Anda di halaman 1dari 20

Geopolitik

Pendidikan Kewarganegaraan

PERTEMUAN KE 13
DESKRIPSI MATERI
Didalam materi ini akan membahas tentang
pengertian dan tujuan geopolitik dan wawasan
nusantara, juga akan membahas tentang
pentingnya wilayah sebagai ruang lingkup
bangsa. Dalam pokok bahasan ini akan
membahas juga tentang konsep wawasan
nusantara sebagai pandangan geopolitik
bangsa Indonesia. Diakhir materi ini akan
menguraikan tentang implementasi wawasan
nusantara di era global.
Pengertian Geopolitik
Pengertian Geopolitik
Geopolitik secara etimologi berasal dari kata geo (bahasa Yunani) yang berarti bumi yang menjadi wilayah
hidup. Sedangkan politik dari kata polis yang berarti kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri atau negara;
dan teia yang berarti urusan (politik) bermakna kepentingan umum warga negara suatu bangsa. Sebagai
acuan bersama, geopolitik dimaknai sebagai ilmu penyelenggaraan negara yang setiap kebijakannya
dikaitkan dengan masalah-masalah geografi wilayah atau tempat tinggal suatu bangsa. Frederich Ratzel
mengenalkan istilah ilmu bumi politik (political geography), Rudolf Kjellen menyebut geographical politic
dan disingkat geopolitik.
Teori-teori mengenai geopolitik yang pernah ada di dunia;

1. Teori Geopolitik Frederich Ratzel


Frederich Ratzel (1844–1904) berpendapat bahwa negara itu seperti organisme yang hidup. Negera identik
dengan ruangan yang ditempati oleh sekelompok masyarakat (bangsa) pertumbuhan negara mirip dengan
pertumbuhan organisme yang memerlukan ruang hidup (lebensraum) yang cukup agar dapat tumbuh dengan
subur. Semakin luas ruang hidup maka negara akan semakin bertahan, kuat, dan maju. Oleh karena itu, jika
negara ingin tetap hidup dan berkembang butuh ekspansi (perluasan wilayah sebagai ruang hidup). Teori ini
dikenal seabgai teori organisme atau teori biologis.
2. Teori Geopolitik Rudolf Kjellen
Rudolf Kjellen (1964–1922) melanjutkan ajaran Ratzel, tentang teori organisme. Berbeda dengan Ratzel yang menyatakan
negara seperti organisme, maka ia menyatakan dengan tegas bahwa negara adalah suatu organisme, bukan hanya mirip.
Negara adalah satuan dan sistem politik yang menyeluruh yang meliputi bidang geopolitik, ekonomi politik, demo politik,
sosial politik, dan krato politik. Negara sebagai organisme yang hidup dan intelektual harus mampu mempertahankan dan
mengembangkan dirinya dengan melakukan ekspansi. Paham ekspansionisme dikembangkan. Batas negara bersifat
sementara karena bisa diperluas. Strategi yang dilakukan adalah membangun kekuatan darat yang dilanjutkan kekuatan
laut.

3. Teori Geopolitik Karl Haushofer


Karl Haushofer (1896–1946) melanjutkan pandangan Ratzel dan Kjellen terutama pandangan tentang lebensraum dan
paham ekspansionisme. Jika jumlah penduduk suatu wilayah negara semakin banyak sehingga tidak sebanding lagi
dengan luas wilayah, maka negara tersebut harus berupaya memperluas wilayahnya sebagai ruang hidup (lebensraum)
bagi warga negara.
Teori Geopolitik Karl Haushofer ini dipraktikkan oleh Nazi Jerman di bawah pimpinan Hittler sehingga menimbulkan
Perang Dunia II
UNSUR-UNSUR GEOPOLITIK

 Ruang / wilayah. Ruang merupakan dinamika politik dan militer yang disebut
juga kombinasi ruang dan kekuatan. Realitanya kekuatan politik selalu
menghendaki penguasaan ruang. Sebaliknya penguasaan ruang secara defacto
dan de jure akan memberikan legitimasi kekuasaan politik.Unsur ruang terbagi
menjadi dua yaitu :
a. Boundary, yaitu batas wilayah antara dua negara.Batas ini dapat berupa
perbukitan, pegunungan, jalan raya, atau patok kayu yang sengaja dibuat untuk
membatasi antara dua negara.
b. Frontier, yaitu merupakan batas imajiner atau batas asimilasi dari dua negara.
 Politik kekuatan, yang mencakup politik, eknomi dan militer. Politik kekuatan
menjadi salah satu faktor dalam melaksanakan salah satu konsep geopolitik yang
terkait dengan kepentingan nasional.
 Pertahanan dan keamanan. Konsep ini melahirkan konsepsi geostrategi, yang
diutamakan adalah konsep ketahanan nasional.
Ketiga unsur geeopolitik diatas harus diperhatikan oleh penyelenggara negara
dalam menentukan kebijakan berkaitan dengan geografi wilayah negaranya.
Wawasan Nusantara
Wawasan nusantara berasal dari kata ‘wawas’ berarti memandang, meninjau dari nusa
dan antara. Artinya kesatuan wilayah perairan dan gugusan pulau- pulau Indonesia yang
terletak di antara Samudera Pasifik dan Samudera Indonesia, serta diantara benua Asia
dan benua Australia.

Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan
lingkungannya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 serta sesuai geografi wilayah
nusantara yang menjiwai kehidupan bangsa dalam mencapai tujuan dan cita-cita
nasionalnya.

Landasan Hukum :
•Undang-Undang No.17 tahun 1985 tentang Pengesahan atass UNCLOS 1982
•Undang-Undang No. 6 tahun 1996 tentang Perairan Indonesia
•Peraturan Pemerintah No. 38 tahun 2002 tentang Daftar Koordinat Geografis Titik-
titik Garis Pangkal Kepulauan Indonesia
TUJUAN WAWASAN NUSANTARA
Tujuan nasional, dapat dilihat dalam Pembukaan UUD 1945, dijelaskan
bahwa tujuan kemerdekaan Indonesia adalah "untuk melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk mewujudkan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan
ketertibn dunia yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan
sosial".[4]
Tujuan ke dalam adalah mewujudkan kesatuan segenap aspek kehidupan baik
alamiah maupun sosial, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan bangsa Indonesia
adalah menjunjung tinggi kepentingan nasional, serta kepentingan kawasan
untuk menyelenggarakan dan membina kesejahteraan, kedamaian dan budi luhur
serta martabat manusia di seluruh dunia.
UNSUR-UNSUR WAWASAN NUSANTARA
 Countour (Wadah/wilayah), yang meliputi tiga komponen :
1. Wujud wilayah. batas ruang lingkup wilayah nusantara ditentukan oleh lautan dan
didalamnya terdapat gugusan ribuan pulau yang saling dihubungkan oleh dalamnya
perairan.
2. Tata inti organisasi, yang menyangkut bentuk dan kedaulatan negara, kekuasaan
pemerintahan, sistem pemerintahan dan sistem perwakilan.
3. Tata kelengkapan organisasi, berwujud kesadaran politik dan kesadaran bernegara yang
harus dimiliki oleh seluruh rakyat yang mencakup partai politik, golongan dan organisasi
masyarakat, pers dan seluruh aparatur negara.
 Content (isi), meliputi cita-cita bangsa Indonesia yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945
yaitu :
1. Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
2. Rakyat Indonesia yang berkehidupan kebangsaan yang bebas.
3. Pemerintah negara Indonesia melindungi segenap bangsa Indonesia dn seluruh tumpah
darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan
ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial.
0

 Conduct (tata laku),yang meliputi dua segi yaitu :


1. Bathiniah, berdasarkan pada falsafah bangsa yang membentuk
sikap mental bangsa yang memiliki kekuatan batin (cipta, rasa
dan karsa yang terpadu berdasarkan pancasila).
2. Lahiriah, kekuata yang utuh dalam arti kamanunggalan kata dan
karya, keterpaduan pembicaraan dan perbuatan meliputi
perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pengedalian.
Wilayah Sebagai Ruang Lingkup Bangsa
Wilayah didefinisikan sebagai ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta  segenap unsur terkait
padanya, yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan pada aspek administratif dan atau aspek
fungsional  (Peraturan Pemerintah No. 10  tahun  2000 tentangTingkat  Ketelitian  Peta untuk Penataan
Ruang Wilayah Presiden Republik Indonesia).  Sedangkan  definisi lain mengatakan bahwa  wilayah
adalah sebuah daerah yang dikuasai atau menjadi teritorial dari sebuah kedaulatan. Pada masa lampau,
seringkali sebuah wilayah dikelilingi oleh batas-batas kondisi fisik alam, misalnya sungai, gunung, atau
laut. Sedangkan setelah masa kolonialisme, batas-batas tersebut dibuat oleh negara yang menduduki
daerah tersebut, dan berikutnya dengan adanya negara bangsa, istilah yang lebih umum digunakan
adalah batas nasional. Adapun ruang mengandung pengertian sebagai “wadah yang meliputi ruang
daratan, ruang lautan dan ruang udara sebagai satu kesatuan wilayah, tempat manusia dan mahluk
lainnya hidup dan melakukan kegiatan serta memelihara kelangsungan hidupnya”. Ruang itu terbatas
dan jumlahnya relatif tetap. Sedangkan aktivitas manusia dan pesatnya perkembangan penduduk
memerlukan ketersediaan ruang untuk beraktivitas senantiasa berkembang setiap hari. Hal ini
mengakibatkan kebutuhan akan ruang semakin tinggi.
Pentingnya Wilayah Sebagai Ruang Lingkup Bangsa

Ruang merupakan sumber daya alam yang harus dikelola bagi sebesar-besar kemakmuran rakyat
sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 33 ayat (3) UUD 1945 yang menegaskan bahwa  “bumi
dan air serta kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan digunakan sebesar-
besarnya kemakmuran rakyat“. Dalam konteks ini ruang harus dilindungi dan dikelola secara
terkoordinasi, terpadu, dan berkelanjutan. Konsep penguasaan wilayah geografis harus menyatu dengan
sistem politik yang dianut oleh Indonesia, sehingga penjagaan terhadap sejengkal wilayah NKRI juga
sama bobotnya dengan kedaulatan negara ini.  Konsep Geopolitik  digunakan untuk memperkaya wawasan
dan kesadaran akan arti penting wilayah NKRI sebagai ruang hidup seluruh rakyat Indonesia.Wilayah
Sebagai Ruang Lingkup Menurut Ir. Seokarno di hadapan Sidang BPUPKI.Orang dan tempat tidak dapat
dipisahkan. Oleh karena itu, setelah mendapatkan status kewarganegaraan orang menyatakan tempat
tinggalnya sebagai negara. Selanjutnya pengertian negara tidak hanya wilayah tempat tinggal, namun
diartikan lebih luas. Karena orang dan tempat tinggal tidak dapat dipisahkan, perebutan ruang menjadi hal
yang menimbulkan kontlik antar manusia hingga kini. Untuk dapat memperahankan ruang hidupnya
bangsa harus mempunyai kesatuan cara pandang yang dikenal sebagai wawasan nasional”. Ilmuwan
politik dan militer menyebutnya sebagai geopolitik.
Wawasan Nusantara sebagai Konsepsi Pandangan Geopolitik Indonesia

Wawasan Nusantara adalah geopolitik Indonesia, yang diberi pengertian sebagai cara pandang dan sikap bangsa insonesia
mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan
wilayah dan tetap menghargai serta menghormati kebhinekaan dalam setiap aspek kehidupan nasional untuk mencapai
tujuan nasional.
Wawasan Nusantara sebagai geopolitik Indonesia dikembangkan berdasarkan latar belakang filosofi sebagai berikut:
Falsafah Pancasila
Wawasan Nusantara dikembangkan berdasarkan falsafah pancasila yang mengandung nilai-nilai keimanan dan
ketaqwaan, keadilan dan keberadaban, persatuan dan kesatuan, musyawarah untuk mencapai mufakat, serta kesejahteraan
guna menciptakan suasana damai dan tenteram menuju kebahagiaan dan kelangsungan hidup bangsa dan negara
Indonesia dari generasi ke generasi.
Aspek Kewilayahan Nusantara
Kondisi objektif geografi Indonesia terletak pada posisi silang yang sangat strategis, dan memiliki karakteristik yang
berbeda dengan negara lain. Hal tersebut menjadi aspek yang melatarbelakangi pengembangan Wawasan Nusantara.
Kondisi objektif geografi Indonesia mengandung beraneka ragam kekayaan alam baik yang di dalam maupun di atas
permukaan bumi, potensi di udara dan ruang antariksa dan jumlah penduduk yang besar yang terdiri atas berbagai suku
yang masing-masing memiliki budaya, adat istiadat/ tradisi, dan pola kehidupan yang beraneka ragam.
Aspek Sosial Budaya
Wawasan Nusantara juga dikembangkan berdasarkan kondisi objektif bangsa Indonesia yang beraneka
ragam budaya, adat istiadat, agama, dan bahasa serta sistem masyarakat dan organisasi
kemasyarakatannya. Kepemilikan itu merupakan warisan yang diterima secara emosional dan bersifat
mengikat secara kuat ke dalam, karena itu sangat sensitive sifatnya. Faktor-faktor negatif secara sosial-
budaya dapat menimbulkan disintegrasi atau perpecahan bangsa secara bersama-sama oleh seluruh
rakyat Indonesia, oleh karenanya harus diupayakan untuk dihilangkan.
Aspek Kesejarahan
Bangsa Indonesia lahir di atas perjalanan sejarah yang sangat panjang, sedangkan semangat kebangsaan
untuk menjadi bangsa merdeka ditandai dengan lahirnya Organisasi Budi Utomo. Proklamasi 17
Agustus 1945 merupakan buah dari perjuangan yang dilandasi semangat tersebut. Oleh karena itu
semangat kebangsaan yang telah dibangun susah payah oleh generasi terdahulu seharusnya dapat tetap
dipelihara dan dipertahankan oleh generasi saat ini. Wawasan Nusantara dikembangkan berdasarkan
aspek kesejarahan atas dasar pengalaman sejarah yang tidak menerima terulangnya perpecahan dalam
lingkungan bangsa dan negara Indonesia
Wawasan Nusantara sebagai Konsepsi Pandangan Geopolitik
Indonesia

Paham Geopolitik Bangsa Negara Indonesia terumuskan dalam Konsepsi Wawasan


Nusantara.
Geopolitik merupakan pandangan baru bangsa Indonesia mempertimbangan faktor-
faktor geografisnya menjadi kebijakan-kebijakan untuk mencapai tujuan nasional.
Sera Yuridis, 25A UUD 45 “ NKRI adalah sebyah negara kepualauan yang berciri
Nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan hak-hak-nya ditetapkan dengan UU”.
Sera Historis, wilayah Indonesia sebelumnya adalah wilayah jajahan Belanda, dulu
disebut Hindia Belanda, Rakyat Hindia Belanda (Indonesia). Karakteristik hidup yang
sama akibat penjajahan, oleh karenanya disebut bangsa Indonesia.
NKRI (Harga Mati), Indonesia tadi mengembangkan Paham ekspansionisme,
wilayah ndonesia dipandang sebagai salah satu kesatuan utuh. Bernama Wawasan
Nusantara.
Wawasan Nusantara sebagai Konsepsi Ketatanegaraan RI

Pancasila/Pembukaan UUD1 1945 Landasan Idiil

UUD 1945 Landasan Konstitusional

Wawasan Nusantara Landasan Visional

Ketahanan Nasional Lancasan Konsepsional

Dokumen Rencana Pembangunan Landasan Operasional

PEMBANGUNAN NASIONAL
Implementasi Wawasan Nusantara di
Era Globalisasi
Unsur-unsur dasar wawasan nusantara yaitu sebagai berikut :

1. Wadah : wujud 2. Isi wawasan 3. Tata laku wawasan 4. Impelentasi


wilayah, tata inti nusantara : cita- cita nusantara : tata laku wawasan nusantara
organisasi, tata bangsa Indonesia, batiniah, tatalaku sebagai pancaran
kelengkapan asas keterpaduan, lahiriah falsafah Pancasla
organisasi manunggal, utuh dan Pembangunan
menelutuh Nasional.
Tantangan-tantangan dalam implementasi nusantara, yaitu :
1. Penerapan wawasan nusantara di bidang wilayah, diterimanya
konsepsi di Forum Internasional. Laut menjadi bagian integral
kedaulatan, pengakuan terhadap landas kontinen, dan ZEE
sehingga luas wilayah Indonesia menjadi semakin luas/besar.
2. Bertambah luasnya wilayah berdampak pada semakin
banyaknya sumber daya alam yang akan dimiliki untuk
mewujudkan kesejahteraan masyarakat .
3. Dalam pembangunan negara tampak pada proyek
pembangunan sarana dan prasarana komunikasi dan
transportasi.
4. Di bidang sosial budaya pada kebijakan sebangsa dan setahah
air, senasib, sepenanggungan dengan asas Pancasila.
5. Di bidang HANKAM, melalui SISHANKAMRATA untuk
menghadapi segala ancaman bangsa dan negara.
Penetrasi globalisasi mempengaruhi kepribadian dan jati diri bangsa. Ada beberapa nilai baru yang
dibawa negara maju dengan kekuatan penetrasi globalnya.
Beberapa teori tentang nilai-nilai baru tersebut, antara lain :

1. Pemberdayaan masyarakat oleh John Nisbit dalam bukunya “ Global Paradox” Intinya, negara harus
memberikan peran besar kepada masyarakat.
2. Kenichi Omahe dengan dua bukunya :Boderless World” dan “The End of Nation State”.
Intinya ,kehidupan suatu negara tidak bisa membatasi kekuatan global berupa informasi, investasi,
industri, dll.
3. Sloan dan Zureker dibukunya “Dictionary of Economics”. Intinya, harus ada keseimbangan
kepentingan individu dengan masyarakat.
KUIS MATERI

ESSAY
1. Jelaskan unsur-unsur wawasan nusantara !
2. Apa yang melatar belakangi dikembangkannya wawasan nusantara sebagai geopolitik di
Indonesia ?
3. Jelaskan tujuan wawasan nasional !

PILIHAN GANDA
 Ilmu penyelenggaraan negara yang setiap kebijakan dikaitkan dengan masalah-masalah
geografi, wilayah atau tempat tinggal suatu bangsa, hal ini disebut :
a. Geopolitik
b. Wawasan nusantara
c. Boundary
d. Frontier

Anda mungkin juga menyukai