MATARAM
2021
1 0
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Tinjauan Kepustakaan yang berjudul
“Teori Keperawatan Florance Nightingale” ini tepat waktu. Makalah ini dibuat
untuk melengkapi tugas mata kuliah falsafah dan teori meperawatan. Dalam
penyusunan Tinjauan Kepustakaan ini, penulis mendapat bimbingan, saran,
serta masukan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini, penulis
ingin mengucapkan terima kasih kepada Ibu Istianah., S.Kep., Ners., M.Kep.
selaku pembimbing dalam penyusunan Tinjauan Kepustakaan ini.
Penulis menyadari bahwa responsi kasus ini masih jauh dari sempurna,
sehingga saran dan kritik yang membangun, sangat penulis harapkan. Semoga
Tinjauan Kepustakaan ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Kelompok 1
1 0
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................ii
BAB 1.............................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang......................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................2
1.3 Tujuan...................................................................................................................2
1.3.1 Tujuan umum.....................................................................................................2
BAB 2.............................................................................................................................4
2.1 Tingkatan Teori Keperawatan...............................................................................4
2.2 Biografi Florance Nightingale..........................................................................8
2.3 Konsep Teori Keperawatan Menurut Florence Nightingale................................12
2.4 Komponen Lingkungan Menurut Teori Florence Nightingale............................14
2.5 Hubungan Teori Florence Nightingale Dengan Beberapa Konsep.....................16
2.6 Hubungan Teori Florence Nightingale Dengan Teori-teori Lain........................17
2.7 Aplikasi Teori Florence Nightingale Dalam Proses Keperawatan......................19
2.8 Asumsi Utama Teori Florence Nightingale.........................................................20
BAB 3...........................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................23
ii
1 0
BAB 1
PENDAHULUAN
Florence Nightingale lahir pada tanggal 12 Mei 1820 di Firenze Italia dan
meninggal dunia pada tanggal 13 Agustus 1910 di London Inggris pada usianya yang
ke-90 tahun. Florence Nightingale dibesarkan dalam keluarga yang berada, namanya
diambil dari kota tempat ia lahir. Semasa kecilnya ia tinggal di Lea Hurst sebuah
rumah besar dan mewah milik ayahnya yang bernama William Nightingale yang
merupakan seorang tuan tanah terkaya di Derbishire dan ibunya adalah keturunan
ningrat dan terpandang. Florence Nightingale memiliki seorang saudara perempuan
yang bernama Parthenope.
Pada masa remajanya Florence Nightingale lebih banyak keluar rumah dan
membantu warga sekitar yang membutuhkan. Ia jatuh cinta pada pekerjaan sosial
keperawatan, hingga akhirnya pada usianya yang cukup muda ia hanya menghabiskan
waktu untuk merawat orang-orang yang sakit, Florence Nightingale menghidupkan
konsep penjagaan kebersihan rumah sakit dan kiat-kiat juru rawat. Kemudian,
Florence Nightingale dikenal dengan nama Bidadari Berlampu (The Lady With The
Lamp) atas jasanya yang tanpa kenal takut mengumpulkan korban perang pada
perang Krimea.
Florence Nightingale adalah perawat yang pertama kali ada di dunia dan
beliau di kenal sebagai wanita yang pantang menyerah dalam merawat pasien dan
memiliki jiwa penolong serta sangat berperan penting dalam perkembangan ilmu
keperawatan. Teori Florence Nightingale lebih mengemukakan tentang lingkungan.
Pandangan model konsep dan teori ini merupakan gambaran dari bentuk pelayanan
keperawatan yang akan diberikan dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia
berdasarkan tindakan dan lingkup pekerjaan dengan arah yang jelas dalam pelayanan
1 0
keperawatan. Dalam keperawatan terdapat beberapa model konsep keperawaratan
berdasarkan pandangan ahli dalam bidang keperawatan, yang memiliki keyakinan
dan nilai yang mendasarinya, tujuan yang hendak dicapai serta pengetahuan dan
keterampilan yang ada. Salah satunya adalah Model Konsep dan Teori Keperawatan
Florence Nigthingale. Sejalan dengan perkembangan kebudayaan, sosial, politik,
ekonomi dan teknologi umat manusia, teori teori tersebut makin berkembang baik
kualitas maupun maupun kuantitasnya, seperti apa yang telah kita rasakan dewasa ini.
Apa yang tertulis dalam makalah ini sangat bermanfaat dan berguna terutama bagi
seorang perawat.
Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah yang menjadi pokok bahasan
makalah ini adalah sebagai berikut :
1.3 Tujuan
Tujuan umum dalam penulisan dalam makalah ini adalah agar mahasiswa dapat
memahami tentang konsep keperawatan menurut Florence Nightingale.
1 0
1.3.2 Tujuan khusus
1 0
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
1. Grand Theory
Grand Theory merupakan teori yang paling abstrak dari tiga tingkatan teori
yang diidentifikasi "untuk membuat pandangan keperawatan secara
menyeluruh" ( Liehr & Smith, 1999) diman mengatasi sifat, misi, dan tujuan asuhan
keperawatan ( Meleis, 1997) secara umum dan diciptakan melalui pengamatan dan /
atauwawasan dari teori tersebut.Pengembangan Grand Theory disajikan untuk
membedakan disiplin ilmu keperawatan dari disiplin ilmu kedokteran, simulasi
perluasan pengetahuan keperawatan (McKenna, 1997), dan menjelaskan "struktur
bidang keilmuan perawat" (Orem, 2011). Orem juga menegaskan bahwa sifat
tidakterstruktur grad theory atau umum memungkinkan untuk berbagai pengetahuan
yang tersedia untuk praktisi dan akademisi dalam kerangka peningkatan harga diri
keperawatan.
Grand teory sangat kompleks dan lingkup yang luas dan dapat menggabungkan
banyak teori lain yang terdiri dari konsep-konsep global yang relatif abstrak yang
berusaha untuk menjelaskan lingkup yang luas dalam disiplin ilmu yang
dikembangkan melalui penilaian bijaksana dan berwawasan ide yang ada (McEwen,
2007). Grand teori fokus pada berbagai "pengalaman, pengamatan, wawasan, dan
temuan penelitian" (Meleis, 2012, hal. 33). Teori ini dikembangkan selama praktek
dan belajar bertahun-tahun dan tidak mengalami pengujian empiris (Meleis, 2012).
1 0
Grand theory memiliki ruang lingkup luas dan konsep umum dan proposisi. Teori
pada tingkat ini mungkin baik mencerminkan dan memberikan wawasan yang
berguna untuk praktek tetapi tidak dirancang untuk pengujian empiris.
Teori Middle-Range memiliki hubungan yang lebih kuat dengan penelitian dan
praktik. Hubungan antara penelitian dan praktik menurut Mertom
(1968),menunjukkan bahwa Teori Mid-Range amat penting dalam disiplin praktik,
selain itu Walker and Avant (1995) mempertahankan bahwa mid-range theories
menyeimbangkan kespesifikannya dengan konsep secara normal yang Nampak dalam
grand teori. Mid-range teori memberikan mamfaat bagi perawat, mudah diaplikasikan
dalam praktik dan cukup abstrak secara ilmiah.
1 0
a. ruang lingkupnya lebih sempit;
b. lebih konkrit, fenomena yang disajikan lebih spesifik;
c. terdiri dari konsep dan proposisi yang lebih sedikit;
d. merepresentasikan bidang keperawatan yang lebihspesifik/ terbatas;
e. lebih dapat diuji secara empiris;
f. lebih dapat diaplikasikan secara langsung dalam tatanan praktik.
1 0
2) Memiliki sedikit abstrak,
3) Membahas fenomena atau konsep yang lebih spesifik, dan
4) Merupakan cerminan praktik (administrasi, klinik, pengajaran)
c. Menurut Whall(1996):
3. Practice Theory
Teori praktik keperawatan memiliki lingkup dam tingkat abstraksi yang paling
terbatas dan dikembangkan untuk digunakan dalam rentang tertentu dari situasi
keperawatan. Teori yang dikembangkan pada tingkat ini memiliki dampak yang lebih
langsung pada praktek keperawatan dari pada teori-teori yang lebih abstrak. Teori
praktik keperawatan memberikan kerangka kerja untuk intervensi keperawatan, dan
memprediksi hasil dan dampak dari praktik keperawatan. Pada saat yang sama,
pertanyaan keperawatan, tindakan, dan prosedur dapat dijelaskan atau dikembangkan
sebagai teori praktek keperawatan. Idealnya, teori praktek keperawatan saling
berkaitan dengan konsep-konsep dari mid-range teori, atau mungkin disimpulkan
dari mid-range teori. Teori praktek juga harus mencerminkan konsep dan proposisi
dari tingkat yang lebih abstrak dari teori keperawatan.
Teori yang dikembangkan pada tingkat ini juga disebut teori preskriptif
(Dickoff, James, & Wiedenbach,1968;Crowley,1968),teori-situasi tertentu (Meleis,
1997), dan teori mikro (Chinn & Kramer, 1995). Pengalaman sehari-hari perawat
adalah sumber utama dari teori praktik keperawatan. Kedalaman dan kompleksitas
praktik keperawatan dapat sepenuhnya dihargai sebagai fenomena keperawatan dan
1 0
hubungan antara aspek situasi keperawatan tertentu dijelaskan dan dijelaskan. Benner
(1984) menunjukkan bahwa dialog dengan ahli perawat dalam praktek adalah
bermanfaat bagi penemuan dan pengembangan teori praktek. Temuan pemelitian
tentang berbagai masalah keperawatan menawarkan data untuk mengembangkan teori
praktik keperawatan sebagai perawat terlibat dalam pembangunan berbasis penelitian
dari teori dan praktek. Teori praktik keperawatan telah diartikulasikam menggunakan
beberapa cara untuk mengetahui melalui praktek reflektif (Johns & Air Tawar, 1998).
Proses ini meliputi refleksi yang tenang pada praktek, mengingat dan mencatat fitur
dari situasi keperawatan, menghadiri perasaan sendiri, mengevaluasi kembali
pengalaman, dan mengintegrasikan baru mengetahui dengan pengalaman lain(Gray &
Forsstrom,1991).
Florence Nightingale lahir di Firenze, Italia pada tanggal 12 Mei 1820 dan
dibesarkan dalam keluarga yang berada. Namanya diambil dari kota tempat ia
dilahirkan. Nama depannya, Florence merujuk kepada kota kelahirannya, Firenze
dalam bahasa Italia atau Florence dalam bahasa Inggris. Semasa kecilnya ia tinggal
di Lea Hurst , sebuah rumah besar dan mewah milik aahnya, William Nightingale
1 0
yang merupakan seorang tuan tanah kaya di Derbyshire, London, Inggris. Sementara
ibunya adalah keturunan ningrat dan keluarga Nightingale adalah keluarga
terpandang.
Pada usia dewasa Florence yang lebih cantik dari kakaknya, dan sebagai
seorang putri tuan tanah yang kaya, mendapat banyak lamaran untuk menikah.
Namun semua itu ia tolak, karena Florence merasa "terpanggil" untuk mengurus hal-
1 0
hal yang berkaitan dengan kemanusiaan. Pada tahun 1851, kala menginjak usia 31
tahun, ia dilamar oleh Richard Monckton Milnes seorang penyair dan seorang
ningrat ( Baron of Houghton), lamaran inipun ia tolak karena pada tahun itu ia
sudah membulatkan tekad untuk mengabdikan dirinya pada dunia ke
perawatan. Keinginan ini ditentang keras oleh ibunya dan kakaknya. Hal ini
dikarenakan pada masa itu di Inggris, perawat adalah pekerjaan hina dan sebuah
rumah sakit adalah tempat yang jorok. Banyak orang memanggil dokter untuk datang
ke rumah dan dirawat di rumah.
10
1 0
prajurit-prajurit yang luka bergelimpangan di tanah tanpa diberi perawatan sama
sekali dan bertanya, "Apakah Inggris tidak memiliki wanita yang mau
mengabdikan dirinya dalam melakukan pekerjaan kemanusiaan yang mulia ini?".
Hati rakyat Inggrispun tergugah oleh tulisan tersebut. Florence merasa masanya telah
tiba, ia pun menulis surat kepada menteri penerangan saat itu, Sidney Herbert,
untuk menjadi sukarelawan. Pada pertemuan dengan Sidney Herbert terungkap
bahwa Florence adalah satu-satunya wanita yang mendaftarkan diri. Di Krimea
prajurit-prajurit banyak yang mati bukan karena peluru dan bom, namun karena tidak
adanya perawatan, dan perawat pria jumlahnya tidak memadai. Ia meminta
Florence untuk memimpin gadis-gadis sukarelawan dan Florence menyanggupi.
11
1 0
penyakit model konsep ini dalam upaya memisahkan antara profesi keperawatan dan
kedokteran, dalam artian keperawatan merupakan upaya mengoptimalkan lingkungan
akar individu sehat. Orientasi pemberian asuhan keperawatan/tindakan keperawatan
lebih diorientasikan pada pemberian udara, lampu, kenyamanan lingkungan,
kebersihan, ketenangan dan nutrisi yang adekuate (jumlah vitamin atau mineral yang
cukup), dengan dimulai dari pengumpulan data dibandingkan dengan tindakan
pengobatan semata, upaya teori tersebut dalam rangka perawat mampu menjalankan
praktik keperawatan mandiri tanpa tergantung dengan profesi lain.
12
1 0
Florence Nightingale melihat bahwa kondisi lingkungan yang negatif dapat
menyebabkan stress fisik dan berpengaruh buruk terhadap emosi pasien. Oleh karena
itu, ditekankan kepada pasien menjaga rangsangan fisiknya. Mendapatkan sinar
matahari, makanan yang cukup dan aktivitas manual dapat merangsang semua faktor
untuk dapat mempertahankan emosinya. Komunikasi dengan pasien dipandang dalam
suatu konteks lingkungan secara menyeluruh, komunikasi jangan dilakukan secara
terburu-buru atau terputus-putus. Komunikasi tentang pasien yang dilakukan dokter
dan keluarganya sebaiknya dilakukan dilingkungan pasien dan kurang baik bila
dilakukan diluar lingkungan pasien atau jauh dari pendengaran pasien. Tidak boleh
memberikan harapan yang terlalu muluk, menasehati yang berlebihan tentang kondisi
penyakitnya. Selain itu, membicarakan kondisi-kondisi lingkungan dimana dia berada
atau cerita hal-hal yang menyenangkan dan para pengunjung yang baik dapat
memberikan rasa nyaman.
13
1 0
1) Peredaran hawa baik. Maksudnya adalah suatu keadaan dimana suhu berada
dalam keadaan normal.
2) Cahaya yang memadai Cahaya yang cukup dalam pemenuhan kesehatan pasien.
4) Pengendalian kebisingan Suatu cara agar pasien merasa nyaman dan tidak
terganggu oleh kebisingan (keributan).
5) Pengendalian effluvia (bau yang berbahaya) Menjauhkan pasien dari bau yang
menyebabkan gangguan dalam kesehatan.
1) Kesehatan rumah Rumah yang sehat adalah rumah yang bersih, sehingga
seseorang merasa nyaman.
3) Cahaya Pengaruh nyata terhadap tubuh manusia. Untuk mendapatkan manfaat dari
pencahayaan konsep ini sangat penting dalam teori Florence, dia mengidentifikasi
secara langsung bahwa sinar matahari merupakan kebutuhan pasien. Menurutnya
pencahayaan mempunyai sinar matahari, perawat diinstruksikan untuk
mengkondisikan agar pasien terpapar dengan sinar matahari.
14
1 0
6) Tempat tidur Tempat tidur yang kotor akan mempengaruhi kondisi kesehatan
seseorang dan juga pola tidur yang kurang baik akan menyebabkan gangguan pada
kesehatan.
9) Pengambilan nutrisi dan makanan Pengambilan nutrisi sangat perlu dalam hal
menjaga keseimbangan tubuh. Adanya nutrisi dan pola makan yang baik sangat
berpengaruh bagi kesehatan.
10) Obrolan, harapan dan nasehat Dalam hal ini, komponen tersebut menyangkut
kesehatan mental seseorang dalam menyikapi lingkungannya. Komunikasi sangat
perlu dilakukan antara perawat, pasien dan keluarga. Mental yang yang terganggu
akan mempengaruhi kesehatan pasien.
11) Pengamatan orang sakit Pengamatan sangat perlu dilakukan oleh seorang
perawat, dimana seorang perawat harus tahu sebab dan akibat dari suatu penyakit.
12) Pertimbangan sosial Tidak melihat dari suatu aspek, untuk mengambil suatu
keputusan tetapi dari berbagai sisi.
15
1 0
2) Keperawatan bertujuan membawa/mengantar individu pada kondisi terbaik untuk
dapat melakukan kegiatan melalui upaya dasar untuk mempengaruhi lingkungan.
2) Analisa data Data dikelompokkan berdasarkan lingkungan fisik, sosial dan mental
yang berkaitan dengan kondisi klien yang berhubungan dengan lingkungan
keseluruhan.
16
1 0
c) Pengaruh stressor lingkungan terhadap efektivitas asuhan.
2. Kemampuan diri sendiri yang alami dapat bertindak sebagai pengaruh dari
lingkungannya berperan penting pada setiap individu dalam berespon adaptif (baik)
atau mal adaptif (tidak baik).
3. Teori kebutuhan Menurut Maslow pada dasarnya mengakui pada penekanan teori
Florence Ninghtingale, sebagai contoh kebutuhan oksigen dapat dipandang sebagai
udara segar, ventilasi dan kebutuhan lingkungan yang aman berhubungan dengan
saluran yang baik dan air yang bersih. Teori kebutuhan menekankan bagaimana
hubungan kebutuhan yang berhubungan dengan kemampuan manusia dalam
mempertahankan hidupnya.
4. Teori stress. Stress meliputi suatu ancaman atau suatu perubahan dalam
lingkungan, yang harus ditangani. Stress dapat positip atau negatip tergantung pada
hasil akhir. Stress dapat mendorong individu untuk mengambil tindakan positip
dalam mencapai keinginan atau kebutuhan. Stress juga dapat menyebabkan kelelahan
17
1 0
hal yang berkaitan dengan kemanusiaan. Pada tahun 1851, kala menginjak usia 31
tahun, ia dilamar oleh Richard Monckton Milnes seorang penyair dan seorang
ningrat ( Baron of Houghton), lamaran inipun ia tolak karena pada tahun itu ia
sudah membulatkan tekad untuk mengabdikan dirinya pada dunia ke
perawatan. Keinginan ini ditentang keras oleh ibunya dan kakaknya. Hal ini
dikarenakan pada masa itu di Inggris, perawat adalah pekerjaan hina dan sebuah
rumah sakit adalah tempat yang jorok. Banyak orang memanggil dokter untuk datang
ke rumah dan dirawat di rumah.
10
1 0
prajurit-prajurit yang luka bergelimpangan di tanah tanpa diberi perawatan sama
sekali dan bertanya, "Apakah Inggris tidak memiliki wanita yang mau
mengabdikan dirinya dalam melakukan pekerjaan kemanusiaan yang mulia ini?".
Hati rakyat Inggrispun tergugah oleh tulisan tersebut. Florence merasa masanya
telah tiba, ia pun menulis surat kepada menteri penerangan saat itu, Sidney Herbert,
untuk menjadi sukarelawan. Pada pertemuan dengan Sidney Herbert terungkap
bahwa Florence adalah satu-satunya wanita yang mendaftarkan diri. Di Krimea
prajurit-prajurit banyak yang mati bukan karena peluru dan bom, namun karena
tidak adanya perawatan, dan perawat pria jumlahnya tidak memadai. Ia meminta
Florence untuk memimpin gadis-gadis sukarelawan dan Florence menyanggupi.
1 0
11
1 0
penyakit model konsep ini dalam upaya memisahkan antara profesi keperawatan
dan kedokteran, dalam artian keperawatan merupakan upaya mengoptimalkan
lingkungan akar individu sehat. Orientasi pemberian asuhan keperawatan/tindakan
keperawatan lebih diorientasikan pada pemberian udara, lampu, kenyamanan
lingkungan, kebersihan, ketenangan dan nutrisi yang adekuate (jumlah vitamin atau
mineral yang cukup), dengan dimulai dari pengumpulan data dibandingkan dengan
tindakan pengobatan semata, upaya teori tersebut dalam rangka perawat mampu
menjalankan praktik keperawatan mandiri tanpa tergantung dengan profesi lain.
12
1 0
Florence Nightingale melihat bahwa kondisi lingkungan yang negatif dapat
menyebabkan stress fisik dan berpengaruh buruk terhadap emosi pasien. Oleh
karena itu, ditekankan kepada pasien menjaga rangsangan fisiknya. Mendapatkan
sinar matahari, makanan yang cukup dan aktivitas manual dapat merangsang semua
faktor untuk dapat mempertahankan emosinya. Komunikasi dengan pasien dipandang
dalam suatu konteks lingkungan secara menyeluruh, komunikasi jangan dilakukan
secara terburu-buru atau terputus-putus. Komunikasi tentang pasien yang dilakukan
dokter dan keluarganya sebaiknya dilakukan dilingkungan pasien dan kurang baik
bila dilakukan diluar lingkungan p1asien a0tau jauh dari pendengaran pasien.
Tidak boleh memberikan harapan yang terlalu muluk, menasehati yang berlebihan
tentang kondisi