Anda di halaman 1dari 15

DI SUSUN OLEH :

KELOMPOK VIII
• S R I WA H Y U N I
/0910580420097
• A L F A R I Z I N U R S YAWA L
/0910580620013
•ASHAR
/0910580620023
•NURMILA
/0910581220005

DINAMIKA HISTORIS, DAN


URGENSI
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI
KONSEPSI DAN
PANDANGAN KOLEKTIF
KEBANGSAAN INDONESIA
DALAM KONTEKS PERGAULAN DUNIA
A. MENELUSURI KONSEP DAN URGENSI WAWASAN
NUSANTARA

Sebelumnya dikatakan bahwa wawasan nusantara merupakan wawasan


nasional bangsa Indonesia. Namun, demikian timbul pertanyaan apa arti
wawasan nusantara dan apa pentingnya kehidupan berbangsa dan bernegara.
Wawasan Nusantara bisa kita bedakan dalam dua pengertian, yakni
pengertian etimologis dan pengertian terminologi.

Secara etimologi, kata wawasan nusantara berasal dari dua kata


wawasan dan nusantara. Wawasan dari kata wawas (bahasa jawa) yang
artinya pandangan.sementara kata “nusantara” merupakan gabungan kata
nusa yang artinya pulau atau kepulauan. sedangkan dalam bahasa latin kata
lusa berasal dari katanaesos yang dapat berarti semenanjung, bahkan suatu
bangsa.

Pengertian terminologis umumnya adalah pengertian istilah menurut


para ahli atau tokoh dan lembaga yang mengkaji konsep tersebut.
B. ALASAN MENGAPA DIPERLUKANNYA WAWASAN
NUSANTARA

Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara


Indonesia, keberadaan wawasan nusantara pada
dasarnya digunakan sebagai penghubung dan pemersatu
bagi wawasan lokal yang terdapat di setiap daerah.
Jadi, wawasan lokal pada dasarnya boleh berbeda
dengan wawasan nasional, namun harus ada jembatan
yang harus menghubungkan kedua wawsan tersebut.
Selanjutnya, wawasan lokal tidak boleh bertentangan
dengan wawasan nasional, dalam arti tidak boleh
keluar dari konteks wawasan nasional. Keperbedaan
wawasan lokal dengan wawasan nasional, harus
diartikan sebagai variadi dan kekayaan yang dimiliki
bangsa indonesia yang diangkat dari keanekaragaman
budaya yang ada.
C. MENGGALI SUMBER HISTORIS, SOSIOLOGIS, DAN POLITIK
TENTANG WAWASAN NUSANTARA

1. Latar belakang historis wawasan nusantara


Lahirnya konsepsi wawasan nusantara bermula dari perdana
menteri Ir. H. Djuanda kartawidjaja yang pada tanggal 13 desember
1957 mengeluarkan deklarasi yang selanjutnya dikenal sebagai deklarasi
Djuanda isi deklarasi tersebut sebagai berikut: Isi pokok deklarasi ini
adalah bahwa lebar laut territorial Indonesia 12 mil yang dihitung dari
garis yang mengubungkan pulau terluar Indonesia. Dengan garis tutorial
yang baru iini wilayah Indonesia menjadi satu kesatuan wilayah.
Guna memperkuat kedaulatan atas wilayah negara tersebut
dibentuklah undang-undang sebagai penjabarannya. Setelah keluarnya
deklarasi Djuanda 1957 dibentuklah undang-undang No. 4 Prp Tahun
1960 tentang perairan Indonesia.
Tidak hanya melalui peraturan perundang-undang nasional, bangsa
Indonesia juga memperjuangkan konsepsi wawasan nusantara berdasar
deklarasi Djuanda ini ke forum international agar dapat pengakuan
bangsa lain atau masyarakat internasional.
2. Latar belakang sosiologis wawasan nusantara

Berdasarkan sejarah, wawasan nusantara


bermula dari wawasan kewilayahan. Ingat deklarasi
Djuanda 1957 sebagai perubahan atas ordonasi
1939 berintikan mewujudkan wilayah Indonesia
sebagai satu kesatuan wilayah, tidak lagi terpisah-
pisah.sebagai konsepsi kewilayahan, bangsa
Indonesia mengusahakan dan memandang wilayah
sebagai satu kesatuan.
NEXT…

Namun seiring tuntunan perkembangan , konseepsi


wawasan nusantara mencakup pandangan akan satu kesatuan
politik, ekonomi, social budaya, dan pertahanan keamanan,
termasuk persatuan sebagai satu bangsa. Sebagaimana dalam
urusan GBHN 1998 dikatakan wawasan nusantara adalah cara
pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan
lingkungannya, dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan
bangsa serta kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Ini berarti
lainnya konsep wawasan nusantara juga dilator belakangi oleh
kondisi sosiologis masyarakat Indonesia.
Hal diatas, keadaan sosiologis masyarakat Indonesia dan
juga keberlangsungan penjanjahan yang memecah belah bangsa,
telah melatarbelakangi tumbuhnya semangan dan tekad-tekad
orang wilayah dinusantara ini untuk bersatu dalam satu
nasionalitas, satu kebangsaan yakni bangsa Indonesia.
3. Latar belakang politis wawasan nusantara

Selanjutnya secara politis , ada kepentingan nasional


bagaimana agar wilayah yang utuh dan bangsa yang bersatu
ini dapat dikembangkan, dilestarikan, dan dipertahankan
secara terus menerus. Kepentingan nasional itu merupakan
turunan lanjut dari cita-cita nasional, tujuan nasional,
maupun visi nasional. Cita-cita nasional bangsa Indonesia
sebagaimana tertuang dalam pembukaan UUD 1945 alinea II
adalah untuk mewujudkan negara Indonesia, yang merdeka,
bersaatu berdaulat, adil dan makmur sedangkan tujuan
nasional Indonesia sebagaimana tentang dalam pembukaan
UUD 1945 alinea IV salah satunya adalah melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.
4. Latar belakang sosiologis wawasan nusantara

Berdasarkan sejarah, wawasan nusantara


bermula dari wawasan kewilayahan. Ingat deklarasi
Djuanda 1957 sebagai perubahan atas ordonasi 1939
berintikan mewujudkan wilayah Indonesia sebagai
satu kesatuan wilayah, tidak lagi terpisah-
pisah.sebagai konsepsi kewilayahan, bangsa
Indonesia mengusahakan dan memandang wilayah
sebagai satu kesatuan.
NEXT…

Namun seiring tuntunan perkembangan , konsepsi


wawasan nusantara mencakup pandangan akan satu kesatuan
politik, ekonomi, social budaya, dan pertahanan keamanan,
termasuk persatuan sebagai satu bangsa. Sebagaimana dalam
urusan GBHN 1998 dikatakan wawasan nusantara adalah cara
pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan
lingkungannya, dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan
bangsa serta kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Ini berarti
lainnya konsep wawasan nusantara juga dilator belakangi oleh
kondisi sosiologis masyarakat Indonesia.
D. Mendeskripsikan Esensi dan wawasan nusantara

Wawasan nusantara yang pada awalnya sebagai konsepsi


kewilayahan berkembang menjadi konsepsi kebangsaan. Artinya
wawasan nusantara tidak hanya berpandangan keutuhan wilayah,
tetapi juga persatuan bangsa. Bangsa Indonesia dikenal sebagai
bangsa yang heterogen. Heterogenitas bangsa ditandai dengan
keragaman suku, agama, ras, dan kebudayaan. Bangsa yang
heterogen dan beragam ini juga harus mampu bersatu.

Konsep Wawasan Nusantara menciptakan pandangan bahwa


Indonesia sebagai satu kesatuan wilayah merupakan satu kesatuan
politik, sosial budaya, ekonomi serta pertahanan dan keamanan
atau dengan kata lain perwujudan wawasan nusantara sebagai satu
kesatuan politik sosial budaya, ekonomi dan pertahanan dan
keamanan.
Konsep Wawasan Nusantara menciptakan pandangan bahwa
Indonesia sebagai satu kesatuan wilayah merupakan satu kesatuan
politik, sosial budaya, ekonomi serta pertahanan dan keamanan
atau dengan kata lain perwujudan wawasan nusantara sebagai satu
kesatuan politik sosial budaya, ekonomi dan pertahanan dan
keamanan. Pandangan demikian penting sebagai landasan visional
bangsa Indonesia terutama dalam melaksanakan pembangunan.
1. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan
Politik Memiliki
makna :
A.Bahwa kebulatan wilayah nasional dengan segala isi dan
kekayaannya merupakan satu kesatuan wilayah, wadah, ruang
hidup, dan kesatuan matra seluruh bangsa serta menjadi modal
dan miliki bersama bangsa.
B.Bahwa bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku dan
berbicara dalam berbagai bahasa daerah serta memeluk dan
meyakini berbagai agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa harus merupakan satu kesatuan bangsa yang bulat
dalam arti yang seluas luasnya.
2. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai
Satu Kesatuan Ekonomi
Memiliki makna:
A.Bahwa kekayaan wilayah Nusantara baik
potensial maupun efektif adalah modal dan
milik bersama bangsa, dan bahwa keperluan
hidup sehari-hari harus tersedia merata di
seluruh wilayah tanah air.
B.Tingkat perkembangan ekonomi harus serasi
dan seimbang di seluruh daerah, tanpa
meninggalkan ciri khas yang dimiliki oleh
daerah dalam pengembangan kehidupan
ekonominya.
3. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu
Kesatuan Sosial Budaya
Memiliki makna:
A.Bahwa masyarakat Indonesia adalah satu,
perikehidupan bangsa harus merupakan kehidupan bangsa
yang serasi dengan terdapatnya tingkat kemajuan
masyarakat yang sama, merata dan seimbang, serta
adanya keselarasan kehidupan yang sesuai dengan
tingkat kemajuan bangsa.
B.Bahwa budaya Indonesia pada hakikatnya adalah satu,
sedangkan corak ragam budaya yang ada
menggambarkan kekayaan budaya bangsa yang menjadi
modal dan landasan pengembangan budaya bangsa
seluruhnya, dengan tidak menolak nilai–nilai budaya lain
yang tidak bertentangan dengan nilai budaya bangsa,
yang hasil-hasilnya dapat dinikmati oleh bangsa.
4. Perwujudan Kepulauan Nusantara Sebagai
Satu Kesatuan Pertahanan dan keamanan
Memiliki makna:
A.Bahwa ancaman terhadap satu pulau atau
satu daerah pada hakekatnya merupakan
ancaman terhadap seluruh bangsa dan
negara.
B.Bahwa tiap-tiap warga negara mempunyai
hak dan kewajiban yang sama dalam rangka
pembelaan negara dan bangsa.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai