0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
7 tayangan9 halaman
Model konseptual Nightingale menempatkan lingkungan sebagai fokus utama perawatan. Nightingale meyakini bahwa lingkungan fisik, psikologis, dan sosial mempengaruhi kesehatan pasien. Teorinya memberikan panduan untuk memanipulasi lingkungan guna mendukung pemulihan pasien.
Model konseptual Nightingale menempatkan lingkungan sebagai fokus utama perawatan. Nightingale meyakini bahwa lingkungan fisik, psikologis, dan sosial mempengaruhi kesehatan pasien. Teorinya memberikan panduan untuk memanipulasi lingkungan guna mendukung pemulihan pasien.
Model konseptual Nightingale menempatkan lingkungan sebagai fokus utama perawatan. Nightingale meyakini bahwa lingkungan fisik, psikologis, dan sosial mempengaruhi kesehatan pasien. Teorinya memberikan panduan untuk memanipulasi lingkungan guna mendukung pemulihan pasien.
FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS dr. SOEBANDI YAYASAN PENDIDIKAN JEMBER INTERNATIONAL SCHOOL (JIS) 2022 MODEL KONSEPTUAL NIGHTINGALE DALAM KEPERAWATAN KELUARGA
A. Model Konseptual Nightingale
Model konsep Florence Nightingale memposisikan lingkungan adalah sebagai fokus asuhan keperawatan,dan perawat tidak perlu memahami seluruh proses penyakit model konsep ini dalam upaya memisahkan antara profesi keperawatan dan kedokteran. Orientasi pemberian asuhan keperawatan/tindakan keperawatan lebih diorientasikan pada pemberian udara, lampu, kenyamanan lingkungan, kebersihan, ketenangan dan nutrisi yang adekuate (jumlah vitamin atau mineral yang cukup), dengan dimulai dari pengumpulan data dibandingkan dengan tindakan pengobatan semata, upaya teori tersebut dalam rangka perawat mampu menjalankan praktik keperawatan mandiri tanpa tergantung dengan profesi lain. Model konsep ini memberikan inspirasi dalam perkembangan praktik keperawatan, sehingga akhirnya dikembangkan secara luas, paradigma perawat dalam tindakan keperawatan hanya memberikan kebersihan lingkungan adalah kurang benar, akan tetapi lingkungan dapat mempengarui proses perawatan pada pasien, sehingga perlu diperhatikan. B. Keperawatan Keluarga Keperawatan adalah pelayanan atau asuhan keperawatan profesional yang bersifat humanistik, menggunakan pendekatan holistik, dilakukan berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan yang berorientasi pada kebutuhan obyektif klien, mengacu pada standard profesional keperawatan dan menggunakan etika keperawatan sebagai tuntunan utama. Teori keperawatan berperan dalam membedakan keperawatan dengan disiplin ilmu lain dan bertujuan untuk menggambarkan, menjelaskan memperkirakan, dan mengontrol hasil asuhan keperawatan atau pelayanan keperawatan yang dilakukan. Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga. Teori Florence dalam keperawatan keluarga dapat diaplikasikan melalui Home Care. Seperti perawatan luka diabetes di rumah oleh perawat, dimana perawat secara mandiri memanfaatkan lingkungan sekitar serta memodifikasinya untuk menunjang kesehatan klien. Perawat juga mengoptimalkan kemampuan keluarga dalam perawatan mandiri melalui berbagai tindakan seperti pendidika kesehatan. Nightingale percaya bahwa setiap wanita, pada satu waktu dalam hidupnya, akan menjadi perawat dalam arti bahwa keperawatan adalah memiliki tanggung jawab untuk kesehatan orang lain. Buku catatan Nightingale tentang Keperawatan awalnya diterbitkan pada tahun 1859 bertujuan menyediakan pedoman wanita untuk merawat orang yang mereka cintai di rumah dan memberikan nasihat tentang bagaimana untuk "berpikir seperti seorang perawat" (Nightingale, 1969, hal. 4) Adapun tujuan dari keperawatan keluarga yaitu bertujuan untuk memfasilitasi proses penyembuhan tubuh dengan memanipulasi lingkungan klein. Lingkungan klien dimanipulasi untuk mendapatkan ketenangan, nutrisi, kebersihan, cahaya, kenyamanan, sosialisasi, dan harapan yang sesuai. Paradigma keperawatan menurut Florence Nightingale yaitu dalam disiplin intelektual adalah cara pandang orangterhadap diri dan lingkungannya yang akan mempengaruhinya dalam berpikir(kognitif), bersikap (afektif), dan bertingkah laku (konatif) , Vardiansyah(2010)
C. Konsep Keluarga Menurut Florence Nightingale
Konsep Florence Nightingale menempatkan lingkungan sebagai fokus asuhan keperawatan dan perhatian di mana perawat perlu memahami seluruh proses penyakit merupakan upaya awal untuk memisahkan antara profesi keperawatan dan kedokteran.Florence Nightingale tidak memandang perawat secara sempit yang hanya sibuk dengan masalah pemberian obat dan pengobatan, tetapi lebih berorientasi pada pemberian udara, lampu, kenyamanan lingkungan, kebersihan, ketenangan dan nutrisi yang adekuat ( Nightingale, 1860; Torres, 1986 ). Melalui observasi dan pengumpulan data, Nightingale menghubungkan antara status kesehatan klien dengan faktor lingkungan dan, sebagai hasil, yang menimbulkan perbaikan kondisi higiene dan sanitasi selama perang Crimean. a. Gambaran model konseptual keperawatan Florence Nightingale Definisi keperawatan adalah profesi dengan tujuan menemukan dan menggunakan hukum alam dalam pembangunan kesehatan dan pelayanan kesehatan. Ningtingale menegaskan bahwa keperawatan adalah ilmu dan kiat yang memerlukan pendidikan formal untuk merawat orang yang sakit. Tujuan tindakan keperawatan adalah memelihara, mencegah infeksi, dan cedera, memulihkan dari sakit, melakukan pendidikan kesehatan serta mengendalikan lingkungan. Alasan tindakan keperawatan yakni menempatkan manusia pada kondisi yang terbaik secara alami untuk menyembuhkan atau meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit dan luka. Konsep individu adalah kesatuan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spiritual yang lengkap dan berpotensi. Konsep sehat adalah keadaan bebas dari penyakit dan dapat menggunakan kekuatannya secara penuh. Konsep lingkungan adalah bagian eksternal yang mempengaruhi kesehatan dan sakitnya seseorang.
D. Konsep Teori Menurut Florence Nightingale
Model konsep ini memberikan inspirasi dalam perkembangan praktik
keperawatan, sehingga akhirnya dikembangkan secara luas, paradigm perawat dalam tindakan keperawatan hanya memberikan kebersihan lingkungan adalah kurang benar, akan tetapi lingkungan dapat mempengarui proses perawatan pada pasien, sehingga perlu diperhatikan. Inti konsep Florence Nightingale, pasien dipandang dalam konteks lingkungan secara keseluruhan, terdiri dari lingkungan fisik, lingkungan psiklologis dan lingkungan sosial. 1. Lingkungan fisik (Physical environment) Merupakan lingkungan dasar/alami yang berhubungan dengan ventilasi dan udara. Faktor tersebut mempunyai efek terhadap lingkungan fisik yang bersih yang selalu akan mempengaruhi pasien dimanapun dia berada didalam ruangan harus bebas dari debu, asap, bau-bauan. Tempat tidur pasien harus bersih, ruangan hangat, udara bersih, tidak lembab, bebas dari bau-bauan. Lingkungan dibuat sedemikian rupa sehingga memudahkan perawatan baik bagi orang lain maupun dirinya sendiri. Luas, tinggi penempatan tempat tidur harus memberikan keleluasaan pasien untuk beraktivitas. Tempat tidur harus mendapatkan penerangan yang cukup, jauh dari kebisingan dan bau limbah. Posisi pasien ditempat tidur harus diatur sedemikian rupa supaya mendapat ventilasi. 2. Llingkungan psikologi (Psychology environment) Florence Nightingale melihat bahwa kondisi lingkungan yang negative dapat menyebabkan stress fisik dan berpengaruh buruk terhadap emosi pasien. Oleh karena itu, ditekankan kepada pasien menjaga rangsangan fisiknya. Mendapatkan sinar matahari, makanan yang cukup dan aktivitas manual dapat merangsang semua faktor untuk dapat mempertahankan emosinya. Komunikasi dengan pasien dipandang dalam suatu konteks lingkungan secara menyeluruh, komunikasi jangan dilakukan secara terburu-buru atau terputus-putus. Komunikasi tentang pasien yang dilakukan dokter dan keluarganya sebaiknya dilakukan dilingkungan pasien dan kurang baik bila dilakukan diluar lingkungan pasien atau jauh dari pendengaran pasien. Tidak boleh memberikan harapan yang terlalu muluk muluk, menasehati yang berlebihan tentang kondisi penyakitnya. Selain itu, membicarakan kondisi-kondisi lingkungan dimana dia berada atau cerita hal-hal yang menyenangkan dan para pengunjung yang baik dapat memberikan rasa nyaman. 3. Lingkungan Sosial (Social environment) Observasi (pengamatan) dari lingkungan sosial terutama hubungan spesifik (khusus), kumpulan data-data yang spesifik dihubungkan dengan keadaan penyakit, sangat penting untuk pencegahan penyakit. Dengan demikian setiap perawat harus menggunakan kemampuan observasi (pengamatan) dalam hubungan dengan kasus-kasus secara spesifik lebih sekadar data-data yang ditunjukan pasien pada umumnya. Seperti juga hubungan komunitas dengan lingkungan social dugaannya selalu dibicarakan dalam hubungan individu pasien yaitu lingkungan pasien secara menyeluruh tidak hanya meliputi lingkungan rumah atau lingkungan rumah sakit tetapi juga keseluruhan komunitas yang berpengaruh terhadap lingkungan secara khusus. Florence Nightingale memfokuskan beberapa komponen dalam merawat pasien yang diterapkan dalam keperawatan saat ini, dalam hal ini ventilasi menjadi pokok utama dalam menentukan penyembuhan pasien. 1. Udara segar Florence berkeyakinan bahwa ketersediaan udara segar secara terus-menerus merupakan prinsip utama dalam perawatan. Oleh sebab itu, setiap perawat harus menjaga udara yang harus dihirup klien tetap bersih, sebersih udara luar tanpa harus membuatnya kedinginan. 2. Air bersih Ketersediaan air bersih sangat diperlukan dalam pemulihan suatu penyakit pada keluarga. Oleh karena itu, perawat harus berusaha dengan baik agar air tetap terjaga kebersihannya. 3. Saluran pembuangan yang efesien Dalam hal perawat harus mengetahui semua saluran pengeluaran dan keadaan normalnya, jarak waktu pengeluaran, dan frekuensi pengeluaran sehingga terpenuhinya kebutuhan keluarga secara efisien. 4. Kebersihan Kebersihan merupakan hal yang terpenting dalam merawat pasien. Perawat memerlukan kebersihan yang optimal agar mempercepat proses penyembuhan. Focus perawatan klien menurut Nightingale adalah pada kebersihan. Ia berpendapat, kondisi kesehatan klien sangat dipengaruhi oleh tingkat kebersihan, baik kebersihan klien, perawat maupun lingkungan. 5. Cahaya Komponen lain yang tidak kalah penting dalam perawatan klien adalah cahaya matahari. Nightingale yakin sinar matahari dapat memberi manfaat yang besar bagi kesehatan klien. Karenanya, perawat juga perlu membawa klien berjalan jalan keluar untuk merasakan sinar matahari selama tidak terdapat kontraindikasi (suatu hal yang tidak boleh dilakukan) Hubungan teori Florence Nightingale dengan beberapa konsep Hubungan teori Florence Nightingale dengan konsep keperawatan : 1. Individu atau manusia Memiliki kemampuan besar untuk perbaikan kondisinya dalam menghadapi penyakit. 2. Keperawatan Bertujuan membawa atau mengantar individu pada kondisi terbaik agar dapat melakukan kegiatan melalui upaya mempengaruhi lingkungan. 3. Sehat atau sakit Fokus pada perbaikan untuk sehat 4. Masyarakat atau Lingkungan Melibatkan kondisi eksternal yang mempengaruhi kehidupan dan perkembangan individu, focus pada ventilasi, suhu, bau, suara dan cahaya.
Hubungan teori Florence Nightingale dengan proses keperawatan :
1. Pengkajian atau Pengumpulan data Data pengkajian Florence Nightingale lebih menitikberatkan pada kondisi lingkungan (lingkungan fisik, psikhis dan sosial). Sebagai contoh dalam pengkajian keperawatan keluarga mengenai data lingkungan yang berhubungan dengan karakteristik rumah. Di dalamnya dilakukan pengkajian mengenai gambaran tipe tempat tinggal rumah, gambaran kondisi rumah, dapur, kamar mandi, mengkaji pengaturan tempat tidur, mengkaji keadaan umum kebersihan sanitasi rumah. Selain itu yang berkaitan dengan lingkungan psikis adalah pengkajian mengenai pola komunikasi dalam keluarga seperti bagaimana kualitas dan frekuensi yang terjadi dalam keluarga, bagaimana pesan emosional dapat tersampaikan dalam keluarga serta bagaimana koping setiap individu dalam keluarga tersebut. Pengkajian yang berkaitan dengan lingkungan sosial seperti bagaimana struktur peran dalam keluarga, bagamana berjalannya fungsi keluarga sosialisasi serta bagaimana hubngan atau cara keluarga beradaptasi dengan lingkungan sosial. 2. Analisa Data Data dikelompokkan berdasarkan lingkungan fisik, sosial, dan mental yang berkaitan dengan kondisi klien. yang berhubungan dengan lingkungan keseluruhan. Masalah difokuskan pada hubungan individu dengan lingkungan misalnya : Kurangnya informasi tentang kebersihan lingkungan, ventilasi, pembuangan sampah, pencemaran lingkungan, komunikasi social. 3. Masalah Difokuskan pada hubungan individu dengan lingkungannya. Seperti berbagai masalah klien yang berhubungan dengan lingkungan antara lain : Faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap efektivitas asuhan, Penyesuaian terhadap lingkungan, Pengaruh stressor lingkungan terhadap efektivitas asuhan. 4. Diagnosa Keperawatan Upaya dasar merubah/ mempengaruhi lingkungan yang memungkinkan terciptanya kondisi lingkungan yang baik yang mempengaruhi kehidupan, perrtumbuhan dan perkembangan individu. Berbagai masalah klien yang berhubungan dengan lingkungan antara lain : Faktor Lingkungan yang berpengaruh terhadap efektifitas asuhan Penyesuaian terhadap lingkungan Pengaruh stressor lingkungan terhadap efektifitas asuhan Diagnosa keperawatan keluarga yang berkaitan dengan lingkungan antara lain : a. Kerukakan Penatalaksanaan Pemeliharaan Rumah Suatau kondisi dimana keluarga mengalami atau beresiko mengalami kesulitan mempertahankan kebersihan dan menjaga lingkungan rumah. b. Resiko Cedera Suatu kondisi dimana keuarga mempunyai resiko yang merugikan yang disebabkan kurangnya kesadaran terhadap bahaya lingkungan atau usia maturasi. Resiko cedera sebagai akibat dari interaksi kondidsi lingkungan dengan adaptasi individu dan sumber pertahanan. c. Resiko infeksi ( penularan penyakit) Kondisi keluarga ynag beresiko menularkan agen-agen patogen ke anggota yang lain. d. Perubahan Perkembangan Suatu keadaan dimana keluraga mengalami atau beresiko terhadap kerusakan kemampuan untuk melakukan tugas-tugas perkembangan. e. Kerusakan Interaksi Sosial Pengalamankesendirian secaraindividu dan dirasakan segan terhadap orang lain dan sebagai keadaan yang negatifatau mengancam. 5. Implementasi Upaya dasar merubah atau mempengaruhi lingkungan yang memungkinkan terciptanya kondisi lingkungan yang baik yang mempengaruhi kehidupan pertumbuhan dan perkembangan individu. Pelaksanaan perencanaan keperawatan untuk mempengaruhi lingkungan yang memungkinkan terciptanya kondisi lingkungan yang baik untuk mempengaruhi kehidupan, pertumbuhan, dan perkembangan individu. Tindakan keperawatan yang dapat diiplementasikan dalam hal ini yaitu modifikasi lingkungan, penyuluhan, konsultasi dan konseling. 6. Evaluasi Mengobservasi dampek perubahan lingkungan terhadap kesehatan individu. Artinya mengobservasi dampak lingkungan terhadap kesehatan individu. Lingkungan keluarga merupakan salah satu hal yang mempengaruhi dalam kesembuhan klien. Lingkungan yang sehat akan mempercepat pemulihan kesehatan klien, begitu pula sebaliknya lingkungan yang kurang sehat baik lingkungan fisik, sosial maupun psikologis dapat mengganngu kesehatan individu. Evaluasi yang dilakukan dalam keperawatan keluarga adalah membandingkan status kesehatan keluarga setelah dilakukan modifikasi lingkungan, penyuluhan atau tindakan keperawatan lain dengan sebelum dilakukannya tindakan.