Anda di halaman 1dari 15

Teori

Nightingale

Kelompok 8
Apa itu Teori
Keperawatan ?

Teori keperawatan adalah konsep terorganisir dan berbasis pengetahuan yang pada dasarnya mendefinisikan ruang
lingkup praktik keperawatan. Ruang lingkup ini mencakup apa yang dimaksud dengan keperawatan, tugas apa yang
biasanya dilakukan perawat, dan alasan mengapa tugas tersebut dilaksanakan.

Teori-teori ini sangat penting untuk konsep keperawatan. Mereka memberikan pengetahuan dasar tentang konsep
perawatan yang memungkinkan mereka yang berada dalam profesi tersebut untuk menjelaskan apa yang mereka
lakukan terhadap pasien dan alasan tindakan mereka. Hal ini sangat penting karena membantu perawat
mengartikulasikan bukti yang membenarkan metodologi di balik praktik mereka.
Teori Keperawatan Florence Nightingale

Model konsep Florence Nightingale memposisikan lingkungan adalah sebagai fokus asuhan keperawatan, dan perawat
tidak perlu memahami seluruh proses penyakit model konsep ini dalam upaya memisahkan antara profesi keperawatan dan
kedokteran. Orientasi pemberian asuhan keperawatan/tindakan keperawatan lebih diorientasikan pada pemberian udara,
lampu, kenyamanan lingkungan, kebersihan, ketenangan dan nutrisi yang adekuate (jumlah vitamin atau mineral yang
cukup), dengan dimulai dari pengumpulan data dibandingkan dengan tindakan pengobatan semata, upaya teori tersebut
dalam rangka perawat mampu menjalankan praktik keperawatan mandiri tanpa tergantung dengan profesi lain.
Konsep Nightingale menempatkan lingkungan sebagai fokus asuhan keperawatan dan perawat tidak harus memahami
seluruh proses penyakit. Nightingale menganjurkan agar perawat memiliki latar belakang pendidikan dan pengetahuan yang
berbeda dari dokter dalam upaya memisahkan antara profesi keperawatan dan kedokteran. Orientasi pada asuhan
keperawatan disini lebih di tekankan pada komponen fisik dari lingkungan yaitu mengacu pada ventilasi, kehangatan,
cahaya, nutrisi, obat-obatan, stimulasi, suhu kamar, serta komponen psikologis yaitu bersosialisasi menghindari berceloteh
(berbicara yang tidak berguna), dan harapan serta saran yang sesuai.
Inti konsep Florence Nightingale, yaitu pasien dipandang dalam konteks lingkungan secara keseluruhan, terdiri dari
lingkungan fisik, lingkungan psiklologis dan lingkungan sosial.

Lanjutan...
01
Lingkungan Fisik

Merupakan lingkungan alami yang berhubungan dengan ventilasi dan udara karena mempunyai efek
terhadap lingkungan fisik yang bersih yang selalu akan mempengaruhi pasien dimanapun dia
berada didalam ruangan harus bebas dari debu, asap, bau-bauan. Tempat tidur pasien harus bersih,
ruangan hangat, udara bersih, tidak lembab, bebas dari bau-bauan. Lingkungan dibuat sedemikian
rupa sehingga memudahkan perawatan baik bagi orang lain maupun dirinya sendiri. Luas, tinggi
penempatan tempat tidur harus memberikan memberikan keleluasaan pasien untuk beraktivitas.
Tempat tidur harus mendapatkan 4 penerangan yang cukup, jauh dari kebisingan dan bau limbah.
Posisi pasien ditempat tidur harus diatur sedemikian rupa supaya mendapat ventilasi.
02
Lingkungan Psikologi

Florence Nightingale melihat bahwa kondisi lingkungan yang negatif dapat menyebabkan stress fisik
dan berpengaruh buruk terhadap emosi pasien. Oleh karena itu ditekankan kepada pasien menjaga
rangsangan fisiknya. Mendapatkan sinar matahari makanan yang cukup dan aktivitas manual
dapat merangsang semua faktor untuk dapat mempertahankan emosinya. Komunikasi dengan
pasien dipandang dalam suatu konteks lingkungan secara menyeluruh, komunikasi jangan
dilakukan secara terburu-buru atau terputus-putus. Komunikasi tentang pasien yang dilakukan
dokter dan keluarganya sebaiknya dilakukan di lingkungan pasien dan kurang baik bila dilakukan
diluar lingkungan pasien atau jauh dari pendengaran pasien. Tidak boleh memberikan harapan
yang terlalu tinggi dan menasehati yang berlebihan tentang kondisi penyakitnya. Selain itu,
membicarakan kondisi-kondisi lingkungan dimana dia berada atau cerita hal-hal yang
menyenangkan dan para pengunjung yang baik dapat memberikan rasa nyaman.
03
Lingkungan Sosial

Observasi (pengamatan) dari lingkungan sosial terutama hubungan spesifik (khusus), kumpulan data-
data yang spesifik dihubungkan dengan keadaan penyakit, sangat penting untuk pencegahan
penyakit. Dengan demikian setiap perawat harus menggunakan kemampuan observasi
(pengamatan) dalam hubungan dengan kasus- kasus secara spesifik lebih sekadar data- data yang
ditunjukkan pasien pada umumnya. Seperti juga hubungan komoditi dengan lingkungan sosial
selalu dibicarakan dalam hubungan individu pasien yaitu lingkungan pasien secara menyeluruh
tidak hanya meliputi lingkungan rumah atau lingkungan rumah sakit tetapi juga keseluruhan
komunitas yang berpengaruh terhadap lingkungan secara khusus.
Keperawatan merupakan gambaran jelas dari kondisi optimal guna membantu proses penyembuhan pasien dan proses
pencegah dari proses penyebaran melalui suatu tindakan. Subsistem kedua adalah merupakan sistem yang memiliki
pengaruh besar yang merupakan manifestasi dari kemampuan dan kegiatan reguler. Hal ini berisikan empat gaya adaptif :

1. Gaya Psikologi
Mengembangkan kebutuhan psikologi dasar tubuh dan bagaimana cara tubuh memperoleh cairan dan elektrolit, aktivitas
dan istirahat, sirkulasi dan oksigen, nutrisi dan penyerapan makanan, perlindungan, perasaan dan neurologi serta fungsi
endokrin.

2. Gaya konsep diri


Termasuk di dalamnya dua komponen yaitu : fisik diri, yang mengembangkan indra peraba dan gambaran tubuh serta
personal diri yang melibatkan ideal diri, konsistensi diri dan etika moral diri.

3. Gaya aturan fungsi


Adalah yang ditentukan oleh kebutuhan akan interaksi sosial dan mengacu pada performa dalam melakukan aktivitas
berdasarkan posisinya dalam kehidupan sosial.

4. Gaya interdependen
Mencakup suatu hubungan dengan orang lain yang bertentang dan mendukung sistem yang membutuhkan pertolongan,
kasih sayang dan perhatian.
Aplikasi dan penerapan teori keperawatan menurut
FlorenceNightingale

Mencatat bahwa konsep Nightingale menempatkan lingkungan sebagai fokus


asuhan keperawatan dan perhatian dimana perawat tidak perlu memahami seluruh
proses penyakit merupakan upaya awal untuk memisahkan antara profesi
keperawatan. Kedokteran. Nightingale tidak memandang perawat secara sempit yg
hanya sibuk dengan masalah pemberian obat dan pengobatan tetapi lebih
Meleis ( 1985 )
berorientasi pada pemberian udara, lampu, kenyamanan lingkungan, kebersihan ,
ketenangan, dan nutrisi yg adekuat. Melalui observasi dan pengumpulan data
Nightingale Menghubungkan antara status kesehatan klien dengan faktor
lingkungan dan sebagai hasil , yg menimbulkan perbaikan kondisi hygiene. Dan
sanitasi selama perang crimean.
Mencatat bahwa Nightingale memberikan konsep dan penawaran yg
dapat divalidasi dan digunakan untuk menjalankannya praktek
keperawatan. Nightingale berfikir dan menggunakan proses keperawatan.
dia mencatat bahwa observasi atau pengkajian bukan demi berbagai
informasi atau fakta yang mencurigakan, tetapi demi penyelamatan hidup
yang meningkatkan kesehatan dan keamanan. Aplikasi yang sangat
Torres ( 1986 ) mendasar dalam penerapan teori ini adalah dalam lingkungan rumah atau
keluarga mulai mengajari dan member tahu terhadap keluarga maupun
kepada masyarakat sekitar lingkungan untuk mulai peduli terhadap
kesehatan diri sendiri maupun lingkungan sekitar seperti mencuci tangan
bersih, menjaga kebersihan selokan, tidak membuang sampah
sembarangan, dll karena dari hal kecil ini dapat berdampak pada
kehidupan kita.
Paradigma Keperawatan Menurut
Florence Nightingale

Filosofi atau paradigm menurut Nightingale berorientasi lingkungan. Hal ini dibuktikan oleh banyaknya tulisan
dan buku Catatan yang telah ia tulis, tentang Keperawatan: Apa dan Apa Itu Apakah Tidak (Nightingale,1969). Dia
percaya bahwa lingkungan pasien harus diubah untuk memungkinkan alam untuk bertindak atas pasien (McKenna,
1997; Nightingale, 1969). Karyanya berfokus terutama pada pasien dan lingkungan tetapi juga termasuk perawat dan
kesehatan.
Contoh, tugas perawat untuk mengubah lingkungan pasien sehingga alam bisa bertindak pada kesehatan pasien
dan perbaikan. Filsafat atau paradigma keperawatan menurut Florence Nightingale sebagai berikut :

Lanjutan...
01
Lingkungan

Lingkungan dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat dimanipulasi untuk menempatkan pasien
dalam kondisi terbaik dalam bertindak (Selanders, 1998). Nightingale sangat memandang lingkungan
sebagai factor utama yang berperan kepada pasien yang menghasilkan kondisi sakit dan menganggap
penyakit sebagai “reaksi alam yang menguntungkan terhadap kondisi dimana kita menempatkan diri
kita”. Teori ini memiliki komponen fisik dan psikologis. Komponen fisik dari lingkungan mengacu
pada ventilasi, kehangatan, cahaya, nutrisi, obat-obatan, stimulasi, suhu kamar, dan Kegiatan (Lobo,
2011; Nightingale, 1969; Reed & Zurakowski, 1996; Selanders,1998). Komponen psikologis termasuk
menghindari berceloteh harapan dan saran dan menyediakan berbagai (Lobo, 2011; Nightingale, 1969).
02
Manusia

Manusia terdiri dari komponen fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spiritual. Meskipun lebih
berfokus pada aspek fisik, ia percaya bahwa orang tersebut makhluk yang dinamis dan kompleks, yang
mempunyai semangat hidup yang lebih. Reed dan Zurakowski (1996) menyatakan, "Nightingale
dibayangkan orang sebagai terdiri fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spiritual komponen "(hal.
33).
03
Kesehatan

Nightingale mendefinisikan kesehatan sebagai merasa sakit. Penyakit merupakan proses perbaikan
tubuh, dengan berusaha memperbaiki masalah yang merupakan suatu kesempatan utnuk meningkatkan
pandangan spiritual. Nightingale (1954b) menulis, "Kesehatan tidak hanya menjadi baik, tetapi untuk
dapat menggunakan baik setiap kekuatan yang kita miliki"(hlm.357). Dari pernyataan ini dapat
menyimpulkan bahwa ia percaya dalam pencegahan dan promosi kesehatan selain pasien keperawatan
dari penyakit untuk kesehatan. Oleh karena itu, Ninghtingale sangat menekankan bahwa kesehatan
tidak hanya berorientasi dalam lingkungan rumah sakit tetapi juga dalam komunitas.
04
Keperawatan

Nightingale memandang keperawatan sebagai ilmu kesehatan dan seseorang yang mengarahkan
terhadap peningkatan dan pengelolaan lingkungan fisik, sehingga alam akan menyembuhkan pasien.
Dan Nightingale pun percaya keperawatan menjadi panggilan spiritual. Ia mendefinisikan berbagai
jenis keperawatan sebagai menyusui yang tepat (Keperawatan sakit), keperawatan umum (promosi
kesehatan), dan kebidanan keperawatan (Reed & Zurakowski, 1996; Selanders, 1998). Nightingale
melihat keperawatan sebagai "ilmu manajemen lingkungan" (Whall, 1996, hal.23). Perawat yang
menggunakan akal sehat, observasi, dan kecerdikan untuk memungkinkan alam untuk secara efektif
memperbaiki pasien (Pfettscher, 2010).
kesimpulan
Teori lingkungan Nightingale muncul dari kebutuhan untuk mereformasi keperawatan dan lingkungan
Inggris pada akhir 1800-an. Teorinya sangat sederhana dan mudah untuk diterapkan dalam praktik
keperawatan karena mengandung banyak unsur yang dapat membantu dalam memberi pelayanan asuhan
keperawatan. Penggunaan teori Nightingale akan membantu perawat memiliki titik fokus awal dan
memungkinkan perawat untuk melihat klien sebagai individu yang berinteraksi dan tinggal di
lingkungan yang mungkin tidak kondusif untuk kesehatan yang optimal. Tokoh Nightingale sebagai
modern nurse yang mempunyai filosofi tentang interaksi klien terhadap lingkungannya, dan melihat
penyakit sebagai proses pergantian atau perbaikan yang reparative. Dengan cara memanipulasi
lingkungan yang eksternal dapat membantu proses perbaikan atau penyembuhan terhadap kesehatan
pasien.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai