Disusun Oleh :
Tomi Adenugroho 051001600115
Dosen Pembimbing :
Drs. Kardi Satata, SH, MH.
UNIVERSITAS TRISAKTI
JAKARTA
2020
RESUME GEOPOLITIK INDONESIA
Geo (bahasa Yunani) yang berarti bumi dan tidak lepas dari pengaruh letak serta kondisi
geografis bumi yang menjadi wilayah hidup.
Sedangkan politik berasal dari kata polls yang berarti kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri
atau negara ; dan teia yang berarti urusan (politik) bermakna kepentingan umum warga negara
suatu bangsa (Sunarso, 2006: 195). Sebagai acuan bersama, geopolitik dimaknai sebagai ilmu
penyelenggaraan negara-yang setiap kebijakannya dikaitkan dengan masalah-masalah
geografl wilayah atau tempat tinggal suatu bangsa.
Dalam perkembangannya, istilah geopolitik diartikan oleh Frederich Ratzel sebagai ilmu bumi
politik (political geography), yang kemudian diperluas oleh Rudolf Kjellen menjadi
geographical politic dan disingkat geopolitik.
Perbedaan dari dua istilah tersebut, terletak pada titik perhatian dan tekanannya, apakah pada
bidang geografl atau bidang politik. Ilmu bumi politik, mempelajari fenomena geografl dari
aspek politik, sedangkan geopolitik mempelajari fenomena poiitik dari aspek geografi.
Konsepsi Ruang
Konsepsi ini diperkenalkan oleh Karl Haushofer yang menyimpulkan bahwa ruang
merupakan wadah dinamika politik dan militer, teori ini disebut pula
sebagai teori kombinasi ruang dan kekuatan. Realitanya kekuatan politik selalu
menghendaki penguasaan ruang dan sebaliknya penguasaan ruang secara de facto dan de jure
akan memberikan legitimasi kekuasaan politik.
Konsepsi Frontier
Frontier merupakan batas imajiner dari dua negara. Frontier terjadi karena pengaruh
dari negara di luar boundary (batas resmi dua negara). Sifatnya sangat dinamis dan dapat
digeser-geser dan berada diantara masyarakat bangsa. Secara politis pengaruh efektif dari
pemerintah pusat tidak lagi mencakup seluruh wilayah kedaulatan tetapi dikurangi luas wilayah
sampai dengan batas frontier yang sudah dipengaruhi kekuasaan asing dari seberang boundary.
Pengaruh asing dapat berawal dari budaya, ekonomi, sosial, agama, maupun ras.
Rudolf Kjellen (1864-1922) yang menyatakan dengan tegas bahwa negara adalah suatu
organisme bukan hanya mirip seperti pendapat Ratzel, negara satuan politik yang menyeluruh,
batas negara bersifat sementara. Karl Haushofer (1896-1946) menyatakan teori ruang dan
kekuatan : "Lebensrum" cukup mengikuti hukum alam; swasembada / autarkhi.
Implementasinya adalah berupa pembagian wilayah ( Pan Regionalisme) :
✓ Pan Amerika (Monroe Doctrine, USA)
✓ Pan Asia Timur (Doktrin Hoka I Chiu. Jepang)
✓ Pan Rusia India (wilayah Asia Barat dan Eropa Timur, Rusia)
✓ Pan Eropa Afrika (Eropa Barat - tidak termasuk Inggris dan Rusia, Jerman)
Sir Walter Raleight (1554 - 1618) lebih menekankan pada wawasan maritim. yaitu penguasaan
laut yang bertujuan untuk menguasai perdagangan. Dengan tujuan tersebut maka akan dengan
sendirinya terjadi penguasaan kekayaan dunia. Geoplitik demikian pada akhirnya bertujuan
akhir terhadap penguasaan dunia, daiVuntuk itu diperlukan keseriusan dalam pembangunan
armada laut.
Sir Hal ford Mackinder (1861 - 1947) mempunyai konsepsi geopolitik yang lebih strategik,
yaitu dengan penguasaan daerah-daerah 'jantung' dunia, sehingga pendapatnya dikenal dengan
teori Daerah Jantung. Untuk menguasai dunia, maka harus menguasai daerah jantung sebab
dunia terdiri dari 9/12 air, 2/12 pulau dunia, dan 1/12 pulau.
Adapun daerah jantung dunia yang dimaksudkan Mackinder, yaitu :
✓ Bulan Sabit Dalam, meliputi daerah-daerah pantai pulau dunia
✓ Bulan Sabit Luar, meliputi Inggris, Amerika, Afrika Selatan, Indonesia, Australia,
Oceania.
Alfred Thayer Mahan (1840 - 1914) mengembangkan lebih lanjut dari konsepsi geopolitiknya
Raleight dengan memperhatikan perlunya mempertahankan serta memanfaatkan sumber daya
laut,
termasuk akses ke laut. Sehingga tidak hanya pembangunan armada laut saja yang diperlukan,
namun lebih luas juga membangun kekuatan maritim.
Nicholas J. Spijkman (1879 - 1936) terkenal dengan teori Daerah Batas, yaitu membagi dunia
dalam empat wiiayah atau area :
Wawasan Nusantara memiliki asas keterpaduan yang berciri manunggal, utuh dan menyeluruh,
meliputi : Satu kesatuan wilayah nusantara yang mencakup daratan, perairan dan
dirgantarasecara terpadu. Satu kesatuan politik dalam arti satu UUD dan politik
pelaksanaannya serta satu ideologi dan identitas nasional.
Dari uraian di atas maka unsur-unsur Wawasan Nusantara dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Wadah dari Wawasan Nusantara adalah wilayah negara kesatuan RI yang berupa
Nusantara dan organisasi negara RI sebagai satu kesatuan yang utuh.
2. Isi dari Wawasan Nusantara adalah aspirasi bangsa Indonesia berupa cita-cita nasional
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
3. Tata laku dari Wavvasan Nusantara adalah kcgiatan /tindakan perilaku bangsa
Indonesia untuk melaksanakan falsafah Pancasila dan UUD 1945 yang apabila
dilaksanakan berdasarkan Wawasan Nusantara dapat menghasilkan Ketahanan
Nasiona! Indonesia. akan mengalami defisit karena negara akan lebih banyak
mengimport daripada mengeksport.