Disusun oleh:
Nama Kelompok : 1. Andien Prasya Al Auda (1218762)
2. Debby Ariantika (12184803)
3. Deta Farah Syifa (12184794)
4. Lintang Maharani E.L (12184406)
5. Riska Dinasari (12184849)
Kelas : 12.6C.21
2021
1
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur marilah kita panjatkan kepada kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan begitu banyak nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT.
Selain itu, penulis juga merasa sangat bersyukur karena telah mendapatkan
hidayah-Nya baik iman maupun islam.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
BAB I................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1Latar Belakang............................................................................................................1
1.2 Tujuan Penulisan...................................................................................................1
1.3 Manfaat Penulisan.................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
LANDASAN TEORI........................................................................................................3
2.1 Pengertian Pajak....................................................................................................3
2.2 Fungsi Pajak...........................................................................................................4
2.3 Kepatuhan Wajib Pajak........................................................................................4
BAB III.............................................................................................................................5
PEMBAHASAN...............................................................................................................5
3.1 Pengertian Amnesti Pajak.....................................................................................5
3.2 Fungsi Amnesti Pajak............................................................................................7
3.3 Manfaat Amnesti Pajak.........................................................................................8
3.4 Tujuan Diberlakukannya Amnesti Pajak.............................................................9
3.5 Asas Penerapan Amnesti Pajak...........................................................................10
3.6 Subjek Amnesti Pajak..........................................................................................11
3.7 Objek Amnesti Pajak...........................................................................................11
3.8 Pandangan Masyarakat Tentang Amnesti Pajak..............................................12
3.9 Antusiasme Masyarakat Tentang Amnesti Pajak..............................................13
3.10 Kelebihan dan Kekurangan Amnesti Pajak.....................................................18
BAB IV............................................................................................................................20
PENUTUP.......................................................................................................................20
4.1 Kesimpulan...........................................................................................................20
4.2 Saran.....................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................22
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Saat ini masyarakat Indonesia sedang dihebohkan dengan beredarnya kabar
bahwa di Indonesia telah diberlakukan program Amnesti Pajak. Alasan
pemerintah memberlakukan program Amnesti Pajak tersebut salah satunya adalah
untuk meningkatkan perekonomian Indonesia. Karena kebutuhan dana untuk
pembangunan sangat besar dan kepatuhan dalam masyarakat dalam perpajakan
juga masih rendah sehingga partisipasi masyarakat dalam pembangunan belum
optimal.Selain itu Indonesia segera memasuki era keterbukaan informasi,
termasuk automatic exchange of information sehingga tidak mungkin lagi
menghindar dari kewajiban pajak.
1
memahami tentang bagaimana penerapan Amnesti Pajak serta mengetahui
seberapa besar antusiasme masyarakat terhadap Amnesti Pajak.
2
BAB II
LANDASAN TEORI
1). Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang
(yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa timbal balik (kontraprestasi)
yang langsung dapat ditujukan dan digunakan untuk membayar pengeluaran
umum (Mardiasmo, 2009:1).
3
2.2 Fungsi Pajak
Bagi Negara pajak merupakan hal yang sangat penting karena pajak salah
satu penyumbang pendapatan negara terbesar yang digunakan untuk pembiayaan
pengeluaran-pengeluaran negara guna menjalankan pemerintahan. Terdapat dua
fungsi pajak (Mardiasmo, 2011:1) yaitu:
1). Fungsi anggaran (budgetair) Pajak sebagai sumber dana bagi pemerintah untuk
membiayai pengeluaran-pengeluarannya. Misalnya, pajak dimasukan kedalam
APBN sebagai penerimaan Negara.
2). Fungsi mengatur (regulerend) Pajak sebagai alat untuk mengatur atau
melaksanakan kebijakan pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi. Misalnya,
pajak yang tinggi dikenakan pemerintah dalam bidang sosial untuk mengurangi
konsumsi minuman keras di masyarakat, tarif pajak yang tinggi dikenakan kepada
pemilik kendaraan pribadi seperti mobil yang dikenakan tarif pajak progresif
untuk mengurangi kepemilikan mobil pribadi dan akan berdampak langsung pada
berkurangnya kemacetan. Tarif pajak rendah yang dikenakan pemerintah untuk
barang ekspor guna meningkatkan ekspor yang nantinya dapat menambah devisa
negara.
4
BAB III
PEMBAHASAN
5
Pajak Pertambahan Nilai atau Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas
Barang Mewah.
Ungkap adalah sebuah pernyataan dari Wajib Pajak untuk bersedia melaporkan
seluruh kekayaan, baik berwujud maupun tidak berwujud, baik bergerak maupun
tidak bergerak, baik yang digunakan untuk usaha maupun bukan untuk usaha,
yang berada di dalam dan/atau di luar negeri, yang belum dilaporkan dalam SPT
Tahunan PPh terakhir. Belum dilaporkannya kekayaan tersebut bisa dikarenakan
kelalaian atau keadaan di luar kekuasaan yang dialami Wajib Pajak sehingga
kolom Harta dan Utang dalam SPT Tahunan PPh belum diisi dengan benar,
lengkap, dan jelas.
6
Tebus adalah pembayaran sejumlah uang ke kas negara untuk mendapatkan
Amnesti Pajak berupa pelepasan hak negara untuk menagih pajak yang
seharusnya terutang dari pengungkapan kekayaan yang dilakukan oleh wajib
pajak kepada Direktorat Jenderal Pajak. Uang Tebusan atas Amnesti Pajak
dihitung dengan cara mengalikan tarif Uang Tebusan dengan Nilai Harta Bersih
yang telah diungkapkan oleh wajib pajak
Lega adalah sebuah perasaan yang nantinya akan menaungi wajib pajak manakala
mereka telah memanfaatkan Pengampunan Pajak. Dengan diterimanya
Pengampunan Pajak, Wajib Pajak akan mendapatkan penghapusan atas pajak
yang seharusnya terutang, sanksi administrasi perpajakan, dan sanksi pidana di
bidang perpajakan untuk kewajiban perpajakan sebelum 31 Desember 2015.
Ikut serta dalam Amnesti Pajak juga dapat membantu Pemerintah dalam
mempercepat pertumbuhan dan restrukturisasi ekonomi melalui pengalihan harta
7
yang akan berdampak terhadap peningkatan likuiditas domestik, perbaikan nilai
tukar rupiah, penurunan suku bunga, dan peningkatan investasi merupakan bagian
dari reformasi perpajakan menuju kepada sistem perpajakan yang lebih baik
sehingga mampu meningkatkan penerimaan pajak yang nantinya akan digunakan
untuk pembiayaan pembangunan.
Selain itu, manfaat yang akan didapat oleh investor yaitu dengan adanya
program amnesti pajak ini maka dapat memberikan keuntungan terhadap kegiatan
bisnis. Amnesti pajak diharapkan dapat membuat para konsumen serta investor
untuk berani melakukan pembelian terhadap properti tersebut. Bukan hanya
8
pemerintah atau pengembang saja yang merasakan manfaatnya tetapi juga
investor.
Apabila Wajib Pajak telat membayar pajak, maka akan dikenakan sanksi
atas keterlambatan membayar tersebut. Tetapi bila mengikuti amnesti pajak maka
tidak akan dikenakan sanksi. Masyarakat juga akan mendapat pembebasan pajak
penghasilan untuk balik nama harta tambahan. Misalnya, jika membeli rumah
dengan nama orang lain, dengan kebijakan amnesti pajak maka ada pembebasan
pajak penghasilan jika rumah itu diubah dengan nama pemiliki asli rumah
tersebut.
Selain terindar dari sanksi dan denda pajak, manfaat lain yang dapat
dirasakan oleh masyarakat biasa adalah mendapat kemudahan untuk mengakses
layanan kredit bank. Kredit ini berlaku untuk pengajuan kartu kredit, kredit
kendaraan, deposito, dan layanan perbankan lainnya yang memiliki syarat
kepemilikan NPWP. Khusus untuk pengguna kartu kredit, peraturan amnesti
pajak telah membuat adanya penundaan pelaporan data transaksi kartu kredit yang
dilakukan oleh bank penerbit kartu kredit.
9
digunakan untuk pembiayaan dalam program pembangunan negara. Dengan
melakukan repatriasi atau dengan melakukan penarikan dana atau uang
masyarakat Indonesia yang berada di luar negara Indonesia, maka uang tersebut
dapat digunakan untuk aktivitas yang dapat menunjang pertumbuhan ekonomi
negara Indonesia.
10
d. Kepentingan nasional, yaitu pelaksanaan pengampunan pajak atau
amnesti pajak yang mengutamakan kepentingan bangsa, negara,
dan masyarakat diatas kepentingan lainnya.
Yang berhak mendapatkan pengampunan pajak adalah setiap Wajib Pajak yang
mempunyai kewajiban untuk menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak
Penghasilan, berdasarkan Pasal 2 UU Nomor 16 Tahun 2016 yang menjadi subjek
pengampunan pajak yaitu :
c. Dalam hal Wajib Pajak belum memiliki NPWP, Wajib Pajak harus
mendaftarkan diri terlebih dahulu di Kantor Pelayanan Pajak.
11
1. Pengampunan Pajak meliputi pengampunan atas kewajiban perpajakan
sampai akhir Tahun Pajak Terakhir (Tahun Pajak 2015), yang belum
atau belum sepenuhnya diselesaikan Wajib Pajak.
12
ada sebagian masyarakat yang merasa senang dengan berlakunya kebijakan
amnesti pajak.
13
seharusnya untuk menunjukkan sikap kepedulian terhadap negara Indonesia.
Karena dengan sikap kepedulian tersebut akan mencerminkan serta
menjadikannya tolak ukur dalam menilai seberapa besar masyarakat memiliki
kepatuhan dalam melaporkan serta membayar pajak tepat waktu.
Hal ini cukup memprihatinkan karena menurut data Badan Pusat Statistik
(BPS) sejak tahun 2013, jumlah penduduk Indonesia yang bekerja mencapai 93,72
juta orang. Artinya baru sekitar 29,4% dari total jumlah orang pribadi pekerja dan
berpenghasilan di Indonesia yang terdaftar atau mendaftarkan diri sebagai Wajib
Pajak. Menurut data Badan Pusat Statistik juga sejak tahun 2013 diketahui sudah
ada 23.941 perusahaan industri besar sedang, 531.351 perusahaan industri kecil,
dan 2.887.015 perusahaan industri mikro yang sudah beroperasi di Indonesia.
Artinya, belum semua perusahaan terdaftar sebagai Wajib Pajak Badan.
Kemudian dari jumlah total 30.044.103 Wajib Pajak yang terdaftar tidak
termasuk bendahara, joint-operation, perusahaan cabang, Wajib Pajak Orang
Pribadi yang berpenghasilan di bawah Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP),
Wajib Pajak Non-Efektif, dan sejenis lainnya sehingga wajib menyampaikan SPT
Tahunan PPh hanya 18.159.840 Wajib Pajak wajib SPT.
14
WP Badan WP Orang Pribadi Non WP Orang Pribadi
Karyawan Karyawan
1.184.816 2.054.732 14.920.292
Dari data tersebut tercatat dari 18.159.840 Wajib Pajak yang wajib
menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT Tahunan) terdiri dari
1.184.816 Wajib Pajak Badan, 2.054.732 Wajib Pajak Orang Pribadi Non
Karyawan, dan 14.920.292 Wajib Pajak Orang Pribadi Karyawan.
Sayangnya dari jumlah 18.159.840 Wajib Pajak yang wajib menyampaikan SPT
itu baru berjumlah 10.945.567 Wajib Pajak yang menyampaikan SPT Tahunan
atau sekitar 60,27% dari jumlah total Wajib Pajak yang wajib SPT. Jumlah WP
yang menyampaikan SPT tersebut terdiri atas :
Artinya, tingkat atau rasio kepatuhan Wajib Pajak Badan baru mencapai 57,09%,
Wajib Pajak Orang Pribadi Non-Karyawan 40,75%, dan Wajib Pajak Karyawan
63,22%. Yang lebih memprihatinkan lagi dari jumlah tersebut hanya 1.172.018
Wajib Pajak Bayar yang terdiri atas 375.569 Wajib Pajak Badan, 612.881 Wajib
Pajak Orang Pribadi Non Karyawan, dan 181.537 Wajib Pajak Orang Pribadi
Karyawan.
15
1. Periode I: Dari tanggal diundangkan s.d 30 September 2016
16
ke III meningkat hingga mencapai 956 ribu orang. Dibandingkan dengan data
sebelumnya yang menunjukkan masih rendahnya minat masyarakat terhadap
pajak dilihat dari jumlah Wajib Pajak yang melapor dan membayar pajak,
semenjak diberlakukannya kebijakan amnesti pajak masyarakat menunjukkan
antusiasnya terhadap program tersebut terlihat dari peningkatan jumlah Wajib
Pajak yang menjadi peserta amnesti pajak dari periode ke I hingga periode ke III.
17
3.10 Kelebihan dan Kekurangan Amnesti Pajak
Selama berlangsungnya kebijakan amnesti pajak ini, banyak menimbulkan
pro dan kontra. Pendapat pro mengatakan bahwa kebijakan amnesti pajak bisa
menjadi solusi yang efektif untuk meningkatkan jumlah wajib pajak baru dan
meningkatkan penerimaan pajak. Namun, terdapat kontra yang berargumen bahwa
kebijakan tersebut merupakan langkah putus asa dari pemerintah. Kebijakan
amnesti pajak memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri yang dapat dirasakan
oleh pemerintah baik secara langsung maupun tidak langsung.
Sedangkan kekurangan dari kebijakan amnesti pajak ini yaitu banyak yang
beranggapan bahwa kebijakan ini dikhawatirkan tidak berjalan secara konsisten.
Alasannya adalah karena belum adanya kejelasan mengenai kewajiban bagi wajib
pajak untuk menempatkan kekayaannya di dalam negeri, kemungkinan besar
individu-individu yang meminta amnesti pajak akan menyembunyikan kembali
kekayaan mereka di luar negeri ketika mereka tidak lagi merasakan manfaat dari
kebijakan tersebut. Selain itu, banyak yang menilai bahwa kebijakan amnesti
pajak tersebut tidak adil ketika pemerintah meratakan besaran pajak yang harus
dibayar oleh para pengusaha, tanpa menilai pendapatan atau kesanggupan dari
pengusaha tersebut. Tetapi dengan adanya perbedaan seperti ini, para pengusaha
tidak akan merasa keberatan dengan pajak yang ada tersebut.
18
Pada dasarnya program amnesti pajak ini cukup baik, namun program
seperti ini tentunya tidak dapat berjalan dengan sendirinya tanpa adanya dukungan
dari berbagai macam pihak, seperti pihak pemerintah, pihak direktorat pajak,
pihak penegak hukum, dan beberapa pihak terkait lainnya.
19
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Pajak merupakan salah satu penghasilan terbesar bagi negara dan
merupakan suatu iuran wajib bagi masyarakat khususnya bagi Wajib Pajak. Oleh
karena itu sebagai masyarakat yang baik sudah seharusnya untuk lebih peduli dan
patuh dalam melapor dan membayar pajak karena nantinya pajak tersebut akan
berguna untuk pembangunan negara. Amnesti pajak merupakan salah satu
program pemerintah guna meningkatkan kepedulian dan kepatuhan masyarakat
terutama Wajib Pajak dalam melaporkan dan membayar pajak yang nantinya akan
berguna bagi peningkatan pembangunan negara.
20
4.2 Saran
Pajak merupakan salah satu penghasilan terbesar bagi negara dan
merupakan suatu iuran wajib bagi masyarakat khususnya bagi Wajib Pajak. Oleh
karena itu sebagai masyarakat yang baik sudah seharusnya untuk lebih peduli dan
patuh dalam melapor dan membayar pajak karena nantinya pajak tersebut akan
berguna untuk pembangunan negara. Amnesti pajak merupakan salah satu
program pemerintah guna meningkatkan kepedulian dan kepatuhan masyarakat
terutama Wajib Pajak dalam melaporkan dan membayar pajak yang nantinya akan
berguna bagi peningkatan pembangunan negara.
Program amnesti pajak juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Pada dasarnya
program amnesti pajak ini cukup baik, namun program seperti ini tentunya tidak
dapat berjalan dengan sendirinya tanpa adanya dukungan dari berbagai macam
pihak, seperti pihak pemerintah, pihak direktorat pajak, pihak penegak hukum,
dan beberapa pihak terkait lainnya.
21
DAFTAR PUSTAKA
http://www.kemenkeu.go.id/amnestipajak
http://www.netralnews.com/news/ekonomi/read/39217/minat.masyarakat.i
kut...tax.amnesty...diharapkan.meningkat
http://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20161130074022-78-176205/sri-
mulyani-desember-partisipasi-tax-amnesty-akan-meningkat/
https://pengampunanpajak.com/
http://kringpajak.com/pengertian-dan-definisi-pajak/
https://blogkonsultanpajak.com/tax-amnesty-ungkap-tebus-lega.html
http://amnestypajak.blogspot.co.id/2016/08/tujuan-asas-subjek-dan-
objek.html
http://www.pajak.go.id/content/amnesti-pajak
http://www.lembagapajak.com/2016/07/tarif-pengampunan-pajak-uang-
tebusan.html
http://www.pajak.go.id/content/article/refleksi-tingkat-kepatuhan-wajib-
pajak
http://www.kompasiana.com/ainizulkarnain/implementasi-tax-amnesty-di-
indonesia_58a97e182bb0bdf84579cc97
http://www.neraca.co.id/article/74879/membangun-indonesia-via-
penerapan-tax-amnesty
http://www.kemenkeu.go.id/sites/default/files/Tax%20Amnesty%20dan
%20Kinerja%20Perpajakan%202016.pdf
https://www.cermati.com/artikel/manfaat-pajak-bagi-masyarakat-dan-
negara
https://www.bersosial.com/threads/masyarakat-mulai-antusias-terhadap-
tax-amnesti.38166/
22
http://bisnis.liputan6.com/read/2592396/ini-6-keuntungan-ikut-tax-
amnesty
http://forum.teropong.id/2017/01/20/pengertian-tax-amnesty-manfaat-
dan-kekurangan-tax-amnesty/
23