Anda di halaman 1dari 23

Wawasan Nusantara sebagai Konsepsi

dan
Pandangan Kolektif Kebangsaan Indonesia
Your Title Here KELOMPOK 8

Elvy Anindya Syahla Grace Pratisia M. Azril Hasibuan Sofi Fatinah


(4213111022) (4213311020) (7171220010) (4213311071)
SUB TOPIK

SIFAT DAN CIRI WAWASAN


PENGERTIAN GEOPOLITIK NUSANTARA

PAHAM GEOPOLITIK
UNSUR-UNSUR DASAR WAWASAN
INDONESIA
NUSANTARA

KONSEP DASAR WAWASAN FAKTOR KEWILAYAHAN YANG


NUSANTARA MEMPENGARUHI WAWASAN
NUSANTARA
1. PENGERTIAN
GEOPOLITIK
Geopolitik berasal dari bahasa Yunani, dari kata geo dan politik. “geo” berarti bumi dan “politik” berasal dari kata
politea, berarti kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri (Negara) dan teia yang berarti urusan. Sementara dalam bahasa
inggris, politics adalah suatu rangkaian asas (prinsip), keadaan, cara, dan alat yang digunakan untuk mencapai cita-cita atau
tujuan tertentu. Tindakan, cara dan prilaku masyarakat dipengaruhi oleh kondisi geografi tempat masyarakat hidup.
Istilah geopolitik semula diartikan oleh Frederic Ratzel (1844-1904) sebagai ilmu bumi politik (political geography).
Kemudian dikembangkan dan diperluas oleh ilmu politik swedia, Rudolph Kjellen (1864-1922) dan Karl Haushofer (1864-
1964) dari jerman menjadi geographical politic dan disingkat geopolitik.
Berdasarkan pengertian diatas, geopolitik dapat diartikan sebagai sistem politik atau peraturan-peraturan dalam wujud
kebijaksanaan dan strategi nasional yang didorong oleh aspirasi nasional geografik (kepentingan yang titik beratnya terletak
pada pertimbangan geografi, wilayah, atau territorial dalam arti luas) suatu Negara, yang apabila dilaksanakan dan berhasil
akan berdampak langsung atau tidak langsung kepada sistem politik suatu negara (Kaelen dan Zubaidi, 2007:122).
2. PAHAM GEOPOLITIK
INDONESIA
Sebagai Negara kepulauan, dengan masyarakat yang muti etnis, Negara Indonesia memiliki unsur-unsur kekuatan
sekaligus kelemahan. Kekuatannya terletak pada posisi dan keadaan geografi yang strategis dan kaya sumber daya alam.
Sementara kelemahannya terletak terletak pada wujud kepulauan dan keanekaragaman masyarkat yang harus disatukan
dalam satu bangsa dan satu tanah air.
Dalam hal ini bangsa Indonesia perlu memiliki prinsip-prinsip dasar sebagai pedoman agar tidak terombang-ambing
dalam memperjuangkan kepentingan nasional untuk mencapai cita-cita dan tujuan nasionalnya. Salah satu pedoman
bangsa Indonesia adalah wawasan nasional yang berpijak pada wujud wilayah nusantara sehingga disebut dengan
wawasan nusantara. Oleh karena itu, wawasan nusantara adalah geopolitik Indonesia.
3.
KONSEP DASAR WAWASAN
NUSANTARA
Secara Etimologi, kata wawasan nusantara berasal dari dua kata wawasan dan nusantara. Wawasan dari kata
“wawas” (bahasa jawa) yang artinya pandangan, sementara kata “nusantara” merupakan gabungan kata nusa yang
artinya pulau atau kepulauan. sedangkan dalam bahasa latin kata nusa berasal dari kata naesos yang dapat berarti
semenanjung, bahkan suatu bangsa.
Kata kedua yaitu “antara” memiliki padanan dalam bahasa latin, in dan terra yang berarti antara atau dalam suatu
kelompok. “antara” juga mempunyai makna yang sama dengan kata inter dalam bahasa inggris yang berarti antar
(antara) dan relasi. Sedangkan dalam bahsa sanskerta. Kata “antara” dapat diartikan sebagai laut.
Ada pendapat lain yang menyatakan nusa berarti pulau. Dan antaranya berarti diapit atau berada ditengah-tengah.
Nusantara berarti gugusan pulau yang dilapit atau berada ditengah-tengah antara benua dan dua samudra (pasha, 2008).
Secara Terminologis, wawasan nusantara terdiri dari beberapa pendapat menurut para ahli yang diantaranya adalah
sebagai berikut.
 Menurut Prof. Wan Usman.
Menyatakan bahwa wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan tanah airnya
sebagai negara kepulauan dengan semua aspek kehidupan yang beragam.
 Menurut GBHN 1998.
Menyatakan bahwa, wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan
lingkungannya, dengan dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Dari pendapat - pendapat yang ada diatas tersebut, maka secara sederhana dapat di katakan bahwa
" Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia terhadap diri dan lingkungannya".
 
4. SIFAT DAN CIRI
WAWASAN NUSANTARA
Dijelaskan oleh Lemhanas (lembaga pertahanan nasional), menurut tukiran taniredja 2016: 184-186 Bahwasannya
Wawasan Nusantara memiliki dua sifat atau ciri yaitu:

Manunggal, maksudnya keserasian dan keseimbangan yang dinamis dalam segenap aspek kehidupan, baik aspek
01 alamiah maupun aspek sosial. Manunggal meliputi:
a) Manunggal di bawah wilayah, maksudnya wilayah republik Indonesia terdiri dari beribu 1000 pulau besar
dan kecil dan dipisahkan serta dihubungkan oleh laut dan selat dan harus dijaga dan diusahakan tetap menjadi
satu kebulatan wilayah nasional dengan segala isi dan kekayaan nya.
b) Manunggal dibawah bangsa, bahwa bangsa Indonesia terdiri dari berbagai macam suku bangsa dan
berbicara dalam berbagai macam bahasa daerah dan meyakini berbagai macam agama dan kepercayaan.
c) Manunggal dibawah ideology, bahwa bangsa Indonesia bersifat Bhinneka dituntut demi tetap utuhnya untuk
memiliki dan menganut satu ideologi bangsa yaitu Pancasila.
d) Manunggal di bawah politik, karena bangsa Indonesia hanya menganut satu ideologi, yaitu ideolog Pancasila,
maka di bidang politik perlu diwujudkan dan dibina kestabilan politik yang menitik beratkan pada program dan
achievement Oriented.
e) Manunggal dibawa ekonomi, bahwa kekayaan wilayah bangsa baik potensial maupun efektif adalah modal dan
milik bersama bangsa, dan bahwa keperluan hidup sehari-hari harus tersedia Merata di seluruh wilayah Indonesia
f) Manunggal dibawa sosial, bahwa masyarakat Indonesia adalah satu, Per kehidupan bangsa harus merupakan satu
kehidupan Homogen dengan tingkat kemajuan masyarakat yang seimbang dan Merata serta keselarasan kehidupan
sesuai dengan kemajuan bangsa.

Utuh menyeluruh, artinya untuk menyeluruh bagi Nusantara dan rakyat Indonesia sehingga merupakan satu
02 kesatuan yang utuh bulat dan tidak dapat dipecah oleh kekuatan maupun dan bagaimana pun sesuai dengan
satu nusa satu bangsa dan satu bahasa.
5. UNSUR-UNSUR DASAR
WAWASAN NUSANTARA
Your Title Here
Unsur-unsur wawasan nusantara adalah sebagai berikut:

Wadah/wilayah (countor), segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah


01 Indonesia (Pembukaan UUD NRI 1945 alinea IV), yang meliputi:

 Wujud wilayah, batas ruang lingkup wilayah nusantara ditentukan oleh lautan yang di dalamnya terdapat
gugusan ribuan pulau yang saling dihubungkan oleh dalam perairan
 Tata inti organisasi, berdasarkan UUD NRI 1945 yang menyangkut bentuk dan kedaulatan negara,
kekuasaan pemerintahan, sistem pemerintahan dan sistem perwakilan.
 Tata kelengkapan organisasi, sebagai kesadaran politik dan kesadaran bernegara yang harus dimiliki oleh
seluruh rakyat yang mencakup partai politik, golongan dan organisasi masyarakat, kalangan pers serta
seluruh aparatur negara
Your Title Here

Isi (content), meliputi cita-cita bangsa Indonesia yang tertuang dalam pembukaan
02 undang-undang NRI 1945, Yaitu:

 Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.


 Rakyat Indonesia yang berkehidupan kebangsaan yang bebas.
 Pemerintah negara Indonesia melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial
Your Title Here

03 Tata laku (conduct), yang meliputi dua segi, yaitu:

 Tata laku batiniah, berdasarkan pada falsafah bangsa yang membentuk sikap mental bangsa yang
memiliki kekuatan batin (cipta,rasa, dan karsa yang terpadu berdasarkan Pancasila)
 Tata laku lahiran, kekuatan yang utuh, dan arti kemenunggalan kata dan karya, keterpaduan
pembicaraan dan perbuatan meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan pengendalian
6.
FAKTOR KEWILAYAHAN YANG
MEMPENGARUHI
WAWASAN NUSANTARA
Faktor kewilayahan yang mempengaruhi wawasan nusantara (Ditjendikti, 2012) yaitu :

Asas Kepulauan (Archipelagic Principle)


01 Kata ‘archipelago’ dan ‘archipelagic’ berasal dari kata Italia ‘archipelagos’. Akar katanya adalah ‘archi’
yang berarti terpenting, terutama, dan ‘pelagos’ berarti laut atau wilayah lautan. Jadi, ‘archipelago’ berarti lautan
terpenting.
Istilah ‘archipelago’ adalah wilayah lautan dengan pulau-pulau di dalamnya. Arti ini kemudian menjadi
pulau-pulau saja tanpa menyebut unsur lautnya sebagai akibat penyerapan bahasa barat, sehingga archipelago
selalu diartikan kepulauan atau kumpulan pulau.
Lahirnya asas archipelago mengandung pengertian bahwa pulau-pulau tersebut selalu dalam kesatuan utuh,
sementara tempat unsur perairan atau lautan antara pulau-pulau berfungsi sebagai unsur penghubung dan bukan
unsur pemisah.
Kepulauan Indonesia
02 Bagian wilayah Indische Archipel yang dikuasai Belanda dinamakan Nederlandsch oostindishe
Archipelago. Itulah wilayah jajahan Belanda yang kemudian menjadi wilayah Negara Republik Indonesia.
Sebagai sebutan untuk kepulauan ini sudah banyak nama yang dipakai, yaitu ;Hindia Timur’, ‘Insulinde’ oleh
Multatuli, ‘nusantara’. ‘Indonesia’ dan ‘Hindia Belanda’ (Nederlandsch-Indie) pada masa penjajahan Belanda.
Bangsa Indonesia sangat mencintai nama ‘Indonesia’ meskipun bukan dari bahasanya sendiri, tetapi ciptaan
orang barat. Nama Indonesia mengandung arti yang tepat, yaitu kepulauan Indonesia. Dalam bahasa Yunani,
‘Indo’ berarti India dan ‘nesos’ berarti pulau. Indonesia mengandung makna spiritual yang didalamnya terasa ada
jiwa perjuangan menuju cita-cita luhur, negara kesatuan, kemerdekaaan dan kebebasan.
Konsepsi tentang Wilayah Indonesia
03 Dalam perkembangan hukum laut internasional dikenal beberapa konsepsi mengenai pemilikan dan
penggunaan wilayah laut sebagai berikut :
A. Res Nullius, menyatakan bahwa laut itu tidak ada yang memilikinya.
B. Res Cimmunis, menyatakan bahwa laut itu adalah milik masyarakat dunia karena itu tidak dapat dimiliki oleh
masing-masing negara.
C. Mare Liberium, menyatakan bahwa wilayah laut adalah bebas untuk semua bangsa.
D. Mare Clausum (the right and dominion of the sea), menyatakan bahwa hanya laut sepanjang pantai saja yang
dimiliki oleh suatu negara sejauh yang dapat dikuasai dari darat (waktu itu kira-kira sejauh tiga mil).
E. Archipelagic State Pinciple (Asas Negara Kepulauan) yang menjadikan dasar konvensi PBB tentang hukum laut.
Sesuai dengan hukum laut Internasional, secara garis besar Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki:
a) Negara kepulauan adalah suatu negara yang seluruhnya terdiri atas satu atau lebih kepulauan dapat mencakup pulau-
pulau lain.
b) Laut teritorial adalah salah satu wilayah laut yang lebarnya tidak melebihi 12 mil laut diukur dari garis pangkal,
sedangkan garis pangkal adalah garis air surut terendah sepanjang pantai
c) Perairan pedalaman adalah wilayah sebelah dalam daratan atau sebelah dalam dari garis pangkal.
d) Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) tidak boleh melebihi 200 mil laut dari garis pangkal titik di dalam ZEE negara yang
bersangkutan memiliki hak berdaulat untuk keperluan eksplorasi eksploitasi, konservasi dan pengelolaan sumber daya
alam hayati dari perairan.
e) Landasan kontinen suatu negara berpantai meliputi dasar laut dan tanah di bawahnya yang terletak di luar laut
teritorialnya sepanjang merupakan kelanjutan alamiah wilayah daratannya.
Thank You
AYO
KELOMPOK 8
DISKUSI!!!

Anda mungkin juga menyukai