Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH WAWASAN NUSANTARA

KELOMPOK 6:

MUHAMMAD KAHFI SOFYAN

MUHAMMAD REZA DAYTONA

TIMOTEUS POLA RESI

PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

TEKNIK MESIN

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2018
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT, Tuhan sumber segala ilmu pengetahuan

yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga makalah ini dapat

diselesaikan dengan baik tepat pada waktunya. Shalawat dan salam selalu terlimpah

curahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat rahmat-Nya penulis

mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah

Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Tidak lupa penulis sampaikan banyak terima

kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini

khususnya Bapak Ramli selaku dosen Pkn, karena berkatnya lah kami dapat menyusun

makalah ini.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas kaitannya dengan

Wawasan Nusantara, yang penulis sajikan dari berbagai sumber informasi dan

referensi. Makalah ini disusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari

diri sendiri maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan

pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi

sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya teman-teman Universitas Negeri

Makassar Fakultas Teknik. Penulis sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan

dan jauh dari sempurna. Untuk itu, penulis menerima berbagai saran maupun kritikan

yang bersifat membangun. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih, semoga tulisan

ini bermanfaat bagi para pembaca.

Makassar, September 2018

Penulis

ii | P a g e
DAFTAR ISI

SAMPUL .......................................................................................................................I

KATA PENGANTAR ................................................................................................ II

DAFTAR ISI ............................................................................................................. III

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang..................................................................................................... 1

1.2 Landasan Wawasan Nusantara ............................................................................ 2

1. Paham-paham kekuasaan ................................................................................... 2

1.3 Rumusan Masalah ............................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................. 5

2.1 Fungsi dan Tujuan Wawasan Nusantara ............................................................. 5

1. Fungsi Wawasan Nusantara ............................................................................... 5

1. Tujuan Wawasan Nusantara .............................................................................. 8

2.2 Unsur Dasar Wawasan Nusantara ..................................................................... 10

2.3 Wawasan Nusantara sebagai Wawasan untuk mencapai Tujuan Nasional ....... 14

2.4 Aplikasi penggunaan pendekatan wawasan nusantara dalam kehidupan sehari-

hari………..………………………………………………………………………...17

BAB III PENUTUP ................................................................................................... 20

3.1 Kesimpulan ........................................................................................................ 20

3.2 Saran .................................................................................................................. 22

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 23

iii | P a g e
iv | P a g e
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara keanekaragaman memerlukan suatu

perekat agar bangsa yang bersangkutan dapat bersatu guna memelihara keutuhan

negaranya. Suatu bangsa dalam menyelenggarakan kehidupannya tidak terlepas dari

pengaruh lingkungannya, yang didasarkan atas hubungan timbal balik atau kait-

mengait antara filosofi bangsa, ideologi, aspirasi, dan cita-cita yang dihadapkan pada

kondisi sosial masyarakat, budaya dan tradisi, keadaan alam dan wilayah serta

pengalaman sejarah.

Upaya pemerintah dan rakyat menyelenggarakan kehidupannya, memerlukan

suatu konsepsi yang berupa Wawasan Nasional yang dimaksudkan untuk menjamin

kelangsungan hidup,keutuhan wilayah serta jati diri.

Kata wawasan berasal dari bahasa Jawa yaitu wawas (mawas) yang artinya

melihat atau memandang, jadi kata wawasan dapat diartikan cara pandang atau cara

melihat. Kehidupan negara senantiasa dipengaruhi perkembangan lingkungan

strategik sehinga wawasan harus mampu member inspirasi pada suatu bangsa dalam

menghadapi berbagai hambatan dan tantangan yang ditimbulkan dalam mengejar

kejayaanya.

1|P a g e
1.2 Landasan Wawasan Nusantara

Wawasan nasional dibentuk dan dijiwai oleh paham kekuasaan dan geopolitik

yang dianut oleh negara yang bersangkutan.

1. Paham-paham kekuasaan

A. Machiavelli (abad XVII)

Dengan judul bukunya The Prince dikatakan sebuah negara itu akan bertahan

apabila menerapkan dalil-dalil:

1. Dalam merebut dan mempertahankan kekuasaan segala cara dihalalkan

2. Untuk menjaga kekuasaan rezim, politik adu domba (devide et empera) adalah

sah.

3. Dalam dunia politik,yang kuat pasti dapat bertahan dan menang.

B. Napoleon Bonaparte (abad XVIII)

Perang dimasa depan merupakan perang total, yaitu perang yang mengerahkan

segala daya upaya dan kekuatan nasional. Napoleon berpendapat kekuatan politik

harus didampingi dengan kekuatan logistik dan ekonomi, yang didukung oleh

sosial budaya berupa ilmu pengetahuan dan teknologi suatu bangsa untuk

membentuk kekuatan pertahanan keamanan dalam menduduki dan menjajah

negara lain.

C. Jendral Clausewitz (abad XVIII)

2|P a g e
Jendral Clausewitz sempat diusir pasukan Napoleon hingga sampai Rusia dan

akhirnya dia bergabung dengan tentara kekaisaran Rusia. Dia menulis sebuah

buku tentang perang yang berjudul “Vom Kriegen” (tentang perang). Menurut dia

perang adalah kelanjutan politik dengan cara lain. Buat dia perang sah-sah saja

untuk mencapai tujuan nasional suatu bangsa.

D. Fuerback dan Hegel (abad XVII)

Paham materialisme Fuerback dan teori sintesis Hegel menimbulkan aliran

kapitalisme dan komunisme. Pada waktu itu berkembang paham perdagangan

bebas (Merchantilism). Menurut mereka ukuran keberhasilan ekonomi suatu

negara adalah seberapa besar surplus ekonominya, terutama diukur dengan

seberapa banyak emas yang dimiliki oleh negara itu.

E. Lenin (abad XIX)

Memodifikasi teori Clausewitz dan teori ini diikuti oleh Mao Zhe Dong yaitu

perang adalah kelanjutan politik dengan cara kekerasan. Perang bahkan

pertumpahan darah/revolusi di negara lain di seluruh dunia adalah sah, yaitu

dalam rangka mengkomuniskan bangsa di dunia.

F. Lucian W. Pye dan Sidney

Tahun 1972 dalam bukunya Political Cultural dan Political Development

dinyatakan bahwa kemantapan suatu sistem politik hanya dapat dicapai apabila

berakar pada kebudayaan politik bangsa ybs. Kebudayaan politik akan menjadi

pandangan baku dalam melihat kesejarahan sebagai satu kesatuan budaya.

3|P a g e
1.3. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari penulisan makalah ini sebagai berikut:

1. Apa fungsi dan tujuan wawasan nusantara?

2. Apa unsur dasar wawasan nusantara?

3. Definisikan Wawasan nusantara sebagai wawasan dalam mencapai tujuan

nasional?

4. Jelaskan aplikasi penggunaan pendekatan wawasan nusantara dalam

kehidupan sehari-hari?

4|P a g e
BAB II

PEMBAHASAN

I. Fungsi dan Tujuan Wawasan Nusantara

A. Fungsi Wawasan Nusantara

Fungsi Wawasan Nusantara adalah pedoman, motivasi, dorongan serta rambu-rambu

dalam menentukan segala kebijaksanaan, keputusan, tindakan dan perbuatan, baik

bagi penyelenggara negara di tingkat pusat dan daerah maupun bagi seluruh rakyat

dalam kehidupan bermasyarakat, bernegara dan berbangsa.

Ada beberapa fungsi wawasan nusantara, baik fungsi wawasan nusantara secara umum

maupun menurut para ahli. Berikut merupakan penjelasan lengkapnya.

1. Fungsi Wawasan Nusantara Secara Umum

Fungsi wawasan nusantara secara umum berperan sebagai pedoman, motivasi,

dorongan dan rambu-rambu dalam memastikan semua kebijaksanaan, ketentuan,

tindakan, serta perbuatan untuk penyelenggaraan Negara di pusat serta daerah

ataupun untuk semua rakyat Indonesia dalam kehidupan masyarakat, berbangsa

serta bernegara.

Selain itu wawasan nusantara juga berfungsi untuk membentuk dan membina

persatuan kesatuan bangsa dan negara Indonesia serta merupakan ajaran dasar

nasional yang melandasi kebijakan serta langkah pembagunan nasional di

Indonesia.

5|P a g e
2. Fungsi Wawasan Nusantara Menurut Para Ahli

Fungsi wawasan nusantara menurut para ahli dibedakan dalam beberapa pandangan.

Berikut merupakan beberapa fungsi fungsi wawasan nusantara menurut para ahli.

a) Fungsi wawasan nusantara sebagai konsepsi ketahanan nasional yaitu

sebagai konsep dalam pembangunan, pertahanan keamanan serta

kewilahayan.

b) Fungsi wawasan nusantara sebagai pembangunan nasional yaitu meliputi

kesatuan politik, sosial dan ekonomi, sosial dan politik, kesatuan

pertahanan serta keamanan.

c) Fungsi wawasan nusantara sebagai pertahanan dan keamanan yaitu

pandangan geopolitik Indonesia sebagai satu kesatuan pada seluruh

wilayah serta seluruh kekuatan negara.

3. Fungsi wawasan nusantara sebagai wawasan kewilayahan yaitu pembatasan

negara untuk menghindari adanya sengketa antar negara tetangga. Batasan dan

tantangan negara Republik Indonesia adalah:

a) Risalah sidang BPUPKI tanggal 29 Mei-1 Juni 1945 tentang negara

Republik Indonesia dari beberapa pendapat para pejuang nasional. Dr.

Soepomo menyatakan Indonesia meliputi batas Hindia Belanda, Muh.

Yamin menyatakan Indonesia meliputi Sumatera, Jawa, Sunda Kecil,

Borneo, Celebes, Maluku-Ambon, Semenanjung Melayu, Timor, Papua, Ir.

Soekarno menyatakan bahwa kepulauan Indonesia merupakan satu

kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

6|P a g e
b) Ordonantie (UU Belanda) 1939, yaitu penentuan lebar laut sepanjang 3 mil

laut dengan cara menarik garis pangkal berdasarkan garis air pasang surut

atau countour pulau/darat. Ketentuan ini membuat Indonesia bukan

sebagai negara kesatuan, karena pada setiap wilayah laut terdapat laut

bebas yang berada di luar wilayah yurisdiksi nasional.

c) Deklarasi Juanda, 13 Desember 1957 merupakan pengumuman pemerintah

RI tentang wilayah perairan negara RI, yang isinya:

 Cara penarikan batas laut wilayah tidak lagi berdasarkan garis pasang

surut (low water line), tetapi pada sistem penarikan garis lurus

(straight base line) yang diukur dari garis yang menghubungkan titik

- titik ujung yang terluar dari pulau-pulau yang termasuk dalam

wilayah RI.

 Penentuan wilayah lebar laut dari 3 mil laut menjadi 12 mil laut.

 Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) sebagai rezim Hukum Internasional, di

mana batasan nusantara 200 mil yang diukur dari garis pangkal

wilayah laut Indonesia. Dengan adanya Deklarasi Juanda, secara

yuridis formal, Indonesia menjadi utuh dan tidak terpecah lagi.

7|P a g e
B. Tujuan Wawasan Nusantara

Tujuan Wawasan Nusantara adalah mewujudkan nasionalisme yang tinggi di segala

bidang dari rakyat Indonesia yang lebih mengutamakan kepentingan nasional dari

pada kepentingan orang perorangan, kelompok, golongan, suku bangsa/daerah.

Tujuan wawasan nusantara secara umum dibedakan menjadi tujuan nasional serta

tujuan wawasan nusantara keluar dan ke dalam. Tujuan nasional tercatat dalam

pembukaan UUD 1945. Sementara tujuan ke luar dan ke dalam berhubungan dengan

ruang lingkupnya.

a) Tujuan Wawasan Nusantara Nasional

Tujuan nasional dapat dilihat dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945,

dijelaskan bahwa tujuan kemerdekaan Indonesia adalah “untuk melindungi segenap

bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk mewujudkan

kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan

ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan

sosial.”

b) Tujuan Wawasan Nusantara Ke Luar

Tujuan wawasan nusantara keluar adalah menjamin kepentingan nasional dalam era

globalisasi yang semakin mendunia ini maupun kehidupan dalam negeri serta

melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi,

keadilan sosial, serta kerjasama dan sikap saling hormat menghormati. Artinya,

8|P a g e
bangsa Indonesia harus terus-menerus mengamankan dan menjaga kepentingan

nasionalnya dalm kehidupan internasionalnya dalam semua aspek kehidupan, baik

politik, ekonomi, sosial budaya maupun pertahanan dan keamanan demi tercapainya

tujuan nasional sesuai tertera dalam UUD 1945.

c) Tujuan Wawasan Nusantara Ke Dalam

Tujuan wawasan nusantara kedalam adalah menjamin persatuan dan kesatuan di

segenap aspek kehidupan nasional, baik aspek alamiah maupun aspek sosial. Hal ini

berarti bahwa bangsa Indonesia harus meningkatkan kepekaannya dan berusaha

untuk mencegah dan mengatasi sedini mungkin faktor-faktor penyebab timbulnya

disintregasi bangsa dan terus-menerus mengupayakan dan terjaganya persatuan dan

kesatuan dalam kebhinekaan.

Nah demikianlah referensi mengenai fungsi dan tujuan wawasan nusantara di

Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara lengkap beserta penjelasannya

menurut para ahli. Pendidikan wawasan nusantara sangat penting karena bertujuan

untuk meningkatkan kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia.

9|P a g e
II. Unsur dasar wawasan nusantara

Wawasan nusantara memiliki unsur dasar yang terbagi menjadi 3 bagian, yaitu :

1. Wadah

a) Wujud Wilayah / Bentuk Wilayah

Batas ruang lingkup wilayah nusantara ditentukan oleh lautan yang di dalamnya

terdapat gugusan ribuan pulau yang saling dihubungkan oleh perairan. Oleh karena

itu Nusantara dibatasi oleh lautan dan daratan serta dihubungkan oleh perairan

didalamnya. Setelah bernegara dalam negara kesatuan Republik Indonesia, bangsa

indonesia memiliki organisasi kenegaraan yang merupakan wadah berbagi

kegiatn kenegaraan dalam wujud suprastruktur politik. Sementara itu, wadah dalam

kehidupan bermasyarakat adalah lembaga dalam wujud infrastruktur politik. Letak

geografis negara berada di posisi dunia antara dua samudra, yaitu Samudra Pasifik

dan Samudra Hindia, dan antara dua benua, yaitu banua Asia dan benua Australia.

Perwujudan wilayah Nusantara ini menyatu dalam kesatuan politik, ekonomi,

sosial-budaya, dan pertahanan keamanan.

b) Tata Inti Organisasi

Bagi Indonesia, tata inti organisasi negara didasarkan pada UUD 1945 yang

menyangkut bentuk dan kedaulatan negara kekuasaaan pemerintah, sistem

pemerintahan, dan sistem perwakilan. Negara Indonesia adalah negara kesatuan

yang berbentuk republik. Kedaulatan di tangan rakyat yang dilaksanakan

sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Sistem pemerintahan,

menganut sistem presidensial. Presiden memegang kekuasaan bersadarkan UUD

10 | P a g e
1945. Indonesia adalah Negara hukum( Rechtsstaat ) bukan Negara kekuasaan (

Machtsstaat ).

c) Tata Kelengkapan Organisasi

Wujud tata kelengkapan organisasi adalah kesadaran politik dan kesadaran

bernegara yang harus dimiliki oleh seluruh rakyat yang mencakup partai politik,

golongan dan organisasi masyarakat, kalangan pers seluruh aparatur negara. Yang

dapat diwujudkan demokrasi yang secara konstitusional berdasarkan UUD 1945 dan

secara ideal berdasarkan dasar filsafat pancasila.

2. Isi

Aspirasi bangsa yang berkembang di masyarakat dan cita-cita serta tujuan nasional

yang terdapat pada pembukaan UUD 1945. Untuk mencapai aspirasi yang

berkembang di masyarakat maupun cita-cita dan tujuan nasional seperti tersebut di

atas, bangsa Indonesia harus mampu menciptakan persatuan dan kesatuan dalam

kebhinekaan dalam kehidupan nasional. Isi wawasan nusantara menyangkut dua hal

yang essensial (penting) ,yaitu realisasi aspirasi bangsa sebagai kesepakatan bersama

serta pencapaian cita-cita dan tujuan nasional, dan persatuan dan kesatuan dalam

kebhinekaan yang meliputi semua aspek kehidupan nasional.

Isi wawasan nusantara tercemin dalam perspektif kehidupan manusia Indonesia

meliputi:

a) Cita-cita bangsa Indonesia tertuang di dalam Pembukaan UUD 1945 yang

menyebutkan bahwa negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan

makmur. Rakyat Indonesia yang berkehidupan kebangsaan yang bebas. Dan

pemerintahan Negara Indonesia melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh

11 | P a g e
tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan

umum,mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia

yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

b) Asas keterpaduan semua aspek kehidupan nasional berciri manunggal, utuh

menyeluruh meliputi :

a. Satu kesatuan wilayah nusantara yang mencakup daratan perairan dan

dirgantara secara terpadu.

b. Satu kesatuan politik, dalam arti satu UUD dan politik pelaksanaannya serta

satu ideologi dan identitas nasional.

c. Satu kesatuan sosial-budaya, dalam arti satu perwujudan masyarakat Indonesia

atas dasar “Bhinneka Tunggal Ika”, satu tertib sosial dan satu tertib hukum.

d. Satu kesatuan ekonomi dengan berdasarkan atas asas usaha bersama dan asas

kekeluargaan dalam satu sistem ekonomi kerakyatan.

e. Satu kesatuan pertahanan dan keamanan dalam satu system terpadu, yaitu

sistem pertahanan keamanan rakyat semesta (Sishankamrata).

f. Satu kesatuan kebijakan nasional dalam arti pemerataan pembangunan dan

hasil-hasilnya yang mencakup aspek kehidupan nasional.

3. Tata Laku

Tata laku wawasan nusantara mencakup dua hal yaitu, segi batiniah dan lahiriah. Tata

laku merupakan dasar interaksi antara wadah dengan isi, yang terdiri dari tata laku tata

laku batiniah dan lahiriah. Tata laku batiniah mencerminkan jiwa, semangat, dan

mentalitas yang baik dari bangsa indonesia, sedang tata laku lahiriah tercermin dalam

tindakan , perbuatan, dan perilaku dari bangsa Indonesia. Tata laku

12 | P a g e
lahiriah merupakan kekuatan yang utuh, dalam arti kemanunggalan. Meliputi

perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian.Kedua hal tersebut akan

mencerminkan identitas jati diri atau kepribadian bangsa indonesia berdasarkan

kekeluargaan dan kebersamaan yang memiliki rasa bangga dan cinta kepada bangga

dan tanah air sehingga menimbulkan nasionalisme yang tinggi dalm segala aspek

kehidupan nasional.

Berdasarkan uraian di atas, unsur wawasan nusantara dappat disimpulkan sebagai

berikut :

a) Wadah dari wawasan nusantara adalah wilayah negara kesatuan RI yang berupa

nusantara dan organisasi negara RI sebagai kesatuan utuh.

b) Isi wawasan nusantara adalah aspirasi bangsa Indonesia berupa cita-cita

nasional berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

c) Tata laku dari wawasan nusantara adalah kegiatan atau tindakan/ perilaku

bangsa Indonesia untuk melaksanakan falsafah Pancasila dan UUD 1945 yang

apabila dilaksanakan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dapat

menghasilkan wawsan nusantara.

13 | P a g e
III. Wawasan nusantara sebagai wawasan sebagai wawasan untuk

mencapai tujuan nasional

Wawasan Nusantara mencakup :

1. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Politik, dalam arti:

a. Bahwa kebulatan wilayah nasional dengan segala isi dan kekayaannya

merupakan satu kesatuan wilayah, wadah, ruang hidup, dan kesatuan matra

seluruh bangsa serta menjadi modal dan milik bersama bangsa.

b. Bahwa bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku dan berbicara dalam

berbagai bahasa daerah serta memeluk dan meyakini berbagai agama dan

kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa harus merupakan satu kesatuan

bangsa yang bulat dalam arti yang seluas-luasnya.

c. Bahwa secara psikologis, bangsa Indonesia harus merasa satu, senasib

sepenanggungan, sebangsa, dan setanah air, serta mempunyai tekad dalam

mencapai cita-cita bangsa.

d. Bahwa Pancasila adalah satu-satunya falsafah serta ideologi bangsa dan negara

yang melandasi, membimbing, dan mengarahkan bangsa menuju tujuannya.

e. Bahwa kehidupan politik di seluruh wilayah Nusantara merupakan satu

kesatuan politik yang diselenggarakan berdasarkan Pancasila dan Undang-

Undang Dasar 1945.

f. Bahwa seluruh Kepulauan Nusantara merupakan satu kesatuan sistem hukum

dalam arti bahwa hanya ada satu hukum nasional yang mengabdi kepada

kepentingan nasional.

14 | P a g e
g. Bahwa bangsa Indonesia yang hidup berdampingan dengan bangsa lain ikut

menciptakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian

abadi, dan keadilan sosial melalui politik luar negeri bebas aktif serta diabdikan

pada kepentingan nasional.

2. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai satu Kesatuan Ekonomi, dalam arti :

a. Bahwa kekayaan wilayah Nusantara baik potensial maupun efektif adalah

modal dan milik bersama bangsa, dan bahwa keperluan hidup sehari-hari harus

tersedia merata di seluruh wilayah tanah air.

b. Tingkat perkembangan ekonomi harus serasi dan seimbang di seluruh daerah,

tanpa meninggalkan ciri khas yang dimiliki oleh daerah dalam pengembangan

kehidupan ekonominya.

c. Kehidupan perekonomian di seluruh wilayah Nusantara merupakan satu

kesatuan ekonomi yang diselenggarakan sebagai usaha bersama atas asas

kekeluargaan dan ditujukan bagi sebesar-besar kemakmuran rakyat.

3. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Sosial dan Budaya,

dalam arti :

a. Bahwa masyarakat Indonesia adalah satu, perikehidupan bangsa harus

merupakan kehidupan bangsa yang serasi dengan terdapatnya tingkat

kemajuan masyarakat yang sama, merata dan seimbang, serta adanya

keselarasan kehidupan yang sesuai dengan tingkat kemajuan bangsa.

b. Bahwa budaya Indonesia pada hakikatnya adalah satu, sedangkan corak

ragam budaya yang ada menggambarkan kekayaan budaya bangsa yang

15 | P a g e
menjadi modal dan landasan pengembangan budaya bangsa seluruhnya,

dengan tidak menolak nilai – nilai budaya lain yang tidak bertentangan dengan

nilai budaya bangsa, yang hasil-hasilnya dapat dinikmati oleh bangsa.

4. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Pertahanan Keamanan,

dalam arti :

a. Bahwa ancaman terhadap satu pulau atau satu daerah pada hakekatnya

merupakan ancaman terhadap seluruh bangsa dan negara.

b. Bahwa tiap-tiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama

dalam rangka pembelaan negara dan bangsa.

16 | P a g e
IV. Aplikasi penggunaan pendekatan wawasan nusantara dalam

kehidupan sehari-hari

Wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri

dan bentuk geografinya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, sebagaimana yang

dituliskan pada tulisan sebelumnya dalam perannya dalam geopolitik

Indonesia. Penerapan Wawasan Nusantara sendiri tentu harus tercermin dalam pola

pikir, sikap dan tindakan yang selalu mendahulukan kepentingan bangsa di

atas kepentingan pribadi. Artinya, Wawasan Nusantara menjadi hal yang mendasari

cara berfikir, bersikap serta bertindak dalam menyikapi, menangani masalah yang

menyangkut kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Setelah kita tahu

arti dan maksud dari wawasan nusantara, sudah seharusnya hal tersebut kita terapkan

dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa implementasi dari wawasan

nusantara:

a) Implementasi Wawasan Nusantara dalam Kehidupan Ekonomi

Dalam kehidupan ekonomi ini akan terciptanya tatanan ekonomi yang menjamin

pemenuhan dan meningkatnya kesejahteraan dan kemakmuran rakyat dengan

merata dan adil. Di lain sisi, Implementasi Wawasan Nusantara mencerminkan

sikap tanggung jawab pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) yang selalu

memperhatikan kebutuhan masyarakat tiap daerah secara timbal balik dan

kelestarian Sumber Daya Alam (SDA) itu sendiri.

b) Implementasi Wawasan Nusantara dalam Kehidupan Politik

17 | P a g e
Dalam kehidupan politik ini akan menciptakan iklim penyelenggaraan negara yang

lebih sehat nan dinamis. Hal tersebut tampak di dalam wujud pemerintahan yang

aspiratif, kuat serta terpercaya yang dibangun sebagai penjelmaan kedaulatan

rakyat.

c) Implementasi Wawasan Nusantara dalam Kehidupan Sosial Budaya

Dalam kehidupan sosial budaya akan menciptakan sikap lahir dan batin yang

mampu untuk menerima, mengakui dan menghormati segala bentuk perbedaan

atau kebhinnekaan sebagai kenyataan hidup sekaligus menjadi karunia dari Sang

Pencipta. Implementasi Sosial Budaya ini juga akan menciptakan kehidupan

masyarakat dan bangsa yang lebih rukun dan bersatu tanpa membeda-bedakan

agama, suku, asal daerah atau bahkan kepercayaan serta golongan berdasar status

sosialnya.

d) Implementasi Wawasan Nusantara dalam Kehidupan HanKam

Dalam kehidupan hankam akan menumbuhkembangkan rasa kesadaran cinta

tanah air dan bangsa yang nantinya apabila diterapkan akan membentuk sikap Bela

Negara dalam diri tiap Warga Negara Indonesia.

Dengan adanya wawasan nusantara, kita harus memiliki sikap dan perilaku yang

sesuai dengan perejuangan, cinta tanah air serta rela berkorban bagi nusa dan

bangsa. Alangkah baiknya jika Wawasan Nusantara benar-benar diterapkan

dilingkungan sekolah atau pada jenjang sekolah pertama yaitu Sekolah Dasar, hal

18 | P a g e
itu dimaksudkan agar setelah mereka besar nanti dia akan memiliki jiwa sosial

yang tinggi.

19 | P a g e
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan

Kesimpulan dari penulisan makalah tentang wawasan nusantara ini

adalah:

1. Dengan mengetahui tentang wawasan nusantara akan

menyadarkan warga negara untuk memiliki cara pandang dan

konsepsi wawasan nusantara untuk dapat mengerti,

memahami, menghayati tentang hak dan kewajiban sebagai

warga negara.

2. Wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa

Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba

beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan

persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam

menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan

bernegara untuk mencapai tujuan nasional.

3. Konsepsi wawasan nusantara mencakup beberapa hal,

diantaranya adalah unsur wawasan nusantara, aspirasi bangsa,

isi dari wawasan nusantara dan hakekat dari wawasan

nusantara.

20 | P a g e
4. Asas wawasan nusantara terdiri dari kepentingan/tujuan yang

sama, keadilan, kejujuran, solidaritas, kerjasama, dan

kesetiaan terhadap kesepakatan.

5. Fungsi Wawasan Nusantara adalah pedoman,

motivasi,dorongan serta rambu-rambu dalam menentukan

segala kebijaksanaan, keputusan, tindakan dan perbuatan.

Tujuan Wawasan Nusantara adalah mewujudkan

nasionalisme yang tinggi di segala bidang dari rakyat

Indonesia yang lebih mengutamakan kepentingan nasional

dari pada kepentingan orang perorangan, kelompok,

golongan, suku bangsa/daerah.

6. Arah pandang wawasan nusantara ada 2 yaitu arak ke dalam dan ke

luar.

7. Geopolitik adalah ilmu yang mempelajari gejala-gejala politik dari

aspek geografi.

21 | P a g e
2. Saran

Saran dari penulisan dari makalah ini adalah:

1. Wawasan nusantara perlu diterapkan pada pemerintah demi

menjaga keutuhan negara kesatuan republik Indonesia.

Pada kenyataannya penerapan wawasan nusantara kurang

dilakukan oleh warga negara Indonesia, maka dari itu

sangat diperlukan demi menjawab tantangan masa depan

yang dapat memecah belah suatu negara.

2. Penjelasan yang ada di dalam makalah ini semoga dapat

membantu mengaplikasikan wawasan nusantara pada setiap

warga negara untuk dapat menjalankan kehidupan

berbangsa dan bernegara.

DAFTAR PUSTAKA

https://rifaldifath.wordpress.com/2015/06/28/beberapa-bentuk-penerapan-wawasan-

nusantara-dalam-kehidupan-sehari-hari/

22 | P a g e
http://bobyhermawan.blogspot.com/2011/03/wawasan-nusantara-kesatuan.html

http://ruanasagita.blogspot.com/2018/03/7-arti-perwujudan-kepulauan-nusantara.html

http://ngainirochmah.blogspot.com/2013/03/aplikasi-wawasan-nusantara-dalam.html

Sunarto, dkk. 2013. Pendidikan Kewarganegaraan Di Perguruan Tinggi. Semarang

:Pusat Pengembangan MKU/MKDK-LP3 Universitas Negeri Semarang.

https://id.wikipedia.org/wiki/Wawasan_Nusantara

http://www.dosenpendidikan.com/

Santoso Budi, dkk. 2005. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta : Gramedia Pustaka

Utama.

Winarno, Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan Panduan Kuliah di

Perguruan Tinggi, Jakarta: Bumi Aksara, 2014, ed. 3, cet. 2

https://omgeboy.wordpress.com/2013/10/28/teori-teori-geopolitik/

http://chubhichubhi.blogspot.co.id/2011/04/asas-wawasan-nusantara-kedudukan-

fungsi.html

23 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai