Anda di halaman 1dari 16

TEORI KEPERAWATAN MODERN NURSING FLORENCE

NIGHTINGALE
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas yang dibimbing oleh :
Dr. Meri Neharta, M. Biomed

Disusun oleh :

Kelompok 2
Indri Vania Dewita 1911313023
Khalisa Alifia 1911312039
Mahya Rodhiyah 1911313038
Nia Saputri 1911312003
Rona Fadillah Felvi 1911312006
Thessa Arine Putri 1911312033
Widya Nofrianti 1911312015
Winanda Al-Meihesi Mardatillah 1911311027

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG

2019
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keperawatan adalah pelayanan atau asuhan keperawatan profesional yang bersifat humanistik,
menggunakan pendekatan holistik, dilakukan berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan yang berorientasi
pada kebutuhan obyektif klien, mengacu pada standar profesional keperawatan dan menggunakan etika
keperawatan sebagai tuntunan utama. Teori keperawatan berperan dalam membedakan keperawatan
dengan disiplin ilmu lain dan bertujuan untuk menggambarkan, menjelaskan memperkirakan, dan
mengontrol hasil asuhan keperawatan atau pelayanan keperawatan yang dilakukan. TeoriTeori
Evironmental Nightingale dicetuskan oleh Florence Nightingale “Ibu dari keperawatan modern”
meletakkan keperawatan menjadi sesuatu yang sakral untuk dipenuhi oleh seorang wanita. Konsep
utama bagi kesehatan adalah ventilasi kehangatan, cahaya, diet, kebersihan, dan ketenangan.
HampirHampir semua model keperawatan yang diaplikasikan dalam praktik keperawatan profesional
menggambarkan empat jenis konsep yang sama, yang disebut dengan paradigma keperawatan, yakni :

I.Orang yang menerima asuhan keperawatan

II.Lingkungan

III.Kesehatan

IV.Keperawatan

Teori Keperawatan Nightingale sangat bermanfaat bagi dunia keperawatan, yang meletakan dasar teori
keperawatan melalui filosofi keperawatan yakni dengan mengidentifikasi peran perawat dalam
menemukan kebutuhan dasar manusia pada klien serta pentingnya pengaruh lingkungan di dalam
perawatan orang sakit yang dikenal dengan teori lingkungannya. Selain itu Florence juga membuat
standar pelaksanaan asuhan keperawatan yang efisien.

1.2 Tujuan

Adapun tujuan khusus penulisan makalah ini :

1. Menjelaskan biografi Florence Nightingale

2. Menjelaskan Konsep teori keperawatan menurut Florence Nightingale

3. Menjelaskann paradigma keperawatan menurut Florence Nightingale

4. Menjelaskan hubungan perawat dengan klien, perawat dengan sesama perawat, dan perawat dengan
tim kesehatan lainnya menurut Florence Nightingale

5. Menjelaskan proses keperawatan menurut Florence Nightingale

6. MenjelaskanMenjelaskan hubungan teori Florence Nightingale dengan teori lain.


1.3 Manfaat

Manfaat dari pembuatan makalah ini adlah :

1. Menambah pengetahuan kita sebagainmahasiswa perawat tentang teori Nightingale


2. Menjadi penyemangat dan menambah kinerja kita sebagai perawat agar seperti Florence
Nightingale yang tidak pantang menyerah dalam merawat pasien dan memperjuangkan nasib
perawat
3. Dapat menjadi inspirasi kita dalam praktek keperawatan
4. Menjadi dasar bagi mahasiswa perawat
5. Untuk puskesmas, rumah sakit, posyandu, dan lain-lain, makalah in sangatlah bermanfaat
karena lingkungan merupakan hal yang harus diperhatikan dalam perawatan pasien.

BAB II
PEMBAHASAN

A. TEORI KEPERAWATAN MODERN NURSING : FLORENCE NIGHTINGALE


Filosofi keperawatan diawalai oleh Florence Nightingale yang mengamati fenomena
bahwa pasien yang dirawat dengann keadaan lingkungan yang bersih ternyata lebih
cepat sembuh disbanding pasien yang dirawat dalam kondisi lingkungan yang kotor. Hal
ini membuahkan kesimpulan bahwa perawatan lingkungan berperan dalam
keberhasilan perawatan pasien yang kemudian menjadi paradigma keperawatan
berdasar lingkungan. Florence merupakan salah satu pendiri yang meletakkan dasar-
dasar teori keperawatan yang melalui filosofi keperawatan yaitu dengan
mengidentifikasi peran perawat dalam menemukan kebutuhan dasar manusia pada
klien serta pentingnya pengaruh lingkungan di dalam perawatan orang yang sakit yang
dikenal teori lingkungannya. Selain itu, Florence juga membuat standar pada pendidikan
keperawatan yang standar pelaksanaan asuhan keperawatan yang efisien serta
membedakan praktek keperawatan dengan kedokteran dan perawatan pada orang sakit
dengan orang sehat. Florencee Nightingakle (1895) mendefiniskan keperawatan adalah
menempatkan pasien dalam kondisi paling baik bagi alam dan isinya untuk bertindak.
1. Pandangan Teoritis
a. Filosofi Florence Nightingale sangat dipengaruhi oleh pandangan tentang
interaksi pasien dan lingkungannya yaitu lingkungan fisik,lingkungan
psikologis dan lingkungan social.
b. Konsep Nightingale menempatkan lingkungan sebagai focus asuhan
keperawatan dan perhatian di mana perawat tidak perlu memahami
seluruh proses penyakit merupakan upaya awal untuk memisahkan
antara profesi keperawatan dan kedokteran.
c. Nightingale tidak memandang perawat secara sempit yang hanya sibuk
dengan masalah pemberian obat dan pengobatan, tetapi lebih
berorientasi pada pemberian udara,lampu,kenyamanan
lingkungan,keberishan,ketenangan,dan nutrisi yang adekuat.
d. Model dan konsep ini memberikan inspirasi dalam perkembangan praktik
keperawatan, sehingga akhirnya dikembangkan secara luas,paradigm
perawat dalam tindakan keperawatan hanya memberikan kebersihan
lingkungan kurang benr, akan tetapi lingkungan dapat mempengaruhi
proses perawatan pada pasien,sehingga perlu diperhatikan
e. Teori Nightingale memandang pasien dalam kontek lingkungan
keseluruhan : Lingkungan fisik,psikologi,dan social
f. Perawat adalah orang yang membantu proses penyembuhan
pasien,dimana perawat lebih dituntut harus bisa membuat lingkungan
fisik,psikologis,dan sosial pasien selalu nyaman dengan lingkungan yang
bersih
g. Sebagai contoh : berdasarkan teori ada beberapa hal yang perlu
dilakukan perawat pada saat memberikan nutrisi kepada pasien adalah :
- Jelaskan pentingnya nutrisi yang baik
- Posisikan pasien merasa nyaman saat makan
- Buat lingkungan sekitar nyaman

2. Fenomena Keperawatan
a. Nightingale percaya bahwa lingkungan dapat diubah untuk memperbaiki
kondisi sehingga hukum-hukum alam akan memungkinkan penyembuhan
terjadi, melanggar hokum alam akan menyebabkan penyakit
b. Florence Nightingale yang akan mengamati fenomena bahwa pasien yang
dirawat dengan keadaan lingkungan yang bersih ternyata lebih cepat
sembuh.
c. Karena masalah muncul dari dunia empiric,maka proses berpikir tersebut
diarahkan pada pengamatan objek dalam dunia empirik
d. Dalam menghadapi masalah perawat memunculkan reaksi yang berbeda-
beda sesuai dengan cara berpikirnya
e. Ilmu dimulai dengan fakta dan kemudian akan diakhiri dengan penemuan
fakta pula. Fakta akan menghasilkan suatu teori yang menjelaskan
tentang gejala yang terdapat dalam dunia nyata dan memberikan
prediksiterhadap permasalahan tersebut.
f. Teori keperawatan merupakan abstraksi intelektual yang merupakan
gabungan antara pendekatan rasional dengan pengalaman empiric
perawat dalam praktik keperawatan. Dalam hal ini teori merupakan suatu
penjelasan yang bersifat rasional yang sesuai dengan objek yang
dijelaskan.

3. Kaji dan analisis fenomena


Analisis masalah mencakup langkah-langkah berikut :
a. Langkah pertama dalam analisa suatu fenomena adalah mengidentifikasi
factor-faktor yang kemungkinan menjadi pencetus terjadinya suatu
fenomena tersebut.
b. Rumusan ini mengandung pertanyaan mengenai objek empiris dan
factor-faktor yang terkait di dalamnya. Rumusan masalah didapat melalui
pengamatan terhadap objek empiris yang menjadi focus utamanya
c. Perawat sebelum melakukan intervensi keperawatan kepada pasien,
diharuskan untuk membersihkan disekitar lingkungan tempat tidur
pasien terlebih dahulu.
d. Dimaksud dengan hukum alam yang dapat mempengaruhi kesembuhan
pasien adalah pertahanan primer tubuh,penyakit penyerta,dengan
memodifikasi lingkungan meningkatkan pertahanan primer,
meminimalisir perkembangan penyakit.

B. LATAR BELAKANG TEORI


Florence Nightingale (lahir di Florence,Italia,12 Mei 1820) – meninggal di
London,Inggris,13 Agustus 1910 pada umur 90 tahun) adalah pelopor perawat modern,
penulis dan ahli statistic. Ia dikenal dengan nama bidadari berlampu (The Lady with
Lamp) atas jasanya yang tanpa kenal takut mengumpulkan korban perang pada perang
Krimea, di semenanjung Krimea,Rusia. Florence Nightingale lahir di Firenze, Italia pada
tanggal 12 Mei 1820 dan dibesarkan dalam keluarga yang berada.
Di tahun 1846 ia mengunjungi Kaiserswerth,Jerman, dan mengenal lebh jauh
tentang rumah sakit modern pionir yang dipelopori oleh Pendeta Theodor Fliedner dan
istrinya dan dikelola oleh biarawati Luthera (Katolik). Di sana Florence Nightingale
terpesona akan komitmen dan kepedulian yang dipraktekkan oleh para biarawati
kepada pasien, ia jatuh cinta pada pekerjaan sosial keperawatan. Disaat Florence
mengabdikan dirinya pada dunia keperawatan keinginan ini ditentang keras oleh ibunya
dan kakanya. Hal ini dikarenakan pada masa itu di Inggris,perawat adalah pekerjaan
yang hina.
Oktober 1853, Perang Crimea pecah. Pasukan Sekutu Inggris dan Perancis
berperang melawan Kekaisaran Rusia untuk menguasai wilayah Ottoman. Pada 1854,
sekitar 18.000 tentara harus masuk rumah sakit militer dan tidak ada perawat
perempuan yang ditempatkan di Krimea. Tentara yang sakit dan terluka terabaikan,
kondisi rumah sakit sangat tidak sehat.
Florence mengumpulkan 38 perawat dari berbagai latar belakang dan berlayar
menuju Krimea. Tiba di pangkalan rumah sakit Inggris di Scutari pada November 1854,
rombongan itu melihat tempat perawatan itu sangat kotor. Pasien terbaring di lorong
bersama kotoran mereka, hewan pengerat, dan serangga. Persediaan perban dan sabun
juga menipis, begitu pula dengan air.
Florence mengatur semua manajemen rumah sakit untuk meningkatkan
persediaan makanan, selimut, tempat tidur, dan kebersihan. Setiap malam, dengan
membawa lampu penerangan, dia memeriksa kondisi tentara di rumah sakit. Dari
situlah, Florence mendapat julukan "Bidadari Berlampu". Dia mendapatkan
penghormatan dari para prajurit. Prestasinya yang telah mengurangi tingkat kematian
hingga 2 persen  membawa ketenaran baginya, di mana pers dan surat-surat tentara
mewartakan dirinya.
Selama Perang Saudara di Amerika Serikat, dia secara teratur memberikan
konsultasi mengenai cara terbaik mengelola rumah sakit lapangan. Florence juga
menjadi otoritas dalam masalah sanitasi publik baik untuk militer maupun masyarakat
tahun 1853 ia mengepalai suatu Institut yang disebut “ Establishment For gentle women
during illnes” ia mulai dengan berorganisasi dan perbaikan- perbaikan dari bangunan
dan juga perawatan, sehingga Institut ini lama kelamaan menjadi sebuah rumah sakit.
Tidak lama sesudah itu, Kings College Hospital meminta agar ia mengepalai perawatan
di rumah sakit tersebut. Oleh Florence Nightingale selesai jabatan ini diterima dengan
baik.

C. Sumber Teori Untuk Pengembangan Teori


Teori keperawatan Florence Nightingale merupakan teori keperawatan pertama
yang ada di dalam dunia keperawatan, teori ini merupakan induk dari semua teori – teori
yang berkembang setelahnya, dengan kata lain dari teori Florence ini dapat diturunkan
menjadi berbagai teori – teori keperawatan.
Hubungan teori Florence Nightingale dengan teori-teori lain :
1) Teori adaptasi
Adaptasi menunjukkan penyesuaian diri terhadap kekuatan yang melawannya.
Kekuatan dipandang dalam konteks lingkungan menyeluruh yang ada pada dirinya sendiri.
Berrhasil tidaknya respon adapatsi seseorang dapat dilihat dengan tinjauan lingkungan yang
dijelaskan Florence N.
Kemampuan diri sendiri yang alami dapat bertindak sebagai pengaruh dari lingkungannya
berperanpenting pada setiap individu dalam berespon adaptif atau mal adaptif.
2) Teori kebutuhan
Menurut Maslow pada dasarnya mengakui pada penekanan teori Florence N, sebagai
contoh kebutuhan oksigen dapat dipandang sebagai udara segar, ventilasi dan kebutuhan
lingkungan yang aman berhubungan dengan saluran yang baik dan air yang bersih.
Teori kebutuhan menekankan bagaimana hubungan kebutuhan yang berhubungan
dengan kemampuan manusia dalam mempertahankan hidupnya.
3) Teori stress
Stress meliputi suatu ancaman atau suatu perubahan dalam lingkungan, yang harus
ditangani. Stress dapat positip atau negatip tergantung pada hasil akhir. Stress dapat
mendorong individu untuk mengambil tindakan positip dalam mencapai keinginan atau
kebutuhan.
Stress juga dapat menyebabkan kelelahan jika stress begitu kuat sehingga individu tidak
dapat mengatasi. Florence N, menekankan penempatan pasien dalam lingkungan yang
optimum sehingga akan menimumkan efek stressor, misalnya tempat yang gaduh,
membangunkan pasien dengan tiba-tiba, ,semuanya itu dipandang sebagai suatu stressor
yang negatif. Jumlah dan lamanya stressor juga mempunyai pengaruh kuat pada
kemampuan koping individu.

Teori Kejiwaan sosial

a) Aktifitas atau kegiatan ( activity theory )


Ketentuan akan meningkatnya pada penurunan jumlah secara langsung. Teri ini
menyatakan bahwa lanjut usia yang sukses adalah mereka yang aktif dan ikut dalam banyak
kegiatan sosial.
Ukuran optimum ( pola hidup ) dilanjutkan pada cara hidup dari lanjut
usia.Mempertahankan hubungan antara sistem sosial dan individu agar tetap stabil dari usia
pertengahan ke lanjut usia
b) Kepribadian berlanjut ( continuity theory )
Dasar kepribadian aatau tingkah laku tidak berubah pada lanjut usia. Teori ini
merupakan gabungan dari teori diatas. Pada teori ini menyatakan bahwa perubahan yang terjadi
pada seseorang yang lanjut usia sangat dipengaruhi oleh tipe personality yang dimiliki.
c) Teori Pembebasan ( Disengagement theory )
Teori ini menyatakan bahwa dengan bertambahnya usia, seseorang secara bengangsur-
angsur mulai melepaskan diri dari kehidupan sosialnya. Keadaan ini mengakibatkan interksi
sosial lanjut usia menurun, baik secara kualitas maupun kuantitas sehingga sering terjadi
kehilangan ganda ( tripel loss ), yakni 1) kehilangan peran 2) hambatan kontak sosial 3)
berkurangnya kontak komitmen

D. Konsep Umum dam Definisi


Filosofi keperawatan diawali oleh Florence Nihgtingale yang mngamati fenomena
bahwa pasien yang dirawat dengan keadaan lingkungan yang bersih ternyata lebih cepat
sembuh dibanding pasien yang dirawat dalam kondisi lingkungan yang kotor. Hal ini
berarti perawatan lingkungan berperan dalam keberhasilan perawatan pasien yang
kemudian menjadi paradigma keperawatan berdasar pada lingkungan.
Florence meletakkan dasar-dasar teori keperawatan yang melalui filosofi
keperawatan yaitu dengan mengidentifikasi peran perawat dalam menemukan kebutuhan
dasar menusia pada klien serta pentingnya pengaruh lingkungan di dalam perawatan
orang yang sakit.
Nightingale dalam teori deskripsinya memberikan cara berpikir tentang
keperawatan dan kerangka rujukan yang berfokus pada klien dan lingkungannya ( Torres,
1986). Nightingle memberikan konsep dan penawaran yang dapat divalidasi dan
digunakan untuk menjalankan praktik keperawatan.
Konsep Nightingale menempatkan lingkungan sebagai fokus asuhan keperawatan
yang efisien di mana perawat tidak perlu memahami seluruh proses penyakit, ini salah
satu upaya awal untuk membedakan praktek keperawatan dengan kedokteran serta
perawatan pada orang yang sakit dengan orang yang sehat. Orientasi pemberian asuhan
keperawatan lebih diorientasikan pada pemberian udara, lampu, kenyamanan lingkungan,
kebersihan, ketenangan dan nutrisi yang adekuate (jumlah vitamin atau mineral yang
cukup). Dimulai dari pengumpulan data dibandingkan dengan tindakan pengobatan.
Surat Nightingale dan tulisan tangannya menuntun perawat untuk bekerja atas
nama klien. Prinsipnya mencakup bidang pelayanan, penelitian, dan pendidikan. Hal
yang paling penting adalah konsep dan prinsip yang membentuk dan melingkupi praktik
keperawatan (marriner – tomey, 1994).
Model konseptual Florence Nightingale ini memberikan inspirasi dalam
perkembangan praktik keperawatan sehingga dikembangkan secara luas, paradigma
perawat dalam tindakan keperawatan memberikan penjelasan bahwa lingkungan dapat
mempengarui proses perawatan pada pasien.
Teori Nightingale memandang pasien dalam kontek lingkungan keseluruhan, yaitu :
1. Lingkungan fisik (Physical environment)
Merupakan lingkungan dasar yang berhubungan dengan ventilasi dan udara.
Faktor tersebut mempunyai efek terhadap lingkungan fisik yang bersih yang selalu akan
mempengaruhi pasien dimanapun dia berada, ruangan pasien harus bersih, hangat, bebas
dari debu, asap, bau-bauan. Penempatan tempat tidur harus memberikan keleluasaan
pasien dalam beraktivitas. Tempat tidur harus mendapatkan penerangan yang cukup, jauh
dari kebisingan dan bau limbah. Posisi pasien ditempat tidur harus diatur sedemikian rupa
supaya mendapat ventilasi.
2. Lingkungan psikologi (Psychology environment)
Florence Nightingale melihat bahwa kondisi lingkungan yang negatif dapat
menyebabkan stress fisik dan berpengaruh buruk terhadap emosi pasien. Oleh karena itu,
ditekankan kepada pasien menjaga rangsangan fisiknya. Mendapatkan sinar matahari,
makanan yang cukup dan aktivitas manual dapat merangsang semua faktor untuk dapat
mempertahankan emosinya.
Komunikasi dengan pasien dipandang dalam suatu konteks lingkungan secara
menyeluruh, komunikasi jangan dilakukan secara terburu-buru atau terputus-putus.
Komunikasi tentang pasien yang dilakukan dokter dan keluarganya sebaiknya dilakukan
dilingkungan pasien. Selain itu, bicarakan kondisi-kondisi lingkungan dimana dia berada
atau cerita hal-hal yang menyenangkan dan para pengunjung yang baik dapat
memberikan rasa nyaman.
3. Lingkungan Sosial (Social environment)
Observasi (pengamatan) dari lingkungan sosial terutama
hubungan spesifik (khusus), kumpulan data-data yang spesifik dihubungkan dengan
keadaan penyakit, sangat penting untuk  pencegahan penyakit. Dengan demikian setiap
perawat harus menggunakan kemampuan observasi (pengamatan) dalam hubungan
dengan kasus-kasus secara spesifik lebih sekadar data-data yang ditunjukan pasien pada
umumnya.
Seperti juga hubungan komunitas dengan lingkungan sosial dugaannya selalu
dibicarakan dalam hubungan individu pasien yaitu lingkungan pasien secara menyeluruh
tidak hanya meliputi lingkungan rumah atau lingkungan rumah sakit tetapi juga
keseluruhan komunitas yang berpengaruh terhadap lingkungan secara khusus.

E. Penggunaan Temuan Empiris


Ilmu keperawatan berkembang berawal dari pemahaman tentang falsafah keperawatan
yang sifatnya abstrak  kemudian berkembang menjadi paradigma keperawatan sebagai suatu
cara pandang keperawatan terhadap fenomena, model konseptual keperawatan sampai dengan
teori keperawatan yang lebih konkret yang menggambarkan, menjelaskan dan memprediksi
fenomena keperawatan.
Praktik keperawatan seharusnya berlandaskan teori-teori keperawatan, demikian pula
teori keperawatan harus dikembangkan dan dirumuskan berdasarkan prinsip logika dan hasil
penemuan empirik yang dilaksankan dengan metode ilmiah. Keterkaitan antara praktik
keperawatan dalam dunia empirik dan metode ilmiah dalam pengembangan teori keperawatan
akan menambah khasanah ilmu keperawatan.
Proses metode ilmiah dimulai pada saat perawat mengamati fenomena dalam praktik
keperawatan. Pengamatan ini mulai dilakukan ketika mempunyai perhatian terhadap suatu
fenomena. Proses berpikir mulai muncul ketika perawat menemukan masalah dalam
menerapkan teori keperawatan. Karena masalah munculnya dari dunia empirik, maka proses
berpikir tersebut diarahkan pada pengamatan objek dalam dunia empirik.
Dalam menghadapi masalah perawat memunculkan reaksi yang berbeda-beda sesuai
dengan cara berpikirnya. Ilmu keperawatan mengatasi masalah atau mencari jawaban atas
permasalahan pada praktik keperawatan. Ilmu dimulai dengan fakta dan kemudian akan diakhiri
dengan penemuan fakta pula. Fakta akan menghasilkan suatu teori yang menjelaskan tentang
gejala yang terdapat dalam dunia nyata dan memberikan prediksi terhadap permasalahan
tersebut. Teori keperawatan merupakan abstraksi intelektual yang merupakan gabungan antara
pendekatan rasional dengan pengalaman empirik perawat dalam praktik keperawatan. Dalam
hal ini teori merupakan suatu penjelasan yang bersifat rasional yang sesuai dengan objek yang
dijelaskan.
1) Fenomena keperawatan :
a. Florence Nightingale percaya bahwa lingkungan sehat dapat diubah untuk memperbaiki kondisi
sehingga hukum-hukum alam akan memungkinkan penyembuhan terjadi, melanggar hukum
alam akan menyebabkan penyakit.
b. Florence Nightingale yang mengamati fenomena bahwa pasien yang dirawat dengan keadaan
lingkungan yang bersih ternyata lebih cepat sembuh.
c. Karena masalh munculnya darindunia empiril, maka proses berpikir tersebut diarahkan pada
pengamatan objek dalam dunia empirik.
d. Dalam mengahadapi masalh perwat memunculkan reaksi yang berbeda-beda sesuai dengan
cara berpikirnya.
e. Ilmu dimulai dengan fakta dan kemudian akan diakhiri dengan penemuan fakta pula. Fakta akan
menghasilakn suatu teori yang menjelaskan tentang gejala yang terdapat dalam dunia nyata dan
memberikan prediksi terhadao permasalahan tersebut.
f. Teori keperawatan merupakan abstraksi intelektual yang merupakan gabungan antara
pendekatan rasional dengan pengalamamn empirik perawat dalam praktik keperawatan. Dalam
gal ini teori merupakan sutau penjelasan yang bersifat rasional yang sesuai dengan objek yang
dijelaskan.
2) Kaji dan Analisis Fenomena
Analisis masalah mencakup langkah-langkah berikut :
1. Langkah pertama dalam analisa suatu fenomena adalah mengidentifikasi faktor-faktor yang
kemungkinan menjadi pencetus terjadinya suatu fenomena tersebut.
2. Rumusan ini mengandung pertanyaan mengenai objek empiris dan faktor-faktor yang
terkait di dalamnya. Rumusan masalah didapat melalui pengamatan terhadap objek empiris
yang menjadi fokus utamanya.
3. Perawat sebelum melakukan intervensi keperawatan kepada pasien, diharuskan untuk
membersihkan disekitar lingkungan tempat tidur pasien terlebih dahulu.
4. Dimaksud dengan Hukum Alam yang dapat mempengaruhi kesembuhan pasien adalah
pertahann primer tubuh, pemyakit penyerta, dengan memodifikasi lingkungan
meningkatkan pertahanan primer, meminimalisir perkembanagan penyakit.

Analisis masalah mencakup langlah-langkah berikut :

1. Identifikasi masalah
Langkah pertama dalam analisa suatu fenomena adalah mengidentifikasi faktor-faktor yang
kemungkinan menjadi pencetus terjadinya suatu fenomena tersebut.
2. Rumusan masalah
Rumusan ini mengandung pertanyaan mengenai objek empiris dan faktor-faktor yang terkait di
dalamnya. Rumusan masalah didapat melalui pengamatan terhadap objek empiris yang menjadi
fokus utamanya. Cari solusi yang terkait fenomena tersebut dengan menggunakan teori filosofi
keperawatan

Setelah rumusan masalah, maka solusinya dengan menggunakan teori filosofi keperawatan mancakup
langkah-langkah berikut :

a. Mempelajari dan menentukan masalah prioritasnya :


b. Kurangnya informasi tentang kebersihan lingkungan
c. Masalah ventilasi
d. Pembuangan sampah
e. Pencemaran lingkungan
f. Komunikasi social
g. Menyusun alternatif penyelesaian

3) Solusi
a. Bertindak (modifikasi lingkungan) ciptakan lingkungan yang tenang, aman dan nyaman
b. Tempat tidur yang bersih dan rapi (ukuran dan pengaman tempat tidur yang memberikan
keleluasaan pasien untuk beraktifitas).
c. Ruangan yang hangat, udara bersih & tidak lembab, bebas dari bau-bauan.
d. Penerangan yang cukup
e. Jauh dari kebisingan.
f. Menilai / evaluasi

Dengan melakukan upaya dasar merubah atau mempengaruhi lingkungan dapat memberikan
kemungkinan terjadinya kondisi lingkungan yang baik yang berpengaruh terhadap lingkungan,
pertumbuhan dan perkembangan sehingga perawat dapat menentukan tindakan yang mempunyai
kemungkinan paling besar akan berhasil dengan akibat yang paling menguntungkan.

F. Paradigma Keperawatan Menurut Florence Nightingale


Paradigma dalam disiplin intelektual adalah cara pandang orang terhadap diri dan
lingkungannya yang akan mempengaruhinya dalam berpikir (kognitif), bersikap (afektif),
dan bertingkah laku (konatif).
Dalam Kamus Filsafat memaparkan beberapa pengertian tentang paradigma
secara lebih sistematis. Paradigma dalam beberapa pengertian adalah sebagai berikut :
1. Cara memandang sesuatu
2. Dalam ilmu pengetahuan artinya menjadi model, pola, dan ideal. Dari model-model ini
fenomenon yang dipandang dijelaskan
3. Totalitas premis-premis teoritis dan metodologis yang menentukan atau mendefinisikan
suatu studi ilmiah konkret. Dan ini melekar di dalam praktek ilmiah pada tahap tertentu
4. Dasar untuk menyeleksi problem-problem dan pola untuk memecahkan problem-problem
riset.

Paradigma Keperawatan Florence Nightingale berorientasi pada lingkungan. Dia percaya


bahwa lingkungan pasien harus diubah untuk memungkinkan alam untuk bertindak atas
pasien.
Menurut Nightingale ada empat komponen paradigma keperawatan, yakni :

a. Manusia
Meskipun sebagian besar tulisan Nightingale merujuk kepada orang sebagai orang
yang menerima perawatan, dia percaya bahwa orang tersebut adalah makhluk yang
dinamis dan kompleks. Reed dan Zurakowski (1996) menyatakan, “Nightingale
membayangkan orang karena membandingkan fisik”.
Untuk sebagian besar, Nightingale juga menggambarkan seorang pasien pasif
dalam hubungan ini. Namun, ada referensi khusus untuk pasien melakukan perawatan
diri bila mungkin dan khususnya, menjadi terlibat dalam waktu dan substansi makanan,
dengan demikian, pasien bukan individu yang benar-benar pasif.
b. Lingkungan
Lingkungan dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat dimanipulasi untuk
menempatkan pasien dalam kondisi terbaik bagi alam untuk bertindak (Selanders, 1998).
Teori ini memiliki komponen baik fisik maupun psikologis. Komponen fisik dari
lingkungan mengacu pada ventilasi, hangat, ringan, nutrisi, obat-obatan, stimulasi, ruang,
suhu, dan aktivitas. Komponen psikologis meliputi menghindari memberikan harapan
yang terlalu muluk, menasehati yang berlebihan tentang penyakitnya. Terdapat pula
komponen sosial diantaranya hubungan interpersonal, interpersonal dan juga
ekstrapersonal.
c. Keperawatan
Nightingale percaya keperawatan sebagai panggilan jiwa. Perawat adalah utnuk
membantu alam yang menyembuhkan pasien. Dia mendefinisikan berbagai jenis
keperawatan sebagai keperawatan yang tepat (perawatan orang sakit), keperawatan
umum (promosi kesehatan), dan kebidanan keperawatan. Nightingale melihat
keperawatan sebagai “ilmu manajemen lingkungan”. Perawat yang menggunakan akal
sehat, pengamatan, dan kecerdasan memungkinkan alam untuk efektif memperbaiki
pasien.
Nightingale percaya bahwa setiap wanita, pada satu waktu dalam hidupnya, akan
menjadi perawat dalam arti bahwa keperawatan adalah memiliki tanggung jawab untuk
kesehatan orang lain.
d. Kesehatan
Nightingale (1954) menulis, “kesehatan bukan hanya menjadi baik tetapi untuk
dapat menggunakan dengan baik setiap kekuatan yang kita miliki”. Dari pernyataan ini,
kita dapat menyimpulkan bahwa ia percaya dalam pencegahan dan promosi kesehatan di
samping merawat pasien dari sakit hingga menjadi sehat.
G. Aplikasi Teori Florence Nightingale dalam Keperawatan
Florence Nightingale memfokuskan beberapa komponen dalam merawat pasien yang
diterapkan dalam keperawatan saat ini, dalam hal ini ventilasi menjadi pokok utama
dalam menentukan penyembuhan pasien.
1. Udara segar
Aspek lingkungan yang diutamakan Nightingale dalam merawat klien adalah
ventilasi yang cukup bagi klien. Ia berkeyakinan bahwa ketersediaan udara segar
secara terus-menerus merupakan prinsip utama dalam perawatan. Oleh sebab itu,
setiap perawat harus menjaga udara yang dihirup klien tetap bersih, sebersih udara
luar tanpa harus membuatnya kedinginan.
2. Air bersih
Ketersediaan air bersih sangat diperlukan dalam pemulihan suatu penyakit pada
pasien. Oleh karena itu, perawat harus berusaha dengan baik agar air tetap terjaga
kebersihannya.
3. Saluran pembuangan yang efisien
Dalam hal perawat harus mengetahui semua saluran pengeluaran dan keadaan
normalnya, jarak waktu pengeluaran, dan frekuensi pengeluaran sehingga
terpenuhinya kebutuhan pasien secara efisien.
4. Kebersihan
Kebersihan merupakan hal yang terpenting dalam merawat pasien. Perawat
memerlukan kebersihan yang optimal agar mempercepat proses penyembuhan. Fokus
perawatan klien menurut Nightingale adalah pada kebersihan. Ia berpendapat, kondisi
kesehatan klien sangat dipengaruhi oleh tingkat kebersihan, baik kebersihan klien,
perawat maupun lingkungan.
5. Cahaya
Komponen lain yang tidak kalah penting dalam perawatan klien adalah cahaya
matahari. Nightingale yakin sinar matahari dapat memberi manfaat yang besar bagi
kesehatan klien. Karenanya, perawat juga perlu membawa klien berjalan-jalan keluar
untuk merasakan sinar matahari selama tidak terdapat kontraindikasi (suatu hal yang
tidak boleh dilakukan).

Selain lima komponen lingkungan di atas, seorang perawat juga harus memperhatikan
kehangatan, ketenangan, dan makanan klien.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Teori Keperawatan Florence Nightingale lebih memprioritaskan Lingkungan sebagai
aspek yang paling utama dalam proses penyembuhan pasien. Jika ada seseorang yang sakit
maka lingkungannya harus diperbaiki sedemikian rupa agar mendukung proses penyembuhan
pasien.
Menurut Florence Pelajaran paling penting yang dapat diberikan kepada perawat adalah
mengajari mereka apa yang harus diamati, bagaimana mengamati, apa gejala menunjukkan
keadaan pasien yang membaik, apa yang penting dari tidak ada, apa bukti kelalaian dan tentang
apa jenis kelalaian.
Florence mengajarkan kepada perawat untuk berfikir tentang memberikan kenyamanan
lingkungan pada pasien baik secara fisik maupun psikologi. Disamping itu Florence percaya
bahwa tindakan pencegahan dan promosi kesehatan adalah hal yang tak kalah penting
dibanding dengan merawat pasien hingga sembuh.
Kelebihan teori Florence adalah pengkajian menggunakan data angka sedangkan
kekurangan dari teori Florence adalah belum adanya model keperawatan seperti model
keperawatan Betty Neuman, Teori Florence ini masih bersifat filosofi yakni hanya sebatas
pengalaman Florence saat merawat korban perang.
B. Saran
Saran bagi mahasiswa agar lebih memahami , mengerti serta dapat mengaplikasikan
teori Florence Nightingale ke dalam praktik asuhan keperawatan.Saran bagi pembaca agar
memberikan masukan untuk melengkapi makalah teori keperawatan Florence Nightingale.
DAFTAR PUSTAKA
Sudarta, Wayan.2015. Managemen Keperawatan Penerapan Teori Model dalam Pelayanan
Keperawatan Yogyakarta : Gosyen Publishing
https://www.academia.edu/6283099/Makalah_Florence

https://caridokumen.com/download/falsafah-dan-teori-keperawatan-
_5a4674b9b7d7bc7b7a0a6f91_pdf

Brajakson Siokal, S.Kep., Ns., M.Kep, Dr. Hj. Patmawati, S.Kp, M.Kes, dan Sudarman, S. Kep, Ns. 2017.
Falsafah dan Teori Dalam Keperawatan Berdasarkan Kurikulum Terbaru AIPNI 2015. Jakarta: CV. Trans
Info Media

Anda mungkin juga menyukai