Anda di halaman 1dari 15

FALSAFAH DAN TEORI KEPERAWATAN

Teori Keperawatan menurut Florence Nightingale

Disusun oleh kelompok 2 :

1. ARDIAN
2. DAYANG SUBARSIH
3. DEPIANA SITORUS
4. NOFI ILMAYANTI
5. NUR AZIZAH
6. RATMI HAYATI
7. SRI DAYANTI
8. SUCI RIANA
9. SYAHWANDI
10. YANI EKASARI

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG
TUAH TANJUNGPINANG
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan YME yang telah


melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kami sehingga akhirnya kami dapat
membuat makalah falsafah dan teori keperawatan tersebut.

Makalah yang berjudul “Teori Keperawatan Menurut Florence


Nightingale” ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah Falsafah Dan Teori
Keperawatan. Pada kesempatan yang baik ini, kami menyampaikan rasa hormat
dan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang dengan tulus ikhlas telah
memberikan bantuan dan dorongan kepada kami dalam pembuatan makalah ini.

Penyusunan makalah ini belum sempurna, penulis dengan kerendahan hati


mengharapkan kritikan dan saran yang dapat menyempurnakan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa dan memberikan
perkembangan positif dalam pendidikan keperawatan.

Tarempa, 30 Juni 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER.........................................................................................................i
KATA PENGANTAR..................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan..........................................................................2
BAB 2 PEMBAHASAN...............................................................................3
2.1 Model Konsep dan Teori Keperawatan Menurut Florence
Nightingale..................................................................................3
2.2 Komponen Lingkungan Menurut Teori Florence Nightingale...5
2.3 Hubungan Teori Florence Nightingale Dengan Beberapa
Konsep........................................................................................7
2.4 Aplikasi Teori Florence Nightingale Dalam Proses
Keperawatan................................................................................8
2.5 Asumsi Utama Teori Florence Nightingale.................................9
BAB 3 PEMBAHASAN...............................................................................11
3.1 Kesimpulan.................................................................................11
3.2 Saran...........................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Florence Nightingale lahir pada tanggal 12 Mei 1820 di Firenze
Italia dan meninggal dunia pada tanggal 13 Agustus 1910 di London
Inggris pada usianya yang ke-90 tahun. Florence Nightingale dibesarkan
dalam keluarga yang berada, namanya diambil dari kota tempat ia lahir.
Semasa kecilnya ia tinggal di Lea Hurst sebuah rumah besar dan mewah
milik ayahnya yang bernama William Nightingale yang merupakan
seorang tuan tanah terkaya di Derbishire dan ibunya adalah keturunan
ningrat dan terpandang. Florence Nightingale memiliki seorang saudara
perempuan yang bernama Parthenope.
Pada masa remajanya Florence Nightingale lebih banyak keluar
rumah dan membantu warga sekitar yang membutuhkan. Ia jatuh cinta
pada pekerjaan sosial keperawatan, hingga akhirnya pada usianya yang
cukup muda ia hanya menghabiskan waktu untuk merawat orang-orang
yang sakit, Florence Nightingale menghidupkan konsep penjagaan
kebersihan rumah sakit dan kiat-kiat juru rawat. Kemudian, Florence
Nightingale dikenal dengan nama „‟Bidadari Berlampu (The Lady With
The Lamp) atas jasanya yang tanpa kenal takut mengumpulkan korban
perang pada perang Krimea.
Florence Nightingale adalah perawat yang pertama kali ada di
dunia dan beliau di kenal sebagai wanita yang pantang menyerah dalam
merawat pasien dan memiliki jiwa penolong serta sangat berperan penting
dalam perkembangan ilmu keperawatan. Teori Florence Nightingale lebih
mengemukakan tentang lingkungan.
Pandangan model konsep dan teori ini merupakan gambaran dari
bentuk pelayanan keperawatan yang akan diberikan dalam memenuhi
kebutuhan dasar manusia berdasarkan tindakan dan lingkup pekerjaan
dengan arah yang jelas dalam pelayanan keperawatan. Dalam keperawatan
terdapat beberapa model konsep keperawaratan berdasarkan pandangan

1
ahli dalam bidang keperawatan, yang memiliki keyakinan dan nilai yang
mendasarinya, tujuan yang hendak dicapai serta pengetahuan dan
keterampilan yang ada. Salah satunya adalah “Model Konsep dan Teori
Keperawatan Florence Nigthingale”.
Sejalan dengan perkembangan kebudayaan, sosial, politik,
ekonomi dan teknologi umat manusia, teori – teori tersebut makin
berkembang baik kualitas maupun kuantitasnya, seperti apa yang telah kita
rasakan dewasa ini. Apa yang tertulis dalam makalah ini sangat
bermanfaat dan berguna terutama bagi seorang perawat.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun masalah yang dibahas dalam makalah ini yaitu :
1. Apakah model konsep dan teori keperawatan florence nightingale ?
2. Apakah hubungan teori florence nightingale dengan beberapa konsep ?
3. Apakah aplikasi teori florence nightingale dalam proses keperawatan ?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan penulisan makalah ini adalah diharapkan mahasiswa
mampu menganalisis model konsep dan teori keperawatan florence
nightingale yang dapat dimanfaatkan oleh keperawatan. Serta
mempermudah bagi tenaga medis dalam memberikan pelayanan kesehatan
yang efisien dan efektif.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Model Konsep Dan Teori Keperawatan Menurut Florence Nightingale


Model konsep Florence Nightingale memposisikan lingkungan
adalah sebagai fokus asuhan keperawatan,dan perawat tidak perlu
memahami seluruh proses penyakit model konsep ini dalam upaya
memisahkan antara profesi keperawatan dan kedokteran. Orientasi
pemberian asuhan keperawatan/tindakan keperawatan lebih diorientasikan
pada pemberian udara, lampu, kenyamanan lingkungan, kebersihan,
ketenangan dan nutrisi yang adekuate (jumlah vitamin atau mineral yang
cukup), dengan dimulai dari pengumpulan data dibandingkan dengan
tindakan pengobatan semata, upaya teori tersebut dalam rangka perawat
mampu menjalankan praktik keperawatan mandiri tanpa tergantung
dengan profesi lain.
Model konsep ini memberikan inspirasi dalam perkembangan
praktik keperawatan, sehingga akhirnya dikembangkan secara luas,
paradigma perawat dalam tindakan keperawatan hanya memberikan
kebersihan lingkungan adalah kurang benar, akan tetapi lingkungan dapat
mempengarui proses perawatan pada pasien, sehingga perlu diperhatikan.
Inti konsep Florence Nightingale, pasien dipandang dalam konteks
lingkungan secara keseluruhan, terdiri dari lingkungan fisik, lingkungan
psiklologis dan lingkungan sosial.
1. Lingkungan fisik (Physical environment)
Merupakan lingkungan dasar/alami yang berhubungan dengan
ventilasi dan udara. Faktor tersebut mempunyai efek terhadap
lingkungan fisik yang bersih yang selalu akan mempengaruhi
pasien dimanapun dia berada didalam ruangan harus bebas dari
debu, asap, bau-bauan. Tempat tidur pasien harus bersih, ruangan
hangat, udara bersih, tidak lembab, bebas dari bau-bauan.

3
Lingkungan dibuat sedemikian rupa sehingga memudahkan
perawatan baik bagi orang lain maupun dirinya sendiri. Luas, tinggi
penempatan tempat tidur harus memberikan memberikan
keleluasaan pasien untuk beraktivitas. Tempat tidur harus
mendapatkan penerangan yang cukup, jauh dari kebisingan dan bau
limbah. Posisi pasien ditempat tidur harus diatur sedemikian rupa
supaya mendapat ventilasi.
2. Lingkungan psikologi (Psychology environment)
Florence Nightingale melihat bahwa kondisi lingkungan yang
negatif dapat menyebabkan stress fisik dan berpengaruh buruk
terhadap emosi pasien. Oleh karena itu, ditekankan kepada pasien
menjaga rangsangan fisiknya. Mendapatkan sinar matahari,
makanan yang cukup dan aktivitas manual dapat merangsang
semua faktor untuk dapat mempertahankan emosinya. Komunikasi
dengan pasien dipandang dalam suatu konteks lingkungan secara
menyeluruh, komunikasi jangan dilakukan secara terburu-buru atau
terputus-putus.
Komunikasi tentang pasien yang dilakukan dokter dan keluarganya
sebaiknya dilakukan dilingkungan pasien dan kurang baik bila
dilakukan diluar lingkungan pasien atau jauh dari pendengaran
pasien. Tidak boleh memberikan harapan yang terlalu muluk,
menasehati yang berlebihan tentang kondisi penyakitnya. Selain
itu, membicarakan kondisi-kondisi lingkungan dimana dia berada
atau cerita hal-hal yang menyenangkan dan para pengunjung yang
baik dapat memberikan rasa nyaman.
3. Lingkungan Sosial (Social environment)
Observasi (pengamatan) dari lingkungan sosial terutama hubungan
spesifik (khusus), kumpulan data-data yang spesifik dihubungkan
dengan keadaan penyakit, sangat penting untuk pencegahan
penyakit. Dengan demikian setiap perawat harus menggunakan
kemampuan observasi (pengamatan) dalam hubungan dengan

4
kasus- kasus secara spesifik lebih sekadar data- data yang
ditunjukan pasien pada umumnya.
Seperti juga hubungan komoniti dengan lingkungan sosial
dugaannya selalu dibicarakan dalam hubungan individu pasien
yaitu lingkungan pasien secara menyeluruh tidak hanya meliputi
lingkungan rumah atau lingkungan rumah sakit tetapi juga
keseluruhan komunitas yang berpengaruh terhadap lingkungan
secara khusus.

2.2 Komponen Lingkungan Menurut Teori Florence Nightingale


1. Lima (5) komponen pokok lingkungan sehat menurut Florence
Nightingale
1) Peredaran hawa baik.
Maksudnya adalah suatu keadaan dimana suhu berada dalam
keadaan normal.
2) Cahaya yang memadai
Cahaya yang cukup dalam pemenuhan kesehatan pasien.
3) Kehangatan yang cukup
Kehangatan yang diperlukan untuk proses pemulihan.
4) Pengendalian kebisingan
Suatu cara agar pasien merasa nyaman dan tidak terganggu oleh
kebisingan (keributan).
5) Pengendalian effluvia (bau yang berbahaya)
Menjauhkan pasien dari bau yang menyebabkan gangguan
dalam kesehatan.
2. Ada 12 macam Komponen Lingkungan dalam Teori Florence
Nightingale
1) Kesehatan rumah
Rumah yang sehat adalah rumah yang bersih, sehingga
seseorang merasa nyaman.
2) Ventilasi dan pemanasan

5
Ventilasi merupakan perhatian utama dari teori Nightingale.
Ventilasi merupakan indikasi yang berhubungan dengan
komponen lingkungan yang menjadi sumber penyakit dan dapat
juga sebagai pemulihan penyakit.
3) Cahaya
Pengaruh nyata terhadap tubuh manusia. Untuk mendapatkan
manfaat dari pencahayaan konsep ini sangat penting dalam teori
Florence, dia mengidentifikasi secara langsung bahwa sinar
matahari merupakan kebutuhan pasien. Menurutnya
pencahayaan mempunyai sinar matahari, perawat diinstruksikan
untuk mengkondisikan agar pasien terpapar dengan sinar
matahari.
4) Kebisingan
Kebisingan ditimbulkan oleh aktivitas fisik di lingkungan atau
ruangan. Hal tersebut perlu dihindarkan karena dapat
mengganggu pasien.
5) Variasi/keanekaragaman
Berbagai macam faktor yang menyebabkan penyakit bagi
sesorang, misalnya makanan.
6) Tempat tidur
Tempat tidur yang kotor akan mempengaruhi kondisi kesehatan
seseorang dan juga pola tidur yang kurang baik akan
menyebabkan gangguan pada kesehatan.
7) Kebersihan kamar dan halaman
Kebersihan kamar dan halaman sangat berpengaruh bagi
kesehatan. Oleh karena itu, pembersihan sangat perlu dilakukan
pada kamar dan halaman.
8) Kebersihan pribadi
Kebersihan pribadi sangat mendukung kesehatan seseorang
karena merupakan bagian dari kebersihan secara fisik
9) Pengambilan nutrisi dan makanan

6
Pengambilan nutrisi sangat perlu dalam hal menjaga
keseimbangan tubuh. Adanya nutrisi dan pola makan yang baik
sangat berpengaruh bagi kesehatan.

10) Obrolan, harapan dan nasehat


Dalam hal ini, komponen tersebut menyangkut kesehatan mental
seseorang dalam menyikapi lingkungannya. Komunikasi sangat
perlu dilakukan antara perawat, pasien dan keluarga. Mental
yang yang terganggu akan mempengaruhi kesehatan pasien.
11) Pengamatan orang sakit
Pengamatan sangat perlu dilakukan oleh seorang perawat,
dimana seorang perawat harus tahu sebab dan akibat dari suatu
penyakit.
12) Pertimbangan sosial
Tidak melihat dari suatu aspek, untuk mengambil suatu
keputusan tetapi dari berbagai sisi.

2.3 Hubungan Teori Florence Nightingale Dengan Beberapa Konsep


Hubungan teori Florence Nightingale dengan konsep keperawatan
1. Individu/manusia memiliki kemampuan besar untuk memperbaikan
kondisinya dalam menghadapi penyakit.
2. Keperawatan bertujuan membawa/mengantar individu pada kondisi
terbaik untuk dapat melakukan kegiatan melalui upaya dasar untuk
mempengaruhi lingkungan.
3. Sehat/sakit fokus pada perbaikan untuk sehat.
4. Masyarakaat/lingkungan melibatkan kondisi eksternal (lingkungan
luar) yang mempengaruhi kehidupan dan perkembangan individu,
fokus pada ventilasi, suhu, bau, suara dan cahaya.
Hubungan teori Florence Nightingale dengan proses keperawatan
1. Pengkajian/pengumpulan data
Data pengkajian Florence Nightingale lebih menitik beratkan pada
kondisi lingkungan (lingkungan fisik, psikis dan sosial).

7
2. Analisa data
Data dikelompokkan berdasarkan lingkungan fisik, sosial dan
mental yang berkaitan dengan kondisi klien yang berhubungan
dengan lingkungan keseluruhan.
3. Masalah difokuskan pada hubungan individu dengan lingkungan
misalnya;
a. Kurangnya informasi tentang kebersihan lingkungan
b.Ventilasi Merupakan indikasi yang berhubungan dengan
komponen lingkungan yang menjadi sumber penyakit dan dapat
juga sebagai sumber pemulihan penyakit.
c. Pembuangan sampah
d. Pencemaran lingkungan
e. Komunikasi sosial, dll
4. Diagnosa Keperawatan berbagai masalah klien yang berhubungan
dengan lingkungan antara lain :
a. Faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap efektivitas asuhan
b. Penyesuaian terhadap lingkungan.
c. Pengaruh stressor lingkungan terhadap efektivitas asuhan.
5. Implementasi (Pelaksanaan) upaya dasar merubah/mempengaruhi
lingkungan yang memungkinkan terciptanya kondisi lingkungan
yang baik yang mempengaruhi kehidupan, pertumbuhan dan
perkembangan individu.
6. Evaluasi Mengobservasi (Pengamatan) dampak perubahan
lingkungan terhadap kesehatan individu.

2.4 Aplikasi Teori Florence Nightingale Dalam Proses Keperawatan


Florence Nightingale memfokuskan beberapa komponen dalam
merawat pasien yang di terapkan dalam keperawatan saat ini, dalam hal ini
ventilasi menjadi pokok utama dalam menentukan penyembuhan pasien.
1. Udara segar
Florence berkeyakinan bahwa ketersediaan udara segar secara
terus-menerus merupakan prinsip utama dalam perawatan. Oleh

8
sebab itu, setiap perawat harus menjaga udara yang harus dihirup
klien tetap bersih, sebersih udara luar tanpa harus membuatnya
kedinginan.
2. Air bersih
Ketersediaan air bersih sangat diperlukan dalam pemulihan suatu
penyakit pada pasien. Oleh karena itu, perawat harus berusaha
dengan baik agar air tetap terjaga kebersihannya.
3. Saluran pembuangan yang efesien
Dalam hal perawat harus mengetahui semua saluran pengeluaran
dan keadaan normalnya, jarak waktu pengeluaran, dan frekuensi
pengeluaran sehingga terpenuhinya kebutuhan pasien secara efisien
4. Kebersihan
Kebersihan merupakan hal yang terpenting dalam merawat pasien.
Perawat memerlukan kebersihan yang optimal agar mempercepat
proses penyembuhan. Focus perawatan klien menurut Nightingale
adalah pada kebersihan. Ia berpendapat, kondisi kesehatan klien
sangat dipengaruhi oleh tingkat kebersihan, baik kebersihan klien,
perawat maupun lingkungan.
5. Cahaya
Komponen lain yang tidak kalah penting dalam perawatan klien
adalah cahaya matahari. Nightingale yakin sinar matahari dapat
membermanfaat yang besar bagi kesehatan klien. Karenanya,
perawat juga perlu membawa klien berjalan-jalan keluar untuk
merasakan sinar matahari selama tidak terdapat kontraindikasi
(suatu hal yang tidak boleh dilakukan).
Selain kelima komponen lingkungan diatas, seorang perawat juga harus
memperhatikan kehangatan, ketenangan, dan makanan klien.

2.5 Asumsi Utama Teori Florence Nightingale


Nightingale mendefenisikan kesehatan sebagai kondisi sejahtera
dan mampu memanfaatkan setiap daya yang dimiliki hingga batas
maksimal, sedangkan penyakit merupakan proses perbaikan yang

9
dilakukan tubuh untuk membebaskan diri dari gangguan yang dialami
sehingga individu dapat kembali sehat. Prinsip perawatan adalah menjaga
agar proses reparative ini tidak terganggu dan tidak menyediakan kondisi
yang optimal untuk proses tersebut. Untuk mencapai kondisi kesehatan,
perawat harus menggunakan nalarnya, disertai ketekunan dan observasi
(pengamatan).
Dengan demikian, kesehatan dapat dipelihara melalui upaya
pencegahan penyakit melalui faktor kesehatan lingkungan. Ia menyebut
hal ini sebagai health nursing dan membedakannya dengan proper nursing
yang berarti merawat klien yang sakit hingga ia dapat bertahan atau
setidaknya menjadi lebih baik hingga saat kematiannya.
Menurut Nightingale, lingkungan adalah tatanan eksternal yang
memengaruhi sakit dan sehatnya seseorang, termasuk disini makanan klien
dan interaksi perawat dengan klien. Jika seseorang ingin sehat, perawat,
alam, dan orang yang bersangkutan harus bekerja sama agar proses
reparative dapat berjalan.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Florence Nightingale “Ibu dari keperawatan modern” Merupakan
salah satu pendiri yang meletakan dasar-dasar teori keperawatan yang
melalui model konsep dan teori keperawatan yaitu dengan
mengidentifikasi peran perawat menemukan kebutuhan dasar manusia
pada klien serta pentingnya pengaruh lingkungan di dalam perawatan
orang yang sakit yang dikenal dengan teori lingkunganya.
Florence Nightingale juga membuat standar pada pendidikan
keperawatan serta standar pelaksanaan asuhan keperawatan yang efesien.
Florence nightingale memandang pasien dalam konteks keseluruhan
lingkungan yaitu lingkungan fisik, psikologis, sosial.
Florence Nightingale memandang perawat tidak hanya sibuk
dengan masalah pemberian obat dan pengobatan saja, tetapi lebih
berorientasi pada pemberian udara, lampu, kenyamanan lingkungan,
kebersihan, ketenangan, dan nutrisi yang kuat. Pengkajian atau observasi
(pengamatan) bukan demi berbagai informasi atau fakta yang
mencurigakan, tetapi demi penyelamatan hidup dan meningkatkan
kesehatan dan keamanan.

3.2 Saran
Florence Nigtingale merupakan seorang perawat yang perlu ditiru
dalam proses keperawatan dan proses penyembuhan penyakit. Dia
merupakan Lady With The Lamp bagi pasien yang sakit. Maka kita sebagai
perawat jangan pantang menyerah dan berputus asa dalam merawat pasien.
Menjadi perawat bukanlah pekerjaan yang mudah, tetapi kalau kita

11
melakukannya dengan gigih, rajin dan ikhlas pasti bisa melakukannya,
demi memberikan rasa nyaman dan meringankan penderitaan pasien.

DAFTAR PUSTAKA

A.Azis Alimul Hidayat (2002) Konsep dasar keperawatan, EGC. Jakarta

Basford, Lynn (2006) Teori dan Praktik Keperawatan, EGC, Jakarta.

Kusnanto (2004) Pengantar Profesi dan Praktik Keperawatan Profesional, EGC.


Jakarta

Potter & perry (1999) Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses dan
Praktik, EGC. Jakarta

Sartono. 2011. Aplikasi Florence Nightingale dalam Pelayanan Keperawatan dan


Aplikasi Kasus yang Relevan .Available From: http://enoe2007-
berbagi.blogspot.com Keperawatan Universitas Borneo Tarakan. [Akses :
26 Oktober2012 pukul: 15:12].

Wahid Iqbal Mubarak & Nurul chayatin (2009) Ilmu kesehatan Masyarakat: Teori
dan Aplikasi, Salemba Medika.Jakarta

12

Anda mungkin juga menyukai