Anda di halaman 1dari 5

ANALISA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Dosen Pengampu : Ns. Yusnita Yusfik, SKM,M.KM

Untuk memenuhi dan menyelesaikan tugas pada mata kuliah Keperawatan Keluarga

Penyusun:

Adi Puspita Nirmala (11222196)

NR 16 B

Dari RSAB Harapan Kita

Jakarta

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

STIKES PERTAMINA BINA MEDIKA

2023
Data Pasien

Nama : Tn. T

Usia : 61 tahun

Pekerjaan : Pensiunan PNS

Domisi : Tangerang

1. Riwayat Keluarga
Tn. T merupakan seorang kepala keluarga. Istrinya sudah meninggal di tahun
2012. Tn. T memiliki 5 anak, 2 orang anak perempuan dan 3 orang lagi anak laki-
laki. Anak tertua berusia 36 tahun, sudah memiliki keluarga dan tinggal terpisah
dari Tn. T. Anak kedua berusia 31 tahun juga sudah tinggal terpisah juga dari Tn.
T. Anak ketiga sudah menikah dan tinggal dengan Tn. T. Dua anak lagi laki-laki
yang masih tinggal dengan Tn. T, ada yang baru selesai kuliah dan yang paling
kecil masih SMA.

2. Riwayat Kesehatan
Sejak tahun 2012 Tn. T menderita hipertensi, sakit ini terdeteksi semenjak Tn. T di
tinggalkan oleh isterinya di tahun 2012. Tn. T sering mengeluh sakit kepala, nyeri
di tengkuk bahkan pernah pingsan setelah dilakukan pengecekan ternyata tekanan
darah 170/100 mmhg. Untuk pemenuhan kebutuhan masih dapat di lakukan secara
mandiri, jika tekanan darah stabil. Pada saat sakit Tn. T di bantu oleh anak-
anaknya secara bergantian. Dikarenakan anak-anaknya sudah tinggal terpisah
dengan Tn. T. Rumah Tn. T cukup besar dan luas dengan lingkungan yang bersih.
Tn. T tampak melakukan pekerjaan rumah seperti Menyapu rumah, halaman juga
mengepelnya karena rumah Tn. T berada di pinggil jalan raya, dimana kondisi
jalanan yang berdebu sering menempel di lingkungan rumah Tn. T seperti di
gorden, kaca juga lantai. Tak jarang sering membuat Tn. T menjadi batuk-batuk di
karenakan tn. T alergi terhadap debu. Di tambah kondisi jalanan dengan
banyaknya kendaraan motor yang mengebut sering menimbulkan kebisingan,
sehingga hal tersebut menjadi sebuah hal yang menggangu pola istirahat Tn. T.
Tn. T memiliki beberapa jenis hewan peliharaan diantaranya kucing, ayam juga
burung.
Saat di lakukan pengkajian, Tn. T nampak sering melamun dan sesekali
berinteraksi dengan kucing. Karena banyak kucing sesekali tercium bau kotoran
kucing, dan ternyata sampah di halaman belakang rumah tampak berserakan
karena belum Tn. T bakar, sesekali Tn. T mengeluh melakukan semua pekerjaan
rumah sendiri tanpa di bantu oleh anak-anaknya, maka dari itu tak jarang sampah
di halaman belakang tampak berserakan. Terlebih anak-anaknya yang belum
menikah sering pulang larut malam dan sering tidak di rumah. Hal itu terkadang
menimbulkan pikiran tersendiri yang membuat Tn. T merasa stress jika
memikirkan anak-anaknya yang kurang peduli dengan Tn. T juga lingkungan
rumah. Komunikasi antara Tn. T juga anak-anaknya kurang baik, karena Tn.T
sering diam. Hal itulah yang menyebabkan tekanan darah Tn. T sering naik. Tn. T
juga jarang bersosialisai dengan lingkungan sekitar. Rumah Tn. T tampak
berpagar tinggi dan sering tertutup. Jarang tetangga yang main berkunjung untuk
mengobrol dengan Tn. T.

3. Analisa Asuhan keperawatan Keluarga


Dari riwayat kesehatan Tn. X menurut saya Tn. T memerlukan asuhan
keperawatan model lingkungan (Florence Nightingale). Konsep model lingkungan
ini, menekankan pentingnya faktor-faktor lingkungan terhadap sehat sakit. Konsep
ini menyatakan bahwa lingkungan dapat mencegah, menekan dan mendorong
suatu penyakit, kecelakaan atau kematian yang merupakan kondisi eksternal dan
mempunyai pengaruh yang berdampak pada kehidupan dan perkembangan
Inti konsep dari Florence Nightingale pasien di pandang dalam konteks
lingkungan secara fisik, Lingkungan Psikologis dan lingkungan sosial.
1) Lingkungan fisik
Merupakan lingkungan dasar/alami yang berhubungan dengan ventilasi udara.
Fokus konsep sentral ini adalah adanya 5 hal esensial dalam menjaga
kesehatan, yaitu:
a. Udara segar
b. Air bersih
c. Saluran pembuangan yang efesien
d. Kebersihan
e. Cahaya/ventilasi.
Nightingale menganggap seseorang yang ingin dirinya sehat maka perawat,
alam dan orang tersebut harus bekerja sama agar proses reparative dapat
berjalan. Salah satunya mengenai kondisi lingkungan rumah harus bersih
bebas dari debu, bau, kebisingan juga sampah yang berserakan. Lingkungan di
buat sedemikian rupa sehingga memudahkan perawatan baik bagi orang lain
maupun dirinya sendiri.

2) Lingkungan psikologi
Lingkungan rumah yang negatif dapat menyebabkan stress fisik dan
berpengaruh buruk terhadap kesehatan juga emosi pasien. Alasan di lakukan
tindakan keperawatan menurut Florence Nightingale yakni menempatkan
manusia pada kondisi yang terbaik secara alami untuk menyembuhkan atau
meningkatkan derajat kesehatan. Oleh karena itu di tekankan kepada pasien
menjaga rangsangan fisiknya. Mendapatkan sinar matahari, makanan yang
menarik dan aktivitas manual dapat merangsang semua faktor untuk
membantu pasien dalam mempertahankan emosinya.
Komunikasi dengan pasien dipandang dalam suatu konteks lingkungan yang
menyeluruh. Oleh karena itu Tn. T harus merubah pola komunikasi dengan
anak juga lingkungan sekitar, agar menciptakan lingkungan psikologis yang
tenteram dan nyaman. Agar tidak stress yang mana akan berpengaruh terhadap
tekanan darah Tn. T itu sendiri.

3) Lingkungan sosial
Observasi dari lingkungan sosial terutama hubungan yang spesifik, kumpulan
data-data yang spesifik dihubungkan dengan keadaan penyakit. Di poin ini
perawat harus menggunakan kemampuan observasi dalam hubungan dengan
kasus-kasus secara spesifik lebih dari sekedar data-data yang di tunjukan
pasien pada umumnya.
Seperti juga hubungan komunitas dengan lingkungan sosial dugaannya selalu
dibicarakan dalam hubungan individu pasien yaitu lingkungan pasien secara
menyeluruh tidak hanya meliputi lingkungan rumah atau lingkungan rumah
sakit tetapi juga keseluruhan komunitas yang berpengaruh terhadap
lingkungan secara khusus.

Anda mungkin juga menyukai