Anda di halaman 1dari 10

1.

Ajaran geopolitik dan geostrategi (geopolstra) serta wawasan bersifat universal


a. Jelaskan apa implikasinya indonesia berada pada posisi silang
Geopolitik
Geo = Bumi, Politik = Kebijaksanaan
Geopilitik = politik yang tidak dapat dipisahkan dengan persoalan yang terjadi diatas
bumi.
Geopolitick = Geographical Politik è Rudolf Kjellen
Istilah Geopolitik = Ilmu bumi politik (Political Geografi) è Frederich Ratzel
Selanjutnya oleh Karl Haushofer, menyatakan Geopolitik mencakup :
• Demo Politik
• Ekonomi Politik
• Sosio Politik
• Krato Politik
Geostrategi Indonesia
Posisi silang mempengaruhi terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara terhadap aspek :
1. Aspek Sosial : demografi, idiologi, politik, ekonomi, kebudayaan, hankam
2. Situasional dinamis dengan posisi silang mempengaruhi hal-hal, sbb :
- Menguasai daerah penyangga dan pemutus mata rantai kekuatan Militer Adi Kuasa
- Gudang beras dunia
- Indonesia menjadi pusat pengaruh dan kepentingan Adi Kuasa
Dengan posisi silang Indonesia dihadapkan pada dua alternatif :
1. Sebagai objek : tetangga pada kekuatan dan pengaruh luar.
contoh : Iran
2. Sebagai subjek : memanfaatkan atau mentransformasikan kekuatan luar menjadi
kekuatan nasional
contoh : -IPTN, CALTEX

Apa konsekuensi dari letak wilayah RI pada posisi silang dunia?

Konsekuensi logisnya adalah menyebabkan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang


heterogen (majemuk), baik secara agama, suku, bahasa, budaya daerah, dll.
Karena itu, kemajemukan (pluralisme) bangsa Indonesia haruslah dipandang sebagai suatu
realita alamiah yang merupakan anugrah Allah SWT yang perlu disyukuri dan dihadapi
dengan sikap yang bijak dan benar

Dasar geostrategis
 Geo = wilayah. Strategis= strategi hankam. Dengan demikian Geo Strategi
dimaksudkan: strategi hankam suatu negara yang disesuaikan dengan kondisi wilayah
negara ybs.
 Geostrategi(strategi hankam) Indoneia disesuaikan dengan kondisi wilayah RI yang
terletak pada posisi silang dunia yang di satu pihak memberikan pengaruh
menguntungkan, tetapi dapat pula mengundang ancaman. Namun dalam merancang
strategi hankam negara, kita tentu lebih fokus pada sisi negatif dari letak wilayah tersebut.
Dilihat lebih jauh, ternyata letak wilayah RI pada posisi silang dunia tidak hanya
mengenai aspek geografis saja, melainkan juga mengenai aspek-aspek sosial lainnya,yakni
a. Demografis (kependudukan): antara negara dengan penduduk padat di utara (RRC)
dan negara dengan penduduk lengang di selatan (Australia).
b. Ideologis : antara negara dengan ideologi Komunis di utara dan liberal di selatan.
c. Politik : antara demokrasi rakyat di utara dengan demokrasi liberal di selatan.
d. Budaya : dengan budaya timur di utara (Budha/Konghuchu) dan budaya barat di
selatan.
e. Hankam : antara sistem pertahnan kontinental di utara dengan sistem pertahanan
maritim di selatan.
f. Posisi Indonesia seperti digambarkan di atas, memaksa Indonesia untuk
memilih salah satu dari dua pilihan :
Pertama: membiarkan dirinya terus menerus terombang ambing oleh pengaruh rivalitas
dua kekuatan besar (utara-selatan)
Kedua: Turut serta mengatur lalu lintas pengaruh lingkungan dengan berperan sebagai
subjek.
Sesuai dengan amanat Pembukaan UUD 1945 yang mengharuskan Indonesia menganut
sistem polugri bebas aktif, maka Indonesia harus mengambil pilihan kedua (berperan
sebagai subjek).
Namun untuk dapat berperan sebagai subjek, Indonesia harus kuat dan hal itu
menuntutnya untuk mampu mengubah pengaruh dan kekuatan dari luar menjadi kekuatan
nasional yang dikendalikan sebagai kekuatan sentrifugal.

b. jelaskan acara Ratzel atau kyellen (teori lebensraum) dan ajaran Haushoffer
(teori autarchi) dalam perspektif geopolstra
Ajaran Geopolitik Ratzel dan Kjellen
Teori Ratzel : disebut teori ruang
Sbb : Pertumbuhan negara mirip dengan organisme yang memerlukan ruang hidup agar
dapat tumbuh dengan subur
Teori Rudolf Kjellen :
Lebih mempertegas è bahwa negara adalah organisme hidup.
Ajaran Karl Haushofer
Mengembangkan teori Ratzel dan Kjellen menurut Haushofer
Perang merupakan alat mecapai kejayaan bangsa yang dan nehata (Ajaran ini
dikembangkan Hitler)
Ajaran Houshofer dikelompokkan, sbb :
1. Teori ruang hidup (Lebensraum Teori)
2. Teori pemenuhan kebutuhan sendiri (A Utaki)
3. Perserikatan Wilayah (PAN Region Teori) Jerman mengusulkan pembagian wilayah
yang dipimpin, oleh negara besar, sbb :
* PAN Amerika : A. Utara, Tengah, Sel
dipimpin Bangsa Amerika
* PAN ASIA : Asia timur, Australia, Jepang
atau disebut Asia timur, dipimpin Jepang
* PAN Rusia : Rusia, Siberia, Asia Selatan
dikuasi Rusia.
4. Teori kekuatan darat lawan kekuatan laut
5. Teori daerah perbatasan
Perkembangan selanjutnya dari Geopolitik dikenal :
* Wawasan Benua
* Wawasan Dirgantara
* Wawasan Bahari
* Wawasan Kombinasi
c. batas teritorial laut suatu negara diungkapkan pada konsepsi John selden (1654)
dalam bukunya mare clausum. Jelaskan apa makna the right and dominion of the sea
menurut john selden
Konsepsi John Selden (1654). Dalam bukunya Mare Clausum. Negara mempunyai hak
untuk menguasai dan memiliki lautan. (The right and dominion of the sea)

Mare Clausum
Ajaran Grotius mengenai mare liberum sebagaimana disebutkan di atas mendapat
tantangan dari berbagai penulis sejamannya. Mereka antara lain Gentilis, William Welwood,
John Borough, Paulo Sarol, dan John Shelden. Tantangan atas ajaran Grotius mencegah
kemenangan teorinya atas kedaulatan pada bagian-bagian tertentu dari laut bebas pada waktu
itu. Kemajuan yang dibuat berdasarkan teori mare liberium hanya dalam satu hal, yaitu
kebebasan pelayaran (freedom of navigation) di laut.
Yang terpenting dari para penentang Grotius adalah John Sheldon. Penentangnya ini
dikemukakan dalam bukunya “Mare Clausum: the Right and Dominion In the Sea (1636).
Menurut Sheldon, okupasi memang penting bagi kepemilikan. Namun, sejarah telah
membuktikan bahwa Negara-negara telah menjalankan kekuasaan mereka atas lautan, dan
karena itu melalui prescription itu dapat dimiliki. Karenanya laut itu bukan mare liberium
tetapi mare clausum. Sifatnya yang cair tak menyebabkan laut tak dapt dimiliki, karena
sungai dan perairan di sepanjang pantai yang cair diakui dapat dimiliki.

d. Jelaskan bagaimana hubungan antara wasantara tanas dan bangnas


KETAHANAN NASIONAL
Dalam mencapai tujuan nasional Bangsa Indonesia dihadapkan pada berbagai :
• Tantangan
• Ancaman
• Hambatan
• Gangguan
Dari perjalanan masa lampau ternyata Bangsa Indonesia dapat bertahan hidup à hal ini
dapat tercapai oleh karena Bangsa Indonesia memiliki keuletan dan ketangguhan yang
dikenal dengan istilah KETAHANAN NASIONAL
Pengertian :
Kondisi dinamik bangsa yang berisi keuletan ketangguhan, kemampuan dalam menghadapi
tantangan, ancaman, hambatan dari dalam dan luar.
Ketahanan nasional merupakan suatu konsep dalam pengaturan dan penyelenggaraan
kesejahteraan dan keamanan di dalam kehidupan nasional.
Dengan adanya wawasan nusantara, kita harus dapat memiliki sikap dan perilaku yang
sesuai kejuangan, cinta tanah air serta rela berkorban bagi nusa dan bangsa. Dalam kaitannya
dengan pemuda penerus bangsa hendaknya ditanamkan sikap wawasan nusantara sejak dini
sehingga kecintaan mereka terhadap bangsa dan negara lebih meyakini dan lebih dalam.
Hubungan Wawasan Nusantara dengan Ketahanan Nasional adalah, bahwa Wawasan
Nusantara memperkuat dan mempermudah pengelolaan Ketahanan Nasional. Tetapi
masalahnya justru adanya Wawasan Nusantara orang berpendapat bahwa sebagai negara
maritim kita harus mempunyai kekuatan maritim (baca: Angkatan Laut) yang kuat. Teknologi
sekarang sudah memungkinkan terciptanya networking antar unsur untuk mencapai tujuan
strategi. Diharapkan generasi muda berusaha mendalami dan menggali pengalaman masa
lalu, supaya kita dapat menciptakan konsep yang cucuk dengan suasana dan lingkungan kita
sendiri.

Dalam usaha untuk mewujudkan cita-cita nasional, yaitu masyarakat adil dan makmur
berdasarkan Pancasila yang membahagiakan seluruh bangsa Indonesia, mutlak diperlukan
pelaksanaan pembangunan di segala bidang. Semua usaha tersebut
mengacu pada Pancasila dan menggunakan pedoman yangtelah ditetapkan dalam Undang-
undang Dasar 1945 (UUD 1945).
Upaya merealisasikan cita-cita tersebut telah dilaksanakan melalui proses pembangunan
nasional (BANGNAS), dengan menggunakan dasar konsep Wawasan Nusantara
(WASANTARA ). Dalam konsep itu tercakup pengertian perwujudan kepulauan Nusantara
sebagai suatu kesatuan politik, kesatuan sosial budaya, kesatuan
ekonomi dan kesatuan pertahanan–keamanan. Demikian pula dalam GBHN telah
dinyatakan bahwa untuk dapat tetap memungkinkan berlangsungnyaBANGNAS secara aman
dan lancer, perlu dipelihara terus menerus Ketahanan Nasional (TANNAS) yang tangguh dan
sebaliknya dengan TANNAS yang tangguh akan lebih mendorong lagi BANGNAS.

2. NKRI merupakan negara yang menjunjung tinggi milai-nilai demokrasi. Sebutkan


dan jelaskan 5 kriteria negara demokrasi berdasarkan internasional of juris di
bangkok tahun 1965.
Pada konperensi International Commission of Jurists (organisasi internasional para ahli
hukum) di Bangkok tahun 1965 dinyatakan bahwa syarat-syarat suatu Negara dan
pemerintahan yang demokratis di bawah rule of law adalah adanya :
1. Perlindungan secara konstitusional atas hak-hak warga negara (HAM)
(constitutional guarantee of human rights)
Perlindungan secara konstitusional atas hak-hak warga negara berarti hak-hak warga negara
itu dilindungi oleh konstitusi atau Undang Undang Dasar.
2. Badan kehakiman atau peradilan yang bebas dan tidak memihak (impartial
tribune)
Badan kehakiman atau peradilan yang bebas dan tidak memihak artinya badan atau lembaga
itu tidak dapat dicampurtangani oleh lembaga manapun, termasuk pemerintah, serta bertindak
adil.
3. Pemilihan umum yang bebas
Pemilihan umum yang bebas artinya pemilihan umum yang dilakukan sesuai dengan hati
nurani, tanpa tekanan
atau paksaan dari pihak manapun.
4. Kebebasan untuk menyatakan pendapat
Kebebasan untuk menyatakan pendapat adalah kebebasan warga negara untuk menyatakan
pendapatnya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, baik secara lisan maupun tulisan.
5. Kebebasan untuk berorganisasi dan beroposisi
Kebebasan berorganisasi adalah kebebasan warga negara untuk
menjadi anggota organisasi politik maupun organisasi kemasyarakatan. Kebebasan beroposisi
adalah kebebasan untuk mengambil posisi di luar pemerintahan serta melakukan kontrol atau
kritik terhadap kebijakan pemerintah.
6. Pendidikan kewarganegaraan (civic education)
Pendidikan kewarganegaraan dimaksudkan agar
warga negara menyadari hak dan kewajibannya sebagai warga negara, serta mampu
menunjukkan partisipasinya dalam kehidupan bernegara.
Keenam syarat tersebut harus terpenuhi dalam suatu pemerintahan yang demokratis. Jika
tidak, apalagi terdapat praktik-praktik yang bertentangan dengan keenam prinsip tersebut,
maka sistem pemerintahan itu kurang layak disebut pemerintahan yang demokratis.
7. Terkait dengan kaspasi, para public figur seperti para pejabat eksekutif, legislatif
dan yudikatif, jelaskan pendapat saudara dalam persperktif rule of low, pantaskah
koruptor dihukum mati?
Hukuman mati mungkin bisa jadi alternatif untuk mengatasi korupsi yang begitu parah di
Indonesia. Ada aktivis yang berpendapat, para koruptor kelas kakap sudah sepatutnya
dihukum mati. Namun, para aktivis HAM menolak hukuman mati terhadap koruptor.

Teten Masduki, Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW), mendukung hukuman


mati bagi koruptor. "Saya setuju hukuman mati terhadap para koruptor. Seorang
megakoruptor lebih jahat dari tentara yang membunuh demonstran," cetus Teten kepada
hukumonline.

Di mata Teten, tindak pidana korupsi merupakan kejahatan luar biasa terhadap kekerasan
dan hak asasi manusia (HAM). Alasannya, kekerasan dan pelanggaran HAM memiliki sifat
yang sama dengan korupsi: meluas dan sistematis.

Pelanggaran HAM di berbagai tempat meninggalkan dampak meluas dan jejak yang
sistematis. Begitu pula, para koruptor dana Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) telah
menghancur perekonomian negara. Buntutnya, masyarakat yang tidak menikmati malah ikut
menanggung derita.

Teten berpendapat, para koruptor yang harus dihukum mati adalah para koruptor yang
'merampok' uang negara miliaran rupiah, seperti kasus dana BLBI. Jadi, bukan kelas teri,
seperti karyawan yang mencuri di kantornya. "Saya sudah muak. Jadi, sebaiknya para
koruptor itu dihukum mati," tegas Teten.

Kegeraman Teten cukup beralasan. Banyak megakoruptor yang merugikan negara ratusan
miliar rupiah akhirnya divonis bebas. Contohnya, para terdakwa kasus Bank Bali (Djoko S.
Tjandra, Pande Lubis, Syahril Sabirin), BLBI bank Modern (Samadikun Hartono), Dana
BPUI (Sudjiono Timan). Para koruptor itu tetap bisa bergentayangan bebas, lepas dari jerat
hukum.
Bertentangan dengan HAM

Namun, para aktivis di bidang penegakan HAM menentang hukuman mati, termasuk
terhadap para koruptor kakap sekalipun. Mereka berpendapat bahwa hukuman mati
bertentangan dengan HAM, UUD 1945, dan Pancasila.

Asmara Nababan, Direktur Eksekutif Demos, misalnya, mengusulkan agar hukuman mati
dicabut. Alasannya, penghapusan hukuman mati sudah menjadi gerakan internasional.
Konvenan Internasional Hak-hak Sipil dan Politik pada 1966 yang berlaku sejak 1976, antara
lain menyebutkan larangan hukuman mati dan memberikan hak untuk hidup.

Hingga 9 Desember 2002, tercatat telah 149 negara melakukan ratifikasi terhadap kovenan
ini. Khusus terhadap penghapusan hukuman mati, 49 negara telah pula melakukan
ratifikasi/aksesi terhadap Second Optional Protocol of ICCPR (1990) Aiming of The
Abolition of Death Penalty.

Selain itu, hukuman mati dinilai bertentangan dengan Pancasila sila kedua, "Kemanusian
yang adil dan beradab." Selain itu, hukuman mati juga tidak taat dengan Pasal 28A dan 28 I
UUD 1945 bahwa hak untuk hidup, tidak bisa dikurangi dengan alasan apapun.

Menurut Asmara, ancaman hukuman mati lebih banyak kepada alasan pembalasan dendam
kepada penjahat yang telah membunuh dengan sadis. Namun, hukuman mati tidak akan
memberikan efek jera kepada para pelaku tindak pidana lainnya. "Tidak ada korelasi
langsung antara hukuman mati dengan efek jera di masyarakat," ujar mantan Sekjen Komnas
HAM ini kepada hukumonline.

Tidak ada korelasi

Asmara juga tidak setuju jika para koruptor dihukum mati. "Belum terbukti, negara yang
menerapkan hukuman mati, paling sedikit korupsinya. Tidak ada itu korelasinya. Korelasinya
adalah pada pengawasan dan pertanggungjawaban," katanya.

Bhatara Ibnu Reza, peneliti Imparsial, sependapat dengan Asmara bahwa tidak ada korelasi
langsung antara hukuman mati dengan efek jera bagi para koruptor. Ia mencontohkan, Negeri
China. "Setiap tahun, 50 hingga 60 orang dihukum mati di China. Tapi buktinya, China tetap
masuk sebagai negara yang masuk sepuluh besar paling korupsi di dunia," katanya.

Sejak 1999, Cina memang mengkampanyekan pemberantasan kasus-kasus tindak pidana


korupsi. Pada akhir 2000, Cina telah membongkar jaringan penyelundupan dan korupsi yang
melibatkan 100 pejabat Cina di Propinsi Fujian, Cina Tenggara. Sebanyak 84 orang di
antaranya terbukti bersalah dan 11 orang dihukum mati.

Pada 9 Maret 2001 nasib buruk menimpa Hu Changqing yang dieksekusi mati hanya 24 jam
setelah permohonan kasasinya ditolak oleh MA. Wakil Gubernur Propinsi Jiangxi ini
dihukum mati setelah terbukti bersalah menerima suap senilai AS$660.000 serta sogokan
properti senilai AS$200.000.

Hukuman mati yang dijatuhkan kepada Hu Changqing kemudian dijadikan semacam shock
therapy oleh pemimpin-pemimpin Cina. "Pemberantasan korupsi adalah urusan hidup dan
mati partai," demikian semboyan yang terus didengung-dengungkan pemimpin-pemimpin
Cina, terutama PM Zhu Rongji, yang di Cina dikenal sebagai salah satu "Mr Clean".

Sulit dilaksanakan

Tampaknya, Indonesia belum akan menerapkan hukuman mati bagi para koruptor. Selain
komitmen pemerintah yang rendah dalam penegakan hukum, aparat penegak hukum juga
masih setengah hati dalam menindak para koruptor.

Belum lagi, masih ada beberapa kalangan yang menolak adanya hukuman mati. Munarman
dari YLBHI atau Munir dari Imparsial termasuk yang menolak hukuman mati. Bahkan,
mengusulkan lebih baik Pemerintah mengefektifkan lembaga grasi sebagai alat untuk
menolak penerapan pidana mati.

Ada ungkapan menarik dari Ketua Mahkamah Agung (MA) terhadap mereka yang
menyatakan bahwa hukuman mati tidak sesuai dengan UUD 1945. "Bagus juga teman-teman
kita ini berpikir seperti itu. Tapi kalau saya tidak salah, orang-orang yang sama beberapa
waktu lalu menyatakan koruptor harus diberi hukuman mati. Tapi sekarang, mereka
mengatakan hukuman mati bertentangan dengan UUD. Tapi tidak apa-apa, orang Indonesia
kan dinamis berpikir," ungkap Bagir.

Sayang, Bagir tidak menyebutkan orang-orang yang berubah pikiran. Bagir juga
menyebutkan bahwa pengertian hak untuk hidup dalam pasal 28 i UUD '45 adalah hak
seseorang untuk tidak boleh dibunuh secara semena-mena.

Lalu, bagaimana dengan para koruptor yang telah melakukan kejahatan ekonomi. Pantaskah
hukuman mati bagi mereka yang telah menguras uang negara dan menyengsarakan
masyarakat? Bagaimana pendapat Anda?

4. Jelaskan bagaiamanakah sikap saudara sebagai mahasiswa turut berperan dalam


mewujudkan good governance
untuk menghindari kebrobokan moral para pemimpin di masa mendatang, perlu adanya
perubahan terutama pada kalangan pemuda calon pemimpin bangsa Indonesia. Dan dalam hal
ini pun lebih dibebankan pada kalangan mahasiswa. Karena sebagai seorang pembelajar dan
bagian dari  masyarakat, mahasiswa memiliki peran kompleks dan menyeluruh sehingga
dikelompokkan dalam tiga fungsi, yaitu Agent of Change, Agent of Control, dan Iron Stock.
Dengan fungsi tersebut, tentu saja tidak dapat dipungkiri bagaimana peran besar yang
diemban mahasiswa untuk mewujudkan perubahan bangsa. Ide dan pemikiran cerdas seorang
mahasiswa mampu merubah paradigma yang berkembang dalam suatu kelompok dan
menjadikannya terarah sesuai kepentingan bersama. Sikap kritis mahasiswa sering membuat
perubahan besar dan membuat para pemimpin yang tidak berkompeten menjadi gerah dan
cemas. Dan suatu hal yang menjadi kebanggaan mahasiswa adalah semangat membara untuk
melakukan sebuah perubahan.
Mahasiswa sebagai Agent of Change artinya mahasiswa sebagai agen dari suatu  perubahan.
Yaitu seorang pemuda yang harus memberikan kontribusi yang kongkret terhadap
peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. Pemuda harus menjadi garda terdepan dalam
mendobrak setiap kebijakan pemerintah dalam hal pendidikan yang berpihak pada rakyat
kecil. Di lain hal mahasiswa bukan hanya sekedar agen perubahan, namun mahasiswa juga
sepantasnya menjadi agen pemberdayaan setelah perubahan yang berperan dalam
pembangunan fisik dan non fisik sebuah bangsa.
Sebagai Agent of Control mahasiswa dapat berperan sebagai elemen pengawal segala jenis
kebijakan pemerintah yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Mahasiswa juga dapat
menjadi peran penting daam mendorong dan memaksa pemerintah dalam mewujudkan good
governance dalam sistem pemerintah. Peran aktif mahasiswa sebagai pengawal dan
pendorong good governance ini dilakukan dalam rangka menciptakan kesejahteraan yang
merata bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia.
Mahasiswa sebagai juga sebagai Iron Stock, yaitu mahasiswa diharapkan menjadi manusia-
manusia tangguh yang memiliki kemampuan dan akhlak mulia yang nantinya dapat
menggantikan generasi sebelumnya. Mahasiswa segabai seorang calon pemimpin bangsa
masa depan, menggantikan generasi yang telah ada dan melanjutkan tongkat estafet
pembangunan dan perubahan. Mahasiswa juga harus memiliki sikap kepemimpinan,
kemampuan memposisikan diri, dan interaksi lintas generasi dan sensitivitas yang tinggi.
Mahasiswa merupakan kelompok pelajar yang bisa dikatakan sebagai golongan terdidik,
karena mampu untuk mengenyam pendidikan tinggi di saat yang lain dalam usia yang sama
masih bergelut dalam kemiskinan dan keterbatasan biaya dalam mengakses pendidikan,
terutama pendidikan tinggi. Predikat tersebut tentulah dapat disinonimkan bahwa mahasiswa
merupakan kaum intelektual yang mempunyai basis keilmuan yang kuat sesuai dengan
jurusan yang diambil masing-masing mahasiswa. Berarti mahasiswa memiliki kemampuan
akademik yang dapat diandalkan sebagai salah satu aset negara ini. Tapi, mahasiswa juga
merupakan sebuah entitas sosial yang selalu berinteraksi dengan masyarakat dari segala jenis
lapisan. Sehingga mahasiswa pun dituntut untuk memainkan peran aktif dalam kehidupan
sosial masyarakat.
Sebagai seorang generasi penerus, mahasiswa juga dituntut untuk mampu dan siap untuk
berhadapan langsung di dalam masyarakat. Untuk itu, perlu diadakan wadah di wilayah
kampus untuk mengimplementasikan ketiga fungsi mahasiswa di atas, serta untuk
membangun mentalitas kepemimpinan mahasiswa. Misalnya, organisasi-organisasi di dalam
kampus tempat mahasiswa belajar. Selain itu juga dengan gerakan-gerakan pengabdian
masyarakat. Sehingga mahasiswa akan terbangun mentalnya sedikit demi sedikit dan
mahasiswa pun telah siap untuk terjun di dalam masyarakat.
Idealnya, mahasiswa menjadi panutan dalam masyarakat berlandaskan dengan
pengetahuannya, tingkat pendidikannya, norma yang berlaku di sekitarnya, serta pola
berpikirnya. Namun pada kenyataannya, tidak jarang bahwa mahasiswa hanya mendalami
ilmu-ilmu teori di bangku perkuliahan saja dan sedikit sekali diantaranya yang berkontak
langsung dengan masyarakat. Mahasiswa yang acuh terhadap masyarakat mengalami
kerugian yang besar jika ditinjau dari segi hubungan keharmonisan dan penerapan ilmu. Dari
segi keharmonisan, mahasiswa tersebut sudah menutup diri dari lingkungan sekitarnya
sehingga muncul sikap apatis dan hilangnya silaturahim seiring hilangnya harapan
masyarakat kepada mahasiswa. Dari segi penerapan ilmu, mahasiswa yang acuh akan
menyia-nyiakan ilmu yang didapat di perguruan tinggi.
Maka komplekslah peran mahasiswa sebagai pembelajar sekaligus pemberdaya yang
ditopang dalam tiga peran, yaitu sebagai agent of change, agent of control, dan iron stock.
Hingga suatu saat nanti bangsa ini akan menyadari bahwa mahasiswa adalah generasi yang
ditunggu-tunggu oleh bangsa ini.

Indonesia adalah salah satu negara di dunia yang sedang berjuang dan mendambakan clean
and good governance. Untuk mencapai good governance dalam tata pemerintahan di
Indonesia, maka prinsip-prinsip good governance hendaknya ditegakkan dalam berbagai
institusi penting pemerintahan, prinsp-prinsip tersebut meliputi: Partisipasi masyarakat,
tegaknya supremasi hukum, transparasi, peduli dan stakeholder, berorientas pada consensus,
kesetaraan, efektifitas dan efisiensi, akuntabilitas, dan visi strategis.
Sehingga apa yang didambakan Indonesia menjadi negara yang Clean and good governance
dapat terwujud  dan hilangnya faktor-faktor  Kepentingan politik, KKN, peradilan yang tidak
adil, bekerja di luar kewenangan, dan kurangnya integritas dan transparansi adalah beberapa
masalah yang membuat pemerintahan yang baik masih belum bisa tercapai. Masyarakat dan
pemerintah yang masih bertolak berlakang untuk mengatasi masalah tersebut seharusnya
menjalin harmonisasi dan kerjasama mengatasi masalah-masalah yang ada.

Good governance sebagai upaya untuk mencapai pemerintahan yang baik tercermin dalam
berbagai bidang yang memiliki peran yang peting dalam gerak roda pemerintahan di
Indonesia yang meliputi: bidang politik, ekonomi, sosial, dan hukum.

6. Jelaskan apa yang dimaksud dengan masyarakat madani

Suatu masyarakat yang mandiri dan bertanggung jawab adalah wujud dari suatu masyarakat
madani. Masyarakat madani adalah masyarakat yang berkembang dari rakyat untuk rakyat
sendiri. Di dalam kaitan ini masyarakat madani adalah masyarakat yang berdisiplin sebagai
ciri dari suatu masyarakat industri. Suatu masyarakat industri adalah suatu masyarakat yang
serba teratur, artinya setiap anggota dari masyarakat tersebut adalah masyarakat yang cerdas,
yang well-informed, yang hidup di dalam masyarakat informasi. Dengan demikian
masyarakat madani adalah masyarakat yang mengetahui dan menguasai sumber-sumber
informasi baik di dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, kebudayaan dan
keagamaan. Bukan berarti suatu masyarakat madani adalah suatu masyarakat tanpa
kriminalitas. Masyarakat madani adalah masyarakat yang sadar akan hak-hak warga negara
dan kewajibannya. Masyarakat yang hanya mengenal akan hak-haknya tetapi tidak mengenal
dan melaksanakan kewajibannya bukanlah suatu masyarakat mandiri. Masyarakat madani
adalah suatu masyarakat demokrasi oleh karena setiap warganya mengetahui akan
kewajibannya sebagai warga negara yang bertanggungjawab. Dengan demikian fungsi
pemerintah adalah mengatur dan mengayomi sedangkan pelaksanaan dan perwujudan dari
pada cita-cita mewujudkan negara Pancasila akan lahir dari setiap anggota masyarakat itu
sendiri. Inilah masyarakat Pancasila yaitu masyarakat yang bukan hanya menghayati tetapi
juga mewujudkan nilai-nilai luhur Pancasila di dalam setiap praktis kehidupan.

Ancaman Hukuman Mati Dalam Berbagai Tindak Pidana


Sebagaimana ditegaskan di awal bahwa praktek penerapan hukuman mati berlaku di
Indonesia. Hal itu terlihat dari beberapa tindak pidana yang diancam dengan hukuman
mati.Ancaman hukuman mati secara eksplisit ditegaskan dalam berbagai materi muatan
peraturan perundang-undangan di Indonesia yakni :
1. Makar (aanslag)
Ketentuan ini ditegaskan dalam Pasal 104 KUHPid yang berbunyi sebagai berikut “ Makar
(aanslag) yang dlakukan dengan niat hendak membunuh Presiden atau Wakil Presiden
atau dengan maksud hendak merampas kemerdekaannya atau hendak menjadikan mereka
itu tiada cakap memerintah, dihukum mati atau Penjara seumur hidup atau penjara
sementara selama-lamanya dua puluh tahun ”.
2.Tindak Pidana Pembunuhan Berencana
Hal ini ditegaskan pada Pasal 340 KUHPid yang berbunyi : “ Barangsiapa dengan sengaja
dan dengan direncanakan lebih dahulu menghilangkan jiwa orang lain, dihukum karena
pembunuhan direncanakan (moord), dengan hukuman mati atau penjara seumur hidup
atau penjara sementara selama-lama dua puluh tahun.

3.Tindak Pidana Korupsi


Hal ini ditegaskan pada Pasal 2 Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 yang selengkapnya
berbunyi sebagai berikut : (1) Setiap orang yang secara melawan hokum melakukan
perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat
merugikan keuangan Negara atau perekonomian Negara,dipidana penjara dengan penjara
seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 4(empat) tahun dan paling lama 20 (dua
puluh) tahun dan denda paling sedikit Rp 200.000.000 (dua ratus juta rupiah).dan paling
banyak Rp 1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah),(2) Dalamhal tindak pidana korupsi
sebagaimana dimaksud dalam ayat(1) dilakukan dalam keadaan tertentu, pidana mati dapat
dijatuhkan.

4.Kejahatan Genosida
Hal ini diatur dalam Pasal 36 Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan
Hak Asasi Manusia yang berbunyi sebagai berikut : Setiap orang yang melakukan
perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf a,b.c,d atau e dipidana dengan pidana
mati atau pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling lama 25 (dua puluh
lima)tahun dan paling singkat 10 (sepuluh) tahun.

5.Kejahatan Kemanusiaan (terorisme)


Hal ini diatur dalam Pasal 37 Undang-undang Nomor 26 Tahun 2000 Tentang Pengadilan
Hak Asasi Manusia yang berbunyi sebagai berikut : Setiap orang yang melakukan
perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf a,b,d,e atau j dipidana dengan pidana
mati atau pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling lama 25 (dua puluh
lima) tahun dan paling singkat 10 (sepuluh) tahun.

6.Mobilisasi Anak Dalam Perdagangan Gelap narkotika


Hal ini diatur dalam pasal 89 ayat (1) Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang
Perlindungan Anak yang berbunyi :Setiap orang yang dengan sengaja menempatkan,
membiarkan, melibatkan, menyuruh melibatkan anak dalam penyalahgunaan, produksi
atau distribusi narkotika dan /atau psikotropika, dipidana dengan pidana mati atau pidana
seumur hidup atau pidana penjara paling lama 20 (dua puluh) tahun dan pidana penjara paling
singkat 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)
dan paling sedikit Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah).

Anda mungkin juga menyukai