DI SUSUN OLEH
TAHUN 2019
Mengetahui
Koordinator
Mata Kuliah Manajemen Keperawatan
Universitas Faletehan
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan “Hasil Pengkajian Manajemen Keperawatan
Profesi Ners Universitas Faletehan di Ruang Jeruk RSUD Dr. Adjidarmo Lebak
Tahun 2019”. Dalam menyusun laporan ini, penulis telah dibimbing dengan baik
oleh para dosen pembimbing dan mendapat banyak dukungan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu sebagai bentuk rasa syukur, saya ucapkan terimakasih kepada :
Universitas Faletehan
11. Rekan Mahasiswa Profesi Ners Universitas Faletehan Gerbong B yang telah
memberikan bantuan ide yang cemerlang dan materil.
Penyusun sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu
penyusun mengharapkan saran dan kritik yang membangun guna peningkatan dan
kesempurnaan penulisan ini.
Penyusun
Universitas Faletehan
DAFTAR ISI
Universitas Faletehan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Universitas Faletehan
menyebabkan ibu mengalami berbagai masalah, bahkan dapat berlanjut
pada komplikasi masa nifas (Sulistyawati, 2009).
Asuhan masa nifas diperlukan pada periode ini karena merupakan masa
kritis bagi ibu maupun bayinya, diperkirakan 60% kematian ibu akibat
kehamilan terjadi setelah persalinan dan 50% kematian masa nifas terjadi
dalam jam pertama. Asuhan masa nifas normal dilakukan dengan periode
waktu 6-8 jam setelah persalinan dan 6 hari setelah persalinan (Bahiyatun,
2009).
Rumah Sakit Umum Daerah dr. Adjidarmo Lebak merupakan salah satu
penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang mempunyai Misi yaitu
Mewujudkan pengelolaan keuangan rumah sakit menjadi Badan Layanan
Umum Daerah (BLUD), Mewujudkan peningkatan kompetensi sumber
daya manusia rumah sakit, Mewujudkan peningkatan sarana dan prasarana
rumah sakit secara bertahap, Mewujudkan akses pelayanan yang
berkualitas kepada masyarakat, Mewujudkan akreditasi rumah sakit yang
berstandar nasional.
Ruang Jeruk merupakan ruang rawat inap di Rumah Sakit dr. Adjidarmo
yang merupakan ruang perawatan ibu pasca melahirkan (Post Partum) dan
pasien dengan masalah obstetric dan ginekologi dengan kapasitas 33
tempat tidur. Berdasarkan hasil pengkajian pada tanggal 05 November
2019, jumlah pasien di ruang Jeruk RSUD dr. Adjidarmo sebanyak 1413
pasien untuk periode Juli – September dengan jumlah kasus tertinggi yaitu
preeklamsia berat (PEB). Dan keseluruhan tenaga di ruang Jeruk adalah
bidan, dengan metode penugasan metode primer yang terdiri dari 1 kepala
ruangan, 1 wakil kepala ruangan, 2 bidan primer, serta 16 bidan kolega.
Metode primer adalah Metode penugasan di mana satu orang perawat
bertanggung jawab penuh selama 24 jam terhadap asuhan keperawatan
pasien mulai dari pasien masuk sampai keluar rumah sakit (Gillies, 1989).
Universitas Faletehan
Standar asuhan keperawatan yang digunakan adalah standar asuhan
kebidanan.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu menerapkan konsep, teori, dan prinsip manajemen
keperawatan dalam pengelolaan pelayanan keperawatan dan
pengelolaan manajemen asuhan keperawatan pada klien ditingkat unit
atau ruang rawat di suatu tatanan pelayanan kesehatan.
2. Tujuan Khusus
Setelah menyelesaikan kegiatan praktek kepemimpinan dan
manajemen, mahasiswa mampu :
a. Melakukan pengkajian dalam lingkup manajemen keperawatan
dengan menggunakan pendekatan pendekatan 5M (mean, method,
material, money, market).
b. Merumuskan permasalahan dalam lingkup manajemen
keperawatan berdasarkan data data hasil pengkajian.
c. Membuat Plan Of Action untuk menyelesaikan permasalahan yang
muncul di ruang perawatan.
Universitas Faletehan
d. Melakukan kegiatan sesuai dengan Plan of Action dengan
menekankan pada peningkatan kemampuan pengelolaan ruang
rawat dan pengelolaan pasien.
C. Manfaat Penulisan
1. Bagi Institusi Pendidikan
Peningkatan kualitas proses belajar secara nyata dan untuk
mengembangkan tekhnik manajemen keperawatan di rumah sakit.
2. Bagi Rumah Sakit RSUD dr. Adjidarmo
Memberikan pelayanan keperawatan sesuai dengan standar pedoman
asuhan keperawatan dan memberikan masukan yang berhubungan
dengan analisa SWOT sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan
keperawatan di ruang Jeruk.
3. Bagi Mahasiswa / Peserta Didik
Diharapkan dapat memperluas wawasan dan menambah pengalaman
mahasiswa dalam mengaplikasikan ilmu manajemen keperawatan yang
telah dipelajari dalam proses akademik.
Universitas Faletehan
F. Peserta Praktik
Mahasiswa program Profesi Ners Universitas Faletehan Serang Banten
angkatan tahun ajaran 2019-2020 dengan nama anggota yaitu:
1. Adit Baehaki, S. Kep
2. Anden Hendrawan. S. Kep
3. Gugun Gumelar, S. Kep
4. Irfan Ramadhan, S. Kep
5. Riki Hilviyandi, S. Kep
6. Savitri Riski Ika Pratiwi, S. Kep
7. Siti Maesaroh, S. Kep
8. Sri Maharani, S. Kep
9. Winda Lesi, S. Kep
10. Wahyu Bagus Santoso, S. Kep
Universitas Faletehan
BAB II
TINJAUAN TEORI
1. Definisi
Menurut Gillies (2007), manajemen didefinisikan sebagai suatu proses
dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Sedangkan manajemen
keperawatan adalah suatu proses bekerja melalui anggota staf keperawatan
untuk memberikan asuhan keperawatan secara profesional.
Universitas Faletehan
primer serta manajemen kasus. Dalam praktik keperawatan profesional,
metode yang paling sering memungkinkan pemberian asuhan keperawatan
profesional adalah metode yang menggunakan the breath of primer
nursing.
Universitas Faletehan
aktif, praktis, fleksibel, berkesinambungan dan mempunyai kejelasan
metode evaluasi.
Dasar pertimbangan:
5W-1H: What, Where, When, Why,Who, How.
1) Langkah-langkah dalam perencanaan
a) Pengumpulan data
b) Analisa lingkungan (Analisa SWOT: Strength, Weakness,
Opportunities, Threats).
c) Pengorganisasian data: pilih data yang mendukung dan data
yang menghambat.
d) Pembuatan rencana: tentukan objektif, uraian kegiatan,
prosedur, target waktu, penanggung jawab, sasaran, biaya,
peralatan, metoda.
2) Jenis perencanaan:
a) Perencanaan strategis
b) Perencanaan operasional
c) Perencanaan divisi
d) Perencanaan unit
b. Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah koordinasi beberapa aktivitas organisasi untuk
mencapai tujuan. Manajemen mnegubah atau merangsang fungsi dan
meningkatkan metode yang efisien (Kren, Thora, 1981).
1) Prinsip pengorganisasian:
a) Rantai komando/ chain of command
b) Unity of commond
c) Rentang kendali/ Span of control
d) Specialization
Universitas Faletehan
2) Aktivitas pengorganisasian
a) Mengembangkan uraian tugas dan prosuder
b) Mengembangkan ketenagaan dan jadwal kerja dinas
3) Struktur organisasi:
a) Hierarchical structure/ line structure
b) Free form structure/ matrix organization
c) Adhocracy model
c. Prinsip Actuating
Actuating atau pengerangan memberikan bimbingan kepada staf, agar
mereka mampu bekerja secara optimal dan melakukan tugas-tugas
sesuai dengan keterampilan yang mereka miliki, sesuai dengan
dukungan SDM yang tersedia.
Universitas Faletehan
c. Manajemen keperawatan melibatkan pengambilan keputusan. Berbagai
situasi maupun permasalahan yang terjadi dalam pengelolaan kegiatan
keperawatan memerlukan pengambilan keputusan
d. Memenuhi kebutuhan asuhan keperawatan pasien merupakan fokus
perhatian manajer atau kepala unit dengan mempertimbangkan apa
yang pasien lihat, pikir dan diinginkan. Kepuasan pasien merupakan
poin utama dari seluruh tujuan keperawatan.
Universitas Faletehan
keperawatan. Beberapa yang perlu diperhatikan dalam pengorganisasian
dalam manajemen asuhan keperawatan adalah sebagai berikut:
a. Besarnya nilai pelayanan keperawatan
b. Kategori tenaga keperawatan
c. Jumlah tenaga perawat dan non perawat
d. Kemampuan rumah sakit dalam menyediakan sumber dana, daya dan
material
e. Tingkat kebutuhan pasien
f. Pemahaman tenaga keperawatan tentang pemberian metode pemberian
asuhan keperawatan.
Kelebihan:
a. Bersifat kontinuitas dan komprehensif
b. Perawat primer mendapatkan akuntabilitas yang tinggi terhadap hasil
dan memungkinkan pengembangan diri
c. Keuntungan antara lain terhadap pasien, perawat, dokter dan rumah
sakit (Gilles, 2007).
Universitas Faletehan
kepuasan dengan model primer karena senantiasa mendapatkan informasi
tentang kondisi pasien yang selalu diperbaharui dan komprehensif.
Universitas Faletehan
pendidikan keperawatan yang memenuhi syarat yang berwenang di
negeri bersangkutan untuk memberikan pelayanan keperawatan
yang bertanggung jawab untuk meningkatkan kesehatan,
pencegahan penyakit dan pelayanan penderita sakit.
a) Jenis dan Jenjang Pendidikan Keperawatan
Pendidikan keperawatan di Indonesia mengacu kepada
undang-undang no. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan
nasional. Berdasarkan hal tersebut bahwa jenis pendidikan
vokasi, akademik, profesi dan pendidikan keperawatan.
1) Pendidikan vokasi adalah jenis pendidikan diploma sesuai
jenjangnya untuk memiliki keahlian ilmu terapan
keperawatan yang diakui oleh pemerintah RI
2) Pendidikan akademik merupakan pendidikan tinggi
program sarjana dan paska sarjana yang diarahkan terutama
pada penggunaan disiplin ilmu pengetahuan tertentu
3) Pendidikan profesi merupakan pendidikan tinggi setelah
program sarjana yang mempersiapkan peserta didik untuk
memiliki pekerjaan dengan persyaratan keahlian khusus
4) Pendidikan keperawatan mencakup program diploma,
sarjana, magister, spesialis dan doctor.
b) Care Manager
Pada ruang rawat dengan MPKP pemula, Care Manager (CM)
adalah S.Kep/Ners dengan pengalaman dan pada MPKP
tingkat I adalah seorang Ners spesialis. Pada MPKP tingkat II,
jumlah Ners spesialis lebih dari satu orang tetapi disesuaikan
dengan kekhususan (Majoring) kasus yang ada. CM bertugas
sesuai jam kerja yaitu dinas pagi dan sebaiknya CM sudah
mempelajari pengalaman sebagai PP minimal 6 bulan.
c) Perhitungan Ketenagaan Keperawatan
Jumlah tenaga yang diperlukan bergantung pada jumlah klien
dan derajat ketergantung klien terhadap keperawatan. Menurut
Universitas Faletehan
Douglas (1992), klasifikasi derajat ketergatungan klien dibagi
dalam 3 kategori, yaitu:
1. Perawatan minimal memerlukan waktu 1-2 jam/ 24 jam.
Kriteria:
a. Kebersihan diri, mandi, ganti pakaian dilakukan sendiri
b. Makan dan minum dilakukan sendiri
c. Ambulansi dengan pengawasan
d. Observasi tanda-tanda vital dilakukan setiap jaga (shift)
2. Perawatan partial memerlukan waktu 3-4 jam/ 24 jam.
Kriteria:
a. Kebersihan diri dibantu, makan minum dibantu
b. Observasi tanda-tanda vital setiap 4 jam
c. Ambulansi dibantu, pengobatan lebih dari sekali
d. Klien dengan kateter urin, pemasukan dan pengeluaran
dicatat
e. Klien dengan infus, persiapan pengobatan yang
memerlukan prosedur
3. Perawatan total memerlukan waktu 5-6 jam/ 24 jam.
Kriteria:
a. Semua keperluan klien dibantu
b. Perubahan posisi, observasi tanda-tanda vital dilakukan
setiap 2 jam
c. Makan melalui selang atau pipa lambung, terapi intra
vena
d. Dilakukan pengisapan lendir
e. Gelisah/ disorientasi
Universitas Faletehan
Perhitungan penutupan tenaga keperawatan perhari yang dibutuhkan
dalam satu ruang rawat berdasarkan Douglas (1992) adalah:
Rumus:
Universitas Faletehan
e) Jumlah kebutuhan ruang harus disesuaikan dengan kebutuhan
jumlah pasien yang akan ditampung
f) Sinar matahari pagi sedapat mungkin bisa masuk kedalam
ruangan
g) Alur petugas dan pengunjung dipisah
h) Besaran ruang dan kapasitas ruang harus dapat memenuhi
persyaratan minimal
2. Alat
Standar peralatan keperawatan adalah penetapan peralatan
keperawatan yang meliputi penentuan kebutuhan (jumlah), jenis dan
spesifikasi serta pengelolaannya dalam upaya mewujudkan
pelayanan keperawatan yang berkualitas (Kemenkes RI, 2010).
Perencanaan alat keperawatan harus berdasarkan hasil pengkajian,
perkiraan kebutuhan, jumlah dan jenis pelayanan. Adapun lingkup
standar peralatan keperawatan, yaitu diantaranya sebagai berikut:
Tabel 2.8
Standar Alat Kesehatan Yang Harus Tersedia di Ruangan Kelas
Satu Menurut KemenKes 2010
No Alat Ratio
1 Tensimeter 2/ruangan
2 Statoscope 2/ruangan
3 Timbangan BB/TB 1/ruangan
4 Irigator set 2/ruangan
5 Tabung O2/flow meter 2/ruangan
6 Termometer 2/ruangan
7 Suction 2/ruangan
8 VC set 2/ruangan
9 Gunting verband 2/ruangan
10 Nasal kateter 2/ruangan
11 Kursi roda 2-3/ruangan
12 Meja pasien 1:1/ruangan
Universitas Faletehan
13 Standar waskom double 2-3/ruangan
14 Lampu sorot 1/ruangan
15 Lampu kunci duplikat 1/ruangan
16 Tempat tidur fungsional 1:1
17 Troly obat 1/ruangan
18 Troly suntik 1/ruangan
19 Dorongan O2 1/ruangan
20 Piring snack 1:1
21 Sendok 1:2
22 Kran air 1:1
23 Tempat sampah besar 2/ruangan
24 Senter 2/ruangan
25 Bengkok 2/ruangan
26 Pispot 1:1/2
27 Urinal 1:1/2
28 GV set 4/ruangan
29 Korentang 2/ruangan
30 Masker oksigen 2/ruangan
31 Standar infus 1:1
32 Eskap 1:1/4
33 Reflek hammer 1/ruangan
34 Lemari obat emergency 1/ruangan
35 Light case 1/ruangan
36 Over bad table 1:1
37 Waskom mandi 2-4/ruangan
38 Lampu senter 1-2/ruangan
39 Nampan 2-3/ruangan
40 Tempat tidur biasa 1:1/2
41 Troly balut 1/ruangan
Universitas Faletehan
Tabel 2.9
Standar Alat Tenun Yang Harus Tersedia di Ruangan kelas 1
Menurut KemenKes 2010
No Nama Barang Ratio
1 Gordyn 1:2
2 Kimono/ baju pasien 1:5
3 Sprey besar/laken 1:5
4 Manset dewasa 1:1/4
5 Mitela/topi 1:1/3
6 Selimut wool 1:5
7 Penutu sprei 1:5
8 Piyama 1:1
9 Selimut biasa 1:5
10 Sprei kecil 1:6-8
11 Sarung bantal 1:6
12 Sarung guling 1:3
13 Sarung Kasur 1:1
14 Sarung buli-buli panas 1:1/4
15 Sarung eskap 1:1/4
16 Sarung windring 1:1/10
17 Sarung oksigen 1:1/3
18 Taplak meja pasien 1:3
19 Taplak meja teras 1:3
20 Vitrase 1:2
21 Tutup alat 1:2
22 Steek laken 1:6-8
23 Handuk 1:3
24 Washlap 1:5
25 Banak short 1:1/2
26 Gurita dewasa 1:1/2
27 Handuk fontanin 1:1/5
28 Lap piring 1:1/4
Universitas Faletehan
29 Lap kerja 1:1/2
30 Masker 1:1/2
31 Duk 1:1/3
32 Duk bolong 1:1/3
Tabel 2.10
Standar Alat Rumah Tangga Yang Harus Tersedia di Ruangan
kelas 1 Menurut KemenKes 2010
No Nama Barang Ratio
1 Kursi roda 1/ruangan
2 Komod chair 1/ruangan
3 Lemari obat emergency 1/ruangan
4 Light cast 1/ruangan
5 Meja pasien 1:1
6 Over bad tabled 1:1
7 Standard infus 1:1
8 Standar waskom double 2:4
9 Waskom mandi 4:2
10 Lampu sorot 1/ruangan
11 Lampu senter 1-2/ruangan
12 Lampu kunci duplikat 1/ruangan
13 Nampan 2-3/ruangan
14 Tempat tidur fungsional 1:1
15 Tempat tidur biasa 1:1/2
16 Troly obat 1/ruangan
17 Troly balut 1/ruangan
18 Troly pispot 1/ruangan
19 Troly suntik 1/ruangan
20 Timbangan BB/TB 1/ruangan
21 Dorongan oksigen 1/ruangan
22 Plato/piring makan 1:1
23 Piring snack 1:1
Universitas Faletehan
24 Gelas 1:2
25 Tatakan dan tutup gelas 1:2
26 Sendok 1:2
27 Garpu 1:2
28 Kran air 1:1
29 Baki 4/ruangan
30 Tempat sampah pasien 1:1
31 Tempat sampah besar tertutup 2/ruangan
32 Senter 2/ruangan
Universitas Faletehan
h) Meletakan obat ditempat yang lembab, terkena cahaya atau
panas
i) Mengeluarkan obat (dari tempat penyimpanan), terlalu banyak
pada suatu waktu sehingga dipakai berlebihan atau dicuri (Mc
Mahon, 1999).
Pembagian Obat
Universitas Faletehan
dengan terapi yang diinstruksikan dokter dan kartu obat yang
ada pada pasien.
c) Pada saat pemberian obat, perawat menjelaskan macam obat,
kegunaan obat, jumlah obat dan efeksamping pada pasien..
d) Sediaan obat yang ada selanjutnya diperiksa setiap pagi oleh
kepala ruang atau petugas yang ditunjuk dan didokumentasikan
dalam buku masuk obat.
Obat Khusus
Universitas Faletehan
terdapat saksi dari keluarga saat pemberian obat (Nursalam,
2011)
Bagan 2.1
Sentralisasi Obat
DOKTER
Koordinasi Dengan Perawat
PASIEN/KELUARGA
FARMASI/APOTIK
PASIEN / KELUARGA
Surat
PP/ PERAWAT YANG MENERIMA persetujuan
sentralisasi obat
Universitas Faletehan
dari perawat
PENGATURAN DAN PENGELOLAAN Lembar serah
OLEH PERAWAT terima obat
c) Unsur Methode (M-3)
1. Visi dan Misi
a. Visi
Visi yang dimaksud adalah perawatan atau manajer keperawatan
harus mempunyai suatu pandangan yang luas tentang
manajemen dan proses perubahan yang terjadi saat ini dan yang
akan datang.
b. Misi
Diartikan sebagai suatu langkah-langkah nyata dari profesi
keperawatan dalam melaksanakan misi yang telah ditetapkan.
2. Struktur Organisasi
Struktur organisasi menggambarkan pengorganisasian ruangan dan
menggambarkan sistem kerja ruangan. Struktur organisasi
menggunakan metode penugasan yang digunakan.
3. Keberadaan Dokumen
Keberadaan dokumen metode, standar, pedoman dan prosedur
tetap. Standar adalah suatu tingkat kinerja yang secara umum
dikenal sebagai sesuatu yang diterima, adekuat, memuaskan dan
digunakan sebagai tolak ukur atau titik acuan yang digunakan
sebagai pembanding.
4. Standar Asuhan Keperawatan (SAK)
Universitas Faletehan
SAK adalah pedoman yang harus dipergunakan sebagai petunjuk
dalam menjalankan profesi secara baik agar pekerjaan berhasil dan
bermutu yang berguna sebagai kriteria untuk mengukur
keberhasilan dan mutu asuhan keperawatan. SAK yang dimaksud
terdiri dari, sebagai berikut :
a. Standar I : Pengkajian Keperawatan
b. Standar II : Diagnosa Keperawatan
c. Standar III : Perencanaan Keperawatan
d. Standar IV : Intervensi Keperawatan
e. Standar V : Evaluasi Keperawatan
f. Standar VI : Catatan Asuhan Keperawatan
Universitas Faletehan
b. Universal procaution
Kewaspadaan Universal atau kewaspadaan umum (KU) atau
universal precaution (UP) adalah suatu cara untuk mencegah
penularan penyakit dari cairan tubuh, baik dari pasien ke
petugas kesehatan dan sebaliknya juga dari pasien ke pasien
lainnya. Menurut Dr. S ulianti Saroso (2006) kewaspadaan
universal adalah suatu cara penanganan baru untuk
meminimalkan pajanan darah dan cairan tubuh dari semua
pasien, tanpa memperdulikan status infeksi, lingkup universal
meliputi:
1) Pengolaan alat kesehatan habis pakai.
2) Cuci tangan guna mencegah infeksi silang
3) Pemakaian alat pelindung diantaranya pemakaian sarung
tangan untuk mencegah kontak darah serta cairan infeksius
lainnya.
4) Pengelolaan jarum dan alat tajam untuk mencegah perlukaan.
5) Pengelolaan limbah dan sanitasi ruangan.
6) Desinfektan dan sentrialisasi untuk alat yang digunakan
ulang.
7) Pengelolaan linen.
Universitas Faletehan
3) Supervisi dan monitoring yaitu: melakukan supervisi
dokumentasi askep langsung dan tidak langsung, melakukan
supervisi keperawatan langsung 9monitoring).
4) Mengadakan barang/alat.
5) Evaluasi yaitu : evaluasi alat, dilakukan setiap bulan setiap
bulan ditunjuk penanggung jawab inventaris alat, evaluasi
program, dilakukan setiap satu bulan, uraian tugas untuk Ka
Ruangan, Katim dan PA sesuai dengan stadar Depkes.
Kepala Ruangan
Universitas Faletehan
Model yang dikembangkan Ssitorus (1997) disebut MPKP FIKUI-
RSUPCM karena pengembangan model ini melibatkan kedua
institusi tersebut. Pelaksanaan model ini difalisitasi dengan surat
keputusan direktur RSUPCM nomor : 2093/PU.K/34/VII/1996.
1) Karakteristik Model Model Praktik Keperawatan Profesional
(MPKP) merupakan penataan struktur dan proses pemberian
asuhan keperawatan yang meluputi empat unsur yang menjadi
karakteristik model yaitu:
a. Penetapan jumlah tenaga keperawatan berdasarkan jumlah
klien sesuai dengan derajat ketergantungan klien.
b. Penetapan jenis tenaga keperawatan
Pada suatu ruangan rawat MPKP, terdapat beberapa jenis
tenaga yang memberikan asuhan keperawtan yaitu : CCM,
perawat primer dan perawat asosiat. Selain jenis tenaga
tersebut terdapat juga seorang kepala ruang rawat yang
bertanggung jawat terhadap manajemen pelayanan
kepeerawatan diruang raat tersebut.
c. Penetapan standar rencana asuhan keperawatan (Renpra)
d. Standar Renpra perlu ditetapkan karena berdasarkan hasil
observasi penulisan renpra sangat menyita waktu karena
fenomena keperawatan mencakup empat belas kebutuhan
dasar manusia (Potter & Perry, 2010).
e. Penggunaan metode modifikasi keperawatan primer
Pada MPKP digunakan metode modifikasi keperawatan
primer, sehingga terdapat satu orang perawat profesional
yang disebut perawat primer yang bertanggung jawab dan
bertanggung jaawab dan bertanggung gugat atas asuhan
keperawatan yang diberikan. Disamping itu terdapat CCM
yang mengarahkan dan mebimbing PP dalam memberikan
askep.
Universitas Faletehan
a. Kepala Ruang Rawat Pada ruang rawat dengan MPKP
pemula, kepala ruang rawat adalah perawat dengan
kemampuan DIII kepearwatan yang berpengalaman dan pada
MPKP tingkat 1 adalah perawat dengan kemampuan
Skep/Ners yang berpengalaman. Kepala ruang rawat
berpetugas sesuai jam kerja yaitu dinas pagi.
1) Tugas dan tanggung jawab kepala ruang rawat.
2) Melakukan pengkajian terhadap klien baru atau
melengkapi pengkajian yang sudah dilakukan Perawat
Primer pada sore, malam atau hari libur.
3) Menetapkan rencaa asuhan keperawatan berdasarkan
analisis standar sesuai dengan hasil pengkajian.
4) Menjelaskan renpra yang sudah ditetapkan kepada
Perawat Kolega dibawah tanggung jawabnya sesuai klien
yang dirawat.
5) Mengatur pembagian tugas jaga perawat
6) Mengatur dan mengendalikan kebersihan dan ketertiban
ruangan.
7) Mengadakan diskusi dengan staf untuk memecahkan
masalah diruangan.
8) Membimbing siswa/mahasiswa (bekerja sama dengan
pembimbing klinik) dalam pemberian asuhan
keperawatan diruangan, dengan mengikuti sistem MPKP
yang sudah ada.
9) Melakukan kegiatan administrasi dan surat menyurat
10) Mengorientasikan pegawai baru, residen, mahasiswa
kedokteran dan mahasiswa keperawatan yang akan
melakukan praktik diruangan (disepakati dengan CCM)
dengan menggunakan format orientasi.
11) Menciptakan dan memelihara hubungan kerja yang
harmonis dengan klien/keluarga tentang perawat/tim
Universitas Faletehan
yang bertanggung jawab terhadap mereka di ruangan
yang bersangkutan .
12) Memeriksa kelengkapan persediaan status keperawatan
minimal lima set setiap hari.
13) Melaksanakan pembinan terhadapp PP dan PA dalam hal
implementasi MPKP termasuk sikap dan tingkah laku
professional.
14) Bila PP cuti, tugas dan tanggung jawabPP dapat
didelegasikan kepada PA senior ( wakil PP pemula dapat
yang ditunjuk) tetapi tetap dibawah pengawasan kepala
ruang rawat dan CCM.
15) Merencanakan dan memfasilitasi ketersediaan fasilitas
yang dibutuhkan ruangan.
16) Memantau dan mengevaluasi penampilan kerja semua
tenaga yang ada diruangan, membuat DP3, dan usulan
kenaikan pangkat.
17) Melakukan pertemuan rutin dengan semua perawat setiap
bulan untuk membahas kebutuhan diruangan.
18) Merencanakan dan melaksanakan evaluasi mutu asuhan
keperawatan (bersama dengan CCM).
19) Membuat peta resiko diruang rawat.
Universitas Faletehan
1) Melakukan kontrak dengan klien/ keluarga pada awal
masuk ruangan sehingga tercipta hubungan terapetik.
Hubungan ini dibina secara terus menerus pada saat
melakukan pengkajian/ tindakan kepada klien/keluarga.
Panduan orientasi ini sebaiknya dilaminating dan
digantung di kamar klien sehingga setiap saat klien/
keluarga dapat membaca kembali.
2) Melakukan pengkajian terhadap klien baru atau
melengkapi pengkajian yang sudah dilakukan PP pada
sore, malam atau hari libur.
3) Menetapkan, rencana asuhan keperawatan berdasarkan
analisis standar Renpra sesuai dengan hasil pengkajian
4) Menjelaskan Renpra yang sudah ditetapkan kepada PA
dibawah tanggung jawabnya sesuai klien yang dirawat.
5) Menetapkan PA yang bertanggung jawab pada setiap
klien, setiap kali giliran jaga pembagian klien didasarkan
pada jumlah klien, tingkat ketergantungan klien dan
tempat tidur yang berdekatan. Bila pada satu tugas jaga
atau shift PP didampingi oleh 2 orang PA, maka semua
klien dibagi pada kedua PA sebagai penanggung
jawabnya. PP akan membimbing dan membantu PA dalam
memberikan asuhan keperawatan. Bila PP hanya
didampingi oleh satu orang PA pada satu tugas jaga maka
jumlah klien yang menjadi tanggung jawab PP adalah
sebanyak 20 % dan klien tersebut termasuk klien dengan
sikap ketergantung minimal serta klien lainya menjadi
tanggung jawab PA.
6) Melakukan bimbingan dan evaluasi (mengecek) PA dalam
melakukan tindakan keperawatan apakah sesuai dengan
SOP.
7) Memonitor dokumentasi yang dilakukan oleh PA.
8) Membantu dan memfasilitasi terlaksananya kegiatan PA
Universitas Faletehan
9) Melakukan tindakan keperawatan yang bersifat terapi
keperawatan dan tindakan keperawatan yang tidak dapat
dilakukan oleh PA.
10) Mengatur pelaksanaan konsul dan pemeriksaan
laboratorium.
11) Melakukan kegiatan serah terima klien dibawah
tanggung jawabnya bersama dengan PA.
12) Mendampingi dokter visite klien dibawah tanggung
jawabnya. Bila PP tidak ada, visite didampingi oleh PA
sesuai timnya.
13) Melakukan evaluasi asuhan keperawatan dan membuat
catatan perkembangan klien setiap hari.
14) Melakukan pertemuan dengan klien/keluarga minimal
setiap 2 hari untuk membahas kondisi keperawatan klien
(bergantung pada kondisi klien ).
15) Bila PP cuti/libur, tugas – tugas PP didelegasikan
kepada PA yang telah ditunjuk ( wakil PP) dengan
bimbingan kepala ruang rawat.
16) Memberikan pendidikan kesehatan kepada
klien/keluarga.
17) Membuat perencanaan pulang.
Universitas Faletehan
1) Membaca renpra yang telah ditetapkan PP.
2) Membina hubungan terapeutik dengan klien/keluarga,
sebagai lanjutan kontrak yang sudah dilakukan PP.
3) Menerima klien baru (kontrak) dan memberikan
inrformasi berdasarkan format orientasi klien/keluarga
jika PP tidak ada di tempat.
4) Melakukan evaluasi terhadap tindakan yang telah
dilakukan dan mendokumentasikannya pada format yang
tersedia.
5) Mengikuti visite dokter bila PP tidak ditempat.
6) Memeriksa kerapian dan kelengkapan status
keperawatan.
7) Membuat laporan pergantian dinas dan setelah selesai
diparaf.
8) Mengomunikasikan kepada PP/PJ dinas bila menemukan
masalah yang perlu diselesaikan.
9) Menyiapkan klien untuk pemeriksaan diagnostic,
laboratorium, pengobatan, dan tindakan.
10) Berperan serta dalam memberikan pendidikan
kesehatan pada klien/keluarga yang dilakukan oleh PP.
11) Melakukan inventaris fasilitas yang terkait dengan
timnya.
12) Membantu tim lain yang membutuhkan.
13) Memberikan resep dan menerima obat dari keluarga
klien yang menjadi tanggung jawabnya dan
berkoordinasi dengan PP.
c. Actuating/menggerakan
Peran kepala ruangan dalam menggerakan organisasi diruangan
dengan cara adanya komunikasi antara kepala ruangan dan staff.
Mengkoordinir ruangan, memotivasi staf, mengadakan operan
dan pre confrence. Kegiatan perawat MPKP antara lain:
Universitas Faletehan
a) Orientasi Pasien Baru
Orientasi pasien baru merupakan kontrak antara perawat
dengan klien/keluarga dimana terdapat kesepakatan antara
perawat dengan klien/keluarganya dalam memberikan
Asuhan keperawatan. Kontrak ini diperlukan agar hubungan
saling percaya antara perawat dan klien / keluarga dapat
terbina ( Trust ). Hal – hal yang perlu diperhatikan :
1) Orientasi dilakukan saat pertama kali klien datang( 24 jam
pertama ) dan kondisi klien sudah tenang.
2) Orientasi dilakukan oleh PP.Bila PP tidak ada PA dapat
memberikan orientasi untuk klien dan keluarga,
selanjutnya orientasi harus dilengkapi kembali oleh PP
sesegera mungkin.Hal ini penting karena PP yang
bertanggung jawab terhadap semua kontrak atau orientasi
yang dilakukan.
3) Orientasi diberikan pada klien dan didampingi anggota
keluarga yang dilakukan dikamar klien dengan
menggunakan format orientasi.Selanjutnya klien
diinformasikan untuk membaca lebih lengkap format
orientasi yang ditempelkan dikamar klien.
4) Setelah orientasi , berikan daftar nama tim atau badge
kepada klien dan keluarga kemudian gantungkan daftar
nama tersebut pada laci klien.
5) Orientasi ini diulang kembali minimal setiap dua hari oleh
PP atau yang mewakili, terutama tentang daftar nama tim
yang sudah diberikan , sekaligus menginformasi kan
perkembangan kondisi keperawatan klien dengan
mengidentifikasi kebutuhan klien.
6) Pada saat penggantian dinas ( dikamar klien ),ingatkan
klien nama perawat yang bertugas saat itu,bila perlu
anjurkan klien atau keluarga melihat pada daftar nama tim.
Universitas Faletehan
d. Conference
Konferensi merupakan pertemuan tim yang dilakukan setiap
hari. Konferensi dilakukan setelah melakukan operan dinas pagi,
sore atau malam sesuai dengan jadwal dinas PP. konferensi
sebaiknya dilakukan di tempat tersendiri sehingga dapat
mengurangi gangguan dari luar.
1. Konferensi bertujuan untuk :
a) Membahas masalah setiap klien berdasarkan Renpra
yang telah dibuat oleh PP.
b) Menetapkan klien yang menjadi tanggung jawab masing-
masing PA.
c) Membahas rencana tindakan keperawatan untuk setiap
klien pada hari itu. Rencana tindakan didasarkan pada
Renpra yang ditetapkan oleh PP.
d) Mengidentifikasi tugas PA untuk setiap klien yang
menjadi tanggung jawabnya.
2. Panduan bagi PP dalam melakukan konferensi :
a. Konferensi dilakukan setiap hari segera setelah
dilakukan pergantian dinas pagi atau sore sesuai dengan
jadwal dinas PP.
b. Konferensi dihadiri oleh PP dan PA dalam timnya
masing-masing.
c. Penyampaian perkembangan dan masalah klien
berdasarkan hasil evaluasi kemarin dan kondisi klien
yang dilaporkan oleh dinas malam. Hal-hal yang
disampaikan oleh PP meliputi :
d. Keadaan umum klien
e. Keluhan klien
f. Tanda-tanda vital dan kesadaran
g. Hasil pemeriksaan laboratorium/diagnostik terbaru
h. Masalah keperawatan
Universitas Faletehan
i. Rencana keperawatan hari ini
j. Perubahan terapi medis
k. Rencana medis
Universitas Faletehan
Timbang terima pasien (operan) merupakan teknik atau cara
untuk menyampaikan dan menerima sesuatu (laporan) yang
berkaitan dengan keadaan pasien. Timbang terima pasien
harus dilakukan seefektif mungkin dengan menjelaskan secara
singkat, jelas dan lengkap tentang tindakan mandiri perawat,
tindakan kolaboratif yang sudah dilakukan atau belum dan
perkembangan pasien saat itu. Informasi yang disampaikan
harus akurat sehingga kesinambungan asuhan keperawatan
dapat berjalan dengan sempurna. Timbang terima dilakukan
oleh perawat primer keperawatan kepada perawat primer
(penanggung jawab) dinas sore atau dinas malam secara
tertulis dan lisan.
1. Tujuan timbang terima pasien
a. Mengkomunikasikan keadaan pasien dan
menyampaikan informasi yang penting.
b. Menyampaikan kondisi dan keadaan pasien
c. Menyampaikan hal yang sudah/belum dilakukan
dalam asuhan keperawatan kepada pasien.
d. Menyampaikan hal yang penting yang harus ditindak
lanjuti oleh perawat dinas berikutnya.
e. Menyusun rencana kerja untuk dinas berikutnya.
Universitas Faletehan
Bagi Pasien
Klien dapat menyampaikan masalah secara langsung bila
ada yang belum terungkap.
PASIEN
RENCANA TINDAKAN
Universitas Faletehan
TELAH DILAKUKAN BELUM DILAKUKAN
PERKEMBANGAN
KEADAAN PASIEN
MASALAH:
1. TERATASI
2. BELUM TERATASI
3. MUNCUL MASALAH
BARU
d). Ronde Keperawatan
Ronde keperawatan adalah kegiatan yang bertujuan untuk
mengatasi masalah keperawatan pasien yang dilaksanakan
oleh perawat disamping melibatkan pasien untuk
membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan. Pada
kasus tertentu harus dilakukan oleh PP dan atau konselor,
kepala ruangan. Karakteristik :
a) Pasien dilibatkan secara langsung
b) Pasien merupakan fokus kegiatan
c) PA, PP dan konselor melakukan diskusi bersama
d) Konselor memfasilitasi kreatifitas.
e) Konselor membantu mengembangkan kemampuan
PA dan PP dalam meniggkatkan kemampuan
mengatasi masalah.
Tujuan
a) Tujuan Umum
Menyelesaikan masalah pasien melalui pendekatan
berfikir kritis
b) Tujuan Khusus
1. Menumbuhkan cara berfikir kritis dan sistemis
2. Meningkatkan kemampuan falidasi data pasien
Universitas Faletehan
3. Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis
keperawatan.
4. Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan
keperawatan yang berorientasi pada masalah
pasien.
Manfaat
a) Masalah pasien dapat teratasi
b) Terciptanya komunitas keperawatan yang profesional
c) Perawat dapat melaksanakan model asuhan
keperwatan dengan tepat dan benar.
Kriteria Pasien
Pasien yang dipilih dilakukan ronde keperawatan adalah
pasien yang memiliki kriteria sebagai berikut :
a) Mempunyai masalah keperawatan yang belum teratasi
meskipun sudah dilakukan tindakan keperawatan
b) Pasien dengan kasus baru atau lengkap.
Langkah-langkah dalam ronde keperawatan adalah
sebagai berikut :
Universitas Faletehan
Tahap Pra...............................
PP
Penetapan Pasien
- Hasil Pengkajian/Validasi
data - Apa diagnosis
keperawatan?
- Apa data yang
Penyajian Masalah mendukung?
Tahap Pelaksanaan - Bagaiman
intervensi yang
sudah dilakukan?
Di Nurse Station.............
- Apa hambatan yang
ditemukan?
Tahap Pelaksanaan
Validasi data
dikamar Pasien................................................................
Lanjutan-Diskusi di Nurse
Station
Pasca Ronde.......................................................................
Kesimpulan dan
Rekomendasi solusi
Masalah
Universitas Faletehan
Keterangan :
1. Pra-ronde
a. Menentukan kasus dan topik (masalah yang tidak teratasi dan
masalah yang langka)
b. Menentukan tim ronde
c. Mencari sumber atau literatur
d. Membuat proposal
e. Mempersiapkan pasien : informed consent dan pengkajian.
f. Diskusi : apa diagnosis keperawatan?; apa data yang mendukung?;
Bagaimana intervensi yang sudah dilakukan?; dan apa hambatan
yang ditemukan selama perawatan?
2. Pelaksanaan ronde
a. Penjelasan tentang pasien oleh perawat primer yang difokuskan
pada masalah keperawatan dan rencana tindakan yang akan
dilaksanakan dan atau telah dilaksanakan serta memilih prioritas
yang perlu didiskusikan
b. Diskusi antar anggota tim tentang kasus tersebut
c. Pemberian justifikasi oleh perawat primer atau konselor atau
kepala ruangan tentang masalah pasien serta rencana tindakan yang
akan dilakukan.
3. Pasca-ronde
a. Evaluasi, revisi, dan perbaikan.
b. Kesimpulan dan rekomendasi penegakan diagnosis; intervensi
keperawatan selanjutnya.
Panduan PP dalam melakukan ronde dengan PA
a. PP menentukan 2-3 klien yang akan di ronde
b. Sebaiknya dipilih klien yang membutuhkan perawatan khusus
dengan masalah yang relatif lebih kompleks.
c. Ronde dilakukan setiap hari, terutama pada waktu ketika intensitas
kegiatan diruang rawat sudah relatif tenang
Universitas Faletehan
d. Waktu yang dilakukan untuk melakukan keseluruhan ronde kurang
lebih 1 jam
e. PA mempresentasikan kondisi klien dan tindakan yang telah
dilakukan
f. Masalah yang sensitive sebaiknya tidak didiskusikan dihadapan
klien.
e. Controlling
Kepala ruangan melakukan observasi langsung dengan menggunakan
instrument penilaian kinerja standar Depkes.
Universitas Faletehan
dan membangun hubungan yang menguntungkan dengan target
pasar tesebut. Kunci utama yang perlu diperhatikan dalam strategi
pemasaran yaitu, sebagai berikut :
a. Dimana konsumen kita, dan mengapa mereka membeli
b. Bagaimana mereka membeli
c. Bagaimana cara terbaik bagi kita untuk menjual
d. Apakah kita punya sesuatu yang dapat ditawarkan yang tidak
dipunyai oleh pesaing kita
e. Apakah kita perlu dan mampu memberikan pelayanan
penunjang dari produk/jasa yang kita hasilkan
f. Apakah strategi penetapan harga yang terbaik bagi kita
g. Bagaimana kita dapat melayani konsumen kita secara prima.
Universitas Faletehan
b. TOI ( Turn Over Interval ) TOI adalah rata-rata lamanya waktu
(dinyatakan dalam hari) dimana sebuah tempat tidur tidak
dihuni atau dipakai diantara dua perawatan penderita (antara
penderita keluar dan yang masuk berikutnya) idealnya tempat
tidur kosong hanya dalam waktu 1-3 hari.
TOI = (∑TT X Jumlah hari dalam satu periode)- Jumlah hari perawatan
Pasien keluar (hidup/mati)
Universitas Faletehan
BAB III
HASIL PENGKAJIAN
A. Unsur Man (M-1)
a. Pasien
Berdasarkan pengkajian tanggal 05 November 2019 yang dikaji dari
buku register mengenai jumlah pasien di ruangan jeruk RSUD dr.
Adjidarmo Rangkasbitung didapatkan hasil bahwa terdapat 1413 pada
bulan Juli – September 2019. Adapun jumlah pasien setiap bulan pada
tahun 2019 adalah sebagai berikut.
Tabel 3.1
Jumlah Pasien Bulan Juli – September 2019
Ruangan Jeruk RSUD dr. Adjidarmo
Bulan Jumlah Pasien
Juli 450
Agustus 483
September 480
Total 1413
Tabel 3.2
Jumlah Terbesar Penyakit Bulan Juli – September 2019
Ruang Jeruk RSUD dr. Adjidarmo
No Jenis Penyakit Jumlah Kasus
1 PEB 72
2 Oligohidramnion 36
3 KPD 35
4 Kala 2 Lama 27
5 PK 1 Memanjang 24
6 Retensio Plasenta 23
7 Letsu 22
8 Gagal Induksi 13
9 HAP 11
Universitas Faletehan
10 Gemeli 9
Total 272
Tabel 3.3
Daerah Asal Pasien Bulan Agustus – Oktober 2019
Ruang Jeruk RSUD Adjidarmo
No Daerah Asal Jumlah
1 Rangkasbitung 45
2 Cijaku 36
3 Cikulur 33
4 Warung Gunung 30
5 Malingping 24
6 Cibeber 18
7 Cipanas 18
8 Muncang 15
9 Cibadak 15
10 Leuwidamar 12
Jumlah 246
Universitas Faletehan
b. Ketenagaan
Berdasarkan hasil pengkajian dari lembar kuesioner data demografi yang
disebarkan mulai pada tanggal 4 – 10 November 2019 didapatkan data
jumlah tenaga perawat dan yang terdapat diruang Jeruk RSUD Adjidarmo
adalah sebagai berikut.
Tabel 3.4
Ketenagakerjaan Perawat Bulan Agustus – Oktober 2019
Ruang Jeruk RSUD Adjidarmo
No Nama Pendidikan Status Tahun Jabatan Pendidikan yang
Kepegaw Mulai Diikuti
aian Kerja
1 Bd. Dian D4 Bidan ASN KARU APN,CI,ABPK,
Indrawati PELATIHAN
MANAJEMEN
2 Bd. Septiati D4 Bidan ASN CCM APN,ABPK,MU,KO
NSELOR ASI
3 Bd. Leni D3 Bidan ASN STAF ABPK,APN,MU
Andriyani
4 Bd. Nineu D4 Bidan NON STAF APN,ABPK,CTU,M
Apipah ASN U,PRN PPGDON
5 Bd. Sarni D3 Bidan NON STAF Konselor ASI
ASN
6 Bd. Rini D3 Bidan NON STAF
Septiani ASN
7 Bd. Hera D3 Bidan NON STAF APN
Nurlatifah ASN
8 Bd. Gita D4 Bidan NON STAF SE,APN,ABPK
Juniar ASN
9 Bd. Selvia D3 Bidan NON STAF
Agnes ASN
Universitas Faletehan
10 Bd. Wenny D3 Bidan NON STAF APN,MU
Riswahyuni ASN
11 Bd. Meta D3 Bidan NON STAF MU
Megawati ASN
12 Bd. Reni D3 Bidan NON STAF
Ameliawati ASN
13 Bd. Etin D3 Bidan NON STAF APN MU
Fatiah ASN
14 Bd. Lista D3 Bidan NON STAF MU
Gandiani ASN
15 Bd. Elis D3 Bidan NON STAF MU
Siti ASN
Handayani
16 Bd. Ermi D3 Bidan NON STAF MU
Rosmayanti ASN
17 Bd. D3 Bidan NON STAF APN,MU
Selviana ASN
Dewi
18 Bd. Mera D3 Bidan NON STAF MU
Elistriane ASN
19 Bd. Nasriah D3 Bidan NON STAF MU
ASN
Bd. Erna D4 Bidan NON STAF
20 Rahayu ASN
Universitas Faletehan
Tabel 3.5
Jumlah Kebutuhan Tenaga Kepegawaian di Ruang Jeruk
pada tanggal 06 November 2019
Keterangan:
Total tenaga perawat
Pagi : 6 orang
Sore : 4 orang
Malam : 2 orang +
12 orang
Perawat yang libur = [( jumlah hari minggu per tahun + jumlah cuti dalam
1 tahun + ) x total tenaga perawat] / jumlah hari kerja efektif = [( 96 + 12)
x 12 ] / 286 = (108 x 12) / 286 = 1.296/286 = 4,53 orang ( dibulatkan 5
orang).
Jadi, jumlah perawat yang dibutuhkan untuk bertugas perhari di ruang
Jeruk adalah:
= 12 orang + 1 orang kepala ruangan + 1 wakaru + 2 PP + 5 orang libur
= 21 orang.
Jadi, jumlah rata-rata perawat yang dibutuhkan ruang Jeruk menurut
Douglas adalah 21 orang.
Universitas Faletehan
Tabel 3.6
Jumlah Kebutuhan Tenaga Keperawatan di Ruang Jeruk pada
Tanggal 07 November 2019
Keterangan:
Total tenaga perawat
Pagi : 6 orang
Sore : 4 orang
Malam : 3 orang +
13 orang
Perawat yang libur = [( jumlah hari minggu per tahun + jumlah cuti dalam
1 tahun + ) x total tenaga perawat] / jumlah hari kerja efektif = [( 96 + 12)
x 13 ] / 286 = (108 x 13) / 286 = 1.404/286 = 4,90 orang ( dibulatkan 5
orang).
Jadi, jumlah perawat yang dibutuhkan untuk bertugas perhari di ruang
Jeruk adalah:
= 13 orang + 1 orang kepala ruangan + 1 wakaru + 2 PP + 5 orang libur
= 22 orang.
Jadi, jumlah rata-rata perawat yang dibutuhkan ruang Jeruk menurut
Douglas adalah 22 orang.
Universitas Faletehan
Tabel 3.6
Jumlah Kebutuhan Tenaga Keperawatan di Ruang Jeruk pada
Tanggal 08 November 2019
Keterangan:
Total tenaga perawat
Pagi : 5 orang
Sore : 4 orang
Malam : 2 orang +
11 orang
Perawat yang libur = [( jumlah hari minggu per tahun + jumlah cuti dalam
1 tahun + ) x total tenaga perawat] / jumlah hari kerja efektif = [( 96 + 12)
x 11 ] / 286 = (108 x 11) / 286 = 1.188/286 = 4,15 orang ( dibulatkan 4
orang).
Jadi, jumlah perawat yang dibutuhkan untuk bertugas perhari di ruang
Jeruk adalah:
= 11 orang + 1 orang kepala ruangan + 1 wakaru + 2 PP + 5 orang libur
= 20 orang.
Universitas Faletehan
Jadi, jumlah rata-rata perawat yang dibutuhkan ruang Jeruk menurut
Douglas adalah 20 orang.
Analisa Data
Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan bahwa sebagian besar bidan yang
berdinas di ruang Jeruk hanya sedikit yang mengikuti pelatihan PPGDON
dan hal ini juga diperkuat hasil data untuk 10 penyakit terbesar diantaranya
yaitu kasus PEB, sebagian besar memerlukan penanganan darurat utuk
mencegah pasien terkena kejang. Dari hasil data ruangan PEB (Preeklamsi
Berat) dari bulan Agustus - Oktober 2019 didapatkan 72 kasus yang
seharusnya tidak ada masalah.
Dari hasil kuesioner dari responden didapatkan data bahwa sebagian besar
pasien belum tahu tentang bahaya hipertensi, ASI eksklusif dan mobilisasi
post SC.
b. Area pasien
1) Unit terbuka
2) Unit tertutup
3) Jarak antara tempat tidur 1 meter
4) Setiap tempat tidur mempunyai satu hand scrub
Universitas Faletehan
5) Unit terbuka 1 ruangan satu tempat cuci tangan
6) Pencahayaan cukup dan memperhatikan privacy pasien
c. Cetral Oksigen
1) Sentral oksigen setiap pasien
Tabel 3.8
Ruang rawat inap Wijaya Kusuma
Analisa Data :
Ruang Jeruk merupakan ruang rawat inap ibu post partum yang terdiri dari
4 kamar dengan 33 tempat tidur. Dua kamar kelas 2, yaitu kamar A dan B,
masing masing kamar A terdapat fasilitas 4 tempat tidur, 4 tiang infus, 1
AC, 1 kamar mandi, 4 lemari, 2 tempat sampah (1 tempat sampah medis
dan 1 tempat sampah non medis). Kamar B terdapat fasilitas 2 tempat
tidur, 2 tiang infus, 1 AC, 1 kamar mandi, 2 lemari. Sedangkan dua kamar
lainnya kelas 3, yaitu kamar C dan D. Masing-masing kamar C terdapat
Universitas Faletehan
fasilitas 16 tempat tidur, 16 tiang infus, dua AC, 2 kamar mandi, 16 lemari,
2 tempat sampah (1 tempat sampah medis dan 1 tempat sampah non
medis). Kamar D terdapat fasilitas 11 tempat tidur, 11 tiang infus, dua AC,
3 kamar mandi, 11 lemari, 2 tempat sampah (1 tempat sampah medis dan 1
tempat sampah non medis). Masing masing tempat tidur sudah terdapat
humidifier oksigen. Tersedia 20 box bayi dan satu infant warmer. Nurse
station berada di depan kamar C dan bersampingan dengan ruang Kepala
Ruangan (Karu), dan terdapat ruang administrasi. Dengan penataan
ruangan yang seperti ini maka pasien akan mudah di pantau oleh bidan
karena ruang nurse station dan kamar pasien yang letaknya besampingan.
2. Alat
Standar peralatan keperawatan adalah penepatan peralatan
keperawatan yang meliputi penentuan kebutuhan (jumlah), jenis, dan
spesifikasi serta pengelolaanya dalam upaya mewujudkan pelayanan
keperawatan yang berkualitas (Depkes RI, 2001). Perencanaan alat
keperawatan harus berdasarkan hasil pengkajian,perkiraan kebutuhan,
jumlah dan jenis pelayanan. Adapun lingkup standar keperawatan,
yaitu diantara sebagai berikut :
a. Alat Medis
Tabel 2.8
Daftar Alat Kesehatan Yang Harus Tersedia Di Ruangan Jeruk
RSUD dr. Adjidarmo Lebak
No Alat Ratio
1 Tempat Tidur Pasien 33
2 Box Bayi 20
3 Standar Infus 23
4 Tensi Digital 1
5 Termometer Digital 3
6 Oksigen Dorong 1
7 Tangga Tempat Tidur 1
Universitas Faletehan
8 Kursi Roda 1
9 EKG 1
10 Syring Pump 3
11 Infus Pump 7
12 GV Set 26
13 CTG 1
14 Trolly EKG 1
15 Trolly GV 3
16 Trolly Emergency 1
17 Loker Obat 1
18 Bak Instrument Obat 3
19 Nebulizer 1
20 Stetoskop Dewasa 5
21 Stetoskop Bayi 1
22 Lampu Pembaca Hasil Rongten 1
23 Tromol Besar 3
24 Tromol Kecil 1
25 Manometer Oxigen 3
26 Tensi Manual 4
27 Saturasi Oxigen 2
28 Infant Warmer 2
29 Dopler 1
31 Monitor TTV 1
32 Trolly Tindakan 2
33 Bengkok 7
Universitas Faletehan
Analisa data
Tabel 3.12
Sentralisasi Pemberian Obat
No Pernyataan Ya Tidak
1 Infrom consent pengelolaan sentralisasi obat √
2 Format kontrol dan pemakaian obat √
3 Buku sentralisasi obat (buku serah terima obat) √
4 Lemari obat √
Total 4
Presentasi 100%
Universitas Faletehan
Analisa Data
Dari hasil pengkajian data bahwa proses sentralisasi pemberian obat
kepada pasien sudah sesuai, tempat penyimpanan obat pasien sendiri
sudah tersedia untuk masing-masing.
RSUD Dr. Adjidarmo Kabupaten Lebak adalah rumah sakit kelas B pendidikan
sebagai pusat rujukan rumah sakit sewilayah Kabupaten Lebak. Disamping itu
juga wilayah kabupaten lebak itu sendiri mempunyai letak geografis yang sangat
strategis, karena terletak di ujung bagian utara berbatasan dengan Kabupaten
Serang. Sebelah timur berbatasn dengan Kabupaten Tanggerang dan Kabupaten
Bogor, Provinsi Jawa Barat. Sebelah barat berbatsan dengan Kabupaten
Pandeglang. Sebelah selatan berbatasan dengan Samudera Hindia. Sebelah timur
berbatsan dengan Kabupaten Sukabumi
Berdasarkan sensus penduduk pada tahun 2015 jumlah penduduk untuk wilayah
kabupaten lebak tercatat 1.193.874 jiwa disamping itu juga luas wilayah
kabupaten lebak secara administratif tercatat 3.044,72 Km² atau 304.472 ha dan
luas luas yang menjadi kewenangan Kabupaten Lebak seluas 555,6 Km²
merupakan Kabupaten terluas di Provinsi Banten.
Misi
1. Mewujudkan pengelolaan keuangan rumah sakit menjadi Badan Layanan
Umum Daerah (BLUD)
2. Mewujudkan peningkatan kompetensi sumber daya manusia rumah sakit
Universitas Faletehan
3. Mewujudkan peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit secara
bertahap
4. Mewujudkan akses pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat
5. Mewujudkan akreditasi rumh sakit yang berstandar nasional
Motto
Cager Awakna, Bageur Hatena, Bagja Milikna
Visi
Menjadi unit layanan rawat inap obstetri dan ginekologi yang berkualitas
aman, terpercaya, dan penuh kasih sayang bagi ibu bayi dan petugas.
Misi
Universitas Faletehan
STRUKTUR ORGANISASI TATA KERJA PPK BLUD
RSUD Dr ADJIDARMO
Dr. Anik S Deni T Dr. Nurul Isneini H. Rudi.H, SIP, Hj. Eti. S, Nani Iriyanti,
,S.Kp, M.Kep M.Si S.SIT, SKM, SE
Universitas Faletehan
2. Struktur Organisasi
TRUKTSUR ORGANISASI RUANG JERUK RSUD Dr,
ADJIDARMO KABUPATEN LEBAK
Case Manager
PERAWAT PRIMER
PERAWAT KOLEGA
Universitas Faletehan
3. Denah Ruangan
Pintu
Kamar A Kamar A
Kamar B
Kamar C
Kamar D
4. Keberadaan Dokumen
Daftar standar diagnosa dan perencanaan keperawatan dan standar petunjuk
pengisian diagnosa dan perencanaan keperawat di Ruang Jeruk Rumah
Sakit Dr. Adjidarmo Kabupaten Lebak.
Universitas Faletehan
Tabel 3.
Daftar Standar Diagnosa Kebidanan dan Asuhan Kebidanan di
Ruang Jeruk RSUD Dr. Adjidarmo Kabupaten Lebak
Analisa Data
Tabel 3.
Daftar Standar Diagnosa Kebidanan dan Asuhan Kebidanan
Memuat 10 Penyakit Terbesar di Ruang Jeruk RSUD Dr.
Adjidarmo Kabupaten Lebak
Universitas Faletehan
Analisa Data
Berdasarkan hasil pengkajian mengenai standar asuhan keperawatan
didapatkan data bahwa PEB ( Preeklamsia Berat) merupakan kasus
penyakit paling banyak di Ruang Jeruk.
Universitas Faletehan
10 Prosedur Pembersihan 0666/Pelay/ 15 September 2017
Wash Tafel RSUD/2017
Universitas Faletehan
Tabel 3.
Universitas Faletehan
Tabel 3.
Tabel 3.
Universitas Faletehan
Tabel 3.
Tabel
Proses Asuhan Keperawatan di Di Ruang Jeruk RSUD. dr Adjidarmo
Kabupaten Lebak
Pengkajian
1. Data dikaji sampai dengan pedoman
pengkajian
2. Dikelompokkan bio-psiko-sosios-
piritual
3. Data dikaji sejak pasien masuk sampai
pulang
4. Rumusan masalah
Jumlah (%) 100% 0%
Diagnosa Keperawatan
1. Berdasarkan rumusan masalah
Universitas Faletehan
2. Mencerminkan PE/PES
3. Diagnosa Keperawatan Aktual dan
Potensial
Jumlah (%) 100% 0%
Perencanaan
1. Berdasarkan diagnosa keperawatan
2. Prioritas masalah
Tindakan
Evaluasi
Universitas Faletehan
Ditulis dengan jelas, istilah yang baku
Universitas Faletehan
Tabel 3.
Proses Asuhan Keperawatan
Kode berkas rekam medik pasien
No Aspek yang dinilai
Hasil
1. Pengkajian 100%
3. Perencanaan 100%
4. Tindakan 100%
5. Evaluasi 100%
6. Catatan asuhan
100%
Keperawatan
Analisa Data
Universitas Faletehan
d. Proses Manajemen Pelayanan
1) Planning / Perencanaan
Ruang Jeruk memiliki tujuan pelayanan keperawatanyang tersusun
dengan baik. Planning jangka panjang atau pendek sudah tersusun dan
terdokumentasikan. salah-satu contoh rencana jangka pendek terbukti
dari tersusunnya jadwal dinas bidan Jeruk dan masing-masing
perannya yang terpampang di dalam ruang perawat. Sama halnya
dengan perencanaan jangka menengah atau panjang, kepala ruangan
merencanakan dengan baik dan terbukti dari perencanaan
mengembangkan kemampuan anggotanya. Perencanaan terdokumen
dengan baik, seperti halnya tugas shift jaga, askep ruangan, SOP
ruangan tersimpan dalam binder yang telah disediakan. Kepala
ruangan memiliki program kerja sesuai dengan bidang-bidang garapan
yang ada diruangan. Selain itu juga ruangan memiliki personil yang
masing masing memiliki uraian tugasnya sesuai dengan yang telah
ditentukan.
Universitas Faletehan
Tabel
Perencanaan Program Kerja dan Kegiatan
Universitas Faletehan
c. CTU Bidan CTU ada 1 Kompetensi bidan meningkat
orang
d. KB
Bidan yang ikut Kompetensi bidan meningkat
PASCA
pelatihan KB pasca
SALIN
salin ada 5 orang
e. Kegiatan
Bidan Jeruk belum Kompetensi bidan meningkat
pertemuan
ada yg mengikuti
ilmiah
PIT
tahunan
(PIT) bidan
2 Pembinaan a. Rapat rutin Semua bidan Refreshment
dan bulanan menghadiri rapat Update informasi
pemberdayaa Semua bidan Mencari solusi thd
n SDM menghadiri rapat masalah
Pembinaan bidan oleh
kabid Keperawatan
b. Rapat rutin
bersama kabid
Universitas Faletehan
Keperawatan/6
bulan
Bidan dapat bekerjasesuai SPO
c. Monitoring Monitoring sewaktu
meningkatkan awerness shg
SPO secara waktu
bidan dapat bekerja sesuai SPO
berkala
Refreshment untuk bidan agar
e. Monitoring
ASKEB secara
langsung dan
tidak langsung
f. Memberikan
Bidan dapat memberikan
pembelajaran
pelayanan sesuai asuhan
kasus setiap
ada masalah
pada saat
Adanya persamaan persepsi
briefing pagi
Universitas Faletehan
3 Indicator Membuat laporan Indicator mutu setiap Kwalitas pelayanan bidan
mutu indicator mutu bulan di kumpulkan meningkat
pelayanan pelayanan setiap bulan ke IRI
4 Upaya a. Membudayaka Belum terbiasanya Monitoring sewaktu-
peningkatan n salam bidan melakukan hal waktu
kualitas perkenalan diri tersebut
pelayanan dan ucapan
terimakasih
pada pasien
yang di hadapi
b. Memberikan Sudah berjalan Penyuluhan
penyuluhan dilakukan minimal 1
rutin/penkes mg sekali
kepada
individu atau
kelompok
5 Peningkatan a. Membudidaya Bidan sudah terbiasa Melakukansosialisas Upaya pencegahan infeksi
infeksi kan cuci cuci tangan keluarga i cuci tangan pada
Universitas Faletehan
tangan kepada pasien dan pasien saat operan ke pasien
seluruh belum terbiasaan
karyawan
Jeruk pasien
juga
pengunjung
c. Membersihkan
Bersih bersih
ruangan dari
Dilakukan setiap ruangan dilakukan Ruangan menjadi bersih
debu dan darah
hari setiaphari dan
bongkar ruangan
dilakukan setiap
jumat dan ruangan
Universitas Faletehan
pasien kosong.
Monitoring sewaktu-
waktu Semua karyawan menggunakan
d. Membudayaka Sudah berjalan APDsesuai kebutuhan dan SPO
n penggunaan
APD sesuai
dengan
kebutuhan
medis yang
akan dilakukan
6 Sarana dan a. Mengajukan Pengajuan sudah di Sedang dalam proses Asset rumah tangga terawat dan
prasarana alat medis serahkan ke kepala terjaga
sesuai IRI
kebutuhan Monitoring
b. Membuat Jadwal bidan sudah berkelanjutan
jadwal bidan di buat
untuk asset
rumah tangga
Tabel 3.30
Monitoring kebersihan ruangan Wijaya Kusuma
Universitas Faletehan
RS Dr. Dradjat Prawiranegara Serang
KLS II A AC 1
TEMPAT 4
TIDUR
BOX BAYI 2
GORDEN 8
TEMPAT 2
SAMPAH
LEMARI 4
TOILET 1
TIANG INFUS 4
KLS I1B AC 1
TEMPAT 2
TIDUR
Universitas Faletehan
BOX BAYI
GORDEN 4
TEMPAT 0
SAMPAH
TOILET 1
LEMARI 2
TIANG INFUS 2
KLS1IIC AC 2
TEMPAT 16
TIDUR
BOX BAYI 16
GORDEN 25
TEMPAT 1
SAMPAH
LEMARI 16
TOILET 2
Universitas Faletehan
TIANG INFUS 16
KLS III D AC 2
TEMPAT 11
TIDUR
BOX BAYI 2
GORDEN 8
TOILET 2
Universitas Faletehan
BAK 2
SMPAH
TIANG 11
INFUS
BAK 1
SMPAH
LEMARI 11
Universitas Faletehan
2) Organizing / Pengorganisasian
Berdasarkan hasil pengkajian mengenai perorganisasian di Ruang Jeeruk
didapatkan data bahwa metode penugasan keperawatan yang
dilaksanakan adalah metode primer. Dan metode primer ini belum sesuai
dengan standar, karena jumlah tenaga perawat belum optimal. Tugas dari
kepala ruangan di delegasikan kepada bidan primer (PP) untuk
merumuskan dan membagi tugas kepada perawat asosiet masing-masing.
Secara umum, uraian tugas yang ada telah mendukung dan
menggambarkan terhadap pelaksanaan metode asuhan keperawatan
professional (MAKP) kasus yang digunakan seperti halnya pendelegasian
tugas pelaksanaan proses keperawatan kepada bidan atau perawat
asosiet/pelaksana sudah berjalan dengan baik. perawat di Jeruk
melaksanakan perawatan secara holistik kepada pasien.
3) Actuating / Menggerakkan
Kegiatan Bidan Ruang Jeruk sesuai dengan uraian tugasnya melalui
observasi kelompok tanggal 05 November 2019 yaitu:
Universitas Faletehan
dengan baik. pasien baru masuk dari ruang Vk ke ruang Jeruk untuk
dilakukan perawatan lebih lanjut. Proses pemulangan pasien dari ruang
Jeruk berdasarkan instruksi dari dokter apabila sudah stabil maka pasien
di pulangkan.
4) Controling
Controlling dilakukan oleh kepala ruangan dan terdapat instrument
penilaian kinerja perawat, kepala ruangan yang melakukan penilaian pada
staff keperawatan. Dalam pendokumentasian tersimpan rapih di dalam
binder dan sifatnya rahasia. Penilaian untuk kinerja perawat terbagi
menjadi dua, yg pertama SKP yaitu khusus untuk pegawai PNS, dan yg
kedua SKP yaitu untuk semua pegawai rumah sakit. Adapun sub
penilaiannya untuk SKP yakni orientasi pelayanan, integritas, disiplin,
kerjasama dan komitmen. Dan untuk sub penilaian SKP yakni sikap kerja,
kinerja pelayanan, mutu pelanyanan. Untuk sift sore dan malam yg
melakukan kontroling terhadap kinerja perawat yaitu Pengawas Umum
(PU).
Universitas Faletehan
Tabel 3.31
Observasi Pelaksanaan Tugas Kepala Ruangan Berdasarkan MPKP
No Pernyataan YA TIDAK
Jumlah 10 1
Tabel 3.32
Observasi pelaksanaan tugas Bidan primer berdasarkan MPKP
NO PERNYATAAN YA TIDAK
Universitas Faletehan
klien/keluarga.
Jumlah 10 -
Analisa Data
Berdasarkan observasi pelaksanaan tugas Bidan berdasarkan MPKP,
didapatkan hasil bahwa Bidan primer telah melaksanakan tugas dengan baik
(100%).
Tabel 3.33
Observasi Pelaksanaan Tugas Bidan Kolega Berdasarkan MPKP
NO PERNYATAAN YA TIDAK
1 Melaksanakan kegiatan sesuai skala prioritas
2 Menyusun rencana harian
3 Melakukan evaluasi terhadap tindakan yang
telah dilakukan dan mendokumentasikannya,
melakukan inventarisasi fasilitas terkait
pelaksanaan asuhan Keperawatan yang
dilaksanakannya
4 Membina hubungan terapeutik dengan klien
atau keluarga
5 Menerima klien baru dan memberikan
informasi berdasarkan panduan jika PP tidak
ada
Universitas Faletehan
Prosentasi Total 9/9 x 100% 100%
Analisa Data
Berdasarkanobservasi pelaksanaan tugas Bidan assosiate berdasarkan MPKP,
didapatkan hasil bahwa Bidan kolega telah melaksanakan tugas dengan baik
(100%).
Pelaksanan
Tahap Kegiatan
Ya Tidak
Universitas Faletehan
pasien baru
Jumlah 13
Analisa Data
Berdasarkan observasi pelaksanaan orientasi pasien baru didapatkan hasil bahwa
orientasi pasien baru telah berjalan sekitar 100%. Hasil tersebut termasuk dalam
katagori baik karena nilai > 60%.
Universitas Faletehan
8. Mengevaluasi hasil tindakan Keperawatan √
JUMLAH 12
Analisa Data
Berdasarkan tabel diatas bahwa pelaksanaan serah terima jaga atau operan di
ruang Jeruk mencapai 100%. Hasil tersebut termasuk dalam katagori baik
karena nilai > 60%.
3. Safety Pasien
a. Cuci tangan: semua Bidan Jeruk sudah melaksanakan cuci tangan disetiap
akan melaksanakan tindakan dan kembali cuci tangan setelah melakukan
tindakan, namun ada beberapa individu Bidan yang masih belum
melakukannya meski telah diingatkan.
b. Penggunaan APD : Bidan diruang Jeruk sudah melaksanakan secara optimal
dalam menggunakan APD saat melakukan tindakan seperti mengguanakan
handscoon dan masker.
Universitas Faletehan
c. Menjaga keselamatan pasien dan skrining resiko pasien jatuh belum
terlaksana. Berdasarkan data 3 bulan terakhir, pasien yang beresiko jatuh
berdasarkan klasifikasi parsial care dan total care. Pada bulan Juli mencapai
11%, Agustus 16,5%, September 19,7% Serta untuk menjaga keselamatan
pasien di dalam kamar mandi terdapat pegangan mandi untuk menghindari
terjadinya jatuh.
Analisa Data
Berdasarkan hasil obsevasi pelaksanaan saat melakukan praktek
membersihkan tangan, Penggunaan APD, menjaga keselamatan pasien dan
skrining resiko jatuh di ruang Jeruk, dengan mengobservasi 10 orang Bidan,
didapatkan 10 Bidan melakukan praktek membersihkan tangan dengan baik,
pasien resiko jatuh belum optimal karena belum terpasang tanda risiko jatuh
dalam dalam pemasangan restran dengan 10 Bidan menjaga keselamatan
pasien ditempat tidur, serta untuk menjaga keselamatan pasien di dalam
kamar mandi terdapat pegangan untuk menghindari terjadinya jatuh serta 10
Bidan menggunakan APD pada saat membuat larutan klorin 0,05% dan
menggunakan gelas ukur untuk perbandingan antara air dan larutan klorin.
4. Universal Precaution
KETERSEDIAAN
NO KOMPONEN
YA TIDAK
Universitas Faletehan
8. Protab pembuangan sampah medis, non medis √
tersedia (mudah dibaca setiap petugas)
TOTAL 14
Analisa Data
Berdasarkan tabel diatas pengadaan kelengkapan precaution diruang Jeruk
mencapai 100%. Hasil tersebut termasuk dalam katagori baik karena nilai > 60%.
Ketersediaan
No Komponen
YA TIDAK
Universitas Faletehan
larutan desinfektan
TOTAL 14 -
Universitas Faletehan
Analisa Data
Berdasarkan tabel diatas pelaksanaan kelengkapan precaution diruang Jeruk
mencapai 100%. Hasil tersebut termasuk dalam katagori baik karena nilai >
60%.
Analisa Data
Berdasarkan tabel diatas Pengelolaan Persiapan Pemulangan Pasien diruang
Jeruk mencapai 100%. Hasil tersebut termasuk dalam katagori baik karena
nilai > 60%.
Universitas Faletehan
7. Kepuasan Kerja Perawat
No Komponen 1 2 3 4 5
1 Jumlah gaji yang di terima di bandingkan √
pekerjaan yang saudara lakukan
2 System penkajian yang di lakukan institusi √
tempat saudara bekerja
3 Jumlah gaji yang di terima di bandingkan √
dengan pendidikan saudara
4 Pemberian insentif tambahan atau suatu √
prestasi atau kerja ekstra
5 Tersedianya perawatan dan perlengkapan √
yang mendukung pekerjaan
6 Kondisi ruangan kerja terutama yang √
berkaitan dengan ventilasi udara,
kebisingan dan kebersihan
7 Adanya jaminan atas kesehatan / √
keselamatan kerja
8 Perhatian institusi rs terhadap saudara √
9 Hubungan antar karyawan dalam kelompok √
kerja
10 Kemampuan dalam bekerja sama antar √
karyawan
11 Kesesuaian antar pekerjaan dan latar √
belakang pendidikan saudara
12 Perlakuan atasan terhadap saudara selama √
bekerja
13 Kebebasan melakukan metoda sendiri √
dalam menyelesaikan pekerjaan
14 Kesempatan untuk meningkatkan √
kemampuan kerja melalui pelatihan atau
pendidikan tambahan
15 Kesempatan untukmendapatkan posisi yang √
lebih tinggi
Jumlah 8 2 4 1
Analisa Data
Berdasarkan tabel diatas Kepuasan Kerja Perawat diruang Jeruk mencapai
43%. Hasil tersebut termasuk dalam katagori cukup karena nilai 41-60%.
Universitas Faletehan
8. Kepuasan Pasien
Kadang- Tidak
No. Kriteria Selalu Sering Jarang
kadang pernah
Universitas Faletehan
10 Apakah ruangan tidur
Anda/keluarga Anda selalu
dijaga kebersihannya dengan
disapu dan dipel setiap hari. √
11. Apakah lantai kamar mandi/WC
selalu: bersih, tidak licin, tidak
berbau dan cukup terang. √
12. Selama Anda/keluarga Anda
belum mandi (dalam keadaan
istirahat total) apakah
dimandikan oleh perawat. √
13. Apakah Anda/keluarga Anda
dibantu jika tidak mampu:
menggosok gigi, membersihkan
mulut atau mengganti pakaian
atau menyisir rambut. √
14. Apakah alat-alat tenun seperti
sprei, selimut dll diganti setiap
kotor. √
15. Apakah perawat pernah
memberikan penjelasan akibat
dari: kurang bergerak, berbaring
terlalu lama. √
Pada saat anda/ keluarga anda
16. masuk rumah sakit apakah
perawat memberikan penjelasan
tentang fasilitas yang tersedia
dan cara penggunaannya,
peraturan, tata tertib yang
berlaku di rumah sakit √
17. Selama Anda/keluarga Anda
dalam perawatan apakah
perawat: memanggil nama
dengan benar. √
18 Selama Anda/keluarga Anda
dalam perawatan apakah
perawat mengawasi keadaan
Anda secara teratur pada pagi,
sore maupun malam hari. √
19 Selama Anda/keluarga Anda
dalam perawatan apakah
perawat segera memberi
bantuan bila diperlukan √
20. Apakah perawat bersikap:
sopan, ramah √
21. Apakah Anda/keluarga Anda
mengetahui perawat yang
bertanggungjawab setiap kali √
Universitas Faletehan
pergantian dinas.
22. Apakah perawat selalu memberi
penjelasan sebelum
memberikan tindakan
perawatan/pengobatan √
23. Apakah perawat selalu bersedia
mendengarkan dan
memperhatikan setiap keluhan
Anda/keluarga Anda. √
24. Dalam hal memberikan obat
apakah perawat membantu
menyiapkan/meminumkan obat. √
25. Selama Anda/keluarga Anda
dirawat apakah diberikan
penjelasan tentang
perawatan/pengobatan/pemeriks
aan lanjutan setelah
Anda/keluarga Anda
diperbolehkan pulang. √
17 5 3
Jumlah
Analisa Data
Berdasarkan tabel diatas Kepuasan Kerja Pasien diruang Jeruk mencapai
90,4%. Hasil tersebut termasuk dalam katagori Puas karena nilai > 64 %.
No Pertanyaan STP TP CP P SP
1 Tersedia peralatan dan √
perlengkapan yang mendukung
pekerjaan
2 Tersedianya fasilitas penunjang √
seperti kamar mandi, tempat
parker, kantin
3 Kondisi ruangan kerja terutama √
berkaitan dengan ventilasi udara,
kebersihan dan kebisingan
4 Adanya jaminan atas √
kesehatan dan keselamatan
kerja
5 Perhatian institusi rumah sakit √
terhadap saudara
Universitas Faletehan
6 Hubungan antar karyawan dan √
kelompok kerja
7 Kemampuan dalam bekerjasama √
antar
8 Sikap teman-teman sekerja √
terhadap saudara
9 Kesesuaian antara pekerjaan √
dan latar belakang pendidikan
saudara
10 Kemampuan dalam √
menggunakan waktu bekerja
dengan penugasan yang diberikan
11 Kemampuan supervise/ √
pengawas dalam membuat
keputusan
12 Perlakuan atasan selama saya √
bekerja disini
13 Kebebasan melakukan suatu √
metode sendiri dalam
menyelesaikan pekerjaan
14 Kesempatan untuk meningkatkan √
kemampuan kerja melalui
pelatihan atau pendidikan
tambahan
15 Kesempatan untuk mendapat √
posisi yang lebih tinggi
16 Kesempatan untuk membuat √
suatu prestasi dan mendapat
kenaikan pangkat
17 Jumlah reward yang saya terima √
dibandingkan dengan pekerjaan
yang saya lakukan
Analisa Data
Berdasarkan tabel diatas Kepuasan Kerja Bidan diruang Jeruk mencapai
65,88%. Hasil tersebut termasuk dalam katagori Puas karena nilai 61-80%.
Universitas Faletehan
10. Pengetahuan Tentang ASI
Analisa Data
Dari hasil pengamatan didapatkan hasil evaluasi pasien pengetahuan
tentang ASI di ruang Jeruk dari 10 orang 8 orang diantaranya tidak
mengetahui tentang LAKTASI yang baik dan benar.
Universitas Faletehan
11. Mobilisasi Dini Post SC
NO PERNYATAAN P TP
Analisa Data
Dari hasil pengamatan didapatkan hasil evaluasi mobilisasi pasien post SC
di ruang Wijaya Kusuma dari 10 orang 8 orang diantaranya tidak pernah
mencoba untuk melakukan mobilisasi.
e. Discharge Planning
1. Wawancara
Hasil wawancara dengan kepala ruangan discharge planning sudah
dilakukan diruang Jeruk disaat pasien mulai masuk keruangan, Bidan
ruangan melakukan wawancara tentang kondisi pasien, kebutuhan
dasar pasien dan aktivitas pasien. Bidan juga berdiskusi dengan
keluarga selama pasien dirawat diruang Jeruk. Selain itu kepala
ruangan mengatakan bahwa discharge planning untuk pasien pulang
Universitas Faletehan
selalu dilakukan menggunakan format pendokumentasian discharge
planning
2. Observasi
Berdasarkan hasil observasi, Bidan sudah melaksanakan discharge
planning dengan baik.
Universitas Faletehan
Hasil Pengkajian
Biaya dapat dibedakan dengan berbagai cara sesuai dengan jenis
keputusan yang dihadapi oleh manager rumah sakit, jika perhatian
manager adalah tentang bagaimana mengalokasikan biaya rumah sakit
keunit-unit atau instalasi, maka biaya harus dibedakan menjadi dua, yaitu
sebagai berikut:
1. Biaya langsung (direck cost), yaitu biaya-biaya yang dapat secara
langsung diberikan pada pusat-pusat biaya tertentu (misalnya biaya
untuk bahan-bahan penyakit dalam dapat diberikan langsung kepada
pusat biaya di unit penyakit dalam).
2. Biaya tidak langsung (indirect cost), yaitu biaya-biaya yang tidak dapat
secara langsung diberikan kepada biaya (misalnya biaya pemakaian
listrik tidak mungkin diberikan kepada unit-unit atau instalasi
berdasarkan jumlah KWH yang digunakannya).
Mengidentifikasi sumber dana lain yang di dapat oleh ruangan yaitu dari
adanya koperasi dan adanya tambahan dari apotik. Adapun bantuan dana
dari Provinsi, Pemerintah Daerah atau Kemenkes berupa alat medis dan
obat-obatan yang dibutuhkan ruangan.
Universitas Faletehan
3. Gaji pegawai
Gaji pegawai diberikan setiap 1 bulan sekali dan diperoleh dari pendapatan
Rumah Sakit, gaji disesuaikan dengan status kepegawaian, gaji yang
diberikan yaitu gaji intensif, TRM (Tunjangan Resiko Medis) dan lembur.
Analisa Data
Berdasarkan dari semua data-data yang didapatkan, kelompok
menganalisa bahwa ruangan tidak melaksanakan manajemen keuangan,
karena untuk pengadaan alat atau alokasi dana, seperti alat-alat medis
maupun non medis lainnya diberikan oleh Rumah Sakit. Tetapi ruangan
juga diberikan kekuasaan untuk pengajuan dana alat alat yang diperlukan
diruangan kepada bagain pengadaan alat Rumah Sakit, dan untuk
pengajuan tergantung dari kebijakan oleh keuangan dari pihak Rumah
Sakit dr. Adjidarmo Rangkasbitung.
1. Sistem Pemasaran
Dari hasil observasi dan wawancara dengan kepala ruangan pada tanggal 05
November 2019 bahwa ruangan jeruk telah melakukan kegiatan promosi.
Promosi semua dilakukan oleh bagian informasi kepada klien atau keluarga
klien yang akan dirawat kemudian pihak informasi akan mengkonfirmasi
kepada ruangan jeruk mengenai tersedia atau tidaknya kamar yang bisa
digunakan untuk pasien.
2. Penataan Ruangan
Ruang Jeruk merupakan ruang rawat inap ibu post partum yang terdiri dari 4
kamar dengan 33 tempat tidur. Dua kamar kelas 2, yaitu kamar A dan B,
masing masing kamar A terdapat fasilitas 4 tempat tidur, 4 tiang infus, 1 AC,
1 kamar mandi, 4 lemari, 2 tempat sampah (1 tempat sampah medis dan 1
tempat sampah non medis), 8 gorden. Kamar B terdapat fasilitas 2 tempat
tidur, 2 tiang infus, 1 AC, 1 kamar mandi, 2 lemari, 4 gorden. Sedangkan dua
kamar lainnya kelas 3, yaitu kamar C dan D. Masing-masing kamar C terdapat
Universitas Faletehan
fasilitas 16 tempat tidur, 16 tiang infus, 2 AC, 2 kamar mandi, 16 lemari, 2
tempat sampah (1 tempat sampah medis dan 1 tempat sampah non medis), 25
gorden. Kamar D terdapat fasilitas 11 tempat tidur, 11 tiang infus, 2 AC, 3
kamar mandi, 11 lemari, 2 tempat sampah (1 tempat sampah medis dan 1
tempat sampah non medis), 21 gorden. Masing masing tempat tidur sudah
terdapat humidifier oksigen. Tersedia 20 box bayi dan satu infant warmer.
Nurse station berada di antara kamar B dan D, dan di depan kamar C, juga
bersampingan dengan ruang Kepala Ruangan (Karu), dan terdapat ruang
administrasi. Dengan penataan ruangan yang seperti ini maka pasien akan
mudah di pantau oleh bidan karena ruang nurse station berada di tengah-
tengah antara kamar pasien.
3. BOR, TOI, LOS dan BTO
a. BOR
BOR (Bed Occupancy Ratio = Angka penggunaan tempat tidur) adalah
prosentase pemakaian tempat tidur pada satuan waktu tertentu. Indikator
ini memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan tempat
tidur rumah sakit. Nilai parameter BOR yang ideal menurut Depkes (2005)
adalah antara 60-85%. Berdasarkan data yang ada, BOR ruangan jeruk
pada bulan Juli yaitu 55,99%, pada bulan Agustus 64,51% dan bulan
September 51%. Dari hasil nilai BOR tersebut menunjukan bahwa nilai
penggunaan tempat tidur di ruang jeruk sebagian besar belum ideal.
b. TOI
TOI (Turn Over Interval = Tenggang perputaran) adalah rata-rata dimana
tempat tidur tidak ditempati dari telah diisi saat terisi berikutnya. Indicator
ini memberikan gambaran tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur.
Idealnya tempat tidur kosong tidak terisi menurut Depkes (2005) adalah
kisaran 1-3 hari. Berdasarkan hasil dari data yang diperoleh, nilai TOI di
ruang jeruk pada bulan Juli yaitu 2 hari, pada bulan Agustus yaitu 1 hari,
dan September 3 hari. Dari hasil nilai TOI tersebut bahwa nilai tenggang
perputaran di ruang jeruk sudah ideal.
Universitas Faletehan
c. LOS
LOS (Length Of Stay = Rata-rata lama pasien dirawat) adalah rata-rata
lama rawat seorang pasien. Indikator ini disamping memberikan gambaran
tingkat efisiensi, juga dapat memberikan mutu pelayanan apabila
diterapkan pada diagnosis tertentu dapat diamati lebih lanjut. Secara
umum nilai LOS yang ideal menurut Depkes (2005) adalah antara 5-7 hari.
Berdasarkan hasil dari data yang ada, nilai LOS diruang jeruk pada bulan
Juli yaitu 3 hari, pada bulan Agustus 3 hari, dan pada bulan September 3
hari. Dari hasil nilai LOS tersebut menunjukan bahwa nilai rata-rata lama
rawat seorang pasien di ruang jeruk belum ideal.
d. BTO
BTO (Bed Turn Over = angka perputaran tempat tidur) adalah frekuensi
pemakaian tempat tidur pada suatu periode, berapa kali tempat tidur
dipakai dalam satuan waktu, menunjukan tingkat efisiensi pemakaian
tempat tidur. Nilai ideal menurut Depkes (2005) adalah antara 40-50
kali/tahun. Berdasarkan hasil data yang diperoleh diruang jeruk pada bulan
Juli 8 kali, bulan Agustus 9 kali, dan bulan September 9 kali. Dari hasil
nilai BTO tersebut bahwa angka perputaran tempat tidur di ruang jeruk
belum ideal.
4. Kepuasan Pasien
Berdasarkan kuesioner kepuasan pasien dalam 3 bulan terakhir, penilaian dari
kuesioner dan saran tersebut diambil sampel untuk di evaluasi setiap 1 bulan
sekali. Dari 212 sampel pasien yang diambil pada bulan Juli sebanyak
84,58%, dari 206 sampel pada bulan Agustus sebanyak 86,68%, dan dari 206
Universitas Faletehan
sampel pada bulan September sebanyak 84,45% mengatakan bahwa pelayanan
diruang jeruk sudah baik, ramah dan sopan.
Tabel 3.
Kuesioner Kepuasan Kerja Perawat / Bidan
No Pernyataan 1 2 3 4 5
1 Tersedia peralatan dan perlengkapan yang
mendukung pekerjaan
2 Tersedianya fasilitas penunjang seperti kamar mandi,
tempat parkir, kantin
3 Kondisi ruangan kerja terutama berkaitan dengan
ventilasi udara, kebersihan dan kebisingan
4 Adanya jaminan atas kesehatan dan keselamatan
kerja
5 Perhatian institusi rumah sakit terhadap saudara
6 Hubungan antara karyawan dan kelompok kerja
7 Kemampuan dalam bekerja sama
8 Sikap teman-teman sekerja sama terhadap saudara
9 Kesesuaian antara pekerjaan dan latar belakang
pendidikan saudara
10 Kemampuan dalam menggunakan waktu bekerja
dengan penugasan yang diberikan
11 Kemampuan supervise / pengawasan dalam membuat
keputusan
12 Perlakuan atasan selama saya kerja disini
13 Kebebasan dalam melakukan metode sendiri dalam
menyelesaikan pekerjaan
Universitas Faletehan
14 Kesempatan untuk meningkatkan kemampuan kerja
melalui pelatihan atau pendidiakn tambahan
15 Kesempatan untuk mendapatkan posisi yang lebih
tinggi
16 Kesempatan untuk membuat suatu prestasi dan
mendapat kenaikan pangkat
17 Jumlah reward yang saya terima dibandingkan
dengan pekerjaan yang saya lakukan
Keterangan kategori
Sangat tidak puas 1 0-20 sangat rendah
Tidak puas 2 21-40 rendah
Cukup puas 3 41-60 cukup
Puas 4 61-80 tinggi
Sangat puas 5 81-100 sangat tinggi
Universitas Faletehan
Tabel 3.
Hasil Penilaian Kepuasan Kerja Perawat / Bidan di Ruang Jeruk RSUD dr Adjidarmo Lebak Tahun 2019
Universitas Faletehan
16 4 4 5 3 4 3 5 3 1 4 3 5 3 4 1 1 4 57 Cukup
17 4 3 2 3 5 3 4 3 3 4 5 5 3 1 1 2 3 54 Cukup
18 4 3 4 2 3 5 4 3 1 3 4 4 2 3 3 3 1 52 Cukup
19 4 3 3 4 3 5 3 4 4 2 2 3 2 3 3 1 4 53 Cukup
20 4 4 3 2 3 4 3 2 3 3 2 5 4 1 3 4 3 53 Cukup
Analisa Data
Berdasakan tabel didapatkan hasil dari 20 bidan sebagian besar terdapat 14 orang dalam kategori cukup puas (70% )
dan 6 bidan dalam kategori puas (30%) .
Universitas Faletehan
DAFTAR PUSTAKA
Bahiyatun. (2009). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Normal. Jakarta: EGC.
Pitriani, R., & Andriyani, R. (2014). Panduan Lengkap Asuhan Kebidanan Ibu
Nifas Normal (ASKEB III). Yogyakarta: Deepublish.
Universitas Faletehan