Anda di halaman 1dari 15

WAWASAN NUSANTARA

KELOMPOK 8
AHMAD NUZUL ADITYA
ANRO SAYIDI
KHAIRIYATUL UMMI
M. DESPA REZA
NOVRI AWANDA
SISKA DWI LESTARI
Pengertian Wawasan Nusantara

Secara Etimologis

Wawasan Nusantara Kata “nusa” dalam bahasa


berasal dari kata Wawasan Sansakerta berarti pulau
dan Nusantara. Wawasan atau kepulauan.
berasal dari kata wawas Sedangkan dalam bahasa
(bahasa Jawa) yang berarti Latin, kata “nusa” berasal
pandangan, tinjauan, atau dari kata nesos yang berarti
semenanjung, bahkan
penglihatan indriawi. suatu bangsa. Kata kedua
Sedangkan kata yaitu “antara” memiliki
“nusantara” tersusun dari padanan dalam bahasa
dua kata, “nusa” dan Latin, in dan terra yang
“antara”. berarti antara atau dalam
suatu kelompok.
Pengertian Wawasan Nusantara

Secara Terminologi
Pengertian Wawasan
Menurut Prof. Dr. Nusantara dalam GBHN
Wan Usman: 1998:
Wawasan Nusantara adalah
Wawasan Nusantara cara pandang dan sikap
adalah cara pandang dan bangsa Indonesia mengenai
sikap bangsa Indonesia diri dan lingkungannya,
dengan mengutamakan
mengenai diri dan tanah persatuan dan kesatuann
airnya sebagai negara bangsa, serta kesatuan
kepulauan dengan semua wilayah dalam
penyelenggaraan kehidupan
aspek kehidupan yang bermasyarakat, berbangsa,
beragam. dan bernegara.
Sumber Historis, Sosiologi, dan Politik
tentang Wawasan Nusantara
 Latar belakang historis Wawasan Nusantara
Lahirnya konsepsi wawasan nusantara bermula dari perdana menteri
Ir. H. Djuanda Kartawidjaja yang pada tanggal 13 September 1957
mengeluarkan deklarasi yang dikenal sebagai Deklarasi Djuanda. Isi pokok
deklarasi ini adalah bahwa lebar laut teritorial Indonesia 12 mil yang
dihitung dari garis yang menghubungkan pulau terluar Indonesia dengan
garis teritorial yang baru ini wilayah Indonesia menjadi satu kesatuan
wilayah. Laut diantara pulau bukan lagi sebagai pemisah, karena tidak lagi
laut bebas tetapi sebagai penghubung pulau.
Sebelum keluarnya Deklaras Djuanda, wilayah Indonesia didasarkan
pada Territoriale Zee en Maritieme Kringen Ordonantie 1939 atau
dikenal dengan nama Ordonasi 1939, sebuah peraturan buatan pemerintah
Hindia Belanda. Isi ordonasi tersebut pada intinya adalah penentuan lebar
laut lebar 3 mil laut dengan cara menarik garis pangkat berdasarkan garis
air pasang surut atau countour pulau/darat dengan peraturan zaman
Hindia Belanda tersebut, pulau-pulau diwilayan Nusantara dipisahkan oleh
laut disekelilingnya dan setiap pulau hanya mempunyai laut
disekelilingnya sejauh 3 mil dari garis pantai. Laut setelah garis 3 mil
merupakan lautan bebas yang berarti kapal asing boleh dengan bebas
melayari laut yang memisahkan pulau-pulau tersebut. Laut dengan
demikian menjadi pemisah pulau-pulau di Indonesia.
Sumber Historis, Sosiologi, dan Politik
tentang Wawasan Nusantara
 Latar belakang sosiologis Wawasan Nusantara
Berdasarkan sejarah, wawasan nusantara bermula dari wawasan
kewilayahan. Sebagai konsepsi kewilayahan, bangsa Indonesia
mengusahakan dan memandang wilayah sebagai satu kesatuan. Namun
seiring tuntunan dan perkembangan, konsepsi wawasan nusantara
mencakup pandangan akan kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya, dan
pertahanan keamanan, termasuk persatuan sebagai satu bangsa.
Berdasarkan pada kondisi sosial budaya masyarakat Indonesia,
wawasan nusantara yang pada awalnya berpandangan akan “kesatuan atau
keutuhan wilayah” diperluas lagi sebagai pandangan akan “persatuan
bangsa”. Bangsa Indonesia tidak ingin lagi terpecah-pecah dalam banyak
bangsa. Untuk mewujudkan persatuan bangsa itu penguatan semangat
kebangsaan secara terus-menerus. Konsep semangat dan kesatuan dan
kebangsaan sudah tumbuh dalam diri bangsa, bahkan semangat
kebangsaan inilah yang berhasil membentuk satu bangsa merdeka.
Hal diatas, keadaan sosiologis masyarakat Indonesia telah
melatarbelakangi tumbuhnya semangat dan tekad orang-orang diwilayah
nusantara ini untuk bersatu dalam satu nasionalitas, satu kebangsaan
yakni bangsa Indonesia.
Sumber Historis, Sosiologi, dan Politik
tentang Wawasan Nusantara

 Latar belakang politis Wawasan Nusantara


Secara politis, ada kepentingan nasional yang
merupakan turun lanjut dari cita-cita nasional maupun
visi nasional. Cita-cita nasional bangsa Indonesia yang
tetuang pada UUD 1945 alinea II adalah untuk
mewujudkan negara Indonesia yang merdeka, bersatu,
berdaulat, adil dan makmur sedangkan tujuan nasional
Indonesia sebagaimana tertuang pada UUD 1945 alinea
IV salah satunya adalah melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. Visi
nasional Indonesia adalah terwujudnya masyarakat
Indonesia yang religius, manusiawi, bersatu, demokratis,
adil, sejahtera, maju, mandiri, serta baik dan bersih
dalam penyelenggaraan negara.
Asas dan Arah Pandang Wawasan
Nusantara

 Asas Wawasan Nusantara


Merupakan ketentuan-ketentuan dasar yang harus
dipatuhi, ditaati, dipelihara dan diciptakan agar
terwujud demi tetap taat dan setianya komponen/unsur
pembentuk bangsa Indonesia (suku/golongan) terhadap
kesepakatan (commitment) bersama.
Asas Wawasan Nusantara terdiri dari:
1. Kepentingan yang Sama
Saat menegakkan dan merebut kemerdekaan,
kepentingan bersama bangsa ini adalah menghadapi
para penjajah secara fisik.
Asas dan Arah Pandang Wawasan
Nusantara
2. Keadilan
Kesesuaian pembagian hasil yang adil atas jerih payah dan aktifitas yang telah
dilakukan baik itu individu ataupun kelompok.
3. Kejujuran
Keberanian untuk berfikir dan bertindak sesuai dengan fakta dan realita serta
ketentuan yang benar walaupun itu pahit sedikitpun. Demi terciptanya kebenaran
dan kemajuan bangsa dalam suatu negara.
4. Solidaritas
Solidaritas sangat diperlukan. Dengan adanya kerja sama, rela berkorban, mau
berbagi untuk orang lain tanpa meninggalkan ciri dan karakter budaya masing-
masing.
5. Kerja Sama
Adanya koordinasi, saling mengerti satu dengan yang lainnya berdasarkan atas
kesetaraan sehingga kerja menjadi lebih efektif untuk mencapai target yang telah
ditentukan bersama.
6. Kesetiaan
Kesetiaan terhadap kesepakatan bersama untuk menjadi bangsa yang mandiri.
Kesetiaan terhadap segala kesepakatan yang telah dibuat sangatlah penting dan
menjadi tonggak utama untuk terciptanya persatuan dan kesatuan di dalam suatu
negara. Apabila kesetiaan ini goyah, bisa dipastikan persatuan dan kesatuan suatu
bangsa akan hancur berantakan.
Asas dan Arah Pandang Wawasan
Nusantara

 Arah Pandang Wawasan Nusantara


Dengan latar belakang budaya, sejarah serta kondisi dan
konstelasi geografi serta memperhatikan perkembangan
lingkungan strategis, maka arah pandang wawasan nusantara
meliputi :
1. Ke dalam
Bangsa Indonesia harus peka dan berusaha mencegah dan
mengatasi sedini mungkin faktor-faktor penyebab timbulnya
disintegrasi bangsa dan mengupayakan tetap terbina dan
terpeliharanya persatuan dan kesatuan. Tujuannya adalah
menjamin terwujudnya persatuan kesatuan segenap aspek
kehidupan nasional baik aspek alamiah maupun
aspek sosial.
Asas dan Arah Pandang Wawasan
Nusantara

2. Ke luar
Mengandung makna bahwa dalam kehidupan
internasional bangsa indonesia harus berusaha dalam
menjaga kepentingan nasional untuk semua aspek kehidupan
agar dapat menciptakan tujuan nasional yang tertera dalam
pembukaan UUD 1945.
Dalam arah pandang keluar memiliki tujuan untuk
menjaga dan menjaminnya kepentingan nasional didalam
dunia ikut serta dalam melaksanakan ketertiban dunia, yang
didasarkan kepada kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial dengan adanya kerjasama dan sikap yang
saling menghormati. Dalam hal ini bahwa kehidupan bangsa
indonesia harus berusaha untuk mengamankan kepentingan
nasionalnya dalam aspek ekonomi, politik, sosial budaya
untuk mempertahankan dan menciptakan suatu tujuan
nasional yang sesuai dengan pembukaan UUD 1945.
Kedudukan, Fungsi dan Tujuan Wawasan
Nusantara

Kedudukan Fungsi
Wawasan nusantara dalam paradigma Wawasan Nusantara berfungsi sebagai
nasional bisa dilihat dari stratifikasinya pedoman, motivasi, dorongan serta rambu-
sebagai berikut: rambu dalam menentukan segala
 Pancasila sebagai falsafah, ideologi kebijaksanaan, keputusan, tindakan dan
bangsa dan dasar negara yang memiliki perbuatan bagi penyelenggara negara di
kedudukan sebagai landasan idiil. tingkat pusat dan daerah maupun bagi
 Undangan-undangan Dasar 1945 sebagai seluruh rakyat Indonesia dalam kehidupan
landasan konstitusi negara Indonesia bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
dan memiliki kedudukan sebagai Fungsi wawasan nusantara dapat
landasan konstitusional. dikelompokkan dalam 4 kategori, yaitu:
 Wawasan nusantara sebagai visi  Sebagai Wawasan Pembangunan
nasional, memiliki kedudukan sebagai Wawasan nusantara memiliki fungsi dalam
landasan visional. pembangunan Indonesia. Beberapa unsur di
 Ketahanan Nasional sebagai konsepsi dalamnya termasuk sosial politik, kesatuan
nasional atau sebagai sebuah kebijakan politik, pertahanan dan keamanan negara,
nasional yang memiliki kedudukan serta ekonomi dan sosial ekonomi.
sebagai landasan operasional.
Kedudukan, Fungsi dan Tujuan Wawasan
Nusantara

Fungsi Tujuan
 Sebagai Konsep Ketahanan Nasional Wawasan Nusantara bertujuan
Pemahaman mengenai wawasan nusantara mewujudkan nasionalisme yang tinggi
berfungsi sebagai konsep ketahanan sosial disegala aspek kehidupan rakyat Indonesia
yang memegang peranan penting dalam yang lebih mengutamakan kepentingan
perencanaan pembangunan, kewilayahan, Nasional daripada kepentingan individu,
dan pertahanan keamanan nasional. kelompok, golongan, suku bangsa, atau
 Sebagai Wawasan Pertahanan dan Keamanan
daerah. Hal tersebut bukan berarti
menghilangkan kepentingan-kepentingan
Wawasan nusantara juga berfungsi sebagai individu, kelompok, suku bangsa atau
pertahanan dan keamanan nasional yang daerah. Kepentingan-kepentingan tersebut
mengarah pada pandangan geopolitik Negara tetap dihormati, diakui, dan dipenuhi, selama
Indonesia. Pandangan ini meliputi tanah air tidak bertentangan dengan kepentingan
dan segenap wilayah Negara Kesatuan nasional atau kepentingan masyarakat
Republik Indonesia. banyak. Nasionalisme yang tinggi di segala
 Sebagai Wawasan Kewilayahan bidang kehidupan demi tercapainya tujuan
Wawasan nusantara berfungsi dalam nasional tersebut merupakan pancaran dari
pemahaman mengenai wawasan kewilayahan makin meningkatnya rasa, paham, dan
Indonesia, termasuk batas wilayah Indonesia semangat kebangsaan dalam jiwa bangsa
untuk menghindari terjadinya potensi Indonesia sebagai hasil pemahaman dan
sengketa dengan negara lain. penghayatan Wawasan Nusantara.
Esensi dan Urgensi Wawasan Nusantara

Esensi dan hakikat dari wawasan nusantara


adalah “kesatuan wilayah dan persatuan bangsa”
Indonesia. Wilayah itu merupakan satu kesatuan
tidak terpisah-pisah oleh adanya lautan bebas.
Wilayah Indonesia merupakan satu kesatuan,
dimana laut tidak algi merupakan pemisah tetapi
sebagai penghubung.
Perwujudan Wawasan Nusantara sebagai landasan
visional bangsa Indonesia terutama dalam
melaksanakan pembangunan:
 Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu
kesatuan politik
Esensi dan Urgensi Wawasan Nusantara

 Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu


kesatuan ekonomi
 Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu
kesatuan sosial budaya
 Perjuwudan kepulauan nusantara sebagai satu
kesatuan pertahanan dan keamanan
Implementasi dan Contoh Wawasan
Nusantara

Penerapan Wawasan Nusantara harus tercermin pada pola pikir,


pola sikap dan pola tindak yang senantiasa mendahulukan
kepentingan negara.
 Implementasi dalam kehidupan politik, adalah menciptakan iklim
penyelenggaraan negara yang sehat dan dinamis, mewujudkan
pemerintahan yang kuat, aspiratif, dipercaya.
 Implementasi dalam kehidupan ekonomi, adalah menciptakan
tatanan ekonomi yang benar-benar menjamin pemenuhan dan
peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara merata
dan adil.
 Implementasi dalam kehidupan sosial budaya, adalah menciptakan
sikap batiniah dan lahiriah yang mengakui, menerima dan
menghormati segala bentuk perbedaan sebagai kenyataan yang
hidup di sekitarnya dan merupakan karunia Sang Pencipta.
 Implementasi dalam kehidupan pertahanan dan keamanan, adalah
menumbuhkan kesadaran cinta tanah air dan membentuk sikap
bela negara pada setiap WNI.

Anda mungkin juga menyukai