Anda di halaman 1dari 9

Wawasan Nusantara – Pengertian, Tujuan,

Fungsi, Aspek & Contoh Implementasi


Oleh : Bagus Rusnanda

Wawasan nusantara merupakan cara pandang dan sikap terhadap bangsa Indonesia
dalam menjaga kesatuan dan persatuan demi tercapainya tujuan nasional. Dengan
mempelajari wawasan nusantara, maka akan tumbuh jiwa nasionalisme pada setiap warga
Indonesia.

Pengertian Wawasan Nusantara

Wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia terhadap diri
dan bentuk geografis, berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dengan mengutamakan kesatuan
wilayah dan menghargai kebhinekaan untuk mencapai tujuan nasional.

Istilah “wawasan nusantara” berasal dari tiga kata dalam bahasa Jawa, yaitu “wawas”,
“nusa”, dan “antara”. Apabila diartikan satu persatu, “wawas” berarti pandangan, tinjauan,
penglihatan. Kata “nusa” berarti pulau atau kesatuan kepulauan, sedangkan kata “antara”
berarti diantara dua benua dan dua samudera.

Dari arti ketiga kata tersebut, dapat ditarik kesimpulan bawah wawasan nusantara
adalah cara pandang terhadap kesatuan kepulauan yang berada diantara dua benua dan dua
samudera (bangsa Indonesia).

Pengertian Wawasan Nusantara Menurut Para Ahli

Definisi dan makna dari wawasan nusantara juga dijabarkan dari sudut pandang
beberapa ahli berikut ini:

1. Prof. Wan Usman – Menurut Prof. Wan Usman, wawasan nusantara adalah cara
pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan tanah air sebagai negara kepulauan
dalam segala aspek kehidupan yang beragam.
2. Munadjat Danusaputro, 1981 – Menurut Munadjat Danusaputro, wawasan nusantara
adalah cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya dalam
eksistensi yang saling terhubung, serta pemekarannya di tengah lingkungan
berdasarkan asas nusantara.
3. Sumarsono, 2002 – Menurut Sumarsono, wawasan nusantara merupakan nilai yang
menjiwai segenap peraturan perundang-undangan yang berlaku pada setiap strata di
seluruh wilayah negara. Peraturan tersebut menggambarkan sikap, perilaku, paham
dan semangat nasionalisme kebangsaan yang tinggi dan menjadi identitas jati diri
bangsa Indonesia.
4. Samsul Wahidin, 2010 – Menurut Samsul Wahidin, wawasan nusantara memiliki arti
cara pandang, cara memahami, cara menghayati, cara bersikap, cara bertindak, cara
berpikir dan tingkah laku bagi bangsa Indonesia sebagai hasil dari interaksi
psikologis, sosiokultural dalam arti luas dengan aspek-aspek asta grata.
5. Srijanti, Kaelan, dan Achmad Zubaidi, 2007 – Menurut Srijanti, Kaelan, dan Achmad
Zubaidi, wawasan nusantara ialah cara pandang bangsa Indonesia terhadap diri dan
lingkungannya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, serta sesuai wilayah geografis
nusantara yang menjiwai kehidupan bangsa demi mencapai tujuan dan cita-cita
nasional.
6. M. Panggabean, 1979 – Menurut M. Panggabean, wawasan nusantara adalah doktrin
politik bangsa Indonesia untuk mempertahankan kelangsungan hidup Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan Pancasilad an UUD 1945 dengan
mempertimbangkan pengaruh ekonomi, geografi, demografi, teknologi dan peluang
strategis lainnya.
7. Sabarti Akhadiah MK, 1997 – Menurut Sabarti Akhadiah, pengertian wawasan
nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya
sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945 sebagai bentuk aspirasi bangsa yang
merdeka, berdaulan dan bermartabat yang menjiwai kebijakan dalam mencapai tujuan
bangsa.
8. Lembaga Pertahanan Nasional, 1999 – Menurut Lemhanas, wawasan nusantara
sebagai pandangan hidup Bangsa Indonesia dalam memanfaatkan konstelasi geografis
Indonesia, sejarah dan kondisi sosial budaya untuk mengejawantahkan segala
dorongan dan rangsangan di dalam usaha pencapaian aspirasi bangsa dan kepentingan
dan tujuan-tujuan nasional.
9. Tap MPR Tahun 1993 dan 1998 Tentang GBHN – Menurut Tap MPR Tahun 1993
dan 1998 Tentang GBHN, wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa
Indonesia mengenai diri dan lingkungan dengan mengutamakan persatuan dan
kesatuan bangsa, serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan
berbangsa dan bernegara agar masyarakat mencapai tujuan nasional.

Dasar Hukum

Wawasan nusantara memiliki dasar hukum yang diterima sebagai konsepsi politik
kewarganegaraan yang tercantum dalam aturan sebagai berikut:

1. Tap MPR. No. IV/MPR/1973 pada tanggal 22 Maret 1973


2. Tap MPR. No IV/1978/22/Maret/1978/ tentang GBHN
3. Tap MPR. No. II/MPR/1983/12/Maret/1983

Fungsi Wawasan Nusantara

Berdasarkan berbagai pengertian yang telah disampaikan, fungsi wawasan nusantara


adalah menjadi panduan, pedoman, acuan bagi bangsa Indonesia dalam kehidupan bernegara.

Wilayah nusantara yang terdiri dari gugusan dan berbagai pulau membentang di
antara garis khatulistiwa merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Lebih dari 200 suku
bangsa serta sumber alam dan budaya yang kaya menjadikan Indonesia sebagai negara besar
yang harus kita jaga.

Oleh karena itu, wawasan nusantara dibagi menjadi 4 kelompok fungsi sebagai
berikut:

 Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan politik, yaitu:


o Keutuhan wilayah nasional beserta kekayaannya merupakan satu kesatuan
wilayah, wadah, ruang hidup, dan kesatuan seluruh bangsa, serta menjadi
modal dan milik bersama bangsa Indonesia.
o Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku dan berbagai bahasa daerah.
Keyakinan berbagai agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
merupakan satu kesatuan bangsa yang bulat dalam arti yang seluas-luasnya.
o Bangsa Indonesia harus merasa satu kesatuan, senasib sepenanggungan,
sebangsa, dan setanah air, serta mempunyai satu tekad dalam mencapai cita-
cita bangsa.
o Pancasila sebagai satu-satunya ideologi bangsa dan negara yang senantiasa
membimbing dan mengarahkan bangsa Indonesia dalam mencapai tujuannya.
o Seluruh kepulauan nusantara merupakan kesatuan hukum dalam arti bahwa
hanya ada satu hukum nasional yang mengabdi kepada kepentingan nasional.
 Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan ekonomi.
o Kekayaan wilayah nusantara, baik potensial maupun efektif adalah modal dan
milik bersama. Keperluan hidup sehari-hari seharusnya tersedia merata di
seluruh wilayah tanah air.
o Tingkat perkembangan ekonomi harus serasi dan seimbang di seluruh daerah,
tanpa meninggikan ciri khas yang dimiliki oleh daerah dalam pengembangan
kehidupan ekonomi.
o Kehidupan perekonomian di seluruh wilayah Nusantara merupakan satu
kesatuan ekonomi yang diselenggarakan sebagai usaha bersama atas asas
kekeluargaan dan ditujukan bagi kemakmuran rakyat.
 Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan sosial budaya.
o Masyarakat Indonesia sebagai satu peri kehidupan bangsa merupakan
kehidupan yang serasi dengan tingkat kemajuan masyarakat yang sama,
merata, dan seimbang serta adanya keselarasan yang sesuai dengan tingkat
kemajuan bangsa.
o Budaya Indonesia pada hakikamya adalah satu. Corak ragam budaya yang ada
harus menggambarkan kekayaan budaya bangsa. Hal inilah menjadi modal
dan landasan pengembangan budaya bangsa seluruhnya dengan sikap tidak
menolak nilai budaya lain yang tidak bertentangan dengan budaya bangsa.
o Segala ancaman terhadap satu pulau atau satu daerah pada hakikatnya
merupakan ancaman terhadap seluruh bangsa dan negara.
o Setiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama untuk
membela negara dan bangsa. Dengan konsep Wawasan Nusantara secara
geografis, kepulauan Indonesia merupakan satu kesatuan yang utuh dengan
melihat kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya, dan Hankam.
 Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan pertahanan dan keamanan.
o Tujuan ke dalam Wawasan Nusantara: untuk mewujudkan kesatuan dalam
segenap aspek kehidupan bangsa, baik aspek alamiah maupun aspek sosial.
o Tujuan ke luar Wawasan Nusantara: untuk ikut serta mewujudkan
kebahagiaan, ketertiban, dan perdamaian seluruh umat manusia.

Latar Belakang dan Aspek Wawasan Nusantara

Adanya wawasan nusantara dilaterbelakang oleh berbagai aspek dasar berikut ini:

 Aspek Falsafah Pancasila – Pengembangan wawasan nusantara diperoleh dari nilai-


nilai Pancasila sebagai berikut:
o Hak Asasi Manusia (HAM), seperti hak memeluk agama dan
menjalankan ibadah sesuai dengan agama masing- masing.
o Mengutamakan kepentingan masyarakat daripada individu dan golongan.
o Pengambilan keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat.
 Aspek Kewilayahan Nusantara – Letak geografis indonesia merupakan anugerah
meliputi sumber daya alam, suku bangsa, dan ragam budaya.
 Aspek Sosial Budaya – Indonesia merupakan negara yang terdiri atas ratusan suku
bangsa yang masing-masing memiliki adat istiadat, bahasa, agama dan kepercayaan
yang berbeda-beda. keberagaman tersebut mengandung potensi konflik sosial yang
besar apabila tidak diatur dengan baik.
 Aspek Sejarah – Kemerdekaan bangsa Indonesia merupakan proses panjang yang
mengorbankan jiwa dan raga. Pemahaman ini harus diberikan kepada seluruh
warnaga negara agar perpecahan tidak terjadi dan bangsa Indonesia tetap bertahan
serta menjaga keutuhan wilayahnya.

Tujuan Wawasan Nusantara

Wawasan nusantara memiliki dua tujuan utama, yaitu:

1. Tujuan Nasional – Sesuai dengan pembukaan UUD 1945, tujuan kemerdekaan


Indonesia adalah “untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah  darah Indonesia dan untuk mewujudkan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan  ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan perdamaian abadi dan  keadilan sosial”.
2. Tujuan ke dalam, yaitu mewujudkan kesatuan segenap aspek kehidupan baik alamiah
maupun sosial. Dengan kata lain, tujuan bangsa Indonesia adalah menjunjung tinggi
kepentingan nasional, serta kepentingan kawasan untuk menyelenggarakan dan
membina kesejahteraan, kedamaian dan budi luhur serta martabat manusia di
seluruh dunia.

Hakikat Wawasan Nusantara

Pada dasarnya, hakikat wawasan nusantara telah terdapat dalam butir-butir Garis
Besar Haluan Negara (GBHN), yaitu menjaga keutuhan nusantara melalui cara pandang yang
selalu utuh menyeluruh dalam lingkup nusantara dan demi kepentingan nasional.

Setiap warga negara bangsa dan aparatur negara harus berpikir, bersikap dan bertindak secara
utuh menyeluruh dalam lingkup dan demi kepentingan bangsa termasuk produk-produk yang
dihasilkan oleh lembaga negara.

Asas Wawasan Nusantara

Asas wawasan nusantara adalah ketentuan atau kaidah dasar yang harus dipatuhi,
ditaati, dipelihara, dan diciptakan demi tetap taat dan setianya komponen pembentuk bangsa
Indonesia (suku bangsa atau golongan) terhadap kesepakatan bersama.

Harus disadari, apabila asas wawasan nusantara diabaikan, komponen pembentuk


kesepakatan bersama akan melanggar kesepakatan bersama. Artinya, kesatuan dan persatuan
bangsa dan negara Indonesia akan tercerai-berai.

 Kepentingan yang sama – Ketika menegakkan dan merebut kemerdekaan,


kepentingan bersama bangsa Indonesia adalah menghadapi penjajahan secara fisik
dari bangsa lain. Saat ini, bangsa Indonesia harus menghadapi jenis “penjajahan”
yang berbeda dari negara asing. Misalnya, kehidupan dalam negeri bangsa Indonesia
mendapat tekanan dan paksaan baik secara halus maupun kasar dengan cara adu
domba dan pecah-belah bangsa dengan menggunakan dalih HAM, demokrasi, dan
lingkungan hidup. Sementara itu tujuan yang sama adalah tujuan yang tercapainya
kesejahteraan dan rasa aman yang lebih baik daripada sebelumnya.
 Keadilan – Harus ada kesesuaian pembagian hasil dengan andil, jerih payah usaha,
dan kegiatan-kegiatan baik orang-perorangan, golongan, kelompok, maupun daerah.
 Kejujuran – Keberanian berfikir, berkata, dan bertindak sesuai realita serta ketentuan
yang benar meskipun realita atau ketentuan yang disampaikan pahit dan
mengecewakan.
 Solidaritas – Diperlukan rasa setia kawan, salingmemberi dan berkorban tanpa
meninggalkan ciri dan karakter budaya masing-masing.
 Kerjasama – Adanya koordinasi, saling pengertian yang didasarkan atas kesetaraan
kerja kelompok, baik kelompok yang kecil maupun kelompok yang besar dapat
dicapai demi terciptanya sinergi yang lebih baik.
 Kesetiaan – Adanya kesepakatan bersama untuk menjadi bangsa dan mendirikan
negara Indonesia. Kesetiaan terhadap kesepakatan bersama sangatlah penting dan
menjadi tonggak utama terciptanya persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan.

Implementasi Kehidupan Bangsa dan Negara

Wawasan nusantara dalam kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara dapa kita lihat
dalam berbagai aspek berikut ini:

 Kehidupan Politik
o Pelaksanaan kehidupan politik yang diatur dalam undang-undang, seperti
UU Partai Politik, UU Pemilihan Umum, dan UU Pemilihan Presiden.
Pelaksanaan undang-undang tersebut harus sesuai hukum dan mementingkan
persatuan bangsa. Contohnya seperti dalam pemilihan presiden, anggota DPR,
dan kepala daerah harus menjalankan prinsip demokratis dan keadilan,
sehingga tidak menghancurkan persatuan dan kesatuan bangsa.
o Pelaksanaan kehidupan bermasyarakat dan bernegara di Indonesia harus sesuai
dengan hukum yang berlaku. Seluruh bangsa Indonesia harus
mempunyai dasar hukumyang sama bagi setiap warga negara, tanpa
pengecualian. Di Indonesia terdapat banyak produk hukum yang dapat
diterbitkan oleh provinsi dan kabupaten dalam bentuk peraturan daerah
(perda) yang tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku secara nasional.
o Mengembangkan sikap hak asasi manusia dan sikap pluralisme untuk
mempersatukan berbagai suku, agama, dan bahasa yamg berbeda, sehingga
menumbuhkan sikap toleransi.
o Memperkuat komitmen politik terhadap partai politik dan lembaga
pemerintahan untuk meningkatkan semangat kebangsaan, persatuan dan
kesatuan.
o Meningkatkan peran Indonesia dalam kancah internasional dan
memperkuat korps diplomatik sebagai upaya penjagaan wilayah Indonesia
terutama pulau-pulau terluar dan pulau kosong.
 Kehidupan Ekonomi
o Wilayah nusantara mempunyai potensi ekonomi yang tinggi, seperti
posisi khatulistiwa, wilayah laut yang luas, hutan tropis yang besar, hasil
tambang dan minyak yang besar, serta memeliki penduduk dalam jumlah
cukup besar. Oleh karena itu, implementasi dalam kehidupan ekonomi harus
berorientasi pada sektor pemerintahan, pertanian, dan perindustrian.
o Pembangunan ekonomi harus memperhatikan keadilan dan keseimbangan
antar daerah. Oleh sebab itu, dengan adanya otonomi daerah dapat
menciptakan upaya dalam keadilan ekonomi.
o Pembangunan ekonomi harus melibatkan partisipasi rakyat, seperti dengan
memberikan fasilitas kredit mikro dalam pengembangan usaha kecil.
 Kehidupan Sosial Budaya
o Mengembangkan kehidupan bangsa yang serasi antara masyarakat yang
berbeda, dari segi budaya, status sosial, maupun daerah. Contohnya dengan
pemerataan pendidikan di semua daerah dan program wajib belajar harus
diprioritaskan bagi daerah tertinggal.
o Pengembangan budaya Indonesia, untuk melestarikan kekayaan Indonesia,
serta dapat dijadikan kegiatan pariwisata yang memberikan
sumber pendapatan nasional maupun daerah. Contohnya dengan pelestarian
budaya, pengembangan museum, dan cagar budaya.
 Kehidupan Pertahanan dan Keamanan
o Kegiatan pembangunan pertahanan dan keamanan harus memberikan
kesempatan kepada setiap warga negara untuk berperan aktif, karena kegiatan
tersebut merupakan kewajiban setiap warga negara, seperti memelihara
lingkungan tempat tinggal, meningkatkan kemampuan disiplin, melaporkan
hal-hal yang mengganggu keamanan kepada aparat dan belajar kemiliteran.
o Membangun rasa persatuan, sehingga ancaman suatu daerah atau pulau juga
menjadi ancaman bagi daerah lain. Rasa persatuan ini dapat diciptakan dengan
membangun solidaritas dan hubungan erat antara warga negara yang berbeda
daerah dengan kekuatan keamanan.
o Membangun TNI yang profesional serta menyediakan sarana dan prasarana
yang memadai bagi kegiatan pengamanan wilayah Indonesia, terutama pulau
dan wilayah terluar Indonesia.

Contoh Wawasan Nusantara

Penerapan wawasan nusantara dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari setiap


warga negara Contohnya adalah sebagai berikut:

 Menjadikan falsafah Pancasila sebagai pedoman hidup bernegara dan bermasyarakat.


Hal ini dapat dilakukan dengan tindakan nyata sehari-hari yang mencerminkan nilai-
nilai religius, kekeluargaan, dan menjaga persatuan sesuai dengan Pancasila.
 Sikap cinta tanah air yang diwujudkan dengan mengutamakan kepentingan bangsa
dan negara di atas kepentingan pribadi, golongan, dan agama.
 Mewujudkan pembangunan bangsa dengan tindakan nyata dan prestasi. Misalnya,
menunjukkan rasa cinta tanah air ketika mewakili negara Indonesia di forum-forum
internasional.

Anda mungkin juga menyukai