MAKALAH
MATA KULIAH KEWARGANEGARAAN
Disusun Oleh :
PURNAMA AGUNG
NIM : 181021450030
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, Kami panjatkan puji syukur atas segala rahmat-Nya sehingga makalah
ini dapat tersusun hingga selesai. Terima kasih kepada Bapak Firdaus, selaku dosen
pada mata kuliah Kewarganegaraan yang telah memberikan tugas dan materi yang
bermanfaat ini.
Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan makalah ini. Akhir kata saya mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah
ini.
Purnama Agung
BAB I PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah.................................................................................................. 2
C. Tujuan ................................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN
A. Konsep Dasar Negara ............................................ Error! Bookmark not defined.
1. Pengertian Negara................................................................................................ 4
3. Unsur Negara....................................................................................................... 5
1. Negara Kesatuan.................................................................................................. 8
A. Kesimpulan .......................................................................................................... 12
B. Saran-Saran .......................................................................................................... 12
A. Latar belakang
Negara bisa menjadi jembatan penghubung antara kebebasan yang
satu dan yang lain. Kebebasan kita merampaas barang orang lain, misalnya
rakyat titipkan Negara, dan timbal baliknya Negara menjamin hak milik
seseorang. Hasil dari jual beli kebebasan inilah yang kita namakan hukum.
Selain hak milik, kebebasan melakukan kekerasan terhadap orang lain juga
kita harus titipkan kepada Negara. Alasannya, untuk menghindari
pertempuran fisik antara manusia satu dan manusia lainnya. Dinamika
masyarakat disekitar kita telah membuktikannya. Disaat terjadi perselisihan
dimana emosi setiap orang meningkat, jika tidak dicegah akan timbul
perkelahian. Jika kekerasan tidak dijamin, bisa dibayangkan apa yang terjadi
dengan si lemah, ia akan menjadi sasaran manusia lain, padahal, si lemah
juga perlu penghargaan dan pengakuan sebagai manusia. Jika dilihat secara
mendalam Negara memiliki fungsi mewujudkan hak-hak warga negaranya
merujuk pendapat Friedrich Hegel, Negara merupakan organisasi yang
muncul sebagai sintesis dari kemerdekaan individual dengan kemerdekaan
universal hal ini mirip dengan apa yang dipaparkan Isiyah Berlin tentang
Negara yang memiliki fungsi untuk menjembatani pertarungan antara
kebebasan positif dan kebebasan negatif.
Jadi Negara memiliki wewenang penuh mengatur dan mengendalikan
persoalan bersama atas masyarakat. Dalam struktur masyarakat selalu ada
dikotomi antara pengatur dan yang diatur. Jika zaman feodal rakyat
diperintah oleh para bangsawan, diera globalisasi pemerintahan dijalankan
oleh elit politik. Namanya saja elit, sehingga jumlahnya pasti lebih sedikit
dan lebih pintar ketimbang rakyat yang diatur. Nah, dalam praktiknya or ang
yang mengurusi kepentingan rakyat banyak harus dipilih oleh rakyat. Hal ini
terkait dengan kepercayaan dan legitimaasi rakyat kepada para
penyelenggara Negara. Pemilihan pejabat pengelola Negara harus terlaksana
secara jujur dan adil.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian Negara ?
2. Apa konsep dasar Negara ?
3. Unsur – Unsur apakah yang ada dalam sebuah Negara ?
4. Teori apa yang berkaitan dengan terbentuknya sebuah Negara ?
5. Bagaimana bentuk – bentuk Negara ?
6. Apakah yang menjadi konsep relasi Agama dan Negara ?
b. Secara Terminologi
Negara merupakan suatu organisasi di antara sekelompok atau
beberapa kelompok manusia yang secara bersama-sama mendiami
suatu wilayah (territorial) tertentu dengan mengakui adanya suatu
pemerintahan yang mengurus tata tertib dan keselamatan sekelompok
atau beberapa kelompok manusia yang ada di wilayahnya.Organisasi
negara dalam suatu wilayah bukanlah satu-satunya organisasi, ada
organisasi-organisasi lain (keagamaan, kepartaian, kemasyarakatan dan
organisasi lainnya yang masing-masing memiliki kepribadian yang
lepas dari masalah kenegaraan). Secara umum negara dapat diartikan
sebagai suatu organisasi utama yang ada di dalam suatu wilayah karena
memiliki pemerintahan yang berwenang dan mampu untuk turut
campur dalam banyak hal dalam bidang organisasi-organisasi lainnya.
2. Tujuan Negara
Sebagai sebuah organisasi kekuasaan dari kumpulan orang-orang
yang mendiami suatu wilayah atau negara tertentu dikarenakan negara itu
memiliki tujuan yang disepakati bersama oleh masyarakat yang ada di
dalamnya. Diantaranya :
1. Negara bertujuan untuk memperluas kekuasaan.
2. Negara bertujuan menyelenggarakan ketertiban hukum.
3. Negara bertujuan untuk mencapai kesejahteraan umum.
b. Wilayah
Wilayah adalah unsur negara yang harus terpenuhi, karena tidak
mungkin ada negara tanpa ada batas-batas teritorial yang jelas. Jadi
secara umum wilayah dalam sebuah negara bisanya mencakup daratan,
perairan, samudera, laut, sungai dan udara.
c. Pemerintah
Pemerintah adalah alat kelengkapan negara yang bertugas
memimpin organisasi negara tersebut untuk mencapai tujuan bersama
didirikan sebuah negara.
2. Teori Ketuhanan
Negara dibentuk oleh Tuhan dan pemimpin-pemimpin
Negara ditunjuk oleh Tuhan Raja dan pemimpin – pemimpin Negara
hanya bertanggung jawab pada Tuhan dan tidak pada siapapun.
4. Teori Organis
Negara disamakan dengan makhluk hidup, manusia atau
binatang individu yang merupakan komponen-komponen Negara
dianggap sebagai sel-sel dari makhluk hidup itu. Kehidupan corporal
dari Negara dapat disamakan sebagai tulang belulang manusia,
undang-undang sebagai syaraf, raja (kaisar) sebagai kepala dan para
individu sebagai daging makhluk itu.
5. Teori Historis
Teori ini menyatakan bahwa lembaga-lembaga social tidak
dibuat, tetapi tumbuh secara revolusioner sesuai dengan kebutuhan-
kebutuhan manusia.
a. Monarki
Pemerintahan monarki adalah model pemerintahan yang di kepalai
oleh raja atau ratu. Dalam praktiknya, monarki memilki dua jenis:
monarki absolute dan monarki konstitusional. Monarki absolute adalah
model pemerintahan dengan kekuasaan tertinggi di tangan satu orang
raja atau ratu. Termasuk dalam katagori ini adalah Arab Saudi.
Sedangkan, monarki konstitusional adalah bentuk pemerintahan yang
kekuasaan kepala pemerintahnya (perdana menteri) di batasi oleh
ketentuan-ketentuan konstitusi Negara. Praktik monarki konstitusional
ini adalah yang paling banyak di praktikkan di beberapa Negara seperti
Malaysia, Thailand, Jepang, dan Inggris. Dalam model monarki
konstitusional ini, kedudukan Negara hanya sebatas simbol Negara.
c. Demokrasi
Pemerintah model demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang
bersandar pada kedaulatan rakyat atau mendasarkan kekuasaannya
pada pilihan dan hendak rakyat melalui mekanisme pemilihan umum
(pemilu).
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara umum agama diartikan sesuai dengan pengalaman dan
penghayatan individu terhadap agama yang di anutnya agama adalah
kepercayaan kepada tuhan yang maha esa serta hokum-hukum yang
diwahyukan kepada utusannya agar penganutnya bisa hidup bahagia dunia
akhirat.
Sedangkan negara adalah suatu organisasi dalam suatu wilayah yang
merupakan alat untuk mengatur hubungan-hubungan individu serta
menetapkan tujuan hidup bersama dalam wilayah tersebut.
Ada beberapa pandangan tentang hubungan agama dan negara
diantaranya : menurut paham teokrasi, paham sekuler, dan menurut islam yang
kesemuanya itu memiliki pandangan yang berbeda.
B. Saran – Saran
Sebagai penganut agama dan warga negara diharapkan kita bisa
berpegang teguh terhadap tata nilai yang ada dalam ajaran agama dan aturan
dalam menjalin hubungan dengan individu yang lain dalam masyarakat
mewujudkan tujuan bersama.
Kita tahu bahwa agama dan negara berperan mengatur masyarakat
sehingga semua tingkah laku masyarakat harus didasarkan kepada aturan
tersebut.