DAFTAR ISI........................................................................................................................... ii
i
BAB I
KAJIAN TEORI
1.1. Epistemologi
Epistemologi berasal dari kata Yunani, yaitu episteme yang artinya pengetahuan dan
logos yang artinya kata, pembicaraan, atau ilmu yang merupakan cabang filsafat yang berkaitan
dengan asal, sifat, dan jenis pengetahuan (Daito, 2011). Menurut Sudarminta (2002),
epistemologi adalah cabang ilmu filsafat yang secara khusus menggeluti pertanyaan-pertanyaan
yang bersifat menyeluruh dan mendasar tentang pengetahuan. Epistemologi adalah bagian
filsafat yang meneliti asal-usul, asumsi dasar, sifat-sifat, dan bagaimana memperoleh
pengetahuan menjadi penentu penting dalam menentukan sebuah model filsafat (Sumarto, 2017).
menemukan ciri-ciri umum dan hakiki dari pengetahuan manusia. Bagaimana pengetahuan itu
pada dasarnya diperoleh dan diuji kebenarannya? Manakah ruang lingkup atau batas-batas
tertentu dan mempelajari tentang pengetahuan (Sumarto, 2017), sehingga dapat disimpulkan
bahwa epistemologi adalah salah satu cabang filsafat yang mempelajari, membahas atau
tersebut.
1
1.2 Abstraksi
Menurut Collison (1968), abstrak adalah suatu penyajian ringkas dalam bahasa si
pengarang mengenai semua isi atau butir-butir yang bersifat pokok/utama dari dokumen aslinya.
Abstraksi menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), yaitu abstraksi/ab·strak·si/ adalah
proses atau perbuatan memisahkan. penyusunan abstrak, dan metode untuk mendapatkan
kepastian hukum atau pengertian melalui penyaringan terhadap gejala atau peristiwa (KBBI,
2019). Abstraksi menggunakan akar kata abstrak yang artinya adalah tidak berwujud, tidak
berbentuk atau sesuatu yang universal, kemudian ditambah “si” yang berarti metode untuk
memungkinkan ide-ide universal dijadikan milik pikiran. Pikiran menerima sebuah data inderawi
atau fantasma dan menarik keluar bentuknya (forma) yang dengan demikian menyediakan
1.3 Konsep
Konsep adalah hasil konseptualisasi, dan konseptualisasi timbul dari persepsi inderawi
yang berada dalam fikiran (mind) atau disebut knowing (mengetahui) proses yang mencerminkan
phenomena jagat raya, yang bersifat subjek dan predikat (Daito, 2011). Konsep merupakan label
atau penamaan yang dapat membantu seseorang membuat arti dari informasi dalam pengertian
yang lebih luas serta memungkinkan dilakukan penyederhanaan atas fakta-fakta sehingga proses
2
Menurut Bruner, Goodnow, dan Austin (1956) menyatakan bahwa dalam ilmu-ilmu
1. Konsep konjungtif, yaitu konsep yang paling rendah yang menggambarkan benda atau sifat
yang menjadi anggota konsep dengan tingkat persamaan yang tinggi dengan jumlah atribut
yang banyak.
2. Konsep disjungtif, yaitu konsep yang memiliki anggota dengan atribut yang memiliki nilai
3. Konsep relasional, yaitu konsep yang menunjukkan kebersamaan antara anggotanya dalam
suatu atribut berdasarkan kriteria yang abstrak dan selalu dalam hubungan dengan kriteria
tertentu. Konsep ini terbentuk karena adanya relasi/hubungan yang diciptakan dalam
1. Konsep teori, yang mempunyai tingkat abstraksi yang tinggi dan merupakan pengertian
3. Konsep analitis, yaitu konsep yang menunjukkan apa dan bagaimana konsep empiris terebut
1.4 Variabel
Secara teoritis, variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang atau obyek yang
mempunyai “variasi” antara satu orang dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek lain
(Hatch dan Farhady, 1981). Variabel merupakan keragaman konsep yang akan dipelajari.
Keragaman ini bisa bertingkat, berbeda, perbandingan atau pun hubungan sebab akibat. Semakin
3
bervariasi konsep yang dipelajari maka akan semakin mendalam pengetahuan yang diperoleh.
Menurut Nazir (1999:149) variabel adalah konsep yang mempunyai bermacam-macam nilai.
Dengan demikian, variabel merupakan objek yang berbentuk apa saja yang ditentukan oleh
peneliti dengan tujuan untuk memperoleh informasi agar bisa ditarik suatu kesimpulan.
Dalam epistemologi, ilmu pengetahuan dapat diperoleh salah satunya melalui metode
ilmiah. Variabel merupakan salah satu prosedur pengembangan ilmu dalam metode ilmiah atau
diperoleh dari teori dan menggunakan instrumen untuk mengukur variabel-variabel dalam teori.
Variabel merupakan objek penelitian ilmiah yang menghasilkan data kosong maupun isi secara
benar dengan adanya penelitian berupa nama dan nilai. Adapun hasil dari ilmu pengetahuan
tentang variabel yaitu pembuktian kesimpulan secara logika yang diterapkan bersamaan bukti-
bukti otentik.
1. Variabel independen (variabel bebas), yaitu variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi
2. Variabel dependen (variabel terikat), yaitu variabel yang dipengaruhi atau akibat karena
4. Variabel intervening (antara), yaitu variabel yang menghubungkan antara variabel independen
dengan variabel dependen menjadi hubungan tidak langsung dan tidak dapat diamati atau
diukur.
4
5. Variabel kontrol, yaitu variabel yang dikendalikan secara konstan sehingga hubungan variabel
1.5 Definisi
“definere” yang berarti menandai batas-batas sesuatu, menentukan batas, memberi ketentuan
atau batasan arti. Menurut Poespropodjo (2006:67) definisi adalah perumusan yang singkat,
padat, jelas dan tepat, yang mampu menerangkan apa sebenarnya pengertian dari suatu hal itu
sehingga dapat dimengerti dan dibedakan dengan jelas dari semua hal yang lainnya. Menurut
Mundiri (1994), definisi adalah menganalisis jenis dan sifat pembeda yang dikandungnya.
Menurut Surajiyo (2010:108), definisi terdiri dari dua bagian, yakni bagian awal yang
disebut definendum berisi istilah yang harus dijelaskan dan bagian pembatas atau difiniens yang
berisi uraian mengenai arti dari bagian pangkal, misalnya manusia adalah makhluk berakal maka
manusia adalah definendum dan makhluk berakal adalah difiniens. Menurut Mudyahardjo (2001)
1. Definisi konotatif, yaitu definisi yang menyatakan secara jelas/eksplisit tentang isi yang
2. Definisi denotatif, yaitu definisi yang menyatakan secara tersurat luas pengertian dari
2. Biverbal definition, yaitu definisi yang menjelaskan sesuatu dengan memberikan sinonimnya.
3. Extensive definition, yaitu definisi yang menerangkan sesuatu dengan memberikan contoh-
contohnya.
5
4. Analytic definition, yaitu definisi yang menerangkan sesuatu dengan menguraikan bagian-
bagiannya.
5. Descriptive definition, yaitu definisi yang menerangkan sesuatu dengan melukiskan sifat-sifat
yang mencolok.
Konsep merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan objek secara abstrak.
(Kerlinger, 1986:28). Jadi, konsep merupakan sejumlah ciri atau standar dari suatu objek. Maka
dari itu konsep tidak dapat langsung diamati atau diukur. Konsep hanya dapat diamati atau
diukur melalui konstruk atau yang lebih dikenal dengan nama variabel. Jadi, variabel adalah
simbol atau lambang yang menunjukkan nilai atau bilangan dari konsep. Variabel sebenarnya
merupakan konsep dalam bentuk konkret atau konsep operasional. Suatu variabel merupakan
konsep tingkat rendah yang acuan-acuannya secara relatif mudah di identifikasikan dan di
observasi serta mudah di klasifikasi, diurut dan diukur (Mayer, 1984:215). Jadi, variabel adalah
bagian empiris dari sebuah konsep atau konstruk. Konsep juga merupakan istilah atau definisi
yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak suatu kejadian. Definisi juga memilki arti
sebagai rumusan tentang ruang lingkup dan ciri-ciri suatu konsep yang menjadi pokok
Jadi, kesimpulannya adalah konsep merupakan landasan penting dalam suatu penelitian
karena hal yang paling mendasar dalam mendukung berjalannya suatu penelitian adalah konsep
yang dimiliki oleh peneliti. Jika peneliti tidak memiliki konsep, maka penelitian tidak dapat
dilakukan. Setelah menetapkan konsep apa yang dibutuhkan, maka abstraksi, variabel, dan
definisi suatu penelitian bisa disesuaikan dengan konsep yang telah diterapkan.
6
Contoh dalam kehidupan sehari-hari, misalnya kesehatan seseorang adalah suatu konsep.
Istilah ini memiliki definisi sejumlah observasi tentang hal-hal atau gejala-gejala yang
itu sehat atau tidak sehat maka pengukuran konsep tersebut harus melalui variabel-variabel,
seperti mengecek kadar kolestrol, kadar gula/diabetes, tekanan darah, denyut nadi, HB darah
7
BAB II
IMPLEMENTASI
Abstraksi merupakan penjelasan ringkas tentang isi dari suatu karya tulis atau penelitian
untuk menjelaskan secara singkat tentang isi dari karya tulis tersebut. Abstraksi menyajikan
suatu penelitian secara ringkas, akurat, dan jelas untuk mewakili isi atau inti suatu penelitian.
Contoh penerapan abstraksi epistemologi dalam ilmu manajemen adalah ketika peneliti
membuat suatu karya ilmiah, misalnya tesis, maka peneliti harus berfikir bagaimana proses
pengerjaan tesis yang baik agar bisa mencapai tujuan yang di inginkan, salah satunya adalah
tesisnya berguna untuk menambah wawasan para pembaca. Caranya adalah peneliti harus
mencari informasi-informasi kebenaran dari banyak sumber terkait tesis yang akan dibuat untuk
ilmu pengetahuan dan mempelajari pengetahuan tersebut, maka peneliti baru bisa mengambil
poin-poin penting yang dirangkum secara singkat yang dibahas pada bagian awal
abstract/abstrak suatu tesis untuk mengetahui fakta-fakta di dalam tesis tersebut agar
memudahkan pembaca memahami isi tesis. Biasanya isi abstrak suatu tesis mencakup konsep,
Konsep merupakan sesuatu yang dapat dipahami. Contoh penerapan konsep epistemologi
dalam ilmu manajemen adalah ketika peneliti membuat suatu karya ilmiah, salah satunya yaitu
membuat model berbasis pengetahuan yang akan digunakan, seperti model kerangka pemikiran
di dalam tesis. Pada kerangka pemikiran yang merupakan model konseptual memperlihatkan
8
gambaran bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor lain yang menjelaskan secara
Contoh penerapan variabel epistemologi dalam ilmu manajemen yaitu dalam suatu
penelitian biasanya terdiri dari variabel-variabel penelitian yang terdiri dari beberapa dimensi,
indikator, dan sebagainya sebagai ukuran untuk dipelajari oleh peneliti. Misalnya pada suatu
penelitian terdapat 2 variabel, yaitu variabel independen (X) dan variabel dependen (Y).
9
BAB III
3.1 Kesimpulan
Filsafat ilmu terdiri dari 3 komponen, salah satunya adalah epistemologi. Epistemologi
memiliki arti sebagai ruang lingkup hakikat ilmu pengetahuan yang dilihat dari bagaimana cara
mendapatkan pengetahuan tersebut lalu mempelajari tentang teori pengetahuan yang telah
Epistemologi memiliki cara-cara untuk bisa dijelaskan, salah satunya pada bagian abstraksi yang
mencakup tentang konsep, variabel, dan definisi. Dalam pembahasan atau penerapan ilmu
pengetahuan dalam dunia nyata biasanya dilakukan pada karya-karya ilmiah untuk bisa
dijelaskan secara terstruktur sebagai suatu kaidah ilmiah agar dapat berguna dan menambah
3.2 Saran
pengembangan ilmu pengetahuan sebagai suatu cara agar mudah dimengerti sehinggga ketika
menjelaskan suatu ilmu pengetahuan maka akan akan terbiasa menggunakan konsep
epistemologi ini. Dan juga memperbanyak pandangan-pandangan yang berbeda antara satu
pengetahuan dengan pengetahuan yang lain untuk menambah ilmu pengetahuan bagi diri sendiri
maupun orang lain yang akan membuat munculnya sudut pandang baru dalam bidang keilmuan,
khususnya epistemologi.
10
DAFTAR PUSTAKA
11