Tahun 2023
KATA PENGANTAR
1. Bapak Heri Saputro, S.Kep.Ns.M.Kep selaku dosen mata kuliah falsafah dan
teori keperawatan
2. Orang tua kami yang telah memberikan semangat untuk menyelesaikan
makalah ini
3. Anggota kelompok 1 yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini
Penulis
ii
DAFTAR ISI
COVER..........................................................................................................i
KATA PENGANTAR...................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN.............................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................1
B. Model Konsep Dan Teori Keperawatan
Menurut Florence Nightingale.....................................................2
C. Komponen Lingkungan Menurut
Teori Florence Nightingale..........................................................5
D. Hubungan Teori Florence Nightingale
Dengan Beberapa Konsep............................................................7
E. Aplikasi Teori Florence Nightingale
Dalam Proses Keperawatan.........................................................9
F. Asumsi Utama Teori Florence Nightingale.................................10
BAB 2 PENUTUP.........................................................................................11
A. Kesimpulan.................................................................................11
B. Saran...........................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Florence Nightingale lahir pada tanggal 12 Mei 1820 di Firenze Italia dan
meninggal dunia pada tanggal 13 Agustus 1910 di London Inggris pada
usianya yang ke-90 tahun. Florence Nightingale dibesarkan dalam
keluarga yang berada, namanya diambil dari kota tempat ia lahir. Semasa
kecilnya ia tinggal di Lea Hurst sebuah rumah besar dan mewah milik
ayahnya yang bernama William Nightingale yang merupakan seorang tuan
tanah terkaya di Derbishire dan ibunya adalah keturunan ningrat dan
terpandang. Florence Nightingale memiliki seorang saudara perempuan
yang bernama Parthenope.
Pada masa remajanya Florence Nightingale lebih banyak keluar rumah dan
membantu warga sekitar yang membutuhkan. Ia jatuh cinta pada pekerjaan
sosial keperawatan, hingga akhirnya pada usianya yang cukup muda ia
hanya menghabiskan waktu untuk merawat orang-orang yang sakit,
Florence Nightingale menghidupkan konsep penjagaan kebersihan rumah
sakit dan kiat-kiat juru rawat. Kemudian, Florence Nightingale dikenal
dengan nama
„‟Bidadari Berlampu (The Lady With The Lamp) atas jasanya yang tanpa
kenal takut mengumpulkan korban perang pada perang Krimea.
Florence Nightingale adalah perawat yang pertama kali ada di dunia dan
beliau di kenal sebagai wanita yang pantang menyerah dalam merawat
pasien dan memiliki jiwa penolong serta sangat berperan penting dalam
perkembangan ilmu keperawatan. Teori Florence Nightingale lebih
mengemukakan tentang lingkungan.
1
Pandangan model konsep dan teori ini merupakan gambaran dari bentuk
pelayanan keperawatan yang akan diberikan dalam memenuhi kebutuhan
dasar manusia berdasarkan tindakan dan lingkup pekerjaan dengan arah
yang jelas dalam pelayanan keperawatan. Dalam keperawatan terdapat
beberapa model konsep keperawaratan berdasarkan pandangan ahli dalam
bidang keperawatan, yang memiliki keyakinan dan nilai yang
mendasarinya, tujuan yang hendak dicapai serta pengetahuan dan
keterampilan yang ada. Salah satunya adalah “Model Konsep dan Teori
Keperawatan Florence Nigthingale”.
2
Model konsep ini memberikan inspirasi dalam perkembangan praktik
keperawatan, sehingga akhirnya dikembangkan secara luas, paradigma
perawat dalam tindakan keperawatan hanya memberikan kebersihan
lingkungan adalah kurang benar, akan tetapi lingkungan dapat
mempengarui proses perawatan pada pasien, sehingga perlu diperhatikan.
3
rangsangan fisiknya. Mendapatkan sinar matahari, makanan yang cukup
dan aktivitas manual dapat merangsang semua faktor untuk dapat
mempertahankan emosinya. Komunikasi dengan pasien dipandang dalam
suatu konteks lingkungan secara menyeluruh, komunikasi jangan
dilakukan secara terburu-buru atau terputus-putus.
Komunikasi tentang pasien yang dilakukan dokter dan keluarganya
sebaiknya dilakukan dilingkungan pasien dan kurang baik bila dilakukan
diluar lingkungan pasien atau jauh dari pendengaran pasien. Tidak boleh
memberikan harapan yang terlalu muluk, menasehati yang berlebihan
tentang kondisi penyakitnya. Selain itu, membicarakan kondisi-kondisi
lingkungan dimana dia berada atau cerita hal-hal yang menyenangkan dan
para pengunjung yang baik dapat memberikan rasa nyaman.
4
C. Komponen Lingkungan Menurut Teori Florence Nightingale
1) Kesehatan rumah
Rumah yang sehat adalah rumah yang bersih, sehingga seseorang merasa
nyaman.
5
3) Cahaya
Pengaruh nyata terhadap tubuh manusia. Untuk mendapatkan manfaat dari
pencahayaan konsep ini sangat penting dalam teori Florence, dia
mengidentifikasi secara langsung bahwa sinar matahari merupakan
kebutuhan pasien. Menurutnya pencahayaan mempunyai sinar matahari,
perawat diinstruksikan untuk mengkondisikan agar pasien terpapar dengan
sinar matahari.
4) Kebisingan
Kebisingan ditimbulkan oleh aktivitas fisik di lingkungan atau ruangan.
Hal tersebut perlu dihindarkan karena dapat mengganggu pasien.
5) Variasi/keanekaragaman
Berbagai macam faktor yang menyebabkan penyakit bagi sesorang,
misalnya makanan.
6) Tempat tidur
Tempat tidur yang kotor akan mempengaruhi kondisi kesehatan seseorang
dan juga pola tidur yang kurang baik akan menyebabkan gangguan pada
kesehatan.
8) Kebersihan pribadi
Kebersihan pribadi sangat mendukung kesehatan seseorang karena
merupakan bagian dari kebersihan secara fisik.
6
9) Pengambilan nutrisi dan makanan
Pengambilan nutrisi sangat perlu dalam hal menjaga keseimbangan tubuh.
Adanya nutrisi dan pola makan yang baik sangat berpengaruh bagi
kesehatan.
7
2. Hubungan teori Florence Nightingale dengan proses keperawatan
1) Pengkajian/pengumpulan data
Data pengkajian Florence Nightingale lebih menitik beratkan pada
kondisi lingkungan (lingkungan fisik, psikis dan sosial).
2) Analisa data
Data dikelompokkan berdasarkan lingkungan fisik, sosial dan
mental yang berkaitan dengan kondisi klien yang berhubungan
dengan lingkungan keseluruhan.
8
6) Evaluasi Mengobservasi (Pengamatan) dampak perubahan
lingkungan terhadap kesehatan individu.
a) Udara segar
Florence berkeyakinan bahwa ketersediaan udara segar secara terus-
menerus merupakan prinsip utama dalam perawatan. Oleh sebab itu, setiap
perawat harus menjaga udara yang harus dihirup klien tetap bersih,
sebersih udara luar tanpa harus membuatnya kedinginan.
b) Air bersih
Ketersediaan air bersih sangat diperlukan dalam pemulihan suatu penyakit
pada pasien. Oleh karena itu, perawat harus berusaha dengan baik agar air
tetap terjaga kebersihannya.
d) Kebersihan
Kebersihan merupakan hal yang terpenting dalam merawat pasien.
Perawat memerlukan kebersihan yang optimal agar mempercepat proses
penyembuhan. Focus perawatan klien menurut Nightingale adalah pada
kebersihan. Ia berpendapat, kondisi kesehatan klien sangat dipengaruhi
oleh tingkat kebersihan, baik kebersihan klien, perawat maupun
lingkungan.
9
e) Cahaya
Komponen lain yang tidak kalah penting dalam perawatan klien adalah
cahaya matahari. Nightingale yakin sinar matahari dapat membermanfaat
yang besar bagi kesehatan klien. Karenanya, perawat juga perlu membawa
klien berjalan-jalan keluar untuk merasakan sinar matahari selama tidak
terdapat kontraindikasi (suatu hal yang tidak boleh dilakukan).
10
BAB II
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
11
Agar pasien merasa nyaman pada saat di sakit bukan menderita lagi.
jangan pantang menyerah dan berputus asa dalam merawat pasien. Menjadi
perawat bukanlah pekerjaan yang mudah, tetapi kalau kita tidak menacoba kita
tidak akan pernah bisa. Di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin kalau kita
mempunyai tekad untuk melakukannya dengan gigih dan rajin.
12
DAFTAR PUSTAKA
EGC. Jakarta
13