Anda di halaman 1dari 15

BAB I

RESUME (GEOPOLITIK INDONESIA)

1.1 Pengertian geopolitik


Istilah geopolitik semula diartikan oleh frederich ratzel (1844-1904) sebagai ilmu bumi
politik (politik geography). Istilah ini kemudian dikembangkan dan diperluas oleh sarjana
ilmu poltik swedia, Rudolf kjeilen dan karl housfer dari jerman menjadi geographical politic
dan disingkat geopolitik. Perbedaan dari dua istilah diatas terletak pada titik perhatian dan
tekannay apakah pada bidang geografi atau poltik. Ilmu bumi politik (polithical geography)
mempelajari fenomena geografi dari aspek politik , sedangkan geopolitik mempelajari
fenomena politik dari aspek geografi
Geopolitik memaparkan dasar pertimbangan dalam menentukan alternatif kebijakan
nasional untuk mewujudkan tujuantertentu. Prinsip-prinsip dalam geopolitik menjadi
perkembangan suatu wawasan nasional. Pengertian geopolitik telah dipraktekkan sejak abad
ke XIX , namun pengertiannya baru tumbuh pada awal abad ke XX sebagaiilmu
penyelenggaraaan negara yang setiap kebijakkannya dikaitkan dengan masalah masalah
geografi wilayah yang menjadi tempat tinggal suatu bangsa
Geopolitik juga diartiakan sistem politik atau peraturn peraturan dalam wujud
kebijaksanaan dan strategi nasional yang di dorong oleh aspirasi nasional (geografik) suatu
negara , yang apabial di laksanakan dan berhasil akan berdampak langsungkepada suatu
sistempolitiksuatau negara.
Dalam hubungannya dengan kehidupan manusia dalam suatu negara dalam hubungannya
dengan lingkungan alam ,kehidupan manusia didunia mempunyai kedudukan sebagai hamba
tuhan YME , dan sebagai wakil tuhan (khalifatullah) di bumi yang menerima amanatnya
unttuk mengelola kekaayaan alam. Sebagai hamba tuhan mempunyai kewajiban untuk
beribadah dan menyembahtuhan sang pencipta dengan penuh ketulusan manusiaa dalam
hidupnya berkewajiban memelihara dan memanfaatkan segenap kaarunia kekayaan alam
dengan sebaik baiknya. Kedudukan manusia tersebut mencakup tiga segi hubungannya, yaitu,
hubungan manusia dengan tuhan, hubungan antar manusia, dan hubungan antara manusia
dengan makhluk laiinya
Manusia dalam melakukan tugas daankegiatan hidupnya bergerak dalam dua bidang,
universal filosofis bersifat transenden dan idealistik misalnya dalam bentuk aspirasi bangsa,
pedoman hidup dan pandangan hidup bangsa. Aspirasi bangsa ini menjadi dasr wawasan
nasional bangsa indonesia dalam kaitannya dengan wilayah nusantara. Sedangkan bidang
sosial politis, bersifat imamen dan realistis, misalnya aturan hukum dan perundang undangan
yang berlaku dalam kehidupan bebagsa dan bernegara sebagai produk politik. Di indonesia
yang termasuk dalam bidang sosial politik adalah produk politik yang berupa UUD 1945 dan
peraaturan perundangundangan lainya yang mengatur proses pembangunan nasional.
Sebagai negara kepulauan dengan masanyarakat yang berbineka, negara indonesia
memiliki unsur-unsur kekuatan dan sekaligus kelemahan. Kekuatannya terletak pada posisi
dan keadaan geografi strategis dan kaya sumber daya alam. Sementara kelemahannya terletak
pada wujud kepulauan dan keanekaragaman masyarakat yang harus di satukan dalam satu
bangsa dan satu tanah air, sebagaimana telah di perjuangkan oleh para pendiri negara
ini.dorongan kuat untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan indonesia tercemin pada
momentum sumpah pemuda tahun 1928. Kemudian dilanjutkan dengan perjuangan
kemerdekaan yang puncaknya terjadi pada saat proklamasi kemerdekaan indonesia 17 agustus
1945.
Penyelenggaraan negara kesatuan republik indonesia sebagai sistem kehidupan nasional
bersumber dari dan mermuara pada landasan ideal pandangan hidup dan konstitusi UUD
1945. Dalam pelaksanaannya bangsa indonesia tidak bebas dari pengaruh interaksi dan
interelasi dengan lingkungan sekitarnya, baik lingkungan,regional, maupun
internasional.dalamhalini bnagsa indonesia perlu memiliki prinsip prinsipdasar sebagia
pedoman agartidak terombang ambingdalam memperjuangkan kepentingan nasional. Salah
satu pedoman bangsa indonesia adalah wawasan nasional yang berpijakpada wujud wilayah
nusantara, sehingga disebut wawasan nusantara. Kepentingan indonesia yang mendasar
bagibangsa indonesia adalah upaya menjamin persatuan dan kesatuann wilayah, bangsa dan
segenap aspekkehidupan nasional. Karena hanyadengan inilah upaya inilah bangsa dan negara
indonesia dapat eksis dan dapat melanjutkan perjuanganmenuju masyarakat yang di cita
citakan
Oleh karena itu wawasan nusantara adalah geopolitik indonesia. Hal ini di pahami
berdasrkan pengertian bahwa wawasan nusantara terkandung konsepsi geopolitik indonesia,
yakni unsur ruang yang kini berkembangtidak saja secara fisik geografis, melainkan
pengertian secara keseluruhann

1.2 pengertian wawasan nusantara


Setiap bangsa mempunyai yang merupakan visi bngsa yang bersangkutan menuju kemasa
depan. Kehidupa berbangsa dalam suatu negara memerlukan suatu konsep cara pandangan
atau wawasan nasional yang bertujuan untuk menjamin kelangsungan hidup keutuhan bangsa
dan wilayah nya serta jati diri bangsa itu. Bangsa yang dimaksudkan disini adalah bangsa
yang menegara.adapun wawasan nasional bangsa indonesia dikenal dengan istilahwawasan
nusantara
istilah wawasan berasal dari kata “wawas”yang berarti pandangaan, tinjauan dan
penglihatan inderawi. Akar kata ini membentuk kata mawas yang beraarti memandang ,
meninjau ataau melihat. Sedangkan “wawasan” berarti cara pandang melihat. Sedangkan
istilah nusantara berasal dari kata nusa yang berarti pulau pulau dan antara yang
berarti”diapit” dua hal. Istilah nusantara untuk menggambarkan kesatuan wilayah perairan
dan gugusan pulau pulau indonesiayang terletak diantara dua samudera pasifik dan samudra
indonesia serta benua asia dan australia.
Secara nasional wawasan nasional berarti cara pandang suatu bangsa tentang diri dan
lingkungannya yang dijabarkan dari dasar falsafah dan sejarah bangsa itu sesuai dengan posisi
dan kondisi geografi negaranyaa untuk mencapaitujuan dan cita cita nassional.sedangkan
wawasan nusantara mempunyai arti cara pandang suatu bangsa indonesia tentang diri dan
lingkungan yang brdasarkan pancasila dan UUD 1945 serta sesuai dengan geografi wilayah
nusantara yang menjiwai kehidupan bangsa dalam mencapai tujuan atau cita cita nasionalnya.
Dengan demikian wawasan nusantara berpeeran untuk membimbing kehidupannya
sebagairmbu rambu dalam perjuanganmengisi kemerdekaan.

1.3 Faktor faktor Yang Mempengaruhi Wawasan Nusantara


1) Wilayah Geografi
a) Asas kepulauan
Kata archipelago atau archilagic berasal dari kata Italia archipelagos. Akar kata nya
adalaah arch berarti terpenting, terutama dan pelaagos berarti laut atau wilaayah lautan. Jadi
archipelagos dapat diartikan lautan yang terpenting
Istilah archipelago antara lain terdapat dalam naskah resmi perjanjiaan antar republik
veneza dan michael palaleogus pada tahun 1968. Lahirnya asas archipelago mengandung
pengertian bahwa pulau pulau tersebut selalu dalam kesatuan utuh, ssementara tempat unsur
hubungan dan bukan unsur pemisah.
1.4 Kepulauan Indonesia
Bagian wilayaah indische archipel yang dikuasai belanda dinamakan Nederlansch Oost
Indische Archipelago, istliah wilayah jajahan belaanda yang kemudian menjadi wilayah
negara Republik indonesia
Sebagai sebutan untuk wilayah nusantara ini sudah banyak nama di pakai yaitu
“hindia timur” “insulide” oleh multatuli “nusantara” indonesia” dan “hindia belanda” pada
masa penjajahan belanda.
Sebutan “indonesia” merupkan ciptaan ilmuan J.R. Logan dalam journal of indian
archipelago and east asia (1850)

1.5 konsepsi tentang wilayah laut


Dalam perkembangan hukum laut internasional dikenal beberapa konsepsi mengenai
pemilikan dan pengguanaan wilayah laut sebagai berikut
a) Res Nullis, Menyatakan bahwa laut itu tidak ada yang memilikinya
b) Res cimuniss, menyatakan bahwa laut itu adalahmilik masyarakat dunia karena itu tidak dapat
dimiliki oleh masing masing negara
c) Mare liberum , menyatakn bahwa wilayah laut adalah bebas untuk semua bangsa
d) Mare clausum, menyatakan bahwa hanya laut sepanjang pantai saja yang dapat dimilki oleh
suatu negara sejauhyang dapat dikuasai dar darat (kira kira sejauh 3 mil)
e) Archipelagic state principles (asas negara kepulauan) yang menjadikan dasar dalam konvensi
PBB tentang hukum laut.

Sesuai dengan hukum laut internasional, secara garis besar indonesia sebagai negara
kepulauan memiliki laut teritorial, perairan pendalaman, Zone Ekonomi Eksklusif dan landas
kontinen. Masing masing dapat dijelaskan sebagai berikut
1) Negara kepulauan adalah suatu negara yang seluruhnya terdiri dari satu atau lebih kepulauan
dan dapat mencakup pulau pulau lain
2) Laut teritorial adalah salah satu wilayah yang lebarnya tidak melebihi 12 mil laut diukur dari
garispangkal, sedngkan garis pangkal pantai adalah garis air surutterendah sepanjang pantai,
seperti yangtelihat pada peata laut skala besar yang berupagaris yang menghubungkan titik
terluar dari dua pulau dengan batas batas tertentu sesuai konvensi ini
3) Periaran dan pendalaman wialyah sebelah dalam daratan atau sebelah dalam daratan atau
sebelah dalam dari garis pangkal
4) Zona ekonomi eksklusif (ZEE) tidak boleh melebihi 200 mil laut dari garis pangkal
5) Landas kontinen suatu negara berpantai meliputi dasar laut dan tanahdibawah yangterletk
diluar laut teritorialnya sepanjang merupakan kelanjutan alamiyah wilayah daratnnya

1.6 Karakteristik Wilayah Nusantara


Nusantara berarti kepulauan indonesia yang terletak diantara benua asia dan benua
australia dan diantara samudera fasifikdan samudra indonesia, yang terdiri dari 17.508 pulau
besar maupun kecil. Jumlah pualu yang sudah memilki nama adalah 6.044 buah.kepulauan
indonesia terletak pada batas batas astronomi sebagai berikut
utara :6008’LU
Selatan :110 15’LS
Barat :94045’ BT
Timur :141005 BT
Jarak utara selatan sekitar 1.888 kilometer sedangkan jarak timur barat sekitar 5.110
kilometer.luas wilayah indonesia seluruhnya 5.193.250 km2 yang terdiri atas daratan luas
2.027.087 km2 dan perairan 1273.166.163 km2. Luas wilayah daratn indonesia jika
dibandingkan dengan negara negara asia tenggara merupakan yang terluas.

1.7 pandangan ratzel dan kjelen


Frederich ratzel pada akhir abad ke 19 mengembangkan kajian geogrrafi politik dengan
dasar pandangan bahwa negara adalah mirip organisme (makhluk hidup) . Dia mandang
negara dari sudut konsep ruang. Negara adalah ruang yang ditempati oleh sekelompok
masarkat politik. Bangsa dan negara terikat oleh hukum alam.
Rudolf kjelen berpendapat bahwa negara adalah organisme yang harus memiliki
intelektual. Negara merupakan sistem politik yang mencakup geopolitik, ekonomi politik ,
kratopolitik, dan sosiopolitik. Kjelan juga mengajukan paham ekspansionisme dalamrangka
untuk mempertahankan negara dan mengembangkannya. Selanjutnya dia mengajukan langkah
strategis untuk memperkuat negara dengan memulai pembangunan kekutan daratan
(kontinental) dan diikiti dengan pembangunan kekuasaan bahari (maritim).
Pandangan kjelan dan ratzel hampir sama. Mereka memandang pertumbuhan organisme
(makhluk hidup). Oleh karena negara memerlukan ruang hidup, serta mengenal proses lahir ,
tumbuh , mempertahankan hidup, menyusut dan mati.mereka juga mengajukan paham
(ekspnsionisme) pemekaran wilayah yangkemudian melahirkan ajaran adu kekuatan.
1.8 Pandangan houshofer
Pemikiran houshofer disamping berisi pemahaman ekspansionisme juga. Mengandung
ajaran rasialisme yang menyatakaan bahwa ras jerman adalah ras yang paling unggul yang
harus dapat menguasai dunia. Pandangan seperti ini juga terdapat di jepang berupa ajaran
hako ichitu yang dilandasi oleh semangat militerisme dan fasisme
Pokok pokok pemikiran haushofer adalah sebagaiberikut
a) Suatau bangsa dalam mempertahankan hidupnya tidak terlepas dari hukum alam. Hanya
bangsa yang unggul yang dapat bertahan hidup dan terus berkembang, sehingga hal ini
menjuruss ke arh rasialisme
b) Kekuasaan imperium daratan yang kmpak akan dapat mengejar kekuasaan imperium maritim
untuk mengawasi pengawasa di lautan
c) Beberapa negara besar di dunia akan timbul dan akan menguasai eropa , afrika, dan asia barat
(jerman dan italia)
d) Geopilitik dirumuskan sebagai perbatasab. Ruang hidup bangsa dengan kekuasaan ekonomi
dan sosial yang rasial mengharuskan pembagian baru kekayaan alam dunia. Geopolitik adalah
laandasailahgeo politikn ilmiah bagi tindakna politik untuk mempertahankan kelangsungan
hidup dan mendapatkan ruang hidupnya

1.9 Geopolitik bangsa indonesia


Pandangan geopolitik bangsaindonesia yang didasarkan pada nilai nilai ktuhanan dan
kemanusiaan yang luhur dengan jelas dan tegas tertuang dalam pembukaan UUD 1945.
Baangsa indonesia adalah bangsa yang suka damai tetapi lebih cinta kemerdekaan, bangsa
indonesia menolak segala bentuk penjajahan,karena penjajahan tidak sesuai dengan peri
kemanusiaan dan peri keadilan
Oleh karena itu bangsa indonesia juga menolak paham ekspansionisme dan adu kekutan
yang berkembang di barat, bangsa indonesia juga menolak paham rasialisme, karena semua
manusia mempunyai martabat yang sama, dan semua bangsa memiliki hak dan kewajiban
yang sama, berdasrkan nilai nilai ketuhanandan kemanusiaan yang universal
Dalam hubungan internasional, bangsa indonesia berpihak pada paham kebangsaan
(nasionalisme) yang membentuk suatu wawasan kebangsaan dengan menolak pandangan
chauvisme. Bangsa indonesia selalu terbuka untuk menjalin kerja sama antar bangsa yang
saling tolong menolong dan saling menguntungkn. Semua ini dalam rangka ini untuk
mewujudkan perdamaian dan keterlibatan dunia yang abadi..

1.10 perkembangan wilayah indonesia dan dasar hukumn nya


a) sejak 17-8-1945 sampai dengan 13-12-1957
Wilayah republik negara indonesia ketika merdeka meliputi wilayah bekas hindiabelanda
berdasarkan ketentuan dalam “teritoriale ze en marietieme kringen ordonantie” tahun 1939 .
Tentang batas wilayah laut teritorial indonesia. Ordonasi 1939 tersebut menetapkan batas
wilayah teritorial sejauh 3 mil dari garis pantai ketika surut, dengan asa pulau demi pulau
secara terpisah pisah .

b) Dari Deklarasi Juanda (13 – 12 – 1957) sampai dengan 17 – 2 – 1969


Pada tanggal 13 Desember 1957 dikeluarkan deklarasi Juanda yang dinyatakan sebagai
pengganti Ordonasi tahun 1939 dengan tujuan sebagai berikut :
1. Perwujudan bentuk wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang utuh dan bulat
2. Penentuan batas – batas wilayah Negara Indonesai di sesuaikan dengan asas negara
kepulauan (Archipelagic State Principles).
3. Pengaturan lalu lintas damai pelayaran yang lebih menjamin keselamatan dan keamanan
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Deklarsi Juanda kemudian dikukuhkan dengan Undang – undang No. 4/Prp/1960 tanggal 18
Februari 1960. Tentang perairan Indonesia.Sejak itu terjadi perubahan bentuk wilayah
nasional dan cara perhitungannya.
Untuk mengatur lalu lintas perairan maka dikeluarkan Peraturan Pemerintah No. 8 tahun 1962
tentang lalu lintas damai di perairan pedalaman Indonesia (internal water) yang meliputi :
a. Semua pelayaran dari laut bebas ke suatu pelabuhan Indonesia,
b) semua pelayaran dari pelabuhan Indonesia ke laut bebas dan,
c) semua pelayaran dari dan ke laut bebas dengan melintasi perairan Indonesia.
Pengaturan demikian ini sesuai dengan salah satu tujuan Deklarasi Juanda tersebut di atas
dalam rangka menjaga kesalamatan dan keamanan RI.

c) Dari 17 – 2 – 1969 ( Deklarasi Landas Kontinen ) sampai sekarang


Deklarasi tentang landas kontinen negara RI merupakan konsep poliltik yang berdasarkan
konsep wilayah. Deklarasi ini dipandang pula sebagai upaya untuk mengeshkan Wawasan
Nusantara.Disamping dipandang pula sebagai upaya untuk mewujudkan pasal 33 ayat 3 UUD
1945. Konsekuensinya bahwa sumber kekayaan alam dalam landasan kontinen Indonesia
adalah milik eksklusif negara RI.

d). Zona Ekonomi Ekslusif ( ZEE )


Pengumuman Pemerintah negara tentang Zona Ekonomi Ekslusif terjadi pada 21 Maret 1980.
Batas ZEE adalah selebar 200 yang dihitung dari garis dasar laut wilayah Indonesia.Alasan –
alasan Pemerintah mengumumkan ZEE adalah :
1. Persediaan ikan yang semakin terbatas.
2. Kebutuhan untuk pembangunan nasional Indonesia.
3. ZEE mempunyai kekuatan hukum internasional.

1.11 Geostrategi
Strategi adalah politik dalm pelaksanaan , yaitu bagiman upaya mencapai tujuan atau sasaran
yang ditetapkan sesuai dengan keinginan politik. Strategi juga dapat merupakan ilmu, yang
langkah langkah nya selalu berkaitan dengan data dan fakta yang ada. Sebagai contoh
pertimbangan geostrategis untuk negara dan bangsa indonesia adalah kenyataan posisi silang
indonesia dari berbagai aspek, disamping aspek geografinya juga aspek demografi,ideologi,
politik, ekonomi, sosial budaya dan hankam Strategi biasanya menjangkau masa depan,
sehingga pada umumnya strategi disusun secara bertahap dengan memperhitungkan faktor –
faktor yang mempengaruhinya.Dengan demikian geostrategi adalah perumusan strategi
nasional dengan memperhatikan kondisi dan konstelasi geografi sebagai faktor
utamanya.Disamping itu dalam merumuskan strategi perlu pula memperhatikan kondisi
sosial, budaya, penduduk , sumber daya alam, lingkungan regional .
Posisi silang indonesia tersebut dapat dirinci sebagaiberikut :
1) Geografi :Wilayah Indonesia terletak diantara dua benua , Asia dan Australia, serta diantara
samudera
2) Demografi: penduduk indonesia terletakdiantara dua penduduk jarang diselatan (Australia)
dan pendududk padat di utara (RRC) dan Jepang
3) Ideologi: ideologi indonesia adalah (pancasila) terletak diantara liberlisma di selatan
(australia dan selandia baru) dan komunisme utara (RRC,vietnam,dan korea utara)
4) Politik: demokrasi pancasila terletak diantara demokrasi liberal diselatan dan demokrasi
rakyat di utara
5) Ekonomi:Ekonomi Indonesia terletak diantara ekonomi kapitalisma dan selatan sosialisme
diutara
6) Sosial:massyarakat indonesia terletak diantara masyarakat individualisme diselatan dan
masyarakat sosialisme di utara
7) Budaya: budaya indonesia terletak diantara budaya barat diselatan dan budaya timur di utara
8) Hankam: pertahanan dan keamnan nasinal indonesia terletak diantara kawasan kekuatan
maritim diselatan dan kawasan kekuataan kontinental di utara.
d. Unsur – unsur Dasar Wawasan Nusantara
1.wadah
Wawasan Nusantara sebagai wadah meliputi tiga komponen :
Wujud wilayah
Batas ruang lingkup wilayah Nusantara ditentukan oleh lautan yang di dalamnya terdapat
gugusan ribuan pulau yang saling dihubungkan oleh dalamnya perairan, baik laut maupun
sealat serta dirgantara di atasnya yang merupakan satu kesatuan ruang wilayah.
Tata Inti Organisasi
Bagi Indonesia, tata inti organisasi negara didasarkan pada UUD 1945 yang menyangkut
bentuk dan kedaulatan negara, kekuasaan pemerintahan, sistem pemerintahan dan sistem
perwakilan. Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk Republik.Kedaulatan
berada di tangan rakyat yang dilaksanakan menurut Undang – undang.Sistem pemerintahan
menganut sistem pemerintahan presidensial.Presiden memegang kekuasaan permerintah
berdasarkan UUD 1945.Indonesia adalah negara hukum (Rechtsstaat) bukan negara
kekuasaan (machtsstaat). Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mempunyai kekuatan kuat, yang
tidak dapat dibubarkan oleh Presiden. Anggota DPR merangkap sebagai anggota MPR.

Tata Kelengkapan Organisasi


Wujud tata kelengkapan organisasi adalah kesadaran politik dan kesadaran bernegara yang
harus dimiliki oleh seluruh rakyat yang mencakup pertai politik, golongan dan organisasi
masyarakat, kalangan pers serta seluruh aparatur negara.

2. Isi Wawasan Nusantara


Isi Wawasan Nusantara tercermin dalam perpektif kehidupan manusia Indonesia dalam
eksistensinya yang meliputi cita – cita bangsa dan asas manunggal yang terpadu:
a) Cita – cita bangsa Indonesia tertuang dalam Pembukaan UUD 1945. Yangmenyebutkan :
- Negara indonesia yang merdeka bersatu dan berdaulat ,adil dan makmur
- Rakyatindonesia yng berkehidupan secara bebas
- Pemerintah negara uindonesia melindungi segenap bangsa indonesia dan seluruh tumpah
darah indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum , mencerdaskan kehidupan
bangsa dan ikut serta melaksankan ketertiban dunia yangberdasarkan ketertiban dunia
yangberdasrakn kemerdekaan kemerdekaan, perdamain abadi, adn keadilan sosial.
b) Asas keterpaduan semua aspek kehidupan nasional berciri menunggal, utuh menyeluruh.
- satu kesatuan wilayah nusantara yang mencakup daratn,peraiaran dan dirgantara secara
terpadu
satu kesatuan politik ,dalam arti satu UUD dan politik pelaksanaanya serta satu ideologi dan
identitas nasional
satu kesatuan sosial , budaya,dalam arti satu perwujudan masyarakat indonesia atass dasr
Bhineka Tunggal Ika, satu tertib sosial dan satu tertib hukum.
3. Tata Laku Wawasan Nusantara Mencakup Dua Segi, Batiniah dan Lahiriah
a) Tata laku batiniah berlandaskan falsafah bangsa yang membentuk sikap mental bangsa
yang memiliki kekuatan batin.
b) Tata laku lahiriah merupakan kekuatan yang utuh, dalam arti kemanunggalan kata dan
karya, keterpaduan pembicaraan dan perbuatan.

e) Implementasi Wawasan Nusantara


1). Wawasan Nusantara sebagai Pancaran Falsafah Pancasila
Falsafah Pancasila diyakini sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia yang sesuai dengan
aspirasinya.Konsep Wawasan Nusanatara berpangkal pada dasar Ketuhanan Yang Maha Esa,
sabagai sila pertama yang kemudian melahirkan hakikat misi manusia Indonesia yan
dijabarkan pada sila – sila berikutnya.

2). Wawasan Nusantara dalam Pembangunan Nasional


a. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai satu Kesatuan Politik
b. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Ekonomi
c. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Sosial Budaya
d. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Pertahanan
Keamanan.

3). Penerapan Wawasan Nusantara


Salah satu manfaat paling nyata dari Penerapan Wawasan Nusantara, khususnya di bidang
wilayah, adalah
a) Diterimanya konsepsi nusantara di forum internasional, sehingga terjaminlah integrasi
wilayah teritorial indonesia.
b) pertambahan luas wilayah ssebagai ruang hidup tersebut menghasilkan sumber daya alam
yang cukup besar untuk kesejahteraan bangsa indonesia.
c) pertambahan luas wilayah tersebut dapat diterima oleh dunia internasional, termasuk
negara negara tetangga, malasya,singapura,thailand, filipina, india ,australia dan papua nugina
yang dinyatakan dengan persetujuan yang dinyatakakn dengan persetujuan yang dicapai
karena negara indonesia memberikan akomodasi kepada kepentingan negara tetangga antara
lain dibidang perikanan yang mengakui hak nelayan tradisional (tradisional fishing right) dan
hak lintas dari malasya barat ke malasya timur atau sebaliknya.
d) Penerapan Wawasan Nusantara dalam pembangunan negara di berbagai bidang tampak
pada berbagai proyek pembangunan sarana dan prasarana komunikasi dan transportasi.
e) Penerapan di bidang sosial budaya terlihat pada kebijakan untuk menjadikan bangsa
Indonesia yang Bhinneka Tunggal Ika tetap merasa sebangsa, setanah air senasib
sepenanggungan dengan asas pancasila.
f) Penerapan Wawasan Nusantara di bidang Pertahanan Keamanan terlihat pada kesiapsiagaan
dan kewaspadaan seluruh rakyat melalui Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta untuk
menghadapi berbagai ancaman bangsa dan negara.

4). Hubungan Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional


wawasan nasional indonesia menumbuhkan dorongan dan rangsangan untuk mewujudkan
aspirasi bangsa serta kepentingan dan tujuan nasional. Wawasan nasioanal bangsa indonesia
adalah wawasan nusantara yang merupakan indonesia pedoman bagi proses pencapaian tujuan
nasional. Sedangkan ketaahanan nasional merupakan kondisi yang harus diwujudkan agar
proses pencapaian tujuan tersebut dapat berjalan dengan sukses. Secara ringkas dapat
dikatakan baahwa wawasan nasional bangsa indonesia adlah wawasan nusantara yang
merupakan pedoman pedoman bagi proses pencapaian tujuan nasional tersebut dapat berjalan
dan sukses.secaara ringkas dapat dikatakan bahwa wawasan nusantara dan ketahanan
naasional adalah dua konsepsi dasar yang saling mendukung sebagai pedomaan bagi
penyelenggara kehidupan berbangsa dan bernegara agar tetap jaya dan berkembang
seterusnya.

BAB II
PEMBAHASAN

A.Pengertian Geopolitik Indonesia


Geopolitik berasal dari dua kata, yaitu “geo” dan “politik“. Maka, Membicarakan
pengertian geopolitik, tidak terlepas dari pembahasan mengenai masalah geografi dan politik.
“Geo” artinya Bumi/Planet Bumi. Menurut Preston E. James, geografi mempersoalkan tata
ruang, yaitu sistem dalam hal menempati suatu ruang di permukaan Bumi. Dengan demikian
geografis bersangkut paut dengan interrelasi antara manusia dengan lingkungan tempat
hidupnya,sedangkan politik selalu berhubungan dengan kekuasaan atau pemerintah.
Dalam studi Hubungan Internasional, geopolitik merupakan suatu kajian yang melihat
masalah/hubungan internasional dari sudut pandang ruang atau geosentrik. Konteks teritorial
di mana hubungan itu terjadi bervariasi dalam fungsi wilayah dalam interaksi, lingkup
wilayah, dan hirarki aktor: dari nasional, internasional, sampai benua-kawasan, juga provinsi
atau lokal.
Dari beberapa pengertian di atas, pengertian geopolitik dapat lebih disederhanakan lagi.
Geopolitik adalah suatu studi yang mengkaji masalah-masalah geografi, sejarah dan
ilmu sosial, dengan merujuk kepada percaturan politik internasional. Geopolitik mengkaji
makna strategis dan politis suatu wilayah geografi, yang mencakup lokasi, luas serta sumber
daya alam wilayah tersebut.
Geopolitik mempunyai 4 unsur pembangun, yaitu keadaan geografis, politik dan
strategi, hubungan timbal balik antara geografi dan politik, serta unsur kebijaksanaan.
Negara tidak akan pernah mencapai persamaan yang sempurna dalam segala hal. Keadaan
suatu negara akan selalu sejalan dengan kondisi dari kawasan geografis yang mereka tempati.
Hal yang paling utama dalam mempengaruhi keadaan suatu negara adalah kawasan yang
berada di sekitar negara itu sendiri, atau dengan kata lain, negara-negara yang berada di
sekitar (negara tetangga) memiliki pengaruh yang besar terhadap penyelenggaraan suatu
negara.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan, bahwa terdapat dua golongan negara, yaitu golongan
negara “determinis” dan golongan negara “posibilitis”. Determinis berarti semua hal yang
bersifat politis secara mutlak tergantung dari keadaan Bumi/posisi geografisnya.
Negara determinis adalah negara yang berada di antara dua negara raksasa/adikuasa,
sehingga, secara langsung maupun tidak langsung, terpengaruh oleh kebijakan politik luar
negeri dua negara raksasa itu.
Sebenarnya, faktor keberadaan dua negara raksasa, bukanlah satu-satunya faktor yang
mempengaruhi keadaan suatu negara yang berada diantaranya. Faktor lain seperti faktor
ideologi, politik, sosial, budaya dan militer, juga merupakan faktor yang mempengaruhi.
Hanya saja, karena besarnya kekuasaan dua negara besar tersebut, maka keberadaannya
menjadi faktor yang begitu dominan dalam mempengaruhi keadaan negara yang
bersangkutan.
Golongan negara yang kedua adalah golongan negara posibilitis. Golongan ini
merupakan kebalikan dari golongan determinis. Negara ini tidak mendapatkan dampak yang
terlalu besar dari keberadaan negara raksasa, karena letak geografisnya tidaklah berdekatan
dengan negara raksasa. Sehingga, faktor yang cukup dominan dalam mempengaruhi keadaan
negara ini adalah faktor-faktor seperti ideologi, politik, sosial, budaya dan militer, seperti
yang telah disebutkan sebelumnya. Tentunya, keberadaan negara-negara lain di sekitar
kawasan tersebut juga turut menjadi faktor yang berpengaruh, hanya saja tidak terlalu
dominan.
Geopolitik, dibutuhkan oleh setiap negara di dunia, untuk memperkuat posisinya
terhadap negara lain, untuk memperoleh kedudukan yang penting di antara masyarakat
bangsa-bangsa, atau secara lebih tegas lagi, untuk menempatkan diri pada posisi yang sejajar
di antara negara-negara raksasa.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa keadaan geografi suatu negara sangat
mempengaruhi berbagai aspek dalam penyelenggaraan negara yang bersangkutan, seperti
pengambilan keputusan, kebijakan politik luar negeri, hubungan perdagangan dll. Maka dari
itu, muncullah organisasi-organisasi internasional yang berdasarkan pada keberadaannya
dalam suatu kawasan, seperti ASEAN, Masyarakat Ekonomi Eropa, The Shanghai Six dll.
Komunitas-komunitas internasional ini berperan dalam hal kerjasama kawasan, penyelesaian
masalah bersama, usaha penciptaan perdamaian dunia, dll.
Hal ini berkaitan langsung dengan peranan-peranan geopolitik.
Adapun peranan- peranan tersebut adalah
1. Berusaha menghubungkan kekuasaan negara dengan potensi alam yang tersedia
2. Menghubungkan kebijaksanaan suatu pemerintahan dengan situasi dan kondisi alam;
3. Menentukan bentuk dan corak politik luar dan dalam negeri;
4. Menggariskan pokok-pokok haluan negara, misalnya pembangunan;
5. Berusaha untuk meningkatkan posisi dan kedudukan suatu negara berdasarkan teori negara
sebagai organisme, dan teori-teori geopolitik lainnya;
6. Membenarkan tindakan-tindakan ekspansi yang dijalankan oleh suatu negara.
2.2 Unsur utama Geopolitik
1. Konsepsi ruang diperkenalkan Karl Haushofer menyimpulkan bahwa ruang merupakan
wadah dinamika politik dan militer, teori ini disebut pula teori kombinasi ruang dan kekuatan
2. Konsepsi frontier (batas imajiner dari dua negara)
3. Konsepsi politik kekuatan yag terkait dengan kepentingan nasional
4. Konsepsi keamanan negara dan bangsa sama dengan konsep ketahanan nasional
2.3 Teori Pan-Regionalisme
Ada banyak teori dalam bidang Geopolitik. Salah satu teori yang paling berpengaruh
adalah teori Lebensraum, yang melahirkan teori Autarkis. Penggabungan dari kedua teori
tersebut menghasilkan teori Pan-Regionalisme.
Teori ini berpandangan bahwa negara merupakan suatu organisme, yang memiliki kecerdasan
intelektual serta memerlukan ruang hidup. Tak ada satupun negara yang dapat hidup mandiri
secara mutlak. Dikarenakan terdapat banyak keterbatasan serta tidak meratanya ketersediaan
Sumber Daya Alam, setiap negara akan mengalami interdependensi, atau keadaan saling
membutuhkan. Teori ini pun berpandangan bahwa satu bagian dunia yang relatif mempunyai
persamaan dalam sifat-sifat geografis, ras, kebudayaan dan sebagainya, dapat disatukan dalam
satu kesatuan wilayah.Teori inilah yang digunakan oleh Bangsa Jerman pada Perang Dunia
ke-I. Dengan beranggapan bahwa bangsa Aria adalah bangsa yang paling unggul, mereka
berekspansi ke negara lain, agar dapat menjadi pemimpin pan Euro-Afrika.Begitupun bangsa
Amerika, yang berusaha menyatukan Pan-Amerika.
Geopolitik diartikan sebagai sistem politik atau peraturan-peraturan dalam wujud
kebijaksanaan dan strategi nasional yang didorong oleh aspirasi nasional geografik
(kepentingan yang titik beratnya terletek pada pertimbangan geografik, wilayah atau toritorial
dalam arti luas) suatu negara, yang apabila dilaksanakan dan berhasil akan berdampak
langsung atau tidak langsung kapada sistem politik suatu negara.
Sebaliknya politik negara itu secara langsung akan berdampak langsung kepada
geografi negara bersangkutan.Dalam hubungan dengan kehidupanmanusia dalam suatu negara
dalam hubungannya dengan lingkungan alam, kehidupan manusia di dunia mempunyai
kedudukan sebagai hamba Tuhan Yang Maha Esa dan sebagai wakil Tuhan
(Khalifatullah).Kedudukan manusia tersebut mencakup tiga segi hubungan, yaitu : hubungan
antara manusia dengan Tuhan, hubungan antar manusia, dan hubungan antara manusia dengan
makhluk lainnya.Manusia dalam melaksanakan tugas dan kegiatan hidupnya bergerak dalam
dua bidang, universal filosofis dan sosial politis.Bidang universal filosofis bersifat transenden
dan idealistik.Sedangkan bidang sosial politis bersifat imanen dan realitis yang bersifat lebih
nyata dan dapat dirasakan.Di Indonesia yang termasuk dalam bidang sosial politik adalah
produk politik yang berupa UUD 1945 dan aturan perundangan lainnya yang mengatur proses
pembangunan nasional.Sebagai negara kepulauan dan berineka Indonesia mempunyai
kekuatan dan kelemahan.Kekuatannya terletak pada posisi dan keadaan geografi yang
strategis dan kaya sumberdaya alam.
Sementara kelemahannya terletak pada wujud kepulauan dan keanekaragaman
masyarakat yang harus disatukan dalam satu bangsa dan satu tanah air,sebagaimana telah
diperjuangkan oleh parapendiri negara ini.Dorongan kuat untuk mewujudkan persatuan dan
kesatuan melalui Sumpah Pemuda tahun 1928 dan berlanjut pada proklamsi Kemerdekaan
Indonesia 17 Agustus 1945.Dalam pelaksaannya Indonesia tidak bebas dari pengaruh
interaksi dan interaksi dengan lingkungan sekitarnya, baik lingkungan, regional maupun
internasional.Dalam hal ini Indonesia harus memiliki pedoman.Salah satu pedoman Indonesia
adalah wawasan nasional yang berpijak pada wujud wilayah nusantara, sehingga disebut
Wawasan Nusantara. Oleh karena itu wawasan nusantara adalah geopolitik Indonesia.

2.4 Geopolitik Indonesia


Geopolitik Indonesia tiada lain adalah Wawasan Nusantara Wawasan Nusantara tidak
mengandung unsur-unsur ekspansionisme maupun kekerasan Cara pandang bangsa Indonesia
tentang diri dan lingkungannya berdasarkan ide nasionalnya yang dilandasi Pancasila dan
UUD 1945, yang merupakan aspirasi bangsa Indonesia yang merdeka, berdaulat dan
bermartabat serta menjiwai tata hidup dan tindak kebijaksanaannya dalam mencapai tujuan
nasional. Wawasan nusantara juga sering dimaknai sebagai cara pandang, cara memahami,
cara menghayati, cara bertindak, berfikir dan bertingkah laku bagi bangsa Indonesia sebagai
hasil interaksi proses psikologis, sosiokultural dengan aspek-aspek ASTAGATRA.

2.5 Wawasan Nasional Sebagai Geoplitik Indonesia


Cara pandang suatu bangsa memandang tanah air dan beserta lingkungannya
menghasilkan wawasan nasional. Wawasan nasional itu selanjutnya menjadi pandangan atau
visi bangsa dalam menuju tuannya. Namun tidak semua bangsa memiliki wawasan nasional
Inggris adalah salah satu contoh bangsa yang memiliki wawasan nasional yang berbunyi”
Britain rules the waves”. Ini berarti tanah inggris bukan hanya sebatas pulaunya, tetapi juga
lautnya. Adapun bangsa Indonesia memiliki wawasan nasional yaitu wawasan nusantara.
Apakah wawasan Nusantara itu? Secara konsepsional wawasan nusantara (Wasantara)
merupakan wawasan nasionalnya bangsa Indonesia. Perumusan wawasan nasional bangsa
Indonesia yang selanjtnya disebut Wawasan Nusantara itu merupakan salah satu konsepsi
politik dalam ketatanegaraan Republik Indonesia.
Sebagai Wawasan nasional dari bangsa Indonesia naka wilayah Indonesia yang terdiri
dari daratan, laut dan udara diatasnya dipandang sebagai ruang hidup (lebensraum) yang satu
atau utuh. Wawasan nusantara sebagai wawasan nasionalnya bangsa Indonesia dibangunatas
pandangan geopolitik bangsa. Pandangan bangsa Indonesia didasarkan kepada konstelasi
lingkungan tempat tinggalnya yang menghasilakan konsepsi wawasan Nusantara. Jadi
wawasan nusantara merupakan penerapan dari teori geopolitik bangsa Indonesia.
Wawasan Nusantara berasal dari kata Wawasan dan Nusantara. Wawasan berasal dari
kata wawas (bahasa Jawa) yang berarti pandangan, tinjauan atau penglihatan indrawi.
Selanjutnya muncul kata mawas yang berarti memandang, meninjau atau melihat. Wawasan
artinya pandangan, tujuan, penglihatan, tanggap indrawi. Wawasan berarti pula cara pandang,
cara melihat.
Nusantara berasal dari kata nusa dan antara. Nusa artinya pulau atau kesatuan
kepulauan. Antara artinya menunjukkan letak anatara dua unsur. Nusantara artinya kesatuan
kepulauan yang terletak antara dua benua, yaitu benua Asia dan Australia dan dua samudera,
yaitu Samudera Hindia dan Pasifik. Berdasarkan pengertian modern, kata “Nusantara”
digunakan sebagai pengganti nama Indonesia.
Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan
lingkungannya sebagai negara kepulauan dengan semua aspek kehidupan yang beragam. Atau
cara pandang dan sikap bangsa Indonesia menganai diri dan lingkungannya, dengan
mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayahh dalam
penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Kedudukan wawasan nusantara adalah sebagai visi bangsa. Visi adalah keadaan atau
rumusan umum mngenai keadaan yang dinginkan. Wawasan nasional merupakan visi bangsa
yang bersangkutan dalam menuju masa depan. Visi bangsa Indonesia sesuaidengan konsep
wawasan Nusantara adalah menjadi bangsa yang satu dengan wilayah yang satu dan utuh
pula.
2.6 Latar Belakang Konsepsi Wawasan Nusantara
Latar belakang yang mempengaruhi tumbuhnya konsespi wawasan nusanatara adalah sebagai
berikut :
a) Aspek Historis
Dari segi sejarah, bahwa bangsa Indonesia menginginkan menjadi bangsa yang bersatu
dengan wilayah yang utuh adalah karena dua hal yaitu :
1) Kita pernah mengalami kehidupan sebagai bangsa yang terjajah dan terpecah, kehidupan
sebagai bangsa yang terjajah adalah penederitaaan, kesengsaraan, kemiskinan dan kebodohan.
Penjajah juga menciptakan perpecahan dalam diri bangsa Indonesia. Politik Devide et impera.
Dengan adanya politik ini orang-orang Indonesia justru melawan bangsanya sendiri. Dalam
setiap perjuangan melawan penjajah selalu ada pahlawan, tetapi juga ada pengkhianat bangsa.
2) Kita pernah memiliki wilayah yang terpisah-pisah, secara historis wilayah Indonesia adalah
wialayah bekas jajahan Belanda . Wilayah Hindia Belanda ini masih terpisah- pisah
berdasarkan ketentuan Ordonansi 1939 dimana laut territorial Hindia Belanda adalah sejauh 3
(tiga) mil. Dengan adanya ordonansi tersebut , laut atau perairan yang ada diluar 3 mil
tersebut merupakan lautan bebas dan berlaku sebagai perairan internasional. Sebagai bangsa
yang terpecah-pecah dan terjajah, hal ini jelas merupakan kerugian besar bagi bangsa
Indonesia.Keadaan tersebut tidak mendudkung kita dalam mewujudkan bangsa yang
merdeka, bersatu dan berdaulat.
Untuk bisa keluar dari keadaan tersebut kita membutuhkan semangat kebangsaan yang
melahirkan visi bangsa yang bersatu. Upaya untuk mewujudkan wilayah Indonesia sebagai
wilayah yang utuh tidak lagi terpisah baru terjadi 12 tahun kemudian setelah Indonesia
merdeka yaitu ketika Perdana Menteri Djuanda mengeluarkan pernyataan yang selanjutnya
disebut sebagai Deklarasi Djuanda pada 13 Desember 1957. Isi pokok dari deklarasi tersebut
menyatakan bahwa laut territorial Indonesia tidak lagi sejauh 3 mili melainkan selebar 12 mil
dan secara resmi menggantikam Ordonansi 1939.
Dekrasi Djuanda juga dikukuhkan dalam UU No.4/Prp Tahun 1960 tenatang perairan
Indonesia yang berisi :
1. Perairan Indonesia adalah laut wilayah Indonesia beserta perairan pedalaman
Indonesia
2. Laut wilayah Indonesia adalah jalur laut 12 mil laut
3. Perairan pedalaman Indonesia adalah semua perairan yang terletak pada sisi dalam
dari garis dasar.
Keluarnya Deklarasi Djuanda melahirkan konsepsi wawasan Nusantara dimana laut tidak lagi
sebagai pemisah, tetapi sebagai penghubung.UU mengenai perairan Indonesia diperbaharui
dengan UU No.6 Tahun 1996 tentang Perairan Indonesia
Deklarasi Djuanda juga diperjuangkan dalam forum internasional. Melalui perjuangan
panjanag akhirnya Konferensi PBB tanggal 30 April menerima “ The United Nation
Convention On The Law Of the Sea”(UNCLOS) . Berdasarkan Konvensi Hukum Laut 1982
tersebut Indonesia diakui sebagai negara dengan asas Negara Kepulauan (Archipelago State).
b) Aspek Geografis dan Sosial Budaya
Dari segi geografis dan Sosial Budaya, Indonesia meruapakan negara bangsa dengan
wialayah dan posisi yang unik serta bangsa yang heterogen. Keunikan wilayah dan dan
heterogenitas menjadikan bangsa Indonesia perlu memilikui visi menjadi bangsa yang satu
dan utuh .
Keunikan wilayah dan heterogenitas itu anatara lain sebagai berikut :
1. Indonesia bercirikam negara kepulauan atau maritim
2. Indonesia terletak anata dua benua dan dua sameudera(posisi silang)
3. Indonesia terletak pada garis khatulistiwa
4. Indonesia berada pada iklim tropis dengan dua musim
5. Indonesia menjadi pertemuan dua jalur pegunungan yaitu sirkumpasifik dan
Mediterania
6. Wilayah subur dan dapat dihuni
7. Kaya akan flora dan fauna dan sumberdaya alam
8. Memiliki etnik yang banyak sehingga memiliki kebudayaan yang beragam
9. Memiliki jumlah penduduk dalam jumlah yang besar, sebanyak 218.868 juta jiwa

2.7 Aspek Geopolitis dan Kepentingan Nasional


Prinsip geopolitik bahwa bangsa Indonesia memanndang wikayahnya sebagai ruang
hidupnya namun bangsa Indonesia tidak ada semangat untuk memperluas wilayah sebagai
ruang hidup (lebensraum). Salah satu kepentingan nasional Indonesia adalah bangaimanan
menjadikan bangsa dan wilayah negara Indonesia senantiasa satu dan utuh. Kepentingan
nasional itu merupakan turunan lanjut dari cita-cita nasional, tujuan nasional maupun visi
nasional
Nusantara (archipelagic) dipahami sebagai konsep kewilayahan nasional dengan
penekanan bahwa wilayah negara Indonesia terdiri dari pulau-pulau yang dihubungkan oleh
laut. Laut yang menghubungkan dan mempersatukan pulau-pulau yang tersebar di seantero
khatulistiwa. Sedangkan Wawasan Nusantara adalah konsep politik bangsa Indonesia yang
memandang Indonesia sebagai satu kesatuan wilayah, meliputi tanah (darat), air (laut)
termasuk dasar laut dan tanah di bawahnya dan udara di atasnya secara tidak terpisahkan,
yang menyatukan bangsa dan negara secara utuh menyeluruh mencakup segenap bidang
kehidupan nasional yang meliputi aspek politik, ekonomi, sosial budaya, dan hankam.
Wawasan Nusantara sebagai konsepsi politik dan kenegaraan yang merupakan manifestasi
pemikiran politik bangsa Indonesia telah ditegaskan dalam GBHN dengan Tap. MPR No.IV
tahun 1973. Penetapan ini merupakan tahapan akhir perkembangan konsepsi negara
kepulauan yang telah diperjuangkan sejak Dekrarasi Juanda tanggal 13 Desember 1957.
Hakekat dan tujuan wawasan nusantara adalah kesatuan dan persatuan dalam kebinekaan
yang mengandung arti :
1. Penjabaran tujuan nasional yang telah diselaraskan dengan kondisi posisi, dan
potensi georafi, serta kebinekaan budaya
2. Pedoman pola tindak dan pola pikir kebijakasanaan nasional
3. Hakikat wawasan nusantara : persatuan dan nkesatuan dalam kebinekaan.
Untuk mencapai tujuan tersebut, dirumuskan fungsi-fungsi wawasan nusantara sebagai
berikut :
1. Menumbuhkan dan mengembangkan kesadaran, paham dan semangat kebangsaan
Indonesia.
2. Menanamkan dan memupukan kecintaan pada tanah air indonesia sehingga rela
berkorban untuk membelanya.
3. Menumbuhkan kesadaran dan pemahaman tentang hak, kewajiban, dan tanggung
jawab warga negara yang bangga pada negara Indonesia.
4. Mengembangkan kehidupan bersama yang multikultural dan plural berdasarkan
nilai-nilai persatuan dan kesatuan.
5. Mengembangkan keberadaan masyarakat madani sebagai pengembangan kekuasaan
pemerintah.
2.8 Indonesia Sebagai Negara Kepulauan
Seperti telah disebutkan sebelumnya, bahwa Indonesia merupakan suatu negeri yang
amat unik. Hanya sedikit negara di dunia, yang bila dilihat dari segi geografis, memiliki
kesamaan dengan Indonesia. Negara-negara kepulauan di dunia, seperti Jepang dan Filipina,
masih kalah bila dibandingkan dengan negara kepulauan Indonesia. Indonesia adalah suatu
negara, yang terletak di sebelah tenggara benua Asia, membentang sepanjang 3,5 juta mil,
atau sebanding dengan seperdelapan panjang keliling Bumi, serta memiliki tak kurang dari
13.662 pulau.
Jika dilihat sekilas, hal tersebut merupakan suatu kebanggaan dan kekayaan, yang
tidak ada tandingannya lagi di dunia ini. Tapi bila dipikirkan lebih jauh, hal ini merupakan
suatu kerugian tersendiri bagi bangsa dan negara Indonesia. Indonesia terlihat seperti
pecahan-pecahan yang berserakan. Dan sebagai 13.000 pecahan yang tersebar sepanjang 3,5
juta mil, Indonesia dapat dikatakan sebagai sebuah negara yang amat sulit untuk dapat
dipersatukan.
Maka, untuk mempersatukan Bangsa Indonesia, diperlukan sebuah konsep Geopolitik
yang benar-benar cocok digunakan oleh negara. Sebelum menuju pembahasan tentang konsep
geopolitik Indonesia, kita akan membahas terlebih dahulu tentang kondisi serta keadaan
Indonesia ditinjau dari segi geografisnya.
Ada beberapa jenis kondisi geografis bangsa Indonesia. Yaitu kondisi fisis, serta kondisi
Indonesia ditinjau dari lokasinya.
1. Kondisi Fisis Indonesia:
1. Letak geografis;
2. Posisi Silang;
3. Iklim;
4. Sumber-Sumber Daya Alam;
5. Faktor-Faktor Sosial Politik
2. Lokasi Fisikal Indonesia; Keberadaan pada lokasi ini adalah faktor geopolitik utama
yang mempengaruhi perpolitikan di Indonesia. Berdasarkan kondisi fisikal, negara
Indonesia berada pada dua benua yang dihuni oleh berbagai bangsa yang memiliki
karakteristik masing-masing, yaitu benua Asia dan Australia. Selain itu, Indonesia
pun berada di antara dua samudera yang menjadi jalur perhubungan berbagai
bangsa, yaitu Samudera Pasifik dan Hindia.
Lokasi fisikal Indonesia, menyebabkan negara ini menjadi suatu daerah Bufferzone, atau
daerah penyangga. Hal ini bisa dilihat pada aspek-aspek di bawah ini:
1. Politik; Indonesia berada di antara dua sistem politik yang berbeda, yaitu demokrasi
Australia dan demokrasi Asia Selatan;
2. Ekonomi; Indonesia berada di antara sistem ekonomi liberal Australia dan sistem
ekonomi sentral Asia;
3. Ideologi; Indonesia berada di antara ideologi kapitalisme di Selatan dan komunis di
sebelah utara;
4. Sistem Pertahanan; Indonesia berada di ntara sistem pertahanan maritim di selatan,
dan sistem pertahanan kontinental di utara.
Selain menjadi daerah Bufferzone, Indonesia pun memperoleh beberapa keuntungan
disebabkan kondisinya yang silang tersebut. Antara lain:
1. Berpotensi menjadi jalur perdagangan Internasional;
2. Dapat lebih memainkan peranan politisnya dalam percaturan politik Internasional;
3. Lebih aman dan terlindung dari serangan-serangan negara kontinental
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
a) Geopolitik merupakan sebagai sistem politik atau peraturan – peraturan dalam wujud
kebijaksanaan dan strategi nasional yang didorong oleh aspirasi nasional geografik.
b) Manusia sebagai wakil Tuhan (Khalifatullah) di bumi yang menerim amanat-Nya untuk
mengelolah kekayaan alam.
c) Nama Indonesia bukanlah merupakan dari bahasanya sendiri, tetapi ciptaan orang Barat
yang bernama J.R. Logan, seorang ahli hukum juga memakainya dalam kegemarannya
mempeljari rumpun Melayu. Dalam bahasa Yunani, “indo” berarti India dan “nesos” berarti
pulau.
d) Kekuatan negara Indonesia terletak pada : posisi dan keadaan geografi yang strategis dan
kaya sumber daya alam. Sementara kelemahannya terletek pada wujud kepulauan dan
keanekaragaman masyarakat yang harus disatukan dalam satu bangsa dan satu tanah air,
sebagaimana telah diperjuangkan oleh par pendiri negara ini.
e) Pandangan geopolitik bangsa Indonesia yang didasarkan pada nilai – nilai Ketuhanan dan
Kemanusian yang luhur dengan jelas dan tegas tertuang di dalam Pembukaan UUD 1945. B
angsa Indonesia adalah bangsa yang cinta damai, tetapi lebih cinta kemerdekaan.

Anda mungkin juga menyukai