Anda di halaman 1dari 7

PENDAHULUAN

A. Riwayat tokoh teori keperawan Florence Nightingale

Florence Nightingale adalah seorang perawat modern. Ia dikenali dengan nama The Lady With The Lamp
yang berarti sang wanita dengan lampu. Ia meniti karirnya di rumah sakit ST. Thomas Hospital tetapi
ditentang keras oleh keluarganya. Ia diterima mengikuti kursus pendidikan perawat pada usia 31 tahun.
Ditunjuk oleh pemerintahan Inggris untuk menata asuhan keperawatan rumah sakit militer di Turki
memberi peluang baginya untuk meraih prestasi (Taylor. C, 1989). Sesudah perang krim Florence
Nightingale kembali ke Inggris mempelopori berdirinya sekolah-sekolah perawat modern tahun 1840.

B. Perkembangan teori keperawatan Florence Nightingale

Tahun 1850 ketika usianya genap 39 tahun dengan tegas ia mengatakan bahwa ia segera memasuki
lapangan perawatan, dan ia bermaksud mengunjungi pendidikan yang ada di Kaiserwerth. Orang tuanya
terpaksa mengijinkanya. Pada mulanya ia bekerja selama dua minggu, sesudahnya ia pergi lagi untuk ikut
mempelajari perawatan, pendidikan 4 bulan ini terjadi pada tahun 1851 . Dengan itu maka terkabulah
cita-citanya untuk mendapatkan pendidikan cara praktis dalam lapangan perawatan . Ia lulus dari
pendidikan ini dengan hasil memuaskan.

Tahun 1853 ia mengepalai suatu Institut yang disebut “ Establishment For gentle women during illnes” ia
mulai dengan berorganisasi dan perbaikan- perbaikan dari bangunan dan juga perawatan, sehingga
Institut ini lama kelamaan menjadi sebuah rumah sakit. Tidak lama sesudah itu, Kings College Hospital
meminta agar ia mengepalai perawatan di rumah sakit tersebut. Oleh Florence Nightingale selesai
jabatan ini diterima dengan baik.

C. Tujuan Keperawatan

Untuk mengetahui bagaimana riwayat tokoh Florence Nightingale dan bagaimana perkembangan
teorinya serta untuk berespon terhadap perilaku klient dalam memenuhi kebutuhan klient dengan
segera untuk berinteraksi dengan klient untuk memenuhi kebutuhan klient.

TEORI KEPERAWATAN

A. Mayor Konsep

1. Definisi keperawatan adalah Profesi untuk wanita dengan tujuan menemukan dan menggunakan
hukum alam dalam pembangunan kesehatan dan pelayanan kesehatan. Nightingale menegaskan bahwa
keperawatan adl. Ilmu dan kiat yang memerlukan pendidikan formal untuk merawat orang yang sakit.

2. Tujuan tindakan keperawatan adalah memelihara, mencegah infeksi dan cedera, memulihkan dari
sakit, melakukan pendidikan kesehatan serta mengendalikan lingkungan.
3. Alasan tindakan keperawatan yakni menempatkan manusia pada kondisi yang terbaik secara alami
untuk menyembuhkan atau meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit dan luka.

4. Konsep individu adalah merupakan kesatuan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spiritual yang
lengkap dan berpotensi.

5. Konsep sehat adalah keadaan bebas dari penyakit dan dapat menggunakan kekuatannya secara
penuh.

6. Konsep lingkungan adalah bagian eksternal yang mempengaruhi kesehatan dan sakitnya seseorang.

B. Paradigma dan Kerangka Konsep

* Paradigma

1. Manusia

Manusia terdiri dari komponen fisik, intelektual, emosional, sosial dan spiritual. Walaupun memang lebih
terfokus pada aspek fisik tetapi tetap saja ide yang dikemukakan Nightingale tentang seseorang yang
sedang sakit mempunyai semangat hidup yang lebih besar daripada mereka yang sehat, sebenarnya
terkait dengan dimensi psikologis dari manusia.

2. Lingkungan

Lingkungan menurut Nightingale merujuk pada lingkungan fisik eksternal yang mempengaruhi proses
penyembuhan dan kesehatan yang meliputi lima komponen lingkungan terpenting dalam
mempertahankan kesehatan individu yang meliputi udara bersih, air yang bersih, pemeliharaan yang
efisien kebersihan, serta penerangan atau pencahayaan.

Nightingale lebih menekankan pada lingkungan fisik daripada lingkungan sosial dan psikologis yang
dieksplor secara lebih terperinci dalam tulisannya. Penekanannya terhadap lingkungan sangat jelas
melalui pernyataannnya bahwa jika ingin meramalkan masalah kesehatan, maka yang harus dilakukan
adalah mengkaji keadaan rumah, kondisi dan cara hidup seseorang daripada mengkaji fisik atau
tubuhnya.

3. Kesehatan

Nightingale mendefinisikan kesehatan sebagai merasa sehat dan menggunakan semaksimal mungkin
setiap kekuatan yang dimiliki yang merupakan proses aditif, yaitu hasil kombinasi dari faktor lingkungan,
fisik, dan psikologis. Terutama faktor lingkungan meliputi:

1. Kebersihan,

2. Minuman,
3. Nutrisi,

4. Kelembaban,

5. Jalan udara,

6. Saluran air.

Yang mempengaruhi kesehatan menurut Nightingale keadaan sehat dapat dicapai melalui pendidikan
dan perbaikan kondisi lingkungan. Penyakit merupakan proses perbaikan, tubuh berusaha untuk
memperbaiki masalah. Juga merupakan suatu kesempatan untuk meningkatkan pandangan spiritual.
Oleh karena itu, Nightingale sangat menekankan bahwa kesehatan tidak hanya berorientasi dalam
lingkungan rumah sakit tetapi juga komunitas.

4. Keperawatan

Nightingale memandang keperawatan sebagai ilmu kesehatan dan menguraikan keperawatan sebagai
mengarahkan terhadap peningkatan dan pengelolaan lingkungan fisik, sehingga alam akan
menyembuhkan pasien. Oleh karena itu, kegiatan keperawatan termasuk memberikan pendidikan
tentang kebersihan di rumah tangga dan lingkungan untuk membantu wanita menciptakan atau
membuat lingkungan sehat bagi keluarganya dan komunitas yang pada dasarnya bertujuan untuk
mencegah penyakit.

*Kerangka Konsep

Inti konsep Florence Nightingale, pasien dipandang dalam konteks lingkungan secara keseluruhan, terdiri
dari lingkungan fisik, lingkungan psikologis daan lingkungan sosial.

1. Lingkungan fisik (physical enviroment)

Lingkungan fisik merupakan lingkungan dasar/alami yang berhubungan dengan ventilasi dan udara.
Faktor tersebut mempunyai efek terhadap lingkungan fisik yang bersih yang selalu akan mempengaruhi
pasien dimanapun dia berada didalam ruangan harus bebas dari debu, asap, bau-bauan.

Tempat tidur pasien harus bersih, ruangan hangat, udara bersih, tidak lembab, bebas dari bau-bauan.
Lingkungan dibuat sedemikian rupa sehingga memudahkan perawatan baik bagi orang lain maupun
dirinya sendiri. Luas, tinggi penempatan tempat tidur harus memberikan keleluasaan pasien untuk
beraktifitas. Tempat tidur harus mendapatkan penerangan yang cukup, jauh dari kebisingan dan bau
limbah. Posisi pasien ditempat tidur harus diatur sedemikian rupa supaya mendapat ventilasi.

2. Lingkungan psikologi (physicology environment)

Nightingale melihat bahwa kondisi lingkungan yang negatif dapat menyebabkan stress fisik dan
berpengaruh buruk terhadap emosi pasien. Oleh karena itu, ditekankan kepada pasien menjaga
rangsangan fisiknya. Mendapatkan sinar matahari, makanan yang menarik dan aktivitas manual dapat
merangsang semua faktor untuk membantu pasien dalam mempertahankan emosinya.
Komunikasi dengan pasien dipandang dalam suatu konteks lingkungan secara menyeluruh, komunikasi
jangan dilakukan secara terburu-buru atau terputus-putus. Komunikasi tentang pasien yang dilakukan
dokter dan keluarganya sebaiknya dilakukan dilingkungan pasien dan kurang baik bila dilakukan diluar
lingkungan pasien atau jauh dari pendengaran pasien. Tidak boleh memberikan harapan yang terlalu
muluk, menasehati yang berlebihan tentang kondisi penyakitnya. Selain itu membicarkan kondisi-kondisi
lingkungna dimana dia berada atau cerita hal-hal yang menyenangkan dan para pengunjung yang baik
dapat memberikan rasa nyaman.

3. Lingkungan sosial (social environment)

Observasi dari lingkungan sosial terutama huhbungan yang spesifik, kumpulan data-data yang spesifik
dihubungkan dengan keadaan penyakit, sangat penting untuk pencegahan penyakit. Dengan demikian
setiap perawat harus menggunakan kemampuan observasi dalam hubungan dengan kasus-kasus secara
spesifik lebih dari sekedar data-data yang ditunjukkan pasien pada umumnya.

Seperti juga hubungan komunitas dengan lingkungan sosial dugaannya selalu dibicarakan dalam
hubungna individu pasien yaitu lingkungan pasien secara menyeluruh tidak hanya meliputi lingkungan
rumah atau lingkungan rumah sakit tetapi juga keseluruhan komunitas yang berpengaruh terhadap
lingkungan secara khusus.

Hubungan Teori Florence Nightingale dengan beberapa konsep

1. Hubungan teori Florence Nightingale dengan konsep keperawatan

a) Individu/manusia

Memiliki kemampuan besar untuk memperbaiki kondisinya dalam menghadapi penyakit.

b) Keperawatan

Bertujuan membawa/mengantar individu pada kondisi terbaik untuk dapat melakukan kegiatan melalui
upaya dasar untuk mempengaruhi lingkungan.

c) Sehat/sakit

Fokus perbaikan untuk sehat.

d) Masyarakat/lingkungan

Melibatkan kondisi eksternal yang mempengaruhi kehidupan dan perkembangan individu, fokus pada
ventilasi, suhu, bau, suara dan cahaya.

2. Hubungan Florence Nightingale dengan proses keperawatan

a) Pengakjian/pengumpulan data
Data pengkajian Florence Nighitngale lebih menitiberatkan pada kondisi lingkungan(lingkungan
fisik,psikhis,social)

b) Analisa data

Data dikelompokkan berdasarkan lingkungan fisik, sosial dan mental yang berkaitan pada kondisi klient
yang berhubungan dengan lingkungan keseluruhan.

c) Masalah

Difokuskan pada hubungan individu dengan lingkungannya

d) Diagnosa Keperawatan

Berbagai masalah klient yang berhungan dengan lingkungannya, misalnya faktor lingkungan yang
berpengaruh terhadap efektivitas asuhan, penyesuaian terhadap lingkungan.

e) Implementasi

Upaya dasar merubah mempengaruhi lingkungan yang memungkinkan terciptanya kondisi lingkungan
yang baik yang mempengaruhi kehidupan pertumbuhan fisik dan perkembangan individu.

f) Evaluasi

Mengobservasi dampak perubahan lingkungan terhadap kesehatan individu.

APLIKASI TEORI KEPERAWATAN

1. Aplikasi Proses Keperawatan

Membuat pasien merasa nyaman dan tenang di lingkungan rumah sakit merupakan hal yang perlu
dilakukan. Cara yang dilakukan untuk membuat pasien merasa nyaman, pada saat memberi makanan di
rumah sakit misal dengan membersihkan meja tempat tidur dan yakinkan ada tempat untuk semua
piring. Makanan harus di hidangkan pada nampan bersih dan harus terlihat menarik. Yakinkan ada alat
makan yang digunakan.

Teori Nightingale memandang Pasien dalam kontek lingkungan keseluruhan:

1. Lingkungan fisik,

2. Psikologis,

3. Sosial.

Melalui observasi dan pengumpulan data Nightingale menghubungkan antara status kesehatan klient
dengan faktor lingkungan dan sebagai hasil yang menimbulkan perbaikan kondisi higiene dan sanitasi
selama perang Crimean. Kondisi higene penting untuk membantu pasien tetap bersih dan untuk
merawat kulit, mulut, rambut, mata, telinga, kuku. Di jaman sekarang ketika seseorang sakit, akan sulit
memikirkan tentang mandi atau menyikat gigi atau membersihkan kuku, bernapas atau mengatasi nyeri
tampak lebih penting. Oleh karena itu, perawat perlu melihat apakah pasien dapat mebersihkan diri
mereka sendiri dan membantu mereka bila mungkin. Penting untuk menanyakan pasien apa yang
biasanya mereka lakukan dan bagaimana mereka menginginkan bantuan. Praktek budaya dan agama
dapat membedakan praktek higiene. Higiene adalah sangat pribadi dan masing – masing individu
mempunyai ide yang berbeda-beda tentang apa yang mereka ingin lakukan. Jika memungkinkan,
perawat harus membantu pasien memenuhi kebutuhan pribadinya daripada melakukan standard rutin.

Perawat adalah orang yang membantu proses penyembuhan penyakit, tetapi tidak untuk
menyembuhkan penyakit. Ini karena tugas seorang perawat adalah merawat orang yang sakit dan dokter
adalah orang yang berperan penting dan sangat membantu dalam proses penyembuhan penyakit. Itulah
beda perawat dan dokter. Perawat juga bukan hanya memberikan obat untuk menyembuhkan penyakit
kepada si pasien, tetapi mereka juga harus bisa membuat lingkungan fisik, psikologis, sosial pasien
sembuh. Setelah mereka merasa sehat atau sembuh dari penyakit baik lahir maupun batin mereka
tenang dan nyaman. Pada saat pasien berada di rumah sakit pun perawat di tuntut untuk memberikan
kenyamanan bagi pasien, artinya kita bisa meringankan penderitaan sakit si pasien itu dan dalam
perawatan pasien tidak dibedakan yang kaya dan miskin.

2. Contoh Kasus

Banyak kasus orang dipulangkan dari rumah sakit ke rumah ketika mereka masih membutuhkan asuhan
keperawatan, sehingga perawat sering memberikan perawatan di rumah yamg hampir sama dengan
yang mereka berikan pada pasien di rumah sakit.

Berdasarkan teori ada beberapa hal yang pelu di lakukan perawat atau beberapa contoh peran perawat
berdasarkan teori :

 Pada saat memberikan nutrisi kepada pasien yang harus dilakukan perawat adalah :

1. Membuat pasien merasa nyaman,.

2. Menjelaskan pentingnya nutrisi yang baik,

3. Memposisikan pasien untuk makan,

4. Membuat lingkungan sekitar nyaman,

5. Jika perlu, perawat bisa membantu pasien makan.

 Hal – hal lain yang perlu dilakukan perawat berdasarkan teori :

1. Memberikan kenyamanan dan ketenangan lingkungan kepada pasien,

2. Merawat pasien dengan benar,


3. Bekerja sama dengan dokter untuk mengobati pasien,

4. Melindungi pasien,

5. Menjaga lingkungan pasien dalam kondisi hygiene,

6. Menjaga pasien dari infeksi,

7. Memberikan udara kepada pasien agar pasien dapat bernapas dengan, tenang dan nyaman,

8. Memberikan rasa aman kepada pasien,

9. Mengetahui dan mengontrol kondisi pasien setiap waktu.

DAFTAR PUSTAKA

George B. Julia , Nursing Theories- The base for professional Nursing Practice, 3rd ed. Norwalk, Appleton
& Lange.

Wills M.Evelyn, McEwen Melanie (2002). Theoretical Basis for Nursing Philadelphia. Lippincott Williams&
wilkins.

Meleis Ibrahim Afaf (1997) , Theoretical Nursing : Development & Progress 3rd ed. Philadelphia,
Lippincott.

Taylor Carol,Lillis Carol (2001), The Art & Science Of Nursing Care, 4th ed. Philadelphia, Lippincott.

Potter A Patricia, Perry G Anne (1992). Fundamentals Of Nursing –Concepts Process & Practice. 3rd ed.
London Mosby Year Book.

Tomey AM, Alligood. MR. Nursing theorists and their work. (5th ed.). Mosby, Philadelphia, 2002

Anda mungkin juga menyukai