Anda di halaman 1dari 27

ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS

PADA NY. M DENGAN POST SC ATAS INDIKASI PRE EKLAMPSIA BERAT (PEB)
DI RUANG NIFAS
RSUD Dr. H. SOEMARNO SOSROATMODJO KUALA KAPUAS

Untuk Menyelesaikan Tugas Profesi Keperawatan Maternitas


Program Profesi Ners

Disusun Oleh:
I Ketut Indrawijaya, S.Kep
NIM: 11194692111024

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS SARI MULIA
BANJARMASIN
2021
LEMBAR PERSETUJUAN

JUDUL KASUS : Asuhan Keperawatan Maternitas Pada Ny. M Dengan


Post Sc Atas Indikasi Pre Eklampsia Berat (Peb) Di
Ruang Nifas Rsud Dr. H. Soemarno Sosroatmodjo
Kuala Kapuas
NAMA MAHASISWA : I Ketut Indrawijaya, S.Kep
NIM : 11194692111024

Banjarmasin, Desember 2021

Menyetujui,

Ruang Nifas RSUD Dr. H. Soemarno Program Studi Profesi Ners


Sosroatmodjo Kuala Kapuas Fakultas Kesehatan
Universitas Sari Mulia
Preseptor Klinik (PK) Preseptor Akademik (PA)

Desrica Hervina, S.Kep.,Ns Cynthia Eka F. T, S.Kep., Ns., MNS


NIP. 19811214 200012 2 001 NIK. 1166092015086
LEMBAR PENGESAHAN

JUDUL KASUS : Asuhan Keperawatan Maternitas Pada Ny. M Dengan


Post Sc Atas Indikasi Pre Eklampsia Berat (Peb) Di
Ruang Nifas Rsud Dr. H. Soemarno Sosroatmodjo
Kuala Kapuas
NAMA MAHASISWA : I Ketut Indrawijaya, S.Kep
NIM : 11194692111024

Banjarmasin, Desember 2021

Menyetujui,

Ruang Nifas RSUD Dr. H. Soemarno Program Studi Profesi Ners


Sosroatmodjo Kuala Kapuas Fakultas Kesehatan
Universitas Sari Mulia
Preseptor Klinik (PK) Preseptor Akademik (PA)

Desrica Hervina, S.Kep.,Ns Cynthia Eka F. T, S.Kep., Ns., MNS


NIP. 19811214 200012 2 001 NIK. 1166092015086

Mengetahui,
Ketua Jurusan Program Studi Profesi Ners

Mohammad Basit, S.Kep., Ns., MM


NIK. 11661020122053
PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS
PERIODE POST PARTUM

Nama Mahasiswa : I Ketut Indrawijaya, S.Kep


Tempat Praktek : Ruang Nifas
Tanggal Praktek : 9,10,11 Desember 2021

Data Demografi
Nama Klien : Ny. M
Nama suami : Tn. M. R
Umur klien : 37 Tahun
Alamat : Jl. Barito gg. VIII
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Suku : Banjar
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Dokter
Diagnosa Medik : Post Sc atas indikasi pre eklampsia berat (PEB)
Tgl. Masuk RS : 8 Desember 2021
No. RM : 01-0x-xxx
Tgl. Pengkajian : 9 Desember 2021

Keluhan Utama Saat Ini


Pasien mengatakan nyeri pada bagian Post Operasi SC
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien melahirkan secara SC cito pada tanggal 8 desember 2021 sekitar jam 11.20 Wib
atas indikasi Preeklamsia Berat, pada saat pengkajian tanggal 9 desember 2021, pasien
mengeluh nyeri pada luka post op
P: Nyeri saat bergerak
Q: Nyeri terasa perih
R: Nyeri pada bagian Post Operasi
S: 5 (sedang ) (1-10)
T: Hilang timbul
Kepala terasa pusing, Terdapat luka post SC dengan ukuran kurang lebih 18 cm, luka
nampak bersih, tertutup dengan kasa Pada saat dilakukan pengukuran TTV: TD: 141/102
mmHg, N: 92x/menit, R: 20x/menit, T: 36.6 ·C, spo2 : 99 %

Riwayat Persalinan
G2 P1 A0

Riwayat Persalinan dan Kelahiran Saat Ini


Lamanya persalinan : 60 menit
Posisi fetus : Posisi kepala dibawah
Jenis kelahiran : Sectio Caesarea
SC a/I : Preeklamsia Berat
Penggunaan analgesik/ anastesi : Spinal Anastesi
Jenis Kelamin Bayi : Laki-laki, BB / PB : 2635 gr /52 cm
Perdarahan : +- 100 cc
Masalah selama persalinan :Tidak ada masalah selama persalinan

Keadaan Psikologis Ibu


Pasien sebelumnya sudah pernah mengalami riwayat persalinan dengan SC jadi sudah
terbiasa atas keluhan sebelum dan sesudah SC

Riwayat Penyakit Keluarga


Pasien mengatakan tidak ada keluarga yang mengalami hipertensi kehamilan, namun
orang ibu pasien memiliki riwayat hipertensi

Genogram:
H

Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan

X : Meninggal

: Klien

: Riwayat Hipertensi
H
: Garis Keturunan

: Garis keluarga

……… : Tinggal satu rumah

Riwayat Ginekologi
( - ) Infertilitas ( - ) PMS ( - ) Endometriosis ( - ) Infeksi vagina/panggul
( - ) Polip serviks ( - ) mioma uteri ( + ) kista ovarium

Riwayat Obstetri
No. Jenis Cara Tempa BB Komplikasi Keadaan Umur
THN Kelamin lahir t lahir selama saat ini
persalinan proses
dan persalinan
penolong

2016 Perempuan SC Dokter 3600 gr PEB Sehat 5 Tahun


2021 Laki-Laki SC Dokter 2635 gr PEB Sehat 0 Bulan

Reproduksi: Kehamilan G2 P1 A0
Tempat
No. Lama
Gg. Kehamilan Proses persalinan persalinan/
Anak persalinan
penolong

1 PEB SC 60 Menit Dokter

2 PEB SC 60 Menit Dokter


Masalah Masalah Nifas dan Masalah Bayi Keadaan Anak
Persalinan Laktasi Saat Ini
SC dengan Indikasi  Tidak ada Tidak Ada Sehat
PEB masalah Nifas

 ASI masih belum


lancar

Pemeriksaan Fisik
Penampilan Umum : Pasien nampak lemas, dan susah untuk bergerak karena luka
operasi
BB : 75 Kg
TB : 162 cm
IMT : 28,8
TTV :
TD = 141/102 mmHg HR = 92 x/menit
RR = 20 x/menit T = 36.6 ·C
spo2 : 99 %

Kulit dan Kuku


Pigmentasi : Pigmentasi kulit baik
Vaskularisasi kulit : Vaskularisasi kulit dalam batas normal
Kelembaban kulit : Kulit pasien teraba lembat
Warna kulit : Warna kulit pasien sawo matang
Turgor : Turgor kulit pasien dapat kembali dalam waktu < 2 detik
Kuku : CRT dapat kembali dalam waktu < 2 detik

Kepala dan Leher


Rambut dan kepala : Rambut pasien berwarna hitam, panjang lebih dari sebahu
Kepala pasien tidak teraba benjolan tidak ada tanda-tanda inflamasi
Kelenjar tiroid : Kelenjar tiroid tidak ada pembengkakan
Kaku kuduk : Pasien tidak ada kaku kuduk
JVP : Tidak ada peningkatan Vena Jugularis

Mata
Sclera : Sklera pasien berwarna putih bersih
Konjunctiva : Konjungtiva pasien tidak anemis
Palpebrae : Palpebra dalam batas normal
Alat bantu penglihatan : Pasien tidak menggunakan alat bantu penglihatan

Telinga
Kebersihan : Telinga pasien bersih tidak ada tanda-tanda infeksi dan
serumen
Keutuhan membrane timpani: Tidak ada
Struktur luar telinga : Struktur Telinga dalam batas Normal
Cairan dari telinga : Tidak ada cairan serumen ditelinga
Rasa penuh di telinga : Tidak ada rasa penuh ditelinga pasien
Penggunaan alat bantu dengar : Tidak ada penggunaan alat bantu denger

Mulut, Hidung, dan Tenggorokan


Mulut : Mulut pasien bersih, mukosa bibir pasien lembab, gigi pasien bersih
Tenggorokan : Tidak ada keluhan nyeri menelan, tidak ada pembengkakan tonsil
Hidung : Hidung pasien simetris dan bersih, dan tidak terlihat polip

Thorax dan Paru-Paru


Inspeksi : Dada pasien terlihat simetris, retraksi dinding dada simetris
Palpasi : tidak terkaji
Perkusi : tidak terkaji
Auskultasi : tidak terkaji

Payudara
Inspeksi
Hiperpigmentasi pada areola mamae dan putting : tidak terkaji
Peningkatan ukuran : Pasien mengatakan peningkatan ukuran payudara setelah hamil
Asi / Kolostrum : Kolustrum sudah keluar, ASI masih belum terlalu lancar

Palpasi
Nodular : Tidak terkaji
Sensitif bila disentuh : Pasien mengatakan tidak ada nyeri pada payudaranya
Masalah : ASI yang belum lancar

Abdomen
Inspeksi : Keadaan perut pasien secara umum baik, tidak nampak benjolan
ataupun jejas, namun terdapat luka bekas operasi yang tertutup dengan
kasa, dengan ukuran luka 18 cm, nampak kemerahan pada area luka
namun tidak ada bengkak
Palpasi : Ada nyeri tekan pada bagian perut, dan tidak teraba banjolan, TFU : 2
jari dibawah umbilicus, kontraksi lembek
Perkusi : tidak terkaji
Auskultasi : Auskultasi bising usus 12x/menit

Genetalia
Inspeksi
1) Distribusi rambut di genetalia : terpasang kateter
2) Warna kulit : tidak terkaji
3) Bekas luka episoitomi : Tidak terkaji
4) Perianal laserasi untuk multipara: Tidak terkaji
5) Lokhea : Rubra Jumlah : 40cc Bau : Anyir

Anus dan Rektum


Lesi : Tidak terkaji
Warna : Tidak terkaji
Oedem : Tidak terkaji
Hemoroid : Tidak ada hemoroid

Vaskularisasi Perifer
Warna : Warna nya merah mudah
Kemerahan : Tidak ada kemerahan yang menandakan inflamasi
Edema : Tidak ada edema
Capillary refill : dapat kembali < 2 detik

Riwayat Kesehatan Nutrisi


Pola makan frekuensi, jenis dan jumlah : Pasien makan tidak ada keluhan pada pola
makan, makan 3x/hari, dan tidak ada
pantangan makanan
Perubahan pola selama hamil : Untuk frekuensi pola makan meningkat dan
porsinya meningkat
Alergi makanan : Sebelum dan sesudah hamil tidak ada riwayat
alergi
Minuman jumlah dan jenis : Pasien suka minuman air putih, dengan jumlah
+- 2000 mL/ hari
Keluhan yang berhubungan dengan nutrisi : Tidak ada keluhan nutrisi

Eliminasi
BAK : Pasien menggunakan Down Cateter, jumlah urine
1900 cc/ 24 jam
BAB : Selama dirumah sakit belum ada BAB
Aktivitas dan latihan : Aktivitas pasien masih terbatas di tempat tidur
Aktivitas selama hamil : Aktivitas selama hamil terhambat karena cepat
lelah
Keluhan dalam beraktivitas : Terhambat karena cepat lelah dan takut beraktivitas
karena luka jahitan
Istirahat dan Tidur
Pola istirahat dan tidur : Pasien mengatakan ada masalah pola istirahat dan
tidur, tidur pasien 6-7 jam perhari.
Faktor yang mendukung : tidak ada
Faktor yang mengganggu : Karena luka bekas operasi masih terasa nyeri
Keluhan yang berhubungan dengan istirahat dan tidur : Pasien mengatakan waktu
istirahat sedikit berkurang

Seksualitas
Pola berhubungan seksual selama hamil : Tidak terkaji
Komunikasi antar pasangan : Komunikasi pasangan baik dan suami
perhatian
Masalah yang dihadapi pasangan selama hamil : Tidak ada
Keluhan klien : Tidak ada

Persepsi dan kognitif


Status mental : Status mental pasien baik
Sensasi :
1) Pendengaran : Pasien mampu mendengar dengan jelas
2) Berbicara : Pasien mampu berbicara dengan jelas dan mudah dipahami
3) Penciuman : Pasien mampu membedakan bau-bauan
4) Perabaan : Perabaan pasien dalam batas normal
5) Kejang : Pasien tidak ada riwayat kejang
6) Nyeri : Pasien mengeluh nyeri pada luka operasi

Persepi Diri dan Konsep Diri


Motivasi terhadap kehamilan : Pasien mendapatkan motivasi dari suami dan
keluarga
Efek kehamilan terhadap body image : tidak terkaji
Orang paling dekat : Suami
Tujuan dari kehamilan : Agar melanjutkan keturunan
Profil Keluarga
Pendukung keluarga : Suami dan Keluarga
Jumlah anak : 1 orang
Tipe rumah dan komunitas : Tipe rumah permanen
Pekerjaan : Dokter
Tingkat pendidikan : S1
Tingkat sosial ekonomi : Tingkat menengah keatas

Riwayat dan Rencana Keluarga Berencana


Menggunakan Kontrasepsi suntik Kb 3 bulan

Pemeriksaan Laboratorium atau Hasil Pemeriksaan Diagnostik LainnyaTerapi

a. Pemeriksaan Laboratorium Darah Lengkap: tanggal 8 desember 2021, Pukul:


16.02 Wib

Parameter Result Limit Intrapetensi


WBC 16.11 103/ul 5.00-10.00 Tinggi
HGB 13,6 g/dl 12.0-17.4 Normal
RBC 4.49 108 ul 4.00-5.50 Normal
PLT 193 103/ul 150-400 Normal
HCT 37.3 % 36.0 – 52.0 Normal

b. Pemeriksaan Laboratorium Kimia Klinik: tanggal 8 desember 2021, Pukul:


16.15 Wib
Tests Type Result Unit FLAGS Ref. ranges Intrapetensi
Urea UV SER 10,7 mg/dl H 13,0-43,0 Rendah
Kreatinin SER 0,48 mg/dl 0,70-1,40 Rendah
AST/SGOT SER 15,8 U/L 5,0-37,0 Normal
ALT/SGPT SER 12,9 U/L 0,0– 50,0 Normal

c. Pemeriksaan rontgen: tanggal 8 desember 2021, pukul: 10.20 wib


Hasil: CAR tak melebar, pulmo tak tampak infiltrate maupun nodul secara CXR
saat ini
Medis yang Diberikan

Tanggal Jenis terapi Rute terapi Dosis Indikasi terapi


9/12/2021 Inf. RL Intravena 20 tpm Untuk memenuhi kebutuhan cairan
Oksitosin Intravena 2 ampul Preparat hormone oksitosin yang digunakan
(Drip Infus) untuk memperlancar persalinan dan
mengontrol perdarahan
Inj. Ketorolac Intravena 3 x 30 mg Obat analgetik untuk meredakan nyeri dan
peradangan
Inj. cefazolin Intravena 2 x 1 gram Obat antibiotik untuk menangani penyakit
infeksi bakteri, seperti infeksi saluran kemih
atau pneumonia, atau digunakan mencegah
infeksi post operasi
Paracetamol Oral 4 x 500 mg Obat analgesik non-opiat yang berfungsi
untuk meredakan nyeri dan menurunkan
demam.
Amlodipine Oral 1 x 10 mg Untuk terapi hipertensi atau menurunkan
tekanan darah tinggi
Cefadroxil Oral 2 x 500 mg Obat antibiotik untuk menangani penyakit
infeksi bakteri, seperti infeksi saluran kemih,
atau digunakan mencegah infeksi post
operasi
MGSo4 40 % drip 1 gr/jam Untuk penanganan preeklamsia dan eklamsia
pada ibu hamil
Asam mafenamat Oral 3 x 500 mg Obat analgetik untuk meredakan nyeri dan
peradangan
Nonemi Oral 1x1 Untuk mencegah dan mengobati anemia
defisiensi fe dan defisit vitamin B
B. up albumin Oral 3 x 1 tab Untuk mengatasi hipoalbuminemia, yaitu
rendahnya kadar albumin dalam darah.
Albumin juga digunakan untuk menangani
syok hipovolemia akibat cedera atau luka
bakar yang parah.
Analisa Data
No. DATA ETIOLOGI MASALAH
1 Data Subjektif : Agen pencedera fisik Nyeri Akut
1. Pasien mengatakan nyeri (Luka Post Operasi
pada bekas luka operasi Sectio Caesarea)
P : Nyeri saat bergerak
Q : Nyeri seperti perih
R : pada bagian Abdomen
S : 5 (1-10),
T : Nyeri hilang timbul
Data Objektif
1. Pasien terlihat meringis
2. Pasien terlihat gelisah ada
nyeri tekan pada luka post
op SC
3. TTV:
TD = 141/102 mmHg
HR = 92 x/menit
RR = 20 x/menit
T = 36.6 ·C
spo2 = 99 %
2 Data Subjektif : Nyeri Luka Post Gangguan Mobilitas
1. Pasien mengatakan nyeri Operasi Sectio Fisik
pada luka post SC saat Caesarea
bergerak
2. Pasien mengatakan jika
beraktifitas nyeri mucul
Data Objektif :
1. Pasien terlihat lemah
2. Terdapat luka post Sc pada
abdomen
3. Skala aktifitas : 2 (dibantu
orang lain)
3 Faktor Risiko : Risiko perfusi miokard
1. Hipertensi tidak efektif
2. TD = 141/102 mmHg
3. Hasil Lab:
Urea UV= 10,7 mg/dl
Kreatinin= 0,48 mg/dl
4 Faktor Risiko : Risiko perdarahan
1. Komplikasi kehamilan pre
eklampsia berat
2. Tindakan pembedahan post
SC
5 Faktor Resiko : Risiko infeksi
1. Tindakan pembedahan post
SC
2. Luka post sc +- 18 cm
3. Terpasang infus, dan DC
4. WBC : 16.11 103/ul
Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut b/d Agen pencedera fisik (Luka Post Operasi Sectio Caesarea)
2. Gangguan mobilitas fisik b/d Nyeri Luka Post Operasi Sectio Caesarea
3. Risiko perfusi miokard tidak efektif
4. Risiko perdarahan
5. Risiko infeksi
Rencana, Implementasi, Evaluasi
Tanggal Diagnosa
SLKI SIKI Implementasi Evaluasi
/ Jam Keperawatan
Kamis, Nyeri akut b/d Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri 1. Memonitor TTV pasien S:
9/12/2021 Agen pencedera keperawatan selama 1 x 8 Observasi dengan hasil : Pasien mengatakan masih
10.00 Wib fisik (Luka Post jam diharapkan nyeri pasien 1. Monitor TTV TD = 143/109mmHg nyeri tapi berkurang dari
Operasi Sectio dapat teratasi, dengan 2. Identifikasi lokasi, HR = 98 x/menit sebelumnya
Caesarea) kriteria hasil: karakteristik, durasi, RR = 20 x/menit P : Nyeri saat bergerak
Tingkat Nyeri frekuensi, kualitas, intensitas T = 36.5 ·C Q : Nyeri seperti perih
1. Keluhan nyeri menurun nyeri spo2 = 99 % R : pada bagian Abdomen
2. Meringis menurun 3. Identifikasi skala nyeri 2. Mengindentifikasi lokasi, S : 3 (ringan) (1-10)
3. Gelisah menurun 4. Identifikasi faktor yang kararkteristik, durasi, T : Nyeri hilang timbul
4. Frekuensi nadi membaik memperberat dan frekuensi, kualitas, O:
5. Tekanan darah membaik memperingan nyeri intensitas nyeri dengan 1. Pasien terlihat masih
Terapeutik hasil : meringis
1. Berikan teknik Pasien mengatakan nyeri 2. Skala nyeri 3, masih ada
nonfarmakologis untuk pada luka post op nyeri tekan
mengurangi nyeri P : Nyeri saat bergerak 3. Pasien terlihat tidak ada
Edukasi Q : Nyeri seperti perih gelisah
1. Jelaskan penyebab, periode R : pada bagian Abdomen 4. TTV :
dan pemicu nyeri S : 5 (sedang) (1-10) TD = 143/109mmHg
2. Ajarkan teknik T : Nyeri hilang timbul HR = 98 x/menit
nonfarmakologis untuk 3. Mengindentifikasi skala RR = 20 x/menit
mengurangi rasa nyeri nyeri pasien dengan hasil T = 36.5 ·C
Kolaborasi skala nyeri 5 (sedang) 1-10 spo2 = 99 %
1. Kolaborasi pemberian 4. Memberikan teknik A:
analgetik nonfarmakologis untuk Masalah teratasi sebagia
mengurangi nyeri pasien P:
yaitu dengan Mengajarkan Lanjutkan intervensi
pasien teknik distraksi dan
relaksasi yaitu:
teknik relaksasi dengan
menarik nafas dalam
melalui hidung tahan 3
detik lalu hembuskan
melalui mulut secara
perlahan, dilakukan hingga
nyeri berkurang, dan teknik
distraksi yaitu dengan cara
pengalihan perhatian
misalnya nonton film,
bercakap-cakap dengan
keluarga, sehingga
perhatian dari nyeri
teralihkan
5. Menjelaskan penyebab,
periode dan pemicu nyeri
yaitu nyeri terjadi karena
berasal dari luka post op
SC, nyeri akan berkurang
saat di berikan obat
6. Berkolaborasi dengan
dokter dalam pemberian
obat analgetik Inj. Ketorolac
3 x 30 mg, Asam
mafenamat 3 x 500 mg
Kamis, Gangguan Setelah dilakukan tindakan Dukungan mobilisasi 1. Mengidentifikasi S:
9/12/2021 mobilitas fisik b/d keperawatan selama 1 x 8 Observasi adanya nyeri atau Pasien mengatakan
10.10 Wib Nyeri Luka Post jam diharapkan gangguan 1. Identifikasi adanya nyeri keluhan fisik lainnya pergerakan ekstremitas
Operasi Sectio mobilitas fisik dapat teratasi atau keluhan fisik lainnya dengan hasil : nyeri meningkat, kekuatan otot
Caesarea dengan kriteria hasil : 2. Monitor kondisi umum saat melakukan meningkat, nyeri saat
Mobilitas fisik selama melakukan aktivitas seperti jalan melakukan aktivitas sudah
1. Pergerakan ekstremitas mobilisasi pada luka post sc berkurang, kelemahan fisik
meningkat Terapeutik 2. Memonitor kondisi sudah menurun
2. Kekuatan otot meningkat 1. Fasilitasi aktivitas mobilisasi umum selama O :
3. Nyeri menurun dengan alat bantu (misal melakukan mobilisasi 1. Pasien terlihat bisa
4. Gerakan terbatas menurun pagar tempat tidur) dengan hasil, kondisi melakukan aktivitas seperti
5. Kelemahan fisik menurun 2. Libatkan keluarga untuk umum baik, nyeri pada duduk, berdiri, dan berjalan
membantu pasien dalam luka post sc saat jalan, 2. Skala aktivitas 1
meningkatkan pergerakan skala aktivitas 1 memerlukan bantuan alat
Edukasi memerlukan bantuan A :
1. Jelaskan tujuan dan alat Masalah teratasi sebagia
prosedur mobilisasi 3. Memfasilitasi aktivitas P :
2. Anjurkan melakukan mobilisasi pasien Lanjutkan intervensi
mobilisasi dini dengan alat bantu
yaitu: pagar tempat
tidur
4. Melibatkan keluarga
untuk membantu
pasien dalam
meningkatkan
pergerakan aktivitas
pasien
5. Menjelaskan tujuan
dan prosedur
mobilisasi, yaitu
bertujuan untuk
memperlancar
peredaran darah
sehingga
mempercepat
penyembuhan luka,
mempertahankan
fungsi tubuh
6. Menganjurkan untuk
melakukan mobilisasi
dini seperti di mulai
dari duduk, berdiri dan
berjalan
Kamis, Risiko perfusi Setelah dilakukan tindakan Manajemen syok 1. Memonitor status S:
9/12/2021 miokard tidak keperawatan selama 1 x 8 kardiogenik kardiopulmonal -
10.20 Wib efektif jam di harapkan Risiko Observasi (frekunsi dan kekuatan O:
perfusi miokard tidak efektif 1. Monitor status nadi, Td, MAP) 1. TD = 143/109mmHg
tidak terjadi dengan kriteria kardiopulmonal (frekuensi dengan hasil: 2. HR = 98 x/menit (kuat)
hasil : dan kekuatan nadi, TD = 143/109mmHg 3. MAP= 120
Perfusi miokard frekuensi nafas, TD. MAP) HR = 98 x/menit (kuat) 4. RR = 20 x/m
1. Tekanan arteri rata-rata 2. Monitor status oksigenasi MAP= 120 5. SPo2 = 99 %
membaik 3. Monitor tingkat kesadaran 2. Memonitor status 6. Kesadaran compos mentis
2. Takikardi membaik dan respon pupil oksigenasi yaitu A:
3. Tekanan darah membaik Terapeutik RR = 20 x/m Risiko perfusi miokard tidak
1. Pertahankan jalan nafas SPo2 = 99 % efektif tidak terjadi
paten 3. Memonitor tingkat P:
2. Pasang kateter urin untuk kesadaran pasian Lanjutkan intervensi
menilai produksi urine dengan hasil:
Kolaborasi kesadaran
1. Kolaborasi pemberian composmentis, respon
antiaritmia jika perlu pupil (+)
2. Kolaborasi pemberian 4. Mempertahan jalan
inotropic jika perlu nafas paten pasien
5. Melakukan
pemasangan kateter
urin untuk menilai
produksi urine
6. Berkolaborasi dengan
dokter dalam
pemberian obat
Amlodipine oral 1 x 10
mg, MGSo4 40 % drp
1 gr/jam
Kamis,  Risiko Setelah di lakukan tindakan Pencegahan perdarahan 1. Memonitor TTV pasien S:
9/12/2021 perdarahan keperawatan selama 1 x 8 Observasi dengan hasil : Pasien mengatakan tidak ada
10.30 Wib jam diharapkan risiko 1. Monitor TTV TD=143/109mmHg keluar darah pada vagina,
perdarahan tidak terjadi 2. Monitor tanda dan gejala HR= 98 x/menit demam tidak ada, nyeri perut
dengan kriteria hasil: perdarahan RR= 20 x/menit bagian bawah tidak ada
     Tingkat perdarahan 3. Monitor nilai T = 36.5 ·C O:
1. Kelembapan kulit hematocrit/hemoglobin spo2 = 99 % 1. Terlihat tidak ada
meningkat Terapeutik 2. Memonitor tanda perdarahan
2. Perdarahan vagina 1. Batasi tindakan invasive, gejala perdarahan 2. Nyeri pada perut bagian
menurun jika perlu dengan hasil : bawah (-), demam (-),
3. Perdarahan pasca operasi Edukasi Nyeri pada perut keringat dingin (-),
menurun 1. Jelaskan tanda dan gejala bagian bawah (-), pernafasan cepat (-),
4. Tekanan darah membaik perdarahan demam (-), keringat penurunan kesadaran tidak
5. Suhu tubuh membaik 2. Anjurkan meningkatkan dingin (-), pernafasan ada
asupan cairan untuk cepat (-), penurunan 3. Hamatocrit = 37.3 %,
menghindari konstipasi kesadaran tidak ada Hemoglobin =13,6 g/dl
3. Anjurkan segera melapor 3. Memonitor nilai 4. TTV :
jika terjadi perdarahan haematocrit/ TD=143/109mmHg
Kolaborasi haemoglobin dengan HR= 98 x/menit
1. Kolaborasi pemberian obat hasil : Hamatocrit = RR= 20 x/menit
pengontrol darah 37.3 %, Hemoglobin T = 36.5 ·C
=13,6 g/dl spo2 = 99 %
4. Membatasi aktivitas A:
pasien Risiko perdarahan tidak terjadi
5. Menjelaskan tanda P:
dan gejala perdarahan Lanjutkan intervensi
seperti, keluar darah
pada vagina, demam,
keringat dingin,
pernafasan cepat
6. Menganjurkan pasien
untuk banyak minum
dan makan
7. Menganjurkan pasien
dan keluarganya untuk
segera melapor jika
terjadi perdarahan
8. Berkolaborasi dengan
dokter dalam
pemberian obat
Oksitosin 2 ampul
dalam cairan Rl,
Nonemi 1 x 1
Kamis, Risiko infeksi Setelah di lakukan tindakan Pencegahan infeksi 1. Memonitor tanda dan S:
9/12/2021 keperawatan selama 1 x 8 Observasi gejala infeksi lokal dan -
10.40 Wib jam diharapkan risiko infeksi 1. Monitor tanda dan gejala iskemi pada pasien O:
tidak terjadi dengan kriteria infeksi lokal dan sistemik dengan hasil : 1. tanda dan gejala
hasil: Terapeutik Tumor (-), Calor (-), peradangan Tumor (-),
Tingkat infeksi 1. Batasi jumlah pengunjung Dolor (-), Rubor (-), Calor (-), Dolor (-), Rubor
1. Kebersihan tangan 2. Lakukan perawatan luka Functio laesa (-) (-), Functio laesa (-)
meningkat 3. Lakukan perawatan infus 2. Membatasi jumlah A:
2. Nafsu makan meningkat dan Dc pengunjung kepada Risiko infeksi tidak terjadi
3. Demam tidak ada 4. Cuci tangan sebelum dan pasien P:
4. Kemerahan tidak ada sesudah kontak dengan 3. Melakukan perawatan Lanjutkan intervensi
5. Nyeri tidak ada pasien dan lingkungan luka pada luka post op
6. Bengkak tidak ada pasien sc pasien dengan
7. Kadar sel darah putih Edukasi cairan Nacl 0,9 %
membaik 1. Jelaskan tanda dan gejala 4. Melakukan perawatan
infeksi infus dan Dc dengan
2. Ajarkan cara mencuci Nacl 0,9 %
tangan dengan benar 5. Melakukan cuci
3. Anjurkan meningkatkan tangan sebelum dan
asupan nutrisi dan cairan sesudah kontak
Kolaborasi dengan pasien
1. Kolaborasi pemberian 6. Menjelaskan tanda
antibiotik dan gejala infeksi
kepada pasien seperti
Tumor , Calor, Dolor,
Rubor, Functio laesa
7. Mengajarkan pasien
dan keluarganya cara
cuci tangan 6 langkah
8. Menganjurkan pasien
untuk banyak minum
dan makan
9. Berkolaborasi dengan
dokter dalam
pemberian obat
antibiotik Inj.
Cefazolin 2 x 1 gram,
oral Cefadroxil 2 x 500
mg
CATATAN PERKEMBANGAN TERINTEGRASI

DIAGNOSA TANGGAL/JAM NO HASIL ASESMEN PASIEN DAN PEMBERIAN NAMA


KEPERAWATAN PELAYANAN (Tulis dengan format PEMBERI
SOAP/DIME, di sertai sasaran ASUHAN
&
PARAF
Nyeri akut b/d Agen pencedera Jumat, 10 desember 1 EVALUASI
fisik (Luka Post Operasi Sectio 2021/ jam 11.00 wib S:
Caesarea) Pasien mengatakan masih nyeri tapi berkurang
dari sebelumnya
P : Nyeri saat bergerak
Q : Nyeri seperti perih
R : pada bagian Abdomen Ketut
S : 2 (ringan) (1-10)
T : Nyeri hilang timbul
O:
1. Pasien terlihat tidak ada meringis
2. Pasien terlihat tenang
3. Skala nyeri 2 (ringan), masih ada nyeri tekan
4. Pasien terlihat tidak ada gelisah
5. TTV :
TD = 140/101mmHg
HR = 96 x/menit
RR = 20 x/menit
T = 36.5 ·C
spo2 = 99 %
A:
Masalah teratasi pasien pulang
P:
Hentikan intervensi
Gangguan mobilitas fisik b/d Jumat, 10 desember 2 S:
Nyeri Luka Post Operasi Sectio Pasien mengatakan pergerakan ekstremitas
2021/ jam 11.15 wib
Caesarea meningkat, kekuatan otot meningkat, nyeri saat
melakukan aktivitas sudah berkurang, kelemahan
fisik sudah menurun
O:
1. Pasien terlihat bisa melakukan aktivitas seperti Ketut
duduk, berdiri, dan berjalan
2. Skala aktivitas 0 secara mandiri
A:
Masalah teratasi pasien pulang
P:
Hentikan intervensi

Risiko perfusi miokard tidak Jumat, 10 desember 3 S:


efektif -
2021/ jam 11.25 wib
O:
1. TD = 140/101mmHg
2. HR = 96 x/menit (kuat) Ketut
3. MAP= 114
4. RR = 20 x/m
5. T = 36.5 ·C
6. SPo2 = 99 %
7. Kesadaran compos mentis
A:
Risiko perfusi miokard tidak efektif tidak terjadi
P:
Hentikan intervensi
Risiko perdarahan Jumat, 10 desember 4 S:
Pasien mengatakan tidak ada keluar darah pada
2021/ jam 11.35 wib
vagina, demam tidak ada, nyeri perut bagian bawah
tidak ada
O: Ketut
1. Terlihat tidak ada perdarahan
2. Nyeri pada perut bagian bawah (-), demam (-),
keringat dingin (-), pernafasan cepat (-),
penurunan kesadaran tidak ada
3. Hamatocrit = 37.3 %, Hemoglobin =13,6 g/dl
4. TTV :
TD=140/101mmHg
HR= 96 x/menit
RR= 20 x/menit
T = 36.5 ·C
spo2 = 99 %
A:
Risiko perdarahan tidak terjadi
P:
Hentikan intervensi

Risiko infeksi Jumat, 10 desember 5 S:


-
2021/ jam 11.50 wib
O:
1. tanda dan gejala peradangan Tumor (-), Calor
(-), Dolor (-), Rubor (-), Functio laesa (-) Ketut
A:
Risiko infeksi tidak terjadi
P:
Hentikan intervensi

Anda mungkin juga menyukai