A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Klien tenang, kooperatif, duduk sendiri, nonton televisi sambil duduk di
kursi
2. Diagnosa Keperawatan
Waham Kebesaran
3. Tujuan khusus
Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
4. Tindakan Keperawatan
a. Memberikan salam terapeutik
b. Memperkenalkan diri kepada pasien
c. Memberitahu tujuan interaksi kepada pasien
d. Melakukan kontrak waktu yang tepat dengan pasien
e. Menciptakan lingkungan yang aman dan tenang untuk berinteraksi
f. Mengajak pasien mengobrol ringan mengenai kehidupannya.
g. Mengobservasi respon verbal dan non verbal dari pasien
h. Menunjukkan sikap empati kepada pasien
i. Memberikan reinforcemen positif pada setiap jawaban yang diberikan
oleh pasien
2. Fase Kerja
“Bagaimana perasaan dan keadaan Ibu hari ini? Apakah ada yang
dikeluhkan atau ditanyakan sebelum kita berbincang-bincang?”
“Ibu tidak usah khawatir karena kita berada di tempat yang aman. Saya
dan perawat-perawat di sini akan selalu menjadi teman dan membantu Ibu”
“Ibu, bisa saya bertanya tentang identitas Ibu, baik alamat, keluarga, hobi
atau mungkin keinginan untuk saat ini?”
“Bagus sekali Ibu sudah dapat menceritakannya dengan sangat detil. Ibu
dulu bekerja dimana? Ibu suka dengan pekerjaan itu? Bagaimana dengan
teman-teman di sana?”
“Bagaimana dengan teman-teman sekamar Ibu? Ibu sudah kenal dengan
mereka semua? Ada berapa orang semuanya? bagus sekali Ibu bisa menghafal
semua nama teman-temannya dengan baik”
“Wah terima kasih Ibu karena sudah mau berkenalan dengan saya dan
sekarang saya akan memberitahu identitas saya, Ibu mau kan mendengarkan?”
“Nah karena kita sudah saling mengenal maka sekarang kita berteman, jadi
Ibu tidak perlu sungkan lagi. Bila ada masalah bisa diceritakan pada saya, Ibu
mau kan berteman dengan saya?”
3. Fase terminasi
a. Evaluasi
Subyektif : “Bagaimana perasaan Ibu setelah kita
berbincang-bincang?”
Obyektif : Pasien mau menjawab setiap pertanyaan yang diberikan
perawat serta mampu bercerita dengan nyaman dengan
sesekali melihat ke arah perawat.
5. Kontrak
Topik :
“Bagaimana jika besok kita berbincang-bincang lagi? Besok kita akan
membahas tentang cara mempraktekkan membina hubungan dengan orang
lain dan membicarakan kemampuan yang Ibu miliki.”
Tempat:
“Mau dimana kita bincang-bincang? Bagaimana kalau tetap disini?”
Waktu:
“Kira-kira 15 menit lagi ya. Kalau begitu, Saya pamit dulu. Terima kasih
Ibu. Sampai jumpa besok.”
C. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Klien tenang, kooperatif, duduk sendiri, sambil duduk di meja makan.
2. Diagnosa Keperawatan
Waham Kebesaran
3. Tujuan khusus
Klien dapat mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki
4. Tindakan Keperawatan
a. Beri pujian pada penampilan dan kemampuan klien yang realistis.
b. Diskusikan bersama klien kemampuan yang dimiliki pada waktu lalu
dan saat ini yang realistis.
c. Tanyakan apa yang biasa dilakukan kemudian anjurkan untuk
melakukannya saat ini (kaitkan dengan aktivitas sehari hari dan
perawatan diri).
d. Jika klien selalu bicara tentang wahamnya, dengarkan sampai
kebutuhan waham tidak ada. Perlihatkan kepada klien bahwa klien
sangat penting.
2. Fase Kerja
“Penampilan Ibu hari ini bagus, rapi dan bersih. Bagus sekali, Ibu. Hal
seperti ini harus dipertahankan”.
“Ibu sudah mandi tadi? Ibu kelihatan segar sekali.”
“Ibu, seperti yang sudah saya sampaikan tadi, saya ingin melihat Ibu
berkenalan dengan teman (klien) dan perawat, coba sekarang Ibu praktekkan.”
“Bagus sekali, ternyata Ibu mampu berkenalan. Bagaimana rasanya, Ibu?
senang kan punya banyak teman.”
” Ibu sudah tahu nama teman-temannya yang berada di sini ya? Bisa Ibu
sebutkan kembali? wah, hebat sekali Ibu.”
“Sekarang Ibu berkenalan dengan perawat juga ya. Ayo ini ada Ibu
perawat, silahkan berkenalan juga.”
“Wah hebat Ibu sudah berani berkenalan dengan Bu perawat yang baru
dilihat. Bagaimana, Ibu? senang kan mempunyai kenalan banyak? Nah, coba
sebutkan dengan siapa saja tadi yang sudah diajak berkenalan. Hebat sekali,
Ibu. Daya ingatannya bagus sekali.”
“Ibu, sekarang kita akan membicarakan kemampuan yang dimiliki oleh
Ibu. Kalau saya lihat selama di ruangan ini Ibu jarang beraktivitas, Jadi saya
ingin tahu kemampuan atau keterampilan yang dimiliki oleh Ibu apa saja?
Misalnya menyapu, mengepel, merapikan tempat tidur sendiri, dll. Wah hebat
sekali. Selain itu apa lagi Ibu? Bagus sekali ternyata Ibu pandai menari ya. Ibu
kalau di rumah sering menari ya?”
“Kalau di rumah aktivitas sehari-hari apa yang Ibu kerjakan? Oh ya, di sini
Ibu bisa juga melakukannya, tempat ini bisa dianggap rumah sendiri jadi harus
dipertahankan kemampuan yang dimiliki. Terus, Ibu bisa juga menonton TV,
melakukan aktivitas seperti di rumah ataupun merawat diri seperti mandi,
gosok gigi, keramas dll”
3. Fase terminasi
a. Evaluasi
Subyektif : “Bagaimana perasaan Ibu setelah kita berbincang-
bincang? Ibu juga tadi sudah mampu berkenalan dengan
teman yang lain serta dengan perawat.”
Obyektif : Pasien mau menjawab setiap pertanyaan yang diberikan
perawat serta mampu berkenalan dengan teman serta
perawat lainnya meskipun masih agak canggung.
b. Rencana Tindak Lanjut
“Sementara cukup di sini dulu ya, pembicaraan kita. Saya senang Ibu mau
mengobrol dengan saya. Tadi Ibu sudah bagus bisa berkenalan dan
mengungkapkan kemampuan apa yang dimiliki dengan baik, pertahankan.”
c. Kontrak
Topik :
“Besok kita akan bertemu lagi, berbincang lagi tentang kebutuhan-
kebutuhan Ibu yang belum terpenuhi, Ibu setuju?”
Tempat:
“Mau dimana kita bincang-bincang? Bagaimana kalau tetap disini?”
Waktu:
“Jam 10 lagi ya, Ibu. Kita akan ngobrol kira-kira 20 menit lagi ya. Baik,
saya permisi dulu, Ibu bisa melanjutkan kegiatan yang lainnya terimakasih
ya atas waktunya”
STRATEGI PELAKSANAAN PADA KLIEN DENGAN WAHAM
Tindakan Keperawatan Klien dapat Mengidentifikasi Stressor / Pencetus
Wahamnya
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
2. Keadaan umum klien tenang, klien sering mengatakan bahwa dirinya
adalah presiden, baju yang dipakai tampak kurang rapi, kontak mata bagus
saat diajak bicara.
3. Diagnosa Keperawatan
Waham Kebesaran
4. Tujuan khusus
Klien dapat mengidentifikasi stressor / pencetus wahamnya.
5. Tindakan Keperawatan
a. Bina hubungan saling percaya : salam terapeutik, menanyakan kepada
klien masih ingat tidak dengan perawat, lakukan kontrak waktu dan
jelaskan tujuan pertemuan dengan klien.
b. Bantu klien mengidentifikasi kebutuhan yang tidak terpenuhi serta
kejadian yang menjadi faktor pencetus wahamnya.
c. Diskusikan kebutuhan / harapan yang belum dapat dipenuhi serta
kejadian – kejadian traumatik.
d. Diskusikan dengan klien antara keinginan yang klien ingin capai saat
ini.
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Keadaan umum klien tenang, klien sering mengatakan dirinya adalah
presiden, baju yang dipakai tampak kurang rapi, kontak mata bagus saat
diajak bicara.
2. Diagnosa Keperawatan
Waham Kebesaran
3. Tujuan khusus
Klien dapat mengidentifikasi wahamnya
4. Tindakan Keperawatan
a. Bina hubungan saling percaya: salam terapeutik, perkenalkan diri, ajak
berjabat tangan, ciptakan lingkungan yang terapeutik, jelaskan tujuan.
b. Diskusikan dengan klien pengalaman wahamnya tanpa
berargumentasi.
c. Katakan kepada klien akan keraguan perawat terhadap pernyataan
klien.
d. Diskusikan dengan klien respon perasaan terhadap wahamnya.
e. Bantu klien membedakan situasi nyata dengan situasi yang
dipersepsikan salah oleh klien.
c. Kontrak
(Topik) : “Sesuai dengan janji saya ke Ibu kemarin, sekarang kita
ngobrol tentang pengalaman – pengalaman yang Ibu alami.”
(Waktu) : “Kita ngobrolnya 15 menit saja ya Ibu hari ini. Apakah Ibu
bersedia?”
(Tempat) : “Ibu kita ngobrolnya seperti biasa ya Ibu, ditempat ini
saja.”
2. Kerja
“Ibu, bisa tidak Ibu menceritakan kembali tentang pengalaman –
pengalaman Ibu yang lain seperti yang Ibu ceritakan kemarin? Bagaimana
perasaan Ibu saat menghadapi pengalaman itu?”
“Pengalaman apa saja yang paling sering Ibu alami? Hmm….., maaf
ya Ibu, saya percaya dengan apa yang Ibu katakan tapi saya belum pernah
lihat yang Ibu alami tersebut.”
“Ibu, saya kurang yakin kalau Ibu adalah seorang presiden, karena
seorang presiden yang sekarang adalah bapak SBY. Sekarang coba Ibu
tanyakan kepada perawat lain, atau teman di ruangan ini, apakah mereka
setuju dengan apa yang Ibu katakan tadi.”
3. Terminasi
a. Evaluasi
Subyektif: “Ibu, setelah ngobrol – ngobrol tadi bagaimana perasaan Ibu
sekarang?”
Obyektif: “Klien dapat mengidentifikasi wahamnya, kontak mata ada.”
b. Tindak Lanjut
“Sepertinya pertemuan kita hari ini sudah cukup, sekarang Ibu bisa
beristirahat, kalau Ibu mau bercerita lagi / hal lain yang ingin
disampaikan, Ibu bisa cari saya, atau mencari perawat yang lainnya.”
c. Kontrak yang akan datang
Topik: “Ibu nanti sore bagaimana kalau kita ngobrol lagi, tentang
masalah yang Ibu hadapi selama disini.”
Waktu: “Ibu nanti sore kita ngobrolnya berapa lama?”
Tempat: “Ibu, dimana nanti kita ngobrolnya? Ibu mau di ruangan ini
lagi?”
STRATEGI PELAKSANAAN PADA KLIEN DENGAN WAHAM
Tindakan Keperawatan Klien Mendapat Dukungan Keluarga
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
-
2. Diagnosa keperawatan
Waham Kebesaran
3. Tujuan Khusus: Klien mendapat dukungan keluarga
4. Rencana Tindakan Keperawatan
a. Beri salam terapeutik kepada keluarga dan klien
b. Buat kontrak(topik,waktu,tempat) yang jelas
c. Perkenalkan nama, nama pangilan dan tujuan perawat berinteraksi
d. Diskusikan pentingnya peran serta keluarga sebagai pendukung klien
untuk mengatasi waham
e. Diskusikan potensi keluarga untuk membantu klien mengatasi waham
f. Jelaskan pengertian, penyebab dan cara merawat klien dengan waham
yang dapat dilaksanakan oleh keluarga
g. Peragakan cara merawat klien dalam menangani pasien dengan waham
2. Fase Kerja
“Pak kalau saya boleh tahu sudah berapa lama Ibu Kadek berhalusinasi
seperti ini? Apakah bapak bisa menceritakan kepada saya mengapa Ibu
Kadek bisa berperilaku seperti ini?”
“Biasanya siapa yang menemani Ibu Kadek di rumah? Begini pak,
perilaku Ibu Kadek yang sering menganggap dirinya adalah seorang dokter
ini dinamakan waham dan jika ini dibiarkan akan dapat mengakibatkan
pasien terus mengalami halusinasi karena isi pikirnya tidak sesuai dengan
kenyataan, Kemudian dapat mengakibatkan interaksi pasien dengan
lingkungan semakin memburuk”
“Sampai disini ada yang ingin bapak tanyakan untuk anggota keluarga lain
ada yang kurang jelas? Baiklah, untuk menghindari hal-hal yang tidak
diinginkan bapak dapat mengajak Ibu Kadek mengobrol sesuai realita dan
jika sudah ada tanda-tanda Ibu Kadek berhalusinasi atau menganggap
dirinya dokter bapak bisa menegur Ibu Kadek dan mengarahkannya untuk
berpikir logis. Apakah bapak mengerti?”
“Ada yang ingin bapak tanyakan?”
3. Terminasi
a. Evaluasi
Subyektif: “Bagaimana perasaan bapak setelah kita bercakap-cakap?
Sekarang coba bapak peragakan cara untuk menangani Ibu Kadek jika
ia sudah menampakkan tanda-tanda waham”.
Obyektif : “Keluarga mau menjawab pertanyaan perawat dan tidak
meninggalkan tempat”.
b. Tindak lanjut
“Nah, ini sudah 15 menit jadi kita cukupkan dulu pembicaraan kita.
Sekarang Bapak, Ibu dan semuanya silahkan berbincang dengan Ibu
Kadek. Namun bapak tidak usah khawatir kalau ada yang kurang jelas
bapak bisa tanya ulang dan saya pasti membantu”
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
-
2. Diagnosa keperawatan
Waham Kebesaran
3. Tujuan Khusus: Klien dapat menggunakan obat sesuai program yang telah
ditetapkan.
4. Rencana Tindakan Keperawatan
a. Beri salam terapeutik
b. Buat kontrak(topik,waktu,tempat) yang jelas
c. Jelaskan manfaat menggunakan obat secara teratur dan kerugian jika
tidak menggunakan obat
d. Motivasi klien untuk meminum obat secara benar dan sesuai program
yang telah ditetapkan
e. Beri pujian atas usaha yang telah dilakukan klien.
2. Kerja
“Ibu obat apa saja yang Ibu konsumsi?”
“Adakah seseorang yang menemani atau mengingatkan Ibu minum
obat? Ibu bisa jelaskan kapan saja Ibu minum obat?”
“Ya sekarang saya jelaskan ya, obat ini diminum sesudah makan
sebanyak tiga kali dalam sehari”.
“Apakah Ibu paham dengan tulisan 3x1 pada obat ini? 3x1 artinya
dalam 24 jam Ibu minum obat sebanyak tiga kali yaitu pagi, sore, dan
malam”.
“Mari saya bantu meminumkan obatnya”
3. Terminasi
a. Evaluasi
Subyektif: “Setelah kita ngobrol tadi selama 15 menit, bagaimana
apakah Ibu sudah mengerti?”
Obyektif : “Klien mau menjawab pertanyaan perawat dan tampak
antusias untuk bertanya hal-hal yang belum jelas”.
b. Tindak lanjut
“Ibu sekarang sudah pukul 13.15 Wita sesuai dengan janji kita latihan
hanya 15 menit. Kalau nanti ada yang mau ditanyakan kepada saya lebih
baik Ibu sampaikan sekarang karena saya akan pindah jaga di RSUD
Klungkung mulai besok atau Ibu bisa bertanya kepada petugas di sini”.
c. Kontrak yang akan datang
“Ibu Kadek sampai jumpa lagi, sekarang pertemuan kita yang terakhir
karena mulai besok saya sudah pindah ke RSUD Klungkung. Ingat pesan-
pesan saya ya. Sampai jumpa semua. Terima kasih atas kepercayaan yang
diberikan selama ini kepada saya dalam merawat keluarga Bapak dan Ibu”