Anda di halaman 1dari 11

BAB II

Pembahasan

A. Pengertian Geopolitik

Geopolitik berasal dari kata geo dan politik.Geo berarti bumi dan politik berasal dari
bahasa Yunani polite. Poli artinya kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri dan teia artinya
urusan.Geopolitik biasa juga di sebut dengan wawasan nusantara. Geopolitik diartikan
sebagai sistem politik atau peraturan-peraturan dalam wujud kebijaksanaan dan strategi
nasional yang didorong oleh aspirasi nasional geografik (kepentingan yang menitik beratkan
pada pertimbangan geografik, wilayah atau toritorial dalam arti luas) suatu negara, yang
apabila dilaksanakan dan berhasil akan berdampak langsung atau tidak langsung kepada
sistem politik suatu negara.

Istilah geopolitik pertama kali diartikan oleh Frederich Ratzel sebagai ilmu bumi
politik (political geography) yang kemudian diperluas oleh Rudolf Kjellen menjadi
geographical politic, yang disingkat geopolitik.

 Pengertian Geopolitik Menurut Beberapa Para Ahli :

a. Rudolf Kjellén seorang ilmuwan politik Swedia, pada awal abad ke-20
mendefinisikan Geopolitik adalah seni dan praktek penggunaan kekuasaan
politik atas suatu wilayah tertentu.

b. Karl Haushofer (1869-1946), yang terinspirasi ide-rezim Nazi, ditambah


proses politik dengan definisi Geopolitics (Cohen, 2003): "Geopolitics adalah
sains nasional baru negara, sebuah doktrin pada determinesme spasial semua
proses politik, berdasarkan dasar-dasar geografi yang luas, terutama dari
geografi politik." Geografi Politik Haushofer dianggap sebagai bagian penting
dari Geopolitics.
c. Saul Bernard Cohen menggunakan definisi ini dalam buku 2003: "Geopolitics
adalah analisis interaksi antara, di satu sisi, pengaturan dan perspektif
geografis dan, di sisi lain, proses-proses politik. Baik pengaturan geografis dan
proses politik yang dinamis, dan masing-masing mempengaruhi dan
dipengaruhi oleh yang lain. Geopolitics alamat konsekuensi dari interaksi ini.
" Definisi berfokus pada interaksi dinamis antara daya dan ruang. Ini bebas
(Cordellier, 2005) juga berfokus pada kekuasaan (politik) dan ruang: Ini
menekankan bahwa analisis geopolitik seharusnya merupakan refleksi objektif
dunia.

d. Menurut Hagget, Geografi Politik merupakan cabang geografi manusia yang


bidang kajiannya adalah aspek keruangan pemerintahan atau kenegaraan yang
meliputi hubungan regional dan internasional, pemerintahan atau kenegaraan
dipermukaan bumi. Dalam geografi politik, lingkungan geografi dijadikan
sebagai dasar perkembangan dan hubungan kenegaraan. Bidang kajian
geografi politik relative luas, seperti aspek keruangan, aspek politik, aspek
hubungan regional, dan internasional.

e. Menurut Hafeznia, MR 2006. Prinsip-prinsip dan Konsep Geopolitics. Popoli


Publikasi: Iran, hal 37-39. Geopolitik sebagai cabang dari geografi politik
adalah studi tentang hubungan timbal balik antara geografi, politik dan
kekuasaan dan juga interaksi yang timbul dari kombinasi dari mereka dengan
satu sama lain. Dimana menurut definisi ini, geopolitik merupakan suatu
disiplin ilmu dan memiliki ilmu dasar alam.

B. Teori Geopolitik di Negara-Negara Besar


Berikut ini terdapat beberapa teori geopolitik, terdiri atas:
1. Friedrich Ratzel (1844-1904)
Teori Ruang : bangsa yang berbudaya tinggi akan membutuhkan ruang hidup
yang makin meluas, karenakebutuhan sumber daya yang tinggi dan akhirnya
mendesak wilayahbangsa yang “primitif”
2. Rudolf Kjellen (1864 – 1922)
Teori Kekuatan : behwa negara adalah satuan politik yang menyeluruh serta
sebagai satuan biologis yang memiliki intelektualitas. Dengan kekuatan yang
dimiliki ia mampu mengeksploitasi negara “primitif” agar negaranya dapat
ber-swasembada. (Darwinisme Sosial).

3. Karl Haushover (1869 – 1946)


Teori Pan Regional – empat kawasan benua : untuk menjadi jaya, bangsa harus
mampu menguasai benuabenua di dunia yang dibagi atas empat kawasan
benua dan masing-masing dimpimpin satu bangsa (Pan Amerika, Asia Timur,
Rusia India, Eropa Afrika)

4. Sir Halford Mackinder (1861-1947)


Teori Daerah Jantung (wawasan benua) : bila ingin menguasai dunia, suatu
bangsa harus menguasai daerah jantung dan untuk itu diperlukan kekuatan
darat yang memadai. Daerah jantung terdiri dari : Rusia, Siberia, Sebagian
Mongolia, Daerah bulan sabit dalam (eropa barat, eropa selatan, timur tengah,
asia selatan, asia timur) dan Bulan sabit luar (afrika, australia, amerika, benua
baru).

5. Sir Walter Raleigh (1554-1618) dan Alfred T. Mahan (1840-1914)


Teori Kekuatan Maritim : Siapa yang menguasai laut akan menguasai
perdagangan /kekayaan dunia dan akhirnya akan menguasai dunia. Oleh
karena itu ia harus memiliki armada laut yang kuat. Laut untuk kehidupan dan
sumber daya banyak di laut, oleh karena itu harus dibangun armada laut yang
kuat untuk menjaganya.

6. Giulio Douhet (1869-1930) dan William Mitchel (1989-1936)


Bahwa kekuatan udara mampu beroperasi hingga garis belakang lawan serta
kemenangan akhir ditentukan oleh kekuatan udara.

7. Nicholas J. Spijkman (1893-1943)


Teori Daerah Batas : penguasaan daerah jantung harus ada akses ke laut dan
hendaknya menguasai pantai sepanjang Eurasia.
C. Perkembangan Geopolitik di Indonesia
Pembangunan geopolitik Indonesia sudah dimulai oleh para pendiri bangsa melalui
ikrar sumpah pemuda, satu nusa yang berarti keutuhan wilayah nusantara, satu bangsa yang
merupakan landasan kebangsaan Indonesia, satu bahasa yang merupakan faktor pemersatu
seluruh wilayah nusantara beserta isinya. Rasa kebangsaan merupakan perekat persatuan dan
kesatuan, baik dalam makna spirit maupun moral, sehingga membantu meniadakan adanya
perbedaan fisik yang disebabkan adanya perbedaan letak geografi.

Kondisi geografis suatu negara atau wilayah menjadi sangat penting dan menjadi
pertimbangan pokok berbagai kebijakan, termasuk juga dalam merumuskan kebijakan
keamanan nasional atau keamanan manusia . Berbagai bencana alam yang terjadi seperti :
angin puting beliung, gempa bumi, tsunami adalah beberapa ancaman terhadap manusia yang
sebagian besar diantaranya ditentukan oleh kondisi geografis. Penyebaran konflik komunal
tampaknya sedikit terbendung oleh faktor geografis, sebagaimana terjadi di Afrika, Balkan
dan Asia Tengah, dengan demikian posisi strategis Indonesia juga membawa implikasi
geopolitik dan geostrategi tertentu. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
pembangunan geopolitik hanya efektif apabila dilandasi oleh wawasan kebangsaan yang
mantap. Unsur-unsur dasar Wawasan Nusantara dalam mencapai kesatuan dan keserasian
dapat ditinjau melalui, Satu kesatuan wilayah, Satu kesatuan bangsa, Satu kesatuan sosial
budaya, Satu kesatuan ekonomi, Satu kesatuan pertahanan dan keamanan.Konsepsi geopolitik
khas Indonesia itu kemudian dirumuskan menjadi acuan dasar yang diberi nama Wawasan
Nusantara, berbunyi sebagai berikut:

“Wujud suatu Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai suatu Negara kepulauan
yang dalam kesemestaannya merupakan satu kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya dan
pertahanan keamanan untuk mencapai tujuan nasional dan cita-cita perjuangan bangsa
melalui pembangunan nasional segenap potensi darat, laut dan angkasa secara terpadu” .

Perkembangan Geopolitik di Indonesia juga dipengaruhi adanya Globalisasi dan


kemajuan teknologi yang menyebabkan wilayah kedaulatan suatu Negara terutama Negara
Indonesia menjadi semakin abstrak dan kurang pasti sehingga dapat dengan mudah ditembus
oleh para pelaku atau actor internasional. Kemudian adanya proses politik dan demokratisasi.
Akhir tahun 2004 juga ditandai dengan keberhasilan bangsa Indonesia menyelenggarakan
Pemilu dengan sistem pemilihan langsung. Proses Pemilu yang sangat transparan merupakan
kunci keberhasilan KPU menyelenggarakan pesta demokrasi ini.Selanjutnya munculah tiga
kasus besar, Pertama adalah gerakan separatis politik dan bersenjata yang kini mengarah
pada upaya pemisahan diri dari NKRI yakni, gerakan separatis bersenjata di Aceh, Gerakan
Aceh Merdeka/GAM (yang telah sepakat untuk mengakui dan bergabung kembali dalam
NKRI), kelompok separatis politik (KSP) dan kelompok separatis bersenjata (KSB/TPN)
yang berinduk di bawah OPM di Papua, serta upaya pembentukan kembali Republik Maluku
Selatan (RMS) melalui pembentukan organisasi RMS gaya baru yakni Forum Kedaulatan
Maluku (FKM). Hal tersebut tentu saja akan mengancam keutuhan wilayah geografis dan
persatuan NKRI sendiri.
Sedangkan kasus yang kedua yaitu aksi kekerasan dan konflik komunal. Meski
langkah-langkah penegakkan hukum telah diambil, namun diperkirakan kasus-kasus
kekerasan dan konflik-konflik komunal masih akan terjadi secara insidentil. Penanganannya
diawali dengan pendekatan pembangunan kebangsaan, tanpa mengabaikan keberagaman
budaya dan pada saat yang sama dilaksanakan pembangunan kesejahteraan. Meskipun upaya
peningkatan kualitas proses politik dalam rangka normalisasi dan stabilisasi kehidupan
masyarakat di sejumlah daerah konflik dan rawan konflik relatif berjalan Iambat, tetapi
perbaikan struktur dan proses politik menuju penyelesaian konflik secara bertahap dapat
berjalan dengan baik.
Dan yang ketiga adalah isu keamanan teritorial, perbatasan dan pulau terluar. Dalam
isu keamanan perbatasan baik perbatasan darat maupun laut, terdapat sejumlah permasalahan
tapal batas wilayah yang harus segera diatasi. Isu keamanan perbatasan tersebut, juga
meliputi adanya kondisi pulau-pulau terluar yang berada dan berbatasan langsung dengan
beberapa negara tetangga yang sesungguhnya berpotensi dapat lepas dari NKRI bila tidak
dapat dipelihara dan dijaga dengan baik.

Geopolitik sendiri memiliki unsur-unsur dasar konsepsi Geopolitik atau biasa disebut
sebagai Wawasan Nusantara ada tiga,yaitu :

1. Wadah (Contour)
Wadah kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara meliputi seluruh
wilayah Indonesia yang memiliki sifat nusantara dengan kekayaan alam dan
penduduk serta keanekaragaman budaya. Bangsa Indonesia memiliki organisasi
kenegaraan yang merupakan wadah berbagai kegiatan kenegaraan dalam wujud
suprastruktur politik dan wadah dalam kehidupan bermasyarakat adalah berbagai
kelembagaan dalam wujud infrastruktur politik.

2. Isi (Content)
Isi adalah aspirasi bangsa yang berkembang di masyarakat dan cita-cita serta
tujuan nasional yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945. Untuk mencapai aspirasi
yang berkembang di masyarakat maupun cita-cita dan tujuan nasional seperti tersebut
di atas bangsa Indonesia harus mampu menciptakan persatuan dan kesatuan dalam
kehidupan nasional yang berupa politik, ekonomi, sosial dan budaya serta pertahanan
dan keamanan. Isi menyangkut dua hal, pertama realisasi aspirasi bangsa sebagai
kesepakatan bersama (konsensus nasional) dan perwujudannya, pencapaian cita-cita
dan tujuan nasional , kedua persatuan dan kesatuan dalam ke-bhineka-an yang
meliputi semua aspek kehidupan nasional.

3. Tata laku (conduct)


Hasil dari interaksi antara sebuah wadah dengan isi maka akan menghasilkan
sebuah tata laku yang terdiri dari tata laku batiniah yaitu mencerminkan jiwa,
semangat dan mentalitas yang baik dari bangsa Indonesia. Sedangkan tata laku
lahiriah yaitu tercermin dalam tindakan, perbuatan dan perilaku dari bangsa
Indonesia. Kedua tata laku tersebut akan mencerminkan identitas jati diri/kepribadian
bangsa berdasarkan asas kekeluargaan dan kebersamaan yang memiliki rasa bangga
dan cinta terhadap bangsa dan tanah air sehingga menimbulkan rasa nasionalisme
yang tinggi dalam semua aspek kehidupan nasional.

D. Wawasan Nusantara sebagai Landasan Geopolitik

Ditinjau dari tataran pemikiran/ konsepsi yang berlaku di Indonesia wawasan


nusantara adalah geopolitik Indonesia yang merupakan pra-syarat bagi terwujudnya cita-cita
nasional yang tertuang dalam UUD 1945 dan Pancasila. Konfigurasi Indonesia adalah unik
dengan ciri-ciri demografi,anthropologi, meteorology dan latar belakang sejarah yang
memberi peluang munculnya desintegrasi bangsa. Tidaklah mengherankan apabila para
pendiri Republik sejak dini telah meletakkan dasar-dasar geopolitik Indonesia yaitu melalui
ikrar sumpah pemuda, dimana amanatnya adalah satu nusa,yang berarti keutuhan ruang
nusantara;satu bangsa yang merupakan landasan kebangsaan Indonesia; satu bahasa yang
merupakan faktor pemersatu seluruh ruang nusantara bersama isinya. Kebangsaan Indonesia
terdiri dari 3 unsur geopolitik yaitu:

1. Rasa Kebangsaan
2. Paham Kebangsaan
3. Semangat Kebangsaan

Ketiga-tiganya menyatu secara utuh menjadi jiwa bangsa Indonesia dan sekaligus
pendorong tercapainya cita-cita proklamasi. Rasa kebangsaan adalah suplimasi dari sumpah
pemuda dan menyatukan tekad menjadi bangsa yang kuat,dihormati dan disegani diantara
bangsa-bangsa di dunia ini. Paham kebangsaan yang merupakan pengertian yang mendalam
tentang apa dan bagaimana bangsa itu serta bagaimana mewujudkan masa depannya. Ia
merupakan intisari dari visi warga bangsa tentang kemana bangsa ini harus di bawa ke masa
depan dalam suasana lingkungan yang semakin menantang. Secara formal paham kebangsaan
dapt dibina melalui proses pendidikan dan pengajaran dalam bentuk materi ajaran misalnya
wawasan nusantara, ketahanan nasional, doktrin dan strategi pembangunan nasional,sejarah
dan budaya bangsa. Untuk itu para perancang materi pengajaran harus benar-benar memiliki
visi dan pengetahuan tentang kebangsaan serta kaitannya dengan kepentigan geopolitik.
Semangat kebangsaan atau nasionalisme merupakan produk akhir dari sinergi rasa
kebangsaan dengan paham kebangsaan. Banyak pakar yang berpendapat bahwa konsepsi
tentang rasa kebangsaan tau wawasan kebangsaan secara keseluruhan sudah usang dan
ketinggalan zaman.

Dengan demikian bahwa geopolitik hanya akan efektif apabila dilandasi oleh
wawasan kebangsaan yang mantap, karena tanpa itu ia tidak lebih hanya permainan politik
semata, sebab wawasan kebangsaan akan membuat ikrar satu bangsa terwujud dan bangsa
yang satu dapat mewujudkan satu nusa dengan berbekal landasan satu bahasa. Oleh karena
adanya amanat yang demikian itulah, maka wawasan nusantara secara ilmiah dirumuskan
dalam bentuk konsepsi tentang kesatuan yang meliputi:

1. Kesatuan Politik
Kesatuan politik disadari pentingnya dari adanya kebutuhan untuk
mewujudkan pulau-pulau di wilayah nusantara menjadi satu entity yang utuh
sebagai tanah air. Ini berarti bahwa tidak ada lagi laut bebas diantara pulau-pulau
tersebut, sehingga laut diantara pulau-pulau itu berubah dari pemisah menjadi
pemersatu tanah air nusantara.

2. Kesatuan Ekonomi
Kegiatan ekonomi memerlukan ruang gerak dan ini dapat disediakan melalui
proses demokratisasi. Akan tetapi demokrasi tidaklah berarti berbuat sesuai
aturannya sendiri-sendiri akan tetapi perlu taat pada koridor yang telah disepakati
bersama. Setelah kegiatan ekonomi diberikan ruang gerak yang cukup maka perlu
dijaga kesatuaanya diseluruh wilayah negara, antara lain berlakunya satu mata
uang tunggal yaitu rupiah. Pada saat krisis ekonomi memuncak dan nilai tukar
rupiah sangat labil, maka mencairlah kesatuan ekonomi karena untuk sementara
para pelaku ekonomi bertransaksi dengan dollar AS.

3. Kesatuan Sosial Budaya


Bangsa Indonesia sesungguhnya mewujudkan atas dasar kesepakatan bukan
atas dasar sejarah atau geografi. Dalam BPUPKI terjadi perdebatan antara para
tokoh pendiri Republik ini tentang apa itu bangsa Indonesia dan apa itu wilayah
Negara Indonesia.Kesatuan sosial budaya sesungguhnya merupakan sublimasi
dari rasa paham dan semangat kebangsaan. Tanpa memandang suku, ras, dan
agama serta asal keturunan, perasaan perasaan satu dimungkinkan untuk dibentuk
asal sama-sama mengacu pada wawasan kebangsaan Indonesia sebagaimana isi
dan makna sumpah pemuda.

4. Kesatuan Hankam
Makna utama dari kesatuan hukum adalah bahwa masalah bidang hankam,
khususnya keamanan dan pembelaan negara adalah tanggung jawab bersama. Atas
dasar itulah sistem Hankamrata memiliki 3 ciri utama yaitu:
1. Orientasinya pada rakyat, karena memang diperuntukkan terciptanya rasa
aman dan keamanan rakyat.
2. Pelibatannya secara semesta, yang maknanya adalah bahwa setiap warga dan
setiap fasilitas dapat dilibatkan di dalam upaya Hankam
3. Digelarnya di wilayah nusantara secara kewilayahan, yang maknanya tiap unit
wilayah harus di upayakan agar dapat menggalang ketahanan masing-masing.
Secara geopolitik kesatuan hankam bermakna bahwa di dalam negeri hanya ada
TNI dan Polri sebagai satuan pengamanan bersenjata yang berarti tidak
diperbolehkan ada satuan bersenjata di luat itu. Karena itulah maka pemilikan
senjata api dilarang kecuali mendapat azin dari Polri untuk digunakan bagi
kepentingan khusus. Pegawai pemerintah dengan tugas khusus juga dipersenjatai
sebagai sarana self defense mengingat bidang tugasnya yang membawa
konsekuensi keamanan bagi dirinya.

E. Implementasi Geopolitik Indonesia

1. Sebagai Pancaran Falsafah Pancasila


Falsafah pancasila diyakini sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia yang sesuai
dengan aspirasinya. Keyakinan ini dibuktikan dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia
sejak awal proses pembentukan Negara kesatuan Republik Indonesia sampai sekarang.
Konsep Wawasan Nusantara berpangkal pada dasar Ketuhanan Yang Maha Esa sebagi sila
pertama yang kemudian melahirkan hakikat misi manusia Indonesia yang terjabarkan pada
sila-sila berikutnya. Wawasan nusantara sebagai aktualisasi falsafah Pancasila menjadi
landasan dan pedoman kelangsungan hidup bangsa Indonesia.
Dengan demikian wawasan Nusantara menjadi pedoman bagi upaya mewujudkan
kesatuan aspek kehidupan nasional untuk menjamin kesatuan, persatuan dan keutuhan
bangsa, serta upaya untuk mewujudkan ketertiban dan perdamaian dunia dan Wawasan
Nusantara merupakan konsep dasar bagi kebijakan dan strategi pembangunan Nasional.

2. Pembangunan Nasional
a. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu kesatuan Politik
1) Kebulatan wilayah dengan segala isinya merupakan modal dan milik
bersama bangsa indonesia.
2) Kenaneka ragaman suku, budaya, dan bahasa daerah serta agama yang
dianutnya tetap dalam kesatuan bangsa Indonesia .
3) Secara psikologis, bangsa Indonesia merasa satu persaudaraan, senasib dan
seperjuangan, sebangsa dan setanah air untuk mencapai satu cita-cita
bangsa yang sama.
4) Pancasila merupakan falsafah dan ideologi pemersatu bangsa Indonesia
yang membimbing ke arah tujuan dan cita-cita yang sama.
5) Kehidupan politik di seluruh wilayah Nusantara sistem hukun nasional .
6) Seluruh kepulauan Nusantara merupakan satu kesatuan sistem hubungan
nasional.
7) Bangsa Indonesia bersama bangsa-bangsa lain ikut menciptakan ketertiban
dunia dan perdamaian abadi melalui politik luar negeri bebas dan aktif.
8) Kekayaan di seluruh wilayah Nusantara, baik potensial maupun efektif,
adalah modal dan milik bangsa untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan di
seluruh wilayah Indonesia secara merata.
9) Tingkat perkembangan ekonomi harus seimbang dan serasi di seluruh
daerah tanpa mengabaikan ciri khas yang dimiliki daerah masing-masing.
10) Kehidupan perekonomian di seluruh Indonesia diselenggarakan sebagai
usaha bersama dengan asas kekeluargaan dalam sistem ekonomi
kerakyatan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.

b. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Sosial budaya


1) Masyarakat Indonesia adalah satu bangsa yang harus memiliki kehidupan
serasi dengan tingkat kemajuan yang merata dan seimbang sesuai dengan
kemajuan bangsa.
2) Budaya Indonesia pada hakikatnya adalah satu kesatuan dengan corak
ragam budaya yang menggambarkan kekayaan budaya bangsa. Budaya
Indonesia tidak menolak nilai-nilai budaya asing asalkan tidak
bertentangan dengan nilai-nilai budaya bangsa sendiri dan hasilnya dapat
dinikmati.

c. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan pertahanan


Keamanan
1) Bahwa ancaman terhadap satu pulau satu daerah pada hakikatnya adalah
ancaman terhadap seluruh bangsa dan negara.
2) Tiap-tiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama untuk
ikut serta dalam pertahanan dan keamanan negara dalam rangka
pembelaan negara dan bangsa.
3. Penerapan Geopolitik Indonesia (Wawasan Nusantara)
a. Salah satu manfaat paling nyata dari penerapan wawasan Nusantara,
khususnya di bidang wilayah adalah diterimanya konsepsi Nusantara di forum
internasional, sehingga terjaminlah integritas wilayah teriterorial Indonesia.
Laut Indonesia yang semula dianggap bebas menjadi bagian integral dari
wilayah Indonesia. Di samping itu pengakuan terhadap landas kontinen
Indonesia dan ZEE Indonesia menghasilkan pertambahan luas wilayah yang
cukup besar.
b. Pertambahan luas wilayah sebagai ruang hidup tersebut menghasilkan sumber
daya alam yang cukup besar untuk kesejahteraan bangsa Indonesia.
c. Penerapan wawasan nusantara dalam pembangunan Negara di berbagai bidang
tampak pada berbagai proyek pembangunan sarana dan prasarana komunikasi
dan transportasi.
d. Penerapan di bidang sosial budaya terlihat pada kebijakan untuk menjadikan
bangsa Indonesia yang Bhineka Tungga Ika tetap merasa sebangsa dan
setanah air, senasib sepenanggunan dengan asas pancasila.
e. Penerapan Wawasan Nusantara di bidang pertahanan keamanan terlihat pada
kesiapan dan kewaspadaan seluruh rakyat melalui Sistem Pertahanan
keamanan Rakyat semesta untuk menghadapi berbagai ancaman bangsa dan
Negara.

Anda mungkin juga menyukai