Anda di halaman 1dari 8

Pengertian Geopolitik

Kata geo-politik berasal dari kata geo dan politik. geo berarti bumi dan politik
berasal dari bahasa Yunani politeia, berarti kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri (negara)
dan teia yang berarti urusan. Sementara dalam bahasa Inggris, politics adalah suatu rangkaian
asas (prinsip), keadaan, cara yang digunakan untuk mencapai cita-cita atau tujuan tertentu.

Dari pengertian di atas, pengertian geopolitik dapat lebih disederhanakan lagi. Geopolitik
adalah suatu studi yang mengkaji masalah-masalah geografi, sejarah dan ilmu sosial, dengan
merujuk kepada percaturan politik internasional. Geopolitik mengkaji makna strategis dan
politis suatu wilayah geografi, yang mencakup lokasi, luas serta sumber daya alam wilayah
tersebut. Geopolitik mempunyai 4 unsur pembangun, yaitu keadaan geografis, politik dan
strategi, hubungan timbal balik antara geografi dan politik, serta unsur kebijaksanaan.

Perkembangan Teori Geopolitik

Istilah geopolitik semula sebagai ilmu politik, kemudian berkembang menjadi


pengetahuan tentang sesuatu yang berhubungan dengan konstelasi ciri _khas negara yang berupa
bentuk, Luas, letak, iklim, dan sumber daya alam_ sutau negara untuk membangun dan membina
negara. Para penyelenggara pemerintah nasional hendaknya menyusun pembinaan politik
nasional berdasarkan kondisi dan situasi geomorfologi secara ilmiah berdasarkan cita-cita
bangsa. Adapun geostrategi diartikan sebagai pelaksanaan geopolitik dalam negara.

Kemudian, teori geopolitik berkembang menjadi konsepsi wawasan nasional bangsa. Oleh
karena itu, wawasan nasional bangsa selalu mengacu pada geopolitik. Dengan wawasan nasional
suatu negara, dapat dipelajari kemana arah arah perkembangan sautu negara.

Beberapa Pandangan Para Pemikir Mengenai Geopolitik

Sebelum membahas wawasan nasional, terlebih dahulu perlu pembahasan tentang


beberapa pendapat dari para penulis geopolitik. Semula geopolitik adalah ilmu bumi politik yang
membahas masalah politik dalam suatu negara, lalu berkembang menjadi ajaran yang
melegitimasi Hukum Ekspansi suatu negara. Hal ini tidak terlepas sumbangsih pemikiran dari
pada penulis, diantaraya:

a. Teori Geopolitik Kontinental

Friedrich Ratzel (1844-1904).

Teori yang dikemukakannya adalah teori ruang yang dalam konsepsinya dipengaruhi oleh ahli
biologi Charles Darwin. Ia menyamakan negara sebagai makhluk hidup yang makin sempurna
serta membutuhkan ruang hidup yang makin meluas karena kebutuhan. Dalam teorinya, bahwa
bangsa yang berbudaya tinggi akan membutuhkan sumber daya yang tinggi dan akhirnya
mendesak wilayah bangsa yang primitif. Pendapat ini dipertegas Rudolf Kjellen (1864-1922)
dengan teori kekuatan, yang pada pokoknya menyatakan bahwa negara adalah satuan politik
yang menyeluruh serta sebagai satuan biologis yang memiliki intelektual. Dengan kekuatannya,
ia mampu mengeksploitasi negara primitif agar negaranya dapat swasembada. Beberapa
pemikir sering menyebutnya sebagai Darwinisme social.

Karl Haushofer (1869-1946).

Haushofer yang pernah menjadi atase militer di Jepang meramalkan bahwa Jepang akan
menjadi negara yang jaya di dunia. Untuk menjadi jaya, suatu bangsa harus mampu menguasai
benua-benua di dunia. Ia berpendapat bahwa pada hakekatnya dunia dapat dibagi atas empat
kawasan benua (Pan Region) dan dipimpin oleh negara unggul. Teori Ruang dan Kekuatan
merupakan hasil penelitiannya serta dikenal pula sebagai teori Pan Regional, yaitu:

1) Lebensraum (ruang hidup) yang cukup;

2) Autarki (swasembada); serta

3) Dunia dibagi empat Pan Region, tiap region dipimpin satu bangsa (nation) yang unggul,
yaitu Pan Amerika, Pan Asia Timur, Pan Rusia India, serta Pan Eropa Afrika. Dari pembagian
daerah inilah, dapat diketahui percaturan politik masalah lalu dan masa depan.

Pengaruh Haushofer _menjelang Perang Dunia II_ sangat besar di Jerman ataupun di
Jepang. Semboyan Macht und Erde di Jerman serta doktrin Fukoku Kyoheidi Jepang melandasi
pembangunan kekuatan angkatan perang kedua negara tersebut menjelang Perang Dunia II.

Perkembangan Geopolitik di Indonesia

Pembangunan geopolitik Indonesia sudah dimulai oleh para pendiri bangsa melalui ikrar
sumpah pemuda, satu nusa yang berarti keutuhan wilayah nusantara, satu bangsa yang
merupakan landasan kebangsaan Indonesia, satu bahasa yang merupakan faktor pemersatu
seluruh wilayah nusantara beserta isinya. Rasa kebangsaan merupakan perekat persatuan dan
kesatuan, baik dalam makna spirit maupun moral, sehingga membantu meniadakan adanya
perbedaan fisik yang disebabkan adanya perbedaan letak geografi.

Kondisi geografis suatu negara atau wilayah menjadi sangat penting dan menjadi
pertimbangan pokok berbagai kebijakan, termasuk juga dalam merumuskan kebijakan keamanan
nasional atau keamanan manusia . Berbagai bencana alam yang terjadi seperti : angin puting
beliung, gempa bumi, tsunami adalah beberapa ancaman terhadap manusia yang sebagian besar
diantaranya ditentukan oleh kondisi geografis. Penyebaran konflik komunal tampaknya sedikit
terbendung oleh faktor geografis, sebagaimana terjadi di Afrika, Balkan dan Asia Tengah,
dengan demikian posisi strategis Indonesia juga membawa implikasi geopolitik dan geostrategi
tertentu.Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembangunan geopolitik hanya efektif
apabila dilandasi oleh wawasan kebangsaan yang mantap. Unsur-unsur dasar Wawasan
Nusantara dalam mencapai kesatuan dan keserasian dapat ditinjau melalui, Satu kesatuan
wilayah, Satu kesatuan bangsa, Satu kesatuan sosial budaya, Satu kesatuan ekonomi, Satu
kesatuan pertahanan dan keamanan.Konsepsi geopolitik khas Indonesia itu kemudian
dirumuskan menjadi acuan dasar yang diberi nama Wawasan Nusantara, berbunyi sebagai
berikut:

Wujud suatu Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai suatu Negara kepulauan yang dalam
kesemestaannya merupakan satu kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan
keamanan untuk mencapai tujuan nasional dan cita-cita perjuangan bangsa melalui pembangunan
nasional segenap potensi darat, laut dan angkasa secara terpadu .

Perkembangan Geopolitik di Indonesia juga dipengaruhi adanya Globalisasi dan kemajuan


teknologi yang menyebabkan wilayah kedaulatan suatu Negara terutama Negara Indonesia
menjadi semakin abstrak dan kurang pasti sehingga dapat dengan mudah ditembus oleh para
pelaku atau actor internasional. Kemudian adanya proses politik dan demokratisasi. Akhir tahun
2004 juga ditandai dengan keberhasilan bangsa Indonesia menyelenggarakan Pemilu dengan
sistem pemilihan langsung. Proses Pemilu yang sangat transparan merupakan kunci keberhasilan
KPU menyelenggarakan pesta demokrasi ini.Selanjutnya munculah tiga kasus
besar,pertama adalah gerakan separatis politik dan bersenjata yang kini mengarah pada upaya
pemisahan diri dari NKRI yakni, gerakan separatis bersenjata di Aceh, Gerakan Aceh
Merdeka/GAM (yang telah sepakat untuk mengakui dan bergabung kembali dalam NKRI),
kelompok separatis politik (KSP) dan kelompok separatis bersenjata (KSB/TPN) yang berinduk
di bawah OPM di Papua, serta upaya pembentukan kembali Republik Maluku Selatan (RMS)
melalui pembentukan organisasi RMS gaya baru yakni Forum Kedaulatan Maluku (FKM).Hal
tersebut tentu saja akan mengancam keutuhan wilayah geografis dan persatuan NKRI sendiri.

Sedangkan kasus yang kedua yaitu aksi kekerasan dan konflik komunal. Meski langkah-langkah
penegakkan hukum telah diambil, namun diperkirakan kasus-kasus kekerasan dan konflik-
konflik komunal masih akan terjadi secara insidentil. Penanganannya diawali dengan pendekatan
pembangunan kebangsaan, tanpa mengabaikan keberagaman budaya, dan pada saat yang sama
dilaksanakan pembangunan kesejahteraan. Meskipun upaya peningkatan kualitas proses politik
dalam rangka normalisasi dan stabilisasi kehidupan masyarakat disejumlah daerah konflik dan
rawan konflik relatif berjalan Iambat, tetapi perbaikan struktur dan proses politik menuju
penyelesaian konflik secara bertahap dapat berjalan dengan baik.Dan yang ketiga adalah isu
keamanan teritorial, perbatasan dan pulau terluar. Dalam isu keamanan perbatasan baik
perbatasan darat maupun laut, terdapat sejumlah permasalahan tapal batas wilayah yang harus
segera diatasi. Isu keamanan perbatasan tersebut, juga meliputi adanya kondisi pulau-pulau
terluar yang berada dan berbatasan langsung dengan beberapa negara tetangga yang
sesungguhnya berpotensi dapat lepas dari NKRI bila tidak dapat dipelihara dan dijaga dengan
baik.
Wawasan Geopilitik

Selanjutnya masih ada beberapa pandangan geopolitik lain, akan tetapi lebih cenderung
menunjukkan kepada suatu wawasan yaitu

1) Wawasan Benua

Sir Halford Mackinder (1861-1947)

Teori Daerah Jantung (dikenal pula sebagai wawasan benua). Dalam teori ahli geografi ini,
mungkin terkandung maksud agar negara lain selalu berpaling pada pembentukan kekuatan
darat. Dengan demikian, tidak mengganggu pengembangan armada laut Inggris. Teorinya dapat
disimpulkan sebagai berikut :

a. Dunia terdiri atas 9/12 air, 2/12 pulau dunia (Eropa, Asia, Afrika), serta sisanya 1/12
pulau lainnya.

b. Daerah terdiri atas Daerah Jantung (Heartland), terletak di pulau dunia, yaitu Rusia,
Siberia, sebagian Mongolia, Daerah Bulan Sabit Dalam (inner cresent) meliputi Eropa Barat,
Eropa Selatan, Timur Tengah, Asia Selatan, Asia Timur, serta Bulan Sabit Luar (outer cresent)
meliputi Afrika, Australia, Amerika / Benua Baru.

c. Apabila suatu negara ingin menguasai dunia, harus menguasai Dunia Jantung, untuk itu
diperlukan kekuatan darat yang memadai.

Teori geopolitik Mackinder dapat disimpulkan sebagai berikut Who rules East Europe
commands the Heartland; who rules the Heartland commands the world; Island, Who rules the
world Island commands the World.

2) Wawasan Bahari

Sir Walter Raleigh (1554-1618) dan Alfred T. Mahan (1840-1914)

Teori Kekuatan Maritim yang direncanangkan oleh Raleigh, bertepatan dengan kebangkitan
armada Inggris dan belanda yang ditandai dengan kemajuan teknologi perkapalan dan pelabuhan,
serta semangat perdagangan yang tidak lagi mencari emas dan sutra di Timur (Simbolon,1995 :
425).

Pada masa ini pula, lahir pemikiran hukum laut internasional yang berlaku sampai tahun 1994
(setelah UNCLOS 1982 disetujui melalui SU PBB).

a. Sir W.Raleigh: Siapa yang kuasai laut akan menguasai perdagangan dunia/kekayaan dan
akhirnya menguasai dunia, karena itu ia harus memiliki armada laut yang kuat. Sebagai tindak
lanjut, maka Inggris berusaha menguasai pantai-pantai benua, paling tidak menyewanya.
b. Alfred T.Mahan: Laut untuk kehidupan, sumber daya alam banyak terdapat di laut, maka
harus dibangun armada laut yang kuat untuk menjaganya. Menurut Mahan, di samping hal
tersebut, juga perlu diperhatikan masalah akses ke laut dan jumlah penduduk karena faktor ini
juga akan memungkinkan kemampuan industri untuk kemandirian suatu bangsa dan negara.

3) Wawasan Dirgantara

Giulio Douhet (1869-1930) William Mitcel (1879-1936).

Awal abad XX merupakan kebangkitan ilm pengetahuan penerbangan. Kedua orang ini mencita-
citakan berdinya Angkatan Udara. Dalam teorinya, disebutkan bahwa kekuatan udara mampu
beroperasi hingga belakang lawan, serta kemenangan akhir ditentukan oleh kekuatan udara.

4) Wawasan Kombinasi

. Nicholas J. Spijkman (1893-1943).

Teori Daerah Batas (Rimland theory). Teorinya dipengaruhi oleh Mackinderdan Haushover,
terutama dalam membagi daerah. Karena ia adalah bangsa Belanda yang pada dasarnya bangsa
mari_tim, maka menurutnya penguasa daerah jantung harus ada akses ke laut hendaknya
menguasai pantai Eurasia. Dalam teorinya tersirat:

a. Dunia menurunya terbagi empat daerah, yaitu daerah jantung (Hearland), Bulan Babit
Dalam(Rimland), Bulan Sabit Luar, dan Dunia Baru(Benua amerika);

b. Menggunakan kombinasi kekuatan darat, laut, udara untuk kuasai dunia;

c. Daerah Bulan Sabit Dalam (Rimland) akan lebih besar panga_ruhnya dalam percaturan
politik dunia dari pada daerah jantung; serta

d. Wilayah Amerika yang paling ideal dan menjadi negara terkuat.

Unsur-unsur Geopolitik

Geopolitik memiliki unsur-unsur dasar konsepsi Geopolitik atau biasa disebut sebagai
Wawasan Nusantara ada tiga,yaitu :

1. Wadah (Contour)

Wadah kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara meliputi seluruh wilayah Indonesia
yang memiliki sifat nusantara dengan kekayaan alam dan penduduk serta keanekaragaman
budaya. Bangsa Indonesia memiliki organisasi kenegaraan yang merupakan wadah berbagai
kegiatan kenegaraan dalam wujud suprastruktur politik dan wadah dalam kehidupan
bermasyarakat adalah berbagai kelembagaan dalam wujud infrastruktur politik.

2. Isi (Content)
Isi adalah aspirasi bangsa yang berkembang di masyarakat dan cita-cita serta tujuan nasional
yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945. Untuk mencapai aspirasi yang berkembang di
masyarakat maupun cita-cita dan tujuan nasional seperti tersebut di atas bangsa Indonesia harus
mampu menciptakan persatuan dan kesatuan dalam kehidupan nasional yang berupa politik,
ekonomi, social, dan budaya serta pertahanan dan keamanan. Isi menyangkut dua hal, pertama
realisasi aspirasi bangsa sebagai kesepakatan bersama (konsensus nasional) dan perwujudannya,
pencapaian cita-cita dan tujuan nasional , kedua persatuan dan kesatuan dalam ke-bhineka-an
yang meliputi semua aspek kehidupan nasional.

3. Tata laku (conduct)

Hasil dari interaksi antara sebuah wadah dengan isi maka akan menghasilkan sebuah tata laku
yang terdiri dari tata laku batiniah yaitu mencerminkan jiwa, semangat dan mentalitas yang baik
dari bangsa Indonesia.Sedangkan tata laku lahiriah yaitu tercermin dalam tidakan, perbuatan dan
perilaku dari bangsa Indonesia.Kedua tata laku tersebut akan mencerminkan identitas jati
diri/kepribadian bangsa berdasarkan asas kekeluargaan dan kebersamaan yang memiliki rasa
bangga dan cinta terhadap bangsa dan tanah air sehingga menimbulkan rasa nasionalisme yang
tinggi dalam semua aspek kehidupan nasional.

Unsur utama Geopolitik

Konsepsi ruang diperkenalkan Karl Haushofer menyimpulkan bahwa ruang merupakan wadah
dinamika politik dan militer, teori ini disebut pula teori kombinasi ruang dan kekuatan.

Konsepsi frontier (batas imajiner dari dua negara).

Konsepsi politik kekuatan yag terkait dengan kepentingan nasional.

Konsepsi keamanan negars dan bangsa sama dengan konsep ketahanan nasional.

Implementasi Geopolitik Indonesia

1. Sebagai Pancaran Falsafah Pancasila

Falsafah pancasila diyakini sebgagai pandangan hidup bangsa Indonesia yang sesuai
dengan aspirasinya. Keyakinan ini dibuktikan dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia sejak
awal proses pembentukan Negara kesatuan Republik Indonesia sampai sekarang. Konsep
Wawasan Nusantara berpangkal pada dasar Ketuhanan Yang Maha Esa sebagi sila pertama yang
kemudian melahirkan hakikat misi manusia Indonesia yang terjabarkan pada sila-sila berikutnya.
Wawasan nusantara sebagai aktualisasi falsafah Pancasila menjadi landasan dan pedoman
kelangsungan hidup bangsa Indonesia.
Dengan demikian wawasan Nusantara menjadi pedoman bagi upaya mewujudkan kesatuan aspek
kehidupan nasional untuk menjamin kesatuan, persatuan dan keutuhan bangsa, serta upaya untuk
mewujudkan ketertiban dan perdamaian dunia.dan Wawasan Nusantara merupakan konsep dasar
bagi kebijakan dan strategi pembangunan Nasional.

2. Pembangunan Nasional

a. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu kesatuan Politik

1) Kebulatan wilayah dengan segalaisinya merupakan modal dan milik bersama bangsa
indonesia.

2) Kenaneka ragaman suku, budaya, dan bahasa daerah serta agama yang dianutnya tetap
dalam kesatuan bangsa Indonesia .

3) Secara psikologis, bangsa Indonesia merasa satu pesaudaran, senasib dan seperjuangan,
sebangsa dan setanah air untuk mencapai satu cita-cita bangsa yang sama.

4) Pancasila merupakan falsafah dan ideologi pemersatu bangsa Indonesia yang


membimbing ke arah tujuan dan cita-cita yang sama.

5) Kehidupan politik di seluruh wilayah Nusantara sistem hukun nasional .

6) Seluruh kepulauan Nusantara merupakan satu kesatuan sistem hubungan nasional.

7) Bangsa Indonesia bersama bangsa-bangsa lain ikut menciptakan ketertiban dunia dan
perdamaian abadi melalui politik luar neeri bebas dan aktif.

8) Kekayaan di seluruh wilayah Nusantara, baik potensial maupun efektif, adalah modal dan
milik bangsa untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan di seluruh wilayah Indonesia secara merata.

9) Tingakt perkembangan ekonomi harus seimbang dan serasi di seluruh daerah tanpa
mengabaikan ciri khas yang memiliki daerah masing-masing.

10) Kehidupan perekonomi di seluruh Indonesia diselenggarakan sebagai usaha bersama


dengan asas kekeluargaan dalam sistem ekonomi kerakyatan untuk sebesar-besar kemakmuran
rakyat.

b. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Sosial budaya

1) Masyarakat Indonesia adalah satu bangsa yang harus memiliki kehidupan serasidengan
tingkat kemajuan yang merata dan seimbang sesuai dengan kemajuan bangsa.

2) Budaya Indonesia pada hakikatnya adalah satu kesatuan dengan coraka ragam budaya
yaang menggambarkan kekayaan budaya bangsa. Budaya Indonesia tidak menolak nilai-nilai
budaya asing asalkan tidak bertentangan dengan nilai-nilai budaya bangsa sendiri dan hasilnya
dapat dinikmati.

c. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan pertahanan Keamanan

1) Bahwa ancaman terhadap satu pulau satu daerah pada hakikatnya adalah ancaman terhadap
seluruh bagsa dan negara.

2) Tiap-tiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama untuk ikut serta dalam
pertahanan dan keamanan negara dalam rangka pembelaan negara dan bangsa.

Implementasi Geopolitik dalam Hukum Kewilayahan

Penerapan Geopolitik atau Wawasan Nusantara dalam hukum kewilayahan Indonesia yaitu :

Pembangunan wilayah perbatasan Indonesia agar tidak menjadi wilayah yang terisolasi sehingga
lebih mempertegas garis perbatasan wilayah NKRI

Mengembangkan sector ekonomi daerah yang bisa menghasilkan keuntungan yang lebih bagi
APBD

Mewujudkan keadilan dan pemerataan pembangunan di setiap wilayah Indonesia yang masih
terisolasi

Menyusun dan membuat tata ruang/kota wilayah yang sesuai dengan kultur setempat

Mengembangkan Sumber Daya Alam ynag dimiliki daerah untuk menyejahterakan masyarakat

Anda mungkin juga menyukai