Anda di halaman 1dari 3

resume tentang identitas nasional

Pengertian Negara
Negara layaknya sebuah organisasi raksasa yang ada di tengah tengah
masyarakat dan mau ataupun tidak masyarakat tersebut harus menjadi bagian dari
organisasi tersebut. Negara dipimpin dengan sebuah sistim pemerintahan dan
semua anggotanya harus tunduk dengan sistim tersebut. (Modul kuliah
kewarganegaraan disusun oleh tim nasional dosen kewarganegaraan 2011 : 25
Unsur unsur Negara :
A. Rakyat
B. Wilayah
C. Pemerintahan yang berdaulat
Ke tiga unsur di atas adalah unsur utama berdirinya sebuah Negara, sedangkan ada
unsur lainnya dari sebuah Negara yaitu :
D. Pengakuan dari Negara lain
Pengertian identitas Nasional
Identitas Nasional yaitu : kepribadian nasional atau jati diri nasional yang
dimiliki suatu bangsa yang membedakan bangsa satu dengan bangsa yang lainnya
(ibid : 66)
Jenis Jenis Identitas :
Identitas Individu, yaitu :
- Sesuatu yang melekat pada diri seseorang
- Di dapat sejak lahir maupun dari proses interaksi dengan yang lain
Identitas Kolektif
- Melekat pada kelompok
- Do dapat melalui proses interaksi
- Ada kesadaran, tindakan dan tujuan bersama
Bentuk Bentuk Negara
A. Menurut Ibnu Taimiah
- Negara Hukum, yakni Negara yang bersandarkan kepada hokum
baik ilahi (bersandar kepada Al-Quran dan Sunnah) maupun nazari (nomokrasi
seluler atau reshsstaat / rule of law)
- Republik, yakni Negara yang dipimpin oleh seorang ulil amriyang dipilih secara
demokrasi oleh rakyatnya
- Monarchi, yaitu bentuk Negara yang dipimpin oleh seseorang yang memiliki
kelebihan dari yang lainnya dan juga mendapat kepercayaan dari rakyatnya
meskipun tidak dipilih melalui pemilu (Taefur Aziz, Bentuk Negara Menurut Ibnu
Taimiah(Yogyakarta:UIN Sunan Kali Jaga,2008) cet 1,hal 27)
-
B. Bentuk Negara pada Zaman Yunani Kuno
Menurut Plato terdapat lima macam bentuk negara yang sesuai dengan sifat tertentu
dan jiwa manusia, yaitu sebagai berikut.
1. Aristokrasi yang berada di puncak. Aristokrasi adalah pemerintahan
oleh aristokrat (cendikiawan) sesuai dengan pikiran keadilan. Keburukan
mengubah aristokrasi menjadi:
2. Timokrasi, yaitu pemerintahan oleh orang-orang yang ingin mencapai
kemasyhuran dan kehormatan. Timokarsi ini berubah menjadi:
3. Oligarkhi, yaitu pemerintahan oleh para (golongan) hartawan. Keadaan
ini melahirkan milik partikulir maka orang-orang miskin pun bersatulah
melawan kaum hartawan dan lahirlah:
4. Demokrasi, yaitu pemerintahan oleh rakyat miskin (jelata). Oleh karena
salah mempergunakannya maka keadaan ini berakhir dengan kekacauan atau
anarkhi.
5. Tirani, yaitu pemerintahan oleh seorang penguasa yang bertindak
dengan sewenang-wenang.
Menurut Aristoteles terdapat tiga macam bentuk negara yang dibaginya menurut
bentuk yang ideal dan bentuk pemerosotan, yaitu sebagai berikut.
1. Bentuk ideal Monarkhi bentuk pemerosatan Tirani/Diktator.
2. Bentuk ideal Aristokrasi bentuk pemrosotanya Oligarkhi/Plutokrasi.
3. Bentuk ideal Politea bentuk pemerosotannya Demokrasi.
C. Bentuk Negara pada Zaman Pertengahan
Pengertian lain dari bentuk negara dikemukakan oleh beberapa sarjana sejak akhir
zaman pertengahan yang hingga saat ini masih diakui oleh banyak sarjana-sarjana
yang berpaham modern.
Pengertian yang dimaksud adalah bentuk negara kerajaan atau Republik. Pengertian
ini diajarkan oleh Machiavelli yang menyebutkan bahwa negara itu kalau bukan
Republik (Republica), tetapi Kerajaan.
D. Bentuk Negara pada Zaman Sekarang
Tiga aliran yang didasarkan pada bentuk negara yang sebenarnya, yaitu sebagai
berikut.
1. Paham yang menggabungkan persoalan bentuk negara dengan bentuk
pemerintahan.
2. Paham yang membahas bentuk negara itu, atas dua golongan, yaitu
demokrasi atau diktaktor.
3. Paham yang mencoba memecahkan bentuk negara dengan ukuran-
ukuran/ketentuan yang sudah ada
 Teori Terbentuknya Negara
 Occupatie: pendudukan suatu wilayah yang semula tidak bertuan oleh
sekelompok manusia/ suatu bangsa yang kemudian mendirikan negara di wilayah
tersebut. Contoh: Liberia yang diduduki budak-budak Negro yang dimerdekakan
pada tahun 1847.
 Separatie: Suatu wilayah yang semula merupakan bagian dari negara
tertentu, kemudian memisahkan diri dari negara induknya dan menyatakan
kemerdekaan. Contoh: Belgia pada tahun 1839 melepaskan diri dari Belanda.
 Fusi: beberapa negara melebur menjadi satu negara baru. Contoh:
pembentukan Kerajaan Jerman pada tahun 1871.
 Inovatie: Suatu negara pecah dan lenyap, kemudian di atas bekas wilayah
negara itu timbul negara(-negara) baru. Contoh: pada tahun 1832 Colombia pecah
menjadi negara-negara baru, yaitu Venezuela dan Colombia Baru (ingat pula
negara-negara baru pecahan dari Uni Sovyet!).
 Cessie: penyerahan suatu daerah kepada negara lain. Contoh: Sleeswijk
diserahkan oleh Austria kepada Prusia (Jerman).
 Accessie: bertambahnya tanah dari lumpur yang mengeras di kuala sungai
(atau daratan yang timbul dari dasar laut) dan menjadi wilayah yang dapat dihuni
manusia sehingga suatu ketika telah memenuhi unsur-unsur terbentuknya negara.
 Anexatie: penaklukan suatu wilayah yang memungkinkan pendirian suatu
negara di wilayah itu setelah 30 tahun tanpa reaksi yang memadai dari penduduk
setempat.
 Proklamasi: pernyataan kemerdekaan yang dilakukan setelah keberhasilan
merebut kembali wilayah yang dijajah bangsa/ negara asing. Contoh: Indonesia pada
tanggal 17 Agustus 1945. (sofiakartika.2013.Teori terbentuknya
Negara(http://sofiakartikablog.wordpress.com). Accesed 12 September 2015)

Anda mungkin juga menyukai