Kelas : X MIPA 1
No. Urut : 36
PETA KONSEP A
● Pengertian Wawasan Nusantara
1. Secara Etimologis
Wawasan Nusantara berasal dari kata wawasan dan nusantara. Wawasan
berasal dari kata `wawas’ (bahasa Jawa) yang berarti pandangan, tinjauan atau
penglihatan indrawi. Akar kata ini membentuk kata `mawas’ yang berarti
memandang, meninjau atau melihat. Wawasan berarti cara pandang, cara
meninjau atau cara melihat. Sedangkan Nusantara berasal dari kata `nusa’
yang berarti pulau-pulau, dan `antara’ yang berarti diapit di antara dua hal
(dua benua yaitu benua Asia dan benua Australia serta dua samudra yakni
samudera Pasifik dan samudera Hindia).
2. Secara Terminologis
Secara terminologis, wawasan nusantara terdiri dari beberapa pendapat
menurut para ahli yang diantaranya adalah sebagai berikut.
a. Menurut Prof. Wan Usman.
Menyatakan bahwa wawasan nusantara adalahcara pandang bangsa Indonesia
mengenai diri dan tanah airnya sebagai negara kepulauan dengan semua aspek
kehidupan yang beragam.
b. Menurut GBHN 1998.
Menyatakan bahwa, wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap
bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya, dengan dalam
penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
c. Menurut Kelompok Kerja Wawasan Nusantara.
Menyatakan bahwa wawasan nusantara, yaitu cara pandang dan sikap bangsa
Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai
strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta
kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan bermasayrakat,
berbangsa, dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional.
● Hakikat Wawasan Nusantara
1. Latar belakang Wawasan Nusantara
Latar belakang lahirnya Wawasan Nusantara dipengaruhi oleh banyak hal,
salah satunya adalah Filsafat Pancasila. Nilai-nilai pancasila yang mendasari
perkembangan Wawasan Nusantara adalah :
- Penerapan Hak Asasi Manusia (HAM), seperti memberikan kesempatan untuk
menjalankan ibadah sesuai dengan agamanya masing-masing
- Mengutamakan kepentingan masyarakat di atas individu dan kelompok
- Pengambilan keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat Selain itu,
aspek kewilayahan merupakan fenomena yang perlu diperhatikan, karena
Indonesia kaya akan berbagai Sumber Daya Alam (SDA) dan suku bangsa.
Aspek budaya yang kaya juga menjadi salah satu latar belakang pemahaman
Wawasan Nusantara. Yang terakhir adalah aspek sejarah. Hal ini disebabkan
Indonesia yang diwarnai oleh pengalaman sejarah zaman prasejarah, jaman
dahulu, kolonialisme, dan kemerdekaan.