MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Pendidikan Pancasila
yang diampu oleh Dr. Bambang Sigit Widodo, M.Pd
Kelas : 2018 B
Kelompok :1
Praktikan : 1. Nur Eka Rahmawati (18010664009)
2. Dwi Yani Qurrota A. (18010664018)
3. Nyoman Dharma M. (18010664025)
4. Wakhidatun Nafiatus S. (18010664153)
c. Sosio-Kultural
Pendidikan Pancasila pada hakikatnya adalah upaya pembentukan kepribadian
bangsa, yang memfokuskan pada moral yang harus dikembangkan dalam
kehidupan sehari-hari. Kepribadian yang terbentuk memerlukan pembinaan agar
dapat tumbuh dan berkembang secara positif dan konstruktif. Hal ini dilakukan
demi mempertahankan eksistensi bangsa Indonesia dalam kancah pergaulan
dunia Internasional.
d. Yuridis
Mata kuliah Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi dilaksanakan atas dasar
landasan yuridis, diantaranya :
1) UUD NRI 1945
2) Ketetapan MPRS/MPR
3) Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional
4) Peraturan Pemerintah tentang Pendidikan Tinggi
5) Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
6) Surat Keputusan Dirjen Dikti Depdikbud Depdiknas
7) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
Sila-sila Pancasila yang tertuang dalam pembukaan UUD NRI tahun 1945
secara fisologis-sosiologis sebagai norma dasar Indonesia dan dalam konteks
politis-yuridis sebagai dasar negara. Pancasila dalam segi implementasi terdiri
dari nilai dasar, nilai instrumental, dan nilai praksis. Nilai dasar Pancasila terdiri
dari nilai ketuhanan yang maha esa, nilai kemanusiaan yang adil dan beradab,
nilai persatuan Indonesia, nilai kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan / perwakilan, dan nilai keadilan sosial
bagi seluruh bangsa Indonesia. nilai-nilai tersebut terdapat pada pembukaan UUD
NRI tahun 1945, dan penjelasan UUD NRI tahun 1945 yang mengamanatkan
bahwa nilai dasar tersebut dijabarkan secara konkrit dalam batang tubuh UUD
NRI tahun 1945 dan juga dalam semua peraturan perundang-undangan
pelaksanaannya. Nilai instrumental adalah penjelasan dari nilai dasar, yaitu
semua perangkat perundang-undang harus merupakan penjabaran dari nilai-nilai
dasar Pancasila. Apabila seluruh peraturan perundang-undangan telah terlaksana
dengan baik maka, nilai praksis dari Pancasila juga sudah tercapai dan terbukti
pada tingkah laku setiap warga Negara.
Penyelenggaraaan pendidikan Pancasila di perguruan tinggi dimaksudkan
bahwa mahasiswa akan menjadi agen perubahan yang memiliki intelektual dan
kelak akan menjadi tenaga inti pembangunan dan memegang kekuasaan
kepemimpinan bangsa disetiap lembaga negara dan lembaga-lembaga lainnya
(Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Dirjen Dikti, 2003: vii).
e. Sosiologis
Kebhinekaan bangsa Indonesia yang tinggi dan kaya akan keberagaman suku,
ras, agama, etnik, bahasa, dan tradisi budaya menyebabkan ideologi Pancasila
dapat diterima sebagai ideologi pemersatu bangsa. Banyak sekali usaha
perpecahan dan pemberontakan oleh kelompok-kelompok masyarakat, dan nilai-
nilai Pancasila dijadikan solusi dalam menyatukan kembali perpecahan dan
menyelesaikan masalah pemberontakan. Bangsa Indonesia yang plural secara
sosiologis membutuhkan ideologi pemersatu Pancasila, oleh karena itu nilai-nilai
yang terdapat dalam Pancasila harus dipertahankan, dilaksanakan, dan
dilestarikan dari generasi ke generasi demi terjaganya keutuhan Bangsa
Indonesia.
PENUTUP