OLEH :
Oleh :
Mengetahui
Ketua Jurusan Keperawatan
STIKES Tri Mandiri Sakti Bengkulu
ii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi merupakan hasil karya saya
saya dalam skripsi ini tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah di tulis atau
diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah ini dan
Bengkulu, 2022
Yang membuat pernyataan
iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Hargai dirimu, hargai prosesmu tanpa berpikir bahwa dirimu tak layak dan
Jangan bandingkan prosesmu dengan orang lain karena tidak semua bunga
PERSEMBAHAN
Terimakasih untuk diri ku sendiri masih kuat hingga ke titik ini, aku tahu
tidak mudah untuk kita melewatinya, banyak halangan, rintangan, belum lagi
cacian dan ada saja yang merendahkan, tetapi kita sudah bisa melewatinya dan
membuktikan bahwa kita mampu berdiri di atas kaki sendiri, dengan bahu yang
kuat dan hati yang begitu baik. Terimakasih untuk orang-orang yang selalu
Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyanyang atas segala nikmat
yang diberikan untuk penulis sehingga tidak ada alasan bagi penulis untuk
berhenti bersyukur.
Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orang tua saya ayah Duraya dan
Ibu Novita Indriasari yang selalu mendukung dan mendoakan saya sehingga
bisa menyelesaikan skripsi ini. Juga untuk kedua adik saya M. Raihan Asyami
iv
yang selalu memberi semangat, semoga kalian juga bisa mengikuti jejak
Skripsi ini saya persembahkan untuk seseorang yang bernama Esya Rahmat,
selalu mengutkan hingga saat ini, semoga persahabtan kita selalu terjalin baik
Skripsi ini saya persembahkan untuk dosen pembimbing saya ibu Ns.
Pawiliyah, S.Kep., MAN dan ibu Ns. Rafidaini Sazarni Ratiyun, S.Kep.,
sealmamater.
v
ABSTRAK
Titania Aulia Putri. (2022). Hubungan Penggunaan Alat Kontrasepsi
Pil Tehadap Seksualitas Akseptor di Wilayah Kerja Puskesmas Bentiring
Bengkulu Tengah. Skripsi. Bengkulu : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Tri
Mandiri Sakti Bengkulu. Pembimbing I Ns. Pawiliyah, S.Kep.,MAN, dan
Pembimbing II Ns. Rafidaini Sazarni Ratiyun, S.Kep., M. Kep.
Penggunaan alat kontrasepsi Pil merupakan salah satu upaya dalam
mencegah kehamilan, salah satu maslah yang timbul akibat penggunaan alat
kontrasepsi Pil yaitu masalah seksualitas. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui
hubungan penggunaan alat kontrasepsi pil terhadap seksualitas akseptor di
Wilayah Kerja Pukesmas Bentiring Bengkulu Tengah. Jenis penelitian ini adalah
survey analitik dengan menggunakan desain Cross Sectional. Populasi dalam
penelitian ini adalah jumlah akseptor KB Pil yang ada dalam wilayah kerja
Puskesmas Bentiring Kecamatan Pondok Kubang Kabupaten Bengkulu Tengah.
Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan Purposive sampling
dan diperoleh sampel sebanyak 60 akseptor KB Pil, pengumpulan data dalam
penelitian ini menggunakan data primer diperoleh dari menyebarkan kuesioner.
Teknik analisis data dilakukan dengan analisis univariat dan bivariat dengan uji
Chi-Square. Hasil penelitian dari 60 Akseptor KB Pil di Wilayah Kerja
Puskesmas Bentiring terdapat Pil ≥ 1 tahun (lama) terdapat 13 orang mengalami
disfungsi seksual dan 19 orang tidak mengalami disfungsi seksual sedangkan 28
orang akseptor yang menggnakan Kb Pil < 1 tahun (singkat) 3 orang mengalami
disfungsi seksual dan 25 orang tidak mengalami disfungsi seksual; Ada hubungan
yang signifikan antara penggunaan alat kontrasepsi Pil tehadap seksualitas
akseptor dengan kategori keeratan hubungan sedang dengan nilai C (0,320).
vi
ABSTRACT
Titania Aulia Putri. (2022). The Relationship between the Use of Pill
Contraception Devices and the Sexuality of Acceptors in the Working Area
of the Bentiring Health Center, Central Bengkulu. Thesis. Bengkulu: Tri
Mandiri Sakti Bengkulu School of Health Sciences. Advisor I Ns. Pawiliyah,
S.Kep., MAN, and Supervisor II Ns. Rafidaini Sazarni Ratiyun, S.Kep.,
M.Kep.
The use of contraceptive pills is an effort to prevent pregnancy, one of the
problems that arise due to the use of contraceptive pills is the problem of
sexuality. The purpose of this study was to determine the relationship between the
use of contraceptive pills and acceptor sexuality in the Working Area of the
Bentiring Central Bengkulu Health Center. This type of research is an analytical
survey using a cross sectional design. The population in this study was the number
of birth control pill acceptors in the working area of the Bentiring Health Center,
Pondok Kubang District, Central Bengkulu Regency. The sampling technique in
this study used purposive sampling and obtained a sample of 60 birth control pill
acceptors. Data collection in this study used primary data obtained from
distributing questionnaires. Data analysis techniques were performed using
univariate and bivariate analysis with the Chi-Square test. The results of the study
of 60 birth control pill acceptors in the Working Area of Bentiring Health Center
had pills ≥ 1 year (old) there were 13 people experiencing sexual dysfunction and
19 people did not experience sexual dysfunction while 28 acceptors who used
birth control pills <1 year (short) 3 people experienced sexual dysfunction and 25
people did not experience sexual dysfunction; There is a significant relationship
between the use of contraceptive pills and acceptor sexuality with the moderate
relationship category with a value of C (0.320).
Keywords: pill contraception, acceptor sexuality
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
Keperawatan (S.Kep).
Dalam penyusunan Skripsi penelitian ini penulis menyadari masih jauh dari
kesempurnaan dan banyak kekurangannya baik dari segi teknik penulisan maupun
isi materinya, oleh karena itu dengan penuh kerendahan hati penulis
mengharapkan saran serta kritik yang bersifat membangun demi perbaikan skripsi
penelitian ini.
1. Bapak Ir. Hasan Basri Rachman, MM selaku Ketua Yayasan Tri Mandiri
Sakti Bengkulu.
Bengkulu.
3. Ibu Ns. Pawiliyah, S.Kep., MAN selaku Ketua Jurusan Keperawatan STIKES
viii
dan selalu memberi semangat untuk mengerjakan skripsi penelitian ini hingga
selesai.
4. Ibu Ns. Vellyza Colin, S.Kep., MAN selaku Ketua Program Studi Ilmu
Akhir kata semoga skripsi ini dapat memberi manfaat bagi kita semua,
Aamiin.
Bengkulu, 2022
Penulis
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN........................................................................... ii
PERNYATAAN ............................................................................................. iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................ vi
ABSTRACT..................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ................................................................................... x
DAFTAR ISI .................................................................................................. xii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiv
DAFTAR BAGAN ......................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 8
C. Tujuan Penilitian.............................................................................. 8
D. Manfaat Penelitian........................................................................... 9
x
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian............................................................................... 47
1. Mengetahui Umum Pukesmas Bentiring .................................... 47
2. Jalannya Penelitian ..................................................................... 48
3. Mengetahui Karakteristik Responden......................................... 49
4. Analisis Univariat ........................................................................ 51
5. Analisis Bivariat ........................................................................... 53
B. Pembahasan....................................................................................... 54
1. Mengetahui distribusi frekuensi akseptor KB Pil ......................... 54
2. mengetahui distribusi frekuensi seksualitas akseptor KB Pil........ 57
3. Hubungan penggunaan alat kontrasepsi pil terhadap seksualitas
akseptor................................................................................. 59
DAFTAR PUSTAKA
xi
DAFTAR TABEL
38
akseptor ............................................................................................... 53
xii
DAFTAR BAGAN
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 11 Surat Izin Penelitian dari Dinas Kesatuan Bangsa dan Politik
Kabupaten Bengkulu Tengah
Lampiran 12 Surat Izin Penelitian dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP)
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dalam hal ini Pasangan Usia Subur (PUS) dalam ber KB (Gustina, 2020).
berencana, layanan ini patut tersedia untuk wanita, caranya dengan mengatur
1
2
kesakitan dan kematian ibu yang cukup meningkat karena kejadian kehamilan
(Fauziah, 2020).
tahun 2016 sampai dengan tahun 2020 berdasarkan jenis kelamin. Penurunan
3,06 juta per tahun menjadi 2,99 juta per tahun, Indonesia masih menduduki
penduduk sebesar 2,1 % pertahun, tahun 1971- 1980 sebesar 2,32% pertahun,
tahun 1980- 1990 sebesar 1,98% pertahun, periode 1990- 2000 sebesar 1,6%
produksi, dan b). Meningkatkan kesehatan ibu dan anak untuk mencapai
Lingkungan Hidup antara lain : a). Makin berkurangnya lahan produktif dan
kawasan industri, dan b). Makin berkurangnya luas hutan konservasi akibat
Penduduk (LPP) sebesar 1,25 persen. LPP memang telah berhasil diperlambat
jika kita bandingkan pada periode tahun 2000-2010 sebesar 1,49 persen per
tahun. Namun kita tidak serta merta bergembira dan euforia karena secara
imbangan antara fertilitas dan mortalitas masih relatif tidak bergeser dengan
metode kontrasepsi. Bukan saja karena terpaku pada jumlah metode yang ada,
tapi juga karena pola- pola itu bisa saja belum dapat diterima terkait dengan
indikasi serta efek suatu metode, pengaruh terhadap kehamilan yang tidak
(Fauziah, 2020).
kontrasepsi yang tersedia, akan tetapi tidak menutup kemungkinan masih ada
kendala dalam mengatur kesuburan dengan efektif dan efisien melalui cara
yang bisa diterima, secara individu ataupun adat dan pola kebiasaan dalam
ada resiko/ efek tertentu atau tidak memakai kontrasepsi sama sekali karena
besar wanita tidak mau siklus normalnya berubah, karena cemas jika
rumah tangga sampai adanya isu orang ketiga. Panjangnya siklus menstruasi
tanggung jawab atas metode kontrasepsi yang dipilih, disisi lain wanita pun
mudah menyesal saat menolak hubungan seksual yang diminta pasangan serta
khawatir, terkait kesopanan dan rasa sungkan, jika membicarakan hal tersebut
kontrasepsi modern telah meningkat secara tidak signifikan dari 54% pada
tahun 1990 menjadi 57,4% pada tahun 2014. Secara rasional proporsi
peningkatan dari 23,6% menjadi 27,6% di Asia telah meningkat dari 60,9%
menjadi 61,6%, sedangkan Afrika latin dan karibia naik sedikit dari 66,7%
kontrasepsi modern telah meningkat tidak signifikan dari 54% pada tahun
1990 menjadi 57,4% pada tahun 2016. Di Afrika dari 23,6% menjadi 27,6%,
di Asia telah meningkat dari 60,9% menjadi 61,6%, sedangkan Amerika latin
dan Karibia naik sedikit dari 66,7% menjadi 67,0% (WHO, 2017).
adalah masalah seksual. Hal ini tentu saja dapat berdampak secara hormonal
fase seksual pada perempuan secara tidak langsung memiliki efek negatif
terhadap kehidupan suami istri dan apabila fatal berujung pada perceraian.
dalam tubuh akan mengakibatkan timbulnya suatu reaksi yang secara langsung
Bengkulu Tengah di Poli KIA/KB didapat data jumlah pasangan usia subur
implan 27 (2,5%) dan sisanya AKDR serta kondom. Data ini menunjukkan
kontrasepsi KB pil tersebut sebab selain harus diminum setiap hari secara
Tengah”.
B. Rumusan Masalah
masalah yang ingin di angkat oleh peneliti adalah : Apakah ada hubungan
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Bengkulu Tengah.
2. Tujuan Khusus
Bengkulu Tengah.
9
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
akseptor KB.
ideal.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Teori
1. Keluarga Berencana
a. Pengertian
(Matahari, 2018).
10
11
b. Tujuan Program KB
untuk menyelamatkan ibu dan anak akibat melahirkan pada usia muda,
jarak kelahiran yang terlalu dekat dan melahirkan pada usia tua
(Fauziah, 2020).
1) Keluarga berencana
anak.
Suatu keadaan fisik, mental dan sosial yang utuh, bukan hanya
ketahanan Nasional.
Maha Esa.
jumlah anak yang ideal, jarak usia anak yang cukup memberikan
ruang bagi orang tua dalam mensupport masa depan anak-anak nya
d. Akseptor KB
dan jarak anak serta waktu kelahiran. Adapun jenis-jenis akseptor KB,
yaitu:
14
1) Akseptor Aktif
alat kontrasepsi, baik dengan cara yang sama maupun berganti cara
3) Akseptor KB Baru
4) Akseptor KB dini
abortus.
5) Akseptor KB langsung
15
abortus.
6) Akseptor KB dropout
e. Kontrasepsi
1) Definisi Kontrasepsi
(sel wanita) yang matang dan sel sperma (sel pria) yang
atau melawan pertemuan antara sel telur yang matang dan sel
2) Jenis Kontrasepsi
tablet).
laki).
4) Kontrasepsi Pil
1. Pil Kombinasi
wanita.
ASI.
terganggu pula.
menstruasi.
dan varises.
b) Pil diminum setiap hari, lebih baik pad ass\aat yang sama
haid. Bila paket pil yang berisi 20, 21, dan 22 mulai
paket baru.
2. Mini Pil
(Andijani, 2022).
1. Efek Samping
provera).
sampai ada tablet yang lupa, tablet digunakan pada jam yang
bila klien tidak haid minipil dapat digunakan setiap saat asal
bila sebelum pakai hormonal yang lain atau pakai IUD ingin
ganti mini pil, bisa diberikan segera asal yakin tidak hamil,
B. Konsep Seksualitas
1. Definisi Seksualitas
bagian dari kehidupan manusia, baik pria maupun wanita. Seperti tubuh
harapan dan tingkah laku. Selama perubahan yang terjadi pada kehamilan
seksualitas.
yang sangat luas yaitu dimensi biologis, psikologis, sosial, perilaku, dan
dimasyarakat.
2. Fungsi Seksual
seksual, pelumasan, atau gairah, dan orgasme, yang mengarah pada tingkat
dan persalinan (Tunardy, E. I., Manoe, M., & Tessy, 2015). Respon
banyak terjadi selama tahap tertentu dari sebuah siklus. Pada dasarnya
dorongan seksual (sexual desire) pria dan wanita sama saja, yaitu
Reaksi seksual tidak hanya tejadi pada organ kelamin saja, tetapi juga
pada bagian tubuh lain. Bahkan, secara psikis juga terjadi perubahan.
tegangan otot yang berbeda pada setiap fase. Fase siklus respons hubungan
seksual terbagi menjadi 4 fase yaitu fase desire, fase plateu, fase orgasme
27
dan fase resolusi (Kozier, 2011). Siklus respons seksual dan dikategorikan
pada putting dan “sex flush” terjadi kemerahan pada dada, wajah, dan
leher.
2) Fase Plateau
rasa gairah dan bertahap fase ini beberapa saat. Jika untuk sementara
fase plateau akan berada pada skala 8. Wanita Pada fase plateau ini
yang mendukung terjadinya kontraksi rahim terangkat dan hal ini akan
terjadi dengan disertai adanya kejang pada wajah, kaki dan tangan.
3) Fase Orgasme
terjadi ketika aliran darah dan ketegangan otot daerah genital mencapai
dan tegangan seksual serta kontrasi ritmik otot-otot perineal, uterus, 1/3
dan tekanan darah. orgasme pada umumnya terjadi selama 3-60 detik,
bervariasi pada tiap wanita. Apabila fase orgasme terjadi, maka otot-
otot tubuh mengalami ketegangan pada otot di kaki, lengan, dan wajah.
dengan perubahan status kesadaran. Ketika mencapai fase ini, otak akan
29
mereka.
4) Fase Resolusi
4. Disfungsi seksual
gangguan yang terjadi pada salah satu atau lebih dari keseluruhan siklus
iringi rasa ketakutan biasanya hal ini sering terjadi pada wanita
nyaman.
kali disertai tidak adanya perasaan erotis bahkan reaksi amosi yang
ereksi.
iv. Dispareunia
organis.
v. Vaginismus
ketakutan.
yaitu faktor fisik dan faktor psikologis. Disfungsi seksual yang terjadi
sclerosis, cedera pada saraf, terutama saraf yang mengatur ereksi, efek
psikologi.
Akseptor KB.
gangguan fase seksual. Gambaran tersebut dilihat pada hasil uji Rank
Spearman dengan p-value sebesar 0,015 dan dapat diartikan bahwa ada
efek dari hormon progesteron pada dari kontrasepsi hormonal lendir serviks
dan kapasitas rahim pada berkurang sel yang diperoleh yang dibuahi, jadi
disebabkan karena faktor usia 20-35 dan pengggunaan pil 35 tahun dan multi
paritas.
hasrat seksual dan gairah seksual lebih banyak dipengaruhi oleh kesehatan
Penelitian dari Lestari, (2016), dengan hasil penelitian adalah erosi porsi
parah yang mencakup lebih dari 2/3 dari total area serviks 8 orang wanita
mencakup kurang dari 1/3 dari total area serviks 10 orang (67%) pada wanita
35
pengaruh frekuensi hubungan seksual dengan kejadian erosi portio dan ada
Binor Paiton Probolinggo. Hasil penelitian ini menjadi masukan bagi wanita
usia subur yang aktif secara seksual dan menggunakan kontrasepsi pil
rutin melakukan IVA atau Pap smear minimal 1 kali dalam setahun.
yang tidak mengalami penurunan seksual sebanyak 6 orang (10,7%). Hal ini
tidak mengalami penurunan seksual sebanyak 15 orang (26,8%). Hal ini dapat
wanita adalah sebesar 43%, dengan keluhan gangguan hasrat seksual sebesar
estrogen dan progestin ataupun yang hanya mengandung salah satu dari
Seksualitas
Kontrasepsi Pil Akseptor KB
D. Definisi Operasional
E. Hipotesis
METODE PENELITIAN
kabupaten Bengkulu Tengah meliputi enam desa yaitu, Desa Taba Jambu,
2022.
B. Jenis Penelitian
1. Populasi
39
40
2. Sampel
permasalahan penelitian.
Adapun kriteria inklusi dan eksklusi dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1) Kriteria Inklusi
Ideputri, 2018).
2) Kriteria Eksklusi
dijadikan responden.
(Wardayo, 2021)
Keterangan :
N = ukuran populasi
n = ukuran sampel minimal
d = presisi yang ditetapkan yaitu 10%
144
n= 144.(0.1)2+1
n= 144
1,44 + 1
n= 144
2,44
n = 59,01
1. Data Primer
2. Data Sekuder
E. Instrumen Penelitian
pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat,
seksualitas ibu mengacu pada Skala FSFI (Female Sexual Function Index)
FSFI merupakan skala likert yang berisi 19 item pertanyaan (Rosen et al,
2000). Berikut adalah beberapa skor untuk item pada skala FSFI:
43
Item
Rentang Skor Skor Sko
Domain pertanyaa Faktor
skor minimal maksimal r
n
Keinginan 1,2 1-5 0,6 1,2 6,0
Gairah 3,4,5,6 0-5 0,3 0 6,0
Lubrikasi 7,8,9,10 0-5 0,3 0 6,0
Orgasme 11,12,13 0-5 0,4 0 6,0
0 (or 1)-
Kepuasan 14,15,16 0,4 0 6,0
5
Sakit/nyeri 17,18,19 0-5 0,4 0 6,0
Rentang nilai skala 1,2 36,0
Sumber : Rosen, et al. (2000). The Female Sexual Function Index (FSFI)
kemudian hasil tersebut diinterpretasikan bila Skor > 26,5 dikategorikan FSFI
tidak disfungsi seksual dan Skor ≤ 26,5 dikategorikan disfungsi seksual Skor >
26,5 dikategorikan FSFI tidak disfungsi seksual dan Skor ≤ 26,5 dikategorikan
Skor domain individu dan skor skala secara keseluruhan dari FSFI
dapat diturunkan dari rumus komputasi yang diuraikan pada tabel. Untuk skor
domain dan kalikan menurut faktor domain. Tambahkan enam skor domain
untuk mendapatkan skala yang lengkap. Perlu dicatat bahwa dalam domain
seksual terhadap kualitas hidup pada wanita usia 17-35 tahun di Indonesia.
jawaban “sering” dan kode 5 untuk jawaban “selalu”. Pertanyaan nomor 2,4
dan 19 diberikan kode 0 untuk jawaban “tidak ada aktivitas seksual”, kode 1
untuk jawaban “sangat rendah”, kode 2 untuk jawaban “rendah”, kode 3 untuk
jawaban “Sedang”, kode 4 untuk jawaban “Tinggi” dan kode 5 untuk jawaban
jawaban “Tidak ada aktivitas seksual”, kode 1 untuk jawaban “tidak basah”,
kode 2 untuk jawaban “Sangat Sulit”, kode 3 untuk jawaban “Sulit”, kode 4
untuk jawaban “Agak Sulit” dan kode 5 untuk jawaban “Tidak Sulit”.
Pertanyaan nomor 13, 14, 15 dan 16 diberikan kode 0 untuk jawaban “Tidak
ada aktivitas seksual”, kode 1 untuk jawaban “Sangat Tidak Puas”, kode 2
45
untuk jawaban “Kurang Puas”, kode 3 untuk jawaban “Cukup Puas ”, kode 4
1. Editing
2. Coding
huruf menjadi data angka atau bilangan. Data yang diperoleh dari hasil
3. Entry
atau “sofware” computer untuk melakukan analisis data uji chi-square test.
4. Cleaning
Apabila semua dari setiap sumber data selesai dimasukan perlu dicek
1. Analisa Univariat
frekuensi dan proporsi dari variabel yang di teliti baik variabel Independen
2. Analisa Bivariat
menggunakan formula :
Keterangan :
Syarat uji Chi Square adalah tidak ada nilai expected yang kurang
dari 5. Jika syarat uji chi square tidak terpenuhi, maka dapat digunakan
uji Fisher’s Exact Test. Kedua variabel yang diuji dikatakan memiliki
0,05.
47
BAB IV
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum Puskesmas Bentiring
adalah 19,5 Km2. Jarak dan waktu tempuh ke puskesmas terjauh, yaitu 4
Kota Bengkulu.
47
48
sebagai lahan kering dan sebagaian kecil sebagai lahan sawah. Sementara
itu luas kawasan hutan rakyat yang ditanami Tanaman Hutan Rakyat yang
2. Jalannya Penelitian
a. Umur Responden
Tabel 3.
Distribusi Frekuensi Umur Akseptor KB Pil di Puskesmas
Bentiring Bengkulu Tengah
setengah dari akseptor KB pil lebih banyak pada ibu-ibu muda yaitu
b. Pendidikan Responden
Tabel 4.
Distribusi Frekuensi Pendidikan Akseptor KB Pil di Puskesmas
Bentiring Bengkulu Tengah
c. Pekerjaan
Tabel 5.
Distribusi Frekuensi Pekerjaan Akseptor KB Pil di Puskesmas
Bentiring Bengkulu Tengah
4. Analisis Univariat
(singkat).
5. Analisis Bivariat
Tabel 8
Hubungan Penggunaan Alat Kontrasepsi Pil Terhadap Seksualitas
Akseptor Di Wilayah Kerja Pukesmas Bentiring
Bengkulu Tengah
Seksualitas Akseptor
Penggunaan
Tidak
alat kontrasepsi Disfungi Total χ2 P C
disfungsi
pil seksual
seksual
F F F
≥1 Tahun
(lama) 13 19 32
5,388 0,020 0,320
<1 Tahun
(singkat) 3 25 28
Total 16 44 60
Bengkulu Tengah.
54
C 0,320
= =0,453 berada antara 0,4-0,6 maka hubungan tersebut
Cmax 0,707
B. Pembahasan
pil kb, bisa menggunakan sendiri dan selama penggunaan tidak harus
55
kontrasepsi lagi.
yang sama dengan 7 tablet tanpa hormon aktif dan jumlah porsi
hormonnya konstan tiap hari. Bifasik adalah pil yang tersedia dalam
dengan tiga dosis berbeda 7 tablet tanpa hormon aktif, dosis hormon
tidak boleh untuk ibu yang menyusui dan dapat meningkatkan tekanan
senggama.
masalah kesehatan jiwa seperti cemas dan depresi. Hal tersebut dapat
antara level testosterone dengan total fungsi seksual pada akseptor pil.
berat badan normal, tidak merasakn cemas, pekerjaan tidak berat dan
penyebab siklus haid yang lebih lama, hal ini dikarenakan peningkatan
tahun, karena akseptor merasa tidak cocok memakai pil KB dan baru
otak secara terus menerus, yang salah satu fungsi serotonin adalah
saat berhubungan intim. Retensi air ini juga disebabkan oleh cadangan
Tengah.
seksual.
berasal dari luar tubuh seperti pada kontrasepsi hormonal baik berupa
hormon tersebut di darah, hal ini akan di deteksi oleh hipofisis anterior
hasil libido atau gairah dengan nilai mean 4,16 yang berarti 16,18%
seksualatau libido.
hormonal lendir serviks dan kapasitas rahim pada berkurang sel yang
aktivitas seksual.
hormon.
kehidupan rumah tangga dalam hal ini gangguan fungsi seksual yang
0,320. Karena nilai tersebut tidak melebihi dari nilai C max =0.707 maka
tersebut, hal ini tentunya tidak dapat disimpulkan dengan jelas bahwa
penelitian ini dapat disimpulkan bahwa masih ada faktor lain selain
kesehatan.
47
BAB V
A. Kesimpulan
B. Saran
69
70
Bengkulu Tengah.
rumah tangga.
3. Bagi peneliti
kerja
71
berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
Harahap IAV. (2013). Hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) terhadap Siklus Me
nstruasi pada Remaja Putri dI SMPN. Kota JAMBI Tahun 2012. SCIENTIA
Journal, 17 .2(1), 17–20.
Ida Prijatni dan Sri Rahyu. (2016). Kesehatan Reproduksi dan Keluarga
Berencana. Kemenkes RI Pusdik SDM Kesehatan.
Maryani, H. (2008). Cara tepat memilih alat kontrasepsi keluarga berencana bagi
wanita. Puslitbang Pelayanan dan Teknologi Kesehatan : Depkes RI.
Matahari, et al. (2018). Buku Ajar Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. In 2018.
Pustaka Ilmu Group.
57
Rosen et al. (2000). The Female Sexual Function Index (FSFI): amultidimensional
self-report instrument for the assessment of female sexual function. Journal
of Sex &Marital Therapy, 26 (2), 191–208.
Tunardy, E. I., Manoe, M., & Tessy, T. (2015). Perubahan Fungsi Seksual Pada
L
A
M
P
I
R
A
N
60
Kepada Yth,
Ibu (Informan)
di
Tempat
NPM : 1826010022
Peneliti
61
(INFORMED CONSENT)
1. Nama :
2. Umur :
3. Agama :
4. Pekerjaan :
5. Pendidikan Terakhir :
7. Alamat :
(……………………….)
62
KUISIONER PENELITIAN
Inisial : .......................................................................................................
Umur : .......................................................................................................
Pendidikan : ......................................................................................................
Pekerjaan : ......................................................................................................
Beri tanda silang pada kolom sebelah kiri sesuai kondisi Ibu/ Sdri :
Bagian ini menanyakan tentang reaksi dan perasaan seksual Anda. Sebelum
menjawab, mohon perhatikan beberapa hal berikut:
Berilah tanda silang (X) pada salah satu angka yang mewakili jawaban
Anda.
3 Selama empat minggu terakhir ini, seberapa sering Anda merasa terangsang secara
seksual selama aktivitas seksual atau sanggama?
0 1 2 3 4 5
Tidak ada Hampir tidak Jarang Kadang-kadang Sering (lebih Hampir
Aktivitas Pernah atau (kurang dari (sekitar separuh dari Separuh Selalu atau
seksual tidak pernah separuh waktu) waktu) selalu
waktu)
5 Selama empat minggu terakhir ini, seberapa yakin Anda bisa terangsang secara
seksual selama aktivitas seksual atau sanggama?
0 1 2 3 4 5
Tidak ada
Sangat tidak
aktivitas Tidak yakin Cukup Yakin Yakin Sangat yakin
yakin
seksual
6 Selama empat minggu terakhir ini, seberapa sering Anda puas dengan
keterangsangan atau gairah seksual yang Anda rasakan selama aktivitas seksual
atau sanggama?
0 1 2 3 4 5
pernah
aktivita dari (sekitar dari
atau atau
s separuh separuh separuh
tidak selalu
seksual waktu) waktu) waktu)
pernah
7 Selama empat minggu terakhir ini, seberapa sering Anda mengalami perlendiran
vagina (“basah”) selama aktivitas seksual atau sanggama?
0 1 2 3 4 5
Sering
Tidak Hampir Jarang
Kadang kadang (lebih Hampir
ada tidak pernah (kurang dari
aktivitas atau tidak separuh
(sekitar separuh dari selalu atau
waktu) selalu
seksual pernah waktu) separuh
waktu)
8 Selama empat minggu terakhir ini, seberapa sulit Anda mengalami perlendiran
vagina (“basah”) selama aktivitas seksual atau sanggama?
0 1 2 3 4 5
Tidak ada Amat Sangat
aktivitas Sulit atau Tidak Sangat Sulit Sulit Agak Sulit Tidak Sulit
seksual Mungkin
9 Selama empat minggu terakhir ini, seberapa sering Anda dapat mempertahankan
perlendiran vagina (“basah”) sampai aktivitas seksual atau sanggama selesai?
0 1 2 3 4 5
Jarang
Tidak ada Hampir tidak Kadang kadang Sering (lebih Hampir
(kurang
aktivitas pernah atau (sekitar separuh dari separuh selalu atau
dari separuh
seksual tidak pernah waktu) waktu) selalu
waktu)
10 Selama empat minggu terakhir ini, seberapa sulit Anda dapat mempertahankan
perlendiran vagina (“basah”) sampai aktivitas seksual atau sanggama selesai?
0 1 2 3 4 5
Tidak ada Amat Sangat
aktivitas Sulit atau Tidak Sangat Sulit Sulit Agak Sulit Tidak Sulit
seksual Mungkin
11 Selama empat minggu terakhir ini, ketika Anda mendapat rangsangan seksual atau
bersanggama, seberapa sering Anda mencapai orgasme (puncak kenikmatan)?
0 1 2 3 4 5
Tidak Hampir Jarang Kadang-kadang Sering Hampir
ada tidak pernah (kurang dari (sekitar separuh (lebih dari selalu atau
65
Tidak Amat
ada Sangat
Sangat Agak Tidak
aktivita Sulit atau Sulit
Sulit Sulit Sulit
s Tidak
seksual Mungkin
13 Selama empat minggu terakhir ini, seberapa puaskah Anda dengan kemampuan
Anda untuk mencapai orgasme (puncak kenikmatan) selama aktivitas seksual atau
sanggama?
0 1 2 3 4 5
Tidak ada Kurang lebih
Sangat tidak
aktivitas Tidak puas seimbang antara Puas Sangat Puas
puas
seksual puas dan tidak puas
14 Selama empat minggu terakhir ini, seberapa puaskah Anda dengan kedekatan
perasaan antara Anda dan pasangan Anda selama aktivitas seksual?
0 1 2 3 4 5
Tidak ada Kurang lebih
Sangat tidak
aktivitas Tidak puas seimbang antara Puas Sangat Puas
puas
seksual puas dan tidak puas
15 Selama empat minggu terakhir ini, seberapa puaskah Anda dengan relasi seksual
Anda dengan pasangan Anda?
1 2 3 4 5
Kurang lebih
Sangat tidak puas Tidak puas seimbang antara Puas Sangat Puas
puas dan tidak puas
16 Selama empat minggu terakhir ini, seberapa puaskah Anda dengan kehidupan
seksual Anda secara keseluruhan?
1 2 3 4 5
Kurang lebih
Sangat tidak puas Tidak puas seimbang antara Puas Sangat Puas
puas dan tidak puas
17 Selama empat minggu terakhir ini, seberapa sering Anda mengalami
ketidaknyamanan atau sakit selama sanggama?
0 1 2 3 4 5
Hampir
Tidak Hampir Sering (lebih Kadang-kadang Jarang (kurang
tidak pernah
ada aktivitas selalu atau dari separuh (sekitar separuh dari separuh
atau tidak
seksual selalu waktu) waktu) waktu)
pernah
18 Selama empat minggu terakhir ini, seberapa sering Anda mengalami
66
Analisis Univariat
Seksualitas Akseptor
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Disfungsi Seksual 16 26.7 26.7 26.7
Tidak Disfungsi 44 73.3 73.3 100.0
Seksual
Total 60 100.0 100.0
Analisis Bivariat
Total
Count 16 44 60
Expected Count 16.0 44.0 60.0
% within Penggunaan 26.7% 73.3% 100.0%
Alat Kontrasepsi Pil
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance Exact Sig. Exact Sig.
Value df (2-sided) (2-sided) (1-sided)
Pearson Chi-Square 6.832a 1 .009
Continuity Correction b
5.388 1 .020
Likelihood Ratio 7.292 1 .007
Fisher's Exact Test .018 .009
Linear-by-Linear Association 6.718 1 .010
N of Valid Cases 60
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 7.47.
b. Computed only for a 2x2 table
Symmetric Measures
Approximate
Value Significance
Nominal by Nominal Contingency Coefficient .320 .009
N of Valid Cases 60
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
Dokumentasi
76
77
78