jumlah
Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan klien
mengikuti, menyampaikan dan membicarakan masalah pribadi
pada orang lain. Beri tanda (V) jika klien mampu dan tanda (X)
jika klien tidak mampu.
Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada
catatan proses keperawatan tiap klien. Contoh : klien mengikuti sesi 2,
TAK stimulasi persepsi : harga diri rendah. Klien telah melatih
merapikan tempat tidur. Anjurkan dan jadwalkan agar klien
melakukannya serta berikan pujian.
10
BAB III
PELAKSANAAN TAK
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Stimulasi persepsi : Harga Diri
Rendah Sesi II : Melatih Hal Positif Pada Diri
A. Persiapan
1. Peserta
a. Peserta terdiri dari 3 orang
b. Peserta yang telah dipilih dilakukan kontrak waktu, topik dan
tempat.
c. Peserta dianjurkan untuk masuk ke ruang TAK dan diposisikan
membentuk sejajar barisan.
2. Alat
a. Spidol dan papan tulis
b. Jadwal kegiatan harian
c. Daftar kegiatan
3. Terapis
Terapis yang bertugas terdiri dari:
a. Leader: Rahayu Nanang K
b. Co-Leader: Rahayu Nanang K
c. Fasilitator: Driadora
d. Observer: Driadora
11
2. Hasil
Kemampuan melatih kegiatan positif
No Nama Membaca Memilih satu Memperagakan
klien daftar hal hal positif yang kegiatan positif
positif akan dilatih
1 Tn. D ü ü ü
2 Tn. P ü ü ü
3 Tn. K ü ü ü
Jumlah 3 3 3
Hasil : Hasil didapatkan dari ketiga pasien yang mengikuti kegiatan
Terapi Aktivitas Kelompok yaitu semua pasien mampu
membaca daftar hal positif, memilih satu hal positif yang akan
dilatih, memperagakan kegiatan positif dengan jumlah skor 3.
12
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Terapi aktivitas kelompok merupakan salah satu terapi modalitas yang
dilakukan perawat kepada sekelompok klien yang mempunyai masalah
keperawatan yang sama. Terapi aktivitas kelompok adalah metode
pengobatan ketika klien ditemui dalam rancangan waktu tertentu dengan
tenaga yang memenuhi persyaratan tertentu fokus terapi adalah membuat
sadar diri (self-awareness), peningkatan hubungan interpersonal, membuat
perubahan, atau ketiganya. Terapi aktivitas kelompok sangat berguna bagi
klien mendapatkan berbagai pengalaman dan saling membantu satu sama
lain, untuk menentukan cara menyelesaikan masalah. Kelompok merupakan
laboratorium tempat mencoba dan menemukan hubungan interpersonal yang
baik. Semua kemampuan yang dipelajari klien dalam terapi aktivitas
kelompok hendaknya digunakan sampai klien pulang ke rumah. Peran
keluarga diperlukan untuk memantau pelaksanaan kemampuan di rumah.
B. Saran
1. Bagi STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta
Laporan hasil TAK ini dapat sebagai referensi yang menunjang
pembelajaran dan referensi untuk menyusun proposal atau laporan hasil
TAK .
2. Bagi Mahasiswa STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta
13
Mahasiswa diharapkan dapat mempersiapkan diri lebih matang dalam menyusun laporan
hasil TAK, sehingga dapat melaksanakan TAK dengan lebih baik. DAFTAR
PUSTAKA
Disusun Oleh :
RAHAYU NANANG KRESNAWAN
2004057
HALAMAN PENGESAHAN
2
Proposal Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Harga Diri Rendah : Melatih Hal
Positif Pada Diri ini telah diteliti dan disetujui oleh Pembimbing Akademik
STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta :
Pembimbing Klinik
3
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal “Terapi Aktivitas
Kelompok (TAK) Harga Diri Rendah : Melatih Hal Positif Pada Diri”. Penulis
mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam proses
penulisan proposal ini. Penulis menyadari proposal ini jauh dari sempurna,
sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
guna menyempurnakan proposal selanjutnya.
1. Ibu Vivi Retno intening, S. Kep., Ns ., MAN., selaku ketua STIKES Bethesda
Yakkum Yogyakarta.
2. Ibu Ethic Palupi., S. Kep., Ns., MNS., selaku Ketua Prodi Profesi Ners
STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta.
3. Ibu Ruthy Ngapiyem, S.Kp., M.Kes., selaku koordinator preceptor praktik &
Pembimbing Akademik stase keperawatan jiwa
4. Mahasiswa Profesi Ners Stikes Bethesda Yakkum Yogyakarta khususnya Ners
angkatan XII yang telah bekerja sama dengan baik dalam penyusunana
laporan dan melaksanakan prktik Stase Komunitas.
Penulis menyadari dalam penyusunan Proposal Terapi Aktivitas Kelompok (TAK)
Harga Diri Rendah : Melatih Hal Positif Pada Diri ini masih banyak kekurangan,
oleh karena itu penulis mengharapakan kritik dan saran dari pembaca yang
bersifat membangun dan bermanfaat demi kesempurnaan proposal terapi aktivitas
kelompok ini.
4
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................ii
KATA PENGANTAR.............................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Tujuan...........................................................................................................4
C. Manfaat.........................................................................................................4
BAB II LANDASAN TEORI 5
A. Konsep TAK Umum.....................................................................................5
1. Definisi TAK.............................................................................................5
2. Tujuan TAK...............................................................................................5
3. Manfaat TAK.............................................................................................5
4. Jenis TAK..................................................................................................6
B. Konsep TAK Khusus Stimulasi Persepsi : Harga Diri Rendah Sesi II
Melatih Hal Positif Pada Diri...............................................................................8
1. Definisi TAK Stimulasi Persepsi : Harga Diri Rendah.............................8
2. Tujuan........................................................................................................9
3. Indikasi......................................................................................................9
4. Topik..........................................................................................................9
5. Waktu Pelaksanaan....................................................................................9
6. Pengorganisasian.......................................................................................9
7. Setting tempat..........................................................................................11
8. Alat..........................................................................................................11
9. Metode.....................................................................................................11
10. Sasaran dan Kriteria Pasien.....................................................................11
11. Langkah Kegiatan....................................................................................12
12. Evaluasi dan Dokumentasi......................................................................13
DAFTAR PUSTAKA
5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gangguan jiwa adalah kondisi psikologis individu dimana mengalami
penurunan fungsi tubuh, merasa tertekan, tidak nyaman, dan penurunan
fungsi peran individu di masyarakat (Stuart, 2016). Gangguan jiwa
termasuk ke dalam empat kategori masalah kesehatan utama yang terdiri
dari penyakit degeneratif, kanker, gangguan jiwa dan
kecelakaan.Gangguan jiwa cendrung mengalami peningkatan seiring
dengan dinamisnya kehidupan masyarakat, sebagai dampak kemampuan
individu beradaptasi pada perubahan sosial yang berubahubah.Individu
yang mengalami gangguan jiwa disebabkan oleh gangguan pada bio-
psiko-sosial (Madalise, 2015).
Gangguan jiwa terbagi dalam beberapa jenis, diantaranya gangguan jiwa
organik dan simtomatik, skizofrenia, gangguan skizotipal, gangguan
waham, gangguan suasana perasaan, gangguan neurotik, gangguan
somatoform, sindrom perilaku yang berhubungan dengan gangguan
fisiologis dan faktor fisik, gangguan kepribadian dan perilaku masa
dewasa, retardasi mental, gangguan perkembangan psikologis, gangguan
perilaku dan emosional dengan onset masa kanak dan remaja (Keliat,
2009). Salah satu jenis gangguan adalah skizofrenia. Skizofrenia
merupakan gangguan jiwa yang menjadi masalah utama di negara-negara
dimana skizofrenia termasuk jenis psikosis yang menempati urutan atas
dari seluruh gangguan jiwa yang ada (Nuraenah, 2012).
6
Prevalensi gangguan jiwa di seluruh dunia menurut data WHO, (World
Health Organization)pada tahun 2019, terdapat 264 juta orang mengalami
depresi, 45 juta orang menderita gangguan bipolar, 50 juta orang
mengalami demensia, dan 20 juta orang jiwa mengalami skizofrenia.
Meskipun prevalensi skizofrenia tercatat dalam jumlah yang relative lebih
rendah dibandingkan prevalensi jenis gangguan jiwa lainnya berdasarkan
National Institute of Mental Health (NIMH), skizofrenia merupakan salah
satu dari 15 penyebab besar kecacatan di seluruh dunia, orang dengan
skizofrenia memiliki kecendrungan lebih besar peningkatan resiko bunuh
diri (NIMH, 2019). Data American Psychiatric Association (APA) tahun
2014 menyebutkan 1% populasi penduduk dunia menderita skizofrenia.
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada 2018 menunjukkan bahwa
prevalensi skizofrenia/psikosis di Indonesia sebanyak 7 per 1000 rumah
tangga. Hal ini menunjukkan bahwa dari 1000 rumah tangga, terdapat 7
rumah tangga yang mempunyai anggota rumah tangga (ART) dengan
pengidap skizofrenia/psikosis berat. Berdasarkan catatan Kemenkes RI
pada tahun 2019, prevalensi gangguan kejiwaan tertinggi terdapat di
Provinsi Bali dan DI Yogyakarta dengan masing-masing prevalensi
menunjukan angka 11,1 dan 10.4 per 1000 rumah tangga yang memiliki
ART dengan pengidap skizofrenia/psikosis. Selanjutnya diikuti oleh
provinsi-provinsi lain diantaranya : Provinsi Nusa Tenggara Barat,
Sumatera Barat, Sulawesi Selatan, Aceh, Jawa Tengah, Sulawesi Tengah,
Sumatera Selatan, dan Kalimantan Barat secara berurutan.
Skizofrenia adalah salah satu gangguan jiwa kronik yang ditandai dengan
gangguan pikiran, emosi, dan berbagai pemikiran yang tidak saling
berhubungan secara logis, persepsi dan perhatian yang keliru, afek datar
atau tidak sesuai, dan berbagai gangguan aktivitas motorik yang aneh
(Davidson, 2006). Videbeck (2011) menjelaskan tanda dan gejala
skizofrenia terdiri dari 2 kategori gejala yaitu gejala postif dan gejala
negatif. Gejala positif yang dialami penderita skizofrenia meliputi
ambivalensi, delusi, pikiran atau gagasan yang tidak terkait, meniru
gerakan tubuh dari orang yang diamati, flight of ideas, halusinasi,
keyakinan yang salah, mengulang-ulang kata. Gejala negatif yang dialami
oleh penderita skizofrenia adalah menarik diri dari lingkungan, keinginan
bicara sedikit, afek tumpul, tidak adanya ambisi, bahkan penderita bisa
seperti tidak bergerak atau seolah-olah tegang.
Asuhan Keperawatan Jiwa merupakan asuhan keperawatan yang bersifat
spesialistik, tetapi asuhan kepada klien harus tetap dilakukan secara
holistik. Pendekatan asuhan keperawatan selain harus difokuskan pada
perilaku klien, difokuskan juga pada kondisi fisik, sosial, budaya, dan
spiritual klien.
5
a) Sesi 1a kebersihan diri: mandi
b) Sesi 1b kebersihan diri: keramas
c) Sesi 1c kebersihan diri: menyikat gigi
d) Sesi 1d kebersihan diri: perawatan kuku
e) Sesi 2a berdandan: berpakaian rapi
f) Sesi 2b berdandan: berhias diri
g) Sesi 3a tata cara makan
h) Sesi 3b tata cara minum
i) Sesi 4a tata cara buang air besar
j) Sesi 4b tata cara buang air kecil
6) Terapi aktifitas stimulasi persepsi resiko bunuh diri
a) Sesi 1 melindungi pasien dari bunuh diri
b) Sesi 2 meningkatkan harga diri pasien
c) Sesi 3 menggunkan mekanisme koping yang adaptif
b. Terapi aktivitas kelompok sensori
Untuk terapi yang satu ini biasanya dilakukan pada seseorang
yang mengalami kemunduran pada fungsi sensorinya, sehingga
diupayakan untuk bisa melakukan stimulasi atau bisa juga
memberikan stimulus sensori yang dikaitkan dengan hubungan
interaksi pada dirinya dan juga mengenai lingkungannya. Tujuan
dari terapi ini sebenarnya agar pasien bisa meningkatkan
kemampuan sensori yang dimilikinya serta dapat meningkatkan
fokus agar bisa lebih memusatkan perhatiannya.
Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Sensori terbagi 3 sesi:
1) Sesi 1: mendengarkan musik
2) Sesi 2: menggambar
3) Sesi 3: menonton video
c. Terapi aktivitas kelompok Sosialisasi
TAK Sosialisasi dilaksanakan dengan membantu klien melakukan
sosialisasi dengan individu yang ada di sekitar klien. Sosialisasi
6
dapat pula dilakukan secara bertahap dari interpersonal (satu per
satu), kelompok, dan massa.
Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi terbagi 7 sesi :
1) Sesi 1: memperkenalkan diri
2) Sesi 2: berkenalan dengan orang lain
3) Sesi 3: bercakap-cakap dengan anggota kelompok
4) Sesi 4: menyampaikan dan membicarakan masalah pribadi
pada orang lain.
5) Sesi 5: menyampaikan dan membicarakan masalah pribadi
pada orang lain
6) Sesi 6: bekerjasama dalam permainan sosialisasi kelompok
7) Sesi 7: menyampaikan pendapat tentang manfaat kegiatan
TAKS yang telah dilakukan.
d. Terapi aktivitas kelompok orientasi realita
Dalam tahapan ini sebuah kelompok dapat dioreientasikan pada
tahapan kenyataan, namun adapun terapu yang dilakukan
biasanya terdapat sebuah amsalah pada orientasi waktu dan juga
tempat, namun terapi yang satu ini juga bisa ditandai dengan
orietasi realita seperti contohnya halusinasi. Adapun tujuan dari
dilakukannya terapi ini agar bisa mengidentifikasikan sebuah
stimulus internal yang ada di dalam sensasi somatik, serta pasien
yang membedakan antara kenyataan dengan lamunan yang dia
rasakan.
Terapi Aktivitas Kelompok Orientasi Realita terbagi menjadi 3
sesi:
1) Sesi 1: Pengenalan orang
2) Sesi 2: pengenalan tempat
3) Sesi 3: pengenalanl waktu
7
B. Konsep TAK Khusus Stimulasi Persepsi : Harga Diri Rendah Sesi II
Melatih Hal Positif Pada Diri
1. Definisi TAK Stimulasi Persepsi : Harga Diri Rendah
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) adalah salah satu terapi modalitas
yang dilakukan oleh seorang perawat pada sekelompok klien dengan
masalah keperawatan yang sama (Keliat, 2014).
Harga Diri Rendah adalah penilaian tentang pencapaian diri dengan
menganalisa seberapa jauh perilaku sesuai dengan ideal diri (Keliat,
2014).
2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Klien mampu melatih hal positif pada diri
b. Tujuan Khusus
1. Klien dapat menilai hal positif pada diri
2. Klien dapat memilih hal positif pada diri yang akan
dilatih/dilakukan
3. Klien dapat memperagakan hal positif diri yang telah dipilih
4. Klien dapat menjadwalkan penggunaan kemampuan/hal
positif diri yang telah dilatih/diperagakan.
3. Indikasi
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) pasien yang diindikasikan
mendapat terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi adalah pasien
yang mengalami perasaan harga diri rendah (Keliat, 2014).
4. Topik
Terapi aktivitas kelompok Stimulasi Persepsi : Harga Diri Rendah
Sesi II : Melatih hal positif pada diri
5. Waktu Pelaksanaan
Hari/tanggal : Selasa, 4 Mei 2021
Waktu : 11.00 s/d 11.30 WIB
Tempat : Ruang Tamu
8
6. Pengorganisasian
a. Leader : Rahayu Nanang K
Memberi arahan dan memimpin jalannya TAK. Memberikan
penjelasan mengenai TAK yang akan dilakukan kepada klien.
Leader juga bertanggung jawab pada kelancaran kegiatan terapi
aktivitas kelompok.
b. Co Leader : Rahayu Nanang K
Membantu leader saat leader kesulitan dan memberikan
informasi tambahan apabila leader lupa. Memotivasi peserta agar
lebih aktif dalam Terapi Aktivitas Kelompok.
c. Fasilitator : Driadora
Membantu klien untuk tetap focus dan memotivasi klien agar
tetap aktif dalam TAK. Fasilitator memfasilitasi jalannya kegiatan
dan memotivasi peserta untuk aktif berpartisipasi.
d. Observer : Driadora
Mengamati jalannya TAK dan mendokumentasikan hasil TAK.
7. Setting tempat
Keterangan :
: Leader/Co Leader
: Fasilitator/Observer
: Pasien
8. Alat
a. Alat tulis/Papan tulis
b. Jadwal kegiatan harian
9
c. Kertas daftar kemampuan positif
9. Metode
a. Diskusi dan Tanya jawab
b. Bermain peran
10. Sasaran dan Kriteria Pasien
N NAMA DIAGNOSA KEPERAWATAN
O PESERTA
1. Tn. D Halusinasi, Perilaku Kekerasan
2. Tn.P Halusinasi, Perilaku Kekerasan
3. Tn. K Perilaku Kekerasan, Halusinasi
10
pilihannya dan ditulis dipapan tulis
c. Terapis meminta semua klien untuk
memilih satu dari daftar di papan tulis.
Kegiatan yang paling banyak dipilih
diambil untuk dilatih
d. Terapis melatih/meminta klien
memperagakan cara pelaksanaan
kegiatan/kemampuan yang dipilih dengan
cara berikut :
• Terapis memperagakan
• Klien memperagakan ulang (semua
klien mendapat giliran)
• Berikan pujian sesuai dengan
keberhasilan klien
e. Kegiatan a sampai dengan d dapat diulang
untuk kemampuan/kegiatan yang berbeda.
4 Tahap a. Evaluasi 5 Menit
terminasi 1) Terapis menanyakan perasaan klien
setelah mengikuti TAK (terutama
perasaannya setelah memperagakan
hal positif diri dan mendapatkan
apresiasi dari orang lain).
2) Terapis memberi pujian atas
keberhasilan kelompok.
b. Rencana tindak lanjut
Terapis meminta klien memasukkan
kegiatan yang telah dilatih pada jadwal
kegiatan sehari-hari.
c. Kontrak yang akan datang
1. Menyepakati kegaitan TAK yang
akan datang yaitu TAK Stimulasi
Persepsi: DPD Sesi IA : Mandi
2. Menyepakati waktu
3. Menyepakati tempat.
11
dengan tujuan TAK. Untuk TAK Stimulasi Persepsi Harga Diri
Rendah Sesi II, kemampuan klien yang diharapkan adalah memiliki
satu hal positif yang akan dilatih dan memperagakannya. Formulir
evaluasi sebagai berikut :
SESI II
Stimulasi Persepsi : Harga Diri
No Nama Membaca daftar Memilih satu hal positif Memperagakan
klien hal positif yang akan dilatih kegiatan positif
1 Tn. D
2 Tn. N
3 Tn. K
Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama
klien
2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan klien
mengikuti, menyampaikan dan membicarakan masalah pribadi
pada orang lain. Beri tanda (V) jika klien mampu dan tanda (X)
jika klien tidak mampu.
b. Dokumentasi
Dokumentasi kemampuan yang klien memiliki ketika TAK pada
catatan proses keperawatan tiap klien. Contoh : klien mengikuti sesi
II, TAK stimulasi persepsi : harga diri rendah. Klien telah melatih
merapikan tempat tidur. Anjurkan dan jadwalkan agar klirn
melakukannya serta berikan pujian.
12
DAFTAR PUSTAKA
Keliat, Budi Anna. 2014. Keperawatan Jiwa : Terapi Aktivitas Kelompok. Jakarta:
EGC
Riset Kesehatan Dasar (Rikesdas) 2018. Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan Kementrian RI tahun 2018.
Sutart, G. W. (2013). Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC
13
Lampiran 3
JADWAL KEGIATAN HARIAN
Jam : 13.10
s/d 13.30 Melakukan latihan menyapu
ü
WIB
4/05/2021 Melakukan latihan mencuci piring ü
Jam : 12.50
s/d 13.10
WIB
5/05/2021 Melakukan latihan mengepel lantai ü
Jam : 12.40
s/d 13.00
WIB
6/05/2021 Melakukan latihan merapikan ü
Jam : 11.15 tempat tidur, menyapu, mencuci
s/d 11.45 WIB piring, mengepel lantai
7/05/2021 Mengidentifikasi penyebab isolasi ü
Jam : 13.00 sosial
s/d 13.30
WIB
8/05/2021 latihan cara berkenalan saat ü
Jam : 13.00 melakukan kegiatan harian
s/d 13.30
WIB
Lampiran 4
14
PENDELEGASIAN ASUHAN KEPERAWATAN JIWA
1. Identitas Keluarga
15