1. ARDIAN
2. DAYANG SUBARSIH
3. DEPIANA SITORUS
4. NOFI ILMAYANTI
5. NUR AZIZAH
6. RATMI HAYATI
7. SRI DAYANTI
8. SUCI RIANA
9. SYAHWANDI
10. YANI EKASARI
Penulis
ii
DAFTAR ISI
COVER.........................................................................................................i
KATA PENGANTAR..................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan..........................................................................2
BAB 2 PEMBAHASAN...............................................................................3
2.1 Model Konsep dan Teori Keperawatan Menurut Florence
Nightingale..................................................................................3
2.2 Komponen Lingkungan Menurut Teori Florence Nightingale...5
2.3 Hubungan Teori Florence Nightingale Dengan Beberapa
Konsep........................................................................................7
2.4 Aplikasi Teori Florence Nightingale Dalam Proses
Keperawatan................................................................................8
2.5 Asumsi Utama Teori Florence Nightingale.................................9
BAB 3 PEMBAHASAN...............................................................................11
3.1 Kesimpulan.................................................................................11
3.2 Saran...........................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
ahli dalam bidang keperawatan, yang memiliki keyakinan dan nilai yang
mendasarinya, tujuan yang hendak dicapai serta pengetahuan dan
keterampilan yang ada. Salah satunya adalah “Model Konsep dan Teori
Keperawatan Florence Nigthingale”.
Sejalan dengan perkembangan kebudayaan, sosial, politik,
ekonomi dan teknologi umat manusia, teori – teori tersebut makin
berkembang baik kualitas maupun kuantitasnya, seperti apa yang telah kita
rasakan dewasa ini. Apa yang tertulis dalam makalah ini sangat
bermanfaat dan berguna terutama bagi seorang perawat.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Lingkungan dibuat sedemikian rupa sehingga memudahkan
perawatan baik bagi orang lain maupun dirinya sendiri. Luas, tinggi
penempatan tempat tidur harus memberikan memberikan
keleluasaan pasien untuk beraktivitas. Tempat tidur harus
mendapatkan penerangan yang cukup, jauh dari kebisingan dan bau
limbah. Posisi pasien ditempat tidur harus diatur sedemikian rupa
supaya mendapat ventilasi.
2. Lingkungan psikologi (Psychology environment)
Florence Nightingale melihat bahwa kondisi lingkungan yang
negatif dapat menyebabkan stress fisik dan berpengaruh buruk
terhadap emosi pasien. Oleh karena itu, ditekankan kepada pasien
menjaga rangsangan fisiknya. Mendapatkan sinar matahari,
makanan yang cukup dan aktivitas manual dapat merangsang
semua faktor untuk dapat mempertahankan emosinya. Komunikasi
dengan pasien dipandang dalam suatu konteks lingkungan secara
menyeluruh, komunikasi jangan dilakukan secara terburu-buru atau
terputus-putus.
Komunikasi tentang pasien yang dilakukan dokter dan keluarganya
sebaiknya dilakukan dilingkungan pasien dan kurang baik bila
dilakukan diluar lingkungan pasien atau jauh dari pendengaran
pasien. Tidak boleh memberikan harapan yang terlalu muluk,
menasehati yang berlebihan tentang kondisi penyakitnya. Selain
itu, membicarakan kondisi-kondisi lingkungan dimana dia berada
atau cerita hal-hal yang menyenangkan dan para pengunjung yang
baik dapat memberikan rasa nyaman.
3. Lingkungan Sosial (Social environment)
Observasi (pengamatan) dari lingkungan sosial terutama hubungan
spesifik (khusus), kumpulan data-data yang spesifik dihubungkan
dengan keadaan penyakit, sangat penting untuk pencegahan
penyakit. Dengan demikian setiap perawat harus menggunakan
kemampuan observasi (pengamatan) dalam hubungan dengan
4
kasus- kasus secara spesifik lebih sekadar data- data yang
ditunjukan pasien pada umumnya.
Seperti juga hubungan komoniti dengan lingkungan sosial
dugaannya selalu dibicarakan dalam hubungan individu pasien
yaitu lingkungan pasien secara menyeluruh tidak hanya meliputi
lingkungan rumah atau lingkungan rumah sakit tetapi juga
keseluruhan komunitas yang berpengaruh terhadap lingkungan
secara khusus.
5
Ventilasi merupakan perhatian utama dari teori Nightingale.
Ventilasi merupakan indikasi yang berhubungan dengan
komponen lingkungan yang menjadi sumber penyakit dan dapat
juga sebagai pemulihan penyakit.
3) Cahaya
Pengaruh nyata terhadap tubuh manusia. Untuk mendapatkan
manfaat dari pencahayaan konsep ini sangat penting dalam teori
Florence, dia mengidentifikasi secara langsung bahwa sinar
matahari merupakan kebutuhan pasien. Menurutnya
pencahayaan mempunyai sinar matahari, perawat diinstruksikan
untuk mengkondisikan agar pasien terpapar dengan sinar
matahari.
4) Kebisingan
Kebisingan ditimbulkan oleh aktivitas fisik di lingkungan atau
ruangan. Hal tersebut perlu dihindarkan karena dapat
mengganggu pasien.
5) Variasi/keanekaragaman
Berbagai macam faktor yang menyebabkan penyakit bagi
sesorang, misalnya makanan.
6) Tempat tidur
Tempat tidur yang kotor akan mempengaruhi kondisi kesehatan
seseorang dan juga pola tidur yang kurang baik akan
menyebabkan gangguan pada kesehatan.
7) Kebersihan kamar dan halaman
Kebersihan kamar dan halaman sangat berpengaruh bagi
kesehatan. Oleh karena itu, pembersihan sangat perlu dilakukan
pada kamar dan halaman.
8) Kebersihan pribadi
Kebersihan pribadi sangat mendukung kesehatan seseorang
karena merupakan bagian dari kebersihan secara fisik
9) Pengambilan nutrisi dan makanan
6
Pengambilan nutrisi sangat perlu dalam hal menjaga
keseimbangan tubuh. Adanya nutrisi dan pola makan yang baik
sangat berpengaruh bagi kesehatan.
7
2. Analisa data
Data dikelompokkan berdasarkan lingkungan fisik, sosial dan
mental yang berkaitan dengan kondisi klien yang berhubungan
dengan lingkungan keseluruhan.
3. Masalah difokuskan pada hubungan individu dengan lingkungan
misalnya;
a. Kurangnya informasi tentang kebersihan lingkungan
b.Ventilasi Merupakan indikasi yang berhubungan dengan
komponen lingkungan yang menjadi sumber penyakit dan dapat
juga sebagai sumber pemulihan penyakit.
c. Pembuangan sampah
d. Pencemaran lingkungan
e. Komunikasi sosial, dll
4. Diagnosa Keperawatan berbagai masalah klien yang berhubungan
dengan lingkungan antara lain :
a. Faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap efektivitas asuhan
b. Penyesuaian terhadap lingkungan.
c. Pengaruh stressor lingkungan terhadap efektivitas asuhan.
5. Implementasi (Pelaksanaan) upaya dasar merubah/mempengaruhi
lingkungan yang memungkinkan terciptanya kondisi lingkungan
yang baik yang mempengaruhi kehidupan, pertumbuhan dan
perkembangan individu.
6. Evaluasi Mengobservasi (Pengamatan) dampak perubahan
lingkungan terhadap kesehatan individu.
8
sebab itu, setiap perawat harus menjaga udara yang harus dihirup
klien tetap bersih, sebersih udara luar tanpa harus membuatnya
kedinginan.
2. Air bersih
Ketersediaan air bersih sangat diperlukan dalam pemulihan suatu
penyakit pada pasien. Oleh karena itu, perawat harus berusaha
dengan baik agar air tetap terjaga kebersihannya.
3. Saluran pembuangan yang efesien
Dalam hal perawat harus mengetahui semua saluran pengeluaran
dan keadaan normalnya, jarak waktu pengeluaran, dan frekuensi
pengeluaran sehingga terpenuhinya kebutuhan pasien secara efisien
4. Kebersihan
Kebersihan merupakan hal yang terpenting dalam merawat pasien.
Perawat memerlukan kebersihan yang optimal agar mempercepat
proses penyembuhan. Focus perawatan klien menurut Nightingale
adalah pada kebersihan. Ia berpendapat, kondisi kesehatan klien
sangat dipengaruhi oleh tingkat kebersihan, baik kebersihan klien,
perawat maupun lingkungan.
5. Cahaya
Komponen lain yang tidak kalah penting dalam perawatan klien
adalah cahaya matahari. Nightingale yakin sinar matahari dapat
membermanfaat yang besar bagi kesehatan klien. Karenanya,
perawat juga perlu membawa klien berjalan-jalan keluar untuk
merasakan sinar matahari selama tidak terdapat kontraindikasi
(suatu hal yang tidak boleh dilakukan).
Selain kelima komponen lingkungan diatas, seorang perawat juga harus
memperhatikan kehangatan, ketenangan, dan makanan klien.
9
dilakukan tubuh untuk membebaskan diri dari gangguan yang dialami
sehingga individu dapat kembali sehat. Prinsip perawatan adalah menjaga
agar proses reparative ini tidak terganggu dan tidak menyediakan kondisi
yang optimal untuk proses tersebut. Untuk mencapai kondisi kesehatan,
perawat harus menggunakan nalarnya, disertai ketekunan dan observasi
(pengamatan).
Dengan demikian, kesehatan dapat dipelihara melalui upaya
pencegahan penyakit melalui faktor kesehatan lingkungan. Ia menyebut
hal ini sebagai health nursing dan membedakannya dengan proper nursing
yang berarti merawat klien yang sakit hingga ia dapat bertahan atau
setidaknya menjadi lebih baik hingga saat kematiannya.
Menurut Nightingale, lingkungan adalah tatanan eksternal yang
memengaruhi sakit dan sehatnya seseorang, termasuk disini makanan klien
dan interaksi perawat dengan klien. Jika seseorang ingin sehat, perawat,
alam, dan orang yang bersangkutan harus bekerja sama agar proses
reparative dapat berjalan.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Florence Nightingale “Ibu dari keperawatan modern” Merupakan
salah satu pendiri yang meletakan dasar-dasar teori keperawatan yang
melalui model konsep dan teori keperawatan yaitu dengan
mengidentifikasi peran perawat menemukan kebutuhan dasar manusia
pada klien serta pentingnya pengaruh lingkungan di dalam perawatan
orang yang sakit yang dikenal dengan teori lingkunganya.
Florence Nightingale juga membuat standar pada pendidikan
keperawatan serta standar pelaksanaan asuhan keperawatan yang efesien.
Florence nightingale memandang pasien dalam konteks keseluruhan
lingkungan yaitu lingkungan fisik, psikologis, sosial.
Florence Nightingale memandang perawat tidak hanya sibuk
dengan masalah pemberian obat dan pengobatan saja, tetapi lebih
berorientasi pada pemberian udara, lampu, kenyamanan lingkungan,
kebersihan, ketenangan, dan nutrisi yang kuat. Pengkajian atau observasi
(pengamatan) bukan demi berbagai informasi atau fakta yang
mencurigakan, tetapi demi penyelamatan hidup dan meningkatkan
kesehatan dan keamanan.
3.2 Saran
Florence Nigtingale merupakan seorang perawat yang perlu ditiru
dalam proses keperawatan dan proses penyembuhan penyakit. Dia
merupakan Lady With The Lamp bagi pasien yang sakit. Maka kita sebagai
perawat jangan pantang menyerah dan berputus asa dalam merawat pasien.
Menjadi perawat bukanlah pekerjaan yang mudah, tetapi kalau kita
11
melakukannya dengan gigih, rajin dan ikhlas pasti bisa melakukannya,
demi memberikan rasa nyaman dan meringankan penderitaan pasien.
DAFTAR PUSTAKA
Potter & perry (1999) Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses dan
Praktik, EGC. Jakarta
Wahid Iqbal Mubarak & Nurul chayatin (2009) Ilmu kesehatan Masyarakat: Teori
dan Aplikasi, Salemba Medika.Jakarta
12