DISUSUN OLEH :
1. Adi Puspita Nirmala
2. Alissa Mutiara
3. Desi Sutrayani
4. Eka Purwaningsih
5. Neni Wijayanti
6. Samiarti
7. Sari Susanty
8. Widianingsih
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Karunia-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah lokakarya mini yang berjudul “Proposal
Lokakarya Mini Manajemen Keperawatan Ruang Seruni Terkait Discharge Planning di RSAB
Harapan Kita”.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata ajar Manajemen Keperawatan pada program
Profesi S1 Keperawatan – Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan PERTAMEDIKA. Penulis menyadari
banyak pihak yang turut membantu sejak awal penyusunan sampai makalah ini selesai. Pada
kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. drg. Mira Dyah Wahyuni, MARS selaku Direktur Utama PERTAMEDIKA IHC dan Pembina
Yayasan Pendidikan PERTAMEDIKA.
2. Asep Saepudin SH, MM, CHRP, CHRA selaku Ketua Pengurus Yayasan Pendidikan
PERTAMEDIKA.
3. Ns. Maryati, S.Sos, S.Kep.,MARS selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
PERTAMEDIKA.
4. Ns. Hanik, Rohmah I,M.Kep,Sp.Mat atas bimbingannya, sehingga dapat menyelesaikan loka
karya mini dengan baik dan tepat waktu.
5. Ns. Aat Yatnikasari, M.Kep atas bimbingannya, sehingga dapat menyelesaikan loka karya
mini dengan baik dan tepat waktu.
6. Ni Nengah Kusumawati, S.Kep., Ners selaku kepala ruang Seruni atas baantuan dan
dukungannya.
7. Perawat ruang Seruni atas kerjasamanya, sehingga makalah ini dapat selesai sesuai dengan
waktunya.
9. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang turut berpartisipasi sehingga
selesainya penelitian ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah loka karya mini ini banyak sekali
kekurangannya, sehingga saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan demi perbaikan
penulisan dan penyusunan di masa mendatang.
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Discharge planning merupakan suatu proses terintegrasi yang terdiri dari fase-fase yang
ditujukan untuk memberikan asuhan keperawatan yang berkesinambungan. (Raden dan
Tafft, 2015). Perencanaan perawatan pasien selama dirawat dirumah sakit bertujuan
untuk memberikan gambaran pada pasien tentang proses yang akan dilewatinya selama
dirawat, sehingga pasien merasa lebih tenang dan tujuan yang diharapkan tercapai.
Ruang Seruni merupakan ruang perinatology, yaitu unit pelayanan Kesehatan bagi bayi
baru lahir yang membutuhkan penanganan khusus. Pelayanan ini diberikan pada bayi 0-
28 hari, terutama dengan bayi risiko tinggi. Sehingga dalam perawatan lanjutan dirumah
yang akan dilakukan oleh orang tua diharapkan bisa dilaksanakan dengan benar sesuai
dengan yang diedukasi oleh perawat di ruang Seruni. Dalam pelaksanannya bayi yang
akan dipulangkan, belum terdapat form discharge planning, hanya formulir ringkasan
pasien pulang, dan formulir tersebut tidak dibawakan pasien untuk pulang, hanya
disimpan di dalam berkas pasien.
Discharge planning yang tidak berjalan dapat mengakibatkan kegagalan dalam program
perencanaan perawatan pasien di rumah sakit yang akan berpengaruh terhadap tingkat
ketergantungan pasien. Dengan adanya mahasiswa dalam praktik manajemen
keperawatan diharapkan pelaksanaan discharge planning di ruang Seruni RSAB Harapan
Kita dapat dilakukan lebih baik lagi, sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai
secara maksimal.
Berdasarkan hasil observasi dan supervisi yang dilakukan oleh kelompok sebelumnya
pada tanggal 19 sampai 22 Maret 2024 di ruang Seruni RSAB Harapan Kita didapatkan
bahwa belum ada format discharge planning pasien.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilaksanakan praktek manajemen keperawatan diharapkan mahasiswa dan
perawat di Ruang Seruni mampu menerapkan discharge planning dengan baik dan
benar.
2. Tujuan Khusus
1. Pasien dan keluarga mengetahui perkembangan kondisi penyakitnya
2. Pasien dan keluarga mengetahui tentang cara perawatan bayinya selama dirumah
seperti memberi minum dan hal hal yang harus diperhatikan saat pemberian
minum, perawatan luka, pemberian terapi oral, perawatan bayi premature dirumah
dan masih banyak lainnya
3. Orangtua bayi dapat mengikuti edukasi yang diberikan dan mampu untuk
melakukan sebelum pasien dipulangkan
C. MANFAAT
1. Bagi Klien
Meningkatkan pengetahuan klien dan keluarga dalam hal perkembangan penyakit
klien, perawatan dan tindakan yang harus dilakukan selama dilakukan perawatan di
rumah sakit
2. Bagi Perawat
a. Terjadinya pertukaran informasi antara mahasiswa sebagai perawat dengan klien
sebagai penerima pelayanan.
b. Mempermudah proses asuhan keperawatan yang akan diberikan pada pasien.
c. Meningkatkan kualitas pelayanan selama di rumah sakit.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
The Joint Commision (TJC), (2008) dalam Christensen and Kockrow (2014)
menyarankan beberapa pedoman sebelum pasien meninggalkan layanan
kesehatan,yaitu:
1. Penggunaan obat dan peralatan medis secara aman dan efektif
2. Pengajaran tentang nutrisi dan modifikasi diet
3. Teknik rehabilitasi untuk mendukung adaptasi untuk dan atau disabilitas
fungsional di lingkungan
4. Tersedianya akses kesumber komunitas yang diperlukan
5. Kapan dan bagaimana untuk memperoleh perawatan lanjutan
6. Tanggung jawab dari pasien dan keluarga yang memerlukan pelayanan
kesehatan secara terus-menerus. Pengetahuan dan kemampuan diperlukan
untuk melaksanakan tanggung jawab tersebut
7. Pemeliharaan personal hygiene yang sesuai standar.
I. Alur discharge planning
Gambar 2. 1 Bagan alur discharge planning menurut Nursalam dan Efendi (2016)
Keterangan:
1. Tugas perawat primer:
a. Membuat perencanaan pulang (discharge planning)
b. Membuat leaflet
c. Memberikan konseling
d. Memberikan pendidikan kesehatan
e. Menyediakan format discharge planning
f. Mendokumentasikan discharge planning.
Potter and Perry (2014) menyusun format discharge planning disusun sebagai
berikut:
1. Pengkajian
Pengkajian discharge planning terdiri dari “apa dan kapan” maksud dari apa
adalah apa yang harus dikaji dalam discharge planning dan kapan yang berarti
pengkajian tersebut dilaksanakan (Bull and Robert, 2013).
Pengkajian tentang apa meliputi lima area yaitu area kognitif, psikologis,
status ekonomi atau finansial, akses dan dukungan lingkungan baik formal
maupun informal. Sedangkan untuk mengetahui kapan pengkajian discharge
planning dilakukan adalah sejak pasien masuk ke rumah sakit atau pada saat
screening atau control kesehatan. Pada tahap ini diharapkan discharge
planner mengetahui semua kebutuhan pasien (Bull and Robert, 2013).
2. Diagnosa
Penentuan diagnosa keperawatan secara khusus bersifat individual
berdasarkan kondisi atau kebutuhan pasien. Adapun diagnosa keperawatan
yang dapat ditegakkan antara lain:
a. Kecemasan
Hal ini dapat menginterupsi proses keluarga
b. Tekanan terhadap care giver
Hal yang menyebabkannya adalah ketakutan
c. Kurang pengetahuan terhadap pembatasan perawatan dirumah
Pasien mengalami deficit perawatan diri dalam hal: makan, toileting,
berpakaian, mandi atau kebersihan
d. Stress sindrom akibat perpindahan
Stresss sindrom akibat perpindahan ini berhubungan dengan upaya
meningkatkan pertahanan atau pemeliharaan di rumah
3. Perencanaan
Perencanaan pemulangan pasien membutuhkan identifikasi kebutuhan pasien,
kelompok perawat berfokus pada kebutuhan rencana pengajaran yang baik
untuk persiapan pulang pasien, yang disingkat dengan METHOD yaitu:
a) Medication (obat), pasien sebaiknya mengetahui tentang :
1) Nama obat
2) Dosis yang harus diberikan dan waktu pemberiannya
3) Tujuan penggunaan obat
4) Efek obat yang seharusnya
5) Gejala yang mungkin menyimpang dari efek obat dan hal-hal yang
perlu dilaporkan (pengulangan untuk tiap-tiap obat melalui resep)
BAB III
ANALISA SITUASI
C. Analisa Situasi Ruang Seruni Rumah Sakit Anak dan Ibu Harapan Kita
1. Deskripsi Ruangan
Nama : RSAB Harapan Kita
Nama Ruangan : Ruang Rawat Seruni Lantai 2
Jenis type/kelas : non kelas
Jumlah Klien : 32 Pasien
Jumlah Perawat : 32 Perawat
2. Stuktur Organisasi
Ruang Seruni lantai 2 adalah ruang rawat inap perinatologi yang dikhususkan untuk
merawat seluruh pasien bayi. Stuktur organisasi yang ada terdiri dari seorang kepala
ruangan, pengawas, harian maupun perawat lainnya serta tenaga kesehatan lainnnya
terdapat dokter, apoteker, ahli gizi, tenaga administrasi serta cleaning service, pekarya.
Perawat Asociate :
1. Nani Fauziah, AMK 6. Reni Tri Hastuti, AMK
2. Endang Sunarsih, AMK 7. Fajar Marlina, AMK
3. Neni Wijayanti, AMK 8. Ika Yuniastuti, AMK
4. Suryati, AMK 9. Ns. Devi, S. Kep
5. Irna Hernawati, AMK 10. Ns. Yenni Ati, S. Kep
11. Ns. Tetty Nurkayani, S. Kep 21. Ns.Indah Maharani, S. Kep
12. Ns. Rayhanna Armanda, S. Kep 22. Ns. Stefi, S. Kep
13. Ns. Brigita Puspa, S. Kep 23. Ns. Siti Nina, S. Kep
14. Ns. Rayhanna Armanda, S. Kep 24. Ns. Vera, S. Kep
15. Ns. Desi Sinurat, S. Kep 25. Ns. Windyani Puspa, S. Kep
16. Ns. Riahta, S. Kep 26. Ns. Ina Kanita, S. Kep
17. Ns. Endah Kurniawati, S. Kep 27. Ns. Nelly Maduma, S. Kep
18. Ns. Aster, S. Kep 28. Ns. Citra Aryanti, S. Kep
19. Ns. Magdalena, S. Kep 29. Ns. Victoria Elisabeth, S. Kep
20. Ns.Winda, S. Kep 30. Ns. Willy Elsya, S. Kep
Administrasi : Mardianingsih
Pekarya :
1. Selly 4. Luki Andriansyah
2. Rina Yuli 5. Achmad Irfan
3. Efti Gustiani
2. Persiapan Pulang
Dari hasil observasi yang dilakukan, persiapan pulang sudah dilaksanakan dengan cukup
baik. Sebelum pasien pulang perawat akan menyiapkan surat kontrol, resume dokter.
Resume keperawatan dan resep obat dari dokter. Kemudian pasien akan mendapatkan
pengarahan ataupun edukasi terkait obat dan perawatan pasien saat tiba dirumah, dan
jadwal kembali kerumah sakit untuk kontrol.
3. Dokumentasi
Pendokumentasian asuhan keperawatan menggunakan sistem manual (tertulis) dan
menggunakan MRE (MEDICAL RECORD ELEKTRONIK) untuk pendokumentasian
asuhan keperawatan mulai dari pengkajian hingga tahap evaluasi dalam satu file.
4. Mutu Pelayanan
Dalam pelaksanaan asuhan keperawatan ruangan sudah mempersiapkan SOP, Clinical
Pathway dan kode etik keperawatan sebagai acuan dalam memberikan asuhan keperawatan
terhadap klien. Indikator mutu yang dipantau sebanyak 3 indikator.
3. Analisa SWOT
Strength 1. Adanya kemauan untuk memberikan Pendidikan kesehatan
(Kekuatan) kepada pasien dan keluarga pasien.
2. Memberikan pendidikan kesehatan kepada pasien dan keluarga
pasien saat pulang.
3. Perawat menggunakan bahasa Indonesia saat melakukan
perencanaan pulang.
4. Adanya pemahaman tentang perencanaan pulang oleh perawat.
Weakness 1. Pelaksanaan perencanaan pulang belum optimal.
(Kelemahan) 2. Tidak tersedianya form untuk pasien saat melakukan
perencanaan pulang.
3. Pemberian pendidikan kesehatan dilakukan secara lisan pada
setiap pasien / keluarga.
4. Belum optimalnya pendokumentasian perencanaan pulang.
Opportunity 1. Adanya kerja sama yang baik antara mahasiswa dengan perawat
(Peluang) klinik.
2. Kemauan pasien / keluarga terhadap anjuran perawat.
3. Adanya Mahasiswa Praktek Program Ners STIKES
PERTAMEDIKA yang sedang praktek Profesi Manajemen
Keperawatan
Threats 1. Fasilitas beberapa ruangan di rawat inap kurang memadai
(Ancaman) 2. Pelayanan asuhan keperawatan yang diberikan tidak optimal
3. Adanya tuntutan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan
keperawatan yang professional.
4. Analisa Data
Laporan hasil identifikasi masalah di Ruang Rawat Seruni Lantai 2 RSAB Harapan Kita
tanggal 19 Maret – 05 April 2024. Berdasarkan hasil observasi, wawancara yang dilakukan
oleh kelompok terkait dengan temuan masalah di Ruang Rawat Seruni RSAB Harapan
Kita, maka kelompok mendapatkan data sebagai berikut :
Data Masalah
Observasi : Belum adanya format Discharge
berdasarkan hasil observasi belum adanya Planning kepada pasien.
form discharge planning untuk keluarga
pasien untuk dibawa pulang
Wawancara :
Berdasarkan hasil wawancara, beberapa
perawat mengatakan bahwa pasien yang
sudah pulang kerumah dalam kondisi
pasien yang baik, namun kembali dirawat
di Rumah Sakit dikarenakan informasi
yang diberikan kepada keluarga pasien
saat dirumah sakit tidak tercatat karena
tidak adanya form discharge planning
untuk orang tua pasien.
5. Prioritas Masalah
Belum adanya format Discharge Planning kepada pasien.
6. Plan Of Action
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Implementasi
Pada Minggu ke-1 kelompok melakukan observasi dan wawancara di Ruang Seruni,
beberapa masalah yang didapatkan diantaranya adalah belum adanyaa format discharge
planning, sehingga informasi ke keluarga pasien tidak tersampaikan secara optimal. Keluarga
pasien sudah diberikan penjelasan dengan baik oleh perawat saat mau pulang ke rumah,
namun beberapa hari kemudian pasien datang Kembali ke RSAB dengan alasan lupa dengan
apa yang telah dijelaskan oleh perawat saat mau pulang. Dan ada pasien yang Kembali
masuk perawatan karena kondisinya menurun saat di rumah.
Pada Minggu ke-2 kelompok melakukan Lokakarya Mini serta menentukan POA dan mulai
melakukan intervensi keesokan harinya setelah pelaksanaan Lokakarya Mini. Pada hasil
Lokakarya Mini didapatkan beberapa masalah diantaranya adalah tidak adanya format
discharge planning untuk dibawa pasien saat pulang, sehingga memudahkan keluarga pasien
untuk mengetahui cara perawatan selanjutnya dirumah.
Saat melakukan Lokakarya Mini dengan perawat, kepala ruangan, serta mahasiswa sudah
mendiskusikan mengenai kasus masalah yang ditemukan di Ruang Seruni dan implementasi
yang akan diberikan pada kasus masalah yang ditemukan. Implementasi diberikan sesuai
dengan POA dan Intervensi yang telah disepakati pada saat pelaksanaan Lokakarya Mini
pada tanggal 26 Maret 2024.
B. EVALUASI
1. Struktur
a. Koordinasi dengan pembimbing klinik dan akademik.
b. Penyusunan proposal.
2. Proses
a. Pengajuan form discharge planning di Ruang Seruni dengan persetujuan kepala
ruangan
b. Peran serta perawat yang bertugas.
3. Hasil
Setelah kelompok menjalankan program pendokumentasian discharge planning untuk
orang tua bayi, kelompok mendapatkan adanya rasa aman dan nyaman bagi orang tua
bayi karena semua tentang program dan perawatan yang sebelumnya dilakukan bisa
dikerjakan dirumah secara optimal dan dapat berkelanjutan karena sudah
didokumentasikan dalam discharge planning. Namun kelompok masih mempunyai
hambatan yaitu dalam segi pemahaman dari isi edukasi yang disampaikan oleh
edukator kepada perima, hal ini dipengaruhi oleh tingkat Pendidikan, kepercayaan
atau pun budaya yang dianut oleh orang tua bayi.
DAFTAR PUSTAKA
Almborg, HA. Discharge After Stroke-Importan Factor For Health. Realeted Quality of Life.
Journal of Clinical Nursing. 19. 2196. 2010
Doengoes EM, Moorhouse MF, & Murr AC. Nursing Diagnosis Manual: Planning,
Individualizing and Documenting Client Care. Edition 2. FA Davis Company. Philladelphia.
2007
Kozier, B. Fundamental Of Nursing Concept Process and Practice. 1st Volume 6 th Edition. New
Jersey. Pearson/Prentice Hall. 2004
Phillips CO, Wright SM, Kern D, Singa RM, Sheppert S& Rubin HR. Comprehensive Discharge
Planning With Post Discharge Support for Older Patient Congestive Heart failure: Meta-
Analysis. NHS. National Institute For Health Research. 2004
Perry AG & Potter PA. Clinical Nursing Skill & Technique. 6th edition. Missouri: Mosby Inc.
2006