Anda di halaman 1dari 5

4.

Uraikan dan jelaskan apa itu wawasan nusantara


Wawasan nusantara merupakan cara pandang dan sikap terhadap bangsa Indonesia dalam menjaga
kesatuan dan persatuan demi tercapainya tujuan nasional. Dengan mempelajari wawasan nusantara,
maka akan tumbuh jiwa nasionalisme pada setiap warga Indonesia.
• Pengertian Wawasan Nusantara
- Wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia terhadap diri dan bentuk
geografis, berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dengan mengutamakan kesatuan wilayah dan
menghargai kebhinekaan untuk mencapai tujuan nasional.
- Istilah “wawasan nusantara” berasal dari tiga kata dalam bahasa Jawa, yaitu “wawas”, “nusa”, dan
“antara”. Apabila diartikan satu persatu, “wawas” berarti pandangan, tinjauan, penglihatan. Kata “nusa”
berarti pulau atau kesatuan kepulauan, sedangkan kata “antara” berarti diantara dua benua dan dua
samudera.
- Dari arti ketiga kata tersebut, dapat ditarik kesimpulan bawah wawasan nusantara adalah cara
pandang terhadap kesatuan kepulauan yang berada diantara dua benua dan dua samudera (bangsa
Indonesia).
•Pengertian Wawasan Nusantara Menurut Para Ahli
Definisi dan makna dari wawasan nusantara juga dijabarkan dari sudut pandang beberapa ahli berikut
ini:
1) Prof. Wan Usman – Menurut Prof. Wan Usman, wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa
Indonesia mengenai diri dan tanah air sebagai negara kepulauan dalam segala aspek kehidupan yang
beragam.
2) Munadjat Danusaputro, 1981 – Menurut Munadjat Danusaputro, wawasan nusantara adalah cara
pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya dalam eksistensi yang saling terhubung, serta
pemekarannya di tengah lingkungan berdasarkan asas nusantara.
3) Sumarsono, 2002 – Menurut Sumarsono, wawasan nusantara merupakan nilai yang menjiwai
segenap peraturan perundang-undangan yang berlaku pada setiap strata di seluruh wilayah negara.
Peraturan tersebut menggambarkan sikap, perilaku, paham dan semangat nasionalisme kebangsaan
yang tinggi dan menjadi identitas jati diri bangsa Indonesia.
4) Samsul Wahidin, 2010 – Menurut Samsul Wahidin, wawasan nusantara memiliki arti cara pandang,
cara memahami, cara menghayati, cara bersikap, cara bertindak, cara berpikir dan tingkah laku bagi
bangsa Indonesia sebagai hasil dari interaksi psikologis, sosiokultural dalam arti luas dengan aspek-aspek
asta grata.
5) Srijanti, Kaelan, dan Achmad Zubaidi, 2007 – Menurut Srijanti, Kaelan, dan Achmad Zubaidi, wawasan
nusantara ialah cara pandang bangsa Indonesia terhadap diri dan lingkungannya berdasarkan Pancasila
dan UUD 1945, serta sesuai wilayah geografis nusantara yang menjiwai kehidupan bangsa demi
mencapai tujuan dan cita-cita nasional.
•Dasar Hukum
Wawasan nusantara memiliki dasar hukum yang diterima sebagai konsepsi politik kewarganegaraan. Hal
tersebut tercantum dalam aturan sebagai berikut:
1) Tap MPR. No. IV/MPR/1973 pada tanggal 22 Maret 1973
2) Tap MPR. No IV/1978/22/Maret/1978/ tentang GBHN
3) Tap MPR. No. II/MPR/1983/12/Maret/1983
•Fungsi Wawasan Nusantara
wawasan nusantara dibagi menjadi 4 kelompok fungsi sebagai berikut:
1. Wawasan Nusantara Sebagai Satu Kesatuan Politik
- Keutuhan wilayah nasional beserta kekayaannya merupakan satu kesatuan wilayah, wadah, ruang
hidup, dan kesatuan seluruh bangsa, serta menjadi modal dan milik bersama bangsa Indonesia.
- Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku dan berbagai bahasa daerah. Keyakinan berbagai agama
dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa merupakan satu kesatuan bangsa yang bulat dalam
arti yang seluas-luasnya.
- Bangsa Indonesia harus merasa satu kesatuan, senasib sepenanggungan, sebangsa, dan setanah air,
serta mempunyai satu tekad dalam mencapai cita-cita bangsa.
- Pancasila sebagai satu-satunya ideologi bangsa dan negara yang senantiasa membimbing dan
mengarahkan bangsa Indonesia dalam mencapai tujuannya.
- Seluruh kepulauan nusantara merupakan kesatuan hukum dalam arti bahwa hanya ada satu hukum
nasional yang mengabdi kepada kepentingan nasional.
2. Wawasan Nusantara Sebagai Satu Kesatuan Ekonomi
- Kekayaan wilayah nusantara, baik potensial maupun efektif adalah modal dan milik bersama.
Keperluan hidup sehari-hari seharusnya tersedia merata di seluruh wilayah tanah air.
- Tingkat perkembangan ekonomi harus serasi dan seimbang di seluruh daerah, tanpa meninggikan ciri
khas yang dimiliki oleh daerah dalam pengembangan kehidupan ekonomi.
- Kehidupan perekonomian di seluruh wilayah Nusantara merupakan satu kesatuan ekonomi yang
diselenggarakan sebagai usaha bersama atas asas kekeluargaan dan ditujukan bagi kemakmuran rakyat.
3. Wawasan Nusantara Sebagai Satu Kesatuan Sosial Budaya
- Masyarakat Indonesia sebagai satu peri kehidupan bangsa merupakan kehidupan yang serasi dengan
tingkat kemajuan masyarakat yang sama, merata, dan seimbang serta adanya keselarasan yang sesuai
dengan tingkat kemajuan bangsa.
- Budaya Indonesia pada hakikamya adalah satu. Corak ragam budaya yang ada harus menggambarkan
kekayaan budaya bangsa. Hal inilah menjadi modal dan landasan pengembangan budaya bangsa
seluruhnya dengan sikap tidak menolak nilai budaya lain yang tidak bertentangan dengan budaya
bangsa.
- Segala ancaman terhadap satu pulau atau satu daerah pada hakikatnya merupakan ancaman terhadap
seluruh bangsa dan negara.
- Setiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama untuk membela negara dan bangsa.
Dengan konsep Wawasan Nusantara secara geografis, kepulauan Indonesia merupakan satu kesatuan
yang utuh dengan melihat kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya, dan Hankam.
4. Wawasan Nusantara Sebagai Satu Kesatuan Pertahanan dan Keamanan
- Tujuan ke dalam Wawasan Nusantara adalah untuk mewujudkan kesatuan dalam segenap aspek
kehidupan bangsa, baik aspek alamiah maupun aspek sosial.
- Tujuan ke luar Wawasan Nusantara adalah untuk ikut serta mewujudkan kebahagiaan, ketertiban, dan
perdamaian seluruh umat manusia.
• Latar Belakang dan Aspek Wawasan Nusantara
Adanya wawasan nusantara dilaterbelakangi oleh berbagai aspek dasar berikut ini:
1) Aspek Falsafah Pancasila – Pengembangan wawasan nusantara diperoleh dari nilai-nilai Pancasila
sebagai berikut:
-Hak Asasi Manusia (HAM), seperti hak memeluk agama dan menjalankan ibadah sesuai dengan agama
masing- masing.
-Mengutamakan kepentingan masyarakat daripada individu dan golongan.
-Pengambilan keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat.
2) Aspek Kewilayahan Nusantara – Letak geografis indonesia merupakan anugerah meliputi sumber daya
alam, suku bangsa, dan ragam budaya.
3) Aspek Sosial Budaya – Indonesia merupakan negara yang terdiri atas ratusan suku bangsa yang
masing-masing memiliki adat istiadat, bahasa, agama dan kepercayaan yang berbeda-beda.
keberagaman tersebut mengandung potensi konflik sosial yang besar apabila tidak diatur dengan baik.
4) Aspek Sejarah – Kemerdekaan bangsa Indonesia merupakan proses panjang yang mengorbankan jiwa
dan raga. Pemahaman ini harus diberikan kepada seluruh warnaga negara agar perpecahan tidak terjadi
dan bangsa Indonesia tetap bertahan serta menjaga keutuhan wilayahnya.
•Tujuan Wawasan Nusantara
Wawasan nusantara memiliki dua tujuan utama, yaitu:
1) ujuan Nasional – Sesuai dengan pembukaan UUD 1945, tujuan kemerdekaan Indonesia adalah “untuk
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk mewujudkan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan sosial”.
2) Tujuan ke dalam, yaitu mewujudkan kesatuan segenap aspek kehidupan baik alamiah maupun sosial.
Dengan kata lain, tujuan bangsa Indonesia adalah menjunjung tinggi kepentingan nasional, serta
kepentingan kawasan untuk menyelenggarakan dan membina kesejahteraan, kedamaian dan budi luhur
serta martabat manusia di seluruh dunia.
•Hakikat Wawasan Nusantara
1) Pada dasarnya, hakikat wawasan nusantara telah terdapat dalam butir-butir Garis Besar Haluan
Negara (GBHN). Pokok butir tersebut adalah untuk menjaga keutuhan nusantara melalui cara pandang
yang selalu utuh menyeluruh dalam lingkup nusantara dan demi kepentingan nasional.
2) Setiap warga negara bangsa dan aparatur negara harus berpikir, bersikap dan bertindak secara utuh
menyeluruh dalam lingkup dan demi kepentingan bangsa termasuk produk-produk yang dihasilkan oleh
lembaga negara.
•Konsep Trigatra dan Pancagatra
1. Konsep Trigatra
Konsep ini memahami wawasan nusantara menjadi tiga, yaitu geografis, demografis, serta strategis.
Geografis adalah pengetahuan tentang letak Indonesia yang berada di antara dua benua dan dua
samudera. Pemahaman ini juga meliputi pengetahuan akan wilayah Indonesia berupa negara kepulauan.
2. Konsep Pancagatra
Konsep ini memahami wawasan nusantara menjadi lima, yaitu ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya,
pertahanan dan keamanan.
- Ideologi adalah adalah pengetahuan tentang Indonesia sebagai negara Pancasila, mencakup semua
nilai, butir, dan implementasinya.
- Politik merupakan pengetahuan tentang hubungan kekuasan dan kebijakan publik oleh pemerintahan
atau pemangku kebijakan.
- Ekonomi adalah pengetahuan tentang pengelolaan sumber daya alam sebagai komoditas yang harus
dikelola secara adil untuk kemakmuran rakyat.
- Sosial budaya adalah pengetahuan akan keragaman budaya serta nilai yang membentuk Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
- Pertahanan dan keamanan merupakan pengetahuan tentang pentingnya menjaga keutuhan bangsa
dan negara dari ancaman luar maupun dalam.
• Implementasi Kehidupan Bangsa dan Negara
1. Kehidupan Politik
Pelaksanaan kehidupan politik yang diatur dalam undang-undang, seperti UU Partai Politik, UU
Pemilihan Umum, dan UU Pemilihan Presiden. Pelaksanaan undang-undang tersebut harus sesuai
hukum dan mementingkan persatuan bangsa. Contohnya seperti dalam pemilihan presiden, anggota
DPR, dan kepala daerah harus menjalankan prinsip demokratis dan keadilan, sehingga tidak
menghancurkan persatuan dan kesatuan bangsa.
2. Kehidupan Ekonomi
Wilayah nusantara mempunyai potensi ekonomi yang tinggi, seperti posisi khatulistiwa, wilayah laut
yang luas, hutan tropis yang besar, hasil tambang dan minyak yang besar, serta memeliki penduduk
dalam jumlah cukup besar. Oleh karena itu, implementasi dalam kehidupan ekonomi harus berorientasi
pada sektor pemerintahan, pertanian, dan perindustrian
3. Kehidupan Sosial Budaya
Mengembangkan kehidupan bangsa yang serasi antara masyarakat yang berbeda, dari segi budaya,
status sosial, maupun daerah. Contohnya dengan pemerataan pendidikan di semua daerah dan program
wajib belajar harus diprioritaskan bagi daerah tertinggal.
4. Kehidupan Pertahanan dan Keamanan
Kegiatan pembangunan pertahanan dan keamanan harus memberikan kesempatan kepada setiap warga
negara untuk berperan aktif, karena kegiatan tersebut merupakan kewajiban setiap warga negara,
seperti memelihara lingkungan tempat tinggal, meningkatkan kemampuan disiplin, melaporkan hal-hal
yang mengganggu keamanan kepada aparat dan belajar kemiliteran.
•Contoh Wawasan Nusantara
1) Penerapan wawasan nusantara dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari setiap warga negara
Contohnya adalah sebagai berikut:
2) Menjadikan falsafah Pancasila sebagai pedoman hidup bernegara dan bermasyarakat. Hal ini dapat
dilakukan dengan tindakan nyata sehari-hari yang mencerminkan nilai-nilai religius, kekeluargaan, dan
menjaga persatuan sesuai dengan Pancasila.
3) Sikap cinta tanah air yang diwujudkan dengan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas
kepentingan pribadi, golongan, dan agama.
4) Mewujudkan pembangunan bangsa dengan tindakan nyata dan prestasi. Misalnya, menunjukkan rasa
cinta tanah air ketika mewakili negara Indonesia di forum-forum internasional.

Kewarganegaraan merupakan keanggotaan seseorang dalam kontrol satuan politiktertentu, yang


dengannya membawa hak untuk berpartisipasi dalam kegiatan politik. Seseorang dengan keanggotaan
yang demikian disebut warga negara. Seorang warga negara berhak memiliki paspor dari negara yang
dianggotainya.

Kewarganegaraan merupakan bagian dari konsep kewargaan di dalam pengertian ini, warga suatu kota
atau kabupaten disebut sebagai warga kota atau warga kabupaten, karena keduanya juga merupakan
satuan politik. Dalam otonomi daerah, kewargaan ini menjadi penting, karena masing-masing satuan
politik akan memberikan hak biasanya sosial yang berbeda-beda bagi warganya.

Kewarganegaraan memiliki kemiripan dengan kebangsaan, Yang membedakan adalah hak-hak untuk
aktif dalam perpolitikan. Ada kemungkinan untuk memiliki kebangsaan tanpa menjadi seorang warga
negara contoh, secara hukum merupakan subjek suatu negara dan berhak atas perlindungan tanpa
memiliki hak berpartisipasi dalam politik. Juga dimungkinkan untuk memiliki hak politik tanpa menjadi
anggota bangsa dari suatu negara.

Anda mungkin juga menyukai