Anda di halaman 1dari 19

GEOPOLITIK DAN GEOSTRATEGI

Disusun Oleh :

Kelompok 10
1. Nurul Amalia Putri (2021407009)
2. Putri Nava Angriani (2021407012)
3. Muhammad Al-Azhar (2021407028)
4. Asmira Abdurrohman (2021407065)
DAFTAR ISI

BAB I PEMBAHASAN..........................................................................................1

A. GEOPOLITIK...................................................................................................1

1. Pengertian Geopolitik......................................................................................1

2. Sejarah Lahirnya Geopolitik Secara Historis..................................................7

3. Wawasan Nusantara sebagai Geopolitik Indonesia........................................7

B. GEOSTRATEGI..............................................................................................11

1. Pengertian Geostrategi...................................................................................11

2. Ketahanan Nasional Sebagai Perwujudan Geostrategi Indonesia..................11

3. Tujuan, Fungsi, Dan Sifat – Sifat Geostrategi...............................................12

4. Perkembangan Konsep Dan Komponen Geostrategi.....................................14

5. Asas – Asas Ketahanan Nasional..................................................................15

BAB II PENUTUP................................................................................................16

Kesimpulan.........................................................................................................16

Daftar Pustaka.....................................................................................................17

i
BAB I

PEMBAHASAN

A. GEOPOLITIK

1. Pengertian Geopolitik
Geopolitik berasal dari kata geo dan politik “Geo” berarti bumi dan
“Politik” berasal dari bahasa yunani politeia berarti kesatuan masyarakat
yang berdiri sendiri dan teia berarti urusan. Dalam bahasa Indonesia politik
dalam arti politics mempunyai makna kepentingan umum warga negara
suatu bangsa. Politik merupakan suatu rangkaian asas, prinsip, keadaan,
jalan, cara, dan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu yang
kita kehendaki.

Pengertian Geopolitik menurut beberapa para ahli:

 1. Kjellen
Geopolitik menurut Kjellen adalah suatu ilmu pengetahuan yang
memandang negara sebagai organisme geografis atau sebagai suatu
fenomena dalam ruang. Sudut pandang ini mempelajari pengaruh
faktor-faktor geografis terhadap negara dan kekuatannya dan
berdasar analisis tersebut diajukan tentang kebijakan yang paling
efektif untuk menjamin kemana arah perkembangan negara.

 2. Frederick Ratzel (1897)


Frederick Ratzel marupakan tokoh yang terkenal mempunyai Teori
Geopolitik. Pendapat dari Frederick Ratzel ini juga disebut dengan
Teori Ruang. Ratzel menyatakan bahwa “Negara dalam hal- hal
tertentu dapat disamakan dengan organism, yaitu mengalami fase
kehidupan dalam kombinasi dua tau lebih antara lahir, tumbuh,
berkembang, mencapai puncak, surut, kemudian mati”. Inti ajaran
Ratzel ini adalah ruang yang ditempati oleh kelompok- kelompok

1
politik (negara- negara) yang mengembangkan hukum
ekspansionisme baik di bidang gagasan, perutusan, maupun bidang
produk.

 3. Karl Houshoffer (1896 – 1946)


Pendapat dari Karl Houshiffer mengenai geopolitik ini juga disebut
atau dikenal dengan Teori Ekspansionisme. Karl Houshoffer dalam
teori ekspansionismenya mengajarkan paham geopolitik ini sebagai
ajaran ekspansionisme dalam bentuk politik geografi yang
mempunyai titik berat pada persoalan- persoalan strategi perbatasan,
ruang hidup dari bangsa dan juga tekanan rasial, ekonomi dan sosial
sebagai faktor yang mengharuskan pembagian baru kekayaan di
dunia. Pandangan Karl Haushofer ini berkembang di Jerman di
bawah kekuasaan Adolf Hitler, juga dikembangkan ke Jepang dalam
ajaran Hako Ichiu yang dilandasi oleh semangat militerisme dan juga
fasisme. Pokok- pokok dari teori Haushofer ini pada dasarnya
menganut teori Kjellen yang sudah dibahas sebelumnya.

 4. Sir Harold Mackinder


Mackinder ini merupakan penganut teori kekuatan, yang
mencetuskan wawasan benua sebagai konsep pengembangan
kekuatan darat. Teorinya menyetakan bahwa “barang siapa
menguasai daerah jantung (haertland) yaitu benua di dunia seperti
Eropa- Asia akan dapat menguasai pulau- pulau dunia dan akhirnya
akan menjadi pengusas dunia. Teori ahli Geopolitik yang satu ini
menganut “konsep kekuatan”. Ia mencetuskan wawasan benua yaitu
konsep kekuatan di darat. Ajaran ilmuwan ini menyatakan bahwa
barang siapa dapat menguasai “daerah jantung”, yakni Eropa dan
Asia akan dapat menguasai “pulau dunia” yaitu Eropa, Asia, Afrika
dan akhirnya dapat menguasai dunia.

2
 5. Sir Walter Raleigh dan Alfred Mahan

Pendapat dari kedua ahli tersebut sering dikenal sebagai wawasan


bahari. Teori Raleigh dan Mahan ini pada dasarnya merupakan teori
kekuatan lautan atau kekuatan bahari. Mereka mengatakan bahwa
siapa saja yang menguasai lautan akan menguasai jalur perdagangan
dunia, yang berarti menguasai kekuatan kekuatan dunia sehingga
akhirnya akan dapat mengusai dunia. Barang siapa menguasai lautan
akan dapat menguasai perdagangan. Dan menguasai perdagangan
berarti menguasai kekayaan dunia, dan pada akhirnya kan menguasai
dunia.

 6. Hagget

Geopolitik atau Geografi politik menurut Hagget merupakan suatu


cabang cabang ilmu geografimanusia yang bidang kajiannya adalah
aspek keruangan pemerintahan atau kenegaraan yang meliputi
hubungan regional, hubungan internasional, dan juga pemerintahan
atau kenegaraan dipermukaan bumi. Menurut Hagget ini, dalam
geografi politik lingkungan geografi dijadikan suatu dasar
perkembangan dan juga hubungan kenegaraan. Hagget juga
menyatakan bahwa bidang kajian geografi politik ini relatif luas,
seperti aspek keruangan, aspek politik, aspek hubungan regional
hingga internasional.

 7. Preston E. James

Menurut Preston E. James, geografi dalam geopolitik ini


mempersoalkan tata ruang publik untuk kehidupan, yakni sistem
dalam hal menempati suatu ruang yang ada di permukaan bumi.
Dengan demikian, geografi mempunyai sangkut paut dengan
interrelasi antara manusia dengan lingkungan tempat hidupnya.
Sedangkan politik merupakan suatu hal yang selalu berhubungan
dengan kekuasaan atau pemerintahan. Dalam studi Hubungan

3
Internasional, geopolitik merupakan sautu kajian yang
memperlihatkan masalah atau hubungan internasional dari sudut
pandang ruang ataupun geosentrik tertentu. Makna dari Geopolitik
ini sebenarnya dapat diringkas dan disederhanakan lagi.

Yakni, geopolitik merupakan suatu studi yang mengkaji masalah-


masalah geografi, sejarah, dan juga ilmu sosial, dengan merujuk
kepada politik internasional. Geopolitik ini adalah suatu bidang yang
mengkaji makna strategis dan juga makna politis suatu wilayah
geografi, yang meliputi lokasi, luas serta jenis jenis sumber daya
alam yag berada di wilayah tersebut. Geopolitik ini mempunyai 4
unsur yang pembangun yang meliputi keadaan geografis, politik dan
strategi, hubungan timbal balik antara geografi dan juga politik, serta
unsur kebijaksanaan.

 8. Rudolf Kjellen

Rudolf Kjellen adalah seorang ilmuwan politik yag berasal dari


Swedia pada masa awal abad ke-20. Menurut Rudolf Kjellen,
geopolitik adalah suatu seni dan juga praktek penggunaan kekuasaan
politik atas suatu wilayah tertentu. Menurut cara pandang
tradisional, istilah ini hanya diterapkan terutama terhadap dampak
geografi pada politik, namun perlahan- lahan penggunaannya telah
berkembang selama abad ke abad, yakni mencakup konotasi yang
lebih luas. Bagi kalangan akademisi, studi tentang geopolitik akan
melibatkan analisis geografi, sejarah dan juga ilmu sosial dengan
mengacu pada tata ruang politik dan pola pada berbagai skala, mulai
dari tingkat negara sampai dengan tingkat internasional.

4
 9. Hafeznia, MR (2006)

Hafezni berbicara geopolitik ini sebagai cabang dari geografi politik.


Geopolitik menurutnya adalah suatu cabang studi mengenai
hubungan timbal balik antara geografi, politik, kekuasaan dan juga
interaksi yang timbul dari kombinasi dari mereka dengan satu sama
lain. Menurut definisi ini, geopolitik merupakan suatu disiplin ilmu
dan memiliki ilmu dasar alam.

 10. W. Michel dan John Frederick Charles Fulles

Pendapat dari kedua ahli tersebut disebut dengan wawasan


nusantara. Mitchel dan Fuller mempunyai pendapat bahwa kekuatan
udara merupakan kekuatan yang paling menentukan penguasaan
dunia.

Keunggulan yang dimiliki wawasan dirgantara ini adalah


pengembangan kekuatan yang ada di udara, yang memiliki daya
tangkis yang andal dari berbagai ancaman lawan dalam tempo yang
cepat, yang dasyat dan juga dampaknya sangat mengerikan lawan
sehingga tidak ada kesempatan bagi lawan untuk bergerak. Kekuatan
udara mempunyai daya tangkis terhadap ancaman dan dapat
melumpuhkan kekuatan lawan dengan cara penghancuran di
kandang lawan itu sendiri agar tidak mampu lagi bergerak
menyerang.

 11. Nocholas J. Spykman

Teori dari Spykman juga disebut dengan Wawasan Kombinasi.


Yakni teori yang menghubungkan kekuatan darat, lautan dan juga
udara dan dalam pelaksanaannya disesuaikan dengan kondisi dan
juga kebutuhan.

5
 12. Sunarso (2006)
Secara etimologis, Geopolitik berasal dari bahasa Yunani dan
berasal dari Geo dan juga Politik. “Geo” memiliki arti sebagai bumi
yang merupakan wilayah hidup. Sementara politik ini berasal dari
kata “polis” yang memiliki arti kesatuan masyarakat yang berdiri
sendiri atau negara, dan “teia” yang mempunyai arti urusan (politik)
bermakna kepentingan umum warga negara suatu bangsa.

Menurut Sunarso yang merupakan tokoh Indonesia, geopolitik


mempunyai makna sebagai ilmu penyelenggaraan negara dimana
setiap kebijakannya dikaitkan dengan masalah- masalah geografi
wilayah atau tempat tinggal suatu bangsa.

Geopolitik dapat diartikan sebagai kebijakan politik suatu negara yang


memanfaatkan geografi sebagai basis penguasaan ruang hidup demi
terjaminnya kelangsungan hidup dan pengembangan kehidupan negara.
Secara umum geopolitik adalah cara pandang dan sikap bangsa indonesia
mengenai diri , lingkungan, yang berwujud negara kepulauan berlandaskan
pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai sistem kehidupan nasional


melandaskan ideal pandangan hidup dan konstitusi Undang-Undang Dasar
1945 yang memiliki prinsip-prinsip dasar sebagai pedoman salah satunya
yaitu wawasan nusantara. Oleh karena itu, wawasan nusantara bisa dibilang
sebagai geopolitik Indonesia.

6
2. Sejarah Lahirnya Geopolitik Secara Historis

Sebelum abad XIX, pandangan geopolitik terhadap dunia hanya berkisar


pada lingkungan negara dan negara tetangga di sekitarnya. Para ahli belum
memahami geografi bumi secara menyeluruh. Hal ini terjadi karena
pengetahuan manusia belum lengkap, alat transportasi dan komunikasi yang
masih sangat minim terutama kemampuan jelajahnya. Dalam teori geopolitik
benteng yang paling kuat di dunia terletak di wilaya Asia. Perkembangan
sejarah geopolitik pada dasarnya diwarnai oleh konflik antara kekuatan darat
dan kekuatan lautan.

3. Wawasan Nusantara Sebagai Geopolitik Indonesia

a. Pengertian Wawasan Nusantara


Wawasan nusantara berasal dari kata „wawas‟ (bahasa Jawa) yang
berarti pandangan, tinjauan atau penglihatan indrawi. Membentuk kata „mawas‟
yang berarti memandang, meninjau atau melihat. Sedangkan istilah nusantara
berasal dari kata „nusa‟ yang berarti diapit antara dua hal diantara Samudera
Pasifik dan Samudera Hindia, serta diantara benua Asia dan benua Australia yang
menggambarkan kesatuan wilayah perairan gugusan pulau-pulau Indonesia.
Wawasan nusantara berarti cara pandang, cara melihat, yang memiliki tujuan
sebagai geopolitik Indonesia yaitu untuk mencapai tujuan dan cita-cita
nasionalnya berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 sesuai
dengan geografi wilayah nusantara.

b. Konsep Geopolitik
Konsep yang mampu mengajak seluruh masyarakat bangsa untuk
memiliki persepsi yang sama tentang konstelasi geografi, memiliki posisi strategis
antara dua kawasan besar dunia (Samudera Pasifik dan Hindia) dan potensi
kekayaan alam yang dapat dimanfaatkan masyarakat.

7
1. Konsep kepulauan, sebagai negara yang ditaburi pulau-pulau mampu memiliki
pandangan bahwa negara kepulauan sebagai media pemersatu bangsa.

2. Konsep persatuan dan kesatuan, bangsa indonesia mampu bersatu walaupun


dengan heterogen dan majemuk dalam kepulauan NKRI.

3. Konsep Bhineka Tunggal Ika, bangsa indonesia dengan keanekaragaman suku,


etnis, agama, dan spesifikasi daerah mampu mendayagunakan untuk memajukan
bangsa dan negara.

4. Konsep kebangsaan, mengajak segenap masyarakat bangsa bersatu walaupun


memiliki heterogen dan majemuk, memiliki latar belakang sejarah yang sama,
mempunyai tujuan hidup bersama dan hidup dalam wilayah yang sama sebagai
satu kesatuan yaitu NKRI.

c. Latar Belakang Wawasan Nusantara

 Falsafah Pancasila

Nilai-nilai pancasila memiliki dasar pengembangan wawasan nasional yakni nilai-


nilai Penerapan Hak :
1. Hak Asasi Manusia (HAM).
2. Sebagai kepentingan umum daripada kelompok dan individu.
3. Pengambilan keputusan berdasarkan konsensus dan konsultasi.

 Aspek Kewilayahan Nusantara

Pengaruh geografi adalah fenomena yang dapat diperhitungan, sebab Indonesia


memiliki kekayaan suku bangsa dan Sumber Daya Alam (SDA).

8
 Aspek Sosial Budaya

Indonesia memiliki ratusan suku bangsa yang memiliki adat istiadat, kepercayaan
dan agama yang berbeda-beda, sehingga dalam kehidupan nasional yang
berhubungan dengan komunikasi atau berinteraksi antargolongan bisa
mengandung potensi konflik.

 Aspek Kesejarahan

NKRI yang merupakan persepsi Nasional Indonesia diwarnai pengalaman sejarah


yang tidak ingin terulangnya perpecahan di dalam Negara Indonesia. Karena
kemerdekaan yang telah dicapai dari semangat persatuan dan kesatuan bangsa
Indonesia sangat tinggi. Semangat persatuan nasional inilah yang harus terus
dipertahankan dan dijaga untuk keutuhan wilayah Indonesia.

d. Kedudukan Wawasan Nusantara


Wawasan nusantara diyakini kebenarannya oleh masyarakat untuk
mewujudkan dan mencapai tujuan nasional yang memiliki spesifikasi paradigma
nasional sebagai berikut :

1. Pancasila sebagai dasar negara, falsafah dan ideologi bangsa berkedudukan


sebagai landasan idiil.

2. Undang - Undang Dasar 1945 sebagai landasan konstitusi negara berkedudukan


sebagai landasan konstitusional.

3. Wawasan nasional sebagai visi nasional berkedudukan sebagai landasan


konsepsional.

4. Ketahanan nasional sebagai konsepsi nasional berkedudukan sebagai landasan


konsepsional.

5. Garis - Garis Besar Haluan Negara (GBHN) sebagai politik dan strategi
nasional berkedudukan sebagai landasan operasional.

9
e. Fungsi dan Tujuan Wawasan Nasional

 Wawasan nusantara memiliki fungsi sebagai pedoman, dorongan, rambu-


rambu serta motivasi dalam menentukan segala kebijakan, perbuatan,
keputusan dan tindakan bagi penyelenggara negara dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
 Wawasan nusantara memiliki tujuan yang dapat dilihat dalam Pembukaan
UUD 1945 juga membawa kesatuan ke dalam semua aspek kehidupan
alam dan sosial, menjunjung tinggi kepentingan nasional dan daerah untuk
mengatur, membina kesejahteraan, perdamaian, bangsawan, dan dan
martabat manusia di seluruh dunia.

10
B. GEOSTRATEGI

1. Pengertian Geostrategi

Geostrategi berasal dari kata “Geo” dan “Strategi”. Geografi merujuk pada
ruang hidup nasional wadah atau tempat hidupnya bangsa dan negara Indonesia.
Sedangkan strategi diartikan sebagai ilmu dan seni menggunakan semua sumber
daya bangsa untuk melaksanakan kebijaksanaan tertentu dalam keadaan perang
maupun damai.

Dengan demikian, geostrategi adalah masalah penting bagi setiap bangsa


baik dimasa lampau, kini, atau juga mendatang karena tiap bangsa yang menjadi
negara membutuhkan strategi di dalam memanfaatkan wilayah negara yakni
sebagai ruang hidup nasional untuk dapat menentukan kebijakan, sarana serta
sasaran perwujudan kepentingan serta tujuan nasional dengan melalui
pembangunan sehingga bangsa akan tetap eksis dalam arti ideologis, politis,
ekonomis, dan sosial budaya.

2. Ketahanan Nasional Sebagai Perwujudan Geostrategi Indonesia

Geostrategi Indonesia tersebut dirumuskan dalam wujud “Ketahanan


Nasional” sehingga bisa atau dapat dikatakan geostrategi ialah ketahanan nasional
itu sendiri yaitu suatu kondisi dinamik berisi keuletan serta ketangguhan yang
mengandung kemampuan di dalam menghadapi dan mengatasi segala ancaman,
tantangan, hambatan atau gangguan dari luar ataupun di dalam yang datang. Yang
dengan secara langsung ataupun tidak langsung dapat membahayakan integritas,
identitas, kelangsungan hidup bangsa serta negara dan juga perjuangan mencapai
tujuan nasional.

11
1. Gagasan Tannas oleh Seskoad tahun 1960.

2. Gagasan Tannas oleh Lemhanas tahun1963.

3. Gagasan Tannas oleh Lemhanas tahun 1969.

4. Gagasan Tannas berdasarkan SK Menhankam/Pangab


No.SKEP/1382/XG/1974.

5. Gagasan Tannas menurut GBHN 1978-1997.

3. Tujuan, Fungsi, Dan Sifat - Sifat Geostrategi

Tujuan geostrategi menyusun dan mengembangankan potensi kekuatan


nasional baik yang berbasis pada aspek ideologi, sosial budaya dan hankam dan
aspek-aspek alamiah bagi upaya kelestaria dan eksistensi hidup negara dan bangsa
untuk mewujudkan cita-cita proklamasi dan tujuan nasional dengan menunjang
keberhasilan tugas pokok pemerintah, seperti :

1. Tegaknya hukum serta ketertiban.

2. Terwujudnya kesejahteraan serta kemakmuran.

3. Terselenggaranya pertahanan serta keamanan.

4. Terwujudnya keadilan hukum serta keadilan sosial.

5. Adanya kesempatan rakyat untuk mengaktualisasikan diri.

12
Sedangkan fungsi geostrategi sebagai daya tangkal yang kedudukannya
sebagai konsep penangkalan dari segala macam bentuk hambatan, ancaman,
gangguan, serta tantangan atau permasalahan terhadap suatu eksistensi bangsa,
identitas juga dalam aspek :

1. Ketahanan pada aspek ideologi.

2. Ketahanan pada aspek politik.

3. Ketahanan pada aspek ekonomi.

4. Ketahanan aspek sosial budaya.

5. Ketahanan pada aspek pertahanan keamanan.

Sifat – sifat Ketahanan Nasional ialah sebagai berikut :

1. Manunggal artinya antara trigatra dan panca gatra, tidak campur aduk
melainkan serasi, seimbang dan harmonis.

2. Mawas ke dalam artinya untuk mewujudkan hakikat dan sifat nasional.

3. Kewibawaan artinya untuk menjaga harkat dan martabat bangsa dan negara
sebagai daya pencegah dan penangkalan.

4. Berubah menurut waktu yaitu ketahanan nasional bersifat dinamis atau berubah
sesuai dengan fungsi dan waktu.

5. Tidak membenarkan adanya adu kekuasaan atau adu kekuatan.

6. Percaya pada diri sendiri (self Confidence).

7. Tidak tergantung pada pihak lain (self Relience) yaitu ketahanan nasional
dikembangkan atas dasar kemampuan diri sendiri.

13
4. Perkembangan Konsep Dan Komponen Geostrategi

Mulanya perkembangan geostrategi digagas oleh Sekolah Staf juga


Komando Angkatan Darat (SSKAD) di Bandung pada tahun 1962, isi konsepnya
mengenai pentingnya pengkajian terhadap perkembangan lingkungan strategi di
kawasan Indonesia dengan meluasnya pengaruh komunis. Sehingga geostrategi
dimaknai sebagai strategi pertahanan dan pengembangan didalam territorial
kemampuan gerilyawan untuk dapat menghadapi ancaman komunis di Indocina.

Ditahun 1965 Lembaga Ketahanan Nasional telah mengembangkan konsep


geostrategi menjadi keuletan untuk daya tahan menangkal seluruh
ancaman,tantangan, hambatan, dan gangguan yang mempunyai sifat internal juga
eksternal.

Kemudian pada tahun 1972 Lembaga Ketahanan Nasional melaksanakan


pengkajian geostrategi agar dapat menyesuaikan dengan konstelasi Indonesia
dalam potensi ketahanan nasional tersebut dengan pendekatan keamanan, juga
kesejahteraan supaya tetap menjaga identitas kelangsungan integrasi nasional agar
dapat tercapainya tujuan nasional. Terhitung sejak mulai tahun 1974 geostrategi
diwujudkan dalam suatu bentuk rumusan ketahanan nasional sebagai kondisi,
metode serta doktrin di dalam pembangunan nasional.

1. Komponen strategi Astragatra adalah perangkat hubungan bidang – bidang


kehidupan manusia juga budaya yang berlangsung di atas bumi ini. Dengan
memanfaatkan serta menggunkan secara memadai segala komponen strategi untuk
mencapai peningkatan juga pengembangan kemampuan nasional.

2. Komponen strategi Trigatra adalah kelompok gatra yang tangible juga sifatnya
kehidupan alamiah maksudnya gatra geografi dari sumber kekayaan alam serta
penduduk.

3. Komponen strategi Pancagatra adalah kelompok gatra intangible yang memiliki


sifat kehidupan sosial yang meliputi gatra ideologi, politik, ekonomi, sosial
budaya, serta pertahanan keamanan.

14
5. Asas – Asas Ketahanan Nasional

 Asas Kesejahteraan dan Keamanan dapat dibedakan tetapi tidak dapat


dipisahkan karena merupakan kebutuhan mendasar serta esensial baik itu
perorangan ataupun kelompok dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa
serta bernegara.
 Asas Komprehensif Integral atau menyeluruh terpadu ini mencakup
seluruh aspek kehidupan bangsa yang secara utuh menyeluruh dalam
bentuk perwujudan persatuan dan perpaduan yang seimbang, serasi,
selaras semua aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
 Asas Mawas ke Dalam dan Mawas ke Luar ialah perpaduan aspek
kehidupan bangsa yang kemudian saling berinteraksi yang sifatnya bisa
positif dan negatif. Oleh karena itu diperlukannya sikap mawas ke dalam
serta ke luar.
1. Mawas ke dalam mempunyai tujuan yakni menumbuhkan hakikat, sifat
serta juga kondisi kehidupan nasional itu sendiri dengan berdasarkan nilai
kemandirian proposional yang dapat meningkatkan kualitas derajat
kemandirian bangsa yang ulet juga tangguh.
2. Mawas ke luar mempunyai tujuan untuk dapat mengantisipasi ikut
berperan di dalam menghadapi serta megatasi dampak lingkungan strategi
luar negeri kemudian menerima kenyataan adanya saling interaksi
ketergantungan dengan dunia internasional.
 Asas Kekeluargaan yang terwujud gotong royng, kearifan, kebersamaan,
keadilan, kesamaan, tenggang rasa serta juga bertanggung jawab di dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

15
BAB II
PENUTUP

KESIMPULAN

1. Geostrategi adalah suatu strategi dalam memanfaatkan kondisi geografi


sistem dalam menentukan kebijakan, dan sarana sebagai uapaya untu
mewujudkan cita-cita proklamasi dan tujuan nasional.
2. Geostrategi Indonesia memberi arahan tentang bagaimana merancang
strategi pembangunan dalam rangka mewujudkan masa depan yang
lebih baik, aman, dan sejahtera yang berdasarkan Pembangunan dan
UUD 1945.
3. Ketahanan Nasional merupakan kondisi dinamik suatu bangsa yang
berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan
membanggakan kekuatan nasional, di dalam menghadapi dan mengatasi
segala ATHG baik yang datang dari luar maupun dalam, yang langsung
maupun tidak langsung membahayakan integritas, identitas,
kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan mengejar
tujuan nasional.
4. Secara konseptual, geopolitik Indonesia dituangkan dalam salah satu
doktrin nasional yang disebut Wawasan Nusantara dan politik luar
negeri bebas aktif. Sedangkan geostrategi Indonesia diwujudkan melalui
konsep Ketahanan Nasional yang bertumbuh pada perwujudan kesatuan
ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan.
5. Komponen strategi
 Astragatra
 Trigatra
 Pancagatra

16
DAFTAR PUSTAKA

https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-geopolitik/

https://pendidikan.co.id/pengertian-geostrategi/
http://ikakhofie.blogspot.com/2014/07/pengertian-geopolitik-dan-geostrategi.html

17

Anda mungkin juga menyukai