Anda di halaman 1dari 3

Nama : Triyana Suherti

NIM : 1509520010

Konsep Geopolitik Menurut Frederich Ratzel, Rudolf Kjellen, Karl


Haushofer, dan Widoyo Affandi

Istilah geopolitik semula oleh pencetusnya, Frederich Ratzel (1944-1904), diartikan sebagai
ilmu bumi politik (Political Geography), Istilah geopolitik dikembangkan dan diperluas lebih
lanjut oleh Rudolf Kjellen (1864-1922) dan Karl Haushofer menjadi Geographical Politic.

Teori Geopolitik

1. Teori Geopolitik Frederich Ratzel

Pokok-pokok teori Ratzel, disebut Teori Ruang, menyebutkan bahwa:

a. Pertumbuhan negara mirip dengan pertumbuhan orgenisme (makhluk hidup), yang


memerlukan ruang hidup (lebensraum) cukup agar dapat tumbuh dengan subur melalui
proses lahir, tumbuh, berkembang, mempertahankan hidup, menyusut, dan mati.
b. Kekuatan suatu negara harus mampu mewadahi pertumbuhannya. Makin luas ruang
dan potensi geografi yang ditempati oleh kelompok politik dalam arti kekuatan makin
besar kemungkinan kelompok politik untuk tumbuh.
c. Suatu bangsa dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya tidak terlepas dari
hukum alam dimana hanya bangsa yang unggul saja yang dapat bertahan hidup.
d. Apabila ruang hidup negara sudah tidak dapat memenuhi keperluan, ruang itu dapat
diperluas dengan mengubah batas-batas negara baik secara damai maupun melalui jalan
kekerasan atau perang.

2. Teori Geopolitik Rudolf Kjellen

Pokok-pokok teori Kjellen dengan tegas menyatakan bahwa negara adalah suatu organisme
hidup. Pokok teori tersebut terinspirasi oleh pendapat Ratzel yang menyatakan bahwa negara
adalah suatu organisme yang tunduk pada hukum biologi, sedangkan pokok teori Ratzel
mencoba menerapkan metodologi biologi teroei Evolusi Darwin yang sedang popular di Eropa
pada akhir abad ke-19 ke dalam teori ruangnya.
Pokok-pokok teori Kjellen menyebutkan:

a. Negara merupakan satuan biologis, suatu organism hidup, yang memiliki


intelektualitas. Negara dimungkinkan untuk mendapatkan ruang yang cukup luas agar
kemampuan dan kekuatan rakyatnya dapat berkembang secara bebas.
b. Negara merupakan suatu sistem politik yang meliputi geopolitik, ekonomi politik,
demo politik, dan krato politik (politik pemerintah).
c. Negara harus mempu berswasembada serta memanfaatkan kemajuan kedudayaan dan
teknologi untuk meningkatkan kekuatan nasionalnya: ke dalam untuk mencapai
persatuan dan kesatuan yang harmonis dan ke luar untuk mendapatkan batas-batas
negara yang lebih baik. Sementara itu kekuasaan Imperium Kontinental dapat
mengontrol kekuatan maritim.

3. Teori Geopolitik Karl Haushofer

Pokok-pokok teori Haushofer pada dasarnya menganut teori Kjellen dan bersifat ekspansionis
serta rasial. Bahkan dicurigai sebagai teori yang menuju kepada peperangan. Teori Haushofer
berkembang di Jerman dan mempengaruhi Adolf Hitler. Teori ini berkembang di Jepang dalam
ajaran Hako Ichiu yang dilandasi oleh semangat matearilisme dan fasisme. Inti teori Haushofer
adalah:

a. Suatu bangsa dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya tidak terlepas dari


hukum alam.
b. Kekuasaan Imperium Daratan dapat mengejar kekuasaan Imperium Maritim untuk
menguasai pengawasan di laut.
c. Beberapa negara besar di dunia akan timbul dan akan menguasai Eropa, Afrika, dan
Asia Barat (Jerman dan Italia) serta Jepang di Asia Timur Raya .
d. Geopolitik adalah doktrin negara yang menitikberatkan perhatian kepada soal strategi
perbatasan.
e. Ruang hidup bangsa dan tekanan kekuasaan ekonomi dan sosial yang rasial
mengharuskan pembagian baru dan kekayaan alam di dunia.
f. Geopolitik adalah landasan ilmiah bagi tindakan politik dalam perjuangan
mendapatkan ruang hidup.

Geopolitik menurut Widoyo Alfandi (2002:5-8 dalam Efridani Lubis, dkk., 2015:137)
merupakan perpaduan kata geografi dan politik. Dari kata geografi dan kata politik menjadi
geografi politik adalah cabang geografi manusia yang obyek studinya aspek keruangan,
pemerintahan atau kenegaraan, yang meliputi hubungan regional dan internasional,
pemerintahan atau kenegaraan di permukaan bumi. Ciri utama geografi politik adalah wilayah
politik, aktivitas politik, institusi politik. Geografi politik bersifat statis.

Geopolitik adalah ilmu yang mempelajari kondisi fisik, ekonomi, sosial-politik,


antropologi, sebagai faktor-faktor yang mempengaruhi proses kebijakan pemerintah mengenai
politik dan Hankam, yang bersifat intern dan ekstern, berdasarkan telaah geografi politik.
Geopolitik memandang ruang dari sudut kepentingan pemerintahan dan bersifat dinamis, yang
memandang suatu negara tumbuh dan berkembang.

Geografi Politik dan Geopolitik menurut Martin (1959) digunakan secara keliru karena
seringkali dianggap sama. Kedua istilah ini sebenernya ditemukan oleh ilmuwan yang berbeda
dan memiliki karakteristik yang berbeda pula. Secara rentang waktu, istilah “geografi politik”
lebih dulu digunakan, namun dalam hal subtansial “geopolitik” telah dibahs jauh sebelum
istilahnya digunakan.

Geopolitik adalah tentang sudut pandang manusia dalam memahami dunia. Sudut
pandang ini mencakup metode untuk menjelaskan dan menganalisa isu-isu negara-bangsa.
Akan tetapi, pemahaman tentang geopolitik berubah-ubah seiring dengan kondisi dunia. Ó
Tuathail (1998 dalam Priyono dan Yusgiantoro, 2016) menyatakan bahwa geopolitik makin
bervariasi pasca perang dingin. Geopolitik baru telah berkembang dalam beberapa dekade dari
kajian hubungan eksternal negara hingga geopolitik sosial. Lebih luas, geopolitik baru menjadi
landasan geopolitik modern. Geopolitik modern ini melingkupi geostrategi dan geoekonomi.

Sumber

Sulisworo, dwi dkk. 2012. Geopolitik Indonesia. Jakarta: Universitas Ahmad Dahlan

Zulfikar, Fahri. 2021. Apa itu Geopolitik? Ini Pengertian, Teori dan Unsur Pembangunan
Geopolitik. Detik Edu. Diakses pada 24 November 2021 pada
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5620524/apa-itu-geopolitik-ini-pengertian-teori-dan-
unsur-pembangunan-geopolitik.

Anda mungkin juga menyukai