Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH METODE PENELITIAN MANAJEMEN

DISUSUN OLEH :

 RIZKI FITRIA ANANDA (183114132)

FAKULTAS EKONOMI
MANAJEMEN 6B
 
UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARA AL-WASHLIYAH
MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah
ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa saya mengucapkan terimakasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman saya. Untuk itu saya sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Medan, 14 september 2021


Penyusun

DAFTAR ISI

i
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................3
BAB I......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................................4
1.1. Latar Belakang........................................................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah...................................................................................................................4
1.3. Tujuan Masalah.......................................................................................................................4

BAB II.....................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN........................................................................................................................................6
2.1. Pengertian Penelitian dan Metodologi Penelitian......................................................................6
2.2. Tujuan Penelitian..................................................................................................................7
2.3. Manfaat Penelitian.................................................................................................................8
2.4. Ciri-Ciri Penelitian Ilmiah....................................................................................................9
2.5. Penelitian Sebagai Proses....................................................................................................10
2.6. Pendekatan-pendekatan penelitian.....................................................................................12
2.7. Metode Pengumpulan Data.................................................................................................22
2.8. Metode Penelitian Yang Ilmiah...........................................................................................24

BAB III................................................................................................................................................28
KESIMPULAN...................................................................................................................................28
3.1. Kesimpulan..........................................................................................................................28
3.2. Saran....................................................................................................................................28

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Metode penelitian adalah suatu cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data dengan
tujuan penelitian. Menyelesaikan tugas secara efisien dan efektif adalah penting. Akan ttapi yang
lebih penting yaitu mengetahui tentang hal-hal yang harus dilakukan dan memastikan bahwa
tugas yang diselesaikan bergerak ke arah tujuan. Apa yang harus dicapai oleh seorang manajer
dan mengapa ia berusaha untuk mencapainya selalu merupakan pertanyaan yang baik untuk
diajukan dalam manajemen.
Tujuan adalah sesuatu yang ingin direalisasikan oleh sesorang, tujuan merupakan objek atas
suatu tindakan. Realisasikan masing-masing tujuan tambahan sehingga membantu pencapaian
tujuan yang secara hierarki langsung lebih tinggi. Dengan demikian, hal itu akan memberikan
kerangka tujuan yang benar-benar distukan dan selaras bagi semua individu yang terikat dalam
organisasi. Untuk mencapai tingkat efektivitas yang maksimum, tujuan harus memiliki arti dan
tepat pada waktunya bagi individu. Pada umumnya, tujuan untuk penyelesaian pekerjaan pada
hierarki bawah harus dinyatakan dalam kesatuan yang dapat diukur. Sebelum melakukan
penelitian alangkah lebih baik mengetahui jeni-jenis penelitian yang akn dilakukan. Oleh karena
itu, akan dibahas pada makalah ini tentang jenis-jenis penelitian.

1
1.2. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian metodologi penelitian?

2. Apa saja jenis dan tujuan penelitian?

3. Apa saja peranan dan persyaratan penelitian?

4. Apa saja prinsip-prinsip penelitian?

1.3. Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui pengertian metodologi penelitian.

2. Mengetahui jenis dan tujuan penelitian.

3. Untuk mengetahui peranan dan persyaratan penelitian.

4. Untuk mengetahui apa saja prinsip- prinsip penelitian.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Penelitian dan Metodologi Penelitian

Secara etimologi, penelitian berasal dari bahasa Inggris research (re berarti kembali dan
search berarti mencari). Dengan demikian research berarti mencari kembali. Penelitian adalah
suatu kegiatan yang dilaksanakan dengan suatu sistematika.
Pengertian penelitian menurut para ahli, sebagai berikut:
 Penyelidikan sistematis yang ditujukan pada penyediaan informasi untuk menyelesaikan
persoalan-persoalan (Cooper dan Emory) dikutip oleh Wijaya, (2013)
 Penyelidikan sistematis, terkendali, empiris dan kritis tentang fenomena-fenomena alam
yang dipandu oleh teori dan hipotesis-hipotesis mengeni hubungan yang diduga terdapat
pada fenomena tersebut (Kerlinger, 1973)
 Kegiatan mengorganisasi dan menyelidiki secara ilmiah dan sistematis suatu masalah,
berdasaran data, kritis, obyektif, yang dilakukan dengan tujuan menemukan jawaban atau
pemecahan dari pertanyaan tersebut (Sekaran, 2003)

Metodologi berasal dari kata “ metode” dan” logos”. Metode artinya cara yang tepat untuk
melakukan sesuatu. Sedangkan logos artinya ilmu atau pengetahuan. Jadi metodologi adalah cara
melakukan sesuatu dengan menggunakan pikiran secara seksama untuk mencapai suatu tujuan.
Metodologi juga merupakan analisis teoritis mengenai suatu cara atau metode. Penelitian
merupakan suatu penyelidikan yang sistematis untuk meningkatkan sejumlah pengetahuan, juga
merupakan suatu usaha yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah tertentu
yang memerlukan jawaban. Pengertian metodologi penelitian menurut para ahli, sebagai berikut:
1. Nasir, metode penelitian merupakan cara utama yang digunakan peneliti untuk
mencapai tujuan dan menentukan jawaban atas masalah yang diajukan.
2. Winarno, metode penelitian adalah suatu kegiatan ilmiah yang dilakukan dengan teknik
yg teliti dan sistematis.

3
3. Sugiyono, metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan
tujuan dan kegunaan tertentu.

Jadi  dapat disimpulkan bahwa metodelogi penelitian adalah ilmu yang mempelajari cara-
cara melakukan pengamatan dengan pemikiran yang secara tepat dan secara terpadu melalui
tahapan-tahapan yang disusun secara ilmiah untuk mencari, menyusun serta menganalisis dan
menyimpulkan data-data, sehingga dapat dipergunakan untuk menemukan mengembangkan dan
menguji kebenaran sesuatu pengetahuan berdasarkan bimbingan tuhan.

2.2. Tujuan Penelitian


Tujuan penelitian merupakan apa yang ingin dicapai oleh peneliti dalam melakukan
penelitiannya. Dari beberapa pengertian penelitian yang telah diungkapkan sebelumnya maka
dapat diambil kesimpulan bahwa ada beberapa tujuan diantaranya:
a.    Meningkatkan atau mengembangkan pengetahuan.
b.    Menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban.
c.    Memverifikasi fenomena yang terjadi dengan suatu teori yang telah ada.
d.   Melakukan pengujian terhadap suatu fenomena untuk menemukan suatu teori yang baru.

Tujuan penelitian berkaitan erat dengan rumusan masalah yang ditetapkan dan jawabannya
terletak pada kesimpulan penelitian. Beberapa sifat yang harus dipenuhi sehingga tujuan penelitian
dikatakan baik yaitu: spesifik, terbatas, dapat diukur, dan dapat diperiksa dengan melihat hasil penelitian.

 Pelaporan (reporting) :Suatu pencatatan yang sederhana dan hanya sedikit


inferensi/kesimpulan
 Diskripsi (discription) :mencari jawaban atas pertanyaan tentang apa, mengapa, dan
bagaimana, mendefenisikan suatu objek, atau menciptakan profit dari suatu peristiwa,
orang dan masalah.
 Penjelasan (explanation) :lebih luas dari deskripsi, memberi alasan-alasan terhadap suatu
fenomena dan didasarkan pada teori atau hipotesis.
 Perkiraan (prediction) : menentukan kecendrungan terhadap fenomena/kondisi, yang
mungkin dapat terjadi diwaktu yang berbeda.

4
 Pengendalian (control) : hasil logis dari perkiraan, melakukan langkah-langkah terhadap
kemungkinan terjadinya fenomena/kondisi yang sama diwaktu/tempat yang berbeda
(Wijaya, 2013)

2.3. Manfaat Penelitian


Manfaat penelitian adalah narasi yang objektif yang menggambarkan hal-hal yang
diperoleh setelah suatu tujuan penelitian telah terpenuhi. Manfaat penelitian bisa saja bersifat
teori atau bersifat praktis misalkan memecahkan masalah-masalah pada objek yang diteliti.
Manfaat penelitian merupakan kegunaan hasil penelitian, baik bagi kepentingan pengembangan
program maupun kepentingan ilmu pengetahuan.Selain itu, bagian penting dari deskripsi manfaat
penelitian yang harus tepat, adalah untuk kepentingan kesolidan karya ilmiah. Manfaat penelitian
sangat terkait dengan bagian saran pada bagian akhir penelitian: Kesimpulan dan Saran. Salah
satu poin pokok saran adalah penjabaran yang berkaitan dengan manfaat penelitian.

Penelitian penting untuk dilakukan dengan tujuan untuk menginformasikan tindakan,


membuktikan teori, dan berkontribusi dalam mengembangkan pengetahuan di bidang atau studi.
Beberapa hal  yang menunjukkan pentingnya penelitian, di antaranya adalah:
1. Sebagai alat untuk membangun pengetahuan dan memfasilitasi pembelajaran
2. Untuk memahami berbagai masalah dan meningkatkan kesadaran publik
3. Sebagai cara untuk membuktikan kebohongan dan mendukung kebenaran
4. Untuk menemukan, mengukur, dan merebut peluang
5. Sebagai benih untuk suka membaca, menulis, menganalisis, dan berbagi informasi
berharga
6. Sebagai latihan untuk pikiran
7. Mendapatkan ilmu pengetahuan dan informasi baru
8. Mendapatkan jawaban atas fenomena yang terjadi
9. Mencari solusi atas sebuah permasalahan
Fungsi Manfaat Penelitian :
Secara spesifik, manfaat penelitian di bidang apapun mencakup dua aspek, yaitu:

5
 Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis ini berlatar dari tujuan penelitian verifikatif, untuk mengecek teori yang sudah
ada. Apakah akan memperkuat atau menggugurkan teori tersebut. Manfaat teoritis ini muncul
berlatarkan ketidakpuasan atau keraguan terhadap teori yang sudah ada sehingga dilakukan
penyidikan kembali secara empiris.

 Manfaat Praktis
Manfaat praktis adalah manfaat yang berguna untuk memecahkan masalah praktis. Jadi misal
nya ada masalah nilai mahasiswa yang rendah maka manfaat praktisnya adalah meningkatkan
nilai mahasiswa. 
Manfaat penelitian dalam Kontribusi :
 Kontribusi keilmuan atau sumbangan bagi pengembangan keilmuan dapat bersifat
konfirmasi atas teori, penelitian terdahulu atau penemuan konsep baru yang memiliki
kontribusi bagi pengembangan ilmu.
 Kontribusi praktis berupa implikasi manajerial atau terapan yaitu solusi bagi
permasalahan yang dihadapi objek penelitian. (Wijaya, 2013)
2.4. Ciri-Ciri Penelitian Ilmiah
suatu penelitian harus memenuhi beberapa karakteristik untuk dapat dikatakan sebagai
penelitian ilmiah.

 Purposiveness, yaitu fokus dengan tujuan yang jelas.


 Rigor, yaitu teliti, memiliki dasar teori dan desain metodologi yang baik.
 Testability, yaitu prosedur pengujian hipotesis jelas.
 Replicability, yaitu pengujian dapat diulang untuk kasus yang sama atau yang sejenis.
 Objectivity, yaitu berdasarkan fakta dari data aktual, tidak subjektif dan emosional.
 Generalizability, yaitu semakin luas ruang lingkup penggunaan hasilnya semakin
berguna.
 Precision, yaitu mendekati realitas dan dapat diperkirakan peluangnya.
 Parsimony, yaitu kesederhanaan dalam pemaparan masalah dan metode penelitiannya.

6
2.5. Penelitian Sebagai Proses
Penelitian sebagai proses yang panjang, dimana setiap penelitian bertujuan untuk
menemukan sesuatu pengetahuan baru atau untuk menjawab suatu pertanyaan, atau pemecahan
permasalah yang dihadapi.Penelitian perlu ditinjau kembali sepanjang waktu dengan
mengadakan penelitian pada masalah yang sama tetapi dikembangkan secara terus-menerus
sepanjang proses penelitian tersebut.

Tahap-Tahap Dalam Proses Penelitian :

1. Konseptualiasi Masalah

Koseptualisasi masalah merupakan proses penelitian ilmiah yang diawali dengan merumuskan
pertanyaan penelitian yang di dalamnya terdapat pembahasan tentang masalah (substansi) yang
dipertanyakan dan pertanyaan dasar serta cara menjawab pertanyaan itu (metodologi) yang
dilakukan secara dengan teliti karena akan mempengaruhi kepada tahap-tahap berkutnya. Tahap
ini merupakan tahap yang paling penting dalam penelitian, karena semua jalannya penelitian
akan dituntun oleh perumusan masalah.

2. Tujuan dan Hipotesis

Hipotesis merupakan pernyataan yang dirumuskan sebagai jawaban (sementara) terhadap


pertanyaan. Tujuan dan hipotesis inilah yang mengendalikan semua kegiatan penelitian.
Perumusan hipotesa biasanya dibagai menjadi tiga tahapan: pertama, tentukan hipotesa
penelitian yang didasari oleh asumsi penulis terhadap hubungan variabel yang sedang diteliti.
Kedua, tentukan hipotesa operasional yang terdiri dari Hipotesa 0 (H0) dan Hipotesa 1 (H1). H0
bersifat netral dan H1 bersifat tidak netral. Perlu diketahui bahwa tidak semua penelitian
memerlukan hipotesa, seperti misalnya penelitian deskriptif.

3. Kerangka Dasar Penelitian

7
Kerangka dasar disebut juga sebagai kerangka hipotesis karena di dalamnya mencakup konsep-
konsep hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya. Dengan dirumuskannya secara operasional
konsep-konsep dalam kerangka hipotesis itu, maka diperoleh kejelasan tentang data apa yang
akan dikumpulkan untuk membuktikan hipotesis penelitian. Penyusunan kerangka berfikir dalam
pengajuan hipotesis yang merupakan argumentasi yang menjelaskan hubungan yang mungkin
terdapat antara berbagai faktor yang saling mengkait dan membentuk konstelasi permasalahan
kerangka berfikir ini di susun secara rasional berdasarkan premis-premis ilmiah yang telah teruji
kebenarannya dengan memperhatikan faktor- faktor empiris yang relevan dengan permasalahan.

4. Penarikan Sampel

Penarikan sampel merupakan tahap proses penelitian di mana data yang dibutuhkan untuk
menguji hipotesis itu dapat dikumpulkan dan membuat strategi yang digunakan untuk
mengumpulkannya. Hasil dari proses penarikan sampel ini adalah suatu daftar responden sebagai
sampel dari populasi penelitian.

5. Kontruksi Instrumen

Kontruksi instrumen merupakan tahap proses penelitian yang berhubungan dengan metode
pengumpulan data dan alat-alat (instrument) yang digunakan untuk mengumpulkannya.
Instrumen penelitiannya disusun sesuai dengan metode yang digunakan untuk mengumpulkan
data, seperti wawancara, daftar kuesioner, pedoman pengamatan, dan sebagainya.

6. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dalam rangka pembuktian hipotesis. Untuk itu perlu ditentukan
metode pengumpulan data yang sesuai dengan setiap variabel, supaya diperoleh informasi yang
valid dan dapat dipercaya. Pengumpulan data dilakukan terhadap responden yang menjadi
sampel penelitian.Insrumen pengumpulan data tersebut kemudian hendaknya dioperasikan
dengan teknik-teknik tertentu misalnya wawancara dengan pedoman daftar pertanyaan
atau schedule wawancara disebut “wawancara terstruktur”, observasi dan sebagainya.

7. Pengolahan Data

8
Pengolahan data dilakukan dalam tiga tahap, yaitu editing(penyuntingan), coding (pemberian
kode), dan menyusunnya dalam master sheet (table induk). Data yang dikumpulkan selanjutnya
diklasifikasikan dan diorganisasikan secara sistematis serta diolah secara logis menurut
rancangan penelitian yang telah ditetapkan. Pengolahan data diarahkan untuk memberi
argumentasi atau penjelasan yang diajukan dalam penelitian, berdasarkan data atau fakta yang
diperoleh.

8. Analisis Pendahuluan

Analisis data penelitian dilakukan dalam dua tahap, yaitu analisis pendahuluan dan analisis
lanjut. Analisis pendahuluan bersifat deskriptif dan terbatas pada data sampel. Maksud dari
analisis ini adalah untuk mendeskripsikan setiap variabel pada sampel penelitian, dan untuk
menentukan alat analisis yang akan dipakai pada analisis selanjutnya.

9. Analisis Lanjut

Analisis selanjutnya setelah analisis pendahuluan adalah analisis inferensial yang diarahkan pada
pengujian hipotesis. Alat-alat analisis yang dipakai ini disesuaikan dengan hipotesis
operasionalkan yang telah dirumuskan sebelumnya. Apabila hipotesis yang diuji hanya
mencakup satu variable, maka dipergunakan Uni Variate Analysis. Apabila hipotesis mencakup
dua variabel, maka dipergunakan Bivariate Analysis. Dan apabila mencakup lebih dari dua
variabel, maka dipergunakan Multivariate Analysis.

10. Interpretasi

Interpretasi merupakan tahap di mana hasil analisis diinterpretasikan melalui proses pembahasan
yang hasil penelitiannya itu dilaporkan dalam bentuk tertulis.

2.6. Pendekatan-pendekatan penelitian


A. Penelitian Kualitatif

1) Pengertian Penelitian Kualitatif


Mengacu kepada Straus dan Corbin ( 1990) penelitian kualitatif adalah suatu jenis penelitian
yang prosedur penemuan yang di lakukan tidak menggunakan prosedur statistic atau kuantifikasi.

9
[4] Dalam hal ini penelitian kulitatif adalah penelitian tentang kehidupan seseorang cerita,
prilaku, dan juga tentang fungsi organisasi, gerakan social, atau hubungan timbal balik.
Faisal (1990) berpendapat bahwa dalam mempelajari prilaku manusia di perlukan penelitian
mendalam sampai ke perilaku intinya (Inner behavior) secara holistic dan bertolak dari sudut
pandang manusia prilaku manusia.

Aktivitas penelitian kualitatif yang dilaksanakan ini memiliki cirri cirri sebagai mana
dikemukakan Beogedan dan Biglend (1982) yaitu :
1. Latar alamiah sebagai sumber data
2. Penelitian adalah instrument kunci
3. Penelitian kualitatif lebih mementingkan proses dari pada hasil
4. Penelitian dengan pendekatan kualitatif cenderung menganalisis data secara induktif
5. Makna yang dimiliki pelaku yang mendasari tindakan tindakan mereka merupakan aspek
esensial dalam penelitian kualitatif.

Penelitian kualitatif mencakup berbagai jenis penelitian yang mempunyai karakteristik yang
sama atau bersama. Para antropolog telah mengembangkan dan menggunakan pendekatan ini
dalam bentuk metode etnografis dengan disiplin dan tata cara yang tertentu. Para antropolog dan
sosiolog juga telah mengkombinasikan teknik- teknik survey dengan pendekatan-pendekatan
naturalistik untuk mengembangkan pendekan observasi berperan serta ( Dimana subjek yang
diteliti diperlukan sebagai peserta peneliti) dalam penelitian lapangan.

Bogdan dan Tailor menjelaskan definisi metode kualitatif yaitu pendapat ini menegaskan bahwa
metode penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif tentang
orang melalui tulisan atau kata- kata yang diucapkan dan prilaku yang dapat diamati.
Penggunaan metode kualitatif memungkinkan seseorang untuk mengetahui kepribadian orang
dan melihat orang sebagai mereka ,memahami dunianya. Apa yang diamati secara langsung
tentang pengalaman meraka sehari haridengan masyarakatnya. Penelitian kualitatif mempelajari
orang orang dengan mendengarkan apa yang dikatakan, tentang diri mereka dan pengalamannya
dari sudut pandang orang yang diteliti.

10
Kirk dan Miller mendefenisikan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu
pengetahuan social yang secara fundamental bergantung dari pengamatan pada manusia baik
dalam kawasannya maupun dalam peristilahannya.
Jane Richie juga memberi defenisi yaitu penelitian kualitatif yang merupakan upaya untuk
menyajikan dunia sosial, dan perspektifnya di dalam dunia, dari segi konsep, perilaku, persepsi,
dan persoalan tentang manusia yang diteliti. Pada defenisis ini dikemukakan tentang peranan
penting dari apa yang seharusnya diteliti yaitu konsep, perilaku, persepsi dan persoalan tentang
manusia yang diteliti.
Penelitian Kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa
yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-
lain. Secara holistic dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu
konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.
Dari beberapa uraian yang telah diungkapkan dapatlah ditarik sebuah kesimpulan bahwasanya
penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa
yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-
lain. Secara holistik dan dengan cara deskripsi atau penggambaran dalam bentuk kata-kata dan
bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode
alamiah.
Setiap penelitian harus berujung opada sintesis pengetahuan yang membantu peneliti dan
masyarakat pada umumnya menyelesaikan masalah, baik berupa pelurusan, konsep, saran
tindakan, yang harus ditempuh, atau kebijan, atau pelurusan nilai – nilai yang diyakini
masyarakat karena itu penelitian sebagai metode ilmiah adalah jawaban empiris terhadap
masalah yang dihadapi dengan system, metode, prosedur, dan teknik tertentu.

2) Kapan menggunakan Penelitian Kualitatif


a. Bila masalah penelitian belum jelas, kondisi semacam ini cocok dengan metode kualitatif,
karena peneliti kualitatif akan langsung masuk ke objek.
b. Untuk mencari makna dibalik data yang tampak.
c. Untuk memahami interaksi social.
d. Memahami perasaan orang.
e. Untuk mengembangkan teori.

11
f. Untuk memastikan kebenaran data.
g. Meneliti sejarah perkembangan

3) Fungsi dan pemanfaaatan penelitian kualitatif


Penelitian kualitatif dimanfaatkan untuk keperluan :

 Pada penelitian awal dimana subjek penelitian tidak difenisikan secara baik dan kurang
difahami
 Untuk penelitian konsultatif
 Memahami isu-isu rumit suatu proses
 Memahami isu-isu rinci tentang situasi dan kenyataan yang dihadapi seseorang
 Untuk memahami isu-isu yang sensitive
 Untuk keperluan evaluasi
 Untuk meneliti latar belakang fenomena yang tidak dapat diteliti malalui penelitian

Kuantitatif
 Digunakan untuk meneliti hal-hal yang berkaitan dengan latar belakang subjek
penelititan
 Digunakan untuk dapat memahami setiap fenomena yang sampai kini belum dapat
diketahui
 Digunakan untuk menemukan perspektif baru tentang hal-hal yang sudah banyak
diketahui
 Digunakan oleh peneliti bermaksud meneliti sesuatu secara mendalam
 Dimanfaatkan oleh peneliti yang berminat untuk menelaah sesuatu latar belakang
misalnya tentang motivasi, peranaan, nilai, sikap dan persepsi.
 Digunakan oleh peneliti yang berkeinginan untuk menggunakan hal-hal yang belum
banyak diketahui ilmu pengetahuan

12
 Dimanfaatkan oleh peneliti yang ingin meneliti sesuatu dari segi prosesnya.

4) Karakterisktik penelitian kualitatif


Penelitian kualitatif memiliki cirri-ciri yang membedakannya dengan penelitian lainnya. Berikut
adalah uraian yang merupakan hasil pengkajian dan sintesis dari pendapat Bogdan dan Biklen
dengan Lincoln dan Guba :
 Latar alamiah, penelitian kualitatif melakukan penelitian pada latar alamiah atau pada
konteks dari suatu keutuhan. Hal ini dilakukan karena ontology alamiah menghendaki
adanya kenyataan-kenyataan sebagai keutuhan yang tidak dapat dipahami jika
dipisahkan dari konteksnya.
 Manusia sebagai alat, dalam penelitian kualitatif peneliti sendiri atau dengan bantuan
orang lain merupakan alat pengumpul data utama. Hal itu dilakukan karena, jika
memanfaatkan alat yang bukan manusia dan mempersiapkan dirinya terlebih dahulu
sebagai yang lajim digunakan dalam penelitian klasik, maka sangat tidak mungkin
untuk mengadakan penyesuaian terhadap kenyataan-kenyataan yang ada dilapangan.
 Metode kualitatif, yaitu pengamatan, wawancara atau penelaahan dokumen. Metode
kualitatif ini digunakan karena beberapa pertimbangan. Pertama, menyesuaikan motede
kualitatif lebih mudah apabila berhadapan dengan kenyataan jamak. Kedua, metode ini
menyajikan secara langsung hakekat hubungan peneliti dengan responden. Ketiga,
metode labih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak penajaman
pengaaruh bersama terhadap pola-pola nilai yang dihadapi.
 Analisis data secara induktif, alasannya. Proses induktif lebih dapat menemukan
kenyataan-kenyataan jamak sebagaimana yang terdapat dalam data.
 Teori dari dasar, penelitian kualitatif lebih menghendaki arah bimbingan penyusunan
teori substantsi.
 ide yang berasal dari data.
 Deskriptif, data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan bukan
angka-angka hal itu disebabkan penerapan metode kualitatif.
 Lebih mementingkan proses daripada hasil

13
 Adanya batas yang ditentukan oleh focus, batas menentukan kenyataan jamak yang
kemudian mempertajam focus, penerapan focus dapat lebih dekat dihubungkan oleh
interaksi oleh peneliti dan focus.
 Adanya kriteria khusus untuk keabsahan data, penelitian kualitatif mendefenisikan
validitas, reabilitas, dan objektifitas dalam persi lain dengan yang lajim digunakan
dalam penelitian klasik.
 Desain yang bersifat sementara, dengan disesuaikan melalui kenyataan dilapangan.
 Hasil penelitian dirundingkan dengan bersama.

B. Penelitian Kuantitatif

1) Pengertian Penelitian Kuantitatif


Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan
fenomena serta hubungan-hubungannya. Tujuan penelitian kuantitatif adalah mengembangkan
dan menggunakan model-model matematis, teori-teori dan/atau hipotesis yang berkaitan dengan
fenomena alam. Proses pengukuran adalah bagian yang sentral dalam penelitian kuantitatif
karena hal ini memberikan hubungan yang fundamental antara pengamatan empiris dan ekspresi
matematis dari hubungan-hubungan kuantitatif.
Pengamatan kuantitatif melibatkan pengukuran tingkatan suatu cirri tertentu. Untuk menemukan
sesuatu dalam pengamatan, pengamat harus mengetahui apa yang menjadi ciri sesuatu itu.
Untuk itupengamat mulai mencatat atau menghitung dari satu, dua, tiga, dan seterusnya.
Berdasarkan pertimbangan dangkal demikian, kemudian peneliti menyatakan bahwa penelitian
kuantitatif didasarkan atas perhitungan persentase, rata-rata, kuadrat, dan perhitungan statistic
lainnya. Dengan kata lain, penelitian kuantitatif melibatkan diri pada perhitungan atau angka atau
kuantitas.
Penelitian kuantitatif banyak dipergunakan baik dalam ilmu-ilmu alam maupun ilmu-ilmu sosial,
dari fisika dan biologi hingga sosiologi dan jurnalisme. Pendekatan ini juga digunakan sebagai
cara untuk meneliti berbagai aspek dari pendidikan. Istilah penelitian kuantitatif sering
dipergunakan dalam ilmu-ilmu sosial untuk membedakannya dengan penelitian kualitatif.
Dalam metode penelitian kuantitatif, masalah yang diteliti lebih umum memiliki wilayah yang
luas, tingkat variasi yang kompleks. Penelitian kuantitatif lebih sistematis, terencana, terstruktur,

14
jelas dari awal hingga akhir penelitian. Akan tetapi masalah-masalah pada metode penelitian
kualitatif berwilayah pada ruang yang sempit dengan tingkat variasi yang rendah, namun dari
penelitian tersebut nantinya dapat berkembangkan secara luas sesuai dengan keadaan di
lapangan. Pendekatan kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan
pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia. Pada
pendekatan ini, prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis
atau lisan dari orang-orang yang diamati dan perilaku yang diamati. Penelitian kualitatif
dilakukan pada kondisi alamiah dan bersifat penemuan. Dalam penelitian kualitatif, peneliti
sebagai instrumen pokok. Oleh karena hal itu, peneliti harus memiliki bekal teori dan wawasan
yang luas agar dapat melakukan wawancara secara langsung terhadap responden, menganalisis,
dan mengkontruksikan obyek yang diteliti agar lebih jelas. Penelitian ini lebih menekankan pada
makna dan terikat nilai.
Metode penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis penelitian yang spesifikasinya adalah
sistematis, terencana, dan terstruktur dengan jelas sejak awal hingga pembuatan desain
penelitiannya. Definisi lain menyebutkan penelitian kuantitatif adalah penelitian yang banyak
menuntut penggunaan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut,
serta penampilan dari hasilnya. Demikian pula pada tahap kesimpulan penelitian akan lebih baik
bila disertai dengan gambar, table, grafik, atau tampilan lainnya.
Menurut Sugiyono, metode penelitian kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode
ini sudah cukup lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode penelitian. Metode
ini disebut sebagai metode positivistik karena berlandaskan pada filsafat positivisme. Metode ini
sebagai metode ilmiah karena telah memenuhi kaedah-kaedah ilmiah yaitu konkrit atau empiris,
objektiv, terukur, rasional, dan sistematis. Metode ini juga disebut metode discovery, karena
dengan metode ini dapat ditemukan dan dikembangkan sebagai iptek baru. Metode ini disebut
metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan
statistic.
Format Penelitian Kuantitatif dalam ilmu social tergantung pada permasalahan dan tujuan
penelitian itu sendiri.
Selain itu metode penelitian kuantitatif dikatakan sebagai metode yang lebih menekankan pada
aspek pengukuran secara obyektif terhadap fenomena sosial. Untuk dapat melakukan
pengukuran, setiap fenomena sosial di jabarkan kedalam beberapa komponen masalah, variable

15
dan indikator. Setiap variable yang di tentukan di ukur dengan memberikan simbol-simbol angka
yang berbeda–beda sesuai dengan kategori informasi yang berkaitan dengan variable tersebut.
Dengan menggunakan simbol–simbol angka tersebut, teknik perhitungan secara kuantitatif
matematik dapat di lakukan sehingga dapat menghasilkan suatu kesimpulan yang belaku umum
di dalam suatu parameter. Tujuan utama dati metodologi ini ialah menjelaskan suatu masalah
tetapi menghasilkan generalisasi. Generalisasi ialah suatu kenyataan kebenaran yang terjadi
dalam suatu realitas tentang suatu masalah yang di perkirakan akan berlaku pada suatu populasi
tertentu. Generalisasi dapat dihasilkan melalui suatu metode perkiraan atau metode estimasi yang
umum berlaku didalam statistika induktif. Metode estimasi itu sendiri dilakukan berdasarkan
pengukuran terhadap keadaan nyata yang lebih terbatas lingkupnya yang juga sering disebut
“sample” dalam penelitian kuantitatif. Jadi, yang diukur dalam penelitian sebenarnya ialah
bagian kecil dari populasi atau sering disebut “data”. Data ialah contoh nyata dari kenyataan
yang dapat diprediksikan ke tingkat realitas dengan menggunakan metodologi kuantitatif
tertentu. Penelitian kuantitatif mengadakan eksplorasi lebih lanjut serta menemukan fakta dan
menguji teori-teori yang timbul.

2). Proses Penelitian Kuantitatif


Setiap penelitian berangkat dari masalah, namun masalah yang dibawa peneliti kuantitatif dan
peneliti kualitatif berbeda. Dalam penelitian kuantitatif, maslaah yang dibawa oleh peneliti harus
sudah jelas, sedangkan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan
berkembang setelah peneliti memasuki lapangan.
Setelah masalah diidentifikasi, dan dibatasi, maka selanjutnya masalah tersebut dirumuskan.
Rumusan masalah pada umumnya dinyatakan dalam kalimat pernyataan dengan pernyataan ini,
maka akan dapat memandu peneliti untuk kegiatan penelitian selanjutnya. Berdasarkan rumusan
masalah tersebut, maka peneliti menggunakan berbagai teori untuk menjawabnya. Jadi teori
dalam penelitian kuantitatif ini digunakan untuk menjawab rumusan masalah penelitian tersebut
jawaban terhadap rumusan masalah yangbaru menggunakan teori tersebut dinamakan hipotesis,
maka hipotesis dapat diartikan sebagai jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian.
Hipotesis yang masih merupakan jawaban sementara tersebut, selanjutnya akan dibuktikan
kebenarannya secara empiris/nyata. Untuk itu peneliti melakukan pengumpulan data.
Pengumpulan data dilakukan pada populasi tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti. Bila

16
populasi terlalu luas, sedangkan peneliti memiliki keterbatasan waktu, dana dan tenaga, maka
peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut. Bila peneliti bermaksud
membuat generalisasi, maka sampel yang diambil harus representative, dengan teknik random
sampling.
Meneliti adalah mencari data yang akurat. Untuk itu peneliti perlu menggunakan instrument
penelitian. Data yang telah terkumpul selanjutnya dianalisis. Analisis diarahkan untuk menjawab
rumusan masalah dan hipotesis yang diajukan dalam peneltitian kuantitatif analisis data
menggunakan statistic. Statistic yang digunakan berupa statistic parametris danstatistik non
parametris. Peneliti menggunakan statistic imferensial bila penelitian dilakukan pada sampel
yang diambil secara random.
Data hasil analisis selanjutnya disajikan dan diberikan pembahasan. Penyajian data dapat
menggunakan tabel, tabel distribusi frekuensi, grafik, garis, grafik batang, polygon, ogive, dan
lain-lain. Pembahasan terhadap hasil penelitian merupakan penjelasan yang mendalam dan
interpretasi terhadap data yang telah disajikan.
Setelah hasil penelitian diberikan pembahasan, maka selanjutnya dapat disimpulkan. Kesimpulan
berisi jawaban singkat terhadap setiap rumusan mssalah berdasarkan data yang telah
dikumpulkan. Jadi kalau masalah ada lima maka kesimpulan juga ada lima. Karena peneliti
melakukan penelitian bertujuan untuk memecahkan masalah, maka peneliti berkewajiban untuk
memberikan saran-saran. Melalui saran-saran tersebut diharapkan masalah dapat
dipecahkan.saran yang diberikan harus berdasarkan kesimpulan hasil penelitian. Jadi jangan
membuat saran yang tidak berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan. Apabila hipotesis
penelitian yang diajukan tidak terbukti, maka perlu di cek apakah ada yangsalahdalam
menggunakan teori, instrument, pengumpulan, analisis data, atau rumusan data yang diajukan.

3) Kapan menggunakan penelitian kuantitatif.


a. Bila masalah yang merupakan titik tolak penelitian sudah jelas.
b. Bila peneliti ingin mendapat informasi yang luas dari suatu populasi.
c. Bila ingin diketahui pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain.
d. Bila peneliti bermaksud menguji hipotesis penelitian.
e. Bila peneliti ingin mendapatkan data yang akurat, berdasarkan fenomena yang empiris dan
dapat diukur.

17
f. Bila ingin menguji terhadap adanya keragu-raguan tentang validitas pengetahuan, teori dan
produk tertentu

4) Fungsi penelitian kuantitatif.


Penelitian kuantitatif banyak dipergunakan baik dalam ilmu-ilmu alam maupun ilmuilmu social,
dari fisik dan biologi hingga sosiologi dan jurnalisme. Pendekatan ini jugadigunakan sebagai
cara untuk meneliti berbagai aspek dari pendidikan. Sering juga dipergunakan dalam ilmu-ilmu
social untuk membedakannya dengan penelitian kualitatif.

5) Karakteristik Penelitian Kuantitatif


Dilihat dari desain
a. Spesifik, jelas, rinci
b. Ditentukan secara mantap sejak awal
c. Menjadi pegangan langkah demi langkah
Dari segi tujuan
a. Menunjukkan antara variabel
b. Menguji teori
c. Mencari generalisasi yang mempunyai nilai prediktif
Dari segi teknik pengumpulan data
a. Kuesioner
b. Observasi dan wawancara tersturktur
Dari segi instrument penelitian
a. Test, angket, wawancara terstruktur.
b. Instrument yang telah standar
Dari segi data
a. Kuantitatif
b. Hasil pengukuran variabel yang dioperasionalkan menggunakan instrument.
Dari segi sampel
a. Besar
b. Representative
c. Sedapat mungkin random

18
d. Ditentukan sejak awal

Dari segi analisis


a. Setelah selesai pengumpulan data
b. Deduktif
c. Menggunakan statistic untuk menguji hipotesis

2.7. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian, teknik pengumpulan data merupakan faktor penting demi keberhasilan
penelitian. Hal ini berkaitan dengan bagaimana cara mengumpulkan data, siapa sumbernya dan
apa alat yang digunakan.

Jenis sumber data adalah mengenai dari mana data diperoleh. Apa data diperoleh dari
sumber langsung (data primer) atau data diperoleh dari sumber tidak langsung (data sekunder).
Adapun tiga teknik pengumpulan data yang bisa digunakan adalah angket atau kuesioner,
observasi, dan wawancara.
1. Observasi
Observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang tidak hanya mengukur
sikap dari responden (wawancara angket) namun juga dapat digunakan untuk merekam
berbagai fenomena yang terjadi (situasi, kondisi). Teknik ini digunakan untuk peneliti
ditunjukan untuk mempelajari perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan
dilakukan pada responden yang tidak terlalu besar.
Proses pengumpulan data melalui observasi atau pengamatan dikelompokan menjadi dua
yaitu:
a. Observasi langsung, merupakan teknik pengumpulan data oleh peneliti dengan
melakukan pengamatan secara langsung terhadap objek penelitian.
b. Observasi tidak langsung, merupakan teknik pengumpulan data oleh peneliti dengan
melakukan pengamatan dengan bantuaan peralatan mekanik terhadap objek penelitian,
misalnya berupa kamera, video dan lain sebagainya.
2. Wawancara ( interviews)

19
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan
tanya jawab langsung antara pengumpul data maupun peneliti terhadap narasumber atau
sumber data.
Wawancara pada penelitian sampel besar biasanya hanya dilakukan sebagai studi
pendahuluan karena tidak mungkin menggunakan wawancara pada 1000 responden.
Sedangkan pada sempel kecil teknik wawancara dapat diterapkan sebagai teknik
pengumpul data (umumnya penelitian kualitatif).
Wawancara terbagi atas wawancara tersrtuktur dan tidak terstruktur.
 Wawancara terstruktur artinya penelitian telah mengetahui dengan pasti apa
informasinya yang ingin digali dari responden sehingga daftar pertanyaanya sudah
dibuat secara sistematis. Penelitian juga menggunakan alat bantu tape recorder, kamera
photo, dan matrial lain yang dapat membantu kelancaran wawancara.
 Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas, yaitu peneliti tidak menggunakan
pedoman wawancara yang berisi pertanyaan yang akan diajukan secara spesifik, dan
hanya membuat poin-poin penting masalah yang ingin digali dari responden.
3. Kuesioner (Questionnaire)
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan
dan pernyataan tertulis kepada respoden untuk dijawab. Kuesioner merupakan metode
pengumpulan data lebih efisien dan cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar
dan letak geografisnya terpencar atau luas.
Cooper dan Emory (1996:325) memberikan empat hal penting dalam mendesain kuesioner yang
baik, yaitu :

a. Terdapat subjek
Subjek adalah individu atau isntitusi yang melakukan penelitian.
b. Terdapat ajakan
Ajakan adalah permohonan diri peneliti kepada reponden untuk bekerja sama aktif dalam
pengisian kuesioner secara objektif dari sekelompok peneliti.
c. Terdapat cara pengisian kuesioner
Cara pengisian kuesioner adalah tata cara pengisian kuesioner yang disertai dengan contoh
pengisian yang benar. Petunjuk pengisian kuesioner harus jelas dan singkat agar
dimengerti oleh responden.
20
d. Layout kuesioner
Layout kuesioner adalah tampilan kuesioner yang berisi pertanyaan maupun pernyataan
serta tempat pengisian jawaban, baik untuk kuesioner yang sifatnya terbuka, tertutup,
kombinasi, dan semi terbuka.
Menurut bentuk pertanyaan, kuesioner dapat digolongkan ke dalam empat bagian, yaitu sebagai
berikut:

1) Kuesioner Terbuka
Kuesioner terbuka digunakan untuk menggali informasi sebanyak-banyaknya dari
responden karena responden bebas memberikan jawaban. Kelemahannya terkadang
jawaban responden tidak sesuai dengan kebutuhan penelitian sehinga sulit untuk dianalisis.
2) Kuesioner Tertutup
Kuesioner yang sudah ditentukan jawabanya oleh peneliti, responden tinggal memilih dan
tidak diberikan kesempatan untuk memberikan jawaban lain, sehingga jawaban reponden
seusai dengan kebutuhan penelitian. Kelemahan tidak mungkin mendapatkan informasi
yang lebih luas dari responden.
3) Kuesioner Kombinasi
Kuesioner komibansi adalah kombinasi antara kuesioner tertutup dan kuesioner terbuka.
Kuesioner yang jawabannya telah disediakan oleh peneliti dan responden diberi
kesempatan untuk memberikan jawaban bebas karena diikuti dengan kuesioner terbuka.
4) Kuesioner Semi Terbuka
Kuesioner yang telah ditentukan jawabannya, tetapi responden masih diberi kesempatan
untuk memberikan tambahan jawaban lain.
2.8. Metode Penelitian Yang Ilmiah
Metode Penelitian yang ilmiah merupakan salah satu alat pendekatan ilmiah yang digunakan
untuk mencari kebenaran atau untuk menemukan suatu pengetahuan yang baru, menguji teori
atau untuk menjawab suatu pertanyaan, atau untuk mencari pemecahan suatu masalah yang
dihadapi.
 Syarat untuk sebuah Penelitian ilmiah yang baik adalah cara berpikir skeptikal yaitu
segala sesuatu harus dinilai secara objektif

Kriteria Metode Ilmiah

21
 Berdasarkan fakta
Analisis dan pengambilan kesimpulan yang dilakukan harus didasari pada fakta-fakta yang nyata
terjadi, bukan dari opini-opini peneliti saja.
 Bebas dari prasangka
Saat melakukan eksperimen, peneliti tidak boleh memiliki prasangka. Peneliti boleh memiliki
hipotesis, namun eksperimen harus dijalankan secara objektif meskipun diperkirakan hasil tidak
sesuai hipotesis.

 Menggunakan prinsip-prinsip analisis


Penarikan kesimpulan berdasar metode ilmiah harus menggunakan prinsip-prinsip analisis. Hal
ini mengartikan dibutuhkannya kejelasan urutan berpikir dan kejadian dalam menjelaskan suatu
fenomena fisika. Komponen-komponen permasalahan dan hubungan diantaranya harus diketahui
dengan jelas dan dapat dijelaskan secara runut.

 Perumusan Masalah atau pembuatan hipotesis


Metode ilmiah melibatkan suatu perumusan masalah yang diteliti atau hipotesis penjelasan atas
terjadinya suatu fenomena.

 Menggunakan ukuran objektif

Hasil eksperimen harus diukur dengan suatu ukuran yang objektif, bukan subjektif. Hal ini
ditujukan agar hasil eksperimen dipahami dengan mudah oleh setiap orang, dan seminimal
mungkin dipengaruhi subjektivitas peneliti. Contoh ukuran objektif adalah satuan-satuan
internasional seperti meteruntuk mengukur panjang, dan kilogram untuk mengukur massa.
Contoh ukuran subjektif adalah ukuran yang relatif terhadap benda yang tidak pasti ukurannya,
seperti sejengkal, semata kaki, dan lain-lain.
 Menggunakan teknik kuantitatif, atau ditambahkan kualitatif
Teknik kuantitatif dengan ukuran yang objektif akan memberikan hasil yang dapat dimengerti
secara universal dan minim subjektivitas peneliti. Namun, dapat juga digunakan teknik kualitatif
apabila hasil yang didapatkan sulit dideskripsikan dengan suatu ketentuan kuantitatif.
Contohnya, pertumbuhan tanaman dinyatakan secara kuantitatif (misal: tumbuh 10 cm dalam 5
hari) dan perkembangannya dinyatakan secara kualitatif (misal: tumbuh bunga dalam 5 hari).

22
Karakteristik Metode Ilmiah

 Bersifat kritis dan analitis


Metode ilmiah berarti peneliti dengan rinci melakukan observasi dan eksperimen untuk
mendapatkan hasil yang relevan dan akurat.

 Bersifat logis
Metode ilmiah berarti langkah-langkah yang dilakukan peneliti dapat dijelaskan dengan logis,
bukan berdasar firasat atau hal lain yang tidak dapat dijelaskan dengan logika.
 Bersifat obyektif
Hasil-hasil yang didapat harus merupakan hasil yang objektif, artinya hasil itu tidak eksklusif
hanya bisa dilakukan oleh peneliti dan bukan merupakan hasil rekayasa.

 Bersifat empiris
Hasil didapatkan dari kejadian nyata yang benar-benar terjadi, bukan karangan atau berbasis
hanya dari opini peneliti sendiri atau orang lain.

 Bersifat konseptual
Berfokus pada hal-hal yang berkaitan dengan konsep-konsep suatu fenomena. Penelitian bukan
terbatas hanya pada fakta-fakta yang dapat dirasakan atau dilihat secara nyata, tetapi juga
penjelasan konsep bagaimana fakta-fakta tersebut terjadi dan kaitan diantaranya.

Langkah-langkah Metode Ilmiah

1. Observasi Awal
Peneliti mengamati keadaan awal dari objek penelitian. Pada kegiatan ini dilakukan karakterisasi
objek dan analisis terhadap sifat-sifatnya.

2. Identifikasi Masalah
Menemukan permasalahan yang akan diangkat dalam penelitian.

3. Perumusan hipotesis

23
Membuat rumusan awal yang menjelaskan permasalahan yan g ingin diangkat. Hipotesis bersifat
sementara karena belum adanya hasil objektif dari eksperimen, oleh karena itu hipotesis tidak
bisa dijadikan kesimpulan hasil penelitian ilmiah.

4. Eksperimen
Percobaan-percobaan yang dilakukan untuk menganalisis permasalahan yang ingin
diidentifikasi. Eksperimen yang umum dilakukan adalah rekayasa penciptaan ulang
permasalahan, dengan kata lain peneliti meniru proses terjadinya permasalahan yang diteliti.
Pada eksperimen variabel-variabel yang berpengaruh pada proses fisis dikendalikan sebaik
mungkin, sehingga peneliti benar-benar mengetahui faktor apa saja yang berpengaruh pada hasil
eksperimen tersebut.

5. Analisis Hasil
Peneliti melakukan analisis terhadap hasil eksperimen. Analisis ini dikembangkan dari rumusan
hipotesis yang telah dibuat sebelumnya, terutama apakah hipotesis yang dibuat dapat
menjelaskan fenomena permasalahan yang terjadi atau tidak. Jika terdapat hubungan yang jelas
atau kesesuaian antara hasil eksperimen dengan hipotesis, maka hasil analisis dapat dijadikan
sebagai dasar penarikan kesimpulan. Jika tidak, maka dilakukan pengulangan langkah-langkah
sebelumnya. Pengulangan dapat dilakukan dari tahapan perumusan hipotesis atau dari tahap
eksperimen.

6. Penarikan kesimpulan
Penarikan kesimpulan menjadi penutup dari langkah-langkah penelitian dengan metode ilmiah.
Setelah hasil dianalisis dan dihubungkan dengan hipotesis, peneliti dapat menarik kesimpulan
yang menjelaskan hubungan-hubungan tersebut dengan singkat. Kesimpulan sejatinya dibuat
dengan jelas dan padat, menggambarkan inti dari eksperimen dan tidak keluar dari eksperimen
yang dilakukan.

24
BAB III

KESIMPULAN

3.1. Kesimpulan

Penelitian merupakan usaha sistematik dalam menjawab suatu permasalahan. Kegiatan penelitian
dibidang pendidikan, social, ekonomi, politik dan keagamaan semakin berkembang secara
intensif sesuai dengan kebutuhan informasi yang akurat, untuk dasar pembuatan keputusan atau
kebijakan dalam semua masalah kehidupan, tak terkecuali pendidikan. Melakukan penelitian
ilmiah adalah merupakan keterampilan yang menjadikan seorang calon sarjana memahami
proses kerja ilmiah.
Dalam penelitian ilmiah dikenal dua bentuk penelitian, yaitu penelitian kualitatif dan penelitian
kuantitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena
tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan,
dan lain-lain. Secara holistik dan dengan cara deskripsi atau penggambaran dalam bentuk kata-
kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai
metode alamiah. Metode penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis penelitian yang
spesifikasinya adalah sistematis, terencana, dan terstruktur dengan jelas sejak awal hingga
pembuatan desain penelitiannya. Definisi lain menyebutkan penelitian kuantitatif adalah
penelitian yang banyak menuntut penggunaan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran
terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya. Demikian pula pada tahap kesimpulan
penelitian akan lebih baik bila disertai dengan gambar, table, grafik, atau tampilan lainnya.

3.2. Saran
Dalan melakukan suatu kegiatan penelitian hendaknya terlebih dahulu melihat apa yang
menjadi masalah dari penelitian tersebut. Mengingat beragamnya masalah dalam bidang
kesehatan, terutama pasca ekonomi untuk menelitinya pun tidak hanya diperlukan satu teori
untuk kita sebagai seorang peneliti

25

Anda mungkin juga menyukai