Anda di halaman 1dari 9

APLIKASI MODEL KONSEPTUAL NIGHTINGALE DALAM KEPERAWATAN

KELUARGA

Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Keperawatan Keluarga

Dosen Pengampu : Irwina Angelia Silvanasari, S.Kep., Ns., M.Kep

Disusun Oleh :

Kelompok 1

1. Muthia Maharani Yahya (19010099)


2. Nadhiratul Ulfa (19010101)
3. Nadiatul Khoiroh (19010102)
4. Niken Dwi Prastika (19010105)
5. Nikmatul Jannah (19010106)
6. Nila Safitri (19010107)
7. Nindi Anita Fian Putri (19010108)
8. Nindi Nur Kholifah (19010109)
9. Novita Zahro (19010112)
10. Novrinda Saras Lestari (19010113)
11. Nur Anisa Mutamimah (19010114)
12. Nur Siti Fatimatur Rabiah(19010115)
13. Nuria Sukma Ita (19010116)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS dr. SOEBANDI
YAYASAN PENDIDIKAN JEMBER INTERNATIONAL SCHOOL (JIS) 2022
MODEL KONSEPTUAL NIGHTINGALE DALAM KEPERAWATAN KELUARGA

A. Model Konseptual Nightingale


Model konsep Florence Nightingale memposisikan lingkungan adalah sebagai
fokus asuhan keperawatan,dan perawat tidak perlu memahami seluruh proses penyakit
model konsep ini dalam upaya memisahkan antara profesi keperawatan dan
kedokteran. Orientasi pemberian asuhan keperawatan/tindakan keperawatan lebih
diorientasikan pada pemberian udara, lampu, kenyamanan lingkungan, kebersihan,
ketenangan dan nutrisi yang adekuate (jumlah vitamin atau mineral yang cukup),
dengan dimulai dari pengumpulan data dibandingkan dengan tindakan pengobatan
semata, upaya teori tersebut dalam rangka perawat mampu menjalankan praktik
keperawatan mandiri tanpa tergantung dengan profesi lain. Model konsep ini
memberikan inspirasi dalam perkembangan praktik keperawatan, sehingga akhirnya
dikembangkan secara luas, paradigma perawat dalam tindakan keperawatan hanya
memberikan kebersihan lingkungan adalah kurang benar, akan tetapi lingkungan
dapat mempengarui proses perawatan pada pasien, sehingga perlu diperhatikan.
B. Keperawatan Keluarga
Keperawatan adalah pelayanan atau asuhan keperawatan profesional yang
bersifat humanistik, menggunakan pendekatan holistik, dilakukan berdasarkan ilmu
dan kiat keperawatan yang berorientasi pada kebutuhan obyektif klien, mengacu pada
standard profesional keperawatan dan menggunakan etika keperawatan sebagai
tuntunan utama.
Teori keperawatan berperan dalam membedakan keperawatan dengan disiplin
ilmu lain dan bertujuan untuk menggambarkan, menjelaskan memperkirakan, dan
mengontrol hasil asuhan keperawatan atau pelayanan keperawatan yang dilakukan.
Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi
yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan meningkatkan
perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga.
Teori Florence dalam keperawatan keluarga dapat diaplikasikan melalui Home
Care. Seperti perawatan luka diabetes di rumah oleh perawat, dimana perawat secara
mandiri memanfaatkan lingkungan sekitar serta memodifikasinya untuk menunjang
kesehatan klien. Perawat juga mengoptimalkan kemampuan keluarga dalam
perawatan mandiri melalui berbagai tindakan seperti pendidika kesehatan.
Nightingale percaya bahwa setiap wanita, pada satu waktu dalam hidupnya,
akan menjadi perawat dalam arti bahwa keperawatan adalah memiliki tanggung jawab
untuk kesehatan orang lain. Buku catatan Nightingale tentang Keperawatan awalnya
diterbitkan pada tahun 1859 bertujuan menyediakan pedoman wanita untuk merawat
orang yang mereka cintai di rumah dan memberikan nasihat tentang bagaimana untuk
"berpikir seperti seorang perawat" (Nightingale, 1969, hal. 4)
Adapun tujuan dari keperawatan keluarga yaitu bertujuan untuk memfasilitasi
proses penyembuhan tubuh dengan memanipulasi lingkungan klein. Lingkungan klien
dimanipulasi untuk mendapatkan ketenangan, nutrisi, kebersihan, cahaya,
kenyamanan, sosialisasi, dan harapan yang sesuai.
Paradigma keperawatan menurut Florence Nightingale yaitu dalam disiplin
intelektual adalah cara pandang orangterhadap diri dan lingkungannya yang akan
mempengaruhinya dalam berpikir(kognitif), bersikap (afektif), dan bertingkah laku
(konatif) , Vardiansyah(2010)

C. Konsep Keluarga Menurut Florence Nightingale


Konsep Florence Nightingale menempatkan lingkungan sebagai fokus asuhan
keperawatan dan perhatian di mana perawat perlu memahami seluruh proses penyakit
merupakan upaya awal untuk memisahkan antara profesi keperawatan dan
kedokteran.Florence Nightingale tidak memandang perawat secara sempit yang hanya
sibuk dengan masalah pemberian obat dan pengobatan, tetapi lebih berorientasi pada
pemberian udara, lampu, kenyamanan lingkungan, kebersihan, ketenangan dan nutrisi
yang adekuat ( Nightingale, 1860; Torres, 1986 ). Melalui observasi dan pengumpulan
data, Nightingale menghubungkan antara status kesehatan klien dengan faktor
lingkungan dan, sebagai hasil, yang menimbulkan perbaikan kondisi higiene dan
sanitasi selama perang Crimean.
a. Gambaran model konseptual keperawatan Florence Nightingale
 Definisi keperawatan adalah profesi dengan tujuan menemukan dan
menggunakan hukum alam dalam pembangunan kesehatan dan pelayanan
kesehatan. Ningtingale menegaskan bahwa keperawatan adalah ilmu dan kiat
yang memerlukan pendidikan formal untuk merawat orang yang sakit.
 Tujuan tindakan keperawatan adalah memelihara, mencegah infeksi, dan
cedera, memulihkan dari sakit, melakukan pendidikan kesehatan serta
mengendalikan lingkungan.
 Alasan tindakan keperawatan yakni menempatkan manusia pada kondisi yang
terbaik secara alami untuk menyembuhkan atau meningkatkan kesehatan serta
mencegah penyakit dan luka.
 Konsep individu adalah kesatuan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan
spiritual yang lengkap dan berpotensi.
 Konsep sehat adalah keadaan bebas dari penyakit dan dapat menggunakan
kekuatannya secara penuh.
 Konsep lingkungan adalah bagian eksternal yang mempengaruhi kesehatan
dan sakitnya seseorang.

D. Konsep Teori Menurut Florence Nightingale

Model konsep ini memberikan inspirasi dalam perkembangan praktik


keperawatan, sehingga akhirnya dikembangkan secara luas, paradigm perawat dalam
tindakan keperawatan hanya memberikan kebersihan lingkungan adalah kurang benar,
akan tetapi lingkungan dapat mempengarui proses perawatan pada pasien, sehingga
perlu diperhatikan. Inti konsep Florence Nightingale, pasien dipandang dalam konteks
lingkungan secara keseluruhan, terdiri dari lingkungan fisik, lingkungan psiklologis
dan lingkungan sosial.
1. Lingkungan fisik (Physical environment)
Merupakan lingkungan dasar/alami yang berhubungan dengan ventilasi dan
udara. Faktor tersebut mempunyai efek terhadap lingkungan fisik yang bersih
yang selalu akan mempengaruhi pasien dimanapun dia berada didalam ruangan
harus bebas dari debu, asap, bau-bauan. Tempat tidur pasien harus bersih,
ruangan hangat, udara bersih, tidak lembab, bebas dari bau-bauan. Lingkungan
dibuat sedemikian rupa sehingga memudahkan perawatan baik bagi orang lain
maupun dirinya sendiri. Luas, tinggi penempatan tempat tidur harus memberikan
keleluasaan pasien untuk beraktivitas. Tempat tidur harus mendapatkan
penerangan yang cukup, jauh dari kebisingan dan bau limbah. Posisi pasien
ditempat tidur harus diatur sedemikian rupa supaya mendapat ventilasi.
2. Llingkungan psikologi (Psychology environment)
Florence Nightingale melihat bahwa kondisi lingkungan yang negative dapat
menyebabkan stress fisik dan berpengaruh buruk terhadap emosi pasien. Oleh
karena itu, ditekankan kepada pasien menjaga rangsangan fisiknya. Mendapatkan
sinar matahari, makanan yang cukup dan aktivitas manual dapat merangsang
semua faktor untuk dapat mempertahankan emosinya. Komunikasi dengan pasien
dipandang dalam suatu konteks lingkungan secara menyeluruh, komunikasi
jangan dilakukan secara terburu-buru atau terputus-putus. Komunikasi tentang
pasien yang dilakukan dokter dan keluarganya sebaiknya dilakukan dilingkungan
pasien dan kurang baik bila dilakukan diluar lingkungan pasien atau jauh dari
pendengaran pasien. Tidak boleh memberikan harapan yang terlalu muluk muluk,
menasehati yang berlebihan tentang kondisi penyakitnya. Selain itu,
membicarakan kondisi-kondisi lingkungan dimana dia berada atau cerita hal-hal
yang menyenangkan dan para pengunjung yang baik dapat memberikan rasa
nyaman.
3. Lingkungan Sosial (Social environment)
Observasi (pengamatan) dari lingkungan sosial terutama hubungan spesifik
(khusus), kumpulan data-data yang spesifik dihubungkan dengan keadaan
penyakit, sangat penting untuk pencegahan penyakit. Dengan demikian setiap
perawat harus menggunakan kemampuan observasi (pengamatan) dalam
hubungan dengan kasus-kasus secara spesifik lebih sekadar data-data yang
ditunjukan pasien pada umumnya. Seperti juga hubungan komunitas dengan
lingkungan social dugaannya selalu dibicarakan dalam hubungan individu pasien
yaitu lingkungan pasien secara menyeluruh tidak hanya meliputi lingkungan
rumah atau lingkungan rumah sakit tetapi juga keseluruhan komunitas yang
berpengaruh terhadap lingkungan secara khusus.
Florence Nightingale memfokuskan beberapa komponen dalam merawat
pasien yang diterapkan dalam keperawatan saat ini, dalam hal ini ventilasi menjadi
pokok utama dalam menentukan penyembuhan pasien.
1. Udara segar
Florence berkeyakinan bahwa ketersediaan udara segar secara terus-menerus
merupakan prinsip utama dalam perawatan. Oleh sebab itu, setiap perawat harus
menjaga udara yang harus dihirup klien tetap bersih, sebersih udara luar tanpa
harus membuatnya kedinginan.
2. Air bersih
Ketersediaan air bersih sangat diperlukan dalam pemulihan suatu penyakit
pada keluarga. Oleh karena itu, perawat harus berusaha dengan baik agar air tetap
terjaga kebersihannya.
3. Saluran pembuangan yang efesien
Dalam hal perawat harus mengetahui semua saluran pengeluaran dan keadaan
normalnya, jarak waktu pengeluaran, dan frekuensi pengeluaran sehingga
terpenuhinya kebutuhan keluarga secara efisien.
4. Kebersihan
Kebersihan merupakan hal yang terpenting dalam merawat pasien. Perawat
memerlukan kebersihan yang optimal agar mempercepat proses penyembuhan.
Focus perawatan klien menurut Nightingale adalah pada kebersihan. Ia
berpendapat, kondisi kesehatan klien sangat dipengaruhi oleh tingkat kebersihan,
baik kebersihan klien, perawat maupun lingkungan.
5. Cahaya
Komponen lain yang tidak kalah penting dalam perawatan klien adalah cahaya
matahari. Nightingale yakin sinar matahari dapat memberi manfaat yang besar
bagi kesehatan klien. Karenanya, perawat juga perlu membawa klien berjalan
jalan keluar untuk merasakan sinar matahari selama tidak terdapat kontraindikasi
(suatu hal yang tidak boleh dilakukan)
 Hubungan teori Florence Nightingale dengan beberapa konsep
Hubungan teori Florence Nightingale dengan konsep keperawatan :
1. Individu atau manusia
Memiliki kemampuan besar untuk perbaikan kondisinya dalam menghadapi
penyakit.
2. Keperawatan
Bertujuan membawa atau mengantar individu pada kondisi terbaik agar dapat
melakukan kegiatan melalui upaya mempengaruhi lingkungan.
3. Sehat atau sakit
Fokus pada perbaikan untuk sehat
4. Masyarakat atau Lingkungan
Melibatkan kondisi eksternal yang mempengaruhi kehidupan dan
perkembangan individu, focus pada ventilasi, suhu, bau, suara dan cahaya.

Hubungan teori Florence Nightingale dengan proses keperawatan :


1. Pengkajian atau Pengumpulan data
Data pengkajian Florence Nightingale lebih menitikberatkan pada
kondisi lingkungan (lingkungan fisik, psikhis dan sosial).
Sebagai contoh dalam pengkajian keperawatan keluarga mengenai data
lingkungan yang berhubungan dengan karakteristik rumah. Di dalamnya
dilakukan pengkajian mengenai gambaran tipe tempat tinggal rumah,
gambaran kondisi rumah, dapur, kamar mandi, mengkaji pengaturan tempat
tidur, mengkaji keadaan umum kebersihan sanitasi rumah.
Selain itu yang berkaitan dengan lingkungan psikis adalah pengkajian
mengenai pola komunikasi dalam keluarga seperti bagaimana kualitas dan
frekuensi yang terjadi dalam keluarga, bagaimana pesan emosional dapat
tersampaikan dalam keluarga serta bagaimana koping setiap individu dalam
keluarga tersebut.
Pengkajian yang berkaitan dengan lingkungan sosial seperti
bagaimana struktur peran dalam keluarga, bagamana berjalannya fungsi
keluarga sosialisasi serta bagaimana hubngan atau cara keluarga beradaptasi
dengan lingkungan sosial.
2. Analisa Data
Data dikelompokkan berdasarkan lingkungan fisik, sosial, dan mental
yang berkaitan dengan kondisi klien. yang berhubungan dengan lingkungan
keseluruhan. Masalah difokuskan pada hubungan individu dengan lingkungan
misalnya : Kurangnya informasi tentang kebersihan lingkungan, ventilasi,
pembuangan sampah, pencemaran lingkungan, komunikasi social.
3. Masalah
Difokuskan pada hubungan individu dengan lingkungannya. Seperti
berbagai masalah klien yang berhubungan dengan lingkungan antara lain :
Faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap efektivitas asuhan, Penyesuaian
terhadap lingkungan, Pengaruh stressor lingkungan terhadap efektivitas
asuhan.
4. Diagnosa Keperawatan
Upaya dasar merubah/ mempengaruhi lingkungan yang memungkinkan
terciptanya kondisi lingkungan yang baik yang mempengaruhi kehidupan,
perrtumbuhan dan perkembangan individu. Berbagai masalah klien yang
berhubungan dengan lingkungan antara lain :
 Faktor Lingkungan yang berpengaruh terhadap efektifitas asuhan
 Penyesuaian terhadap lingkungan
 Pengaruh stressor lingkungan terhadap efektifitas asuhan
Diagnosa keperawatan keluarga yang berkaitan dengan lingkungan antara
lain :
a. Kerukakan Penatalaksanaan Pemeliharaan Rumah
Suatau kondisi dimana keluarga mengalami atau beresiko
mengalami kesulitan mempertahankan kebersihan dan menjaga lingkungan
rumah.
b. Resiko Cedera
Suatu kondisi dimana keuarga mempunyai resiko yang merugikan
yang disebabkan kurangnya kesadaran terhadap bahaya lingkungan atau
usia maturasi. Resiko cedera sebagai akibat dari interaksi kondidsi
lingkungan dengan adaptasi individu dan sumber pertahanan.
c. Resiko infeksi ( penularan penyakit)
Kondisi keluarga ynag beresiko menularkan agen-agen patogen ke
anggota yang lain.
d. Perubahan Perkembangan
Suatu keadaan dimana keluraga mengalami atau beresiko terhadap
kerusakan kemampuan untuk melakukan tugas-tugas perkembangan.
e. Kerusakan Interaksi Sosial
Pengalamankesendirian secaraindividu dan dirasakan segan
terhadap orang lain dan sebagai keadaan yang negatifatau mengancam.
5. Implementasi
Upaya dasar merubah atau mempengaruhi lingkungan yang
memungkinkan terciptanya kondisi lingkungan yang baik yang mempengaruhi
kehidupan pertumbuhan dan perkembangan individu. Pelaksanaan
perencanaan keperawatan untuk mempengaruhi lingkungan yang
memungkinkan terciptanya kondisi lingkungan yang baik untuk
mempengaruhi kehidupan, pertumbuhan, dan perkembangan individu.
Tindakan keperawatan yang dapat diiplementasikan dalam hal ini yaitu
modifikasi lingkungan, penyuluhan, konsultasi dan konseling.
6. Evaluasi
Mengobservasi dampek perubahan lingkungan terhadap kesehatan
individu. Artinya mengobservasi dampak lingkungan terhadap kesehatan
individu. Lingkungan keluarga merupakan salah satu hal yang mempengaruhi
dalam kesembuhan klien. Lingkungan yang sehat akan mempercepat
pemulihan kesehatan klien, begitu pula sebaliknya lingkungan yang kurang
sehat baik lingkungan fisik, sosial maupun psikologis dapat mengganngu
kesehatan individu.
Evaluasi yang dilakukan dalam keperawatan keluarga adalah
membandingkan status kesehatan keluarga setelah dilakukan modifikasi
lingkungan, penyuluhan atau tindakan keperawatan lain dengan sebelum
dilakukannya tindakan.

Anda mungkin juga menyukai