PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehidupan manusia di dunia mempunyai kedudukan sebagai
hamba Tuhan Yang Maha Esa dan sebagai wakil Tuhan (Khalifatullah) di
bumi yang menerima amanat-NYA untuk mengelola kekayaan alam. Adapun
sebagai wakil Tuhan di bumi, manusia dalam hidupnya berkewajiban
memelihara dan memanfaatkan segenap karunia kekayaan alam dengan sebaik
baiknya untuk kebutuhan hidupnya. Manusia dalam menjalankan tugas dan
kegiatan hidupnya bergerak dalam dua bidang yaitu universal filosofis dan
sosial politis. Bidang universal filosofis bersifat transeden dan idealistik
misalnya dalam bentuk aspirasi bangsa, pedoman hidup dan pandangan hidup
bangsa. Aspirasi bangsa ini menjadi dasar wawasan nasional bangsa Indonesia
dalam kaitannya dengan wilayah Nusantara.
Sebagai negara kepulauan dengan masyarakatnya yang berbhineka,
negara Indonesia memiliki unsur unsur kekuatan sekaligus kelemahan.
Kekuatannya terletak pada posisi dan keadaan geografi yang strategis dan
kaya akan sumber daya alam (SDA). Sementara kelemahannya terletak pada
wujud kepulauan dan keanekaragaman masyarakat yang harus disatukan
dalam satu bangsa, satu negara dan satu tanah air.
Dalam kehidupannya, bangsa Indonesia tidak terlepas dari pengaruh
interaksidan
interelasi
dengan
lingkungan
sekitarnya
(regional
atau
sebagai
pedoman
agar
tidak
terombang
ambing
dalam
BAB II
PEMBAHASAN
A. Wawasan Nasional.
Sebelum membahas Wawasan Nusantara, kita sebaiknya terlebih
dahulu mengerti dan memahami wawasan nasional suatu secara universal.
Suatu bangsa meyakini bahwa kebenaran yang hakiki atau kebenaran yang
mutlak adalah kebenaran yang datang dari Tuhan, pencipta alam semesta.
Manusia memiliki kelebihan dari makhluk yang lain melalui akal pikiran dan
budi nuraninya. Namun, kemampuannya dalam menggunakan akal pikiran dan
budi nurani tersebut terbatas, sehingga manusia yang satu dan yang lain tidak
memiliki tingkat kemampuan yang sama. Dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara, keanekaragaman tersebut memerlukan perekat agar bangsa yang
bersangkutan dapat bersatu memelihara keutuhan negaranya.
Suatu bangsa yang telah bernegara, dalam menyelenggarakan
kehidupannya tidak terlepas dari pengaruh lingkungannya. Pengaruh itu
timbul dari hubungan timbal balik antara filosofi bangsa, ideologi, aspirasi
serta cita-cita dan kondisi sosial masyarakat, budaya, tradisi, keadaan alam,
wilayah serta pengalaman sejarahnya.
Pemerintah dan rakyat memerlukan suatu konsepsi berupa wawasan
nasional untuk menyelenggarakan kehidupannya. Wawasan ini dimaksudkan
untuk menjamin kelangsungan hidup, keutuhan wilayah serta jati diri bangsa.
Kata wawasan itu sendiri berasal dari wawas (bahasa Jawa )yang artinya
melihat atu memandang. Dengan penambahan akhiran an kata ini secara
harfiah memiliki arti yaitu cara meliha atau cara tinjau atau cara pandang.
Kehidupan
suatu
bangsa
dan
negara
senantiasa
dipengaruhi
oleh
pertama,
segala
cara
dihalalkan
dalam
merebut
dan
materialisme
Feuerbach
dan
teori
sintesis
Hegel
kelanjutan
politik
dengan
cara
kekerasan.
Bagi
wawasan
nusantara
berdasarkan
ketetapan
majelis
yang
berseragam
dan
bernilai
strategis
dengan
terpenting, terutama dan pelagos berarti laut atau wilayah lautan. Jadi
archipelago adalah lautan terpenting.
Istilah archipelago antara lain terdapat dalam naskah resmi
perjanjian antara Republik Venezza dengan Michael Palaleogus (1268)
yang menyebutkan arc(h) Pelegoyang maksudnya adalah Aigaius
Pelagos atau laut Aigia yang dianggap sebagai laut terpenting oleh
negara negara yang bersangkutan kemudian pengertian ini
berkembang tidak hanya laut Aigia tetapi juga termasuk pulau pulau
di dalamnya.
Lahirnya asas archipelago mengandung pengertian bahwa
pulau pulau tersebut selalu dalam kesatuan utuh, sementara tempat
unsur perairan atau lautan antara pulau pulau berfungsi sebagai unsur
penghubung dan bukan sebagai unsur pemisah.
b. Kepulauan Indonesia.
Bagian wilayah Indische Archipel yang dikuasai Belanda
dinamakan Nederandsch Oost Indishe Archipelago. Itulah wilayah
jajahan Belanda yang kemudian menjadi wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Sebagai sebutan untuk kepulauan ini sudah
banyak nama yang dipakai yaitu Hindia Timur, Insulinde oleh
Multatuli, Nusantara, Indonesia, Hindia Belanda (Nederlandschindie) pada masa penjajahan Belanda. Bangsa Indonesia sangat
mencintai nama Indonesia walaupun bukan dari bahasanya sendiri
tetapi ciptaan orang barat. Nama Indonesia mengandung arti yang
tepat, yaitu kepulauan India. Dalam bahasa Yunani, Indo berarti India
dan nesos berarti pulau.
Sebutan Indonesia merupakan ciptaan ilmuwan J.R Logan
dalam Journal of The Indian Archipelago And East Asia (1850). Sir
W.E. Maxwell (seorang ahli hukum) juga memakainya dalam
kegemarannya mempelajari rumpun melayu. Kata Indoneis semakin
terkenal berkat peran Adolf Bastian, seorang etnolog yang menegaskan
arti kepulauan ini dalam bukunya Indonesien Order Die Inseln Des
Selatan : 1115 LS
Barat : 9445 BT
Timur : 14105 BT
Jarak utara-selatan sekitar 1.888 Kemerdekaan, sedangkan
jarak barat-timur sekitar 5.110 Kemerdekaan. Luas wilayah Indonesia
seluruhnya adalah 5.193.250 km, yang terdiri dari daratan seluas
2.027.087 km dan perairan seluas 3.166.163 km.
2. Geopolitik dan Geostrategi.
a. Geopolitik.
1) Pengertian Geopolitik.
Geografi mempelajari fenomena geografi dari aspek
politik, sedangkan geopolitik mempelajari fenomena politik dari
aspek geografi.
Geopolitik
memaparkan
dasar
pertimbangan
dalam
hal-hal
dianalogikan
tertentu
dengan
pertumbuhan
pertumbuhan
negara
dapat
organisme
yang
bangsa
dalam
mempertahankan
kelangsungan
gagasan
kegiatan
(ekonomi,
perdagangan,
melanjutkan
ajaran
Ratzel
tentang
teori
Geopoltik adalah doktrin negara yang manitikberatkan soalsoal strategi perbatasan. Ruang hidup bangsa dan tekanantekanan kekuasaan dan sosial yang rasial mengharuskan
pembagian baru kekayaan alam di dunia. Geopolitik adalah
landasan bagi tindakan politik dalam perjuangan mendapatkan
ruang hidup.
5) Pandangan Ajaran Sir Walter Raleigh dan Alfred Thyer Mahan.
Kedua ahli ini mempunyai gagasan wawasan bahari,
yaitu kekuatan di laut. ajarannya mengatakan bahwa barang siapa
menguasai laut akan menguasai perdagangan. Menguasai
perdagangan berarti menguasai kekayaan duniasehingga pada
akhirnya menguasai dunia.
a) Pandangan Ajaran Nicholas J. Spkyman.
Ajaran ini menghasilkan teori yang dinamakan Teori
Daerah Batas (rimland) yaitu teori wawasan kombinasi yang
menggabungkan kekuatan darat, laut, dan udara. Dalam
pelaksanaannya, teori ini disesuaikan dengan keperluan dan
kondisi suatu negara
b) Pandangan Ajaran Sir Halfold Mackinder.
Teori ahli geopolitik ini pada dasarnya menganut
konsep kekuatan dan mencetuskan wawasan benua, yaitu
konsep kekutan di darat. Ajarannya menyatakan : barang
siapa dapat menguasai daerah jantung, yaitu Eurasia (Eropa
dan Asia), ia akan dapat menguasai pulau dunia, yaitu
Eropa, Asia dan Afrika.
c) Pandangan Ajaran W. Mitchel, A.Saversky, Giulio Douhet
dan John Frederik Charles Fuller.
Keempat ahli geopolotik ini berpendapat bahwa
kekuatan di udara justru yang paling menentukan..Mereka
melahirkan
teori
wawasan
dirgantara
yaitu
konsep
geopolitik
bangsa
Indonesia
yang
yang
berlandaskan
falsafah
Pancasila
dan
Belakang
Pemikiran
beradasarkan
Falsafah
Pancasila
2) Latar belakang pemikiran aspek kewilayahn Nusantara
3) Latar belakang pemikiran aspek Sosial Budaya bangsa
Indonesia
4) Latar belakang aspek Kesejarahan bangsa Indonesia
b. Geostrategi.
Geostrategi adalah politik dalam pelaksanaan, yaitu upaya
bagaimana mencapai tujuan atau sasaran yang ditetapkan sesuai
dengan keinginan keinginan politik. Sebagai contoh pertimbangan
geostrategis untuk negara dan bangsa Indonesia adalah kenyataan
posisi silang Indonesia dari berbagai aspek, disamping aspek aspek
geografi juga dari aspek . Aspek demografi, ideologi, politik,
ekonomi, sosial budaya, dan Hankam. Posisi silang Indonesia tersebut
dapat di rinci sebagai berikut :
1) Geografi : wilayah Indonesia terletak di antara dua benua, Asia
dan Australia; serta si antara samudra Pasifik dan samudra Hindia.
2) Demografi : penduduk Indonesia terletak di antara penduduk
jarang di selatan (Australia) dan penduduk padat di utara (RRC
dan Jepang)
kontinen
dengan
negara-negara
tetangga
melalui
perundingan.
3) Jika tidak ada garis batas, maka landas kontinen adalah suatu garis
yang di tarik di tengah-tengah antara pulau terluar Indonesia
dengan wilayah terluar negara tetangga.
4) Klaim tersebut tidak mempengaruhi sifat serta status dari perairan
diatas landasan kontinen Indonesia maupun udara diatasnya.
Asas-asas pokok tersebut dituangkan dalam Undang-Undang
Nomor 1 tahun 1973 tentang Landasan Kontinen Indonesia. Di
samping itu UU No. 1/1973 juga memberi dasar bagi pengaturan
eksplorasi serta penyelidikan ilmiah atas kekayaan alam di landas
kontinen dan masalah-masalah yang ditimbulkan.
d. Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)
Pengumuman Pemerintah tentang Zona Ekonomi Eksklusif
terjadi pada 21 Maret 1980. Batas ZEE adalah selebar 200 mil yang
aspirasi
bangsa
sebagai
kesepakatan
bersama
serta
kesejahteraan
umum,
mencerdaskan
kehidupan
kesatuan
kebijakan
nasional
dalam
arti
pemerataan
bangsa
indonesia
berdasarkan
kekeluargaan
dan
kebersamaan yang memiliki rasa bangga dan cinta kepada bangga dan
tanah air sehingga menimbulkan nasionalisme yang tinggi dalm segala
aspek kehidupan nasional.
F. Hakikat Wawasan Nusantara
Hakikat wawasan nusantara adalah keutuhan nusantara, dalam
pengertian cara pandang yang selalu utuh menyeluruh dalam lingkup
nusantara demi kepentingan nasional. Hal tersebut berarti bahwa setiap warga
bangsa dan aparatur negar harus berpikir, bersikap, dan bertindak secara utuh
menyeluruh demi kepentingan bangsa dan negara indonesia. Demikian juga
produk yang dihasilkan oleh lembaga negara harus dalam lingkup dan demi
kepentingan bangsa dan negara Indonesia, tanpa menghilangkan kepentingan
lainnya, seperti kepentingan daerah, golongan dan orang per orang.
G. Arah Pandang Wawasan Nusantara
1. Arah Pandang Ke Dalam
Arah pandang ke dalam bertujuan menjamin perwujudan persatuan
kesatuan segenap aspek kehidupan nasional, baik aspek alamiah maupun
sosial. Arah pandang ke dalam mengandung arti bahwa bangasa indonesia
harus peka dan berusaha untuk mencegah dan mengatasi sedini mungkin
faktor-faktor
penyebab
timbulnya
disintegrasi
bangsa
dan
harus
bangsa
Idonesia
harus
berusaha
mengamankan
nasional,
berkedudukan
sebagai
landasan
pedoman,
motivasi,
operasional.
2. Fungsi
Wawsan
dorongan,
serta
nusantara
berfungsi
rambu-rambu
dalam
sebagai
menentukan
segala
jenis
menghilangkan
kepentingan-kepentingan
individu,
kelompok,
suku
bangsa,atau daerah.
I. Implementasi Wawasan Nusantara
Implementasi atau penerapan wawasan nusantara harus tercermin pada
pola pikir, pola sikap, dan pola tindak yangsenantiasa mendahulukan
kepentingan bangsa dan negara daripada kepentingan pribadi atau kelompok.
Dengan kata lain, wawasan nusantara menjadi pola yang mendasari cara
berpikir, bersikap, dan bertindak dalam rangka menghadapi berbagai masalah
menyangkut kehidupan bermayarakat, berbangsa dan bernegara. Implementasi
wawasan nusantara senantiasa berorientasi pada kepentingan rakyat dan
wilayah tanah air secara utuh dan menyeluruh sebagai berikut :
1. Wawasan Nusantara sebagai Pancaran Falsafah Pancasila
Falsafah Pancasila diyakini sebagai pandangan hidup bangsa
Indonesia yang sesuai dengan aspirasinya. Keyakinan ini dibuktikan dalam
sejarah perjuangan bangsa Indonesia sejak awal proses pembentukan
Negara Kesatuan Republik Indonesia sampai sekarang.
Dengan demikian wawasan nusantara menjadi pedoman bagi
upaya mewujudkan kesatuan aspek kehidupan nasional untuk menjamin
kesatuan, persatuan dan keutuhan bangsa, serta upaya untuk mewujudkan
ketertiban dan perdamaian dunia.
2. Wawasan Nusantara dalam Pembangunan Nasional
a. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Politik
Bangsa Indonesia bersama bangsa-bangsa lain ikut menciptakan
ketertiban dunia dan perdamaian abadi melalui politik luar negeri yang
bebas aktif. Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan politik
akan menciptakan iklim penyelenggaraan negara yang sehat dan
dinamis. Hal tersebut tampak dalam wujud pemerintahan yang kuat
aspiratif dan terpercaya yang dibangun sebagai penjelmaan kedaulatan
rakyat.
perekonomian
di
seluruh
wilayah
nusantara
sistem
ekonomi
kerakyatan
untuk
sebesar-besar
kemakmuran rakyat.
c. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Sosial
Budaya
Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan sosial budaya
akan menciptakan sikap batiniah dan lahiriah yang mengakui segala
bentuk perbedaan sebagai kenyataan hidup sekaligus karunia Tuhan.
Implementasi ini juga akan menciptakan kehidupan masyarakat dan
bangsa yang rukun dan bersatu tanpa membedakan suku, asal usul
daerah, agama, atau kepercayaan,serta golongan berdasarkan status
sosialnya. Budaya Indonesia pada hakikatnya adalah satu kesatuan
dengan corak ragam budaya yang menggambarkan kekayaan budaya
bangsa. Budaya Indonesia tidak menolak nilai-nilai budaya asing
asalkan tidak bertentangan dengan nilai budaya bangsa sendiri dan
hasilnya dapat dinikmati.
luas
wilayah
sebagai
ruang
lingkup
tersebut
contoh-contoh
berpikir,
bersikapdan
bertindak
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan.
Wilayah Indonesia yang sebagian besar adalah wilayah perairan
mempunyai banyak celah kelemahan yang dapat dimanfaatkan oleh negara
lain yang pada akhirnya dapat meruntuhkan bahkan dapat menyebabkan
disintegrasi bangsa Indonesia. Indonesia yang memiliki kurang lebih 13.670
pulau memerlukan pengawasan yang cukup ketat. Dimana pengawasan
tersebut tidak hanya dilakukan oleh pihak TNI/Polri saja tetapi semua lapisan
masyarakat Indonesia. Bila hanya mengandalkan TNI/Polri saja yang
persenjataannya kurang lengkap mungkin bangsa Indonesia sudah tercabik
cabik oleh bangsa lain. Dengan adannya wawasan nusantara kita dapat
mempererat rasa persatuan di antara penduduk Indonesia yang saling
berbhineka tunggal ika.
Wawasan nasional bangsa Indonesia adalah wawasan nusantara yang
merupakan pedoman bagi proses pembangunan nasional menuju tujuan
nasional. sedangkan ketahanan nasional merupakan kondisi yang harus
diwujudkan agar proses pencapaian tujuan nasional tersebut dapat berjalan
dengan sukses. Oleh karena itu diperlukan suatu konsepsi ketahanan nasional
yang sesuai dengan karakteristik bangsa Indonesia.
B. Saran.
Dengan adanya wawasan nusantara, kita harus dapat memiliki sikap
dan perilaku yang sesuai kejuangan, cinta tanah air serta rela berkorban bagi
nusa dan bangsa. Dalam kaitannya dengan pemuda penerus bangsa hendaknya
ditanamkan sikap wawasan nusantara sejak dini sehingga kecintaan mereka
terhadap bangsa dan negara lebih meyakini dan lebih dalam. Untuk itulah
perlu kiranya pendidikan yang membahas/mempelajari tentang wawasan
nusantara dimasukan ke dalam suiatu kurikulum yang sekarang diterapkan
DAFTAR PUSTAKA
http://anang33.files.wordpress.com/2010/01/anang-wawasan-nusantara.doc
https://reknoasriani.wordpress.com/2011/04/23/pengertian-faktor-yangmempengaruhi-unsur-terbentuk-dan-implementasi-tentang-wawasannusantara/
TUGAS PKn
WAWASAN NASIONAL