Anda di halaman 1dari 16

FALSAFAH DAN TEORI KEPERAWATAN

Teori keperawatan menurut Florence Nightingale

Disusun oleh kelompok 1 kelas B :

1. Youngky Guntur W : 231110084


2. Heriyanto : 231110049
3. Fandy Achmad : 231110051

Dosen mata kuliah : Heri Saputro, S.Kep.Ns.M.Kep


Jurusan : S-1 Keperawatan
Fakultas : F2K

IIK STRADA IDNONESIA, Kediri

Tahun 2023
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan YME yang telah


melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kami sehingga akhirnya kami dapat
membuat makalah falsafah dan teori keperawatan tersebut.

Makalah yang berjudul “Teori Keperawatan Menurut Jean Watson” ditulis


untuk memenuhi tugas falsafah dan teori keperawatan. Pada kesempatan yang
baik ini, kami menyampaikan rasa hormat dan ucapan terima kasih kepada semua
pihak yang dengan tulus ikhlas telah memberikan bantuan dan dorongan kepada
kami dalam pembuatan makalah ini terutama kepada :

1. Bapak Heri Saputro, S.Kep.Ns.M.Kep selaku dosen mata kuliah falsafah dan
teori keperawatan
2. Orang tua kami yang telah memberikan semangat untuk menyelesaikan
makalah ini
3. Anggota kelompok 1 yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini

Kediri,27 September 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER..........................................................................................................i

KATA PENGANTAR...................................................................................ii

DAFTAR ISI..................................................................................................iii

BAB 1 PENDAHULUAN.............................................................................1

A. Latar Belakang.............................................................................1
B. Model Konsep Dan Teori Keperawatan
Menurut Florence Nightingale.....................................................2
C. Komponen Lingkungan Menurut
Teori Florence Nightingale..........................................................5
D. Hubungan Teori Florence Nightingale
Dengan Beberapa Konsep............................................................7
E. Aplikasi Teori Florence Nightingale
Dalam Proses Keperawatan.........................................................9
F. Asumsi Utama Teori Florence Nightingale.................................10

BAB 2 PENUTUP.........................................................................................11

A. Kesimpulan.................................................................................11
B. Saran...........................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................13

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Florence Nightingale lahir pada tanggal 12 Mei 1820 di Firenze Italia dan
meninggal dunia pada tanggal 13 Agustus 1910 di London Inggris pada
usianya yang ke-90 tahun. Florence Nightingale dibesarkan dalam
keluarga yang berada, namanya diambil dari kota tempat ia lahir. Semasa
kecilnya ia tinggal di Lea Hurst sebuah rumah besar dan mewah milik
ayahnya yang bernama William Nightingale yang merupakan seorang tuan
tanah terkaya di Derbishire dan ibunya adalah keturunan ningrat dan
terpandang. Florence Nightingale memiliki seorang saudara perempuan
yang bernama Parthenope.

Pada masa remajanya Florence Nightingale lebih banyak keluar rumah dan
membantu warga sekitar yang membutuhkan. Ia jatuh cinta pada pekerjaan
sosial keperawatan, hingga akhirnya pada usianya yang cukup muda ia
hanya menghabiskan waktu untuk merawat orang-orang yang sakit,
Florence Nightingale menghidupkan konsep penjagaan kebersihan rumah
sakit dan kiat-kiat juru rawat. Kemudian, Florence Nightingale dikenal
dengan nama

„‟Bidadari Berlampu (The Lady With The Lamp) atas jasanya yang tanpa
kenal takut mengumpulkan korban perang pada perang Krimea.

Florence Nightingale adalah perawat yang pertama kali ada di dunia dan
beliau di kenal sebagai wanita yang pantang menyerah dalam merawat
pasien dan memiliki jiwa penolong serta sangat berperan penting dalam
perkembangan ilmu keperawatan. Teori Florence Nightingale lebih
mengemukakan tentang lingkungan.

1
Pandangan model konsep dan teori ini merupakan gambaran dari bentuk
pelayanan keperawatan yang akan diberikan dalam memenuhi kebutuhan
dasar manusia berdasarkan tindakan dan lingkup pekerjaan dengan arah
yang jelas dalam pelayanan keperawatan. Dalam keperawatan terdapat
beberapa model konsep keperawaratan berdasarkan pandangan ahli dalam
bidang keperawatan, yang memiliki keyakinan dan nilai yang
mendasarinya, tujuan yang hendak dicapai serta pengetahuan dan
keterampilan yang ada. Salah satunya adalah “Model Konsep dan Teori
Keperawatan Florence Nigthingale”.

Sejalan dengan perkembangan kebudayaan, sosial, politik, ekonomi dan


teknologi umat manusia, teori – teori tersebut makin berkembang baik
kualitas maupun kuantitasnya, seperti apa yang telah kita rasakan dewasa
ini. Apa yang tertulis dalam makalah ini sangat bermanfaat dan berguna
terutama bagi seorang perawat.

B. Model Konsep Dan Teori Keperawatan Menurut Florence Nightingale

Model konsep Florence Nightingale memposisikan lingkungan adalah


sebagai fokus asuhan keperawatan,dan perawat tidak perlu memahami
seluruh proses penyakit model konsep ini dalam upaya memisahkan antara
profesi keperawatan dan kedokteran. Orientasi pemberian asuhan
keperawatan/tindakan keperawatan lebih diorientasikan pada pemberian
udara, lampu, kenyamanan lingkungan, kebersihan, ketenangan dan nutrisi
yang adekuate

(jumlah vitamin atau mineral yang cukup), dengan dimulai dari


pengumpulan data dibandingkan dengan tindakan pengobatan semata,
upaya teori tersebut dalam rangka perawat mampu menjalankan praktik
keperawatan mandiri tanpa tergantung dengan profesi lain.

2
Model konsep ini memberikan inspirasi dalam perkembangan praktik
keperawatan, sehingga akhirnya dikembangkan secara luas, paradigma
perawat dalam tindakan keperawatan hanya memberikan kebersihan
lingkungan adalah kurang benar, akan tetapi lingkungan dapat
mempengarui proses perawatan pada pasien, sehingga perlu diperhatikan.

Inti konsep Florence Nightingale, pasien dipandang dalam konteks


lingkungan secara keseluruhan, terdiri dari lingkungan fisik, lingkungan
psiklologis dan lingkungan sosial.

1. Lingkungan fisik (Physical environment)

Merupakan lingkungan dasar/alami yang berhubungan dengan


ventilasi dan udara. Faktor tersebut mempunyai efek terhadap lingkungan
fisik yang bersih yang selalu akan mempengaruhi pasien dimanapun dia
berada didalam ruangan harus bebas dari debu, asap, bau-bauan. Tempat
tidur pasien harus bersih, ruangan hangat, udara bersih, tidak lembab,
bebas dari bau-bauan.

Lingkungan dibuat sedemikian rupa sehingga memudahkan perawatan


baik bagi orang lain maupun dirinya sendiri. Luas, tinggi penempatan
tempat tidur harus memberikan memberikan keleluasaan pasien untuk
beraktivitas. Tempat tidur harus mendapatkan penerangan yang cukup,
jauh dari kebisingan dan bau limbah. Posisi pasien ditempat tidur harus
diatur sedemikian rupa supaya mendapat ventilasi.

2. Lingkungan psikologi (Psychology environment)

Florence Nightingale melihat bahwa kondisi lingkungan yang


negatif dapat menyebabkan stress fisik dan berpengaruh buruk terhadap
emosi pasien. Oleh karena itu, ditekankan kepada pasien menjaga

3
rangsangan fisiknya. Mendapatkan sinar matahari, makanan yang cukup
dan aktivitas manual dapat merangsang semua faktor untuk dapat
mempertahankan emosinya. Komunikasi dengan pasien dipandang dalam
suatu konteks lingkungan secara menyeluruh, komunikasi jangan
dilakukan secara terburu-buru atau terputus-putus.
Komunikasi tentang pasien yang dilakukan dokter dan keluarganya
sebaiknya dilakukan dilingkungan pasien dan kurang baik bila dilakukan
diluar lingkungan pasien atau jauh dari pendengaran pasien. Tidak boleh
memberikan harapan yang terlalu muluk, menasehati yang berlebihan
tentang kondisi penyakitnya. Selain itu, membicarakan kondisi-kondisi
lingkungan dimana dia berada atau cerita hal-hal yang menyenangkan dan
para pengunjung yang baik dapat memberikan rasa nyaman.

3. Lingkungan Sosial (Social environment)

Observasi (pengamatan) dari lingkungan sosial terutama hubungan


spesifik (khusus), kumpulan data-data yang spesifik dihubungkan dengan
keadaan penyakit, sangat penting untuk pencegahan penyakit. Dengan
demikian setiap perawat harus menggunakan kemampuan observasi
(pengamatan) dalam hubungan dengan kasus- kasus secara spesifik lebih
sekadar data- data yang ditunjukan pasien pada umumnya.

Seperti juga hubungan komoniti dengan lingkungan sosial dugaannya


selalu dibicarakan dalam hubungan individu pasien yaitu lingkungan
pasien secara menyeluruh tidak hanya meliputi lingkungan rumah atau
lingkungan rumah sakit tetapi juga keseluruhan komunitas yang
berpengaruh terhadap lingkungan secara khusus.

4
C. Komponen Lingkungan Menurut Teori Florence Nightingale

1. Lima (5) komponen pokok lingkungan sehat menurut Florence Nightingale

1) Peredaran hawa baik.


Maksudnya adalah suatu keadaan dimana suhu berada dalam keadaan
normal.
2) Cahaya yang memadai
Cahaya yang cukup dalam pemenuhan kesehatan pasien.
3) Kehangatan yang cukup
Kehangatan yang diperlukan untuk proses pemulihan.
4) Pengendalian kebisingan
Suatu cara agar pasien merasa nyaman dan tidak terganggu oleh
kebisingan (keributan).
5) Pengendalian effluvia (bau yang berbahaya)
Menjauhkan pasien dari bau yang menyebabkan gangguan dalam
kesehatan.

2. Ada 12 macam Komponen Lingkungan dalam Teori Florence Nightingale

1) Kesehatan rumah
Rumah yang sehat adalah rumah yang bersih, sehingga seseorang merasa
nyaman.

2) Ventilasi dan pemanasan


Ventilasi merupakan perhatian utama dari teori Nightingale. Ventilasi
merupakan indikasi yang berhubungan dengan komponen lingkungan yang
menjadi sumber penyakit dan dapat juga sebagai pemulihan penyakit.

5
3) Cahaya
Pengaruh nyata terhadap tubuh manusia. Untuk mendapatkan manfaat dari
pencahayaan konsep ini sangat penting dalam teori Florence, dia
mengidentifikasi secara langsung bahwa sinar matahari merupakan
kebutuhan pasien. Menurutnya pencahayaan mempunyai sinar matahari,
perawat diinstruksikan untuk mengkondisikan agar pasien terpapar dengan
sinar matahari.

4) Kebisingan
Kebisingan ditimbulkan oleh aktivitas fisik di lingkungan atau ruangan.
Hal tersebut perlu dihindarkan karena dapat mengganggu pasien.

5) Variasi/keanekaragaman
Berbagai macam faktor yang menyebabkan penyakit bagi sesorang,
misalnya makanan.

6) Tempat tidur
Tempat tidur yang kotor akan mempengaruhi kondisi kesehatan seseorang
dan juga pola tidur yang kurang baik akan menyebabkan gangguan pada
kesehatan.

7) Kebersihan kamar dan halaman


Kebersihan kamar dan halaman sangat berpengaruh bagi kesehatan. Oleh
karena itu, pembersihan sangat perlu dilakukan pada kamar dan halaman.

8) Kebersihan pribadi
Kebersihan pribadi sangat mendukung kesehatan seseorang karena
merupakan bagian dari kebersihan secara fisik.

6
9) Pengambilan nutrisi dan makanan
Pengambilan nutrisi sangat perlu dalam hal menjaga keseimbangan tubuh.
Adanya nutrisi dan pola makan yang baik sangat berpengaruh bagi
kesehatan.

10) Obrolan, harapan dan nasehat


Dalam hal ini, komponen tersebut menyangkut kesehatan mental
seseorang dalam menyikapi lingkungannya. Komunikasi sangat perlu
dilakukan antara perawat, pasien dan keluarga. Mental yang yang
terganggu akan mempengaruhi kesehatan pasien.

11) Pengamatan orang sakit


Pengamatan sangat perlu dilakukan oleh seorang perawat, dimana
seorang perawat harus tahu sebab dan akibat dari suatu penyakit.

12) Pertimbangan sosial


Tidak melihat dari suatu aspek, untuk mengambil suatu keputusan tetapi
dari berbagai sisi.

D. Hubungan Teori Florence Nightingale Dengan Beberapa Konsep

1. Hubungan teori Florence Nightingale dengan konsep keperawatan

1) Individu/manusia memiliki kemampuan besar untuk memperbaikan


kondisinya dalam menghadapi penyakit.
2) Keperawatan bertujuan membawa/mengantar individu pada kondisi
terbaik untuk dapat melakukan kegiatan melalui upaya dasar untuk
mempengaruhi lingkungan.
3) Sehat/sakit fokus pada perbaikan untuk sehat.
4) Masyarakaat/lingkungan melibatkan kondisi eksternal (lingkungan luar)
yang mempengaruhi kehidupan dan perkembangan individu, fokus pada
ventilasi, suhu, bau, suara dan cahaya.

7
2. Hubungan teori Florence Nightingale dengan proses keperawatan

1) Pengkajian/pengumpulan data
Data pengkajian Florence Nightingale lebih menitik beratkan pada
kondisi lingkungan (lingkungan fisik, psikis dan sosial).

2) Analisa data
Data dikelompokkan berdasarkan lingkungan fisik, sosial dan
mental yang berkaitan dengan kondisi klien yang berhubungan
dengan lingkungan keseluruhan.

3) Masalah difokuskan pada hubungan individu dengan lingkungan


misalnya;
a. Kurangnya informasi tentang kebersihan lingkungan
b.Ventilasi Merupakan indikasi yang berhubungan dengan
komponen lingkungan yang menjadi sumber penyakit dan dapat
juga sebagai sumber pemulihan penyakit.
c. Pembuangan sampah
d. Pencemaran lingkungan
e. Komunikasi sosial, dll

4) Diagnosa Keperawatan berbagai masalah klien yang berhubungan


dengan lingkungan antara lain :
a. Faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap efektivitas asuhan
b. Penyesuaian terhadap lingkungan.
c. Pengaruh stressor lingkungan terhadap efektivitas asuhan.
5) Implementasi (Pelaksanaan) upaya dasar merubah/mempengaruhi
lingkungan yang memungkinkan terciptanya kondisi lingkungan
yang baik yang mempengaruhi kehidupan, pertumbuhan dan
perkembangan individu.

8
6) Evaluasi Mengobservasi (Pengamatan) dampak perubahan
lingkungan terhadap kesehatan individu.

E. Aplikasi Teori Florence Nightingale Dalam Proses Keperawatan

Florence Nightingale memfokuskan beberapa komponen dalam


merawat pasien yang di terapkan dalam keperawatan saat ini, dalam hal ini
ventilasi menjadi pokok utama dalam menentukan penyembuhan pasien.

a) Udara segar
Florence berkeyakinan bahwa ketersediaan udara segar secara terus-
menerus merupakan prinsip utama dalam perawatan. Oleh sebab itu, setiap
perawat harus menjaga udara yang harus dihirup klien tetap bersih,
sebersih udara luar tanpa harus membuatnya kedinginan.

b) Air bersih
Ketersediaan air bersih sangat diperlukan dalam pemulihan suatu penyakit
pada pasien. Oleh karena itu, perawat harus berusaha dengan baik agar air
tetap terjaga kebersihannya.

c) Saluran pembuangan yang efesien


Dalam hal perawat harus mengetahui semua saluran pengeluaran dan
keadaan normalnya, jarak waktu pengeluaran, dan frekuensi pengeluaran
sehingga terpenuhinya kebutuhan pasien secara efisien

d) Kebersihan
Kebersihan merupakan hal yang terpenting dalam merawat pasien.
Perawat memerlukan kebersihan yang optimal agar mempercepat proses
penyembuhan. Focus perawatan klien menurut Nightingale adalah pada
kebersihan. Ia berpendapat, kondisi kesehatan klien sangat dipengaruhi
oleh tingkat kebersihan, baik kebersihan klien, perawat maupun
lingkungan.

9
e) Cahaya
Komponen lain yang tidak kalah penting dalam perawatan klien adalah
cahaya matahari. Nightingale yakin sinar matahari dapat membermanfaat
yang besar bagi kesehatan klien. Karenanya, perawat juga perlu membawa
klien berjalan-jalan keluar untuk merasakan sinar matahari selama tidak
terdapat kontraindikasi (suatu hal yang tidak boleh dilakukan).

Selain kelima komponen lingkungan diatas, seorang perawat juga harus


memperhatikan kehangatan, ketenangan, dan makanan klien.

F. Asumsi Utama Teori Florence Nightingale

Nightingale mendefenisikan kesehatan sebagai kondisi sejahtera dan


mampu memanfaatkan setiap daya yang dimiliki hingga batas maksimal,
sedangkan penyakit merupakan proses perbaikan yang dilakukan tubuh
untuk membebaskan diri dari gangguan yang dialami sehingga individu
dapat kembali sehat. Prinsip perawatan adalah menjaga agar proses
reparative ini tidak terganggu dan tidak menyediakan kondisi yang optimal
untuk proses tersebut. Untuk mencapai kondisi kesehatan, perawat harus
menggunakan nalarnya, disertai ketekunan dan observasi (pengamatan).

Dengan demikian, kesehatan dapat dipelihara melalui upaya


pencegahan penyakit melalui faktor kesehatan lingkungan. Ia menyebut hal
ini sebagai health nursing dan membedakannya dengan proper nursing yang
berarti merawat klien yang sakit hingga ia dapat bertahan atau setidaknya
menjadi lebih baik hingga saat kematiannya.

Menurut Nightingale, lingkungan adalah tatanan eksternal yang


memengaruhi sakit dan sehatnya seseorang, termasuk disini makanan klien
dan interaksi perawat dengan klien. Jika seseorang ingin sehat, perawat,
alam, dan orang yang bersangkutan harus bekerja sama agar proses
reparative dapat berjalan.

10
BAB II

PENUTUP

A. Kesimpulan

Florence Nightingale “Ibu dari keperawatan modern”


Merupakan salah satu pendiri yang meletakan dasar-dasar teori keperawatan
yang melalui model konsep dan teori keperawatan yaitu dengan
mengidentifikasi peran perawat menemukan kebutuhan dasar manusia pada
klien serta pentingnya pengaruh lingkungan di dalam perawatan orang yang
sakit yang dikenal dengan teori lingkunganya.

Selain itu Florence Nightingale juga membuat standar pada pendidikan


keperawatan serta standar pelaksanaan asuhan keperawatan yang efesien.
Florence nightingale memandang pasien dalam konteks keseluruhan
lingkungan yaitu lingkungan fisik, psikologis, sosial.

Florence Nightingale memandang perawat tidak hanya sibuk dengan


masalah pemberian obat dan pengobatan saja, tetapi lebih berorientasi pada
pemberian udara, lampu, kenyamanan lingkungan, kebersihan, ketenangan,
dan nutrisi yang kuat. Pengkajian atau observasi (pengamatan) bukan demi
berbagai informasi atau fakta yang mencurigakan, tetapi demi penyelamatan
hidup dan meningkatkan kesehatan dan keamanan.

B. Saran

Florence Nigtingale merupakan seorang perawat yang perlu ditiru dalam


proses keperawatan dan proses penyembuhan penyakit. Dia merupakan Lady
With The Lamp bagi pasien yang sakit. Maka kita sebagai perawat haruslah
sebagai penerang bagi pasien yang kita rawat. Marilah kita sebagai perawat
berusaha untuk meringankan penderitaan pasien yang kita rawat. Rawatlah
pasien seperti kita merawat orang yang paling kita sayang.

11
Agar pasien merasa nyaman pada saat di sakit bukan menderita lagi.
jangan pantang menyerah dan berputus asa dalam merawat pasien. Menjadi
perawat bukanlah pekerjaan yang mudah, tetapi kalau kita tidak menacoba kita
tidak akan pernah bisa. Di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin kalau kita
mempunyai tekad untuk melakukannya dengan gigih dan rajin.

12
DAFTAR PUSTAKA

A.Azis Alimul Hidayat (2002) Konsep dasar


keperawatan,EGC.Jakarta

Kusnanto(2004) Pengantar Profesi dan Praktik Keperawatan


Profesional,EGC.Jakarta

Potter & perry (1999) Buku Ajar Fundamental Keperawatan:


Konsep,Proses dan Praktik,

EGC. Jakarta

Sartono. 2011. Aplikasi Florence Nightingale dalam Pelayanan


Keperawatan dan Aplikasi Kasus yang Relevan .Available From:
http://enoe2007-berbagi.blogspot.com Keperawatan Universitas
Borneo Tarakan. [Akses : 26 Oktober2012 pukul: 15:12].

Wahid Iqbal Mubarak & Nurul chayatin (2009) Ilmu kesehatan


Masyarakat: Teori dan Aplikasi, Salemba Medika.Jakarta

13

Anda mungkin juga menyukai