0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
20 tayangan7 halaman
Dokumen tersebut merangkum pengertian, tujuan, asas, dan implementasi Wawasan Nusantara. Wawasan Nusantara adalah pandangan bangsa Indonesia tentang kesatuan dan persatuan dalam berbagai aspek kehidupan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Tujuannya mencakup persatuan bangsa, kepentingan nasional, dan pencapaian tujuan nasional. Asas-asasnya meliputi solidaritas, kejujuran, kesamaan tujuan, dan ke
Dokumen tersebut merangkum pengertian, tujuan, asas, dan implementasi Wawasan Nusantara. Wawasan Nusantara adalah pandangan bangsa Indonesia tentang kesatuan dan persatuan dalam berbagai aspek kehidupan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Tujuannya mencakup persatuan bangsa, kepentingan nasional, dan pencapaian tujuan nasional. Asas-asasnya meliputi solidaritas, kejujuran, kesamaan tujuan, dan ke
Dokumen tersebut merangkum pengertian, tujuan, asas, dan implementasi Wawasan Nusantara. Wawasan Nusantara adalah pandangan bangsa Indonesia tentang kesatuan dan persatuan dalam berbagai aspek kehidupan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Tujuannya mencakup persatuan bangsa, kepentingan nasional, dan pencapaian tujuan nasional. Asas-asasnya meliputi solidaritas, kejujuran, kesamaan tujuan, dan ke
Wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang 1945, mengenai bangsa dan lingkungannya yang beraneka ragam serta bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dengan tujuan mencapai tujuan nasional. Istilah dari "wawasan nusantara" berasal dari tiga kata dalam bahasa Jawa, yaitu "wawas", "nusa", dan "antara". Apabila diartikan satu persatu, "wawas" berarti pandangan, tinjauan, penglihatan. Kata "nusa" berarti pulau atau kesatuan kepulauan, sedangkan kata "antara" berarti diantara dua benua dan dua samudera. Dapat disimpulkan bahwasanya wawasan nusantara merupakan cara pandang terhadap kesatuan kepulauan yang berada diantara dua benua dan dua samudera (bangsa Indonesia). Wawasan nusantara sering digunakan sebagai pedoman, motivasi, dorongan, dan rambu-rambu dalam menentukan kebijaksanaan, keputusan, atau tindakan dalam penyelenggaraan negara di tingkat pusat dan daerah maupun bagi seluruh rakyat Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Pengertian Wawasan Nusantara Menurut Para Ahli 1. Prof. Wan Usman Wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan tanah air sebagai negara kepulauan dalam segala aspek kehidupan yang beragam. 2. Munadjat Danusaputro, 1981 Wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya dalam lingkup masyarakat yang dilakukan berdasarkan asas nusantara. 3. Sumarsono, 2002 Wawasan nusantara merupakan nilai yang mengandung makna dari tiap aturan serta undang-undang yang berlaku pada tiap negara.Peraturan tersebut menggambarkan sikap, perilaku, dan rasa cinta tanah air yang tinggi. 4. Samsul Wahidin, 2010 Wawasan nusantara memiliki arti cara pandang, cara memahami, cara menghayati, cara bersikap, cara bertindak, cara berpikir dan tingkah laku bagi bangsa Indonesia sebagai hasil dari interaksi psikologis, sosiokultural dalam arti luas dengan aspek-aspek asta grata. 5. Srijanti, Kaelan, dan Achmad Zubaidi, 2007 Wawasan nusantara ialah cara pandang bangsa terhadap negaranya sebagai pengaplikasian terhadap Pancasila dan UUD 1945, serta sesuai wilayah geografis yang menjiwai kehidupan bangsa demi mencapai tujuan dan cita-cita nasional. 6. M. Panggabean, 1979 Wawasan nusantara adalah tuntutan politik sebagai pertahaanan kelangsungan hidup Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dengan mempertimbangkan pengaruh ekonomi, geografi, demografi, teknologi dan peluang strategis lainnya 7. Sabarti Akhadiah Pengertian wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945 sebagai bentuk aspirasi bangsa yang merdeka, berdaulan dan bermartabat. 8. Lembaga Pertahanan Nasional, 1999 Wawasan nusantara sebagai pandangan hidup Bangsa Indonesia secara geografis Indonesia, sejarah dan kondisi sosial budaya untuk merealisasikan di dalam usaha pencapaian aspirasi bangsa serta kepentingan dan tujuan-tujuan nasional. 9. Tap MPR Tahun 1993 dan 1998 Tentang GBHN Wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungan dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa, serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan berbangsa dan bernegara agar masyarakat mencapai tujuan nasional.
Tujuan Wawasan Nusantara
1. Wawasan Nusantara Nasional Dilihat dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Dalam UUD 1945 tersebut dijelaskan tujuan kemerdekaan Indonesia. 2. Wawasan Nusantara ke Luar Menjamin kepentingan nasional dalam era globalisasi yang kian mendunia maupun kehidupan dalam negeri. 3. Wawasan Nusantara ke Dalam Menjamin persatuan dan kesatuan di segenap aspek kehidupan nasional, baik aspek alamiah maupun aspek social. Kedudukan Wawasan Nusantara a. Wawasan Nusantara sebagai wawasan nasional bangsa Indonesia Merupakan ajaran yang diyakini kebenarannya oleh seluruh rakyat agar tidak terjadi penyesatan dan penyimpangan dalam upaya mencapai dan mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional. Dengan demikian, Wanus menjadi landasan visional dalam menyelenggarakan kehidupan nasional. b. Wawasan nusantara dalam paradigma nasional apat dilihat dari stratifikasinya • Pancasila sebagai falsafah, ideologi bangsa dan dasar negara berkedudukan sebagai landasan idiil. • UUD 1945 sebagai landasan konstitusi negara, berkedudukan sebagai landasan konstitusional. • Wawasan Nusantara sebagai visi nasional, berkedudukan sebagai landasan visional. • Ketahanan nasional sebagai konsepsi nasional, berkedudukan sebagai landasan konseptual
Asas-Asas Wawasan Nusantara
Asas Wawasan Nusantara merupakan aturan atau ketentuan mendasar yang harus dipatuhi, dilaksanakan, dan dijunjung tinggi oleh seluruh elemen masyarakat guna mewujudkan perdamaian dan keseimbangan di Indonesia. Prinsip Asas Wawasan Nusantara 1. Asas Solidaritas Solidaritas adalah perasaan emosional dan moral yang terbentuk dalam hubungan antar individu atau kelompok berdasarkan rasa saling percaya, tujuan dan cita-cita bersama, solidaritas dan rasa berbagi. Solidaritas adalah bentuk kepedulian terhadap sesama. 2. Asas Kejujuran Kejujuran dalam berpikir dan bertindak merupakan prinsip ilmu nusantara yang sangat penting. Keberanian untuk berpikir dan bertindak hanya berdasarkan fakta dan kenyataan harus dilakukan untuk membuat kemajuan. 3. Asas Kesamaan Tujuan Memiliki tujuan dan minat yang sama. Misalnya, pada masa kemerdekaan, ketika seluruh rakyat Indonesia berjuang bersama-sama untuk mengusir penjajah. 4. Asas Keadilan Semua elemen masyarakat mempunyai hak yang sama untuk memperoleh keadilan dan mewujudkan cita-cita dan cita-cita nasional, tidak boleh mendiskriminasi pihak tertentu atau mengutamakan kepentingan kelompok atau golongannya sendiri. Hal ini berlaku untuk semua aspek kehidupan bernegara, baik itu hukum, ekonomi, politik. dan keadilan sosial. 5. Asas Kerja Sama Dengan adanya kesadaran akan tujuan dan kepentingan yang sama, maka terciptalah kerjasama antar elemen masyarakat. Kerjasama dan koordinasi dapat dilakukan secara seimbang untuk menciptakan efisiensi dalam mencapai tujuan bersama. Karena serikat dan gotong royong akan membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih mudah. , juga memberikan tantangan bagi implementasi informasi tentang nusantara.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Wawasan Nusantara
1. Wilayah Wawasan Nusantara dipengaruhi oleh faktor wilayah yaitu asas kepulauan (Archipelogic principle) yang berasal dari bahasa Italia <Archipelagos= yang berarti lautan terpenting. 2. Geopolitik dan Geostrategi Pandangan Geopolitik bangsa Indonesia didasarkan pada nilai-nilai ketuhanan dan kemanusiaan yang luhur dan dengan jelas dan tegas tertuang di dalam Pembukaan Undang-undang dasar 1945. Geostrategi yaitu upaya bagaimana mencapai tujuan atau sasaran yang ditetapkan sesuai dengan keinginan politik. 3. Perkembangan wilayah Indonesia dan dasar hukumnya Perkembangan wilayah Indonesia sejak 17 Agustus 1945 sampai 13 Desember 1957,wilayah Indonesia ketika merdeka meliputi wilayah bekas Hindia Belanda berdasarkan ketentuan dalam <Territoriale Zee en Maritieme Kringen Ordonantie= tahun 1939 tentang batas wilayah laut teritorial Indonesia.
Isi Wawasan Nusantara
Isi wawasan nusantara adalah aspirasi bangsa yang berkembang di masyarakat dan cita-cita serta tujuan nasional yang terdapat pada pembukaan UUD 1945. 1. Cita-Cita Bangsa Cita-cita bangsa Indonesia tertuang dalam pembukaan UUD 1945 yang menyebutkan: • Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur. • Rakyat Indonesia yang berkehidupan kebangsaan yang bebas. • Pemerintah Negara Indonesia melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. 2. Asas Keterpaduan Kehidupan Nasional Asas keterpaduan semua aspek kehidupan nasional berciri manunggal utuh menyeluruh meliputi hal-hal berikut: • Satu kesatuan wilayah nusantara yang mencakup daratan perairan dan dirgantara secara terpadu. • Satu kesatuan politik dalam arti satu UUD dan politik pelaksanaannya serta satu ideologi dan identitas nasional. • Satu kesatuan sosial-budaya. Artinya, satu perwujudan masyarakat Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika, satu tertib sosial, dan satu tertib hukum.
Implementasi Wawasan Nusantara
1. Dalam pertahanan dan keamanan Dalam kehidupan pertahanan dan keamanan, setiap warga negara harus menumbuhkan rasa cinta bangsa dan tanah air. Hal ini dapat berimplikasi pada munculnya kesadaran dan sikap bela negara rakyat Indonesia. Inilah yang kemudian menjadi modal utama dalam menggerakkan partisipasi masyarakat dalam upaya pertahanan negara dari bebagai ancaman. 2. Dalam kehidupan politik Dalam kehidupan politik, setiap warga negara harus berperan dalam menciptakan iklim penyelenggaraan negara yang sehat dan dinamis. Hal ini dapat membentuk pemerintahan yang kuat sebagai perwujudan kedaulatan rakyat. 3. Bidang ekonomi Dalam kehidupan sosial budaya, setiap warga negara harus menunjukkan keikhlasan sikap dan tindakan dalam menerima berbagai perbedaan yang ada di Indonesia. Penerapan ini akan menciptakan masyarakat yang rukun dan bersatu. Konflik berbau suku, agama, asal daerah, dan golongan pun dapat dihindari. 4. Dalam sosial budaya Dalam kehidupan ekonomi, setiap warga negara harus menciptakan sistem yang benar-benar menjamin pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan rakyat secara adil. Wawasan nusantara yang diimplementasikan secara utuh akan tercermin dalam tanggung jawab mengelola dan melestarikan sumber daya alam demi pemenuhan kebutuhan masyarakat.
Penyimpangan yang terjadi pada Wawasan Nusantara
1. Kasus Timor Leste Ketika membahas Timor Leste atau yang sekarang disebut negara timor-timur, sama halnya kita mengenang luka lama yang sudah sejak lama hilang. Wilayah itu dulunya merupakan bagian dari wilayah indonesia. 2. Perang antara suku di Papua Perang antar suku masih berlangsung di bumi papua. Kali ini suku dani dan suku moni yang terlibat saling serang dan membuat kampong mimika gunung, jayanti, distrik, kuala kencana, kabupaten mimika mencekam sejak jumat 7 maret 2014 perang dipicu sengketa lahan pada selasa 4 maret lalu. Sebanyak 4 orang dari ke dua suku tewas dalam peperangan ini. Sementara ratusan orang lain menderita luka-luka akibat benda tajam. 3. Sengketa Budaya Indonesia vs Malaysia Dalam lingkup wawasan nusantara, ada berbagai masalah yang menjadi sorotan publik. Salah satunya adalah yang akan kita bahas dalam pengangkatan kasus saat ini, yaitu Sengketa Budaya Indonesia Vs Malaysia. Malaysia berkali-kali dituduh menjarah arsip budaya sejarah Indonesia dan ini menimbulkan adanya persoalan dan pertentangan antara masyarakat di Indonesia dan Malaysia.
1. Wawasan nusantara bermula dari wawasan kewilayahan dengan dicetuskannya Deklarasi
Djuanda tanggal 13 Desember 1957. Inti dari deklarasi itu adalah segala perairan di sekitar, di antara dan yang menghubungkan pulau-pulau yang termasuk Negara Indonesia dengan tidak memandang luas atau lebarnya adalah bagian-bagian yang wajar daripada wilayah daratan Negara Indonesia. Dengan demikian, bagian dari perairan pedalaman atau nasional yang berada di bawah kedaulatan mutlak milik Negara Indonesi. 2. Keluarnya Deklarasi Djuanda 1957 membuat wilayah Indonesia sebagai satu kesatuan wilayah. Laut bukan lagi pemisah pulau, tetapi laut sebagai penghubung pulau-pulau Indonesia. Melalui perjuangan di forum internasional, Indonesia akhirnya diterima sebagai negara kepulauan (Archipelago state) berdasarkan hasil keputusan KonvensiPerserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut (UNCLOS) tahun 1982 3. Pertambahan luas wilayah Indonesia sebagai satu kesatuan memberikan potensi keunggulan (positif) yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan. Namun demikian juga mengundang potensi negatif yang bisa mengancam keutuhan bangsa dan wilayah. 4. Wawasan nusantara sebagai konsepsi kewilayahan selanjutnya dikembangkan sebagai konsepsi politik kenegaraan sebagai cara pandang bangsa Indonesia terhadap diri dan lingkungan tempat tinggalnya sebagai satu kesatuan wilayah dan persatuan bangsa. 5. Esensi dari wawasan nusantara adalah kesatuan atau keutuhan wilayah dan persatuan bangsa, mencakup di dalamnya pandanganakan satu kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan. Wawasan nusantara merupakan perwujudan dari sila III Pancasila yakni Persatuan Indonesia 6. Rumusan wawasan nusantara termuat pada naskah GBHN 1973 sampai 1998 dan dalam Pasal 25 A UUD NRI 1945. Menurut pasal 25 A UUD NRI 1945, Indonesia dijelaskan dari apek kewilayahannya, merupakan sebuah negara kepulauan (Archipelago State) yang berciri nusantara. 7. Berdasar Pasal 25 A UUD NRI 1945 ini pula, bangsa Indonesia menunjukkan komitmennya untuk mengakui pentingnya wilayah sebagai salah satu unsur negara sekaligus ruang hidup (lebensraum) bagi bangsa Indonesia yang telah menegara. Ketentuan ini juga mengukuhkan kedaulatan wilayah NKRI di tengah potensi perubahan batas geografis sebuah negara akibat gerakan separatisme, sengketa perbatasan antar negara, dan pendudukan oleh negara asing.