Anda di halaman 1dari 52

Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan
Kelas : X MIA 3
Kelompok 4 : Anastasya Dumyanti
Dewi Okta Silviani
Hotma Uli Kristiani
Viovi Bunga Harsono
Pebimbing : Pak Narpin, S.Pd.
SMAN 1 Kabupaten Tangerang
Tahun Ajaran 2018-2019
Bab 7

Wawasan Nusantara dalam Konteks


Negara Kesatuan Republik
Indonesia
Wawasan Nusantara dalam Konteks Negara
Kesatuan Republik Indonesia

A. Wawasan Nusantara

B. Kedudukan, Fungsi, dan Tujuan


Wawasan Nusantara

C. Aspek Trigatra dan Pancagatra dalam


Wawasan Nusantara

D. Peran Serta Warga Negara Mendukung


Implementasi Wawasan Kebangsaan
A. Wawasan Nusantara

1. Pengertian Wawasan Nusantara


a) Secara Etimologis
Wawasan berasal dari kata “Wawas”(bahasa Jawa) yang berarti
pandangan, tinjauan, penglihatan, tanggap indrawi. Wawasan berarti
pula cara pandang dan cara melihat.
Nusantara berasal dari kata “Nusa” dan “Antara”. “Nusa” berarti
pulau atau kesatuan kepulauan. “Antara” berarti menunjukkan letak
antara 2 unsur. Jadi, Nusantara adalah kesatuan pulau menunjukkan
letak antara 2 Benua, yaitu Benua Asia dan Australia, dan 2 Samudra,
yaitu Samudra Hindia dan Pasifik.
Berdasarkan pengertian modern, kata “Nusantara” digunakan
sebagai pengganti nama Indonesia.
b) Secara Terminologis, wawasan menurut
beberapa ahli sebagai berikut.
1) Prof. Wan Usman
Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia
mengenai diri dan tanah airnya sebagai negara kepulauan dengan
semua aspek kehidupan yang beragam.

2) GBHN 1998
Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa
Indonesia mengenai diri dan lingkungannya, dengan dalam
penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
3) Kelompok kerja Wawasan Nusantara untuk

diusulkan menjadi Tap. MPR, yang dibuat Lemhannas


tahun 1999.
Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa
Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam
dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan da
kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk
mencapai tujuan nasional.
2. Hakikat Wawasan Nusantara
Hakikat Wawasan Nusantara adalah keutuhan
nusantara dalam pengertian cara pandang yang
selalu utuh menyeluruh dalam lingkup nusantara
demi kepentingan nasional.
3. Asas Wawasan Nusantara
Asas wawasan nusantara merupakan ketentuan atau kaidah
dasar yang harus dipatuhi, ditaati, dan dipelihara, dan diciptakan
demi tetap taat dan setianya komponen pembentuk bangsa
Indonesia terhadap kesepakatan bersama.
a) Kepentingan yang sama
b) Keadilan
c) Kejujuran
d) Solidaritas
e) Kerjasama
f) Kesetiaan
a) Kepentingan yang sama

Ketika menegakkan dan merebut kemerdekaan, kepentingan


bersama bangsa Indonesia adalah menghadapi penjajah secara fisik
dari bangsa lain.
Sekarang, bangsa Indonesia harus menegakkan kepentingan
bersama agar tercapainya kesejahteraan dan rasa aman yang lebih
baik daripada sebelumnya.
b) Keadilan

Kesesuaian pembagian hasil dengan adil, jerih payah, dan


kegiatan, baik perorangan, golongan, kelompok, maupun daerah.
c) Kejujuran

Keberanian berpikir, berkata, dan bertindak sesuai realita serta


ketentuan yang benar biarpun realitan atau ketentuan itu pahit dan
kurang enak didengarnya.
d) Solidaritas

Diperlukan kerjasama, mau memberi, dan berkorban bagi


orang lain tanpa meninggalkan ciri dan karakter budaya
masing-masing.
e) Kerjasama

Adanya koordinasi, saling pengertian yang didasarkan atas


kesetaraan sehingga kerja kelompok, baik kelompok kecil
maupun besar dapat mencapai sinergi yang lebih baik.
f) Kesetiaan terhadap
kesepakatan bersama

Kesetiaan terhadap kesepakatan bersama sangat


penting dan menjadi tonggak utama terciptanya
persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan
B. Kedudukan, Fungsi dan Tujuan Wawasan
Nusantara

Wawasan Nusantara adalah


cara pandang dan sikap bangsa
Pengertian Indonesia terhadap diri dan
Wawasan bentuk geografinya
berdasarkan Pancasila dan UUD
Nusantara 1945 dengan menghargai dan
mengutamakan kebhinekaan
dalam mencapai tujuan
nasional.
Wawas (berasal dari
bahasa Jawa) ; artinya
pandangan, tinjauan,
penglihatan indrawi

Wawasan Nusantara adalah cara


pandang bangsa Indonesia terhadap
kesatuan kepulauan yang berada di
antara dua benua ( Benua Asia &
Benua Autralia ) dan dua samudera
( Samudera Hindia & Samudera
Pasifik )

Nusa artinya pulau Antara berarti dua


atau kesatuan benua dan dua
kepulauan samudra
KEDUDUKAN WAWASAN NUSANTARA
 Pancasila sebagai falsafah,
ideologi bangsa dan dasar
negara berkedudukan sebagai a. Wawasan nusantara
landasan idiil. sebagai wawasan nasional
•. Undang0undang dasar 1945 bangsa Indonesia merupakan
sebagai landasan konstitusi ajaran yang diyakini
negara, berkedudukan sebagai kebenarannya oleh seluruh
landasan konstitusional. rakyat agar tidak terjadi
•. Wawasan nusantara sebagai penyesatan dan
visi nasional, berkedudukan penyimpangan dalam upaya
sebagai landasan visional. mencapai serta mewujudkan
•. Ketahanan nasional sebagai cita-cita dan tujuan nasional.
konsepsi nasional atau sebagai b. Wawasan nusantara dalam
kebijaksanaan nasional, paradigma nasional dapat
berkedudukan sebagai landasan dilihat dari stratifikasinya
operasional. sebagai berikut:
FUNGSI WAWASAN
NUSANTARA

Wawasan nusantara
berfungsi sebagai pedoman,
motivasi, dorongan, serta
rambu-rambu dalam
menentukan segala jenis
kebijaksanaan, keputusan,
tindakan dan perbuatan bagi
penyelenggara negara di
tingkat pusat dan daerah
maupun bagi seluruh rakyat
Indonesia dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
TUJUAN WAWASAN
NUSANTARA

Wawasan nusantara bertujuan


mewujudkan nasionalisme yang tinggi di
segala aspek kehidupan rakyat Indonesia
yang lebih mementingkan kepentingan
nasional dari pada kepentingan individu,
kelompok, golongan, suku bangsa, atau
daerah. Hal tersebut bukan berarti
menghilangkan kepentingan-
kepentingan individu, kelompok, suku
bangsa,atau daerah.
C. ASPEK TRIGATRA DAN PANCAGATRA
DALAM WAWASAN NUSANTARA

Konsepsi wawasan nusantara merupakan


suatu konsep didalam cara pandang dan
pengaturan yang mencakup segenap kehidupan
bangsa yang dinamakan astagatra, yang meliputi
aspek alamiah (trigatra) dan aspek sosial
(pancagatra)
1. Aspek – Aspek Trigatra
Jika kita melihat letak geografis wilayah indonesia
dalam peta dunia, akan tampak jelas bahwa wilayah
negara tersebut merupakan suatu kepulauan. Dalam
Bahasa asing bisa disebut sebagai suatu archipelago
Kevlar, kepulauan ini merupakan archipelago yang
terletak anatar benua asia di sebelah utara dan benua
Australia di sebelah selatan serta Samudra Indonesia
di sebelah barat dan Samudra pasifik di sebelah timur
Faktor penduduk yang memengaruhi ketahanan
nasional :
1) faktor yang memengaruhi jumlah penduduk
2) Faktor yang memengaruhi komposisi
penduduk
3) Faktor yang memengaruhi distribusi
penduduk
Sumber-sumber alam sesungguhnya mempunyai arti
yang sangat luas, tempat Indonesia terkenal sebagai
negara yang mempunyai sumber-sumber alam yang
berlimpah ruah. Negara Indonesia mempunyai sumber –
sumber mineral yang meliputi bahan - bahan galian, biji
- bijian, dan bahan – bahan galian industri disamping
sumber-sumber tenaga lain.
Bentuk sumber daya alam ada 2, yaitu sumber daya
alam yang dapat diperbarui dan tidak diperbarui
Aspek-Aspek
Pancagrata

Pancagatra adalah aspek-aspek


kehidupan nasional yang menyangkut
kehidupan dan pergaulan hidup manusia
dalam bermasyarakat dan bernegara
dengan ikatan-ikatan, aturan-aturan dan
norma-norma tertentu.
Hal-hal termasuk aspek pancagatra adalah
sebagai berikut.
A. Ideologi
     Ideologi suatu negara diartikan
sebagai guilding of principles atau
prinsip yang dijadikan dasar suatu
bangsa. Ideologi merupakan
konsep yang mendalam mengenai
kehidupan yang dicita-citakan serta
yang ingin diperjuangkan dalam
kehidupan nyata.
B. Politik
     Politik diartikan sebagai asas, haluan atau
kebijaksanaan yang digunakan untuk mencapai tujuan
dan kekuasaan. Kehidupan politik dapat dibagi kedalam
dua sektor yaitu sektor masyarakat yang memberikan
imput (masukan) dan sektor pemerintahan yang
berfungsi sebagai output (keluaran).
C. Ekonomi
     Kegiatan ekonomi adalah
seluruh kegiatan pemerintah dan masyarakat
dalam mengelola faktor produksi dan distribusi
barang dan jasa untuk kesejahteraan rakyat. Upaya
meningkatkan ketahanan ekonomi adalah upaya
meningkatkan kapasitas produksi dan kelancaran
barang dan jasa secara merata keseluruh wilayah
negara. Upaya untuk menciptakan ketahanan ekonomi
adalah melalui sistem ekonomi yang diarahkan untuk
kemakmuran rakyat.
D. Sosial budaya
     Sosial budaya dapat diartikan sebagai
kondisi dinamakan budaya bangsa yang
berisi keuletan untuk mengembangkan
kekuatan nasional dalam menghadapi dan
mengatasi ancaman, tantangan, halangan
dan gangguan (ATHG). Gangguan dapat
datang dari dalam maupun dari luar, baik
secara langsung maupun tidak langsung,
yang membahayakan kelangsungan hidup
sosial NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD
1945.
E. Pertahanan dan Keamanan
     Pertahanan dan keamanan diartikan sebagai
kondisi dinamika dalam kehidupan pertahanan
dan keamanan bangsa Indonesia yang berisi
keuletan dan ketangguhan yang mengandung
kemampuan mengembangkan kekuatan nasional
dalam menghadapi dan mengatasi ATHG yang
membahayakan identitas, integritas dan
kelangsungan hidup bangsa berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945.
Hubungan Antargatra
Antara trigatra pancagatra serta antargatra itu terdapat
hubungan timbal balik yang erat yang dinamakan
kolerasi dan interdependensi, yang artinya :
1. Trigatra sebagai modal pasar.
2. Ketahanan nasional adalah salah satu pengertian
holistik, yaitu satu tatanan yang utuh, menyeluruh, dan
terpadu, dimana terdapat saling berhubungan
antargatra di dalam keseluruhan kehidupan nasional
(astagatra).
3. Kelemahan dan kekuatan di salah satu gatra
dapat mempengaruhi di gatra lain.
4. Ketahanan nasional, suatu resultante
keterkaitan yang intergatif dari kondisi dinamik
kehidupan bangsa di bidang ideologi, politik,
ekonomi, sosial budaya, serta pertahanan dan
keamanan(IPOLEKSOSBUDHANKAM).
Hubungan Antargatra

1. Gatra geografis

2. Antara gatra geodrafi dan gatra kependudukan , bentuk


kehidupan dan penghidupan serta persebaran penduduk
sangat erat kaitannya dengan karakter geografi, dan
sebaliknya karakter geografi mempengaruhi kehidupan dari
penduduknya.

3. Antara gatra kependudukan dan gatra kekayaan alam,


Kekayaan alam mepunyai manfaat nyata jika telah diolah oleh
penduduk yang memiliki kemampuan dalam ilmu
pengetahuan dan teknologi.
 a) Antara gatra ideologi dengan gatra politik, ekonomi,
sosial budaya, pertahanan dan keamanan; maka arti
ideologi adalah sebagai falsafah bangsa dan landasan
ideologi negara. Selain itu, ideologi merupakan nilai
penentu bagi kehidupan nasional yang meliputi seluruh
gatra dalam pancagatra dalam memelihara kelangsungn
hidup bangsa dan pencapaian tujuan nasional.

  b)  Antara gatra politikdengan gatra ideologi,


ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan
keamanan; berarti kehidupan politik yang
mantap dan dinamis menjalankan kebenaran
ideologi, memberikan iklim yang kondusif
untuk pengembangan ekonomi, sosial budaya,
serta pertahanan dan keamanan.
c) Antara gatra ekonomi dengan gatra ideologi,
ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan
keamanan.Kehidupan ekonomi yang merata,
meyakinkan kebenaran ideologi, memberikan pengaruh
yang baik untuk perkembangan politik, sosbud, hankam.

d) Antargatra sosial budaya dengan gatra ideologi, ekonomi,


sosial budaya, pertahanan dan kemanan.Kehidupan sosial
budaya yang serasi, stabil, dinamis, bebudaya, dan
berkepribadian, akan meyakinkan kebenaran ideologi,
memberikan pengaruh yang baik untuk kehidupan politik,
ekonomi, pertahanan dan keamanan.

e) Antara gatra pertahanan dan keamanan dengan gatra


ideologi, ekonomi, sosial budaya, dan politik.Kondisi
kehidupan pertahanan dan keamanan yang stabil dan
dinamis akan meyakinkan kebenaran ideologi, memberikan
dampak yang positif untuk pengembangan politik, ekonomi,
sosial budaya.
D. PERAN SERTA WARGA NEGARA
MENDUKUNG IMPLEMENTASI WAWASAN
KEBANGSAAN

Wawasan Nusantara harus dijadikan arahan,


pedoman, acuan, dan tuntutan bagi setiap warga
negara Indonesia dalam membangun dan memelihara
tuntutan bangsa dan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Implementasi atau penerapan Wawasan Nusantara
harus tercemin pada pola pikir, pola sikap dan pola
tindak yang senantiasa mendahulukan kepentingan
bangsa dari pada kepentingan pribadi atau golongan.
Implementasi wawasan nusantara senantiasa
berorientasi pada kepentingan rakyat dan wilayah
tanah air secara utuh dan menyeluruh sebagai berikut :

1. Implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan


politik akan menciptakan iklim penyelenggaraan negara
yang sehat dan dinamis. Hal tersebut nampak dalam
wujud pemerintahan yang kuat, aspiratif dan
terpercaya yang dibangun sebagai penjelmaan
kedaulatan rakyat.
2. Implementasi wawasan nusantara
dalam kehidupan ekonomi akan
menciptakan tatanan ekonomi yang
benar-benar menjamin pemenuhan
dan peningkatan kesejahteraan serta
kemakmuran rakyat secara merata dan
adil. Di samping itu, implementasi
wawasan nusantara mencerminkan
tanggung jawab pengelolaan sumber
daya alam yang memperhatikan
kebutuhan masyarakat antar daerah
secara timbal balik serta kelestarian
sumber daya alam itu sendiri.
3. Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan
sosial budaya akan menciptakan sikap batiniah dan
lahiriah yang mengakui, menerima, dan menghormati
segala bentuk perbedaan atau kebhinekaan sebagai
kenyataan hidup sekaligus karunia sang pencipta.
Implementasi ini juga akan menciptakan kehidupan
masyarakat dan bangsa yang rukun dan bersatu tanpa
membeda-bedakan suku,asal usul daerah,agama,atau
kepercayaan,serta golongan berdasarkan status
sosialnya.
4. Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan
pertahanan dan keamanan akan menumbuhkan
kesadaran cinta tanah air dan bangsa, yang lebih lanjut
akan membentuk sikap bela Negara pada setiap warga
Negara Indonesia. Kesadaran dan sikap cinta tanah air
dan bangsa serta bela negara ini akan menjadi modal
utama yang akan menggerakan partisipasi setiap warga
Negara Indonesia dalam menanggapi setiap bentuk
ancaman, seberapa pun kecilnya dan dari manapun
datangnya, atau setiap gejala yang membahayakan
keselamatan bangsa dan kedaulatan Negara.
5. Dalam pembinaan seluruh aspek kehidupan nasional
sebagaimana dijelaskan di atas, implementasi wawasan
nusantara harus menjadi nilai yang menjiwai segenap
peraturan perundang-undangan yang berlaku pada setiap
strata di seluruh Indonesia. Di samping itu, wawasan
nusantara dapat diimplementasikan ke dalam segenap
pranata sosial yang berlaku di masyarakat dalam nuansa
kebhinekaan sehingga menciptakan kehidupan yang
toleran, akrab, peduli, hormat, dan taat hukum. Semua itu
menggambarkan sikap, paham, dan semangat kebangsaan
atau nasionalisme yang tinggi sebagai identitas atau jati diri
bangsa Indonesia.
6. Untuk itu, agar terketuk hati nurani setiap
warga Negara Indonesia dan sadar
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
diperlukan pendekatan dengan program yang
teratur, terjadwal, dan terarah. Hal ini akan
mewujudkan keberhasilan implementasi Negara
Kesatuan Republik Indonesia melalui
pengukuhan wawasan Nusantara.
Peranan siswa dalam mendukung implementasi Wawasan
Nusantara adalah sebagai berikut:

1. Mendukung persatuan 2. Berkemanusiaan yang


bangsa. adil dan beradab.
4. Mendukung upaya untuk
3. Mendukung kerakyatan yang mewujudkan suatu keadilan
mengutamakan kepentingan sosial dalam masyarakat.
bersama di atas kepentingan
individu atau golongan.
5. Mempunyai kemampuan 6. Mempunyai wawasan kesadaran
berfikir, bersikap rasional, dan berbangsa dan bernegara untuk
dinamis, berpandangan luas membela negara yang dilandasi
sebagai intelektual. oleh rasa cinta tanah air.
7. Berbudi pekerti luhur, 8. Memanfaatkan secara aktif
berdisiplin dalam masyarakat, ilmu pengetahuan, teknologi
berbangsa dan bernegara. dan seni untuk kepentingn
kemanusiaan, berbangsa dan
bernegara.
9. Mewujudkan kepentingan 10. Memelihara dan
nasional. memperbaiki demokrasi.
11. Mengembangkan IPTEK 12. Menciptakan kerukunan
yang dilandasi iman dan umat beragama.
takwa.
14. Menjunjung tinggi hukum
13. Memiliki informasi dan dan pemerintahan.
perhatian terhadap kebutuhan-
kebutuhan masyarakat.
15. Menjaga kebersihan dan 16. Merubah budaya negatif
kesehatan lingkungan sekitar. yang dapat menciptakan
perselisihan.
17. Mengembangkan 18. Memelihara nilai-nilai
kehidupan masyarakat menuju positif (hidup rukun, gotong
ke arah yang lebih baik. royong, dll) dalam masyarakat

Anda mungkin juga menyukai