Anda di halaman 1dari 19

STRATEGI PELAKSANAAN PADA KLIEN DENGAN WAHAM

Tindakan Keperawatan Bina Hubungan Saling Percaya

Masalah : Waham Kebesaran


Pertemuan : Ke 1 (satu)

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Klien tenang, kooperatif, duduk sendiri, nonton televisi sambil duduk di
kursi
2. Diagnosa Keperawatan
Waham Kebesaran
3. Tujuan khusus
Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
4. Tindakan Keperawatan
a. Memberikan salam terapeutik
b. Memperkenalkan diri kepada pasien
c. Memberitahu tujuan interaksi kepada pasien
d. Melakukan kontrak waktu yang tepat dengan pasien
e. Menciptakan lingkungan yang aman dan tenang untuk berinteraksi
f. Mengajak pasien mengobrol ringan mengenai kehidupannya.
g. Mengobservasi respon verbal dan non verbal dari pasien
h. Menunjukkan sikap empati kepada pasien
i. Memberikan reinforcemen positif pada setiap jawaban yang diberikan
oleh pasien

B. Strategi pelaksanaan tindakan keperawatan (SP)


1. Fase Orientasi
a. Salam terapeutik
“Assalamualaikum, selamat pagi bu. Perkenalkan, saya perawat
Lukman. Mulai hari ini saya bertugas untuk merawat Ibu selama 1 minggu
ke depan. Nama ibu siapa? nama lengkapnya? suka dipanggil siapa? oh ya,
baiklah. Saya panggil Ibu Kadek saja ya. Hari ini saya jaga pagi dari jam 8
sampai jam 2 sore. Jadi, jika Ibu ada keperluan, bisa mencari saya di ruang
perawat”
b. Evaluasi/ Validasi
“Bagaimana kabarnya hari ini, Ibu? tadi pagi Ibu sudah sarapan?
c. Kontrak
Topik:
“Hari ini kita akan berbincang-bincang untuk saling mengenal”
Waktu:
“Lamanya 15 menit, bagaimana Ibu? Jadi, kita akan ngobrol dari jam 10
sampai jam 10 lewat 15 menit nanti ya?”
Tempat:
“Ingin ngobrol dimana, Ibu? Bagaimana jika di teras depan kamar Ibu?”

2. Fase Kerja
“Bagaimana perasaan dan keadaan Ibu hari ini? Apakah ada yang
dikeluhkan atau ditanyakan sebelum kita berbincang-bincang?”
“Ibu tidak usah khawatir karena kita berada di tempat yang aman. Saya
dan perawat-perawat di sini akan selalu menjadi teman dan membantu Ibu”
“Ibu, bisa saya bertanya tentang identitas Ibu, baik alamat, keluarga, hobi
atau mungkin keinginan untuk saat ini?”
“Bagus sekali Ibu sudah dapat menceritakannya dengan sangat detil. Ibu
dulu bekerja dimana? Ibu suka dengan pekerjaan itu? Bagaimana dengan
teman-teman di sana?”
“Bagaimana dengan teman-teman sekamar Ibu? Ibu sudah kenal dengan
mereka semua? Ada berapa orang semuanya? bagus sekali Ibu bisa menghafal
semua nama teman-temannya dengan baik”
“Wah terima kasih Ibu karena sudah mau berkenalan dengan saya dan
sekarang saya akan memberitahu identitas saya, Ibu mau kan mendengarkan?”
“Nah karena kita sudah saling mengenal maka sekarang kita berteman, jadi
Ibu tidak perlu sungkan lagi. Bila ada masalah bisa diceritakan pada saya, Ibu
mau kan berteman dengan saya?”
3. Fase terminasi
a. Evaluasi
Subyektif : “Bagaimana perasaan Ibu setelah kita
berbincang-bincang?”
Obyektif : Pasien mau menjawab setiap pertanyaan yang diberikan
perawat serta mampu bercerita dengan nyaman dengan
sesekali melihat ke arah perawat.

4. Rencana Tindak Lanjut


“Coba bisa diulang tadi, nama saya siapa? Wah, bagus sekali Ibu bisa
ingat nama saya.”
“Saya sangat senang bisa berkenalan dengan Ibu dan Ibu sudah bisa
mengungkapkan perasaan dengan baik dan mau berkenalan dan berteman
dengan saya.”
”Baiklah, sesuai janji di awal, hari ini kita akan berbincang-bincang
selama 15 menit dan ternyata waktunya sudah habis. Jika ada yang ingin Ibu
bicarakan, Ibu bisa mencari saya di ruang perawat.”

5. Kontrak
Topik :
“Bagaimana jika besok kita berbincang-bincang lagi? Besok kita akan
membahas tentang cara mempraktekkan membina hubungan dengan orang
lain dan membicarakan kemampuan yang Ibu miliki.”
Tempat:
“Mau dimana kita bincang-bincang? Bagaimana kalau tetap disini?”
Waktu:
“Kira-kira 15 menit lagi ya. Kalau begitu, Saya pamit dulu. Terima kasih
Ibu. Sampai jumpa besok.”

STRATEGI PELAKSANAAN PADA KLIEN DENGAN WAHAM


Tindakan Keperawatan Klien dapat Mengidentifikasi Kemampuan yang Dimiliki
Masalah : Waham Kebesaran
Pertemuan : Ke 2 (dua)

C. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Klien tenang, kooperatif, duduk sendiri, sambil duduk di meja makan.
2. Diagnosa Keperawatan
Waham Kebesaran
3. Tujuan khusus
Klien dapat mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki
4. Tindakan Keperawatan
a. Beri pujian pada penampilan dan kemampuan klien yang realistis.
b. Diskusikan bersama klien kemampuan yang dimiliki pada waktu lalu
dan saat ini yang realistis.
c. Tanyakan apa yang biasa dilakukan kemudian anjurkan untuk
melakukannya saat ini (kaitkan dengan aktivitas sehari hari dan
perawatan diri).
d. Jika klien selalu bicara tentang wahamnya, dengarkan sampai
kebutuhan waham tidak ada. Perlihatkan kepada klien bahwa klien
sangat penting.

D. Strategi pelaksanaan tindakan keperawatan (SP)


1. Fase Orientasi
a. Salam terapeutik
“Selamat pagi Ibu. Apa kabar pagi ini?”
b. Evaluasi/ Validasi
“Kemarin kita sudah berkenalan. Ibu masih ingat dengan nama saya?
bagus sekali Ibu masih mengingat nama saya.”
c. Kontrak
Topik:
“Melanjutkan pertemuan kita kemarin dan sesuai dengan kesepatan kita,
hari ini kita akan mencoba mempraktekkan kembali dalam membina
hubungan dengan orang lain dengan cara berkenalan baik dengan sesama
klien maupun dengan perawat, dan kita juga akan membicarakan tentang
kemampuan yang dimiliki Ibu.”
Waktu:
“Kita ngobrol 20 menit hari ini, bagaimana Ibu? Jadi, kita akan ngobrol
dari jam 9 sampai jam 9 lewat 20 menit nanti ya?”
Tempat:
“Bagaimana kalau ngobrolnya di lobi depan saja?”

2. Fase Kerja
“Penampilan Ibu hari ini bagus, rapi dan bersih. Bagus sekali, Ibu. Hal
seperti ini harus dipertahankan”.
“Ibu sudah mandi tadi? Ibu kelihatan segar sekali.”
“Ibu, seperti yang sudah saya sampaikan tadi, saya ingin melihat Ibu
berkenalan dengan teman (klien) dan perawat, coba sekarang Ibu praktekkan.”
“Bagus sekali, ternyata Ibu mampu berkenalan. Bagaimana rasanya, Ibu?
senang kan punya banyak teman.”
” Ibu sudah tahu nama teman-temannya yang berada di sini ya? Bisa Ibu
sebutkan kembali? wah, hebat sekali Ibu.”
“Sekarang Ibu berkenalan dengan perawat juga ya. Ayo ini ada Ibu
perawat, silahkan berkenalan juga.”
“Wah hebat Ibu sudah berani berkenalan dengan Bu perawat yang baru
dilihat. Bagaimana, Ibu? senang kan mempunyai kenalan banyak? Nah, coba
sebutkan dengan siapa saja tadi yang sudah diajak berkenalan. Hebat sekali,
Ibu. Daya ingatannya bagus sekali.”
“Ibu, sekarang kita akan membicarakan kemampuan yang dimiliki oleh
Ibu. Kalau saya lihat selama di ruangan ini Ibu jarang beraktivitas, Jadi saya
ingin tahu kemampuan atau keterampilan yang dimiliki oleh Ibu apa saja?
Misalnya menyapu, mengepel, merapikan tempat tidur sendiri, dll. Wah hebat
sekali. Selain itu apa lagi Ibu? Bagus sekali ternyata Ibu pandai menari ya. Ibu
kalau di rumah sering menari ya?”
“Kalau di rumah aktivitas sehari-hari apa yang Ibu kerjakan? Oh ya, di sini
Ibu bisa juga melakukannya, tempat ini bisa dianggap rumah sendiri jadi harus
dipertahankan kemampuan yang dimiliki. Terus, Ibu bisa juga menonton TV,
melakukan aktivitas seperti di rumah ataupun merawat diri seperti mandi,
gosok gigi, keramas dll”

3. Fase terminasi
a. Evaluasi
Subyektif : “Bagaimana perasaan Ibu setelah kita berbincang-
bincang? Ibu juga tadi sudah mampu berkenalan dengan
teman yang lain serta dengan perawat.”
Obyektif : Pasien mau menjawab setiap pertanyaan yang diberikan
perawat serta mampu berkenalan dengan teman serta
perawat lainnya meskipun masih agak canggung.
b. Rencana Tindak Lanjut
“Sementara cukup di sini dulu ya, pembicaraan kita. Saya senang Ibu mau
mengobrol dengan saya. Tadi Ibu sudah bagus bisa berkenalan dan
mengungkapkan kemampuan apa yang dimiliki dengan baik, pertahankan.”
c. Kontrak
Topik :
“Besok kita akan bertemu lagi, berbincang lagi tentang kebutuhan-
kebutuhan Ibu yang belum terpenuhi, Ibu setuju?”
Tempat:
“Mau dimana kita bincang-bincang? Bagaimana kalau tetap disini?”
Waktu:
“Jam 10 lagi ya, Ibu. Kita akan ngobrol kira-kira 20 menit lagi ya. Baik,
saya permisi dulu, Ibu bisa melanjutkan kegiatan yang lainnya terimakasih
ya atas waktunya”
STRATEGI PELAKSANAAN PADA KLIEN DENGAN WAHAM
Tindakan Keperawatan Klien dapat Mengidentifikasi Stressor / Pencetus
Wahamnya

Masalah : Waham Kebesaran


Pertemuan : Ke 3 (tiga)

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
2. Keadaan umum klien tenang, klien sering mengatakan bahwa dirinya
adalah presiden, baju yang dipakai tampak kurang rapi, kontak mata bagus
saat diajak bicara.
3. Diagnosa Keperawatan
Waham Kebesaran
4. Tujuan khusus
Klien dapat mengidentifikasi stressor / pencetus wahamnya.
5. Tindakan Keperawatan
a. Bina hubungan saling percaya : salam terapeutik, menanyakan kepada
klien masih ingat tidak dengan perawat, lakukan kontrak waktu dan
jelaskan tujuan pertemuan dengan klien.
b. Bantu klien mengidentifikasi kebutuhan yang tidak terpenuhi serta
kejadian yang menjadi faktor pencetus wahamnya.
c. Diskusikan kebutuhan / harapan yang belum dapat dipenuhi serta
kejadian – kejadian traumatik.
d. Diskusikan dengan klien antara keinginan yang klien ingin capai saat
ini.

B. Strategi pelaksanaan tindakan keperawatan (SP)


1. Orientasi
a. Salam terapeutik
“Selamat pagi Ibu, apa kabar hari ini? Masih ingat dengan saya?”
“Bagus Ibu masih ingat dengan saya”
b. Evaluasi
“Apa yang Ibu rasakan hari ini?
c. Kontrak
Topik:
“Seperti janji saya kemarin, sekarang kita akan mengobrol tentang apa
yang Ibu pikirkan / rasakan. ”
Waktu:
“Ya seperti janji kita kemarin kita bicara 15 menit dari pukul 15.00 –
15.15 WITA”
Tempat:
“Bagaimana kalau kita ngobrolnya di sini saja?”
2. Kerja
“Apa yang pikirkan saat ini? Ibu bisa ceritakan kepada saya tentang
pikiran / perasaan Ibu yang muncul secara berulang – ulang itu”
“Apa yang Ibu bisa ceritakan kepada saya tentang kepercayaan dan
pikiran-pikiran Ibu tersebut? Apa yang menyebabkan Ibu memiliki
perasaan / pikiran seperti itu?”
“Apa yang Ibu rasakan ketika Ibu mempercayai pikiran – pikiran itu?
Wah menarik sekali, terima kasih sudah mau mengungkapkan perasaannya
kepada saya.”
3. Fase terminasi
a. Evaluasi
Subjektif: “setelah ngobrol tadi, apa yang Ibu rasakan setelah kita
bicara ? Ibu masih ingat apa yang kita bicarakan tadi?”
Objektif: ”klien mau menjawab setiap pertanyaan yang diberikan tapi
kontak mata kurang.”
b. Tindak lanjut
“Ibu, sudah 15 menit kita ngobrol – ngobrolnya,sekarang Ibu bisa
beristirahat, nanti kita ngobrol lagi. Terima kasih.”
c. Kontak yang akan datang
Topik:
”Bagaimana kalau besok kita membicarakan pengalaman –
pengalaman Ibu yang lain.”
Waktu: ”Kita nanti ngobrol – ngobrolnya 15 menit ya Ibu?”
Tempat: ”Kita betemu disini saja ya ni?” Di ruang tamu . kalau begitu
sampai bertemu besok ya, Ibu. Terima kasih.
STRATEGI PELAKSANAAN PADA KLIEN DENGAN WAHAM
Tindakan Keperawatan Klien dapat Mengidentifikasi Wahamnya

Masalah : Waham Kebesaran


Pertemuan : Ke 4 (empat)

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Keadaan umum klien tenang, klien sering mengatakan dirinya adalah
presiden, baju yang dipakai tampak kurang rapi, kontak mata bagus saat
diajak bicara.
2. Diagnosa Keperawatan
Waham Kebesaran
3. Tujuan khusus
Klien dapat mengidentifikasi wahamnya
4. Tindakan Keperawatan
a. Bina hubungan saling percaya: salam terapeutik, perkenalkan diri, ajak
berjabat tangan, ciptakan lingkungan yang terapeutik, jelaskan tujuan.
b. Diskusikan dengan klien pengalaman wahamnya tanpa
berargumentasi.
c. Katakan kepada klien akan keraguan perawat terhadap pernyataan
klien.
d. Diskusikan dengan klien respon perasaan terhadap wahamnya.
e. Bantu klien membedakan situasi nyata dengan situasi yang
dipersepsikan salah oleh klien.

B. Strategi pelaksanaan tindakan keperawatan (SP)


1. Orientasi
a. Salam terapeutik
“Selamat pagi Ibu, masih ingat dengan saya? bagaimana kabar Ibu
sekarang? ”
b. Evaluasi
“Bagaiman perasaan Ibu sekarang?”

c. Kontrak
(Topik) : “Sesuai dengan janji saya ke Ibu kemarin, sekarang kita
ngobrol tentang pengalaman – pengalaman yang Ibu alami.”
(Waktu) : “Kita ngobrolnya 15 menit saja ya Ibu hari ini. Apakah Ibu
bersedia?”
(Tempat) : “Ibu kita ngobrolnya seperti biasa ya Ibu, ditempat ini
saja.”

2. Kerja
“Ibu, bisa tidak Ibu menceritakan kembali tentang pengalaman –
pengalaman Ibu yang lain seperti yang Ibu ceritakan kemarin? Bagaimana
perasaan Ibu saat menghadapi pengalaman itu?”
“Pengalaman apa saja yang paling sering Ibu alami? Hmm….., maaf
ya Ibu, saya percaya dengan apa yang Ibu katakan tapi saya belum pernah
lihat yang Ibu alami tersebut.”
“Ibu, saya kurang yakin kalau Ibu adalah seorang presiden, karena
seorang presiden yang sekarang adalah bapak SBY. Sekarang coba Ibu
tanyakan kepada perawat lain, atau teman di ruangan ini, apakah mereka
setuju dengan apa yang Ibu katakan tadi.”

3. Terminasi
a. Evaluasi
Subyektif: “Ibu, setelah ngobrol – ngobrol tadi bagaimana perasaan Ibu
sekarang?”
Obyektif: “Klien dapat mengidentifikasi wahamnya, kontak mata ada.”
b. Tindak Lanjut
“Sepertinya pertemuan kita hari ini sudah cukup, sekarang Ibu bisa
beristirahat, kalau Ibu mau bercerita lagi / hal lain yang ingin
disampaikan, Ibu bisa cari saya, atau mencari perawat yang lainnya.”
c. Kontrak yang akan datang
Topik: “Ibu nanti sore bagaimana kalau kita ngobrol lagi, tentang
masalah yang Ibu hadapi selama disini.”
Waktu: “Ibu nanti sore kita ngobrolnya berapa lama?”
Tempat: “Ibu, dimana nanti kita ngobrolnya? Ibu mau di ruangan ini
lagi?”
STRATEGI PELAKSANAAN PADA KLIEN DENGAN WAHAM
Tindakan Keperawatan Klien Mendapat Dukungan Keluarga

Masalah : Waham Kebesaran


Pertemuan : Ke 5 (lima)

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
-
2. Diagnosa keperawatan
Waham Kebesaran
3. Tujuan Khusus: Klien mendapat dukungan keluarga
4. Rencana Tindakan Keperawatan
a. Beri salam terapeutik kepada keluarga dan klien
b. Buat kontrak(topik,waktu,tempat) yang jelas
c. Perkenalkan nama, nama pangilan dan tujuan perawat berinteraksi
d. Diskusikan pentingnya peran serta keluarga sebagai pendukung klien
untuk mengatasi waham
e. Diskusikan potensi keluarga untuk membantu klien mengatasi waham
f. Jelaskan pengertian, penyebab dan cara merawat klien dengan waham
yang dapat dilaksanakan oleh keluarga
g. Peragakan cara merawat klien dalam menangani pasien dengan waham

B. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan


1. Orientasi
a. Salam terapeutik
“Selamat pagi bapak, ibu, dan anggota keluarga yang lain. Nama saya
Sri Sundari, saya biasa dipanggil Yumang”
“Saya yang merawat Ibu Kadek keluarga bapak, selama Ibu Kadek
dirawat di sini”
b. Evaluasi
-
c. Kontrak
Saya disini setiap hari bertugas untuk merawat Ibu Kadek. Bagaimana
kalau kita sekarang mendiskusikan keadaan Ibu Kadek selama dirawat di
sini? Untuk membicarakan hal tersebut kita ngobrol 15 menit ya pak? Kita
ngobrolnya disini saja ya pak? Bagaimana anggota keluarga yang lain
apakah setuju?

2. Fase Kerja
“Pak kalau saya boleh tahu sudah berapa lama Ibu Kadek berhalusinasi
seperti ini? Apakah bapak bisa menceritakan kepada saya mengapa Ibu
Kadek bisa berperilaku seperti ini?”
“Biasanya siapa yang menemani Ibu Kadek di rumah? Begini pak,
perilaku Ibu Kadek yang sering menganggap dirinya adalah seorang dokter
ini dinamakan waham dan jika ini dibiarkan akan dapat mengakibatkan
pasien terus mengalami halusinasi karena isi pikirnya tidak sesuai dengan
kenyataan, Kemudian dapat mengakibatkan interaksi pasien dengan
lingkungan semakin memburuk”
“Sampai disini ada yang ingin bapak tanyakan untuk anggota keluarga lain
ada yang kurang jelas? Baiklah, untuk menghindari hal-hal yang tidak
diinginkan bapak dapat mengajak Ibu Kadek mengobrol sesuai realita dan
jika sudah ada tanda-tanda Ibu Kadek berhalusinasi atau menganggap
dirinya dokter bapak bisa menegur Ibu Kadek dan mengarahkannya untuk
berpikir logis. Apakah bapak mengerti?”
“Ada yang ingin bapak tanyakan?”
3. Terminasi
a. Evaluasi
Subyektif: “Bagaimana perasaan bapak setelah kita bercakap-cakap?
Sekarang coba bapak peragakan cara untuk menangani Ibu Kadek jika
ia sudah menampakkan tanda-tanda waham”.
Obyektif : “Keluarga mau menjawab pertanyaan perawat dan tidak
meninggalkan tempat”.

b. Tindak lanjut
“Nah, ini sudah 15 menit jadi kita cukupkan dulu pembicaraan kita.
Sekarang Bapak, Ibu dan semuanya silahkan berbincang dengan Ibu
Kadek. Namun bapak tidak usah khawatir kalau ada yang kurang jelas
bapak bisa tanya ulang dan saya pasti membantu”

c. Kontrak yang akan datang


Topik : “Kita akan membicarakan tentang pentingnya
mengonsumsi obat-obat sesuai program dokter”.
Waktu : “Ibu Kadek, Ibu sebentar setelah makan siang sekitar
pukul 13.00 saya akan kembali lagi”
Tempat : “Kita bertemu di tempat ini lagi ya Ibu Kadek”.
STRATEGI PELAKSANAAN
Tindakan Keperawatan Klien Dapat Menggunakan Obat Sesuai Program yang
Telah Ditetapkan

Masalah : Waham Kebesaran


Pertemuan : Ke 6 (enam)

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
-
2. Diagnosa keperawatan
Waham Kebesaran
3. Tujuan Khusus: Klien dapat menggunakan obat sesuai program yang telah
ditetapkan.
4. Rencana Tindakan Keperawatan
a. Beri salam terapeutik
b. Buat kontrak(topik,waktu,tempat) yang jelas
c. Jelaskan manfaat menggunakan obat secara teratur dan kerugian jika
tidak menggunakan obat
d. Motivasi klien untuk meminum obat secara benar dan sesuai program
yang telah ditetapkan
e. Beri pujian atas usaha yang telah dilakukan klien.

B. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan


1. Orientasi
a. Salam terapeutik
“Selamat siang Ibu.”
b. Evaluasi
“Bagaimana perasaan Ibu hari ini? apakah Ibu sudah minum obat?”
c. Kontrak
Topik: “Sesuai janji yang sudah kita sepakati tadi pagi, sekarang kita
akan membahas tentang obat yang Ibu konsumsi selama dirawat di sini
dan betapa pentingnya mengonsumsi obat sesuai program”.
Waktu: “Janji kita tadi pagi kita akan ngobrol-ngobrol selama 15
menit”.
Tempat: “Enaknya kita ngobrol dimana Ibu?”

2. Kerja
“Ibu obat apa saja yang Ibu konsumsi?”
“Adakah seseorang yang menemani atau mengingatkan Ibu minum
obat? Ibu bisa jelaskan kapan saja Ibu minum obat?”
“Ya sekarang saya jelaskan ya, obat ini diminum sesudah makan
sebanyak tiga kali dalam sehari”.
“Apakah Ibu paham dengan tulisan 3x1 pada obat ini? 3x1 artinya
dalam 24 jam Ibu minum obat sebanyak tiga kali yaitu pagi, sore, dan
malam”.
“Mari saya bantu meminumkan obatnya”

3. Terminasi
a. Evaluasi
Subyektif: “Setelah kita ngobrol tadi selama 15 menit, bagaimana
apakah Ibu sudah mengerti?”
Obyektif : “Klien mau menjawab pertanyaan perawat dan tampak
antusias untuk bertanya hal-hal yang belum jelas”.
b. Tindak lanjut
“Ibu sekarang sudah pukul 13.15 Wita sesuai dengan janji kita latihan
hanya 15 menit. Kalau nanti ada yang mau ditanyakan kepada saya lebih
baik Ibu sampaikan sekarang karena saya akan pindah jaga di RSUD
Klungkung mulai besok atau Ibu bisa bertanya kepada petugas di sini”.
c. Kontrak yang akan datang
“Ibu Kadek sampai jumpa lagi, sekarang pertemuan kita yang terakhir
karena mulai besok saya sudah pindah ke RSUD Klungkung. Ingat pesan-
pesan saya ya. Sampai jumpa semua. Terima kasih atas kepercayaan yang
diberikan selama ini kepada saya dalam merawat keluarga Bapak dan Ibu”

Anda mungkin juga menyukai