Anda di halaman 1dari 14

TEORI MEDELEINE

M. LEININGER
Konsep Dasar Keperawatan

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Meet
Our
Team
EGITA AFRILIA ISTIANINGSIH MILA NOVITA
P05120320009 P05120320021 P05120320024

You can simply impress your audience and


add a unique zing and appeal to your
Presentations. Easy to change colors,
photos and Text. Get a modern NAHPRECELIA .M. REVALINA SILMY SHALSABILA .R
PowerPoint Presentation that is beautifully
designed. P05120320028 P05120320034 P05120320040
 Biografi Medeleine
M.Leininger
Madeleine Leininger lahir di Sutton,
Nebraska pada 13 Juli 1925, di sebuah lahan
pertanian hidup dengan empat saudara laki-
laki dan seorang saudari perempuan. Pada
tahun 1945, dia bersama saudarinya menjadi
kadet di korps perawat dan mengambil
program diploma di sekolah perawat St.
Anthony, Denver.
Riwayat Pendidikan

Medeleine Leininger
distinct, dominant, central and unifying
Care is the essence of nursing and a

focus.
Madeline Leininger adalah pelopor
keperawatan transkultural dan
seorang pemimpin dalam
keperawatan transkultural serta
teori asuhan keperawatan yang
berfokus pada manusia. Madeleine
Leininger merupakan seorang
perawat professional pertama yang
menyandang gelar Ph.D dibidang
cultural dan social antrophology.

Modern PowerPoint Presentation


 Hal-Hal Yang Melatarbelakangi Lahirnya Konsep Teori
Medeleine Leininger :

Antara lain dikarenakan salah satu bibinya menderita


penyakit jantung bawaan, dia ingin membuat suatu perbedaan
dalam kehidupan manusia, khususnya di bidang perawatan.
Hal inilah yang mendorong beliau untuk menjadi seorang
perawat.
Kemudian pada saat beliau bekerja sebagai perawat
spesialis di klinik anak Cincinnati Amerika. Disinilah ia
menemukan adanya kesulitan pada waktu memberikan
asuhan keperawatan pada anak-anak dari berbagai macam
budaya yang berbeda. Kemudian ia mulai meneliti suatu teori
yang bisa membantu memecahkan masalah ini.
Teori Model Keperawatan Menurut
Medeleine Leininger
A. Konsep Utama Teori Medeleine Leininger

Pada akhir 1970-an M Leininger membuat model konseptual tentang pemberian


traskultural. Konsepnya “sunrise model” di publikasikan di berbagai buku dan artikel
jurnal dan menarik banyak perhatian dari berbagai penjuru dunia (Leninger, 1984).
Yang kemudian diakui publik pada tahun 1998.
Setelah menyelesaikan pendidikannya sebagai perawat psikiatrik, Leninger
melanjutkan studinya di bidang antropologi kultural. Sebagai ahli antropologi ia
melakukan banyak praktik kerja di berbagai kultur dan subkultur. Bersama dengan
sejumlah rekan kerja, ia melakukan penelitian terhadap fenomena pemberian asuhan
dan perilaku pemberian asuhan lebih dari tiga puluh budaya yang berbeda diseluruh
dunia.
Hal ini menghasilkan di kembangkannya konsep kerangka kerja pemberian
asuhan transkultural, yang mengakui adanya perbedaan (diversitas), dan persamaan
(universalitas) dalam pemberian asuhan di budaya yang berbeda. Hal ini mengarah
pada di kembangkannya teori-teori universalitas dan diversitas dalam asuhan
kultural.
 Definisi tentang keperawatan menurut
Leininger

merupakan seni humanistik yang dapat dipelajari dan


ilmu yang berfokus pada personalisasi perilaku asuhan
(individu dan kelompok), fungsi, dan proses yang
diarahkan pada peningkatan,dan pemeliharaan perilaku
sehat atau pemulihan dari penyakit yang memiliki
signifikasi fisik, psiko kultural dan social atau makna dari
mereka mendapatkan bantuan dari perawat professional
atau dari orang yang memiliki kompetensi peran serupa”
(Leininger,1984)
Beberapa Inti dari Model Teori Medeleine M.Leininger adalah :
4. Diversitas asuhan kultural
2. Budaya
Keanekaragaman asuhan kultural mengakui
Budaya dapat diekspresikan sebagai norma- adanya variasi dan rentang kemungkinan
norma dan nilai nilai kelompok tertentu, tindakan dalam hal memberikan bantuan dan
berdasarkan cara hidup dan pemberian asuhan dukungan. Keanekaragaman ini terjadi
yang di putuskan, dikembangkan , dan berdasarkan nilai-nilai, norma-norma, dan cara
dipertahankan, oleh anggota kelompok tersebut. hidup kultur atau subkultur tertentu.

1. Asuhan 3. Asuhan transkultural 5. Universalitas asuhan kultural


Asuhan berarti membantu, Dalam pemberian asuhan transkultural, perawat Bertentangan dengan konsep sebelumnya,
mendukung atau membuat secara sadar mempelajari norma-norma, nilai- universalitas asuhan kultural merujuk pada
seorang atau kelompok yang nilai dan cara hidup budaya tertentu dalam persamaan atau karakteristik universal, dalam
memiliki kebutuhan yang rangka memberikan bantuan dan dukungan hal memberikan bantuan dan dukungan.
memiliki kebutuhan nyata agar dengan tujuan untuk membantu individu Menurut Leininger, karakteristik universal ini
mampu memperbaiki jalan hidup mempertahankan tingkat kesejahteraanya, dapat berupa tindakan-tindakan seperti
dan kondisinya. memperbaiki cara hidup atau kondisinya, dan tersenyum, dan memberikan bantuan berkaitan
belajar menerima batasan-batasan.
dengan kebutuhan primer.
Kontribusi Leininger merupakan hal yang signifikan disebabkan oleh:

1. Topik yang dibahas yaitu tentang pengaruh budaya dan kebutuhan untuk
memenuhi hal tersebut dalam rangka memberikan asuhan. Topik ini semakin
bermakna dalam masyarakat multi-kultural yang modern, perawat perlu
mempertimbangkan kebutuhan dan aspirasi pasien, atau klien dari berbagai
kelompok etnik yang berbeda. Oleh karena itu Leininger menyebutnya dengan
asuhan budaya atau etnonursing.

2. Leininger mengambil peran sentral dari asuhan di dalam


keperawatan. Ia masuk kedalam kelompok keperawatan termasuk
banner dan Watson yang menekankan pentingnya asuhan sebagai
tujuan kemanusiaan dari keperawatan.
Hubungan Model Dengan Paradigma Keperawatan
1. Manusia 3. Sehat dan Sakit
Menurut pendapat Leininger, , jika seseorang memiliki atribut Menurut Leininger, ia menggambarkan sehat dan sakit sebagai
fisik dan psikologis, maka hal tersebut merupakan atribut sosial konsep yang di tentukan dan bergantung pada budaya. Apresiasi
atau secara lebih spesifik merupakan atribut budaya atau etnik sehat dan sakit berbeda-beda antar-budaya, oleh sebab itu
dari individu. pengetahuan tentang budaya di perlukan agar mampu
memahami makna yang diberikan oleh kelompok budaya tertentu
terhadap sehat dan sakit.

2. Lingkungan 4. Keperawatan
.
Menurut Leininger, lingkungan di tentukan oleh cara Dalam deskripsinya tentang keperawatan yang ia
orang-orang atau kelompok atau masyarakat tertentu sebutkan sebagai keperawatan transkultural atau
memberi bentuk pada unsur lingkungan sosial keperawatan etnik, Leininger menekankan aspek-
mayoritas, ekonomi, budaya dan fisik. Menurut aspek sebagai berikut :
pendapatnya, sistem layanan budaya juga merupakan a) Keperawatan sebagai seni keterampilan dan
faktor lingkungan spesifik yang terdiri dari dua sub humanistik
sistem : b) Keperawatan berpusat pada individu
a) Layanan kesehatan formal (Profesional) : semua layanan yang c) Tujuan dari keperawatan adalah untuk
menjadi bagian dari sistem layanan kesehatan regular, termasuk layanan mempertahankan kesejahteraan, dan
medis, layanan keperawatan, dan fisioterapi.
b) Layanan kesehatan informal, mencakup semua konsep dan ritual
memberikan bantuan terhadap proses pemulihan
yang terlibat dalam bantuan sukarela, pengobatan tradisional, ritual dan dari suatu penyakit, sambil mempertimbangkan
kebiasaan etnik, pengobatan alternative. perbedaan budaya.
Menurut Leininger, perbedaan budaya dapat dipertimbangkan dengan cara :

a) Preservasi Asuhan Kultural

Add Text  Preservasi asuhan kultural berarti bahwa keperawatan


melibatkan penghargaan yang penuh terhadap pandangan
Simple
PowerPoint budaya dan ritual pasien serta kerabatnya.
Presentation

b) Adaptasi Asuhan Kultural


.
Bertentangan dengan preservasi asuhan kultural, adaptasi
asuhan kultural melibatkan negosiasi dengan pasien dan
kerabatnya dalam rangka menyesuaikan pandangan dan ritual
tertentu yang berkaitan dengan sehat, sakit, dan asuhan.

c) Rekonstruksi Asuhan Kultural


Add Text
Simple Rekonstruksi asuhan kultural melibatkan kerjasama dengan
PowerPoint
Presentation pasien dan kerabatnya dalam rangka membawa perubahan
terhadap perilaku mereka yang berkaitan dengan sehat, sakit,
dan asuhan dengan cara yang bermakna bagi mereka.
Leininger (1991) telah mengembangkan bentuk yang relevan dengan teori tetapi hanya
beberapa hal yang didefinisikan :
1) Care adalah fenomena yang berhubungan dengan 5) Nilai kultur berkenaan dengan pengambilan keputusan tentang
bimbingan, dukungan atau perilaku lain yang berkaitan suatu cara yang hendak dijalani sesuai dengan adat kebiasaan yang
atau untuk individu lain / kelompok dengan kebutuhan dipercayai dalam periode waktu tertentu.
untuk meningkatkan kondisi kehidupan manusia.

6) Perbedaan kulture dalam keperawatan adalah variasi dari


2) Caring adalah tindakan yang diarahkan untuk membimbing, pengertian, pola nilai atau simbol dari perawatan kesehatan untuk
mendukung individu lain/kelompok dengan nyata atau antisipasi meningkatkan kondisi manusia, jalan kehidupan atau untuk kematian.
kebutuhan untuk meningkatkan kondisi kehidupan manusia.
7) Cultural care universality yaitu sesuatu hal yang sangat umum,
seperti pemahaman terhadap nilai atau simbol dari pengaruh budaya
3) Kultur/Culture adalah berkenaan dengan mempelajari, terhadap kesehatan manusia.
membagi dan transmisi nilai, kepercayaan, norma dan praktik
kehidupan dari sebuah kelompok yang dapat menjadi tuntunan
dalam berfikir, mengambil keputusan, bertindak dan berbahasa. 8) Ethnosentris adalah kepercayaan yang mana satu ide yang
dimiliki, kepercayaan dan praktiknya lebih tinggi untuk culture yang
lain.
4) Cultural Care berkenaan dengan kemampuan kognitif untuk
mengetahui nilai, kepercayaan dan pola ekspresi yang mana
membimbing, mendukung atau memberi kesempatan individu lain 9) Cultural imposition berkenaan dengan kecenderungan tenaga
atau kelompok untuk mempertahankan kesehatan, meingkatkan kesehatan untuk memaksakan kepercayaan, praktik dan nilai diatas
kondisi kehidupan atau kematian serta keterbatasan. culture lain karena mereka percaya bahwa ide mereka lebih tinggi dari
pada kelompok lain.
Hubungan Teori Model Leininger dengan
Konsep Caring

Leininger menggunakan metode ethnomethods sebagai cara untuk


melakukan pendekatan dalam mempelajari ”care” karena metode ini secara
langsung menyentuh bagaimana cara pandang, kepercayaan dan pola hidup
yang dinyatakan secara benar. Pada tahun 1960-an, Leininger
mengembangkan metode ethnonursing untuk mempelajari fenomena
keperawatan secara spesifik dan sistematik.

Ethnonursing berfokus pada sistematika studi dan klasifikasi pelayanan


keperawatan, nilai-nilai, praktik-praktik secara kognitif atau secara subjektif
yang dikenal sebagai designated cultured ( atau cultural representatives)
melalui bahasa lokal, pengalaman-pengalaman, keyakinan-keyakinan, dan
sistem value tentang fenomena keperawatan yang aktual dan potensial
seperti kesehatan dan faktor-faktor lingkungan.
Hubungan Teori Model Leininger dengan Konsep Caring

Melalui definisi bahwa teori keperawatan transkultural dan ethnomethodes yang berfokus pada
“emic” (insiders‟ views) seseorang dapat semakin dekat pada pengertian ”care” itu sendiri, karena
ethnomethodes bersumber pada people-centered data dan tidak berasal dari opini peneliti tersebut
(outsiders‟ views), kepercayaan dan prakteknya.

Tujuan penting dari teori ini adalah bagaimana teori ini dapat mendokumentasikan, mengetahui,
memprediksikan dan menjelaskan secara sistematis data dilapangan tentang fakta universal dan
perbedaan yang ada terkait dengan pelayanan professional, pelayanan secara umum dan pelayanan
keperawatan.
Tujuan secara umum teori keperwatan transkultural adalah untuk menentukan people‟s emic
terhadap ”care” sesuai dengan keyakinan dan praktek pelayanan dan mempelajari sumber
pengetahuan ini menggunakan persfektif etika keperawatan. Tujuannya adalah untuk membuktikan
bahwa ”care” adalah cocok dan masuk akal terhadap kebutuhan klien dan realita yang ada.
Leininger meyakini bahwa “ perilaku caring dan praktiknya secara unik membedakan keperawatan
terhadap kontribusi dari disiplin ilmu yang lain.”

Leininger meyakini bahwa “ perilaku caring dan praktiknya secara unik membedakan keperawatan
terhadap kontribusi dari disiplin ilmu yang lain.”

Anda mungkin juga menyukai